Peran Media Dalam Etika Komunikasi Politik Kompol 2e Kel.9.docx

  • Uploaded by: Dhiva Tasya Mawarani
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Peran Media Dalam Etika Komunikasi Politik Kompol 2e Kel.9.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,017
  • Pages: 11
KOMUNIKASI POLITIK MAKALAH PERAN MEDIA DALAM ETIKA KOMUNIKASI POLITIK

Dosen Pengajar Zulfahmi Yasir Yunan, S.Sos.I. , M.IP.

Kelas 2 – E Kelompok 2 Mohammad Ridwan ( 1806015101 ) Dhiva Tasya Mawarani ( 1806015406 ) Hanifah Mardiah ( 1806015208 )

ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Puji dan syukur kita panjatkan atas karunia Allah SWT yang telah memberikan kita kecerdasan serta kesehatan sehingga kita dapat berjuang di jalan yang penuh berkah. Sholawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Semoga tercurahkan kepada para keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Alhamdulillah, atas izin-Nya kami selaku kelompok 2 dari mata kuliah Komunikasi Politik yang diajarkan oleh Bapak Zulfahmi Yasir Yunan, S.Sos.I. , M.IP. di kelas 2E telah menyelesaikan makalah yang berjudul “Peran Media Dalam Etika Komunikasi Politik”. Dalam penulisan makalah ini kami bekerja sama dan mengutip dari berbagai sumber yang telah dilampirkan pada bagian daftar pustaka, dimulai dari jurnal, buku dan internet. Jadi, pada makalah ini lah kita dapat memahami dan mempelajari mengenai peranan media dalam etika komunikasi politik. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan baik dalam penulisan maupun perkataan. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hormat kami, Kelompok 2

1

DAFTAR ISI

1. SAMPUL MAKALAH.……………………………………………………......... i 2. KATA PENGANTAR …………….…………………………………………… 1 3. DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. 2 4. BAB I | PENDAHULUAN ……………………………………………………… 3 A. Latar Belakang …………….………………………………………………… 3 B. Rumusan Masalah …………………………………………………………… 3 C. Tujuan ………………………………………………………………………... 3 5. BAB II | PEMBAHASAN ………………………………………………………. 4

A. Etika Komunikasi Politik ……………………………………………………. 4 B. Media Komunikasi …………………………………………………………… 5 C. Etika Media dalam Komunikasi Politik ……………………………………………. 7 6. BAB III | PENUTUP ……………………………………………………………. 8

A. Kesimpulan …………………………………………………………………... 8 B. Saran …………………………………………………………………………. 8 7. DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..………. 9

2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Komunikasi

politik

banyak

menggunakan

konsep-konsep

dari

ilmu

komunikasi dikarenakan ilmu komunikasi memang berkembang terlebih dahulu daripada komunikasi politik. Salah satu konsep yang terdapat dalam komunikasi politik adalah media. Semua aktor politik pasti menggunakan media untuk berkomunikasi. Dalam berpolitik, media memiliki peranan yang sangat penting untuk mempengaruhi khalayak, baik dalam memberitahukan kebijakan pemerintah, sosialisasi, penyalur aspirasi, dan sebagainya. Namun tak jarang bila dalam media sendiri memiliki pihak yang dapat membawa pesan kearah negatif ataupun positif (propaganda) hanya untuk kepentingan tertentu. Sehingga muncul lah beberapa konflik ataupun perdebatan yang dapat melupakan tujuan dari penyampaian pesan tersebut. Oleh sebab itu lah, peran media harus diikuti dengan etika komuniksi politik sehingga segala macam kerugian, baik secara personal ataupun kelompok, dapat dihindarkan atau diatasi dengan baik. B. Rumusan Masalah 1. Apa itu etika komunikasi politik? 2. Dimana saja kita dapat memahami arti dari etika? 3. Mengapa media memiliki pengaruh yang penting dalam komunikasi politik? 4. Bagaimana peranan media dalam berpolitik? 5. Apa saja etika media dalam berkomunikasi politik? C. Tujuan Penulisan ini bertujuan untuk mengedukasikan pembaca bukan hanya dari pengenalan peran media dalam etika komunikasi politik, melainkan juga pada pendefinisian etika dan media itu sendiri. Serta memberikan contoh dan penjelasan secara komunikatif agar pembaca dapat menerjemahkan serta menganalisis persoalan menjadi lebih mudah. 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Etika Komunikasi Politik 1. Etika dan Lingkungan Kita

Etika membahas mengenai masalah pantas atau tidak pantas, sesuatu yang melanggar norma budaya, adat istiadat, norma hukum, atau kebiasaan umum yang berlaku di masyarakat. Etika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan tentang manusia. Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos dan ethikos. Ethos berarti sifat, watak kebiasaan, tempat yang biasa. Ethikos berarti susila, keadaban, kelakuan dan perbuatan yang baik. Dapat disimpulkan bahwa etika (ethics) adalah bagaimana cara memandang atau persepsi akan benar atau salahnya suatu tindakan atau perilaku, dipengaruhi oleh peraturan dan hukum yang ada dalam masyarakat. Donald

Wright

(1996)

berpendapat

bahwa

etika

merupakan

bagian

dari

perkembangan umat manusia, dan seiring dengan bertambahnya usia kita, kode moral kita juga mengalami perubahan menuju kedewasaan. Elaine Englehardt (2001) mengamati bahwa “kita tidak menciptakan sistem etika kita sendiri” yang berarti bahwa kita biasanya mengikuti kode budaya dan moralitas. Mengetahui etika itu dapat kita jumpai dan kita rasakan pada kehidupan sehari-hari. Seperti halnya seorang anak bila mengatakan kata ‘gue’ kepada siapapun yang lebih tua dari umurnya dianggap tidak beretika. Namun penggunaan kata ‘gue’ di etnis Betawi mungkin biasa saja mengucapkannya kepada orang yang lebih tua karena memang kebiasaan budayanya.

2. Etika dan Komunikasi Politik

Dalam berkomunikasi politik perlu adanya etika supaya apa yang disampaikan dapat diterima dengan jelas, dipercaya, dan membangun jalannya komunikasi. Etika akan dianalisis mulai dari perspektif (pandangan) komunikator, pesan, saluran dan komunikan, efek, umpan

4

balik

(feedback) berikut

gangguan (noise)

dari proses

komunikasi

yang dapat

mendeskripksikan mengenai etika dalam berkomunikasi di ranah politik. Apabila dalam berkomunikasi politik tidak dilandasi dengan etika, maka yang tercipta adalah konflik. Interaksi yang dilakukan dalam media sosial haruslah komunikatif dan sopan. Sebagai manusia dalam kehidupan sehari-hari kita tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Komunikasi selalu menjadi kegiatan utama kita, mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali, entah itu komunikasi formal maupun non-formal.

1. Etika Umum yang membahas kondisi dasar bagaimana manusia bertindak etis, dalam mengambil keputusan etis, dan teori etika serta mengacu pada prinsip moral dasar yang menjadi pegangan dalam bertindak dan tolok ukur atau pedoman untuk menilai baik atau buruknya suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang.

2. Etika Khusus yaitu penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang khusus, yaitu bagaimana mengambil keputusan dan bertindak dalam kehidupan seharihari pada proses dan fungsional dari suatu organisasi. Etika khusus dibagi menjadi dua bagian yaitu, Etika individual menyangkut kewajiban dan perilaku manusia terhadap dirinya sendiri. Etika sosial berbicara mengenai kewajiban, sikap, dan perilaku sebagai anggota masyarakat yang berkaitan dengan nilainilai sopan santun, tata krama dan saling menghormati.

B. Media Komunikasi 1. Pendefinisian Media Komunikasi

Media adalah wadah (medium) yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi sebagai alat transformasi pesan-pesan komunikasi dari penguasa kepada masyarakat. Media komunikasi menjadi pusat perhatian penguasa sebagai alat untuk mendapat legitimasi (pengesahan) rakyat dalam memperkuat kedudukan penguasa melalui informasi yang disampaikan. Saluran Politik, adalah media yang dilalui pesan politik. Saluran awal adalah mulut manusia dalam pengiriman pesan, ucapan yang keluar dari mulut akan menuju saluran (media) mulai dari antarpersonal atau tatap muka sampai pada kelompok sosial dimasyarakat (struktur tradisional) yang masih bersifat non-formal, seperti perkumpulan ibu-ibu arisan, kelompok belajar, klub sepak bola, sanggar tari, komunitas motor, perkumpulan alumni, dsb. 5

Media massa merupakan alat untuk berkomunikai kepada khalayak. Media massa sangat perkasa, bahkan kekuatannya mendekati ghaib. Artinya, semua pesan yang disalurkan oleh media massa dengan mudah mempengaruhi khalayak.

2. Peran Media dalam Komunikasi Politik

Dalam teori peluru atau jarum hipodermik yang telah dikemukakan oleh Elihu Katz yang berkembang disekitar tahun 1930 hingga 1940-an. Teori ini merupakan teori media massa pertama yang ada. Teori ini mengasumsikan bahwa komunikator yakni media massa memiliki kuasa penuh dalam mempersuasif atau mempengaruhi khalayak. Teori ini memiliki bentuk model linear pada komunikasi politik yang berkembang dalam masyarakat, terutama yang menganut sistem politik otoritarian.

Oleh sebab itu lah, media memiliki peranan yang sangat kuat hingga memberikan dampak yang besar bagi khalayak. Berikut peranan media dalam komunikasi politik : a) Media sebagai alat sosialisasi politik Sosialisasi politik adalah kegiatan yang menggerakan masyarakat untuk berpolitik dan menanamkan nilai-nilai politik didalam diri mereka. Sosialisasi politik menunjuk pada proses pembentukan sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah laku politik. Contoh : Kampanye, berpartisipasi dalam forum wahana debat politik

b) Media sebagai jembatan pemerintah dengan rakyat Di kemajuan zaman ini telah berkembang dengan pesat teknologi dan informasi

yang

dapat

dimanfaatkan

untuk

menunjang

kehidupan

bermasyarakat bahkan pada rana kepemerintahan. Media yang kerap digunakan untuk berpolitik adalah media massa berupa internet, televisi, radio, telepon, surat kabar, dsb. Itu sebabnya media dapat menghubungkan pemerintah dengan rakyatnya. Contoh : Berita/program acara dalam pertelevisian, e-commerce, berita atau iklan yang tertulis di dalam koran.

6

c) Media sebagai kontrol sosial Dalam kehidupan kita, media juga sebagai pengontrol atau pengatur emosi masyarakat untuk terbawa dalam informasi atau pesan yang disampaikan. Hal ini dapat berupa pembentukan sikap ataupun tanggapan dalam menerima pesan. Contoh : 1. Informasi dari pers (Wartawan, jurnalis) yang di-publish. 2. MetroTV dibawah kepemilikan Surya Paloh selalu selalu memberitakan kebutuhan-kebutuhan partainya. d) Media sebagai penyalur aspirasi Untuk mendapatkan pesan atau informasi yang akan dikelola dan disampaikan kembali kepada khalayak bahkan pemerintah. Media dapat menjadi wadah dan penyalur aspirasi baik berupa keluh kesah, saran ataupun kritikan kepada pemerintah. Contoh : Partai politik, media sosial, kelembagaan mahasiswa e) Media sebagai propaganda Dalam penyampaian pesannya, media dapat mempengaruhi khalayak baik dalam pesan yang sesuai dengan fakta ataupun pesan yang dibuat-buat. Contoh : Forum debat capres-cawapres, informasi hoax atau fakta.

C. Etika Media dalam Komunikasi Politik Berikut adalah beberapa etika media dalam komunikasi politik yang tertulis didalam makalah ini : 1. Pesan yang disampaikan harus faktual. 2. Pesan atau informasi tidak mengandung unsur SARA dan pornografi. 3. Bersifat adil, tidak ada kepentingan individu yang mengatur. 4. Komunikator tidak melebihkan atau mengurangkan pesan alias seimbang. 5. Media harus menghormati privasi indvidu. 6. Menghormati perbedaan budaya. 7. Pesan yang disampaikan harus dapat dipertanggung jawabkan. 8. Pesan yang disampaikan harus dapat bermanfaat. 9. Bersikap manusiawi. 10. Media tidak mendeskriminasi para aktor politik. 7

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan Kelompok kami menarik kesimpulan bahwa peran media di bidang politik ini sangat berpengaruh besar serta dapat merubah pola pikir suatu kelompok ataupun individu didalam masyarakat, baik dalam kebijakan yang disalurkan dari pemerintah maupun aspirasi yang menuntut perubahan dari kalangan masyarakat. Media tidak hanya digunakan sebagai pengirim atau penyalur pesan semata, tetapi juga sebagai wadah atau alat yang bisa mengontrol serta memberikan pemahaman untuk kebenaran tanpa adanya propaganda negatif maupun politik devide et impera (adu domba) ditengah masyarakat. Oleh sebab itu, etika dalam komunikasi politik ini sangat diperlukan disetiap peranan dalam media.

B. Saran

Saran kami selaku mahasiswa yang mendalami ilmu sosial dan politik, kita harus pandai-pandai memilah dan memilih informasi mengenai sesuatu hal yang telah disebar luaskan agar tidak menyebabkan kesalah pahaman dalam berkomunikasi politik. Diingatkan pula pada firman Allah SWT dalam QS. Adz-Dzariyat [51] : 56 mengenai tugas yang Allah berikan kepada manusia yakni beribadah, sebagai khalifah (QS. Al-Baqarah [2] : 30), dan memakmurkan atau menjaga bumi (QS. Hud [11] : 61) yang mana pada tindakan, perkataan maupun tulisan kita akan menjadi pertanggung jawaban di akhirat kelak. Bagi kalian para mahasiswa ataupun rakyat Indonesia yang sedang menghadapi permasalahan politik saat ini. Atasi lah semua itu dengan sikap yang terbuka dalam artian tidak menumpu pada satu pembahasan. Dunia ini luas, maka coba lah memahami sesuatu agar kau tidak berada dijalan yang penuh dengan keraguan.

8

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku : Mukarom, Zaenal. 2016. Komunikasi Politik. Bandung : Pustaka Setia. Mufid, Muhamad. 2018. Etika dan Filsafat Komunikasi. Jakarta : Prenadamedia Group.

Sumber Jurnal : Hana Silvana. 2010. Peran Media Massa pada Komunikasi Politik di Indonesia. Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi Unikom. 1 (2).

Sumber Makalah : Mirza Shahreza. 2018. Etika dalam Komunikasi Politik. Makalah.

Sumber Internet : Sri Wahyuni. 2016. Etika Komunikasi Politik dalam Ruang Media Massa. [Internet]. Tersedia di : https://sriw19.blogspot.com/2016/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html Perdana TP Siregar. 2015. Etika Umum dan Etika Khusus. [Internet]. Tersedia di : http://perdanaregian.blogspot.com/2015/08/etika-umum-dan-etika-khusus.html. Ivony. 2018. 13 Etika Media Dalam Komunikasi Politik. [Internet]. Tersedia di : https://pakarkomunikasi.com/etika-media-dalam-komunikasi-politik.

9

Kuis Berhadiah

1.

Perbendaan media massa dengan media sosial? Menurut wikipedia bahasa Indonesia, media dalam komunikasi berasal dari kata ‘mediasi’ karena mereka hadir diantara pemirsa dan lingkungan. Media massa dalam konteks jurnalistik pada dasarnya harus dibatasi pada ketiga jenis media, diantaranya : 1. Media cetak, yang terdiri atas surat kabar, tabloid, majalah, buletin, dsb. 2. Media elektronik, yang terdiri atas radio dan televisi. 3. Media online, yaitu media internet seperti website, blog, portal berita, dan media sosial. Jadi, media sosial merupakan bagian dari media massa, sosial media ini termasuk dalam media massa modern.

2. Mengapa dalam berkomunikasi kita harus berbicara dengan sopan?

3. Apa perbedaan etika dengan moral?

Etika

Moral

Asal kata

Berasal dari bahasa Yunani “ethikos” -> kebiasaan adat watak

Dari bahasa latin “moralis” -> karakter, tata cara atau perilaku yang tepat

Konsep

Merupakan cerminan dari moral

Keyakinan tentang hal yang baik dan benar

Sumber

Dari individu pribadi atau dari sebuah komunitas, lembaga atau kelompok

Dari budaya masyarakat

Landasan

Karena akal pikiran pribadi atau kelompok yang menilai benar atau tidaknya suatu hal

Karena keyakinan dari masyarakat mengenai hal yang benar dan salah

Keterkaitan

Etika tidak selalu diikuti dengan moral

Adanya moral diikuti oleh etika

dan

norma

10

Related Documents


More Documents from "iding r hasan"