PENYERTAAN PCR, CHLOROPLAS MEMERANKAN SIKLUS FOSFAT PENTOSA OKSIDATIF
photosynthetic carbon reduction (PCR) cycle oxidative pentose phosphate cycle (OPPC)
oksidasi glukosa-6-P (G-6-P) menjadi 6-fosfoglukonat (6P-glukonat) oleh enzim glukosa-6-fosfat dehidrogenase
oksidasi 6-phosphogluconate menjadi ribulose-5-phosphate (R-5-P) oleh enzim gluconate-6-phosphate dehydrogenase dengan produksi satu molekul NADPH dan satu CO2
Operasi simultan dari jalur PCR dan OPPC menghasilkan pengurangan satu molekul CO2 untuk karbohidrat jalur PCR. Lalu, karbohidrat akan direoksidasi menjadi CO2 oleh OPPC menghasilkan dua NADPH. Jika kedua jalur beroperasi bersamaan di stroma, tiga ATP akan dipakai tanpa fiksasi dari CO2, merepresentasikan siklus CO2 sia-sia
Potensi untuk siklus CO2 yang sia-sia diatasi dengan regulasi metabolisme, yang memastikan bahwa enzim dari siklus PCR hanya aktif dalam cahaya dan tidak aktif dalam gelap. Sebaliknya, enzim pengatur utama OPPC hanya aktif dalam gelap. Enzim pengatur utama dari siklus PCR (FBPase, SBPase dan Ru-5-P kinase) dikonversi oleh cahaya dari bentuk tidak aktif ke bentuk aktif ketika ikatan disulfida mereka berkurang oleh thioredoxin Enzim pengatur utama dalam OPPC (glukosa- 6-P dehydrogenase) aktif ketika ikatan disulfida internalnya teroksidasi dan tidak aktif ketika dikurangi oleh thioredoxin. Dalam gelap dehidrogenase fosfoglukonat dalam keadaan aktif dan enzim kunci dari jalur PRC tidak aktif dan sebaliknya
OPPC sarana menghasilkan NADPH untuk mendorong reaksi biosintetik seperti biosintesis lipid dan asam lemak dalam sel mesofil tumbuhan.
OPPC sumber penting pentosa fosfat, berfungsi sebagai prekursor untuk ribosa dan deoksiribosa yang dibutuhkan dalam sintesis asam nukleat. Ru-5-P yang dihasilkan oleh OPPC dalam gelap dapat dikonversi menjadi RuBP dalam cahaya untuk menyediakan molekul akseptor yang diperlukan untuk memulai PCR.