A.
Penyelewengan Terhadap Akidah Tauhid (Syirik, Pembagian dan bahayanya) 1. Pengertian Syirik Syirik adalah lawan dari tauhid. tauhid berarti mengesakan Allah sedangkan syirik berarti memperserikatkan-Nya dengan yang lain. Syirik menurut bahasa terambil dari kata Arab syirkun artinya berserikat atau bersekutu. Dalam bentuk kata kerja aktif-transitif ialah asyraka artinya memperserikatkan atau mempersekutukan sesuatu. Menurut Imam Muhammad Abduh (1979: 94), syirik ialah percaya bahwa ada yang memberi bekas selain Allah dan percaya bahwa ada sesuatu yang mempunyai kekuasaan yang mutlak selain Allah. 2. Pembagian Syirik syirik dapat dibedakan dalam dua kelompok besar yaitu: a. Syirik besar adalah mempercayai Tuhan selain Allah yang diikuti dengan pemujaan atau penyembahan kepadanya secara terang-terangan. Seperti kaum penyembah berhala (‘abidul watsani), kepercayaan kepaada dua kekuatan yang berpengaruh kepada alam semesta yakni tuhan cahaya (Ahura Mazdak) dan tuhan kegelapan (Ahriman) sebagaiman keyakinan umat Majusi, dan kepercayaan kepada tuhan-tuhan lain. penganut kepercayaan ini diluar islam, dan disebut dengan kafir (orang-orang yang ingkar). b. Syirk kecil adalah keyakinan seseorang muslim kepada selain Allah disamping meyakini Allah sebagai Tuhan yang wajib disembah. Syirik seperti ini terjadi dikalangan umat islam sendiri, karena disampin mempercayai dan menyembah kepada Allah SWT, mereka juga menyembah kepada objek-objek lain yang mereka yakini dapat memberikan manfaat atau mudarat kepada dirinya, seperti kepercayan kepada benda-benda atau tempat-tempat yang dianggap keramat, ramalan-ramalan nasib dan sebagainya. Meski bersatatus muslim tapi sudah melakukan dosa besar. Syirik ini disebut dengan syirik khafi (syirik terselubung).