1. Macam-macamnya a. Tauhid rububiyah Yang dimaksud dengan Tuhid Rububiyah adalah meyakini Allah sebagai satusatunya Tuhan yang mencipta dan memelihara alam semesta. Gerak alam semesta yang berjalan secara teratur dan harmoni enunjukkan bahwa pengendaliannya hanya satu, bila pengendaliannya lebih dari satu maka pastilah terjadi kekacaubalauan yang berujung
dengan
kehancuran.
Firman
Allah
dalam
surat
Al-Anbiya:
22
terjemahannya: “Sekiranya ada dilangit dan dibumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha suci Allah yang mempunyai Arsyi dari pada apa yang mereka sifatkan. b. Tauhid Uluhiyah Yang dimaksud dengan Tuhid Uluhiyah adalah meyakini Allah sebagai satusatunya yang wajib disembah. Penyembahan atau pemujaan kepada yang selainnya mengakibatkan rusaknya ketauhidan. misalnya menyembah atau memuja dan meminta kepada tempat-tempat atau benda-benda keramat, roh-roh nenek moyang dan sejenisnya. Ajaran tauhid mengajarkan bahwa objek sembahan dan permohonan harus sama yakni ditujuakan kepada Yang Maha Esa, Allah SWT. Seperti yang terkandung dalam ucapan “iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in” (hanya kepadamu kami menyembah dan hanya kepadamu kami memohon pertolongan).
c. Tauhid Mulkiyah Yang dimaksud dengan Tuhid Mulkiyah adalah meyakini Allah sebagai satusatunya Yang Maha Berkuasa. Kekuasaan-kekuasaan yang lain harus tunduk kepada kekuasaannya, karena kekuasaan manusia sewaktu-waktu akan hilang dan sirna. Oleh karenanya manusia tidak boleh angkuh dan sombong serta bebruat sewenang-wenang selagi berkuasa. Sebagai firman Allah dalam surat Ali-Imran: 26, terjemahannya: “Katakanlah: “Wahai Allah yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau hendaki. Ditangan
Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engaku Maha Kuasa atas segala sesuatu”. Adapun yang dimaksud dengan pemeliharaan dan pemurnian akidah itu ialah menjaga dan memelihara iman dari hal-hal yang dapat merusak, dan mencemarinya. Seperti syirik, kufur(kekafiran), nifaq(kemunafikan), dan khurafat(keyakinankeyakinan terhadap pemberitaan-pemberitaan bohong). Akidah yang benar tentang dzat dan sifat-sifat Allah berusaha meluruskan pemikiran manusia dari kesesatan disamping itu ia juga daoat menuntu, mengarahkan untuk beramal serta melakukan karya-karya inovatif untuk menciptakan kemeslahatan hidupnya. Dengan demikian akidah selain mengandung aspek nazhari(teoretis yakni berupa keyakinan), juga mengandung aspek tathabiq(ibadah).