Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien 20 Agustus 1.pdf

  • Uploaded by: renie
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien 20 Agustus 1.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 3,299
  • Pages: 110
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP)

RSKGM FKG UI

KESELAMATAN PASIEN Di dunia: diperkirakan lebih 1 juta kematian pasien meninggal karena kesalahan penanganan yang dapat dicegah

Perubahan paradigma keselamatan pasien

WHO AS: sampai 1.000.000 kematian yang dapat dicegah/tahun Keselamatan pasien di RS

Eropa: 150 kematian yang dapat dihindari/minggu INDONESIA : BUDAYA MELAPOR INSIDEN KESELAMATAN PASIEN PERLU DITINGKATKAN

Keselamatan pasien di pelayanan primer

Keselamatan pasien di komunitas/ publik

Sumber: WHO

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN Penguatan Pelayanan Kesehatan di Indonesia

PROGRAM PENINGKATAN AKSES • SARANA PRASARANA • KOMPETENSI SDM • ALAT KESEHATAN

PROGRAM PENINGKATAN MUTU • AKREDITASI RS • AKREDITASI PKM

Terwujudnya Akses Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang Berkualitas Bagi Masyarakat

3

DEFINISI MUTU  TIDAK SERAGAM 1. Pelayanan kesehatan yang bermutu merupakan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit sebagai bagian dari tata kelola klinis yang baik (Permenkes No. 69 Tahun 2014 tentang Kewajiban Rumah Sakit Dan Kewajiban Pasien, pada Bab II Kewajiban Rumah Sakit Pasal 17 ayat 4).

2. Upaya kesehatan bermutu merupakan upaya yang memberikan rasa puas sebagai pernyataan subjektif pelanggan, dan menghasilkan outcome sebagai bukti objektif dari mutu layanan yang diterima pelanggan (Permenkes No. 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas, pada Lampiran Bab I Pendahuluan, poin B Konsep Manajemen)

DIMENSI MUTU PELAYANAN KESEHATAN

WHO 2017

Effectiveness Effectiveness Safety Safety

DIMENSI MUTU Patient Centered ness

Equity

INTEGRATED

Efficiency

Patient Centeredness

Accessible

Equity Accesible Efficiency Sumber: Handbook For National Quality Policy and Strategy; WHO 2017

REGULASI PERMENKES Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas

STANDAR PELAYANAN PERMENKES Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit

PERMENKES Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi PERMENKES Nomor 34 Tahun 2017 Tentang Akreditasi Rumah Sakit

KUALITAS PELAYANAN

TATA KELOLA RUMAH SAKIT MENURUT UNDANG-UNDANG

PASAL 36 “SETIAP RUMAH SAKIT HARUS MENYELENGGARAKAN TATA KELOLA RUMAH SAKIT DAN TATA KELOLA KLINIS YANG BAIK”

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PENERAPAN FUNGSIFUNGSI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

GOOD CLINICAL GOVERNANCE

PENERAPAN FUNGSIFUNGSI MANAJEMEN KLINIS

MEMBANGUN STANDAR PELAYANAN MEMBANGUN STANDAR PELAYANAN PADA TIAP LEVEL FASKES  PRIMER, SEKUNDER DAN TERSIER

Input

• • • • • •

Standar fasilitas medik Standar fas non medik Standar SDM HTA Tarif MUTU (Akreditasi)

Output

Proses

• • •



PNPK PPK CP

• •

HTA EFISIENSI

COST EFFECTIVENESS

Angka pasien jatuh Kepatuhan Clinical Pathway Kecepatan mengatasi komplain, dll

INDIKATOR MUTU PELAYANAN

Pemantauan Mutu Penundaan Operasi Elektif

12,00%

Definisi operasional

Operasi elektif adalah waktu yang diperlukan pasien sejak dijadwalkan operasi sampai dengan dilakukannya operasi elektif. Jika tidak dilakukan sesuai jadwal maka disebut terjadi penundaan.

Numerator

Jumlah pasien yang mengalami penundaan operasi elektif.

Denominator

Jumlah tindakan operasi elektif.

9,00% 6,00% 3,00% 0,00% JUL

MEI

MAR

JAN

TAHUN 2014

NOP

SEP

JUL

MEI

MAR

JAN

NOP

SEP

JUL

MEI

MAR

JAN

TAHUN 2013 Capaian

TAHUN 2015

Target

Ketepatan Jam Visite dokter Spesialis 120,00% 100,00% 80,00%

Definisi operasional

60,00% 40,00%

Visite dokter spesialis adalah kunjungan dokter spesialis setiap hari kerja sesuai dengan ketentuan waktu kepada setiap pasien yang menjadi tanggung jawabnya, yang dilakukan antara jam 08.00 sampai dengan 14.00.

20,00%

Numerator

Jumlah visite dokter spesialis antara jam 08.00 sampai dengan 14.00 yang disurvei.

Denominator

Jumlah pelaksanaan visite dokter spesialis yang9disurvei.

TAHUN 2013

TAHUN 2014 Realisasi

JUL

JUN

MEI

APR

FEB

MAR

JAN

DES

NOP

SEP

OKT

JUL

AGT

JUN

MEI

APR

FEB

MAR

JAN

DES

NOP

SEP

OKT

JUL

AGT

JUN

MEI

APR

FEB

MAR

JAN

0,00%

TAHUN 2015 Target

Quality improvement  Continuous improvement  Transformasi budaya Input (Forward control)

Brain ware

Process (Concurrent control)

SDM

Output (Backward control)

TARGET INDIKATOR MUTU PERBEDAAN/CELAH

Residen Tenaga Medis Tenaga Non Medis Management

Di bawah target

Software Kebijakan Panduan Prosedur

A P

Hardware

Meeting

Mencari akar masalah

Infoware

S D

Sistem pelaporan SIMRS

Healthware Motivasi

Improveme nt Plan

Feedback 10

SKEMA UPAYA PENINGKATAN MUTU RUMAH SAKIT Menjaga mutu

Target 2

mutu

International/national standard

A P S D Perbaikan mutu

Target 1

A P S D P; plan, D; do, S: study, A; action

baseline

waktu

11

PENGUKURAN MUTU NASIONAL

1

Kepatuhan Identifikasi Pasien;

2

Emergency Respon Time (EMT);

3

Waktu Tunggu Rawat Jalan;

4

5

6

KKS-24 JANUARI 2018

Penundaan Operasi Elektif; Kepatuhan jam visite dokter

Waktu Lapor Hasil Tes Kritis Laboratorium; 12

PENGUKURAN MUTU NASIONAL

7

8

9

Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional (FORNAS); --> hanya utk RS provider BPJS

Kepatuhan Cuci Tangan;

Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat Pasien Jatuh

10

Kepatuhan terhadap Clinical Pathway;

11

Kepuasan Pasien dan Keluarga;

12

Kecepatan Respon Terhadap Komplain

KKS-24 JANUARI 2018

13

Draft Permenkes tentang Pedoman Pengukuran dan Evaluasi Mutu Pelayanan Rumah Sakit

12 Indikator Mutu Pelayanan RS 1

Kepatuhan Identifikasi Pasien*

7

2

Waktu Tanggap Pelayanan Gawat Darurat (Emergency Respon Time)

Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional (FORNAS)*

8

Kepatuhan Cuci Tangan*

9

Kepatuhan Upaya Pencegahan Resiko Cedera Akibat Pasien Jatuh

3 4

5 6

Waktu Tunggu Rawat Jalan* Penundaan Operasi Elektif Ketepatan Jam Visite Dokter Spesialis* Kepatuhan UpayaPencegahan

10 11 12

Resiko Pasien Jatuh*

* Indikator Kinerja Individu Direktur Utama RS UPT Vertikal Terpilih

Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway* Kepuasan Pasien dan Keluarga Kecepatan Respon Terhadap Komplain* dan Kepala Balai

*

Indikator Kinerja

Catatan: Dalam proses di Biro Hukor Kemenkes

PENDAHULUAN

1. Membangun budaya mutu dan keselamatan pasien adalah kebutuhan RS 2. Akreditasi RS merupakan salah satu cara membangun budaya mutu dan keselamatan pasien. 3. Perlu pemenuhan sarana, prasarana, alkes, farmasi, SDM, regulasi, penggunaan IT dan tata kelola yang baik agar didapatkan produk rumah sakit yang bermutu.

4. Perbaikan akses pelayanan kesehatan khususnya RS harus diikuti dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien 5. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mempunyai peran penting dalam akreditasi RS.

PERMINTAAN STANDAR PMKP RS (SNARS ED 1 2018)

instrumen 24 - 25 April 2018

17

KONSEP PENINGKATAN MUTU DALAM SNARS EDISI 1

PENGUKURAN MUTU

PENINGKATAN MUTU RS

STANDARISASI

slide dr sutoto

18

KONSEP PENINGKATAN MUTU DALAM SNARS EDISI 1

Indikator Mutu Prioritas RS

Indikator Mutu

• IAM

* SKP

Indikator mutu Unit/ Penilaian kinerja unit/IKU (PMKP 6, TKRS 11.1)

Penilaian kinerja

KKS & TKRS

Penilaian kinerja individu/IKI slide dr sutoto

Indikator * Input * Proses •Output/ Outcome

• IAK

• Unit kerja di RS : IRJ, IRI, dll • Unit yg di outsourcing (TKRS) •

Dokter

Representasi pemilik



Perawat



PPA lainnya

Direktur RS



Staf klinis

Staf Klinis Staf non Klinis

lainnya Sistem Kinerja Pegawai 19

KONSEP PENINGKATAN MUTU DALAM SNARS EDISI 1

• PPK PRIORITAS RS • PPK KSM

PPK & CP INPUT ASUHAN KLINIS PCC STANDARISASI

PROSES

RADIOLOGI LABORATORIUM INTEGRASI PELAYANAN

OUTPUT/ OUTCOME Komisi Akreditasi Rumah Sakit

ANESTHESI

STERILISASI

Patient Centred Care (PCC), Dokter Sebagai Pemimpin Tim, Bukan Komandan! Indikator utama akreditasi adalah keselamatan pasien. RS yang bisa menjamin keselamatan pasien secara otomatis akan mampu meraih akreditasi yang baik, begitu pula sebaliknya “Jangan bicara mutu jika tidak ada jaminan keselamatan pasien. Paradigma itu disebut Patient Centred Care (PCC). Dr. Nico A.Lumenta,K.Nefro,MM, dalam sesi paripurna Seminar Nasional Perhimpunan RS Seluruh Indonesia (Persi) di Jakarta Convention Centre “Dulunya kan dokter adalah pusat, captain of the ship, ini sudah terbukti menyebabkan patient safety tidak terjamin. Sudah banyak buktinya,” kata Nico. Pada PCC, masing-masing pihak yang terlibat dalam upaya meningkatkan kesehatan pasien, memiliki kontribusi setara. “Dokter jadinya tidak lebih jago, ia berada sejajar dengan nutrisionis, perawat, fisioterapi. Dokter adalah team leader, coach,” kata Nico. Dalam metode asuhan pasien, dokter pun wajib melakukan edukasi, bukan hanya berorientasi pada pengobatan. Namun, dokter tentunya harus memahami bahwa pasiennya sangat heterogen, baik itu dalam pengetahuannya, tingkat pendidikan hingga latar belakang ekonomi. “Langkah-langkahnya adalah, metode assessment untuk mengetahui kedalaman pengetahuan pasien, lalu setelah diberi tahu, konfirmasi kembali apakah mereka sudah paham atau belum. Dulu kan untuk melayani pasien, kita mencocok-cocokkan pelyanan. Sekarang berbeda, kita lihat kebutuhan pasiennya. Kita lihat needs-nya, kadang juga wants-nya,” kata Nico.

PENGUKURAN MUTU PRIORITAS RS

PENGUKURAN MUTU UNIT

instrumen 24 - 25 April 2018

PENGUKURAN MUTU NASIONAL

RS ikut kontribusi data based external

22

Meningkatkan mutu dng terus menerus

mengurangi risiko terhadap pasien & staf luwi 1 sept 2014

TUJUAN PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN

secara keseluruhan

baik dalam proses klinis

maupun lingkungan fisik

23

PENGELOLAAN KEGIATAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

instrumen 13-14 Maret 2018

24

PENGELOLAAN KEGIATAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

Standar PMKP 1 Rumah sakit mempunyai Komite/Tim atau

bentuk organisasi lainnya yang kompeten untuk mengelola kegiatan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) sesuai

dengan peraturan perundang-undangan. instrumen 13-14 Maret 2018

25

1. Ada SK Penetapan dari Direktur RS (PMKP 1 EP 1) 2. SK sudah dilengkapi dengan uraian tugas Komite/Tim

PMKP (PMKP 1 EP 1) sbb : a) Motor penggerak penyusunan program PMKP RS b) Monitor dan memandu penerapan program PMKP di unit kerja

c) membantu dan melakukan koordinasi dengan pimpinan unit pelayanan dalam memilih prioritas perbaikan, pengukuran mutu/indikator mutu dan

menindaklanjuti hasil capaian indikator. instrumen 12 - 13 April 2018

26

d) melakukan koordinasi dan pengorganisasian pemilihan prioritas program di tingkat unit kerja serta menggabungkan menjadi prioritas RS secara keseluruhan. Prioritas program RS ini harus terkoordinasi dengan baik dalam pelaksanaanya e)

menentukan profil indikator mutu, metode analisis dan validasi data dari data indikator mutu yang dikumpulkan dari seluruh

unit kerja di rumah sakit. f)

menyusun formulir untuk mengumpulkan data, menentukan jenis data dan bagaimana alur data dan pelaporan dilaksanakan

g) menjalin komunikasi yg baik dng semua pihak terkait dan menyampaikan masalah terkait perlaksanaan program mutu instrumen 12 - 13 April 2018

dan keselamatan pasien.

27

h) terlibat secara penuh dlm keg. Diklat PMKP i)

bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan masalah -2 mutu secara rutin kepada semua staf.

j)

menyusun regulasi terkait dengan pengawasan dan penerapan

program PMKP

4. Komite dan anggota sudah mempunyai sertifikat pelatihan PMKP (Eksternal atau internal)  PMKP 1 EP 3; PMKP 3 EP 3; PMKP 7.1 EP 5

5. Komite/Tim sudah melaksanakan kegiatan  PMKP 4 6. Membuat laporan kegiatan PMKP kepada Direktur RS  PMKP 1 EP 4

instrumen 12 - 13 April 2018

28

Pengukuran mutu pelayanan klinis di tingkat RS KOMITE PMKP dilengkapi dengan uraian tugas

Pengukuran mutu di seluruh unit di RS

PIC data instrumen 13-14 Maret 2018

29

Komite PMKP

Tim Peningkatan Mutu

Sudah mengikuti pelatihan PMKP

Tim KPRS

PIC Data instrumen 13-14 Maret 2018

30

PROGRAM DIKLAT PMKP No

JABATAN

1. Direktur/Direksi/Ka PMKP

LOKASI DIKLAT

MATERI

External

Konsep & prinsip PMKP

2. Kepala Bidang/Divisi/Unit

External/internal Konsep & prinsip PMKP

3. Komite Medik & Keperawatan

External/internal Konsep & prinsip PMKP

4. Staf Komite PMKP

External/internal Konsep & prinsip PMKP

5. PIC data unit

6. Staf klinis

Internal

Sistem manajemen data

External/Internal Standar berfokus pada pasien

Nara sumber Diklat PMKP instrumenInternal 13-14 Maret 2018 --> sertifikat PMKP (+) 31

Benchmarking data/ kontribusi data based external

PENINGKATAN MUTU DALAM SNARS Edisi 1

Sumber data di unit

PENGUKURAN MUTU NASIONAL

PENGUKURAN MUTU PRIORITAS RS

PENGUKURAN MUTU PRIORITAS UNIT

instrumen 12 - 13 April 2018

Peran : - Direktur RS - Para Ka Bid & Ka Unit Yan - Komite PMKP - Pic Data

Sistem Manajemen data - Pemilihan - Pengumpulan - Analiisi - Validasi - Feedback - Publikasi

32

Elemen penilaian PMKP 2

1. Rumah

sakit

Dokumen

mempunyai Regulasi tentang

pedoman peningkatan mutu dan pedoman PMKP  keselamatan

pasien

sesuai Pedoman

dengan referensi terkini. (lihat peningkatan mutu & juga TKRS 4 EP 1) (R)

Pedoman Keselamatan pasien

instrumen 13-14 Maret 2018

33

Referensi dan informasi terkini meliputi : a) Literatur ilmiah dan informasi lainnya yang dapat dipergunakan untuk mendukung asuhan pasien

terkini, misalnya pedoman nasional pelayanan kedokteran dan international clinical guidelines b) Literatur ilmiah dan informasi lainnya yang dapat

dipergunakan untuk mendukung penelitian (khusus untuk RS pendidikan) c) Literatur ilmiah dan informasi lainnya yang dapat

dipergunakan untuk mendukung STANDARmanajemen NASIONAL AKREDITASI RUMAHyang baik terselenggaranya SAKIT edisi 1

34

Referensi dan informasi terkini meliputi : (

d) Informasi lainnya sesuai kebutuhan

rumah sakit , misalnya data indikator

mutu di tingkat nasional atau internasional. e) Peraturan perundang-undangan terkait

dengan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit termasuk pedomanpedoman yang dikeluarkan oleh

pemerintah STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1

35

Elemen penilaian PMKP

Dokumen

2 3. Komite medis dan Bukti daftar dan bahan komite keperawatan referensi asuhan klinis mempunyai referensi terkini

peningkatan

mutu

asuhan klinis terkini. (D,W)

instrumen 13-14 Maret 2018

36

Standar PMKP 2.1 • Rumah Sakit menyediakan teknologi dan

dukungan lainnya untuk mendukung sistem manajemen data pengukuran mutu terintegrasi sesuai dengan perkembangan teknologi informasi. instrumen 13-14 Maret 2018

37

TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM MANAJEMEN DATA TERINTEGRASI

 Data indikator mutu unit & prioritas

 Insiden keselamatan pasien (IKP)  Indikator kinerja staf klinis  Pengukuran budaya keselamatan

Integrasi seluruh data di tingkat RS & unit meliputi :



pengumpulan



pelaporan



analisa



validasi dan



publikasi indikator mutu

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1

38

Komite/Tim PMKP terlibat dalam pemilihan pengukuran prioritas RS dan melakukan koordinasi dan integrasi pengukuran mutu di unit pelayanan serta melakukan supervisi dalam proses pengumpulan data

Pengukuran mutu pelayanan klinis di tingkat RS

Pengukuran mutu di seluruh unit di RS

PIC data instrumen 13-14 Maret 2018

39

CONTOH CEKLIS SUPERVISI PENGUMPULAN DATA No Nama Indikator IAK/IAM/ISKP

UNIT

instrumen 13-14 Maret 2018

HASIL SURPERVISI

REKOMENDASI

40

PROSEDUR PENINGKATAN MUTU

PROSEDUR PENINGKATAN MUTU 1. PENETAPAN INDIKATOR a. Indikator RS (IRS) b. Indikator Kinerja Unit (IKU)

2. PENENTUAN PRIORITAS 3. PENGUMPULAN DATA a. Rencana Pengumpulan Data b. Kamus indikator (IRS oleh KMKP, IKU oleh Kepala Unit) c. Penentuan Besar Sampel d. Pengumpulan Data

4. VALIDASI –

Metoda MCA

PROSEDUR PENINGKATAN MUTU 6. ANALISIS DATA – Run Chart

7. INTERPRETASI DATA – Shift / Trend / Zigzag – Identifikasi Gap / Problem

8. QUALITY IMPROVEMENT – Intervention

9. SUSTAINABILITY – Indikator perlu dilanjutkan, revisi, atau diganti

STANDAR SNARS 1 EVALUASI MUTU PELAYANAN PRIORITAS RS

5 PPK-CP PRIORITAS RS (PMKP 5.1)

5 PPK-CP di setiap KSM (TKRS 11.2)

instrumen 13-14 Maret 2018

57

Ketua Kelompok Staf Medis telah menetapkan paling sedikit

5 (lima) prioritas panduan praktik klinis-alur klinis dan/atau protokol klinis dan atau prosedur dan atau standing order,

sebagai panduan dari standarisasi proses asuhan klinik yang dimonitor oleh Komite Medik. Dengan tujuan sebagai berikut: 1) Melakukan standarisasi proses asuhan klinik

2) Mengurangi risiko dalam proses asuhan, terutama yang berkaitan asuhan kritis 3) Memanfaatkan sumber daya yang tersedia dengan

efisien dalam memberikan asuhan klinik tepat waktu dan efektif instrumen 13-14 Maret 2018

58

1) Memanfaatkan indikator prioritas sebagai indikator dalam

penilaian kepatuhan penerapan alur klinis di area yang akan diperbaiki di tingkat rumah sakit

2) Secara konsisten menggunakan praktik berbasis bukti (“evidence based practices”) dalam memberikan asuhan

bermutu tinggi Penerapan panduan praktik klinis-clinical pathway dipilih oleh masing-masing kelompok staf medis adalah di unit-unit pelayanan, dimana DPJP memberikan asuhan. Mengacu pada prioritas pengukuran mutu pelayanan klinis yang akan di evaluasi maka selain ditetapkan indikator mutu, juga diperlukan standarisasi proses asuhan klinis pada prioritas pengukuran mutu di rumah sakit. instrumen 13-14 Maret 2018

59

PEMBUATAN KAMUS INDIKATOR & PANDUAN PENGISIAN

EVALUASI MUTU PELAYANAN PRIORITAS RS

5 PPK-CP PRIORITAS RS (PMKP 5.1)

5 PPK-CP di setiap KSM (TKRS 11.2)

instrumen 13-14 Maret 2018

66

a)

judul indikator,

h)

b)

definisi operasional,

c)

tujuan, dimensi mutu,

i)

frekuensi analisa data

d)

dasar

j)

metodologi analisa

data,

data,

pemikiran/alasan e)

pemilihan indikator,

k)

sumber data

numerator,

l)

penanggung jawab

denominator, formula pengukuran,

f)

frekuensi pengumpulan

pengumpul data, m) publikasi data.

metodologi pengumpulan data,

g)

cakupan datanya (total atau sampel)

instrumen 12 - 13 April 2018

68

JUDUL INDIKATOR, DEFINISI OPERASIONAL, TUJUAN

DIMENSI MUTU,

 Efisiensi  Efektifitas

 Aksesibilitas  Keselamatan  Fokus kepada pasien  Kesinambungan

DASAR PEMIKIRAN/ALASAN PEMILIHAN INDIKATOR. NUMERATOR

instrumen 12 - 13 April 2018

69

DENOMINATOR, FORMULA PENGUKURAN. METODOLOGI PENGUMPULAN DATA. Retrospective

Sensus Harian CAKUPAN DATANYA (TOTAL ATAU SAMPEL)

instrumen 12 - 13 April 2018

70

FREKUENSI

Harian

PENGUMPULAN DATA, Mingguan

Bulanan Lainnya .................

FREKUENSI ANALISA

 Mingguan

DATA

 Bulanan  Triwulan

 Semester NILAI

Diperlukan untuk analisis dng

AMBANG/STANDAR

membandingkan standar & utk

mengetahui capaian indikator instrumen 12 - 13 April 2018

71

METODOLOGI ANALISA

Statistik : Run Chart, Control Chart, Pareto,

DATA,

Bar Diagram Interpretasi data :

Trend, bandingkan dng RS lain, dng standar, dng praktik terbaik

SUMBER DATA/AREA

Utk mengetahui lokasi data

MONITORING PJ PENGUMPUL DATA

PUBLIKASI

Internal :

DATA/desiminasi data

Eksternal

instrumen 12 - 13 April 2018

72

Judul Indikator Dasar pemikiran

KAMUS INDIKATOR

Dimensi Mutu

Tujuan Definisi Operasional Jenis Indikator Numerator (pembilang) Denominator (penyebut) Target Pencapaian Kriteria: - Inklusi - Eksklusi Formula Sumber data Frekuensi pengumpulan data Periode waktu Pelaporan data Periode analisa data Metode Pengumpulan data Sampel

Rencana Analisis Data Instrumen Pengambilan Data Penanggung Jawab

JUDUL/NAMA INDIKATOR

DASAR PEMIKIRAN & ALASAN • Alasan pemilihan indikator mengacu pd Undangundang • Rincian terkait kenapa indikator tersebut dipilih, lengkapi dengan data pendukung bahwa masih menjadi problem (didukung dengan data) • Contoh :  Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien  Bad Performance: capaian tahun 2015: 60%  High Risk: Penilaian ulang risiko jatuh perlu dilakukan untuk menghindari insiden jatuh  High Volume: Terdapat >1000 pasien rawat inap setiap bulannya

DIMENSI MUTU

TUJUAN • Hasil yg ingin dicapai dengan melakukan pengukuran terhadap indikator • Contoh : “Terlaksananya proses identifikasi pasien agar menjamin keselamatan pasien”

Definisi Operasional • Batasan pemikiran yg dijadikan pedoman melakukan kegiatan pengukuran indikator untuk mengurangi peluang bias • Çontoh :  Identifikasi pasien secara benar adalah proses pengecekan identitas pasien menggunakan minimal 2 identitas dari 3 identitas yang tercantum pada gelang, label atau bentuk identitas lainnya sebelum memberikan pelayanan sesuai dengan regulasi yang berlaku di rumah sakit.  Identifikasi pasien secara benar sebelum pemberian pengobatan adalah proses identifikasi pasien oleh petugas yang dilakukan secara aktif dengan menanyakan minimal 2 Identitas pasien  Peluang pemberian pengobatan adalah pemberian obat, pemberian cairan intravena, darah, tranfusi darah, radioterapi, nutrisi

TIPE PENGUKURAN

JENIS PENGUKURAN • Ukuran perbaikan yg digambarkan dlm capaian/target • Dalam bentuk : persentase, menit, rate,dll

Numerator & Denominator • Numerator/Pembilang: jumlah yg ingin kita ukur/besaran nilai pembilang dlm rumus indikator kerja Jumlah pasien rawat inap yang dikaji ulang risiko jatuh lengkap selama pasien dirawat

• Denominator/Penyebut: semua peluang yg ingin kita ukur bsa terjadi/besaran nilai pembagi dlm rumus indikator kerja Contoh: Jumlah pasien rawat inap yang disurvei yang berisiko tinggi jatuh dan/atau mengalami perubahan kondisi

TARGET PENCAPAIAN

KRITERIA INKLUSI & EKSKLUSI • INKLUSI : Karakteristik spesifik pemilihan subjek dari populasi target yang akan diukur, contoh: seluruh pasien rawat inap yang berisiko tinggi dan atau mengalami perubahan kondisi • EKSLUSI : Menghilangkan/mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari pengukuran karena berbagai sebab, contoh:  Pasien yang mempunyai risiko tinggi jatuh dan tidak perlu dikaji risiko jatuhnya  (Pasien anak < 12 tahun, pasien di ruang intensif, pasien pasca operasi dan prosedur invasif selama dalam pengaruh sedasi, pasien pasca prosedur mata)

FORMULA & SUMBER DATA • FORMULA = RUMUS untuk menghasilkan nilai dari indikato • N/D x 100% • Sumber memperoleh data (primer & sekunder), atau bahan keterangan yg dapat dijadikan kajian pengukuran • Sumber data dapat diperoleh dari: Rekam Medik/EHR, Observasi, Catatan Data, Pelaporan, Survei, dll

• FREKUENSI PENGUMPULAN DATA : waktu yg ditentukan utk mengambil data dari sumber data, contoh: harian, bulanan, triwulan, semester • PERIODE PELAPORAN DATA : waktu utk melaporkan data indikator setelah data dikumpulkan, contoh Laporan bulanan ke Komita KMKP Laporan triwulan ke Direksi, dst

• PERIODE ANALISA DATA : rentang waktu pengkajian data indikator yg dikumpulka

METODE PENGUMPULAN DATA • Retrospektif  Audit dengan telaah dokumen/catatan kegiatan yg telah lalu • Contoh : data/rekam medik, dll • Concurrent Observasi saat kegiatan sedang berlangsung atau yg akan dilakukan • Contoh : observasi kepatuhan cuci tangan

SAMPLE

RENCANA ANALISA

INSTRUMEN PENGAMBILAN DATA : • Formulir yg digunakan utk pengambilan data

PENANGGUNG JAWAB INDIKATOR/ PIC : • Pejabat yg bertanggung jawab thd capain indikator mutu

Ka Unit • Menentukan 2 orang dalam Tim Mutu dari Unit : – 1 orang PIC Data – 1 orang Validator

• Menentukan 5 Penyakit dan Skoring Penetapan Prioritas IKU (Indikator Kinerja Unit), laporkan ke KMKP untuk Skoring Penetapan Prioritas IRS • Membuat Kamus Indikator dari Prioritas IKU, dari 12 Indikator Nasional

Profil/ Kamus Indikator Kepatuhan Identifikasi Pasien

CP

Related Documents


More Documents from "Veronika Kapsa"