MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS 1 (POSYANDU BALITA 1)
OLEH: A11-B
1. Alya Shafira
(17.321.2713)
2. Ni Luh Ayu Listyawati
(17.321.2735)
3. Ni Made Ayu Fera Andini
(17.321.2745)
4. Ni Putu Intan Puspa Sari
(17.321.2750)
5. Ni Putu Ratih Andriani
(17.321.2752)
6. Ni Wayan Ayu Febriyani
(17.321.2753)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI 2018
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadiran tuhan yang maha kuasa atas segala limpah rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sedarhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam “Posyandu Balita” dalam mata kuliah Keperawatan Komunitas I. Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepanya dapat lebih baik. Makalah ini penulisan masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis memiliki sangat kurang. Oleh karena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Denpasar, 2 Oktober 2018
Penyusun
i
DAFTAR ISI COVER KATA PENGANTAR ............................................................................................................
i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .............................................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................
1
1.3 Tujuan Penulisan ..........................................................................................................
2
1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Posyandu ....................................................................................................
3
2.3 Tujuan Posyandu ..........................................................................................................
3
2.3 Manfaat Posyandu ........................................................................................................
4
2.4 Pelaksanaan Sistem 5 Meja Posyandu ..........................................................................
4
2.5 Kader (Pengertian, Tugas, Organisasi, Pendanaan) ......................................................
7
2.6 Kartu Menuju Sehat ..................................................................................................... 13 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan ....................................................................................................................... 16 3.2 Saran ............................................................................................................................ 16 DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I PEMBAHASAN 1.1 Latar Belakang Posyandu di selenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga pembentukan, penyelenggaraa dan pemanfaatannya memerlukan peran serta aktif masyarakat dalam bentuk partisipasi penimbangan balita setiap bulannya, sehingga dapat meningkatkan status gizi balita. Kegiatan ini membutuhkan partisipasi aktif ibu-ibu yang memiliki anak balita untuk membawa balita-balita mereka ke posyandu sehingga mereka dapat memantau tumbuh kembang balita melalui berat badannya setiap bulan. Posyandu dibentuk oleh masyarakat desa/kelurahan dengan tujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama kesehatan ibu dan anak (KIA), Keluarga berencana (KB), imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare kepada masyarakat setempat. Satu posyandu melayani sekitar 80-100 balita. Dalam keadaan tertentu seperti geografis, perumahan penduduk yang terlalu berjauhan, dana tau jumlah balita lebih ari 100 orang, dapat dibentuk posyandu baru. Secara kuantitas,perkembangan jumlah posyandu sangat menggembirakan, karena disetiap desa ditemukan sekitar 3-4 posyandu. Pada saat posyandu dicanangkan pada tahun 1986 jumlah posyandu tercatat sebanyak 25.000 posyandu, pada tahun 2005 meningkat menjadi 238.699 posyandu. Ditinjau dari aspek kualitas masih banyak masalah, antara lain kelengkapan sarana dan ketermpilan kader yang belum memandai 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah Pengertian dari posyandu ? 2. Apakah tujuan dari posyandu ? 3. Apakah manfaat dari posyandu ? 4. Bagaimanakah pelaksanaan dari sistem 5 meja posyandu ? 5. Bagaimanakah pengertian,tugas, organisasi, pendanaan dari kader ? 6. Bagaimanakah Kartu Menuju Sehat itu ?
1
1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui apakah pengertian dari posyandu 2. Untuk mengetahui apakah tujuan dari posyandu 3. Untuk mengetahui apakah manfaat dari posyandu 4. Untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan dari sistem 5 meja posyandu 5. Untuk mengetahui bagaimanakah pengertian,tugas, organisasi, pendanaan dari kader 6. Untuk mengetahui bagaimanakah Kartu Menuju Sehat itu
1.4 Manfaat Penulisan 1. Mahasiswa mampu mengetahui apakah pengertian dari posyandu 2. Mahasiswa mampu mengetahui apakah tujuan dari posyandu 3. Mahasiswa mampu mengetahui apakah manfaat dari posyandu 4. Mahasiswa mampu mengetahui bagaimanakah pelaksanaan dari sistem 5 meja posyandu 5. Mahasiswa mampu mengetahui bagaimanakah pengertian,tugas, organisasi, pendanaan dari kader 6. Mahasiswa mampu mengetahui bagaimanakah Kartu Menuju Sehat itu
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertain Posyandu Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan di suatu wilayah kerja Puskesmas, dimana program ini dapat dilaksanakan di balai dusun, balai kelurahan, maupun tempat-tempat lain yang mudah didatangi oleh masyarakat. Posyandu merupakan langkah yang cukup strategis dalam rangka pengembangan kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia agar dapat membangun dan menolong dirinya sendiri, sehingga perlu ditingkatkan oleh pembinanya. Untuk meningkatkan pembinaan Posyandu sebagai pelayanan KB dan kesehatan yang dikelola untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan pelayanan teknis dari petugas perlu ditumbuh kembangkan perlu serta aktif masyarakat dalam wadah LKMD. 2.2 Tujuan Posyandu 1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (ibu hamil, melahirkan dan nifas) Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih cukup tinggi, meskipun dari tahun ketahun sudah dapat diturunkan. 2. Membudayakan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) 3. Meningkatkan peran serta dalam kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera 4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera 5. Menghimpun potensi masyarakat untuk berperan serta secara aktif meningkatkan kesehatan kesejahteraan ibu, bayi, balita dan keluarga serta mempercepat penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita
3
2.3 Manfaat Posyandu 1. Bagi masyarakat Adapun manfaat posyandu bagi masyarakat adalah memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi anak balita dan ibu, pertumbuhan anak belita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi buruk. Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul vitamin A, bayi memperoleh imunisasi lengkap, ibu hamil juga akan terpantau berat badannya dan memperoleh kapsul vitamin A dan tablet tambah darah serta memperoleh penyuluhan kesehatan yang berkaitan tentang kesehatan ibu dan anak. 2. Bagi kader Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap. Ikut berperan secara nyata dalam tumbuh kembang anak balita dan kesehatan ibu. Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang terpercaya dalam bidang kesehatan menjadi panutan kerena telah mengabdi dalam pertumbuhan anak dan kesehatan ibu (WHO,2003).
2.4 Pelaksanaan Sistem 5 Meja Posyandu 1. Pelayanan Posyandu Pelaksanaan kegiatan di posyandu di kenal dengan nama “sistem 5 meja”, dimana kegiatan di masing-masing meja mempunyai kegiatan khusus. Sistem 5 meja tersebut tidak berarti bahwa posyandu harus memiliki 5 buah meja untuk pelaksanaannya, tetapi kegiatan posyandu tersebut harus mencangkup 5 pokok kegiatan : a. Meja 1 pendaftaran balita, ibu hamil, dan ibu menyusui b. Meja 2 penimbangan balita c. Meja 3 pencatatan hasil penimbangan d. Meja 4 penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui e. Meja 5 pelayanan kesehatan, KB, imunisasi dan pokok oralit.
4
Adapun rincian kegiatan di masing-masing meja yaitu sebagai berikut : 1. Kegiatan di meja 1 a. Pendaftaran balita
Balita di daftarkan dalam formulir pencatatan balita
Bila anak memiliki KMS, berarti bulan yang lalu anak sudah ditimbang. Minta KMSnya namanya dicatat pada secarik kertas. Kertas ini di selipkan di KMS, kemudian ibu balita diminta membawa anaknya menuju tempat penimbangan
Bila anak belum punya KMS, berarti baru bulan ini ikut penimbangan atau KMS lamanya hilang. Ambil KMS baru, kolomnya diisi secara lengkap, nama anak dicatat pada secarik kertas. Secarik kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu balita diminta membawa anaknya ke tempat penimbangan
b. Pendaftaran ibu hamil
Ibu hamil didaftar dalam formulir catatan untuk ibu hamil
Ibu hamil yang tidak membawa balita diminta langsung menuju meja 4 untuk mendapatkan pelayanan gizi oleh kader serta pelayanan oleh petugas di meja 5
Ibu yang belum menjadi peserta KB di catat namanya pada secarik kertas, dan ibu menyerahkan kertas itu langsung kepada petugas di meja 5
c. Pendaftaran ibu hamil
Ibu hamil didaftar dalam formulir catatan untuk i bu hamil
Ibu hamil yang tidak membawa balita diminta langsung menuju ke meja 4 untuk mendapatkan pelayanan gizi oleh kader serta pelayanan oleh petugas meja 5
Ibu hamil yang belum menjadi peserta KB dicatat namanya pada secarik kertas, dan ibu menyerahkan kertas itu langsung kepada petugas di meja 5
5
2. Kegiatan di meja 2
Penimbangan anak dan balita, hasil penimbangan berat anak dicatat pada secarik kertas yang terselip di KMS. Selipkan kertas ini kembali di dalam kms.
Selesai ditimbang, ibu dan anaknya dipersilakan menuju meja 3 (meja pencatatan)
3. Kegiatan di meja 3
Buka KMS balita yang bersangkutan
Pindahkan hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMSnya
Pada penimbangan pertama, isilah semua kolom yang tersedia pada KMS
Bila ada kartu kelahiran, catatlah bulan lahir anak dari kartu tersebut
Bila tidak ada kartun kelahiran tetapi ibu ingat, catatlah bulan lahir anak sesuai ingatan ibunya
Bila ibu tidak ingat dan hanya tahu umur anaknya yang sekarang, perkirakan bulan lahir anak dan catat.
4. Kegiatan di meja 4
Penyuluhan semua orang tua balita. Mintalah KMS anak , perhatikan umur dan hasil penimbangan pada bulan ini. Kemudian ibu balita di beri penyuluhan
Penyuluhan semua ibu hamil. Anjurkan agar ibu memeriksa kehamilan sebanyak minimal 5 kali selama kehamilan pada petugas kesehatan, bidan atau dukun di desa telatih.
Penyuluhan untuk semua ibu menyusui mengenai pentingan nya ASI, kapsul iodium dan vit A
5. Kegiatan di meja 5 Kegitan di meja lima adalah kegiatan pelayanan kesehatan dan pelayanan KB, imunisasi serta pojok oralit. Kegiatan ini di pimpin dan dilaksanakan oleh petugas dan puskesmas
6
2.5 Kader (Pengertian, Tugas, Organisasi, Pendanaan) 2.5.1 Pengertian Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari,oleh dan untuk masyarakat yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan. Keberadaan kader sering dikaitkan dengan pelayanan rutin di posyandu. Sehingga seorang kader posyandu harus mau bekerja secara sukarela dan iklas, mau dan sanggup melaksanakan kegiatan posyandu, serta mau dan sanggup menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan dan mengikuti kegiatan posyandu. Seorang warga masyarakat dapat diangkat menjadi seoraang kader posyandu apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Dapat membaca dan menulis 2. Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan 3. Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat 4. Mempunyai waktu yang cukup 5. Bertempat tinggal di wilayah Posyandu 6. Berpenampilan ramah dan simpatik 7. Mengikuti pelatihan-pelatihan sebelum menjadi kader Poayandu 2.5.2 Tugas Kader Adapun tugas kader Posyandu secara garis besar adalah sebagai berikut : 1. Melakukan kegitan bulanan Posyandu a. Mempersiapkan Pelaksanaan Posyandu Tugas-tugas kader Posyandu pada H- atau saat persiapan hari buka posyandu, meliputi : Menyiapkan alat dan bahan, yaitu alat penimbangan bayi, KMS, alat peraga, LILA, alat pengukur, obat-obatan yang dibutuhkan (pil besi,
vitamin
A,
oralit),
bahan
atau
materi
penyuluhan.
Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberitahu ibu-ibu untuk datang ke posyandu Menghubungi Pokja Posyandu, yaitu menyampaikan rencana kegitan kepada kantor desa dan meminta mereka untuk memastikan apakah petugas sektor bisa hadir pada hari buka posyandu
7
Melaksanakan pembagian tugas, yaitu menentukan pembagian tugas diantara kader posyandu baik u tuk persiapan maupun pelaksanakan kegiatan Tugas kader pada kegitan bulanan posyandu
Meja 1, yaitu bertugas mendaftar bayi atau balita, yaitu menuliskan nama balita pada KMS dan secarik kertas yang diselipkan pada KMS dan mendaftar ibu hamil, yaitu menuliskan nama ibu hamil pada formulir atau registrasi Ibu Hamil.
Meja 2, yaitu bertugas menimbang bayi atau balita dan mencatata hasil penimbangan pada secarik kertas yang akan dipindahkan pada KMS
Meja 3, yaitu bertugas untuk mengisi KMS atau memindahkan catatan hasil penimbangan balita dari secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut.
Meja 4, yaitu bertugas menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data kenaikkan berat badsan yang menggambarkan dalam grafik KMS kepada ibu hamil dari anak yang bersangkutan dan memberikan penyuluhan kepada setiap ibu dengan mengacu pada data KMS anaknya atau dari hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami sasaran
Meja 5, merupakan kegiatana pelayanansektor yang biasanya dilakukan oleh petugas kesehatan, PLKB,PPL,dan lain-lain. Pelayanan yang diberikan antara lain : pelayanan imunisasi, pelayanan
keluarga
berencana,
pengobatan
pemberian
pil
penambah darah (zat besi), vitamin A, dan obat-obatan lainnya. b. Kegiatan setelah pelayanan bulanan posyandu Tugas-tugas kader setelah hari buka Posyandu, meliputi :
Memindahkan catatan-catatan dalam kartu menuju sehat (KMS) ke dalam buku registrasi atau buku bantu kader
Menilai (mengevaluasi) hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan hari Posyandu pada bulan berikutnya. Kegiatan diskusi kelompok 8
(penyuluhan
kelompok)
bersama
ibu-ibu
yang
rumahnya
berdekatan (kelompok dasawisma)
Kegiatan kunjungan rumah (penyuluhan perorangan) merupakan tindakan lanjut dan mengajak ibu-ibu datang ke Posyandu pada bulan berikutnya.
2. Melaksanakan kegiatan di luar posyandu a. Melaksanakan kunjungan rumah
Setelah kegiatan di dalam posyandu selesai rumah ibu-ibu yang akan dikunjungi ditentukan bersama
Tentukan keluarga yng kan dikunjungi oleh masing-masing kader. Sebaiknya diajak pula beberapa ibu untuk ikut kunjungan rumah
Mereka yang perlu dikunjungi adalah ; Ibu yang anak balitanya tidak hadir 2 bulan berturut-turut di posyandu Ibu yang anak balitanya belum mendapat kapsul vitamin Berat badan tidak naik 2 bulan berturut-turut Berat badanya di bawah garis merah KMS Sasaran posyandu yang sakit Ibu hamil yang tidk mengahadiri kegiatan posyandu 2 bulan berturut-turut Ibu hamil yang bulan lalu dikirim atau di rujuk ke puskesmas Ibu yang mengalami kesulitan menyusui anaknya Ibu hamil dan ibu menyusi yang belum mendpat kapsul iodium Balita yang terlalu gemuk
b. Menggerakkan masyarakat untuk menghadiri dan ikut serta dalam kegitan posyandu
Langsung ketengah masyarakat
Melalui tokoh masyarakat atau pemuka agama atau adat
c. Membantu petugas kesehatan dalam pendaftaran, penyuluhan,dan berbagai usaha kesehatan masyarakat
9
3. Melakukan kegitan bulanan Posyandu a. Mempersiapkan pelaksanaan Posyandu
Sehari
sebelum
pelaksanaan
posyandu,
kader
memberikan
informasi kepada seluruh peserta posyandu mengenai kegiatan yang akan dilaksankan di posyandu
Alat dan bahan yang diperlukan dipersiapkan. Bila ada alat yang belum tersedia, dapat diusahakan dengan meminjam, meminta bantuan pada petugas kesehatan atau bila mungkin membuat sendiri.
Membagi tugas diantara para kader, dan bila perlu bantuan dapat menyertakan ibu-ibu yang lain.
b. Kegiatan bulanan Posyandu c. Kegiatan setelah pelayanan bulanan Posyandu :
Mencatat seluruh hasil kegiatan Posyandu
Membahas kegiatan-kegiaatan Posyandu lainnya
Menetapkan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan pada kegiatan bulanan berikutnya misalnya penyuluhan KB,makanan pendamping ASI, imunisasi pelayanan kesehatan, arisan, pengajian dll.
Ketika kader dalam melaksankan tugasnya mengalami kesulitan, maka kader dapat mendiskusikan kesulitan mereka dengan para tokos masyarakat, tokoh agama, kepala desa (lurah), Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM), petugas LKMD, perangkat Rtdan RW, tim penggerak PKK, dan petugas KB (PLKB). 2.5.3 Organisasi A. organisasi Pokjanal Posyandu setempat. 1) Kelompok kerja (Pokja) Posyandu : a) Mengelola berbagai data dan informasi yang berkaitan dengan kegiatan posyandu. b) Menyusun rencana kegiatan tahunan dan mengupayakan adanya sumber-sumber pendanaan untuk mendukung kegiatan pembinaan posyandu. c) Melakukan analisis masalah pelaksanaan program berdasarkan alternatif pemecahan masalah sesuai dengan potensi dan kebutuhan desa/kelurahan. 10
d) Melakukan bimbingan dan pembinaan, fasilitasi, pemantauan dan evaluasi terhadap
pengelolaan
kegiatan
dan
kinerja
kader
posyandu
secara
berkesinambungan e) Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong, dan swadaya masyarakat dalam mengembangkan posyandu f) Mengembangkan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan g) Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan posyandu, kepada Kepala Desa/ Lurah dan Ketua Pokjanal Posyandu Kecamatan. 2) Tim penggerak PKK : a) Berperan aktif dalam penyelenggaraan posyandu. b) Penggerakkan peran serta masyarakat dalam kegiatan posyandu c) Penyuluhan, baik di posyandu maupun di luar posyandu d) Melengkapi data sesuai dengan Sistem Informasi Posyandu (SIP) atau Sistem Informasi Manajemen (SIM). 3) Tokoh masyarakat Forum Peduli Kesehatan Kecamatan (apabila telah terbentuk) : a) Menggali sumber daya untuk kelangsungan penyelenggaraan posyandu. b) Menaungi dan membina kegiatan posyandu. c) Menggerakkan masyarakat untuk dapat hadir dan berperan aktif dalam kegiatan posyandu. 4) Organisasi kemasyarakatan / LSM a) Bersama petugas puskesmas berperan aktif dalam kegiatan posyandu, antara lain : Pelayanan Kesehatan masyarakat, penyuluhan, penggerakan kader sesuai dengan minat dan misi organisasi. b) Memberikan dukungan sarana dan dana untuk pelaksanaan kegiatan Posyandu. 5) Swasta/Dunia usaha : a) Memberikan dukungan sarana dan dana untuk pelaksanaan kegiatan posyandu b) Berperan aktif sebagai sukarelawan dalam pelaksanaan kegiatan posyandu.
11
2.5.4 Pendanaan A.
Sumber biaya Pembiayaan posyandu berasal dari berbagai sumber, antara lain : 1)
Masyarakat :
a) Iuran pengguna / pengunjung Posyandu. b) Iuran masyarakat umum dalam bentuk dana sehat. c) Sumbangan/donator dari perorangan atau kelompok masyarakat d) Sumber dana sosial lainnya, missal dana sosial keagamaan, zakat, infaq, sodaqoh , dsb e) Apabila forum peduli kesehatan kecamatan telah terbentuk, upaya pengumpulan dana dari masyarakat ini seyogyanya dikoordinir oleh Forum Peduli Kesehatan Kecamatan. B.
Swasta/Dunia Usaha Peran aktif swasta/dunia usaha juga diharapkan dapat ,menunjang pembiayaan Posyandu,. Misalnya dengan menjadikan posyandu sebagai anak angkat perusahaan. Bantuan yang diberikan dapat berupa dana, sarana, prasarana, atau tenaga, yakni sebagai sukarelawan posyandu.
C.
Hasil usaha Pengurus dan kader posyandu dapat melakukan usaha yang hasilnya disumbangkan untuk biaya pengelolaan posyandu. Contoh, kegiatan usaha yang dilakukan antara lain : 1) Kelompok Usaha Bersama (KUB) 2) Hasil karya kader posyandu, misalnya kerajina, Taman Obat Keluarga (TOGA).
D.
Pemerintah Bantuan dari pemerintah terutama diharapkan pada tahap awal pembentukan, yakni berupa dana stimulant atau bantuan lainnya dalam bentuk sarana dan prasarana posyandu yang bersumber dari dana APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, APBDes dan sumbe lain yang sah dan tidak mengikat.
12
2.6 KMS (Kartu Menuju Sehat) Pertumbuhan balita dapat dipantau dengan menimbang berat badan anak setiap bulan. Hasil penimbangan balita diterjemahkan ke dalam KMS (Kartu Menuju Sehat) yang menghasilkan status pertumbuhan balita. KMS adalah kartu untuk mencatat dan memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Kartu ini memuat data pertumbuhan anak berdasarkan pengukuran antropometri serta beberapa informasi lain mengenai perkembangan anak yang dicatat setiap bulan dari sejak lahir sampai usia 5 tahun. KMS juga dapat diartikan sebagai “raport” kesehatan balita. 2.6.1 Fungsi KMS
Sebagai alat untuk memantau pertumbuhan anak
Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak
Sebagai alat edukasi, melalui pesan-pesan dasar yang dicantumkan dalam KMS.
2.6.2 Manfaat KMS 1. Bagi orang tua Orang tua dapat mengetahui status pertumbuhan anaknya. Apabila diketahui ada gangguan pertumbuhan (contoh: BB tidak naik), orang tua balita dapat melakukan tindakan perbaikan, seperti memberikan makan lebih banyak atau membawa anak ke sarana/fasilitas pelayanan kesehatan. Orang tua balita juga dapat mengetahui apakah anaknya telah mendapat imunisasi tepat waktu dan lengkap, serta mendapat kapsul vitamin A secara rutin sesuai dengan dosis yang dianjurkan 2. Bagi Kader KMS digunakan untuk mencatat berat badan anak dan pemberian kapsul vitamin A serta hasil penimbangan. Hasil penentuan status pertumbuhan anak dalam KMS dapat digunakan oleh kader sebagai dasar untuk melakukan rujukan bila anak diketahui mengalami gangguan pertumbuhan. KMS juga dapat digunakan kader untuk memberikan pujian pada ibu yang berat badan anaknya baik, serta untuk mengingatkan ibu agar menimbangkan anaknya di posyandu pada bulan berikutnya.
13
3. Bagi Petugas Kesehatan Menggambarkan status pertumbuhan berdasarkan grafik pertumbuhan anak dalam KMS. a. Tidak Naik (T); grafik berat badan memotong garis < KBM. b. Naik (N); grafik berat badan memotong garis pertumbuhan diatasnya, kenaikan berat badan > KBM. c. Naik (N); grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhannya; kenaikan berat badan > KBM.
Tidak Naik (T); grafik berat badan mendatar, kenaikan BB < KBM.
e. Tidak Naik (T); grafik berat badan menurun, grafik berat badan < KBM.
2.6.3 Menindak lanjuti Hasil Penimbangan 1. Berat Badan Naik
Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke posyandu
Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan abaknya yang tertera pada KMS secara sederhana
Anjurkan kepada ibu untuk mempertahankan kondisi anak dan berikan nasiihat tentang pemberian makan anak sesuai golongan umurnya.
Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya.
2. Berat Badan Tidak Naik 1 Kali
Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke Posyandu
Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan abaknya yang tertera pada KMS secara sederhana
Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, diare, panas, rewel, dll) dan kebiasaan makan anak.
Berikan penjelasan tentang kemungki9nan penyebab berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu.
Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan anak sesuai golongan umurnya.
Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya. 14
3. Berat Badan Tidak Naik 2 Kali atau berada di Bawah Garis merah
Berikan pujian kepada ibu uang telah membawa balita ke Posyandu dan anjurkan untuk datang kembali bulan berikutnya.
Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana.
Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, diare, panas, rewel, dll) dan kebiasaan makan anak.
Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu.
Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan anak sesuai golongan umurnya.
Rujuk anak ke Puskesmas/Pustu/Poskesdes.
4. Titik-Titik Berat Badan dalam KMS Terputus-Putus (Tidak Teratur)
Pendekatan dan penyuluhan tentang manfaat memantau proses pertumbuhan anak.
Diberi motivasi untuk menimbang secara teratur setiap bulan.
15
BAB III PENUTUP 3.1
Simpulan Secara kuantitas,perkembangan jumlah posyandu sangat menggembirakan, karena disetiap desa ditemukan sekitar 3-4 posyandu. Pada saat posyandu dicanangkan pada tahun 1986 jumlah posyandu tercatat sebanyak 25.000 posyandu, pada tahun 2005 meningkat menjadi 238.699 posyandu. Ditinjau dari aspek kualitas masih banyak masalah, antara lain kelengkapan sarana dan ketermpilan kader yang belum memandai
3.2
Saran Semoga menjadi pelajaran yang berharga, dan juga meningkatkan pengetahuan, dan bisa mempelajari dan memahami lebih dalam lagi dari makalah ini tentang “Posyandu Balita”.
16
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyorini Ismawati Cahyo, Pebriyanti Sandra dan Proverawati Atikah. 2010. Posyandu dan Desa Siaga. Yogyakarta: Nuha Medika
17