SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) GAGAL JANTUNG
I.
Latar Belakang Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap nutrient dan oksigen. mekanisme yang mendasar tentang gagal jantung termasuk kerusakan sifat kontraktil dari jantung, yang mengarah pada curan jantung kurang dari normal. kondisi umum yang mendasari termasuk ateroskeloris, hipertensi atrial, dan penyakit inflamasi atau degenerative otot jantung. sejumlah faktor sistemik dapat menunjang perkembangan dan keparahan dari gagal jantung . peningkatan laju metabolik ( demam, koma, tiroktoksikosis) Untuk itu, perlu dilakukan penyuluhan tentang cara pencegahan dan penanganan dari gagal jantung, agar masyarakat dari semua umur terutama yang memiliki usia lanjut (lansia), mampu melakukan pencegahan dan menanganan utama sebelum ke rumah sakit
II.
Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah mengikuti penyuluhan, diharapakan peserta memahami tentang cara mengenai penanganan dari gagal jantung 2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan 75 % peserta dapat: a. Menyebutkan pengertian gagal jantung dengan bahasa sendiri. b. Menyebutkan tanda dan gejala terjadinya gagal jantung c. Menjelaskan mengenai komplikasi dari gagal jantung. d. Menjelaskan cara penanganan dan penatalaksanaan dari gagal jantung
III.
Pelaksanaan Kegiatan 1. Topik Tanda dan gejala dari gagal jantung dan penanganannya
2. Sasaran dan target Sasaran
: Seluruh mahasiswa keperawatan A11 B
Target
: Lansia di keluarga yang menderita gagal jantung
3. Materi Terlampir 4. Metode Ceramah, tanya jawab, dan diskusi. 5. Media dan Alat -Power point -LCD 6. Waktu dan Tempat a. Hari/tanggal
: kamis, 04 oktober 2018
b. Waktu
: 09.10 WITA
c. Tempat
: Ruang 404
7. Pengorganisasian a. Penanggung jawab
: Silma Sahara Putri
b. Moderator
: Made Nila Wardana
c. Pemateri
: Ni Luh Cintya Anggreni
d. Observer
: Ni Luh Ria Sugiantari
e. Fasilitator
: Ni Kadek Dewi Permana Sari Kadek Indah Pratiwi Putu Harry Krena Putra Ni Komang Maepiani Ni Made Devi Wahyuni
8. Uraian Tugas a. Penanggung jawab Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan. b. Moderator 1. Membuka acara. 2. Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing. 3. Menjelaskan tujuan dan topik. 4. Menjelaskan kontrak waktu.
5. Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri. 6. Mengarahkan alur diskusi. 7. Memimpin jalannya diskusi. 8. Menutup acara. c. Pemateri Mempersiapkan materi untuk penyuluhan. d. Observer Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir. e. Fasilitator 1. Memotivasi
peserta
untuk
berperan
aktif
dalam
jalannya
penyuluhan. 2. Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta.
9. Setting Tempat
Keterangan:
IV. No
= Moderator
= Peserta
= Pembimbing
== Pemateri
= Fasilitator
= Observer
Kegiatan Penyuluhan Waktu 5 menit
20 menit
Kegiatan Therapis
Kegiatan Peserta
Pembukaan:
Perkenalan mahasiswa.
Perkenalan dengan dosen.
Menjelaskan tujuan.
Menjelaskan kontrak waktu.
Memperhatikan.
Pelaksanaan
Menggali pengetahuan mahasiswa
Mengemukakan
mengenai
pendapat
penegertian
gagal
jantung
Mendengarkan.
Mendengarkan
Memberikan reinforcement positif atas jawaban peserta.
Meluruskan
konsep
pengertian
dan
gagal jantung
memperhatikan.
Menggali pengetahuan orang tua
Mengemukakan
tentang
pendapat.
penyebab
dan
proses
terjadinya gagal jantung
Memberikan reinforcement positif
Mendengarkan.
atas jawaban peserta.
Meluruskan penyebab dan proses
Mendengarkan
terjadinya gagal jantung
dan
Menggali pengetahuan mahasiswa
memperhatikan.
mengenai
klasifikasi dari gagal
jantung
Memberikan reinforcement positif
Mengemukakan pendapat.
tentang jawaban peserta.
klasifikasi
Mendengarkan.
Menggali pengetahuan mahasiswa
Mendengarkan
tentang cara pencegahan terjadinya
dan
gagal jantung
memperhatikan.
Memberikan reinforcement positif
Mengemukakan
atas jawaban peserta.
pendapat.
Meluruskan mengenai dari gagal jantung
Meluruskan konsep tentang cara gagal
Mendengarkan.
Menggali pengetahuan orang tua
Mendengarkan
tentang cara penanganan yang tepat
dan
saat terjadinya gagal jantung
memperhatikan
pencegahan
terjadinya
jantung
Memberikan reinforcement positif
atas jawaban peserta.
Meluruskan konsep tentang cara penanganan
yang
tepat
Mengemukakan pendapat.
saat
terjadinya gagal jantung
Mendengarkan.
Mendengarkan dan memperhatikan
10 menit
Penutup:
Meminta
peserta
memberikan
pertanyaan
untuk atas
Memberikan pertanyaan
penjelasan yang tidak dipahami.
Menjawab
pertanyaan
yang
diajukan.
Berpartisipasi
Menyimpulkan diskusi.
Menjawab
Melakukan evaluasi.
pertanyaan
V.
Memperhatikan
Menjawab salam
Mengucapkan salam.
Kriteria Evaluasi 1. Evaluasi Struktur a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana. b. 60 % peserta menghadiri penyuluhan. c. Tempat, media, dan alat penyuluhan sesuai rencana. 2. Evaluasi Proses a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan. b. Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan. c. 70 % peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan. d. 70 % peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan. 3. Evaluasi Hasil Peserta mampu:
a. Menyebutkan pengertian gagal jantung dengan bahasa sendiri. b. Menyebutkan tanda dan gejala terjadinya gagal jantung c. Menjelaskan cara pencegahan gagal jantung. d. Menjelaskan cara penanganan gagal jantung saat terjadi serangan jantung
MATERI PENYULUHAN
A. Definisi Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang cukupuntuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap nutrient dan oksigen. Mekanisme yang mendasar tentang gagal jantung termasuk kerusakan sifat kontraktil dari jantung, yang mengarah pada curan jantung kurang dari normal. Kondisi umum yang mendasari termasuk ateroskeloris, hipertensi atrial, dan penyakit inflamasi atau degenerative otot jantung. Sejumlah faktor sistemik dapat menunjang perkembangan dan keparahan dari gagal jantung . peningkatan laju metabolik (demam, koma, tiroktoksikosis)
B. Penyebab Gagal Jantung 1. Disritmia seperti bradikardi, takikardi, dan kontraksi premature yang sering dapat menurunkan curah jantung 2. Malfungsi katup, dapat menimbulkan kegagalan pompa baik oleh kelebihan beban tekanan ( obstruksi pada pengaliran keluar dari pompa ruang, seperti stenosis katup pulmonal) atau dengan kelebihan beban volume yang menunjukan peningkatan volume darah ke ventrikel kiri. 3. Abnormalitas otot jantung, meneyebabkan kegagalan ventrikel meliputi infark miokard, aneurisme ventrikel, fibrosis miokard luas 4. Rupture miokard, terjadi sebagai awitan dramatic dan sering membahayakan kegagalan pompa dan dihubungkan dengan mortalitas tinggi, ini biasanya terjadi selama 8 hari pertama setelah infark
C. Klasifikasi Berdasarkan bagian jantung yang mengalami kegagalan pemompaan, gagal jantung terbagi atas gagal jantung kiri, gagal jantung kanan, dan gagal jantung kongestif. Klasifikasi berdasarkan derajat sakitnya dibagi dalam 4 kelas, yaitu:
1.
Kelas 1: Penderita kelainan jantung tanpa pembatasan aktivitas fisik. Aktivitas sehari-hari tidak menyebabkan keluhan.
2.
Kelas 2 : Penderita dengan kelainan jantung yang mempunyai aktivitas fisik terbatas. Tidak ada keluhan sewaktu istirahat, tetapi aktivitas sehari-hari akan menyebabkan capek, berdebar, sesak nafas.
3.
Kelas 3: Pendrita dengan aktivitas fisik yang sangat terbatas. Pada keadaan istirahat tidak terdapat keluhan, tetapi aktivitas fisik ringan saja akan menyebabkan capek, berdebar, sesak nafas
4.
Kelas 4: Penderita yang tidak mampu lagi mengadakan aktivitas fisik tanpa rasa terganggu. Tanda-tanda dekompensasi atau angina malahan telah terdapat pada keadaan
Berdasarakan lokasi terjadinya : 1. Gagal jantung kiri Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri, karena ventrikel kiri tidak mampu memompa daerah yang datang dari paru. 2. Gagal jantung kanan Bila ventrikel kanan gagal, yang menonjol adalah kongestiv visera dan jaringan perifer
D. Pencegahan 1. Menjaga berat badan dengan berolah raga secara rutin 2. Mengonsumsi makanan yang sehat dan membatasi asupan garam, lemak, dan gula. Contoh- contoh makanan sehat adalah: buah dan sayur, makanan yang berprotein tinggi (misalnya ikan, daging, atau kacang), makanan yang mengandung zat tepung (misalnya beras, kentang, atau roti), dan makanan yang terbuat dari bahan susu atau bahan olahan susu 3. Berhenti merokok dan membatasi konsumsi minuman keras 4. Menjaga kadar kolestrol dan tekanan darah pada batas sehat.
E. Penanganan Terapi Farmakologis:
1. Glikosida jantung meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung dan memperlambat frekuensi jantung. Efek yang dihasilkan antara lain, peningkatan curah jantung, penurunan tekanan vena dan volume darah dan peningkatan diuresisi dan mengurangi edema. 2. Terapi diuretik Diberikan untuk memacu eksresi natrium dan air melalui ginjal. Penggunaan harus hati-hati karena efek samping hiponatremia dan hipokalemia. 3. Terapi vasodilator obat-obat fasoaktif digunakan untuk mengurangi impadansi tekanan terhadap penyembuRan darah oleh ventrikel. Obat ini memperbaiki pengosongan ventrikel dan peningkatan kapasitas vena sehingga tekanan pengisian ventrikel kiri dapat diturunkan. 4. Diet
pembatasan
natrium
menghilangkan edema.
untuk
mencegah,
mengontrol,
atau