1
A. PENGARUH AKTIVITAS BACA DIPERPUSTAKAAN DAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA AHMAD WAHID HASY’IM TEBUIRENG JOMBANG B. LATAR BELAKANG MASALAH Didalam Garis - Garis Besar Haluan Negara (GBHN ) 1998 dinyatakan bahwa : “pendidikan nasional berdasarkan
pancasila, bertujuan untuk
meningkatkan kualitas manusia indonesia ,yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisplin, bekerja keras, tangguh, bertangung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan juga sehat rohani “ Keterangan diatas menunjukkan bahwa dasar pendidikan nasional adalah pancasila, sedangkan salah satu dari tujuan pendidikan nasional tersebut meningkatkan kualitas manusia indonesia,
yaitu manusia yang cerdas
dan
terampil. Untuk mencapai manusia yang cerdas dan terampil, banyak hal yang dapat mempengaruhinya, diantaranya adalah ketekunan belajar, membaca buku buku yang ada kaitannya dengan ilmu pengetahuan yang ditekuni. Untuk memperoleh ilmu pengetahuan , agar menjadi cerdas dan terampil, maka untuk menuntut banyak belajar dari berbagai buku yang merupakan sumber ilmu pengetahuan. Begitu juga dengan ilmu pengetahuan yang ditekuni. Tapi karena keterbatasan siswa dalam memilki buku, maka perpustakaan sangat dominan dalam usah membantu siswa meningkatkan kecerdasannya, baik melalui perpustakaan umum, perpustakaan pribadi, yang kesemuanya tidak dapat
dipisahkan dengan kegiatan belajar Mengingat pentingnya belajar / baca dalam kaitannya dengan kecerdasan dan prestasi belajar siswa maka setiap lembaga pendidikan, baik tingkat dasar, menengah maupun perguruan tinggi, swasta maupun negeri ,tidak dapat dipisahkan dengan adanya perpustakaan sebagai salah satu penunjang terhadap prestasi belajar siswa. Dalam hal ini termasuk pula pada di Sekolah Menengah Atas (SMA ) A.Wahid Hasy’im Tebuireng Jombang. Keberadaan perpustakaan saat ini menjadi sangat penting dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Diharapkan perpustakaan sekolah dapat menunjang proses pembelajaran di sekolah. Untuk itu perpustakaan sekolah perlu dikembangkan sehingga bisa berfungsi sebagai sumber belajar bagi warga sekolah. Tulisan ini pada kelembagaan perpustakaan sekolah, strategi dan peluang pengembangan perpustakaan sekolah, pengembangan paramater sekolah yang ideal, dan pembinaan minat dan kebiasaan membaca di lingkungan sekolah untuk mendukung keberadaan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar. Keberadaan perpustakaan sekolah di lingkungan sekolah masih kurang mendapat perhatian. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya pertumbuhan perpustakaan pada lembaga pendidikan, khususnya pada tingkat Pendidikan Menengah dan Pendidikan Dasar.Dari 175.268 unit sekolah diseluruh Indonesia, baru 12.620 sekolah yang memiliki perpustakaan. Untuk SD baru 5 % yang mempunyai perpustakaan sekolah, SMP sekitar 42% dan SMU sekitar 68% (Suara
3
Merdeka, Rabu 9 Juni 2004). Kondisi ini menyiratkan bahwa perhatian penentu kebijakan di lingkungan sekolah belum memprioritaskan perpustakaan sekolah sebagai program sekolah yang perlu diperhatikan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Sementara itu dalam kurikulum tahun 2006
yaitu
Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) menyiratkan perlunya peningkatan peran perpustakaan sekolah sebagai penunjang kegiatan belajar siswa dan guru. Kurikulum tingkat satuan pendidikan menuntut guru untuk lebih aktif dalam mengembangkan pembelajaran khususnya dalam mengembangkan indikator pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Untuk itu pada setiap satuan unit sekolah perlu didukung adanya perpustakaan yang mampu berfungsi dengan baik. Secara sederhana pengertian perpustakaan: Adalah salah satu bentuk organisasi /sumber belajar yang menghimpun berbagai informasi dalam bentuk buku dan bukan buku yang dapat dimanfaatkan oleh pemakai (guru, siswa, dan masyarakat) dalam upaya mengembangkan kemampuan dan kecakapannya. Menurut
Wiryokusaumo
(dalam
Darmono,2004)
dengan
memanfaatkan
perpustakaan dapat diperoleh data atau informasi untuk memecahkan berbagai masalah, sumber untuk menentukan kebijakan tertentu, serta berbagai hal yang sangat penting untuk keperluan belajar Jika dilihat dari pengertian tersebut, hakikat perpustakaan adalah pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi pemakainya. Perpustakaan dapat pula diartikan sebagai tempat kumpulan buku-buku atau tempat buku dihimpun dan
diorganisasikan sebagai media belajar siswa. Wafford (dalam Darmono, 2004) menterjemahkan perpustakaan sebagai salah satu organisasi sumber belajar yang menyimpan, mengelola, dan memberikan layanan bahan pustaka baik buku maupun non buku kepada masyarakat tertentu maupun masyarakat umum. Lebih luas lagi pengertian perpustakaan adalah salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk digunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana belajar dikaitkan dengan proses belajar
yang menyenangkan. Jika
mengajar di sekolah, perpustakaan sekolah
memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan belajar siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. Melalui penyediaan perpustakaan, siswa dapat berinteraksi dan terlibat langsung baik secara fisik maupun mental dalam proses belajar. Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan, dimana bersama-sama dengan komponen pendidikan lainnya turut menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran. Melalui perpustakaan siswa dapat mendidik dirinya secara berkesinambungan. Secara umum perpustakaan sekolah sangat diperlukan keberadaanya dengan pertimbangan bahwa: a. Perpustakaan merupakan sumber belajar b. Merupakan salah satu komponen sistem instruksional, c. Sumber untuk menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran,
5
d. Sebagai laboratorium belajar yang memungkinkan siswa dapat mempertajam dan memperluas kemampuan untuk membaca, menulis, berpikir dan berkomunikasi. Jika dikaitkan dengan pengertian sumber belajar, maka perpustakaan merupakan salah satu dari berbagai macam sumber belajar
yang tersedia di
lingkungan sekolah. Mengacu pada definisi sumber belajar yang diberikan oleh Association for Education Communication Technology (AECT) maka pengertian sumber Belajar adalah: berbagai sumber baik itu berupa data, orang atau wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar baik yang digunakan secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga memper mudah siswa dalam mencapai tujuan belajarnya. Ditinjau dari segi pendayagunaan, AECT membedakan sumber belajar menjadi dua macam yaitu: a. Sumber belajar yang dirancang atau sengaja dibuat untuk digunakan dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Sumber belajar yang dirancangtersebut dapat berupa buku teks, buku paket, slide, film, video dan sebagainya yang memang dirancang untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran tertentu, b. sumber belajar yang tidak dirancang atau tidak sengaja dibuat untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran. Jenis ini banyak terdapat disekeliling kita dan jika suatu saat kita membutuhkan, maka kita tinggal memanfaatkannya. Contoh sumber belajar jenis ini adalah tokoh masyarakat, toko, pasar, museum.
Mengacu pada definisi AECT tentang sumber belajar, maka sumber belajar jenis pertama yaitu sumber belajar yang sengaja dibuat untuk membantu pencapaian tujuan sumber belajar tadi ditempatkan dan diorganisasikan di perpustakaan. Dengan demikian maka perpustakaan merupakan salah satu sarana yang dibutuhkan di lingkungan berbagai lembaga, termasuk sekolah guna membantu tercapainya setiap upaya pembelajaran. Perpustakaan yang mampu menyediakan buku buku yang sesuai dengan pekembangan ilmu pengetahuan, dapat mendorong kepada siswa aktif mencari dan mempelajari hal hal yang diperlukan. Keaktifan siswa memanfaatkan perpustakaan sekolah ini, selaian dapat mengembangkan jiwa, juga membantu guru dalam mengajar pelajaran kepada siswa secara menyeluruh. Secara lebih jelas dapat diartikan bahwa seorang siswa yang lebih aktif membaca atau belajar diperpustakaan akan mempunyai pengetahuan yang lebih banyak dari siswa yang tidak aktif membaca atau belajar dengan demikian siswa yang berpengetahuan lebih banyak atau luas akan memungkinkan siswa itu untuk berprestasi yang lebih tinggi. Karena
erat
hubungannya
antara
perpustakaan
sekolah
dengan
perkembangan pengetahuan siswa, maka diperlukan adanya study yang lebih mendalam terhadap hubungan antar perpustakaan sekolah dengan prestasi belajar siswa. Pengetahuan tersebut bukan hanya berguna untuk perkembangan pengetahuan tetapi juga bermanfaat bagi para pengelola perpustakaan dan para pembina lebaga pendidikan. Oleh karena itu dalam penulisan ini akan dikaji secara
7
mendalam sebuah judul : “Pengaruh Aktivitas Baca Diperpustakaan Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA A.Wahid Hasy’im Tebuireng Jombang. C. RUMUSAN MASALAH Dari dasar latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan masalah dengan beberapa pertanyaan yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana
aktivitas membaca siswa di SMA A.Wahid Hasy’im
Tebuireng jombang? 2. Bagaimana prestasi belajar siswa di SMA A.Wahid Hasy’im Tebuireng Jombang? 3. Apakah
terdapat
pengaruh
antara
aktivitas
baca
siswa
di
perpustakaan dengan prestasi belajar siswa si SMA A.Wahid Hasy’im Tebuireng Jombang? D. TUJUAN PENELITIAN Sesuai dengan rumusan masalah tersebut diatas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk
mengetahui
bagaimana
aktiviatas
membaca
siswa
diperpustakaan SMA A.Wahid Hasy’im Tebuireng Jombang? 2. Untuk mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa di SMA A.Wahid Hasy’im TBI Jombang? 3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
baca diperpustakaan
terhadap prestasi belajar siswa di SMA A.Wahid Hasy’im?
E. HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis adalah dugaan sementara yang perlu dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan pernyataan pernyataan yang diuraikan dalam rumusan masalah dan Setelah memperhatikan permasalahan penelitian tesebut diatas, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut : “ Tedapat pengaruh yang fositif antara aktivitas membaca diperpustakaan dengan prestasi belajar siswa di SMA A.Wahid Hasy’im Tebuireng Jombang “ F. KEGUNAAN PENELITIAN kegunaan ) penelitian dengan judul sebagaimana diatas, memuat unsur – unsur pokok, yaitu : 1. Secara teoritis: •
keilmuan dapat menambah wawasan keilmuan dan mikiran penelitian, sekaligus memberikan memberikan kontribusi positif betapa pentingnya bagi siswa agar bisa membiasakan diri untuk belajar atau membaca diperpustakaan
•
Dapat
menambah
khasanah
ilmu
pengetahuan
tentang
keterkaitan antara aktivitas membaca diperpustakaan dengan prestasi belajar siswa di SMA A.Wahid Hasy’im Tebuireng jombang
2. Secara Praktis Akademis,.
9
Dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pengaruh antara aktivitas belajar diperpustakaan
dengan pretasi belajar siswa di SMA AWH
Tebuireng Jombang. G. BATASAN OPERSIONAL VARIABEL ( BOV ) Untuk menghindari dari kekaburan dan tidak terjadi kesalah fahaman dan salah pengertian dalam isi dan maksud yang terkandung dalam pembahasan ini. Maka penulis merasa perlu untuk memberikan uraian sebagai penjelasan dari judul diatas, sehingga dalam penulisan ini nanti akan terketahui makna yang sebenarnya yang terkandung dalam pembahasan ini. Adapun Batasan Operasionalnya adalah sebagai berikut: 1. Yang dimaksud aktivitas adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa. 2. baca adalah pekerjaan membaca. 3. Perpustakaan
adalah
bagian
integral
dari
lembaga
pendidikan tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur dan dikelola secara sistematik sebagai bahan/ sumber informasi ( dalam hal ini perpustakaan SMA A.Wahid Hasy’im tebuireng jombang ) 4. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar siswa yang dicapai oleh siswa, yang berupa nilai semester siswa di SMA A.Wahid Hasy’im Tebuireng Jombang
11
H. KAJIAN PUSTAKA A. Pembahasan Tentang Pengertian aktivitas baca Menurut I Gusti Ngurah Oka (1983) mengatakan : “Membaca sebagai proses pemberian makna pada simbol simbol visual”. Membaca sampai saat ini mempunyai arti yang banyak, bentuk, isi, dan sifatnya pun beraneka ragam. Ada yang menggambarkan membaca sebagai proses melisankan paparan bahasa tulis. Ada pula yang mengartikan bahwa membaca itu sebagai kegiatan mempersepsikan tuturan tertulis. Selain itu ada pula yang memegang pengertian bahwa membaca adalah penerapan seperangkat keterampilan kognitif untuk memperoleh pemahaman dari tuturan tertulis yang dibaca. Dipihak lain cukup banyak pula yang mengikuti pengertian yang menganggap membaca sebagai proses berpikir dan bernalar. Masih banyak lagi pengertian tentang membaca yang lain yang diketengahkan orang lebih lebih lagi kalau mau didaftarkan satu persatu. Namun, terlepas dari jenis – jenis yang belum sempat disajikan dalam kesempatan ini, beberapa contoh pengertian diatas agaknya sudah cukup menggambarkan bahwa pengertian membaca itu beragam. Faktor kuat yang melatar belakangi keragaman pengertian tentang membaca itu ialah orang atau kelompok yang merumuskan pengertian tentang membaca itu. Dalam menyusun perumusannya ada perbedaan-perbedaan dalam : 1. Teori atau pendekatan yang dipakainya sebagai dasar atau landasan
2. Tujuan atau maksud batasan membaca yang disususnya. 3. Pemilihan aspek masalah membaca yang dijadikan pusat perhatiannya. Faktor – faktor yang Mendorong Aktivitas Baca Faktor – faktor yang Mendorong Aktivitas Baca bagi kita khususnya umat islam adalah : 1. Sebagai kewajiban dalam rangka menuntut ilmu, karena membaca adalah bagian dari menuntut ilmu. 2. Untuk memperoleh derajat yang sempurna
13
sebagai manusia. 3. Dan
masih
banyak
lagi
faktor
yang
mendorong manusia secara umum,
atau
secara khusus sebagai umat islam, diataranya
:
untuk mengeahui hal
ikhwal
ilmu pengetahuan yang bermacam macam
dewasa
ini,
manusai dituntut untuk
dapat
membaca. B. Pembahasan tentang Pengertian Perpustakaan Menurut kamus baru bahasa indonesia
(1975 ) perpustakaan: adalah
“himpunan kitab - kitab atau bibliotik” ( pusat pembinaan dan pengembangan bahasa indonesia, departemen pendidikan dan kebudayaan RI : 194 ). Sedangkan menurut pengertian yang diberikan departemen Agama RI ( 1984 ) dalam buku pedoman penyelenggaraan perpustakaan perguruan agama islam tingkat atas menyatakan : Perpustakaan adalah suatu tempat kumpulan buku - buku yang diatur menurut sistem tertentu untuk tujuan pendidikan, penyedian informasi, peneltitan , rekresi, peservasi dan lain - lain. (Proyek pembinaan perguruan agama islam tingkat atas). Dari dua pengertian tersebut diatas dapat dipahami bahwa, Perpustakaan secara luas bukan hanya merupakan suatu tempat sekumpulan buku - buku saja, tetapai merupakan himpunan ilmu pengetahuan yang diperoleh manusia dari masa kemasa sesuai dengan perkembangn jaman, yang didalmnya terdapat sistem penyususnan, penyelenggaraan, staf, organisasi dantata laksan kerja. Pengertian perpustakaan sebenarnya sudah muncul cukup lama. Sejak dipertemukannya bahan dan cara untuk menulis pada jaman babilonia, maka
15
sejak itu pula embrio istilah perpustakaan mulai timbul. Namun demikian, yang dimakasud dengan istilah perustakaan yang dikenal pada masa kini dengan perkembangan pengertian perpusatakan itu tejadi sesaat, tetapi berubah secara berangsur angsur sejajar dengan perjalanan sejarah. Ada lima unsur pokok dalam pengertian perpustakaan itu yaitu : 1. Tempat
mengumpulkan,
menyimpan
dan
memelihara koleksi bahan pustaka 2. Koleksi bahan pustaka itu dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu. 3. Untuk digunakaan secara terus menerus oleh pemakainya. 4. Sebagai sumber informasi. 5. Merupakan suatu unit kerja. 1. Peranan
perpustakaan
dalam
meningkatkan prestasi belajar Dalam kegiatan belajar, buku teks masih mempunyai peranan penting untuk bidang bidang tertentu. Tetapi tidaklah ada buku pelajaran yang isinya lengkap mencakup segala sesuatu yang perlu diketahui dan diperlukan oleh anak didik. Maka untuk mencapai tujuan yang lebih luas diperlukan perpustakaan yang berisikan berbagai jenis sumber pengetahuan dan memberi kesempatan kepada tiap tiap siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan bakat masing – masing. Maka perpustakaan sekolah mepunyai perananan penting
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. 2. Pengorganisasian perpustakaan Tujuan dari organisasi dan administrasi perpustakaan adalah pengaturan personalia perpustakaan untuk mencapai tujuan dari lembaga yang didirikan, termasuk pembagian kedalam kelompok – kelompok yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Jika pengaturan kerja dijalankan dengan baik, niscaya layanan yang diberikan kepada kepada pembaca akan tinggi mutunya. Masalahnya memang sederhana, bagaimana perpustakaan bisa mamilih buku yang tepat dan selanjutnya dapat menyajikan kepada para pemakai dengan tepat (Depag RI, 1985: 9). Berdasarkan tujuan perpustakaan diatas, maka pekerjaan perpustakaan meliputi tiga kegiatan yang satu sama lain erat sekali hubungannya, yakni: 1) Administratif Pekerjaan administratif ini meliputi: 1. Merencanakan program perpustakaan 2. Merencanakan perkembangan koleksi perpustakaan 3. Memelihara hubungan yang mesra dengan siswa, dengan guru dan pimpinan sekolah 4. Menyimpan laporan, survei, studi dan analisa pelayanan perpustakaan 5. Mengadakan kerjasama dengan perpustakaan lain. 2) Teknis
17
1. Seleksi dan pengadaan -
Bersama para guru dan pimpinan sekolah mengadakan pemilihan koleksi
-
Verifikasi bibioglafi, pesanan para siswa dan guru sebelum dilakukan pemesanan
-
Memesan buku – buku, majalah dan lain – lain
2. Katalogisasi -
Katalog dan klasifikasi
-
Mengetik, merevisi dan menyusun kartu – kartu
-
Membuat pencatatan statistik yang diperlukan
3) Pelayanan pembaca -
Memberikan pinjaman dengan efisien dan cepat
-
Menjelaskan susunan fasilitas perpustakaan
-
Menjawab pertanyaan referensi
-
Menyusun bibliografi dan indeks
-
Menyelenggarakan pinjaman antar perpustakaan
-
Memberikan bimbingan bibliografi
4) Strktur organisasi -
Perpustakaan sekolah bernaung dibawah sekolah tersebut didirikan. Dengan demikian kepala perpustakaan bertanggung jawab kepada pimpinan sekolah
-
Dalam menjalankan progam perpustakaan, kepala perpustakaan
dibantu
oleh
sekretaris
yang
melaksanakan tugas – tugas administratif. Agar kondisi perpustakaan dapat menjanlakan fungsinya dengan baik, maka hendaknya anggota komisi perpustakaan mempunyai minat yang sungguh sungguh terhadap perkembangan perpustakaan secara keseluruhan. kepala perpustakaan harus mempunyai kepercayaan akan manfaat komisi perpustakaan dan harus timbul adanya kerja sama yang serasi. Untuk itu, biasanya kepala perpustakaan karena jabatannya menjadi seketaris komisi perpustakaan C. Pembahasan Tentang Pengertian Prestasi Belajar Menurut kamus bahasa Indonesia “prestasi adalah kemampuan”, dan banyak para ahli mengemukakan pendapatnya tentang pengertian prestasi belajar sesuai dengan penekanan dan sasaran yang berbeda. Sedangkan menurut kamus Sosiologi, prestasi belajar adalah : Penguasaan suatu pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1975:144). Mengenai makna kata ‘Prestasi dan Belajar’ialah : Prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh suatu aktivitas, sedangkan belajar pada dasarnya adalah suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yakni perubahan tingkah laku. Dengan demikian dapat diambil pengertian yang cukup sederhana mengenai hal ini. Prestasi belajar adalah hasil yan g diperoleh
19
berupa kesan kesan yang
mengakibatkan perubahan dalam diri individu
sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Kalau perubahan tingkah laku adalah tujuan yang mau dicapai dari aktivitas belajar, maka perubahan tingkah laku itu adalah salah satu indikator yang hendak dijadikan pedoman untuk mengetahui kemajuan individu dalam segala hal yang hendak diperolehnya disekolah. Kemajuan yang diperoleh ini tidak hanya berupa ilmu pengetahuan, tetapi juga berupa kecakapan atau keterampilan. Semuanya bisa diperoleh dibidang suatu mata pelajaran tertentu. Kemudian untuk mengetahui penguasaan setiap siswa terhadap mata pelajaran tertentu
dilaksanakan evaluasi. Dari hasil
evaluasi ini akan dapat diketahui kemajuan siswa. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa prestasi belajar adalah hak yang dipelajari disekolah yang menyangkut pengetahuan atau kecakapan atau keterampilan yang dinyatakan sesudah hasil penilaian 1. Pentingnya Prestasi Belajar Di dalam Islam, belajar dengan prestasi yang baik sangat ditekankan, karena dengan prestasi yang baik, manusia dapat memenuhi tuntutannya. Ha ini telah disinyalir oleh Allah dalam Firman-Nya yang berbunyi :
“Hai jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat melintasi atau menembusnya melainkan dengan kekuatan (Q.S.Ar Rahman : 33) Dari urain ayat diatas, Tuhan memberikan kesempatan kepada semua hamba-Nya untuk memanfaatkan dan menggali seluruh ciptaan-Nya dalam arti semua untuk manusia. Tetapi itu akan diraih, atau didapat oleh manusia hanya karena ilmu dan kekuatan (prestasi). Jadi meraih prestasi didalam belajar adalah penting bila manusia ingin menjadi makhluk yang paling mulia dan berderajat tinggi. 2. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Diatas telah dijelaskan
bahwa belajar adalah suatu proses yang
menimbulkan terjadinya perubahan dari dalam diri manusia, baik mengenai tingkah laku maupun perbuatan. Menurut Ngalim Purwanto (1988:106) bahwa faktor yang mempengaruhi belajar itu digolongkan menjadi dua, yaitu : 1. Faktor
yang
ada
pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut
faktor
individual 2. Faktor yang ada diluar individual yang kita sebut
21
faktor sosial Yang termasuk individual adalah faktor kematangan/ pertumbuhan, latihan, kecerdasan dan faktor pribadi Sedangkan yang termasuk faktor sosial adalah faktor keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar dan lingkungan. D. Pembahasan Tentang Pengaruh Aktivitas Baca Diperpustakaan Terhadap Prestasi Belajar Sekolah merupakan institusi yang mempunyai tanggung jawab terhadap keberhasilan dari siswa dalam belajar. Namun prestasi yang dicapai oleh siswa tidak hanya dikarenakan faktor dari guru, aktivitas dan kreatvitas siswa juga sangat menentukan prestasi belajarnya. Siswa yang sering melakukan aktivtas membaca diperpustakaan akan semakin terbuka wacana dan pola pikirnya, ha ini sangat membantu dalam memperdalam penguasaan materi mata pelajaran yang dberikan oleh guru atau ilmu yang lain dan juga semakin meningkatkan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Dengan demikian siswa tersebut diharapkan pula adanya peningkatan prestasi yang dicapainya. Prestasi belajar tidak akan bisa dicapai tampa adanya usaha yang maksimal dari siswa yang bersangkutan. Guru harus melakukan fungsi edukasinya terhadap anak didiknnya. Bahkan secara psikologis guru harus memberikan motivasi terhadap anak didiknya utuk melakukan aktivitas membaca yang semaksimal mungkin, demi tercapainya prestasi yang diharapkan. Guru
mempunyai kewajiban untuk mendidik dan mengajari anak didiknya agar lebi berkembang pengetahuan yang dimilikinya. Karena dalam lingkunga sekolah guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam pendidikan siswanya. Hakikat dari aktivitas membaca adalah bertambahnya pengetahuan yang dimiliki dan perubahan pada diri individu. Perubahan itu nantinya akan mempengaruhi pola pikir individu dalam bertindak. Bila individu telah melakukan akivitas belajar namun tidak ada sedikitpun kesan dapat diserap maka individu itu tidak berhasil mengadakan perubahan dalam dirinya, aktivitas yang demikian itu adalah suatu aktivitas yang sia-sia. Ini berari hakikat belajar sebagai inti dari kegiatan belajar tidak mampu diselami. Prestasi yang dimiliki oleh siswa diharapkan akan semakin bertambah dengan adanya peningkatan aktivitas membaca diperpustakaan. Secara umum dapat
diperhatikan
bahwa
siswa
yang
lebih
aktif
dalam
membaca
diperputakaan, maka lebih banyak pula pengetahuannya dan kemajuan yang diperolehnya. Kemajuan yang diperoleh itu tidak hanya berupa ilmu pengetahuan, tetapi juga berupa kecakapan atau keterampilan, terutama prestasi belajarnya yang diperoleh dibidang suatu mata pelajaran tertentu I. METODE PENELITIAN 1. Rancangan penelitian Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental yang berbetuk ex post fakto. Menurut Sugiono ( 1994:3 ) : Fakto adalah suatu penelitian yang kasusnya sudah terjadi dan kemudian
23
meruntut kebelakang. Melalui data tersebut untuk menentukan faktor faktor yang mendahului atau sebab - sebab yang mungkin mempengaruhi atas pristiwa yang diteliti. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian koresional yang berusaha untuk mengetahui ada tidaknya Pengaruh Aktivitas Baca di Perpustakaan Dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA A.Wahid Hasyim TBI Jombang. Dalam usaha mempeoleh datayang dibutuhkan maka penulis melakukan penelitian yang merupakan suatu upaya untuk mendapatkan data yag sebenarnya dan dapat dipertanggung jawabkan secara obyektif.kegiatan penelitian ini bertujuan untuk menguj hipotesis yang diajukan, maka penulis mnggunakan metode metode yang sesuai dengan penelitian ini. Sesuai dengan judul diatas, maka penelitian ini terdapat dua variabel yaitu : A. Variabel bebas : Baca
Aktivitas
di Perpustakaan siswa
SMA A.Wahid
Hasy’im
Tebuireng Jombang B. Variabel Terikat : Belajar
siswa
Prestasi adalah
hasil
belajar yang dicapai siswa SMA A.Wahid
Hasy’im
Tebuireng
Jombang. Untuk memperoleh data data yang diperlukan, maka penelitian
dilaksanakan di SMA A.Wahid Hasy’im Tebuireng jombang, dengan objek penelitian seluruh siswa pada semester 1 tahun pelajaran 2007 – 2008 Menurut Nana Sujana dan ibrahim (1989 :2) “Bahwa penelitian pada hakeketnya adalah mencari jawaban atas masalah yang menurut jawaban yang benar. Setidak tidaknya mendekati kebenaran yang logis menurut penalaran manusia yang didukung fakta empiris” Dalam penelitian ini peneliti berusaha mencari adakah pengaruh keaktifan siswa membaca di perpustakaan dengan prestasi belajar siswa di SMA A.Wahid Hasy’im tebuireng jombang. Sehingga dalam penelitian ini yang dicari adalah hubungan kedua variabel tersebut, yakni variabel independen ( yang mempengaruhi )adalah aktifitas membaca diperpustakaan, sedangkan variabel dependen ( yang di pengaruhi ) adalah prestasi belajar siswa. Maka dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk mengatahui ada tidaknya pengaruh aktivitas membaca di perpustakaan dengan prestasi belajar siswa di SMA A.Wahid Hasy’im Tebuireng jombang. Adapun paradigma dari penelitian ini adalah : X ---------> Y X : Variabel Independen, Yaitu : Aktivitas belajar diperpustakaan Y : Variabel Dependen, Yaitu : Prestasi belajar siswa SMA AWH TBI Jombang 2. Populasi dan sampel ( Subjek Penelitian ) Didalam penelitian, populasi merupakan suatu keharusan yang mutlak, karena dari populasi inilah data data yang diinginkan akan diperoleh. Penentuan subjek
25
penelitian dapat juga disebut sebagai penelitian populasi. Adapun untuk memperoleh pengertian yang lebih jelas mengenai populasi, maka berikut ini akan peneliti kemukakan suatu pendapat
yang mengatakan
bahwa populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksud untuk diselidiki atau di teliti. Suharsimi Arikunto ( 1998 : 115 ) menyimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa SMA A.Wahid Hasy’im TBI Jombang yang berjumlah 459 yang terdiri dari 16 kelas putra dan putri Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (suharsimi A.1998:117). Dari pendapat diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa untuk memperoleh tingkat ketetapan yang tinggi dalam menerangkan atau meluluskan populasi diperlukan penelitian sampel yang tepat. Maka peneliti mengambil dari populasi yaitu 10% dari 459 siswa yang terbagi dalam 16 kelas putra dan putri. Yaitu kelas X ( 1, 2, 3, 4 dan 5), kelas XI ( 1, 2, 3, 4, dan 5 ) dan kelas XII ( 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 ), Maka didapat 45,9 siswa, digenapkan menjadi 45 siswa Sedangkan pengambilan sampelnya dilakukan secara acak
( random
sampling ). Tekhnik ini dilakukan dengan cara undian, yaitu nomor undian bukan terletak pada setiap siswa tetapi pada setiap kelas untuk menghemat waktu penelitian. Dengan demikian nomer undiannya adalah
nomor 1 sampai 16
menurut jumlah kelasnya, sehingga sampel yang terambil dari satu nomor undian
terdiri dari satu kelas dengan tetap membatasi jumlah sampelnya. 3. Instrumen Penelitian ( Jenis dan Sekala Data, Jabaran Variabel, Validitas dan Reliabilitas Instrumen ) Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan metode pengumpulan data. Penggunaan instrumen pada penelitian ini disesuaikan dengan pengumpulan data. Untuk meneliti Pengaruh Prestasi Belajar Siswa
Aktivitas
Belajar Diperpustakaan Terhadap
SMA .A.Wahid Hasy’im Tebuireng Jombang. Maka
susunan instrumen penelitian ini dikembangkan sebagai berikut : a. Aktivitas Baca di Perpustakaan Untuk mengetahui tingkat ativitas belajar siswa diperpustakaan disusun instrumen berupa angket yang dikembangkan dari operasionalisasi aktivitas belajar siswa diperpustakaan. Dari operasionalisasi diatas disusun sebuah angket tertutup yang yang trdiri dari pilihan jawaban a, b, dan c dengan penskoran nilai sekala likert 3, 2 dan 1 b. Prestasi Belajar Siswa Untuk mengetahui nilai prestasi belajar siswa kelas XI diambil dari semester 1 tahun pelajaran 2008– 2009, yang diperoleh melalui raport siswa atau leger. 4. Tehnik Pengumpulan Data Penggunaan metode pengumpulan data yang tepat dan relevan dengan kejelasan data yang digali adalah merupakan langkah yang paling penting dalam suatu kegiatan penelitian
27
Adapun dalam penelitian ini digunaan metode sebagai berikut ; 1) Metode
angket
untuk
variabel
yaitu
metode
pengumpulan data dengan menyebarkan pertanyaan tertulis kepada responden. Dimana angket dibuat dengan jenis angket tertutup dan bentuk konstruksi angket ini digunakan untuk memperoleh data mengenai aktivitas belajar siswa dperpustakaan 2) Mode dokumentasi, yaitu pecarian data yang diambil dari sebuah dokumentasi, seperti raport, leger, foto dan
sebagainya.
Sedangkan
metode
tersebut
( dokumentasi )dipergunakan untuk memperoleh nilai prestasi belajar siswa 3) Meode interview, yaitu metode wawancara / tanya jawab. Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi informasi yang sangat penting terhadap data data yang dikumpulkan. 5. Tekhnik Analisa Data Menurut winarno surachmad ( 1985 : 109 ): “mengelola data adalah usaha konkrit untuk membuat data itu berbicara, sebab betapapun besar jumlahnya dan tinggi nilainya, data yang terkumpul sebagai hasil pelaksanaan pengumpulan data apabila tidak disusun dalam suatu organisasi dan diolah menurut sistematika yang baik, niscahya data itu tetap merupakan bahan baku yang membisu seribu bahasa”.
Tekhnik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah “ teknik product moment “ dan rumusnya adalah :
Rxy
=
0100090000036c330000000003170000000016100000
26060f002220574d46430100000000000100651a0000
00000200000000200000101800001038000001000000
6c0000000000000000000000e9000000300000000000
000000000000d9160000bd05000020454d4600000100
103800000c0000000100000000000000000000000000
29
31
33
35
37
39
41
43
45
47
49
51
53
55
57
59
61
63
65
67
69
71
73
75
77
79
81
83
85
87
89
91
93
95
97
99
101
103
105
107
109
111
113
115
117
119
121
123
125
127
129
131
133
135
137
139
141
143
145
147
149
151
153
155
157
159
161
163
165
167
169
171
173
175
177
Rxy
= indeks korelasi “r” product moment
∑X
= jumlah skor distribusi X
∑Y
= jumlah skor distribusi Y
∑XY
= jumlah perkalian skor X dan Y
N = Jumlah Responden X dan Y yang mengisi angket atau koesioner ∑X²
= jumlah kuadrat skor distribusi X
∑Y²
= jumlah kuadrat skor distribusi Y
(Drs.Mardalis, 1989 :83 )
LAMPIRAN 1 Operasionalisasi Akivitas Baca di Perpustakaan variabel
Operasional variabel
Aspek
Aktivitas Baca Anak yang aktif membaca diPerpustakaan akan menambah ilmu pengetahuan yang dimiliki -
Mempunyai kebisaan membaca diperpustakaan -
Mengatur waktu untuk membaca diperpustakaan -
Berusaha menambah keilmuan dari aktivitas membaca diperpustakaan Dengan banyak membaca akan meningkatkan prestasi belajar -
Perasaan memperoleh tambahan pengetahuan Lebih luas pengetahuannya tentang pelajaran Membaca berbagai buku / media informasi yang tersedia di perpustakaaan Menambah ilmu pengetahuan dengan sering membaca Memanfaatkan waktu istirahat dengan membaca di perpustakaan Membaca diperpustakaan diwaktu jam kosong Membaca / belajar di perpustakaan walaupun tidak mendapat tugas Mencatat hal-hal penting Lebih mudah menjawab soal soal ujian Merasa prestasi belajar meningkat dengan aktif membaca diperpustakaan
No. Soal 1 2
3 4
5
6 7
8 9
10
179
Lampiran II Angket Aktivitas Balajar Diperpustakaan Siswa SMA A.Wahid Hasy’im Asy’ari Tebuireng Jombang Nama
:
Nomor Kelas
; :
Jawablah pertanyaan – pertanyaan dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban huruf a, b, atau c, dengan memberi tanda silang ( X ) ! 1. Apakah anda seorang siswa yang aktif belajar di perpustakaan ? a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak
2. Apakah anda mendapat ilmu pengetahuan jika sering atau aktif membaca di perpustakaan ? a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak
3. Apakah setiap masuk perpustakaan hanya buku buku pelajaran yang anda baca ( bukan koran, novel atau majalah ) ? a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak
4. Apakah pengetahuan anda tentang pelajaran yang anda pelajari, lebih anda kuasai jika sering belajar diperpustakaan ?
a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak
181
5. Apakah setiap waktu istirahat anda pergunakan untuk belajar diperpustakaan ? a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak
6. Jika ada jam yang kosong apakah anda pergunakan untuk belajar diperpustakaan ? a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak
7. Apakah anda belajar diperpustakaan jika hanya sedang ada tugas dari guru? a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak
8. Didalam aktivitas anda belajar diperpustakaan, apakah setiap menemukan yang berhubungan dengan salah satu mata pelajaran anda catat ? a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak
9. Apakah dengan aktif belajar diperpustakaan, mempermudahkan anda menjawab soal soal ujian disekolah ? a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak
10. Apakah dengan aktif belajar diperpustakaan, prestasi anda lebih meningkat dari sebelum anda aktif belajar diperpustakaan? a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak