A. Pengertian Elektromagnet Elektromagnet adalah sebuah perangkat magnet yang terdiri atas sebuah inti besi lunak yang dimasukkan kedalam kumparan panjang (solenoida). Inti besi yang berada di dalam kumparan berarus listrik menyebabkan inti besi tersebut menjadi sebuah magnet sehingga dapat memperkuat medan magnet yang ditimbulkannya. Kemagnetan pada besi tersebut bersifat sementara. Inti besi tersebut akan menjadi magnet selama ada arus yang mengalir pada kumparan kawat. Akan tetapi, jika tidak ada lagi arus listrik yang mengalir pada kumparan, maka hilang juga kemagnetan pada inti besi tersebut. Jadi, elektromagnet sewaktu-waktu dapat menghasilkan dan menghilangkan kemagnetan. Medan magnetik yang dihasilkan oleh sebuah kawat penghantar sangatlah lemah, untuk menghasilkan medan magnetik yang cukup kuat dapat digunakan kumparan berarus listrik. Kumparan bersifat sebagai magnet yang kuat ini disebut sebagai elektromagnet. Elektromagnet memiliki sifat kemagnetan sementara. Jika arus listrik diputuskan, sifat kemagnetannya segera hilang. Mengapa kumparan berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik yang kuat? Kumparan berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik yang kuat karena setiap lilitan pada kumparan menghasilkan medan magnetikyang akan diperkuat oleh lilitan lainnya. Semakin banyak lilitan suatu kumparan, medan magnetik yang dihasilkannya semakin besar. B. Cara Kerja Elektromagnetik Magnet listrik/ elektromagnet sangat erat hubungannya dengan solenoida. Solenoida adalah penghantar melingkar yang berbentuk kumparan panjang. Medan magnet yang ditimbulkan oleh solenoida akan lebih besar daripada yang ditimbulkan oleh sebuah penghantar melingkar, apalagi oleh sebuah penghantar lurus. Jika solenoida dialiri arus listrik maka akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan solenoida berarus listrik bergantung pada kuat arus listrik dan banyaknya kumparan. Garis-garis gaya magnet pada solenoida merupakan gabungan dari garis-garis gaya magnet dari kawat melingkar. Gabungan itu akan menghasilkan medan magnet yang sama dengan medan magnet sebuah magnet batang yang panjang. Kumparan seolah-olah mempunyai 2 kutub yaitu ujung yang satu merupakan kutub utara dan ujung kumparan yang lain merupakan kutub selatan. C. Faktor Yang Memengaruhi Kekuatan Elektromagnet Sebuah elektromagnet terdiri atas 3 unsur penting, yaitu jumlah lilitan, kuat arus dan inti besi. Makin banyak lilitan dan makin besar arus listrik yang mengalir, makin besar medan magnet yang dihasilkan. Selain itu medan magnet yang dihasilkan elektromagnet juga tergantung pada inti besi yang digunakan. Makin besar (panjang) inti besi yang berada dalam solenoida, makin besar medan magnet yang dihasilkan elektromagnet. Jadi kemagnetan sebuah elektromagnet bergantung besar kuat arus yang mengalir, jumlah lilitan, dan besar inti besi yang digunakan. Elektromagnet menghasilkan medan magnet yang sama dengan medan magnet sebuah magnet batang yang panjang. Elektromagnet juga mempunyai 2 kutub yaitu ujung yang satu merupakan kutub utara dan ujung kumparan yang lain merupakan kutub selatan. D. Keunggulan elektromagnet 1. Kemagnetannya dapat diubah-ubah dari mulai yang kecil sampai yang besar dengan cara mengubah salah satu/ ketiga dari kuat arus listrik, jumlah lilitan, dan ukuran inti besi 2. Sifat kemagnetannya mudah ditimbulkan dan dihilangkan dengan cara memutus dan menghubungkan arus listrik menggunakan sakelar. 3. Dapat dibuat berbagai bentuk dan ukuran sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki 4. Letak kutubnya dapat diubah-ubah dengan cara mengubah arah arus listrik Kekuatan elektromagnet akan bertambah, jika:
1. Arus yang melalui kumparan bertambah, 2. Jumlah lilitan diperbanyak, 3. Memperbesar/ memperpanjang inti besi. Beberapa peralatan sehari-hari yang menggunakan penerapan prinsip elektromagnet antara lain seperti berikut: A. Bel Listrik Bel Listrik yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Electric Bell adalah sebuah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi suara dengan menggunakan prinsip elektromagnetik yang bekerja secara otomatis. Bel listrik bekerja menggunakan prinsip elektromagnetik yaitu pembuatan magnet sementara dengan cara dialiri arus listrik. Bagian-bagian utama bel listrik: 1. Sebuah magnet listrik (A dan B), berupa magnet listrik berbentuk U yang dililit kawat berfungsi sebagai magnet ketika diberi arus listrik; 2. Penghubung dan pemutus arus listrik (interuptor): C; 3. Sebuah pelat besi lunak (jangkar besi lunak): D yang dihubungkan dengan pegas baja E dan pemukul bel: F; 4. Lonceng (Gong): G; 5. Kumparan Elektromagnet; 6. Saklar tekan; 7. Baterai sebagai sumber tegangan.
Bagian terpenting sebuah bel listrik adalah elektromagnet dan pemutus arus (interuptor). Elektromagnet dalam bel listrik berupa inti besi yang berbentuk huruf U. Inti besi tersebul dililiti kumparan dengan arah belitan yang berbeda. Hal ini dilakukan dengan maksud supaya pada ujung-ujung inti besi diperoleh magnet yang berbeda/ kutub-kutub magnet yang tidak sejenis (utara dan selatan) jika kumparan tersebut dialiri arus listrik.
Ketika sakelar ditekan. teradi aliran arus liitrik. Akibatnya, inti besi lunak menjadi elektromagnet. Elektromagnet ini dapat menarik jangkar besi lunak. Saat jangkar besi tersebut menempel pada elektromagnet, pemukul mengenai bel dan terjadi bunyi. Selama jangkar besi menempel pada besi lunak. aliran arus listrik terputus. Hal itu menyebabkan sifat kemagnetan inti besi lunak hilang. Akibatnya. jangkar besi lunak kembali ke posisi semula. Demikianlah hal ini berlangsung berulang-ulang selama sakelar bel ditekan. Alat untuk menyambung atau memutus arus listrik secara berulang-ulang secara otomatis disebut interuptor. Jadi, elektromagnet pada bel listrik memutus dan menyambung arus listrik dengan cepat secara otomatis. Prinsip kerja bel listrik sebagai berikut: Ketika sakelar ditekan, maka arus listrik dari baterai mengalir melalui interuptor lalu menuju pegas baja dan akhirnya sampai di kumparan. Ketika kumparan dialiri arus listrik, kumparan tersebut menjadi magnet (elektromagnet) dan menarik jangkar besi lunak sehingga jangkar tersebut memukul bel dan menghasilkan bunyi. Sesaat setelah jangkar besi lunak ditarik oleh elektromagnet, arus listrik yang mengalir melalui interuptor terputus. Terhentinya arus listrik yang mengalir menuju kumparan menyebabkan kumparan kehilangan sifat kemagnetannya sehingga pegas baja menarik jangkar besi lunak pada keadaan semula. Setelah kembali kedudukan semula, interuptor terhubung kembali dengan arus listrik dari baterai sehingga kumparan menjadi magnet dan proses yang sama akan terulang kembali. Proses
ini terjadi secara berulang-ulang sehingga bel terus menghasilkan bunyi sampai saklar kembali ditekan untuk memutuskan arus dari baterai. Manfaat bel listrik sebagai berikut: 1.
Penggunaan bel listrik jenis elektromagnetik ini banyak kita temui pada sistem keamanan dan keselamatan yang terdapat di pabrik, hotel maupun pusat perbelanjaan dengan mempergunakannya sebagai alarm kebakaran (Fire Alarm). Selain itu, bel listik juga sering digunakan sebagai alarm maling dan juga lonceng di sekolah; 2. Digunakan oleh orang yang akan bertamu di rumah seseorang, sebagai ada tamu yang datang. B. Relai
Relai adalah alat yang dapat menghubungkan atau memutus arus listrik besar menggunakan arus listrik kecil. Dengan kata lain, relai bekerja sebagai saklar pada rangkaian listrik berarus besar. Arus yang relatif kecil dalam kumparan magnet listrik dapat digunakan untuk menghidupkan arus yang besar tanpa terjadi hubungan listrik antara kedua rangkaian. Bagian utama relai adalah elektromagnet dan kontak. Relai banyak digunakan sebagai kontak starter mobil, sakelar jarak jauh. Sebagai contoh, relai untuk membuka pintu garasi. Sakelar pengatur dihubungkan dengan rangkaian elektronik yang peka cahaya. Apabila rangkaian elektronik disoroti lampu mobil, maka pintu garasi akan terbuka dan dalam bidang teknik untuk mengatur suatu alat dari jarak jauh, misalnya pada motor listrik. Oleh karena itu, motor listrik atau mesin-mesin listrik yang memerlukan arus besar dapat dikontrol dari jauh menggunakan kabel yang dapat dilalui arus kecil. Kabel seperti itu lebih murah harganya. Bagian utama sebuah relai yaitu: 1. Magnet listrik (M) 2. Sauh (S) 3. Kontak (K) 4. Pegas (P)
Prinsip kerja relai sebagai berikut:
Ketika sakelar ditekan, arus listrik kecil mengalir. Aliran arus ini menyebabkan jangkar besi lunak tertarik ke elektromagnet hingga menempel. Hal itu menyebabkan kontak terhubung. Akibatnya, motor listrik teraliri arus. Aliran arus listrik itulah yang menyebabkan motor listrik berputar. Jika sakelar ditutup, arus segera mengalir di elektromagnet kemudian, elektromagnet menarik jangkar besi sehingga menekan kontak dan terjadi kontak di K (kontak terhubung) dan mengalirlah arus di rangkaian sekunder (motor berputar). Keuntungan kita dalam menggunakan relay:
1. Kita bisa membuat rangkaian otomatis penyambung/pemutus (switch) tegangan AC dan DC 2. Relay bisa digunakan pada switch tegangan tinggi 3. Relay juga menjadi solusi pada switch dengan arus yang besar 4. Bisa melakukan swith pada banyak kontak dalam waktu yang bersamaan
5. Sakelar-sakelar dan kabel-kabel penerangan yang hanya sesuai untuk arus kecil dapat dipakai untuk mengatur mesin-mesin listrik yang berarus besar, misalnya pada dinamo starter mobil. C. Pesawat Telepon
Pesawat telepon terdiri dari dua bagian utama yaitu pesawat pengirim suara (mikrofon/ mounthpiece) dan pesawat penerima suara (telepon) atau earpice, pada pesawat penerima suara terdapat magnet dan elektromagnet. Mikrofon terdiri atas diafragma aluminium, kotak karbon, dan butir-butir karbon. Adapun telepon terdiri atas diafragma besi, magnet permanen, dan elektromagnet. Prinsip kerja pesawat telepon sebagai berikut: Prinsip kerja bagian telepon adalah mengubah sinyal listrik menjadi gelombang bunyi. Pada sebuah mikrofon terdapat pelat tipis yang disebut diafragma (D) yang selalu bersentuhan dengan butir-butir karbon (C) yang berada di dalam kotak karbon ( B ). Getaran suara yang jatuh di permukaan diafragma D mengakibatkan diafragma itu bergetar. Getaran diafragma mengakibatkan butir-butir karbon tertekan. Jika tekanannya besar, butir-butir karbon merapat, jika tekanannya kecil, butir-butir karbon merenggang. Perubahan merapat dan merenggangnya butir-butir karbon menyebabkan hambatan listriknya berubah-ubah. Saat butir-butir karbon merapat, hambatan listriknya kecil dan saat merenggang hambatan listriknya besar. Berubahnya hambatan listrik karbon sesuai dengan getaran suara. Perubahan hambatan listrik ini mengakibatkan berubah-ubahnya arus listrik. Arus yang berubah-ubah ini dialirkan ke pesawat penerima. Pesawat penerima terdiri atas sebuah diafragma M, magnet listrik AA dan magnet tetap US yang berfungsi memagnetkan inti magnet listrik AA. Karena diafragma terbuat dari lempengan bahan ferromagnetik, maka selalu tertarik ke arah AA, sehingga bentuknya lengkung. Arus listrik dari mikrofon yang berubah-ubah mengakibatkan kemagnetan elektromagnet pada pesawat penerima berubah-ubah pula. Perubahan kemagnetan ini menyebabkan berubahnya gaya tarik pada diafragma. Perubahan gaya tarik ini sesuai dengan getaran suara yang dikirim dari mikrofon. Penerima mendengar suara pengirim.
D. Katrol listrik Katrol Listrik adalah elektromagnetik yang besar digunakan untuk mengangkat sampah logam yang tidak terpakai. Terutama saat selesai proses pembangunan gedung atau kepingan-kepingan badan kapal besar yang tidak terpakai. Kebaikan katrol listrik adalah: a. Mampu mengangkat sampah besi dalam jumlah besar b. Dapat mengangkat/memindahkan bongkahan besi yang tanpa rantai c. Membantu memisahkan antara logam feromagnetik dan bukan feromagnetik. Kekurangan katrol listrik adalah: a. Katrol listrik sangat bergantung dengan arus listrik b. Apa bila arus listrik mati, seketika pula sampah yang diangkutnya akan jatuh berhamburan. Prinsip kerja katrol listrik sebagai berikut: Apabila arus dihidupkan katrol listrik akan menarik sampah besi dan memindahkan ke tempat yang dikehendaki. Apabila arus listrik dimatikan, sampah besi akan jatuh, dengan cara ini sampah yang berupa tembaga, aluminium, dan seng dapat dipisahkan dengan besi. E. Alat pengangkat besi tua Alat pengangkat besi merupakan salah satu penerapan dari gejala kemagnetan oleh arus listrik, yang digunakan untuk mengangkat, memindahkan benda-benda logam yang berat/ terbuat dari besi dan baja diperlukan alat penarik yang memiliki sifat magnet sementara yang kuat. Dewasa ini alat pengangkat magnetik digunakan untuk memisahkan bahan logam dengan bahan bukan logam, misalnya pada tempat pembuangan sampah modern.
Prinsip kerja alat pengangkat besi tua sebagai berikut: Pada umumnya, alat tersebut menggunakan kumparan berinti besi lunak yang berbentuk U. Dengan mengalirkan arus listrik pada kumparan, inti besi yang berbentuk U tersebut menjadi sebuah magnet sehingga dapat menarik benda-benda yang terbuat dari besi/ baja. Setelah sampai ke tempat yang ditentukan, besi/ baja tersebut diletakkan dengan cara memutuskan arus yang mengalir pada kumparan. Untuk memperbesar gaya tarik alat, dapat dilakukan dengan cara menambah lilitan dan menambah arus listrik. F. Kompas Alat yang digunakan untuk menunjukkan arah utara bumi atau geografis disebut kompas. Alat ini digunakan untuk menunjuk arah. Kompas merupakan magnet jarum yang dapat bergerak bebas pada sebuah poros. Pada keadaan setimbang salah satu ujung magnet jarum menunjuk arah utara dan ujung lainnya menunjuk arah selatan. Prinsip kerja kompas sebagai berikut: Cara kerja kompas menggunakan medan magnet. Jarum kompas yang terbuat dari magnet selalu menunjuk arah utara dan selatan. Jarum ini memiliki kutub utara dan selatan. Medan magnet bumi memberikan gaya magnet kepada jarum kompas. Kutub utara jarum kompas menunjuk ke arah kutub utara geografis bumi. Seperti yang kita ketahui, kutub magnet yang senama tolak-menolak, demikianlah kira-kira medan magnet yang ditimbulkan serta dimanfaatkan sebagai cara kerja kompas karenanya usaha untuk memperkecil pengaruh luar terhadap gangguan kompas, dilakukan dengan beberapa cara yaitu antara lain menggunakan minyak bening sesuai dengan bentuk dan cara kerja kompas dan yang tak senama tarik-menarik. Jadi, yang ditunjuk oleh kutub utara jarum kompas sebenarnya adalah kutub selatan magnet bumi. Sedangkan yang ditunjuk oleh kutub selatan jarum kompas sebenarnya kutub utara magnet bumi. Kompas mempunyai kegunaan yang sangat membantu antara lain: 1. Untuk mencari arah utara magnetis. 2. Untuk mengukur besarnya sudut kompas. 3. Untuk mengukur besarnya sudut peta. 4. Untuk mencocokkan letak orientasi. 5. Untuk menentukan tempat recection/i nte resection. 6. Untuk perjalanan kompas siang/malam. 7. Kompas biasanya digunakan pada kapal laut, kapal udara, ataupun para penjelajah. 8. Untuk mengetahui letak utara atau selatan, dengan mengetahui arah utara dan selatan, akan dapat ditentukan arah mata anginnya. Demikianlah kegunaan kompas yang memanfaatkan cara kerja kompas khususnya dalam mempelajari peta kompas. Sehubungan dengan cara kerja kompas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Dalam penggunaan kompas di lapangan, harus berhati-hati, terutama untuk menjamin keakuratan pengukuran kompas. Salah satu yang mengganggu ketepatan pengukuran kompas adalah terganggunya jalan dari jarum kompas. Penyebabnya adalah:
1. Kawat listrik dan listrik tegangan tinggi. Menggunakan kompas lebih dari 60 meter dari kawat listrik tegangan tinggi, karena pada jarak tersebut medan magnet kompas belum terpengaruh oleh medan magnet dan medan listrik. 2. Kawat telegraf. Untuk jarak yang baik, dalam penggunaan kompas sebaiknya mengambil jarak lebih dari 40 meter dari kawat telegraf. 3. Kawat berduri. Banyak ditemui pada batas daerah batas pertanian, peternakan, komplek militer dan lain-lain. Penggunaan kompas yang baik harus berjarak ±10 meter dari benda tersebut. Yang terpenting sebelum membeli kompas, hendaknya diketahui dan dipilih terlebih dahulu, bentuk yang diinginkan dan disesuaikan dengan keperluan. 4. Patok dari besi baja. Jarak yang ideal untuk perhitungan kompas adalah ±3 meter.
G. Pengeras suara (Loudspeaker) Loud Speaker atau speaker (pengeras suara) adalah transduser yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi audio (suara) dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk membran untuk menggetarkan udara sehingga terjadilah gelombang suara sampai di kendang telinga kita dan dapat kita dengar sebagai suara. Bagaimana Suara dapat dihasilkan ? Yang dimaksud dengan “Suara” sebenarnya adalah Frekuensi yang dapat didengar oleh Telinga Manusia yaitu Frekuensi yang berkisar di antara 20Hz – 20.000Hz. Timbulnya suara dikarenakan adanya fluktuasi tekanan udara yang disebabkan oleh gerakan atau getaran suatu obyek tertentu. Ketika Obyek tersebut bergerak atau bergetar, Obyek tersebut akan mengirimkan Energi Kinetik untuk partikel udara disekitarnya. Hal ini dapat di-anologi-kan seperti terjadinya gelombang pada air. Sedangkan yang dimaksud dengan Frekuensi adalah jumlah getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik. Frekuensi dipengaruhi oleh kecepatan getaran pada obyek yang menimbulkan suara, semakin cepat getarannya makin tinggi pula frekuensinya. Loudspeaker terdiri atas membran berupa corong. Lubang dibelakang corong diberi magnet yang dibungkus dengan kumparan kawat. Apabila ada sinyal suara, kumparan akan bersifat magnet dan bergerak (ingat kutub sejenis tolak-menolak dan kutub tak sejenis tarik-menarik). Prinsip kerja loudspesker sebagai berikut: Getaran tersebut akan menggetarkan membran. Karena bentuknya corong, getaran tersebut makin keras dan mengeluarkan suara persis seperti suara dari tape recorder/ radio. Dengan digunakannya kotak berbagai kemasan, suara akan semakin keras dan jelas. Atau Dalam rangka menterjemahkan sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar, Speaker memiliki komponen Elektromagnetik yang terdiri dari Kumparan yang disebut dengan Voice Coil untuk membangkitkan medan magnet dan berinteraksi dengan Magnet Permanen sehingga menggerakan Cone Speaker maju dan mundur. Voice Coil adalah bagian yang bergerak sedangkan Magnet Permanen adalah bagian Speaker yang tetap pada posisinya. Sinyal listrik yang melewati Voice Coil akan menyebabkan arah medan magnet berubah secara cepat sehingga terjadi gerakan “tarik” dan “tolak” dengan Magnet Permanen. Dengan demikian, terjadilah getaran yang maju dan mundur pada Cone Speaker. Cone adalah komponen utama Speaker yang bergerak. Pada prinsipnya, semakin besarnya Cone semakin besar pula permukaan yang dapat menggerakan udara sehingga suara yang dihasilkan Speaker juga akan semakin besar. Suspension yang terdapat dalam Speaker berfungsi untuk menarik Cone ke posisi semulanya setelah bergerak maju dan mundur. Suspension juga berfungsi sebagai pemegang Cone dan Voice Coil. Kekakuan (rigidity), komposisi dan desain Suspension sangat mempengaruhi kualitas suara Speaker itu sendiri.
H. Metal detector Metal detector merupakan sebuah instrument elektronik yang memanfaatkan mekanisme elektromagnetik untuk melacak kandungan metal pada sebuah objek. Umumnya metal detector terdiri dari 3 komponen utama, yaitu: 1. Transmitter coil. 2. Receiver coil. 3. Standard wave analyzer. Prinsip kerja metal detector sebagai berikut: Transmitter coil merupakan sebuah kumparan yang berfungsi sebagai penghasil atau pemancar gelombang elektromagnetik, karena berdasarkan prinsip dasar elektromagnetik yaitu “Saat kumparan diberi tegangan AC (alternating Current), maka pada kumparan tersebut akan timbul
medan magnet”. Gelombang elektromagnet ini nantinya akan diterima oleh receiver coil yang diletakkan di dekat transmitter coil antara transmitter dan receiver, nantinya akan diberi ruang untuk melewati objek yang akan diuji kandungan metalnya. Jika benda logam melewati metal detector, maka gelombang yang ada menjadi terganggu dan standard wave analyzer akan memberitahukan bahwa ada ketidakseimbangan gelombang. Fungsi standar wave analyzer disini yaitu sebagai regulasi induksi gelombang elektromagnetik antara transmitter coil dan receiver coil. Standar wave analyzer ini terhubung ke control unit yang nantinya akan mengontrol sistem yang ada pada metal detector seperti bunyi alarm, mengaktifkan lampu indicator, menghentikan atau membalik putaran motor, memisahkan objek yang terdeteksi mengandung metal pada conveyor belt metal detector. Untuk lebih jelasnya, mekanisme kerja metal detector dapat dilihat pada ilustrasi berikut: Pengaplikasian metal detector saat ini sangatlah luas, misalnya saja untuk sistem keamanan, arkeolog, untuk industri (untuk quality control), dll. Untuk sistem keamanan mungkin sudah sering kita lihat di bandara dan tempat-tempat penting lainnya. Untuk aplikasi di industri contohnya pada industri makanan, farmasi, textile, garment, kimia, plastik, dan industri pengepakkan. Metal detector untuk industri ini disebut dengan istilah industrial metal detector. Contoh penggunaan metal detector pada industri makanan misalnya, kontaminasi makanan oleh pecahan logam dari mesin pengolahan yang rusak selama proses manufaktur adalah masalah keamanan utama dalam industri makanan. Untuk itu perlu dilakukan quality control dengan menggunakan metal detector sebelum makanan tersebut dikemas. Detektor logam untuk tujuan ini banyak digunakan dan diintegrasikan ke dalam line produksi. Itulah sebabnya mengapa metal detector perlu dipasang pada industri-industri yang memproduksi bahan makanan atau pengolahan makanan. Bila anda berkecimpung di bidang ini, pastikan produk anda aman untuk dikonsumsi, dengan memasang metal detector di pabrik anda. Dan bila anda konsumen produk makanan, pastikan anda hanya membeli produk yang telah mengaplikasikan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point), yang salah satu persyaratannya adalah memiliki industrial metal detector. Praktek saat ini di pabrik industri garment atau pakaian jadi untuk menerapkan pendeteksian logam setelah pakaian yang benar-benar dijahit dan sebelum pakaian dikemas, terlebih dahulu diperiksa apakah ada kontaminasi logam (jarum, jarum patah, dll) dalam pakaian. Hal ini perlu dilakukan untuk alasan keamanan.