PENERAPAN HACCP PADA LAUK HEWANI (AYAM BAKAR) Deskripsi Produk Produk : Ayam Bakar Deskripsi produk : ayam bakar merupakan makanan dari bahan baku ayam yang ditambah bumbu – bumbu yang sudah dihaluskan (Cabe merah giling, bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, kunyit, serai, daun salam, daun jeruk, daun kunyit, santan dan garam) kemudian ditumis hingga matang kemudian masukkan daging ayam. a.
Bahan
: Daging Ayam
b.
Bumbu
:
·
Cabe merah
- kemiri
·
Bawang merah
- garam
·
Bawang putih
·
Jahe
·
Lengkuas
·
Kunyit
·
Serai
·
Daun salam
·
Daun jeruk
·
Daun kunyit
·
Santan
c.
Alat
·
Pisau
·
Talenan
·
Blender
·
Panci
·
Sendok goreng
·
Kuali penggoreng
·
Baskom
d.
Konsumen (Konsumen atau pasien ) Pasien yang dilayani yaitu pasien kelas II dan III pada menu makan siang hari ke VI (enam)
e.
Pengolahan
1.
Penerimaan
a)
Daging ayam diterima, ditimbang dengan spesifikasi :
Baru, padat, 50 – 75 gr/potong b) Bumbu (Cabe merah giling, bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, kunyit, serai, daun salam, daun jeruk, daun kunyit, santan dan garam) diterima dan ditimbang dengan spesifikasi untuk bawang merah dan bawang putih yaitu kering, bersih, padat, tua, besarnya merata, tidak busuk, dan untuk spesifikasi jahe, lengkuas, kunyit yaitu segar atau baru, bersih dan tidak bercampur pasir atau tanah, dan untuk bumbu – bumbu rempah kering dan dengan spesifikasi kering, bersih, padat dan tidak berserbuk. Daun jeruk, daun salam, daun kunyit dan serai, segar atau baru, hijau tidak berulat, dan bersih. 2.
Persiapan
a)
Daging ayam dicuci dengan air mengalir
b) Bumbu : untuk cabe merah giling, bawang merah, bawang putih, kemiri, jahe, kunyit, lengkuas, garam dikeluarkan dari ruang penyimpanan kemudian dihaluskan dengan blender c)
Daun salam, daun jeruk, daun kunyit
d)
Serai di memarkan
3.
Cara Pembuatan Daging ayam dicuci, dipotong
Bumbu yang sudah dihaluskan campur dengan bahan lainnya sambil dicampur, kemudian ditumis
Kemudian masukkan daging ayam, aduk – aduk tambahkan santan
Masak sampai daging ayam empuk sekitar 30 menit
Setelah itu angkat dan panggang daging ayam sekitar 15 menit
4.
Pendistribusian
Pendistribusian ayam bakar yaitu menggunakan sistem sentralisasi. Ayam bakar yang telah diporsikan kedalam plato atau ompreng selanjutnya didistribusikan kepada pasien. A. Mengidentifikasi bahaya 1.Identifikasi Bahaya dan Cara Pencegahan Pada Bahan Mentah Tabel 1. No
Bahan Mentah
Bahaya
Jenis Bahaya
Cara Pencegahan
F/K/B(M) 1
Daging ayam
B(M)
Bakteri
1. Pemilihan daging ayam yang segar, serta bebas dari aroma yang menyengat 2. Jika belum diolah simpan dalam lemari pendingin 3. Langsung diolah
2
Bawang merah
B
Ulat
K
Pestisida
F
Busuk dan berwarna hitam
1. Hilangkan bagian yang rusak 2. Simpan pada tempat yang kering 3. Menghilangkan bagian yang busuk 4. Dicuci pada air mengalir
3
Bawang putih
B K
4
Jahe
Ulat Pestisida
F
Busuk dan berwarna hitam
F
Rusak, busuk
1. Hilangkan bagian yang rusak 2. Simpan pada tempat yang kering 3. Menghilangkan bagian yang busuk 4. Dicuci pada air mengalir
1. Pemilihan jahe yang segar 2. Disimpan ditempat yang kering
5
Lengkuas
F
Rusak, busuk
6
Kemiri
F
Rusak
7
Daun salam, daun kunyit, daun jeruk, serai
F
Debu
B
Ulat
F
Rusak, busuk
1. Pemilihan lengkuas yang segar 2. Disimpan ditempat yang kering
1. Pemilihan kemiri yang bagus 2. Penyimpanan jangan terlalu lama
Bersihkan dengan menggunakan air yang mengalir Menghilangkan bagian yang ada ulatnya
8 Kunyit
·
Pemilihan kunyit yang segar
· Disimpan ditempat yang kering 9 Santan
10
Garam
B
Bakteri
F
Basi, Bau tidak sedap
F
Mencair
Memilih santan yang segar Digunakan langsung Jika belum diolah simpan dalam freezer
1. Simpan pada tempat yang kering 2. Hindari dari sinar matahari secara langsung 3. Jangan terlalu dekat dengan panas alat untuk memasak seperti kompor
2.Identifikasi Bahaya dan Cara Pencegahan Pada Peralatan Tabel 2 No
Peralatan
Bahaya
Jenis Bahaya
Cara Pencegahan
Sisa bekas pemotongan, karat
Cuci sebelum dan setelah digunakan dan dikeringkan
Sisa bekas pemotongan bahan makanan
Cuci sebelum dan setelah dipakai
Sisa kotoran dan minyak yang menempel
Cuci menggunakan sabun dan bilas hingga bersih setelah digunakan
Bakteri dari sisa makanan yang diolah sebelumnya.
Cuci dengan sabun dan bilas hingga bersih setelah digunakan, simpan dengan cara digantung ditempat yang kering
B/F/K/ 1
Pisau
K
2
Talenan
B
3
Baskom
B
4
Panci
B
K
Karat, sisa kotoran yang menempel, bakteri dari sisa makanan 5
Sutil/sendok goreng
B
K
Bakteri dari sisa makanan yang diolah sebelumnya. Karat, sisa kotoran yang menempel, bakteri dari sisa makanan
Cuci dengan sabun dan bilas hingga bersih setelah digunakan, simpan dengan cara digantung ditempat yang kering
3.Identifikasi Bahaya dan Cara Pencegahan Pada Proses Pengolahan Tabel 3. No
Proses
Bahaya
Jenis Bahaya
Cara Pencegahan
Pengecekan bahan makanan sebelum digunakan
B/F/K/ 1
Persiapan
F
Kotoran
2
Pemotongan
B
Bakteri dari alat pemotongan
3
Pencucian
B
4
5
Pemasakan
Distribusi
B.F.K
B, F
Mencuci alat pemotongan dengan sabun sesudah dipakai
Bakteri E.Colli, kualitas air
Gunakan air yang bersih
Pemasakan yang terlalu matang, kontaminasi bahan kimia dari sisa sabun
Hindari pemasakan dengan api yang terlalu besar dan lama, jauhkan bahan-bahan pembersih dari tempat memasak
Bakteri pada peralatan makan, troli makan, kotoran debu sebelum pengepakan ( wrapping )
Pencucian peralatan makan dengan sabun dan dibilas hingga bersih dan dikeringkan dengan kain bersih, usahakan makanan selalu tertutup hingga makanan dipakkan
4. Identifikasi Penjamah Makanan Tabel 4. Identifikasi Penjamah Makanan No
1
Penjamah Makanan
Bahaya
Penjamah
B,F
Jenis Bahaya
Cara Pencegahan
Bakteri dari tangan penjamah, rambut, kotoran, keringat.
Penjamah mencuci tangan dengan sabun sebelum menyentuh makanan, memakai korpus dan sarung tangan.
B/F/K/
4. Penetapan Pemantauan Pada Setiap CCP Tabel 5. Penetapan Pemantauan Pada Setiap CCP No
Kegiatan Pemantauan
Cara Pemantauan
Hasil Pemantauan
1
Penerimaan
Pengamatan
Bahan yang diterima masih dalam keadaan yang baik Bahan sesuai dengan sfesifikasi dan ditimbang
2
Persiapan
Pengamatan uji sanitasi alat dan uji kesegaran tahu
Pencucian danging ayam dengan air mengalir Tenaga pengolah menggunakan pakaian lengkap namun tidak memakai masker dan tidak memakai corpus atau penutup kepala
3
Pengolahan
Pengamatan
Bahan yang sudah diolah kemudian dimasak sampai matang Tenaga pengolah menggunakan pakaian lengkap namun tidak memakai corpus atau penutup kepala
4
Distribusi
Pengamatan
-
Pramusaji tidak menggunakan masker
Tenaga promosi tidak menggunakan celemek dan sarung tangan Tanaga pendistribusian tidak menggunakan corpus Makanan disajikan dengan menggunakan plato atau ompreng
B. Analisis Resiko Bahaya Tabel 5. Analisis Resiko Bahaya No
Bahan Mentah
Kelompok Bahaya
Kategori Resiko
A
B
C
D
E
F
1
Daging ayam
-
+
-
+
+
-
III
2
Cabe merah giling
-
+
+
-
-
+
III
3
Bawang merah
-
+
-
+
-
+
III
4
Bawang putih
-
+
-
+
-
+
III
5
Jahe
-
+
+
-
-
+
III
6
Lengkuas
-
+
+
-
-
+
III
7
Kunyit
-
+
-
+
-
+
III
8
Serai
-
+
-
+
-
+
III
9
Kemiri
-
+
-
+
-
+
III
10
garam
+
+
-
-
-
-
II
11
Daun salam
-
+
+
-
-
-
II
12
Daun jeruk
-
+
+
-
-
-
II
13
Daun kunyit
-
+
+
-
-
-
II
14
Santan
+
+
-
+
+
+
V
Keterangan : A : produk untuk konsumen beresiko tinggi B : mengandung bahan yang sensitif terhadap bahaya biologi/kimia/fisik C : tidak ada tahap untuk mencegah/menghilangkan bahaya D : mengalami kontaminasi kembali setelah pengolahan E : kemungkinan penanganan yang salah selama distribusi, penjualan/konsumsi F : tidak ada cara mencegah/menghilangkan bahaya konsumen
Kategori Resiko Tabel 6. Kategori Resiko
Karakteristik Bahaya
Keterangan
0
0 (tidak ada bahaya)
Tidak mengandung bahaya A sampai F
I
(+)
Mengandung satu bahaya A sampai F
II
(++)
Mengandung dua bahaya A sampai F
III
(+++)
Mengandung tiga bahaya A sampai F
IV
(++++)
Mengandung empat bahaya A sampai F
V
(+++++)
Mengandung lima bahaya A sampai F
VI
A+ (kategori khusus) tanpa/dengan bahaya A sampai F
Kategori resiko paling tinggi (semua produk yang mempunyai bahaya A)
C. Penetapan CCP terhadap tahap distribusi P1.Apakah Bahan mentah ( daging ayam) Mengandung bahan bahaya Mikrobiology/ kimia / fisik Ya
tidak
(bukan CCP)
P2.Apakah penanganan dan pengolahan dapat menghilangkan atau mengurangi bahaya
Bukan CCP (CP)
No
Ya
tidak CCP
Langkah langkah proses P1
1 2
Bahan dagingayam Bumbu cabe merah bawang merah bawang putih jahe lengkuas Kemiri daun salam, daun kunyit, serai, daun kunyit Kunyit Santan Garam
Pertanyaan Kelompok Diagram Pohon Keputusan P2 P3
Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
bukan CCP bukan CCP bukan CCP bukan CCP bukan CCP bukan CCP bukan CCP bukan CCP bukan CCP bukan CCP bukan CCP bukan CCP
P3. Apakah formulasi / campuran bumbu jadi penting untuk mencegah peningkatan bahaya?
CCP
Ya
bukan CCP
tidak
Pertanyaan yang diajukan untuk setiap bahaya pada setiap proses
P4. Apakah tahap ini khusus ditujukan untuk menghilangkan/ mengurangi bahaya sampai batas aman?
CCP
Tidak
ya
P5. Apakah kontaminasi bahaya dapat menjadi/ meningkatkan sampai melebihi batas? bukan CCP
Ya
tidak
P6. Apakah tahap proses selanjutnya dapat menghilang / mengurangi bahaya sampai batas aman?
bukan CCP
Ya
tidak
CCP
Penetapan CCP terhadap tahap distribusi Pada tahap pengolahan yang menjadi titik pengendali kritis adalah pada saat proses pembakaran ayam. Ditakutkan saat pembakaran ayam yang terlalu lama akan mengakibatkan terkontaminasinya makanan dengan radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit kanker. Yaitu zat yang terdapat pada zat arang bekas api atau zat karbon. Untuk mengendalikan hal tersebut, perlu ada pengawasan yang ekstra dalam proses pembakaran. Lama waktu pembakaran adalah salah satu faktor yang harus diawasi. Waktu untuk melakukan proses pembakaran ayam sebaiknya dalam waktu sebentar dan jangan sampai gosong, karena dipengolahan sebelumnya ayam telah direbus dahulu dengan bumbu-bumbu. CCP Tahap Pendistribusian. Pada tahap pendistribusian yang menjadi titik pengendali kritis yaitu terletak pada tempat penyajian makanan, diakibatkan karena pencucian peralatan penyajian yang kurang bersih. Sehingga, peralatan penyajian makanan tersebut dapat menjadi sumber bersarangnya bakteri Ecolli dan Salmonella sp yang membahayakan kesehatan pasien. Untuk mengendalikan hal tersebut, perlu adanya pengawasan dalam proses pencucian peralatan yang digunakan untuk penyajian makanan. Pencucian peralatan penyajian seharusnya benarbenar diperhatikan kebersihannya dan dengan menggunakan pembersih yang ramah lingkungan.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA PROGSUS GIZI 2015 ( HACCP)
DISUSUN OLEH : SRI UTAMI
Dokumentasi