Pendahuluan

  • Uploaded by: Eno Ayustira
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pendahuluan as PDF for free.

More details

  • Words: 1,179
  • Pages: 16
PENDAHULUAN • Kanker payudara merupakan hal yang umum, oleh karena itu jalur pengobatan membawa implikasi sumber daya yang cukup besar. Karenanya penting memahami praktik klinis dalam penentuan stadium kanker payudara dini, dan pertimbangan seberapa baik praktik ini mencerminkan pedoman klinis yang tersedia • Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan wawasan tentang preferensi dan praktik dokter bedah unit payudara di Inggris terkait dengan penentuan stadium untuk penyakit kanker payudara melalui survey yang di distribusikan kepada ahli bedah payudara yang bekerja di Inggris.

METODE Sebuah survei online dirancang, berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan demografi unit bedah / payudara, ketersediaan dan penggunaan berbagai pemeriksaan stadium, dan kebijakan lokal tentang pilihan pemeriksaan stadium pra / pasca operasi. Beberapa skenario pasien juga disajikan untuk menentukan apakah ada konsensus mengenai pilihan pemeriksaan stadium dalam situasi tertentu.

HASIL • Responden diminta untuk menunjukkan apakah berbagai modalitas pemeriksaan stadium tersedia di unit mereka, tersedia di rumah sakit regional, atau tidak tersedia sama sekali. • Responden diminta untuk menunjukkan pemeriksaan stadium mana yang rutin dilakukan untuk semua pasien yang didiagnosis dengan kanker payudara dini (mencakup stadium untuk perencanaan pengobatan, seperti USG aksila [AUS] dan MRI, dan penentuan stadium untuk penyakit metastasis). Mayoritas responden secara rutin menggunakan tes darah umum (jumlah darah lengkap 91 (74%) responden; biokimia rutin 90 (73%); tes fungsi hati 86 (70%)).

• Sekitar setengah dari responden (63, 51%) secara rutin menggunakan serum kalsium / profil tulang 5 (4%) secara rutin menggunakan penanda tumor serum. Tidak ada responden yang rutin menggunakan scan MRI atau PET / CT; hanya 1 responden (1%) menggunakan CT scan, 1 BS, dan 3 responden (2%) menggunakan LUS secara rutin pada kanker payudara dini untuk mencari penyakit metastasis. CXR digunakan secara rutin oleh sekitar sepertiga responden (44, 36%) dan AUS oleh dua pertiga (82, 67%)

SKENARIO KLINIS

Gambar 4: Ilustrasi untuk skenario pasien.

4.1. Skenario 1: Wanita Berusia 43 Tahun Pra operasi; Imaging 45 mm M5 U5; Biopsi Inti; Karsinoma Duktal Invasif Grade 2; Ultrasongrafi Aksila Negatif 83 responden (81%) menunjukkan bahwa mereka akan melakukan tes darah dan hampir setengah (44, 43%) melakukan CXR. 12 responden akan melakukan BS dan 12 (12%) CT. 5 responden (5%) akan melakukan LUS, sementara 1 (1%) responden memilih PET / CT. 20 responden (19%) menjawab bahwa mereka tidak akan melakukan pemeriksaan. 4.2. Skenario 2: Wanita Berusia 43 Tahun Pra operasi; Imaging 45 mm M5 U5; Biopsi Inti Karsinoma ductal invasif grade 2; Ultrasonografi Aksila dan Biopsy Jarum terbukti merupakan Metastatis. Untuk skenario ini, 13 responden (13%) mengindikasikan bahwa mereka tidak akan melakukan pemeriksaan staging. 81 responden (81%) akan melakukan tes darah, 42 (42%) CXR, 39 (39%) CT, 32 (32%) BS, dan 4 (4%) LUS. Membandingkan Skenario 1 dan 2, secara signifikan lebih banyak responden memilih untuk melakukan pemeriksaan CT pada pasien dengan penyebaran nodal aksila. 4.3. Skenario 3: Wanita Berusia 36 Tahun Pra operasi; Imaging 70 mm Mikrokalsifikasi Ganas; Biopsi inti Intermediate / High Grade DCIS; Ultrasonografi Aksila Negatif. 25 responden (25%) menunjukkan bahwa mereka tidak akan meminta penyelidikan stadium, sementara 75 (74%) akan melakukan tes darah, 33 (33%) CXR, 4 (4%) CT, 4 (4%) BS, dan 2 (2%) LUS. Membandingkan Skenario 1 dan 3, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam preferensi staging pra operasi responden pada pasien dengan DCIS luas dibandingkan dengan penyakit invasif yang terbukti dengan tidak adanya kelenjar aksila yang abnormal. 4.4. Skenario 4: Wanita 69 Tahun Pasca Operasi; Histologi 28 mm Karsinoma Lobular invasif Grade 3, 3/19 melibatkan Kelenjar getah bening Menanggapi skenario ini, 62 responden (63%) akan meminta tes darah, 50 (51%) CT, 40 (41%) BS, 27 (28%) CXR, dan 4 (4%) LUS. 4.5. Skenario 5: Perempuan Berusia 69 Tahun Pasca Operasi; Histologi 28 mm Grade 3 Karsinoma Lobular Invasif, 17/19 Kelenjar getah bening yang terlibat. Semua responden memilih untuk melakukan semacam pemeriksaan bertahap. 99 responden (98%) akan meminta CT, 84 (83%) BS, 67 (66%) tes darah, 25 (25%) CXR, dan 6 (6%) LUS. Tidak ada responden yang memilih PET / CT. Secara signifikan lebih banyak responden akan melakukan pemeriksaan CT dalam skenario pasien dengan metastasis nodal aksila yang signifikan (98,0%), dibandingkan dengan Skenario 4 (40,8%) di mana pasien memiliki penyakit nodal terbatas.

• `

4.6. Skenario 6: Perempuan Berusia 85 Tahun Pasca Operasi; Histologi; 20 mm Grade 2 Karsinoma Duktal Invasif, Sentinel Node Negatif Lebih dari setengah responden (52, 52%) memilih untuk tidak melakukan tahap apa pun untuk pasien ini. Sisanya, 47 (47%) memilih untuk melakukan tes darah, 31 (31%) CXR, dan 1 (1,0%) LUS. Tidak ada responden yang akan melakukan CT, PET / CT, atau BS. 4.7. Skenario 7: Wanita 49 Tahun Pasca Operasi; Histologi Multifokal High-Grade DCIS, Sentinel Node Negatif 60 responden (59%) tidak melakukan tahapan untuk pasien ini. Sisanya, 40 (40%) memilih tes darah, 18 (18%) CXR, 1 (1%) LUS, 1 (1%) CT, dan 1 (1%) BS. Tidak ada responden yang memilih untuk melakukan PET / CT. Secara signifikan lebih sedikit responden yang memilih untuk melakukan staging pasca operasi dalam skenario ini di mana pasien memiliki konfirmasi histologis penyakit in situ saja, dibandingkan dengan Skenario 4 di mana diagnosis pra operasi adalah DCIS tingkat tinggi yang tersebar luas. 4.8. Skenario 8: Laki-laki Berumur 62 Tahun Pasca Operasi; Gambar: Lesi ganas 14 mm; Biopsi Inti Grade 3 Karsinoma Duktal Invasif; Ultrasonografi Aksila dan Biopsi Positif untuk Metastasis Untuk skenario ini, hanya 13 responden (13%) memilih untuk tidak melakukan pemeriksaan bertahap. 83 responden (81%) memilih tes darah, 40 (39%) CXR, 40 (39%) CT, 36 (35%) BS, dan 4 (4%) LUS. Tidak ada perbedaan statistik dalam preferensi responden untuk pria dibandingkan dengan wanita dalam skenario ini (Skenario 4 dan 6). Dari semua skenario, responden hampir tidak ada melakukan PET/CT scan sama sekali dan sangat sedikit memilih ultrasonografi hati tetapi sejumlah besar memilih pemindaian tulang.

DISKUSI • Beberapa penelitian yang telah ditemukan bahwa dari 80% pasien yang di diagnosis dengan kanker payudara dini yang menajalani BS awal, metastasis tulang hanya terdeteksi pada sekitar 6% sedangkan CXR awal dan LUS memiliki tingkat yang rendah. • Morris et al. juga meneliti penggunaan pemeriksaan hati menemukan bahwa hasil LUS juga sangat rendah (8,8%) dan tingkat insidental metastasis hati yang ditemukan di USG kurang dari 1%. • NICE merekomendasikan hanya pasien dengan tumor T4 (stadium III) harus diperiksa sebelum operasi tetapi tidak secara jelas menekankan bahwa pasien dengan kanker payudara dini tidak harus menjalani pemeriksaan untuk penyakit metastasis tanpa adanya gejala.

EPIDEMIOLOGI KANKER PAYUDARA PADA WANITA INDIA • Di India, meskipun tingkat kanker payudara yang disesuaikan menurut usia lebih rendah (25,8 per 100.0000) dari Inggris (95 per 100.000) tetapi mortalitsnya setara 12,7 dan 17,1 per 100.000) dengan Inggris. • Menurut Globocan 2012, India bersama dengan Amerika serikat dan China secara kolektif menyumbang hampir satu sepertiga dari beban kanker payudara global.

KESIMPULAN • Pemeriksaan Stadium melalui klinis dan radiologis pada kanker payudara adalah komponen penting dari manajemen pasien. Terlepas dari pedoman nasional yang ada, masih banyak variasi berkaitan dengan pemeriksaan stadium pada kanker payudara dini. • Adapun Factor resiko seperti status perkawinan, lokasi (perkotaan / pedesaan), IMT, menyusui, pinggang ke pinggul rasio, paritas rendah, obesitas, konsumsi alcohol, mengunyah tembakau, merokok, kurang olahraga, diet, lingkungan factor merupakan factor risiko utama di india yang mengarah pada peningkatan kejadian kanker.

Related Documents

Pendahuluan
June 2020 17
Pendahuluan
November 2019 33
Pendahuluan
May 2020 20
Pendahuluan
May 2020 22
Pendahuluan
November 2019 41
Pendahuluan
June 2020 24

More Documents from "iin"