BISNIS ITU RUMIT YANG BILANG GAMPANG HANYA TRAINER YANG GAK PUNYA BISNIS Menjadi pebisnis memang bukan untuk sembarang orang. Hanya 1 dari 1000 orang yang pebisnis dan dari 1000 pebisnis kelompok elit 1% alias 10 orang mencapainya dalam waktu 10 tahunan. Jangan mimpi untuk kaya dengan berbisnis itu gampang.tetapi benar, menjadi pebisnis “peluang” untuk mencapai kemakmuran lebih besar sedikit ketimbang menjadi pegawai professional. Namun “sedikit itu” bisa membuat anda triliuner jauh meninggalkan kantong kaum pegawai dan pejabat koruptor. Kaum professional lebih menjanjikan kalau di lihat di dalam perjalanan karirnya. Week end bisa libur, sementara pebisnis di waktu weekend ya masih kerja. Kalau sebagai pebisnis di waktu week end sudah tidak kerja dan di hari biasa santai kerjanya maka dunia usahanya pasti sudah memiliki system yang di bentuk minimum 5 tahun. Selagi membentuk 5 tahun pertama, ya ngak kenal tanggalan merah. Semua hari biru. Berat pebisnis itu! Karena itu pilihan kaya lebih menarik melalui MLM, menjadi sales, menjadi broker, menjadi pegawai, ketimbang menjadi pengusaha. Menjadi pengusaha pemula ada perilaku menarik, teruatama saya. Mengapa menarik? Di benak mereka yang ada di nomor satu adalah MODAL UANG. Alias tidak ada modal tidak jadi pengusaha. Ini menarik karena kami para investor paling anti sama kelompok pemula yang minta modal uang di awal ini hahahaha. Maaf ya jangan tersinggung, saya buka kartu. Misalnya mereka mengajukan kerja sama bisnis, saya selalu tanya ( sebagai investor), saya ngak keluar duit ya, saya kasih network saya dan expertise saya. kalau jawabnya : wah ngak bisa harus modal duit maka diskusi langsung berhenti. Saya pasti “shut down”. Lain kalau pebisnis yang sudah jalan (pengalaman), walau belum ada omzet atau penjualan namun sudah ada potensi,maka kita beri mereka sedikit network saja langsung take off bisnisnya. Network itu lebih tinggi nilainya dari modal uang. Pemula tidak tahu hal ini. Selain itu kami investor meliaht potensi mereka. Apa itu potensi pada mereka? , yaitu kemampuan mereka memilih business model, melihat underlying, melihat volume, membaca pasar dan mengenal competitor. dalam 5 kalimat kita bisa tahu kok, mereka pengusaha itu, “njejek” ngak kakinya. Inilah yang akan bicarakan dalam tulisan kali ini secara bertahap. Pebisnis di bagi pemula dan pengalaman. Pebisnis yang start up dan yang scale up. Pebisnis yang me too atau yang blue ocean. Produk generic atau unik. Banyak yang akan kita kupas namun kita mulai dari underlying bisnis mereka. Apa itu underlying business? Secara sederhana, jika anda membangun café, atau outlet makanan, most likely (kemunginan terbesar), orang yang belanja ketempat anda adalah orang yang lewat tempat anda atau orang yang dalam radius 15 menit mencapai tempat anda. Itulah underlying bisnis anda. Jadi trafik kendaraan dan manusia yang lewat menentukan mereka yang masuk. Dan sekali lagi, kecepatan kendaraan dan akses menjangkau tempat usaha anda menentukan. Trafiknya banyak, 1000 mobil perhari, 5000 motor, 10.000 orang kira-kira perhari lewat namun tidak ada parkir di tempat anda. Peluangnya jadi kecil untuk usaha anda laku. Tapi sebaliknya, kalau jalanan macet dan banyak tempat parklir di depan anda, usaha anda peluang lakunya besar. Kenali underlying bisnis anda tersebut. Potensi 100% nya berapa? Kalau masuk 10% saja untung kah bisnis anda? 10.000 orang lewat perhari, dalam radius 5 KM dari tempat usaha anda (15 menit jangkauan) ada 300.000 penduduk. Ada akses parkir dan terlihat jelas usaha anda, maka potensinya besar sekali.
Kalau anda jual mie ayam bakso dengan toping, jamur, irisan tipis daging sapi harga 35.000. jualan 200 pring per hari kena. Alias hanya 0,1% potensi saja anda sudah untung. Masuk pak ekooooo. Dagang anda di sana! Walau ada competitor 50 buah, jangan takut. Pasarnya besar. Underlaying bisnisnya besar. Semoga sekilas pelajaran week end ini masuk. Selamat berbisnis.