MAKALAH SISTEM UTILITAS II “Sistem penangkal petir pada bangunan tinggi”
D I S U S U N
OLEH
ATMA ABIDIN F221 17 087 KELAS A
PRODI S1 ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TADULAKO PALU 2019
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Petir Dan Penangkal PETIR”Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca…
Palu, April 2019
Penyusun
DAFTAR ISI Kata Pengantar............................................................................................................. i Daftar Isi...................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang...................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah................................................................................................. 2 1.3 Tujuan................................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 3 2.1 Defenisi Petir........................................................................................................ 3 2.2 Instalasi Penangkal Petir.............................................................................................. 5 2.3 Fungsi Penangkal Petir......................................................................................... 5 2.4 Jenis jenis penangkal petir..................................................................................................6 BAB III PENUTUP...................................................................................................... 11 3.1 Kesimpulan........................................................................................................... 11 DAFTARPUSTAKA.................................................................................................... 11
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri di Indonesia menggunakan semakin banyak peralatan sistim yang canggih menggunakan komponen elektronik dan mikroprosesor dan sangat sensitif terhadap PEdP ( Pulsa Elektromagnetik dari Petir ) atau LEMP ( Lightning Electromagnetic Pulse ). Karakteristik petir di Indonesia yang berbeda dengan karakteristik petir diluar negeri yang dijadikan standar oleh Badan Standarisasi duina pada umumnya. Sangat sedikitnya informasi tentang Sistim Proteksi Petir dan Sistem Penentu lokasi dan Pelacak Petir khususnya di negara tropis seperti di Indonesia disamping sangat kurangnya “ Awareness “ atau kesiagaan terhadap kemungkinan bahaya petir. Banyaknya instalasi-instalasi penting dan berbahaya yang menjadi target mudah ( easy target ) bagi sambaran petir karena strukturnya yang tinggi dan pada lokasi yang terbuka. Wilayah Indonesia memiliki jumlah kilatan petir yang cukup banyak. Sejumlah tempat di Indonesia memiliki potensi besar tersambar petir. Pada tahun 2015 di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat, lima orang petani tersambar petir saat berteduh di gubug sawah yang mengakibatkan dua orang tewas dan tiga lainnyamengalami luka bakar. Di Bojonegoro, Jawa Timur,petani tersambar petir ketika baru saja meninggalkan sawahnya. Sedangkan di Perairan Tanjung Bumi Bangkalan, Sampang, Jawa Timur, sebanyak dua orang menderita luka bakar akibat sambaran petir. Sambaran petir yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menimbulkan Korban Jiwa, kerusakan pada bangunan, peralatan dan instalasi listrik, maupun pipa gas, apabila terhubung dengan pipa gas bisa berpotensi timbulnya api atau ledakan.
1.2 Rumusan Masalah 1. Apa defenisi penangkal petir? 2. Bagaimana cara kerja penangkal petir? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui defenisi penangkal petir. 2. Untuk mengetahui defenisi cara kerja penangkal petir.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Petir Petir merupakan kejadian alam yang selalu melepaskan muatan listriknya ke bumi tanpa dapat dikendalikan dan menyebabkan kerugian harta benda dan manusia. Tak ada yang dapat mengubah situasi ini. Petir terjadi karena adanya benturan antara awan yang bermuatan listrik positif di udara. Kilatan cahaya petir yang mengandung arus listrik sangat kuat tersebut dapat merusak bangunan ataupun peralatan elektronik. Meskipun kilatan petir jatuh di daerah yang agak jauh misalnya 1 km dari kantor anda, arus listrik imbasannya tetap mengalir pada berbagai kabel tembaga seperti kawat penghantar listrik PT. PLN dan kabel telepon PT. Telkom. Arus imbas ini meskipun lebih kecil akan tetapi tetap memiliki kemampuan merusak peralatan elektronik anda seperti telepon faximile ataupun komputer dan peralatan jaringan komputer. Petir adalah salah satu fenomena alam yang paling kuat dan menghancurkan. kekuatan petir yang pernah tercatat adalah mulai dari ribuan amper sampai 200.000 amper atau sama dengan kekuatan yang dibutuhkan untuk menyalakan 500 ribu lampu bohlam 100 watt. Meskipun arus petir hanya sesaat kira-kira selama 200 microdetik tapi hasil kerusakan yang ditimbulkan sangat luarbiasa. Effek dari serangan langsung sangat jelas terlihat, mulai dari kerusakan bangunan, kebakaran sampai bahaya kematian bagi manusia. Selain itu pada saat petir menyambar akan ada loncatan muatan listrik ke benda yang bersifat konduktor disekitar pusat hantaman. loncatan ini bahkan bisa mengalir kemana- mana hingga puluhan kilometer. Untuk hal tersebut diatas diperlukan penangkal petir yang sangat baik terutama untuk gedung, fasilitas umum dan pusat bisnis yang menghandalkan komputer atau peralatan elektronik untuk seluruh kegiatan bisnis-nya Petir telah banyak membuat kerugian pada manusia dan kerusakan pada peralatan sejak dulu. Semakin banyaknya pemakaian alat elektronik dan peralatan tegangan rendah saat ini telah meningkatkan jumlah statistik kerusakan yang ditimbulkan oleh pengaruh sambaran petir baik langsung maupun tidak langsung. Indonesia memiliki hari guruh yang tinggi dengan jumlah sambaran petirnya yang banyak, sehingga kerusakan dan kerugian yang ditimbulkannya pun lebih besar. Upaya proteksi manusia dan peralatan telah dilakukan, namun dengan semakin luas, semakin banyak dan semakin canggihnya peralatan listrik dan elektronik yang digunakan menyebabkan semakin rumitnya sistem yang diperlukan. Keadaan alam iklim tropis Indonesia pada umumnya termasuk daerah dengan hari petir yang tinggi setiap tahun. Karena keterbatasan data besarnya hari petir untuk setiap lokasi di Indonesia. Pada saat ini diasumsikan bahwa di lokasi yang tinggi di atas gunung atau menara dan gedung yang menjulang tinggi ditengah-tengah area yang bebas atau dilahan terbuka seperti sawah, ladang, mempunyai kemungkinan sambaran lebih tinggi.
Tempat-tempat dengan tingkat sambaran tinggi frekwensi maupun intensitasnya mendapat prioritas pertama untuk penanggulangannya, sedangkan tempattempat yang relatif kurang bahaya petirnya mendapat prioritas ke dua dengan pemasangan protektor yang lebih sederhana. Lokasi yang mempunyai nilai bisnis tinggi industri kimia, pemancar TV, Telekomunikasi, gedung perkantoran dengan sistem perkantoran dan industri strategis seperti hankam, bandara udara memerlukan proteksi yang dilakukan seoptimal mungkin, sedangkan lokasi dengan nilai bisnis rendah mungkin makin sederhana sistem protektor yang akan dipasang. Dengan perkembangannya teknologi yang sangat pesat hingga kini, maka pelepasan muatan petir dapat merusak jaringan listrik dan peralatan elektronik yang lebih sensitif.Sambaran petir pada tempat yang jauh sudah mampu merusak sistem elektronika dan peralatannya, seperti instalasi komputer, perangkat telekomunikasi, sistem kontrol, alat-alat pemancar dan instrument serta peralatan elektronik sensitif lainnya. Untuk mengatasi masalah ini maka perlindungan yang sesuai harus diberikan dan dipasang pada peralatan atau instalasi terhadap bahaya sambaran petir langsung maupun induksinya. Salah satu penyebab semakin tingginya kerusakan peralatan elektronika karena induksi sambaran petir tersebut adalah karena sangat sedikitnya informasi mengenai petir dan masalah yang dapat ditimbulkannya.
2.2 Sistem Penangkal Petir
http://semeru-penangkalpetir.blogspot.com Installasi penangkal petir adalah merupakan suatu sistem yang menggabungkan komponen–komponen dan peralatan–peralatan yang secara keseluruhan berfungsi sebagai penangkal petir yang menyalurkan sambaran petir ke tanah. Sistem tersebut dipasang sedemikian rupa sehingga semua bagian dari bangunan beserta isinya atau benda–benda di dalamnya terlindung dan terhindar dari bahaya sambaran langsung maupun tak langsung. Installasi ini di kelompokan menjadi bagian penghantar diatas tanah dan penghantar didalam tanah. Dengan pemasangan installasi penangkal petir tidak menambah atau mengurangi kemungkinan suatu bangunan atau peralatan terkena sambaran petir, akan tetapi bila terjadi sambaran petir arusnya akan disalurkan ke tanah lewat installasi penyaluran sehingga bangunan dan peralatan didalamnya terlindung. Ada beberapa cara yang bisa digunakan, antara lain : Penagkal petir sistim Franklin dan Faraday. 2.3 Fungsi Perlindungan dari Installasi Penangkal Petir. Untuk hal tersebut diatas diperlukan penangkal petir yang sangat handal terutama untuk gedung, fasilitas umum dan pusat bisnis yang menghandalkan komputer atau peralatan elektronik untuk seluruh kegiatan bisnisnya. Ada 4 kriteria yang harus di perhatikan dalam sistem penangkal petir untuk dapat mengikuti standar dunia yang telah teruji antara lain :Jaringan Termination, penghantar atau down conductors, jaringan pembumian grounding dan bonding untuk menghindari side flashing. Korosi adalah hal yang sering terjadi pada sistem penangkal petir. dengan mutu material yang rendah banyak di dijumpai penangkal petir yang terpasang hanya baik untuk 3-12 bulan. Setelah korosi terjadi pada semua komponen, sistem penangkal petir tidak lagi menghantar dengan sempurna. Akibatnya jelas kerugian material sampai bahaya kematian bagi manusia pastikan semua sistem penangkal petir terbuat dari material tembaga murni, bukan campuran dan kwalitas pabrik yang baik.
2.4 Jenis-Jenis penangkal petir PENANGKAL PETIR NEOFLASH Head terminal penangkal petir neoflash adalah alat penerima sambaran petir yang berbasis kerja ESE ( Early Streamer Emission Lightning Conductor) atau istilahlainnya elektrostatic system, yakni ujung penerima petir dengan sistem kerja Mengumpulkan dan menyerap energi awan yang mengandung energi statik. Ujung penerima NeoFlash bekerja dengan mengumpulkan muatan awan (energi statik) yang dihasilkan proses induksi elektromagnetis dan menghimpunnya . Bila muatan yang disimpan ini cukup besar kemudian melepasnya di ujung utama , akibat proses ini maka terminal mengeluarkan lidah api penuntun keudara (disebut streamer). Setelah streamer tertembak ke udara dengan muatan netral akan memancing pengarahan sambaran dari petir , pada akhirnya mengarahkan Sambaran di satu titik dengan meniti jalur streamer kemudian Penangkal Petir Neoflash menerima seluruh Hantaman energi petir dan menyalurkannya ke tanah melalui kabel penurunan, dengan demikian maka sistem ini akan menghilangkan kemungkinan kemungkinan sambaran liar dari akar akar petir PENANGKAL PETIR VIKING Penangkal Petir KURN R150 R85 Penangkal petir paling populer yaitu KURN dengan 2 tipe yaitu R150 dan R85. Penangkal petir ini sangat populer dikalangan produk lainnya dikarenakan kehandalan dan harga yang terjangkau. Walaupun KURN adalah salah satu merk lokal, tetapi kualitas dapat bersaing dengan produk import sejenisnya. Bagaimana tidak telah dilengkapi dengan sertifikat uji yang mana menjamin fungsi dan kegunaan produk tersebut. Bagi anda yang mencari produk penangkal petir murah dan handal merk KURN bisa menjadi referensi untuk anda. Radius proteksi dari penangkal petir ini terbagi menjadi 2 untuk menjadi pilihan yang disesuaikan luas area anda. Untuk tipe KURN R150 memiliki radius perlindungan sebesar 150 meter jari-jari, jadi diameter didapat hingga 300 meter. Sedangkan bagi anda yang memiliki area yang tidak terlalu besar KURN R85 dengan radius proteksi 85 meter jari-jari cocok bagi anda. Hitung luas area anda dan pilih produk penangkal petir KURN sesuai dengan kebutuhan.
Spesifikasi lain dari produk KURN ini yaitu memiliki berat ± 4 kg. Dengan dimensi panjang 50 cm dan diameter 7,2 cm. Untuk warna produk KURN sendiri adalah dominan hitam. Sedangkan perbedaan dari tipe bisa dilihat dari lebel yang ada pada badan produk. Terdapat komponen penyusun lain sehingga perlu tahu secara detail akan elektrostatis KURN dan fungsi komponennya dimana terdapat 4 komponen penting produk ini yang tidak bisa dipisahkan. Dapatkan produk penangkal petir KURN R150 atau R85 dengan harga agen hanya di CV. Bunga Indo Tehnik. Melayani suplai material hingga ke luar jawa, kalimantan hingga bali. Produk ini memiliki garansi resmi selama 1 tahun. Jadi segera hubungi kami untuk penawaran harga spesial penangkal petir KURN.
KURN LIGHTNING PROTECTION (PENANGKAL PETIR) KURN adalah penangkal petir dengan teknologi Elektrostatic, bersifat aktif dalam menjemput petir dan menetralkan ke grounding. menggunakan teknologi terkini tanpa radioaktif.
Radius proteksi maximum hingga 150 meter dan yang terkecil 60 meter. KURN sudah dilengkapi dengan connecting sleeve dan dapat menggunakan semua jenis kabel NYY, Coax, BC, NYA, dsb.
PENANGKAL PETIR PREVECTRON
Penangkal petir prevectron adalah sebuah jalur rangkaian kabel tembaga yang difungsikan sebagai jalan atau aliran bagi petir menuju ke permukaan bumi atau ground, sehingga petir tidak akan merusak benda-benda yang dilewatinya. Ada 3 bagian utama pada penangkal petir prevectron: Batang penangkal petir prevectron, Kabel konduktor penangkal petir prevectron, Tempat pembumian untuk penangkal petir prevectron.
Batang penangkal petir prevectron berupa batang tembaga murni yang ujung tembaganya runcing. Batang penangkal petir prevectron dibuat menjadi batang penangkal petir prevectron yang runcing karena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada ujung logam Batang penangkal petir prevectronyang runcing. Dengan demikian Batang penangkal petir prevectron dapat memperlancar proses tarik menarik dengan muatan listrik yang ada di awan. Batang penangkal petir prevectron runcing ini dipasang pada bagian puncak sebuah bangunan atau gedung. Kabel konduktor atau kabel tembaga dibuat dari jalinan kawat tembaga. Diameter jalinan kabel konduktor tembaga ini sekitar 1 cm hingga 2 cm . Kabel konduktor tembaga berfungsi meneruskan aliran muatan listrik dari batang penangkal petir prevectron yang bermuatan listrik ke tanah. Kabel konduktor penangkal petir prevectron dipasang pada dinding di bagian luar bangunan. Tempat pembumian (grounding) berfungsi mengalirkan muatan listrik dari kabel konduktor penangkal petir prevectron ke batang pembumian (ground rod) yang ditanam di tanah. Batang pembumian terbuat dari bahan tembaga berlapis baja, dengan diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 – 3 m . Saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor penangkal petir prevectron, menuju ke ujung batang penangkal petir prevectron. Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung penangkal petir prevectron tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik yang melewati kabel tembaga penangkal petir prevectron itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor penangkal petir prevectron dengan demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan yang di pasang penangkal petir prevectron. Tetapi sambaran petir dapat merambat ke dalam bangunan melalui kawat jaringan listrik dan bahayanya dapat merusak
alat-alat elektronik di bangunan yang terhubung ke jaringan listrik itu, selain itu juga dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan. Untuk mencegah kerusakan akibat jaringan listrik tersambar petir, biasanya di dalam bangunan dipasangi alat yang disebut penstabil arus listrik (surge arrestor), yaitu semacam internal proteksi penangkal petir prevectron.
SISTEM PROTEKSI PETIR ION GENERATION
Penangkal petir Flash Vectron merupakan penangkal petir modern yang berbasis kerja E.S.E (Early Streamer Emission) Sistem ESE bekerja secara aktif dengan cara mengumpulkan ion dan melepaskan ion dalam jumlah besar ke lapisan udara sebelum terjadinya sambaran petir. Pelepasan ion ke udara secara otomatis akan membuat jalur untuk menuntun petir agar selalu memilih ujung Terminal Petir Flash Vectron ini dari pada areal sekitarnya. Dengan sistem ini akan meningkatkan areal perlindungan yang lebih luas dari pada sistem penangkal petir konvensional.
BAB III PENUTUP 1.1
Kesimpulan Petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kapasitor raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap netral). Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage). Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang difungsikan sebagai jalan bagi petirmenuju ke permukaan bumi, tanpa merusak benda-benda yang dilewatinya. Ada 3 bagian utama pada penangkal petir yaitu batang penangkal petir,kabel konduaktor,tempat pembumian
DAFTAR PUSTAKA Watermarking and Content Protection for Digital Images and Video, thesis of PhD in University of Surrey, 2002 Mauro Barni, Franco Bartolini, Watermarking Systems Engineering, Marcel Dekker Publishing, 2004 Saraju P. Mohanty, Digital Watermarking: A Tutorial Review , Dept. of Computer Scieence and Engineering, University of South Florida. Mauro Barni, F. Bartolini, V. Cappellini, A.Piva, “ A DCT-Domain System for Robust Image Watermarking”, Signal Processing 66, pp 357-372, 1998 https://gmcentre.wordpress.com/2015/10/10/jenis-jenis-penangkal-petir/