PEKERJAAN SISTEM PENANGKAL PETIR
1. Penjelasan Umum a. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi pengurusan perizinan / pengesahan dari badan yang berwenang, pengadaan bahan, peralatan dan tenaga pekerja, pemasangan, pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan untuk suatu sistem penangkal petir yang lengkap. Pekerjaan tersebut terdiri dari : - Terminal Udara (Spit Tembaga), - Penghantar Pentahanan (Down Conductor), - Terminal dan Elektroda Pentanahan, - Izin Instalasi dari instansi yang berwenang, - Pekerjaan lain yang menunjang.
b.
Gambar-gambar Rencana Gambar-gambar secara umum menunjukkan tata letak peralatan dan instalasinya. Penyesuaian harus dilakukan di lapangan, karena keadaan sebenarnya dari lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.
c.
Gambar-gambar Kerja (Shop Drawing), lihat gambar.
d.
Gambar-gambar Sesuai Pelaksanaan (As Built Drawings) Pemborong harus membuat catatan yang cermat dari pelaksanaan dan penyesuaian-penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set gambar lengkap (kalkir) sebagai gambargambar sesuai pelaksanaan (As Built Drawing). As Built Drawings harus diserahkan kepada Pengawas segera setelah pekerjaan ini selesai.
e. Standart dan Perawatan Seluruh Pekerjaan harus diselenggarakan mengikuti standart dan peraturan yang berlaku (Departemen Tenaga Kerja) atau standartstandart Internasional yang tidak bertentangan dengan PUIL, Depnaker atau Badan Lainnya (misalnya, British Standard atau Australian Standard for Lighting Protection System). Disamping itu harus ditaati pula peraturan dan hukum setempat yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini.
f.
Bahan, Peralatan dan Tenaga Pelaksana Bahan dan peralatan yang akan dipasang harus dalam keadaan baik dan baru, sesuai dengan standart yang dimaksud. Contoh bahan, brosur dan gambar kerja (shop Drawing) harus diserahkan kepada Pengawas paling lambat 14 hari sebelum pemasangan. Tenagatenaga pelaksana harus dipilih yang sudah berpengalaman dan mampu menangani pekerjaan instalasi ini secara aman, kuat dan rapi.
2. Penjelasan Teknis Teminal Udara / Air Termination meliputi peralatan-peralatan sebagai berikut : 2.1.Lighting Control Terminal Kepala penangkal petir menggunakan type konvensional. 2.2.Batang Peninggi
Batang peninggi terbuat dari metal. Konstruksi batang peninggi tersebut harus kuat dan diperhitungkan terhadap hembusan angin yang kuat. 2.3.Penghantar Pentanahan (Down Conductor) Terdiri dari kabel NYA Ø 70 mm2 atau kawat BC Ø 50 mm2 menghubungkan secara listrik dengan sempurna antara air terminal tersebut diatas dengan sistem pentanahan. 2.4.Sistem Pentanahan Sistem Pentanahan terdiri dari : a. Terminal Pentanahan. b. Elektroda Pentanahan, terbuat dari batang tembaga masif dengan diameter ¾” disambung dengan pipa GIP Ø 1½”. c. Tahanan / hambatan / resistansi tanah tidak boleh lebih dari 2 Ohm. Bila tahanan tersebut tidak dapat dicapai dengan satu elektroda maka harus dibuatkan beberapa batang pentahanan yang terpasang secara pararel sampai tahanan tanah yang diisyaratkan terpenuhi.
3. Pengerjaan dan Pemasangan 3.1.Cara-cara pemasangan sistem penangkalan petir harus sesuai dengan gambar dan harus mengikuti Petunjuk Pengawas Lapangan.
3.2.Down Conductor disepanjang konstruksi penyanggah harus dipasang memakai klem dengan jarak setiap 75 cm.
3.3.Down Conductor diatas permukaan tanah sampai pada ketinggian 2
meter dari permukaan tanah harus dipasang didalam pipa PVC Kelas AW. 3.4.Pada Elektroda pentanahan harus dibuat terminal pentanahan dengan baut dan ring. Sambungan pada elektroda pentanahan harus memakai junction box. 3.5.Elektroda pentanahan dari batang tembaga diameter ¾” dan panjang tembaga harus dilindungi terhadap korosi dengan serbuk arang disekitar batang tembaga. Lokasi ditentukan sesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar. Tanam secara vertikal pipa baja diameter 5” sampai sedalam 12 meter atau sampai mencapai permukaan air tanah. Kemudian pipa dicabut kembali sehingga akan meninggalkan lubang dengan diameter kurang dari 5” sedalam 12 meter. Isi lubang tersebut dengan serbuk arang padat. Terakhir, elektroda pentanahan ditengah-tengah bumbung arang tersebut. 3.6.Terminal pentanahan harus terletak dalam bak kontrol khusus untuk keperluan tersebut dan untuk pengecekan tahanan tanah secara berkala, tahanan pentanahan maksimum 2 Ohm.
4. Pemeriksaan dan Pengujian Sistem penangkal petir akan diperiksa oleh pengawas untuk memastikan dipenuhinya persyaratan ini. Semua bagian dari instalasi ini harus diperiksa oleh Pengawas terlebih dahulu sebelum tertutup atau tersembunyi. Setiap bagian yang tidak sesuai dengan persyaratan gambar harus segera diganti, tanpa membebankan biaya tambahan pada pemberi tugas. Untuk mengetahui baik atau tidaknya sistem penangkal petir yang dipasang, maka harus diadakan pengetesan terhadap instalasinya maupun terhadap sistem pentanahannya, agar diperoleh suatu jaminan. Pengetesan tahanan tanah baru bisa dilakukan setelah tidak turun hujan selama 2 hari berturut-turut.