Pemmas (pak Toha)

  • Uploaded by: wahyu
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pemmas (pak Toha) as PDF for free.

More details

  • Words: 1,290
  • Pages: 6
PROGRAM PENANGGULANGAN SAMPAH MENJADI BARANG – BARANG YANG UNIK DAN KREATIF A. Masalah yang terjadi atau issue Di suatu kecamatan tepatnya di kecamatan sangiang terjadi pembuangan sampah secara besar – besaran, yang mengakibatkan timbulnya polusi berupa bau yang tidak sedap , jalan terlihat kotor, sampah berserakan di mana – mana akibat dari pembuangan sampah yang secara sembarang di buang di samping jalan umum. Sampah yang di buang berupa bahan organik dan anorganik, dan biasanya sampah yang paling dominan adalah sampah pembuangan bekas tong, plastic kopi, botol bekas dan masih banyak lagi. Pada tanggal 20 sepetember 2015, ada mahasiswa yang sangat peduli akan pentingnya kesehatan bagi seluruh masyarakat. Lalu dia mengusulkan kepada ketua Rt setempat untuk melakukan pemberdayaan masyarakat berupa memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat dan sekaligus untuk menciptakan suatu inovasi baru dari bahan – bahan bekas yang sudah tidak terpakai lagi. Lalu ketua Rt pun menyetujui usul dari mahasiswa tersebut. B. Strategi pemberdayaan masyarakat Ketua Rt setempat memberikan himbauan kepada para masyarakat untuk melakukan pertemuan pada tanggal 22 September 2015, untuk membahas tentang penanggulangan sampah plastic atau botol supaya menjadi barang yang sangat bermanfaat dan dapat digunakan para masyarakat dan juga bisa dijual di pasaran. 1. Sosialisasi program Ketua Rt setempat, mengenalkan tim – tim sebagai penggerak atau sebagai fasilitator untuk membuat barang – barang bekas ini menjadi kreasi atau inovasi baru. Para mahasisiwa di tunjuk oleh Ketua Rt sebagai fasilitator untuk memberikan pengetahuan bagaimana cara membuat barang – barang bekas ini menjadi alat- alat yang berguna dan juga bisa di jual di pasaran. Tujuannnya untuk memberikan lapangan pekerjaan kepada para masyarakat setempat dan juga bisa menambah pendapatan para masyarakat setempat. Dan program ini akan dilakukan pada tanggal 23 September 2015 sampai tahun depan untuk melihat perkembangan dari program ini. 2. Kajian secara partisipatif Pada tahap ini di gunakan metode kajian pasar supaya barang yang sudah jadi bisa langsung dikirimkan ke pasar lalu di jual. Dengan upaya inidiharapkan para masyarakat mau berpartisipasi dalam mengikutiprogram ini, dengan banyaknya masyarakt yang ikut serta maka akan banyak pula inovasi – inovasi baru. 3. Lokakarya hasil kajian Setelah dilakukan kajian partisipatif sekarang masukke tahap lokakarya untuk mendapatkan kesepakatan. Disini para masyarakat banyak sekali yang ingin memngikuti

program ini karena program ini sangat banyak manfaatnya dan juga bisa di jadikan ladang usaha oleh masyarakat setempat. 4. Menjaring aspirasi masyarakat Ketua Rt setempat memberikan kebebasan untuk para masyarakatnya dalam mengelola barang bekas ini manjadi barang yang unik serta menjadi barang yang berguna dan bernilai jual tinggi dipasaran. Ketua Rt memberikan kebebasan untuk mengeluarkan semua ide – ide para masyarakat dalam berinovasi dan membuat barang seperti tas, mainan, asbak, dan masih banyak lagi. Disini Ketua Rt tidak berjalan sendiri tetapi juga meminta perizinan terlebih dahulu kepada Ketua Rw dan Pak Kades untuk menjalankan program ini, dan Pak Kades dan Pak Rw pun ikut berpartisipasi dalam menjalankan program ini. Disini juga harus memiliki asas – asas yang harus dijalankan supaya tidak terjadi kendala dalammenjalankan program ini.  Asas persamaan Para masyarakt diharapkan melakukan pekerjaan dengan penuh kebersamaan supaya menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan juga terciptanya kenyamanan dan keamanan dalam bekerja dan semua masyarakat disini bekerja sebagai team work. Karena disini tidak ada perbedaan status social, tetapi tujuan disini untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan juga menciptakan barang – barang yang kreatif dari sampah yang tidak digunakan lagi.  Asas peran serta Dengan banyaknya masyarakat yang ikut serta dalam program ini diharapkan mampu menciptakan kreatifitas yang bermacam- macam bentuknya, seperti tas yang dibuat dari bahan bekas plastic kopi, keranjang yang di buat dari boyo dan masih banyak lagi.  Asas Demokratis Masyarakat diharapkan bisa menerima setiap masukkan yang di berikan supaya hasil yang akan di capai bisa terealisasikan dengan benar dan tepat. C. Per umusan Renstra Dengan menjalankan program penanggulangan sampah menjadi barang yang berguna dan bernilai jual, diharapkan para masyarakat mampumenjalankan program ini secara terus menerus dan selalu memberikan inovasi dan kreatifitas dalam pembuatan barang ini. Dengan adanya program ini, para masyarakat mampu menambah penghasilan untuk dirinya dan keluarga serta dapat mengurangi angka pengangguran di daerah setempat. Ketua Rt pun menyarankan program ini harus dilaksanakan besok lusa dan diharapkan para masyarakat berpartisipasi dalam menjalankan program ini. Ketua Rt setempat pun tidak lupa membentuk suatu tim pelaksana supaya masyarakat mendapat bimbingan dalam menciptakan suatu produk yang unik dan berkualitas. Tidak lupa

juga, Ketua Rt membuat badan pengawas yang bertujuan untuk mengawasi para masyarakat yang mengikuti program ini supaya tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan, dan badan pengawas ini juga bertujuan untuk memonitoring dan mengevaluasi para pekerja apakah sudah layak jual barang – barang yang sudah di buat oleh masyarakat. Dengan adanya badan pengawas ini semua barang akan di cek dan dilihat serta dinilai apakah sudah cukup baikuntuk dijual dipasaran atau kah tidak layak jual di pasaran. D. Pelaksanaan Program (AKSI)  Mahasiswa yang menjadi fasilitator memberikan pembelajaran tentang pembuatan tas dariplastik bekas sabun cuci baju atau deterjen

Langkah pembuatan : 1) Ambil bahan secukupnya 2) Lalu di potong sesuai ukuran dan sekreatif mungkin 3) Setelah itu kita rekatkan menggunakn lem 4) Lalu bagian sisinya di jahit supaya kuat dan tidak mudah robek 5) Setela itu buat pegangannya, dengan cara melipat kedua plasitik lalu direkatkan menggunakn lem 6) Setelah itu ujungnya di jahit lagi supaya tidakmudah copot saat tas tersebut membawa barang bawaan.

 Mahasiswa juga memberikan cara pembuatan kotak pensil dari kain bekas

Langkah pembuatan : 1) buat terlebih dahulu tali dengan kain motif ukuran 8X15 cm, kemudian lipat memanjang dan semat dengan jarum. Selanjutnya jahit di kedua sisinya. 2) Untuk membuat kotak pensilnya, siapkan kain motif ukuran 28x13 cm sebanyak 2 lembar dan kain imitasi/furing dengan ukuran yang sama (2 lembar), rits dengan panjang 28 cm. 3) tumpuk kain dengan urutan: furing (bagian baik menghadap ke atas), rits (bagian baik menghadap ke atas) , kain motif (bagian baik menghadap ke bawah). Kemudian jahit. 4) balik kain dan jahit tindas pada sisi rits. Lakukan hal yang sama pada sisi kain yang lain. jahit tali pada salah satu sisi rits.Kemudian pasang tali yang yang telah dibuat tadi di salah satu sisi rits 5) Balik kembali kain sehingga furing menghadap ke atas. kemudian lipat sehingga sisi kain saling bertemu (rits berada di tepi), dan jahit bagian tepi kain tersebut. 6) Tutup kampuh jahitan dengan furing agar rapi, kemudian lipat kain sehingga rits berada di bagian tengah.Semat dengan jarum agar tidak bergeser 7) jahit sisi kanan dan kiri tadi, kemudian tutup kampuh dengan kain furing. Kemudian pada sisi kanan dan kiri lipat pada setiap sudutnya dan beri pola segitiga dengan tinggi 2 cm. kemudian jahit pada keempat sudutnya. Dan balik.

 Mahasiswa juga mengajarkan cara pembuatan keranjang sampah dari botol bekas

Langkah pembuatan : 1) Kumpulkan botol – botol yang sudah tidak terpakai 2) Lalu tumpuk dan rekatkan menggunakan lem perekat 3) Setelah itu dekatkan botol satu dengan yang lainnya supaya membentuk lingkaran 4) Dan kreasikan se unikmungkin 5) Dan tutup bagian bawah menggunakan triplek atau papan supaya tidak bolong 6) Danjadi lah keranjang sampah dari botol bekas yang tidak erpakai. Barang – barang diatas tadi lah yang akan di jual di pasaran dalam bentuk yang unik dan kreatif,para masyarakat mampu membuat dengan mdel – model yang sangat bagus dan menarik. E. Monitoring dan evaluasi Setiap kegiatan yang dilakukan dalam program ini akan selalu di evaluasi setiap satu bulan sekali untuk melihat perkembangan dari program ini. Program ini diharapkan selalu meningkat pendapatannya dan diharapkan upaya pemberdayaan masyarakat ini berjalan sukses dan selalu lancar F. Laporan dan pendokumentasian Ketua Rt setempat selalu berpartisipasidalam membuat laporan bulanan terkait program ini, dan tidak lupa para kader pun mendokumentasikan program ini melalui foto- foto

para masyarakat setempat. Di harapkan program pemberdayaan ini selalu berjalan terus dan selalu memberikan inovasi – inovasi baru dalam membuat barang – barang yang unik dari sampah bekas yang terbuang.

Related Documents

Pemmas (pak Toha)
August 2019 33
Geografi Asiah Toha
May 2020 28
Pak
November 2019 67
Pak
July 2020 40
Pak Bblr.docx
May 2020 25
Pak Said.docx
June 2020 17

More Documents from "Nur Rohadatul Aida"