Rd. Devy Citra Pratiwi 16602241006
Pemetaan Industri Shuttlecock Pada Bulutangkis
A. Pemetaan Kegiatan Industri Shuttlecock
Import Bahan Baku Lokal Langsung Produksi Pemasaran
Industri Shuttlecock
Promosi Melalui Media
Distribusi
Keuntungan
Reseller
Sponsor
Rd. Devy Citra Pratiwi 16602241006
B. Penjelasan Industri olah raga di Indonesia begitu potensial, dan juga pentingnya mengembangkan industri olahraga nasional. Dalam UU SKN dijelaskan bahwa industri olahraga adalah kegiatan bisnis bidang olahraga dalam bentuk produk barang dan atau jasa. Industri olahraga dapat berbentuk prasarana dan sarana yang diproduksi, diperjualbelikan, dan atau disewakan untuk masyarakat. Industri olahraga juga dapat berbentuk jasa penjualan kegiatan cabang olahraga sebagai produk utama yang dikemas secara profesional. Olahraga badminton atau bulutangkis dikenal luas sebagai olahraga paling populer di negeri ini. Salah satu komponen utama dari bulutangkis yaitu shuttlecock. Sebagai olahraga yang populer dimasyarakat, permintaan akan shuttlecock terus meningkat karena sifatnya yang habis sekali pakai. Proses produksi shuttlecock diawali dengan pemilihan bahan baku yang dapat diimpor atau membeli dari penjual lokal, bahan baku shuttlecock yaitu bulu yang akan digunakan. Untuk kualitas biasa, bulu yang digunakan adalah bulu ayam, namun untuk kelas super yang banyak digunakan untuk kejuaraan menggunakan bulu angsa yang relatif lebih mahal harganya. Bulu tersebut dipilah menjadi kualitas 1 dan 2. Proses ini untuk menentukan kualitas dan harga jual setelah jadi. Setelah dipilih kemudian bulu dipotong sesuai dengan ukuran standart shuttlecock. Bulu hasil potongan kemudian dicuci untuk menghilangkan kotoran yang masih menempel. Berikutnya setelah dijemur, bulu mulai ditancapkan pada kepala shuttlecock atau disebut juga dop, kemudian selanjutnya dijahit dan di lem. Proses ini cukup rumit dan memerlukan keahlian khusus karena berkaitan dengan penentuan kualitas shuttlecock dalam hal kecepatan putaran dan akurasi saat dipukul. Selanjutnya adalah proses akhir yaitu pengeleman dop/ memberikan label dan pengemasan. Setelah di produksi, shuttlecock masuk di bagian pemasaran, bagian ini ada kegiatan
distribusi yang memasarkan shuttlecock melalui pemasaran langsung (konsumen datang) atau dijual melalui reseller, dan juga promosi iklan pada social media instagram, facebook, twitter, radio dll. Kemudian dari hasil produksi ini mendapatkan keuntungan dari konsumen dan timbal balik dari sponsor.