Definisi Penelitian Pengembangan Devy.docx

  • Uploaded by: Maknae Yein Lovelyz
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Definisi Penelitian Pengembangan Devy.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,373
  • Pages: 6
Rd. DEVY CITRA PRATIWI (16602241006) 1 Tugas Metodologi Penelitian

A. Definisi Penelitian Pengembangan Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Metode peneletian dan pengembangan telah banyak digunakan pada bidang-bidang Ilmu Alam dan Teknik. Hampir semua produk teknologi, seperti alat-alat elektronik, kendaraan bermotor, pesawat terbang, kapal laut, senjata, obat-obatan, alat-alat kedokteran, bangunan gedung bertingkat dan alat-alat rumah tangga yang modern diproduk dan dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan. Namun metode penelitian dan pengembangan bisa juga digunakan dalam bidang ilmu-ilmu sosial seperti psikologi, sosiologi, pendidikan, manajemen dan lain-lain. B. Desain Menurut Borg and Gall Menurut Brog and Gall (1989) dalam Nursyatidah edicatinal reseach and development is a process used to develop and validate educational product, atau dapat diartikan bahwa penelitian pengembangan pendidikan adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk penelitian. Menurut Borg and Gall (1989), yang dimaksud dengan model penelitian dan pengembangan adalah “a process used develop and validate educational product”.

Kadang-kadang penelitian

ini

juga

disebut

‘research

based

development’, yang muncul sebagai strategi dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Selain untuk mengembangkan dan memvalidasi hasil-hasil pendidikan, research and development juga bertujuan untuk menemukan pengetahuan-pengetahuan baru melalui ‘basic research’, atau untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan khusus tentang masalah-masalah yang bersifat praktis melalui ‘applied research’, yang digunakan untuk meningkatkan praktik-praktik pendidikan.

Rd. DEVY CITRA PRATIWI (16602241006) 2 Tugas Metodologi Penelitian

Dalam teknologi pembelajaran, deskripsi tentang prosedur dan langkahlangkah penelitian pengembangan sudah banyak dikembangkan. Borg & gall (1983) dalam Wahyudi menyatakan bahwa prosedur penelitian pengembangan pada dasarnya terdiri dari dua tujuan utama, yaitu: (1) mengembangkan produk, dan (2) menguji keefektifan produk dalam mencapai tujuan. Selanjutnya, Borg and Gall (1989) dalam Nursyatidah menjelaskan empat ciri utama dalam penelitian dan pengembangan, yaitu: 1. Studying research findings pertinent to the product to be develop Artinya, melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuantemuan penelitian terkait dengan produk yang akan dikembangkan. 2. Developing the product base on this findings Artinya, mengembangkan produk berdasarkan temuan penelitian tersebut. 3. Field testing it in the setting where it will be used eventually Artinya, dilakukannya uji lapangan dalam seting atau situasi senyatanya di mana produk tersebut nantinya digunakan 4.

Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage. Artinya, melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam tahap-tahap uji lapangan.

Menurut Borg dan Gall (1989), pendekatan research and development (R & D) dalam pendidikan meliputi sepuluh langkah. Adapun bagan langkah langkah penelitiannya seperti berikut: 1. Studi Pendahuluan (Research and Information Collecting) Langkah pertama ini meliputi analisis kebutuhan, studi pustaka, studi literatur, penelitian skala kecil dan standar laporan yang dibutuhkan. a) Analisis kebutuhan: Untuk melakukan analisis kebutuhan ada beberapa kriteria, yaitu 1) Apakah produk yang akan dikembangkan merupakan hal b) yang penting bagi pendidikan?

2)

Apakah

produknya

mempunyai

kemungkinan

untuk

dikembangkan? 3) Apakah SDM yang memiliki keterampilan, pengetahuan dan pengalaman yang akan mengembangkan produk tersebut ada? 4) Apakah waktu

Rd. DEVY CITRA PRATIWI (16602241006) 3 Tugas Metodologi Penelitian

untuk mengembangkan produk tersebut cukup? c) Studi literatur: Studi literatur dilakukan

untuk

pengenalan

sementara

terhadap

produk

yang

akan

dikembangkan. Studi literatur ini dikerjakan untuk mengumpulkan temuan riset dan informasi lain yang bersangkutan dengan pengembangan produk yang direncanakan. d) Riset skala kecil: Pengembang sering mempunyai pertanyaan yang tidak bisa dijawab dengan mengacu pada reseach belajar atau teks professional. Oleh karenanya pengembang perlu melakukan riset skala kecil untuk mengetahui beberapa hal tentang produk yang akan dikembangkan. 2. Merencanakan Penelitian (Planning) Setelah melakukan studi pendahuluan, pengembang dapat melanjutkan langkah kedua, yaitu merencanakan penelitian. Perencaaan penelitian R & D meliputi: 1) merumuskan tujuan penelitian; 2) memperkirakan dana, tenaga dan waktu; 3) merumuskan kualifikasi peneliti dan bentuk-bentuk partisipasinya dalam penelitian. 3. Pengembangan Desain (Develop Preliminary of Product) Langkah ini meliputi: 1) Menentukan desain produk yang akan dikembangkan (desain hipotetik); 2) menentukan sarana dan prasarana penelitian yang dibutuhkan selama proses penelitian dan pengembangan; 3) menentukan tahaptahap pelaksanaan uji desain di lapangan; 4) menentukan deskripsi tugas pihakpihak yang terlibat dalam penelitian. 4. Preliminary Field Testing Langkah ini merupakan uji produk secara terbatas. Langkah ini meliputi: 1) melakukan uji lapangan awal terhadap desain produk; 2) bersifat terbatas, baik substansi desain maupun pihak-pihak yang terlibat; 3) uji lapangan awal dilakukan secara berulang-ulang sehingga diperoleh desain layak, baik substansi maupun metodologi. 5. Revisi Hasil Uji Lapangan Terbatas (Main Product Revision) Langkah ini merupakan perbaikan model atau desain berdasarakan uji lapangan terbatas. Penyempurnaan produk awal akan dilakukan setelah dilakukan uji coba lapangan secara terbatas. Pada tahap penyempurnaan produk awal ini, lebih banyak dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Evaluasi yang dilakukan

Rd. DEVY CITRA PRATIWI (16602241006) 4 Tugas Metodologi Penelitian

lebih pada evaluasi terhadap proses, sehingga perbaikan yang dilakukan bersifat perbaikan internal. 6. Main Field Test Langkah merupakan uji produk secara lebih luas. Langkah ini meliputi 1) melakukan uji efektivitas desain produk; 2) uji efektivitas desain, pada umumnya, menggunakan teknik eksperimen model penggulangan; 3) Hasil uji lapangan adalah diperoleh desain yang efektif, baik dari sisi substansi maupun metodologi. 7. Revisi Hasi Uji Lapangan Lebih Luas (Operational Product Revision) Langkah ini merupakan perbaikan kedua setelah dilakukan uji lapangan yang lebih luas dari uji lapangan yang pertama. Penyempurnaan produk dari hasil uji lapangan lebih luas ini akan lebih memantapkan produk yang kita kembangkan, karena pada tahap uji coba lapangan sebelumnya dilaksanakan dengan adanya kelompok kontrol. Desain yang digunakan adalah pretest dan posttest. Selain perbaikan yang bersifat internal. Penyempurnaan produk ini didasarkan pada evaluasi hasil sehingga pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. 8. Uji Kelayakan (Operational Field Testing) Langkah ini meliputi sebaiknya dilakukan dengan skala besar: 1) melakukan uji efektivitas dan adaptabilitas desain produk; 2) uji efektivitas dan adabtabilitas desain melibatkan para calon pemakai produk; 3) hasil uji lapangan adalah diperoleh model desain yang siap diterapkan, baik dari sisi substansi maupun metodologi. 9. Revisi Final Hasil Uji Kelayakan (Final Product Revision) Langkah ini akan lebih menyempurnakan produk yang sedang dikembangkan. Penyempurnaan produk akhir dipandang perlu untuk lebih akuratnya produk yang dikembangkan. Pada tahap ini sudah didapatkan suatu produk yang tingkat efektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Hasil penyempurnaan produk akhir memiliki nilai “generalisasi” yang dapat diandalkan.

Rd. DEVY CITRA PRATIWI (16602241006) 5 Tugas Metodologi Penelitian

10. Desiminasi dan Implementasi Produk Akhir (Dissemination and Implementation) Laporan hasil dari R & D melalui forum-forum ilmiah, ataupun melalui media massa. Distribusi produk harus dilakukan setelah melalui quality control. Teknik analisis data, langkah-langkah dalam proses penelitian dan pengembangan dikenal dengan istilah lingkaran research dan development menurut Borg and Gall terdiri atas: (a) meneliti hasil penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan, (b) mengembangkan produk berdasarkan hasil penelitian, (c) uji lapangan (d) mengurangi devisiensi yang ditemukan dalam tahap ujicoba lapangan.

C. 4D dan ADDIE Model 4D merupakan singkatan dari Define, Design, Development and Dissemination yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974). Model ADDIE merupakan singkatan dari Analysis, Design, Development or Production, Implementation or Delivery and Evaluations yang dikembangkan oleh Dick and Carry (1996). Meskipun nama dan istilah yang digunakan berbeda namun model 4D dan ADDIE memiliki inti kegiatan yang sama. Beberapa kesamaan kegiatan dalam dua model tersebut misalnya: define memiliki kesetaraan kegiatan dengan analisis. Dua tahap kegiatan berikutnya yaitu design dan development dimiliki oleh kedua model tersebut. Perbedaan terletak setelah kegiatan development yaitu model 4D mengakhiri kegiatan melalui kegiatan dissemination sedangkan model ADDIE, setelah development masih dilanjutkan dengan kegiatan implementasi dan evaluasi. Model 4D tidak mencantumkan implementasi dan evaluasi karena menurut pertimbangan rasional mereka, proses development selalu menyertakan kegiatan pembuatan produk (implementasi), evaluasi dan revisi.

Rd. DEVY CITRA PRATIWI (16602241006) 6 Tugas Metodologi Penelitian

Dalam perkembangan lebih lanjut, penelitian dan pengembangan model 4D dan ADDIE juga sering digunakan dalam penelitian dan pengembangan bahan ajar seperti modul, LKS dan buku ajar. Tidak terbatas pada itu saja, peneliti dapat menggunakan model ini untuk mengembangkan produk lain, karena pada prinsipnya inti dari prosedur pengembangan produk sudah terwakili di sini. Peneliti perlu memahami bahwa proses pengembangan memerlukan beberapa kali pengujian dan revisi sehingga meskipun prosedur pengembangan dipersingkat namun di dalamnya sudah mencakup proses pengujian dan revisi sehingga produk yang dikembangkan telah memenuhi kriteria produk yang baik, teruji secara empiris dan tidak ada kesalahan-kesalahan lagi.

Referensi :  Ummu A’yunin. 2015. “Borg and Gall”. https://www.academia.edu/11002736/Borg_and_Gall (Diakses Pada : 23 Maret 2019)  Endang Mulyatiningsih. “Pengembangan Model Pembelajaran”. http://staffnew.uny.ac.id/upload/131808329/pengabdian/7cpengembanganmodel-pembelajaran.pdf. (Diakses Pada : 23 Maret 2019)  Prof. Dr. Sugiyono. 2016. “Metode Penelitiian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”. Bandung : Alfabeta. CV

Related Documents


More Documents from "TechnoMainstream Blog"