Pemberian Zt Besi.docx

  • Uploaded by: Ayu Rachmadany
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pemberian Zt Besi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 752
  • Pages: 4
PEMBERIAN ZAT BESI RS MITRA HUSADA No. Dokumen

Tanggal Terbit

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan, Direktur,

Standar Prosedur Operasional dr. Trining Dyah SpTHT-KL NIP. 19700220 199809 2 0004. PENGERTIAN

TUJUAN

Tata cara pemberian terapi besi parenteral pada pasien yang sementara menjalani prosedur hemodialisis di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Sebagai acuan yang seragam dalam hal tata cara pemberian terapi besi parenteral pada pasien yang sementara menjalani prosedur hemodialisis di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar memiliki standar prosedur yang sama dan dapat diikuti oleh semua petugas yang terkait.

KEBIJAKAN PROSEDUR

1. Data pasien yang minimal harus ada yaitu Hb, Fe serum, TIBC, Ferritin, Apusa darah tepi 2. Indikasi pemberian terapi besi parenteral yaitu : Hb < 12 g/dl, saturasi transferin (ST) <20%, ferritin serum 3. Pasien rawat jalan mengambil nomor urut sesuai urutan kedatangan, dan akan menempati mesin hemodialisis yang telah ditetapkan oleh petugas hemodialisis. 4. Pasien cuci tangan di wastafel dengan air mengalir dan menggunakan sabun antiseptik mengandung chlorhexidine dan dikeringkan dengan tisu. 5. Pemasangan gelang identitas pasien oleh perawat sambil melakukan identifikasi. Jika pasien dari ruang rawat inap, cukup dilakukan identifikasi sesuai gelang identitas yang sudah terpasang. 6. Penimbangan berat badan dan didokumentasikan. 7. Pasien naik ke tempat tidur. 8. Perawat cuci tangan. 9. Perawat memeriksa tanda vital (tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu), melakukan pengkajian, dan mendokumentasikan ke dalam rekam medis. 10. Dokter jaga unit HD menilai keadaan umum, tanda vital, keluhan dan tanda-tanda kedaruratan (seperti overload,

PEMBERIAN ZAT BESI RS MITRA HUSADA No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

hiperkalemi, asidosis metabolik, dan lain-lain). Dokter jaga unit HD melaporkan keadaan pasien yang bermasalah/khusus kepada DPJP unit HD, dan peresepan dilakukan oleh DPJP. 11. Perawat cuci tangan. 12. Perawat melakukan evaluasi dan menentukan akses vaskuler 13. Perawat menyiapkan set steril HD, spoit 3 cc / 5 cc, spoit 1 cc, spoit 20 cc, kasa steril 14. Perawat membuka set HD, spuit dan kasa steril dimasukkan ke dalam set steril, jaga sterilisasi alat 15. Perawat cuci tangan 16. Perawat melakukan insersi AV shunt 17. Perawat melakukan penyambungan fistula dengan blood lines. 18. Hubungkan ujung steril arteri blood line dengan AVF inlet, buka klem AVF dan arteri blood line 19. Pegang ujung steril venous blood line dan arahkan ke wadah, lalu hidupkan pompa darah 20. Alirkan darah dari inlet sampai darah hampir mencapai ujung venous blood line atau sampai melewati detektor dan alarm mesin secara otomatis akan berbunyi, dengan Qb 150ml/mnt 21. Setelah darah sudah hampir mencapai ujung venous blood line, klem ujung venous blood line, matikan pompa darah 22. Hubungkan ujung venous blood line dengan AVF outlet dan kencangkan konektor 23. Hidupkan pompa darah, atur Qb secara bertahap 150 ml/mnt, 5-10 menit pertama 24. Setelah 10 menit, naikkan Qb 200-300ml/mnt sesuai kondisi pasien dan preskripsi dokter 25. Program pengeluaran volume cairan dalam ml 26. Alat dirapikan dan APD di buka 27. Perawat cuci tangan 28. Observasi tanda vital, kondisi pasien dan mesin HD 29. Sepuluh menit sebelum HD selesai, turunkan Qb menjadi 100 – 150 ml/mnt 30. Ukur tanda – tanda vital 31. Setelah 4 jam program HD selesai dan alarm akan

PEMBERIAN ZAT BESI RS MITRA HUSADA No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

berbunyi 32. Siapkan alat untuk terminasi HD 33. Perawat cuci tangan 34. Pakai sarung tangan bersih 35. Lakukan terminasi : klem inlet AVF dan arteri Blood line 36. Kembalikan darah ke tubuh pasien dengan membuka klem NaCL dan mengatur Qb 150 ml/mnt untuk mendorong darah dari ekstrakoporeal ke dalam sirkulasi sistemik sampai NaCl memenuhi ekstrakorpreal, klem venous blood line Matikan pompa darah, dorong NaCl yang masih ada di inlet, masukkan ke dalam tubuh, klem arteri blood line 37. Lepaskan blood line, masukkan ke tempat sampah infeksius 38. Lepaskan dialiser dari mesin dan blood line, masukkan ke dalam tempat yang sesuai (tempat sampah infeksius) 39. Lepaskan jarum inlet dan outlet, tekan sampai darah berhenti 40. Bersihkan area bekas insersi 41. Tutup dengan kasa steril dan fiksasi dengan hipavix 42. Buka sarung dan cuci tangan 43. Observasi tanda-tanda vital dan dokumentasikan hasil pengukuran ke dalam rekam medik 44. Jika keadaan umum baik, hasil pengukuran tanda vital dalam batas normal serta tidak ada kegawatdaruratan, pasien boleh pulang 45. Jika sebaliknya dengan pernyataan diatas (no 46), pasien dirawat 46. Timbang BB dan dokumentasikan hasil pengukuran ke dalam rekam medik 47. Buka gelang pasien bagi pasien rawat jalan 48. Perawat cuci tangan Pasien pulang UNIT TERKAIT

1. Unit Hemodialisis 2. Instalasi Farmasi 3. Instalasi penyediaan alat dan bahan Teknisi

PEMBERIAN ZAT BESI RS MITRA HUSADA No. Dokumen

DOKUMEN TERKAIT

No. Revisi

Pedoman Pelayanan Instalasi Hemodialisis

Halaman

Related Documents

Pemberian Zt Besi.docx
October 2019 43
Pemberian Dobutamin.doc
November 2019 24
Pemberian Nutrizi.docx
April 2020 22
Pemberian Edukasi.docx
October 2019 35
Pemberian-obat.pdf
May 2020 31

More Documents from "AnggriawanCaesarNurfattah"