Pemberantasan Penyakit Menular Pada Kejadian Bencana Dan Pengungsian

  • Uploaded by: Tri Wahyuni
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pemberantasan Penyakit Menular Pada Kejadian Bencana Dan Pengungsian as PDF for free.

More details

  • Words: 1,333
  • Pages: 38
Pemberantasan penyakit menular pada kejadian bencana dan pengungsian Abd. Hadi Kadarusno, SKM, MPH

Krisis – Alam dan Manusia Total IDPs  484,545 March 2003

Aceh: 14,791 (0) (Satkorlak, July 02) North Sumatra: 122,265 (0) (Satkorlak, June 02) Sambas & Pontianak: 11,094 (0) (Bapeda, 31 Aug 02)

Riau: 7,994 (0) (Dinsos, March 02)

Jambi: 2,103 (0) (Dinsos, Oct 01)

North Maluku: 57,795 (-32,070) Dinsos, Sept 02

Central Sulawesi: 10,453 (0) (Dinsos, Sept 02)



S.E. Sulawesi: South Sulawesi:196,302 (0) (Satkorlak, Aug 02) 36,104 (0) (Kanwilsos, Feb Kodya Ambon, Buru & Central Maluku: 02) 264,805 (0) (Dinsos, Aug 02)

South Sumatra: 1,328 (0) (Dinsos, Dec 01) Lampung:1,735 (0) (Dinsos, Dec 01) West Jawa: 12,070 (0) (Dinsos, 02 June 02)

North Sulawesi: 36,667 (0) (Satkorlak, Aug 02)

NTB: 31,544 (+6,346) (Dinsos, Aug 02)

S.E. & S.W. Maluku: 76,734 (0) (Dinsos, Aug 02)

Central Jawa: 34,301 (0) East Jawa: (Dinsos, Apr 02) 129,459 (-54,379) Bali: 2,974 (0) (Dinsos, Oct 02) (DinSos, March 02) NTT: 30,000 (0) (Tempo Magazine, 27 May 02)

Gempa Banjir

Kebakaran Hutan

Angin Badai

Kekeringan Tsunami LongsorGunung

Api

Konflik

Bencana Alam SEJAK 1998 - SEKARANG

Gempa bumi (8000 pengungsi, 20 meninggal Banjir (233 meninggal, 5000 rumah, 2000 hektar hancur)

Kebakaran (4000 titik api, 12 meninggal) Angin Kencang (>350 KK mengungsi) Kekeringan (35% daerah terdampak) Tsunami (8 Desa hancur total) Tanah longsor (26 Meninggal)

Complex emergencies … adalah situasi yang mengenai populasi sipil yang luas, biasanya menyangkut suatu kombinasi dari perang dan ancaman sipil, kelangkaan makanan dan perpindahan penduduk, yang berakibat peningkatan kematian yang bermakna.

Crude mortality rates in selected refugee populations Host country

Country of Baseline Refugee origin CMR CMR

Thailand

Cambodia

1.0

6.3

Somalia

Ethiopia

2.5

31.9

Congo/Zaire

Rwanda

2.0

60.0

CMR crude mortality rate (deaths/1000/months)

OPD visits in 8 camps, Kigoma, Tanzania, n = 240 000, Nov 1997 0% 2%

Malaria LRTI

11% Bloody diarrhoea

Watery diarrhoea Malnutrition 11%

Other (meningitis/measles)

76%

Inpatient admissions in 8 camps, Kigoma, Tanzania, n = 240 000, Nov 1997 Malaria

1% 2%

LRTI

7%

Bloody diarrhoea

Watery diarrhoea

8%

Malnutrition Other (Wounds/AIDS/TB)

19% 64%

PERIODE BENCANA,

‘RAPID RESPONSE’ :

1. PELAYANAN GAWAT DARURAT MEDIK MASSAL. 2. ‘RAPID HEALTH ASSESSMENT’ YANG HASILNYA BERUPA REKOMENDASI UNTUK MENENTUKAN LANGKAH SELANJUTNYA.

3. BANTUAN AWAL KESEHATAN LINGKUNGAN & SURVAILANS.

Communicable diseases Environment • Kepadatan • Penampungan yang tidak sesuai • Penyediaan air yang inadequat (quantity / quality) • Kelangkaan Sanitasi • Ancaman kesehatan tertentu disebabkan ketiadaan immunitas • Pengungsian ke wilayah “tidak ramah” RISIKO TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT MENULAR

Kondisi Emergensi

Penyakit menular pada pengungsi • Status gizi yang buruk • Cakupan imunisasi yang rendah • Prevalensi penyakit endemic yang tinggi • Peningkatan proporsi kelompok rentan

Kelompok rentan • Wanita • Anak - anak • Usia lanjut • Penyandang cacad • SARA minoritas • Pengungsi “Urban” di lingkungan pedesaan

The ten top priorities • • • • • • • • • •

Penilaian awal (init’l assmnt) Sanitasi & Air Bersih (Watsan ) Makanan & gizi (Food & nutrition) Rencana Tenda dan lokasi Measles immunisation Pemberantasan penyakit menular Public health surveillance Pelayanan kesehatan dasar SDM dan pelatihan Koordinasi

Rapid Health Assessment • Tujuan: • Identifikasi kebutuhan kes-mas • Perencanaan prioritas intervensi

• Time frame: • Dilaksanakan dalam 1- 4 hari setelah pengungsian • Selesai dalam 3 hari

• Methods: • • • •

Pengamatan visual Survey cepat Wawancara, verbal autopsies Review informasi yang tersedia

Rapid Health Assessment Informasi yang dikumpulkan • • • • • • •

Informasi dasar tentang kesehatan Demography Mortalitas Morbiditas Status gizi Ketersediaan makanan dan air Kemampuan Response

The ten top priorities • • • • • • • • • •

Initial assessment  Water and sanitation  Food and nutrition  Shelter and site planning  Measles immunisation Control of communicable diseases Public health surveillance Basic health care Human resources and training Co-ordination

The big “Four” • • • •

Diarrhoeal disease Acute respiratory illness Measles Malaria

Prediksi morbiditas • ISPA pada anak < 5 tahun • 10% per bulan pada cuaca dingin

• Diare pada anak < 5 tahun • 50% per bulan

• Malaria pada populasi rentan • 50% per bulan

Measles • Salah satu penyebab kematian tertinggi pada complex emergencies • CFR sampai 20% – Gizi buruk – Defisiensi vitamin A – Kepadatan • infeksi pulmonal sekunder

Immunisasi secepatnya

Measles • Immunisasi semua > 6 bulan • Imunisasi Massal sampai umur 12-15 tahun • Goal: 100% coverage antara 6 bulan dan 15 tahun

Diare • Pathogens seperti halnya non-pengungsi – Diare biasa : • Rotavirus • Escherichia coli • etc.

– Diare Epidemic : • Cholera • Bacillary dysentery

1 kolam rame2, DIARE !

Diare • Pencegahan • Safe water (> 25 litres / day / person) • Latrines • Perencanaan tempat yang tepat • Distribusi sabun • Promosi of ASI

• Pengobatan • Jaringan “pojok oralit” • Pengobatan specific bila diperlukan

Cholera • Attack rates yang tinggi pada lokasi pengungsi (5%) • Onset sering sangat cepat • CFR sampai 25% bila tidak ditangani dengan baik • Control – Kesiap-siagaan !!! – Active case finding – Tatalaksana kasus yang tepat Komponen utama: ORS

Shigellosis • Shigella dysenteriae type 1 (SD1) • Sangat menular • Attack rates 50% pada anak, 30% pada dewasa (general population 5%)

• CFR 10-20% dengan pengobatan inadekuat • Resistensi obat (Amp, TMP/SMX, Nalidixic acid) • Fluoroquinolones • mahal, susah didapat = “black market”

Acute respiratory infections • Pathogens seperti non-pengungsi

• 90% dari kematian disebabkan pneumonia • Kepadatan • Malnutrisi • Defisiensi Vitamin A • Penampungan yang tidak memadai

• Control • Deteksi dini kasus • Tatalaksana kasus yang benar • Imunisasi campak

Malaria • Pengungsian dari / ke daerah high transmission • Peningkatan resistensi obat • Control • Impregnated bed nets • Vector control • Prophylaxis untuk – wanita hamil – anak kurang gizi

• Pengobatan segera terhadap kasus

Penyakit menular lain yang penting • • • • • • •

Meningococcal meningitis Typhus Pes Japanese encephalitis Viral haemorrhagic fevers (Yellow fever) Lain-lain ...

PERIODE PASCA BENCANA PADA TAHAP INI PERLU PERHATIAN TERHADAP POTENSI RESIKO MUNCULNYA KLB PENYAKIT MENULAR UPAYA KESEHATAN : 1. SURVAILANS KESEHATAN LINGKUNGAN

2. PERBAIKAN KUALITAS KESEHATAN LINGKUNGAN (AIR BERSIH, JAMBAN, SAMPAH, SANITASI MAKANAN, VECTOR CONTROL, DLL.) 3. SURVAILANS PENYAKIT MENULAR 4. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR 5. PELAYANAN KESEHATAN DASAR, 6. GIZI, DLL.

The ten top priorities • • • • • • • • • •

Initial assessment  Water and sanitation  Food and nutrition  Shelter and site planning  Measles immunisation  Control of communicable diseases  Public health surveillance Basic health care Human resources and training Co-ordination

Surveillance • Objectives • menentukan status kesehatan secara terus menerus • identifikasi prioritas kesehatan • deteksi KLB, monitor response • estimasi incidence penyakit • monitoring dampak program kesehatan

• Membangun sistim surveillance segera setelah rapid health assessment

Surveillance • Menentukan prioritas Surveillance • Identifikasi penanggung jawab dan tugasnya • Kesepakatan dalam hal : • Definisi kasus • Indicators, data minimum • Formulir pelaporan • Mechanisme pelaporan

• Analysis • Umpan balik

Batasan KLB • Cholera • Bacillary dysentery • Measles • Meningococcal meningitis • Typhus • DHF, JE.

!!!

Satu (suspected) kasus = potential outbreak = segera lapor = segera tindak lanjut

Batasan KLB • Malaria (dua kali peningkatan dari baseline) • ARI • Diare biasa • Typhoid fever • Leptospirosis • Lain-lain

!

Peningkatan jumlah kasus = potential outbreak = segera follow up

Ringkasan: Pemberantasan Penyakit Menular pada situasi Darurat • Identifikasi peny. menular yang mengancam kelompok pengungsi (health assessments) • Deteksi dan monitoring (surveillance) • Lindungi mereka (clean water, food, sanitation, immunisation)

• Tangani kasus segera (standard protocols) • Persiapan untuk suatu outbreak (epidemic preparedness)

• Respons cepat terhadap outbreak

Tugas • Membuat soal & kunci jawaban : 1 org = 2 soal MCQ (A-D), • Kumpulkan : Jumat, 21 Sept ’18 jam 16.00 WIB sdh ada di meja dosen. • File msg2 dikumpulkan ke PJ MK, direkapitulasi & dikirim ke dosen. • Soal yg terbaik akan dikeluarkan sbg soal Ujian Tengah Smt

Sekian dan Terima Kasih! SMOGA BERMANFAAT. SELAMAT BELAJAR !

Related Documents


More Documents from "Dydyannrahma Arshyyl"