Cermati wacana berikut! Apabila kita ingin memberantas lintah atau pacet yang berkeliaran di sekitar rumah tempat tinggal, kantor tempat bekerja, sekolah dan tempat lainnya, kita dapat memanfaatkan garam dapur. Garam dapur ditaburkan di tempat-tempat yang sering dilewati lintah atau pacet. Lintah sangat sensitif dengan garam. Jika kulitnya terkena garam dalam jangka waktu yang cukup lama, maka lintah dapat mati.
Jawaban yang tepat E. Soal Nomor 3 Perhatikan trayek pH dan indikator berikut! Indikator Trayek pH Methyl orange
3,1 – 4,4
Phenolftalein
8,0 – 9,8
Bromthymol Blue
6,0 – 7,6
Penggunaan garam dapur untuk membasmi lintah seperti pada wacana tersebut merupakan pemanfaatan sifat koligatif larutan, yaitu tekanan osmotik karena partikel garam dapur menyebabkan.... A. suhu tubuh lintah naik B. suhu tubuh lintah turun C. tekanan darah lintah naik D. tekanan darah lintah turun E. cairan dalam tubuh lintah keluar Pembahasan soal nomor 1: Osmotik adalah peristiwa berpindahnya pelarut dari larutan lebih encer melalui selaput membran/pori ke larutan berkonsentrasi lebih tinggi. Dalam tubuh lintah banyak mengandung air, kulitnya berpori berperan sebagai membran. Ketika tubuh lintah terkena garam otomatis air dalam tubuhnya keluar melalui membran untuk membentuk larutan garam. Terjadilah osmosis yang membuat lintah kehilangan banyak air, dehidrasi, dan mati. Jawaban yang tepat E. Soal nomor 2 Diketahui energi ikatan rata-rata sebagai berikut. N≡N = 914 kJ/mol H−H = 436 kJ/mol N−H = 391 kJ/mol Pada penguraian 4,25 gram amonia menjadi gas hidrogen dan gas nitrogen akan membutuhkan jumlah kalor sebanyak... (Ar N = 14, H = 1) A. 248 kJ B. 124 kJ C. 62 kJ D. 31 kj E. 15,5 kj Pembahasan soal nomor 2: Reaksi setara penguraian amonia: 2NH3 → N2 + 3H2 ∆H untuk penguraian 2 mol NH3 2(3[N−H]) → N≡N + 3(H−H) ∆H = Total energi pemutusan ikatan di ruas kiri – Total energi pembentukan ikatan di ruas kanan ∆H = 2(3×391 kJ/mol) – (914 kJ/mol + 3(436 kJ/mol)) ∆H = 2.346 kJ – 2.222 kJ ∆H = 124 kJ → ∆H permol = 124 kJ : 2 mol = 62 kJ/mol Penguraian 4,25 gram NH3 : Massa molar NH3 = 14 + 3(1) = 17 gram/mol Jumlah mol NH3 = 4,25 gram : 17 gram/mol Jumlah mol NH3 = 0,25 mol Jadi ∆H untuk 0,25 mol NH3 = 62 kJ/mol × 0,25 mol Jadi ∆H untuk 0,25 mol NH3 = 15,5 kJ
Berdasarkan grafik tersebut, pasangan larutan asam-basa dan indikator yang digunakan pada titrasi tersebut adalah ... A. larutan CH3COOH dititrasi oleh larutan NaOH dengan indikator bromthymol blue B. larutan CH3COOH dititrasi oleh larutan NH4OH dengan indikator phenolftalein C. larutan CH3COOH dititrasi oleh larutan NaOH dengan indikator methyl orange D. larutan HCl dititrasi oleh larutan NaOH dengan indikator phenolftalein E. larutan HCl dititrasi oleh larutan NH4OH dengan indikator phenolftalein Pembahasan soal nomor 3: Titik ekivalen tepat pada pH 7, ini berarti larutan yang dititrasi adalah jenis asam kuat oleh basa kuat dengan valensi setara yaitu 1 H+ dengan 1 OH– . Dari alternatif yang diberikan sudah pasti pilihan D yang benar, tanpa perlu mengecek indikator lagi, karena pilihan lain tidak sesuai kriteria asam kuat dan basa kuat tadi. Andai hendak ditentukan juga pilihan indikator memang sebaiknya dipilih yang memiliki rentang pH di atas titik ekivalen (7), dan indikator yang tepat memang phenolftalein dengan rentang pH –9,8. Jawaban yang tepat D. Soal nomor 4 Diketahui data tabel berikut. Kation Anion Rumus No Logam Nonlogam Kimia (1)
B3+ 2+
Nama Senyawa
Cl–
BCl3
Boron triklorida
2–
(2)
Fe
O
FeO
Besi oksida
(3)
Pb2+
S2–
PbS2
Timbal (IV) sulfida
(4)
Al3+
S2–
Al2S3
Aluminium sulfida
Berdasarkan tabel data tersebut, pasangan data yang benar pada tabel tersebut terdapat pada nomor... A. (1) dan (2) B. (1) dan (3) C. (2) dan (3) D. (2) dan (4) E. (3) dan (4) Pembahasan soal nomor 4: Berikut ini adalah data yang seharusnya: Kation Anion Rumus No Nama Senyawa Logam Nonlogam Kimia (1) (2) (3)
B3+ 2+
Fe
2+
Pb
Cl–
BCl3
Boron triklorida
2–
FeO
Besi (II) oksida
2–
PbS
Timbal (II) sulfida
O S
(4) Al3+ S2– Al2S3 Aluminium sulfida Pasangan data yang benar adalah (1) dan (4), tidak tersedia jawaban. Soal nomor 5 Tes gula darah dalam urin dapat dilakukan dengan menggunakan reaksi reduksi yaitu dengan menggunakan pereaksi.... A. Fehling, karena menguji adanya gugus aldehid dalam gula B. Biuret, karena menguji adanya ikatan peptida C. Benedict, karena menguji adanya gugus keton dalam gula D. Lugol, karena menguji adanya gugus benzena dalam senyawa E. Millon, karena menguji adanya gugus belerang dalam darah Pembahasan soal nomor 5: Ini soal hafalan. Dari alternatif bisa diterka, tidak mungkin benar untuk jawaban B, D, dan E, bukan untuk uji gula. Uji Fehling bertujuan untuk mengetahui adanya gugus aldehid dalam gula. Uji Benedict bertujuan untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi. Jawaban yang tepat C. Soal Nomor 6 Struktur Lewis dari senyawa yang terbentuk ketika unsur dan unsur berikatan adalah ....
Pembahasan soal nomor 6: Yang digunakan untuk menentukan elektron valensi adalah nomor atom. A nomor atom 7, konfigurasi elektron 2 – 5. Elektron valensi A = 5, kurang 3 elektron untuk memenuhi aturan oktet. B nomor atom 9, konfigurasi elektron 2 – 7. Elektron valensi B = 7, kurang 1 elektron untuk memenuhi aturan oktet. A3 + B1 → A1B3 → AB3 → A berikatan singel dengan 3 B dan masih ada 1 pasang elektron bebas. Jawaban yang tepat B. Soal Nomor 7 Diketahui 3 data entalpi pembentukan senyawa ∆Hof CH3OH(g) = –725 kJ/mol ∆Hof CO2(g) = –394 kJ/mol ∆Hof H2O (g) = –242 kJ/mol Entalpi pembakaran standar metanol menurut reaksi: CH3OH(g) + 1½ O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g) adalah ... A. –1257 kJ/mol B. –1105 kJ/mol C. –153 kJ/mol D. +153 kJ/mol E. +1257 kJ/mol Pembahasan soal nomor 7: Pembakaran standar adalah pembakaran 1 mol zat yang dilakukan pada keadaan standar. ∆Hco = S∆Hfo (produk) – S∆Hfo (pereaksi) ∆Hco CH3OH = (∆Hfo CO2 + 2.∆Hfo H2O ) – ∆Hfo CH3OH ∆Hco CH3OH = (–394 + 2.( –242)) – (–725 kJ) ∆Hco CH3OH = –878 kJ + 725 kJ ∆Hco CH3OH = –153 kJ Jawaban yang tepat C. Soal nomor 8 Data dari suatu unsur sebagai berikut.
(1) Na2CO3
Digunakan dalam industri pesawat terbang
(2) Nh4NO3
Senyawa sulfatnya digunakan sebagai komponen dalam tawas
(3)
K3PO4
Dapat bereaksi dengan NaOH
(4)
CaF2
Termasuk unsur tahan korosi
Unsur yang memiliki sifat tersebut adalah unsur.... A. Fe B. Mg C. Sn D. Cu E. Al Pembahasan soal nomor 8: Dari data sudah dapat dipastikan unsur yang dimaksud adalah Al. Al memang bahan pembuat bada pesawat karena ringan. Komponen sulfatnya dalam tawas K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O. Reaksi Al dengan NaOH: 2Al + 2NaOH → 2NaAlO2 + H2↑ Al memang tahan karat maka banyak digunkan untuk perabot dapur. Jawaban yang tepat E. Soal Nomor 9 Perhatikan data hasil uji daya hantar listrik terhadap beberapa larutan di bawah ini! Lampu Gelembung pada Elektroda Larutan Nyala Mati Banyak Sedikit Tidak Ada (1)
√
–
√
–
–
(2)
–
√
–
–
√
(3)
√
–
√
–
–
(4)
√
–
√
–
–
(5)
–
√
–
–
√
Berdasarkan data tersebut, pasangan larutan yang memiliki derajat ionisasi sama dengan nol adalah .... A. (1) dan (2) B. (1) dan (4) C. (2) dan (3) D. (2) dan (5) E. (3) dan (5) Pembahasan soal nomor 9: Derajat ionisasi nol hanya dimiliki larutan nonelektrolit karena tidak dapat terurai. Bila dalam uji daya hantar listri maka lampu tidak akan menyala dan tidak ada gelembung pada elektroda. Jawaban yang tepat D. Soal Nomor 10 Perhatikan tabel berikut! Hasil reaksi No Garam hidrolisis
pH Sifat larutan larutan
CO32– + H2O ⇌ HCO3– + OH–
NH4+ + H2O ⇌ NH3 + H3O+ PO43– + H2O ⇌ HPO42– + OH–
F– + H2O ⇌ HF + OH–
>7
Asam
<7
Asam
<7
Basa
>7
Basa
Pasangan data yang tepat terdapat pada larutan garam nomor... A. (1) dan (2) B. (1) dan (4) C. (2) dan (3) D. (2) dan (4) E. (3) dan (4) Pembahasan soal nomor 10: Hasil reaksi No Garam hidrolisis (1) Na2CO3 (2) NH4NO3 (3)
K3PO4
(4)
CaF2
CO32– + H2O ⇌ HCO3– + OH–
NH4+ + H2O ⇌ NH3 + H3O+ PO43– + H2O ⇌ HPO42– + OH–
F– + H2O ⇌ HF + OH–
pH Sifat larutan larutan >7
Basa
<7
Asam
>7
Basa
>7
Basa
Bila pada hasil reaksi hidrolisis dihasilkan OH– maka akan bersifat basa dan pH > 7. Bila hasil reaksi hidrolisis dihasilkan H+ maka akan bersifat asam dan pH < 7. Pasangan data yang benar hanya nomor 2 dan 4 Jawaban yang tepat D. Soal Nomor 11 Cermati wacana berikut! Sabun adalah suatu senyawa yang dihasilkan dari reaksi safonifikasi (reaksi penyabunan). Reaksi saponifikasi merupakan reaksi hidrolisis lemak/minyak dengan menggunakan basa kuat seperti NaOH atau KOH. Reaksi safonifikasi sebagai berikut:
Di dalam sabun terdapat struktur bipolar, bagian kepala bersifat hidrofilik dan bagian ekor bersifat hidrofobik. Prinsip kerja saat sabun digunakan adalah A. menaikkan tegangan permukaan air hingga bagian ekor akan mudah bereaksi/mengikat air B. menetralkan muatan dari kotoran
C. bagian ekor dari sabun akan menarik air hingga kotoran mudah lepas D. mengendapkan kotoran E. bagian kepala dari sabun mengikat air, hingga noda terangkat membentuk misel yang tidak mudah mengendap. Pembahasan soal nomor 11: Bagian ekor molekul sabun sifatnya tidak dapat menyatu dengan air tetapi akan menyatu dengan minyak/lemak. Bagian ekor molekul sabun bersifat nonpolar dan minyak juga nonpolar maka mereka saling melarutkan. Selanjutnya molekul minyak yang terikat dengan bagian ekor ini membentuk misel yang tidak mudah mengendap, terkurung oleh bagian kepala yang justru mudah mengikat air karena bagian kepala dan air ini sama-sama bersifat polar. Ketika dilakukan pembilasan minyak ikut mengalir bersama air, bersih. Jawaban yang tepat E. Soal Nomor 12 Diketahui reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda dari suatu elektrolisis sebagai berikut: Katoda : Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s) Anoda : 2H2O(l) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e– Gambar sel elektrolisis yang menunjukkan reaksi tersebut adalah ...
mengalami oksidasi ini jawaban yang tepat. Jawaban yang tepat D. Soal Nomor 13 Diketahui gambar 2 buah larutan berikut.
Berikut ini pernyataan terkait kedua larutan tersebut.
Kedua larutan tersebut merupakan asam kuat
Valensi kedua asam adalah sama
[H+] pada larutan HCl lebih kecil daripada [H+] pada larutan CH3
Jika kedua larutan diuji dengan indikator universal akan memberikan warna yang sama.
Pernyataan yang benar terdapat pada pasangan nomor...
A. (1) dan (2) B. (1) dan (3) C. (1) dan (4) D. (2) dan (3) E. (2) dan (4)
Pembahasan soal nomor 12: Katoda : Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s) Anoda : 2H2O(l) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e– Berdasar reaksi dikatoda, maka terjadi reduksi Cu2+ menjadi endapan Cu. Cu2+ berasal dari larutannya. Dari pilihan yang tersedia yang sudah pasti salah adalah pilihan B, C, E. Berdasarrx di anoda yang mengalami oksidasi adalah air, artinya dalam larutan yang dielektrolisis tersebut adalah anion yang tidak lagi mungkin teroksidasi. Dari pilihan yang tersisa A, anionnya adalah Cl– dan ini dapat mengalami oksidasi menjadi Cl2, ini jelas tidak tepat karena tidak tampak pada reaksi di anoda. Sementara itu pilihan D dengan anion NO3– yang memang tidak mungkin
Pembahasan soal nomor 13: Larutan HCl merupakan asam kuat, CH3COOH merupakan asam lemah. Jumlah H keduanya sama. [H+] pada HCl > [H+] pada CH3COOH, HCl terurai lebih banyak dibanding CH3COOH. Indikator universal akan memberikan perubahan warna yang sama bila pH larutan sama. Jawaban yang tepat E. Soal nomor 14 Berikut ini data percobaan tentang titik beku beberapa larutan. Larutan No Zat terlarut Titik Konsentrasi(m) Beku(oC) (1)
C6H12O6
1
–0,5
(2)
C6H12O6
2
–1,0
(3)
BaCl2
1
–1,5
Pada konsentrasi yang sama, larutan C6H12O6 dan
BaCl2 memiliki titik beku yang berbeda. hal ini disebabkan karena....
A. mempunyai derajat ionisasi yang sama B. mempunyai jumlah partikel yang sama C. kedua senyawa terbentuk secara kovalen D. jumlah partikel BaCl2 lebih banyak dari C6H12O6 E. derajat ionisasi BaCl2 lebih kecil daripada C6H12O6 Pembahasan soal nomor 14: 1 mol C6H12O6 adalah jenis larutan nonelektrolit yang tidak terurai, maka ketika dalam bentuk larutan jumlah partikelnya tetap 1 m BaCl2 adalah jenis larutan elektrolit, bila terurai : BaCl2 → Ba2+ + 2 Cl–. 1 mol BaCl2 akan menghasilkan 3 mol partikel. Jadi dengan konsentrasi yang sama jumlah partikel BaCl2 lebih banyak dari C6H12O6 . Jawaban yang tepat D. Soal nomor 15 Ke dalam 4 buah gelas kimia yang masing-masing berisi 25 mL larutan asam sulfat dimasukkan 2 gram logam magnesium seperti pada gambar berikut. Kondisi yang diharapkan: -Variabel bebas/manipulasi: suhu -Variabel terikat: waktu -Variabel terkontrol: [H2SO4]
melihat efek perubahan suhu yang merupakan variabel bebas. Di antara gambar yang suhunya berbeda hanyalah (4), artinya gambar (4) ini akan berpasangan dengan gambar lain. Bila dipasangkan (1) dan (4) maka variabel bebasnya ada dua, yaitu suhu dan konsentrasi H2SO4. Ini jadi tidak tepat. Bila dipasangkan (2) dan (4) maka variabel bebasnya ada dua, yaitu suhu dan luas permukaan Mg yang dalam keadaan terpotong-potong menjadi 4 bagian. Ini jadi tidak tepat. Bila dipasangkan (3) dan (4) maka variabel bebasnya ada tiga, yaitu suhu, konsentrasi H2SO4 dan luas permukaan Mg yang dalam keadaan terpotong-potong menjadi 4 bagian, dan tanpa variabel kontrol. Ini jadi tidak tepat. Jawaban yang tepat tidak tersedia. Soal Nomor 16 Hubungan antara nama suatu senyawa karbon, rumus strukturnya, dan jenis isomernya disajikan pada tabel berikut ini. Nama Rumus No Isomer Fungsi Senyawa Struktur (1) Asam etanoat
CH3COOH
2-propanol
(2)
Aseton
CH3COCH3
propanal
(3)
2-propanol
CH3COCH3
Asam propanoat
Metoksi CH3OCH3 etanol metana Pasangan data yang berhubungan dengan tepat adalah .... (4)
A. (1) dan (2) B. (1) dan (3) C. (2) dan (3) D. (2) dan (4) Pasangan gambar yang memenuhi kondisi tersebut adalah ....
A. (1) dan (2) B. (1) dan (3)
E. (3) dan (4) Pembahasan soal nomor 16: Nama Rumus No Senyawa Struktur
Isomer Fungsi
(1) Asam etanoat
CH3COOH
2-propanol
C. (2) dan (3)
(2)
Aseton
CH3COCH3
propanal
D. (2) dan (4)
(3)
2-propanol
CH3COCH3
Asam propanoat
E. (3) dan (5)
Metoksi CH3OCH3 etanol metana Asam alkanoat berisomer fungsi dengan alkil alkanoat, bukan dengan alkohol Alkanon (keton) berisomer fungsi dengan alkanal (aldehid) Alkohol berisomer fungsi dengan eter (alkoksi alkana), bukan dengan asam alkanoat. Eter (alkoksi alkana) berisomer fungsi dengan
Pembahasan soal nomor 15: Bila variabel bebasnya adalah suhu, maka suhu harus dibuat beda. Bila variabel terikatnya adalah waktu maka besarnya waktu akan ditentukan berdasar suhu yang dibuat berbeda. Bila variabel kontrolnya [H2SO4 ], maka konsentrasinya harus tetap agar dapat digunakan
(4)
alohol.
C. Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s)
Jawaban yang tepat D.
D. 2H2O(aq) + 2e– → H2(g) + 2OH–(aq)
Soal Nomor 17 Suatu tabung gas yang hanya berisi 116 g gas butana (C4H10) dibakar sempurna dengan 208 g gas oksigen menghasilkan 176 gas karbon dioksida dan 148 g uap air sesuai persamaan reaksi: C4H10(g) + O2 (g) → CO2(g) + H2O(g) (belum setara)
E. 2H2O(aq) → O2(g) + 4H+(aq) + 4e–
Pernyataan tersebut sesuai dengan hukum dasar kimia, yaitu...
A. Hukum Perbandingan Berganda (Dalton) B. Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier) C. Hukum Perbandingan Tetap (Proust) D. Hukum Perbandingan Volume (Gay-Lussac) E. Hukum Perbandingan Molekul ( Avogadro) Pembahasan soal nomor 17: Reaksi setara: C4H10(g) + 6½ O2 (g) → 4CO2(g) + 5H2O(g) Yang kasatmata pada soal ini adalah total massa sebelum bereaksi (116 g + 208 g = 324g) dan setelah bereaksi (176 g + 148 g = 324 g) adalah sama. Ini sesuai dengan hukum kekekalan massa (Hukum Lavoisier). Jawaban yang tepat B. Soal nomor 18 Cermati wacana berikut! Agar tidak cepat berkarat, kunci pintu yang terbuat dari besi dilapisi dengan logam tembaga melalui proses penyepuhan. Proses penyepuhan kunci pintu besi dengan logam tembaga dapat dilakukan dengan menggunakan sel elektrolisis seperti tampak pada gambar berikut ini.
Pembahasan soal nomor 18: Di katode akan terjadi reduksi kation. Larutan CuSO4 terurai menjadi kation Cu2+ dan anion SO42–. Jadi reaksi di katoda: Cu2+ + 2e– → Cu Jawaban yang tepat C. Soal Nomor 19 Cermati wacana berikut! pH normal darah manusia sudah dirancang selalu relatif tetap yaitu 7,40 ± 0,05. Komponen utama buffer darah adalah H2CO3 – HCO3– dengan perbandingan 1 : 20, yang merupakan salah satu hasil metabolisme pernapasan. CO2(g) ⇌ CO2(aq) CO2(g) + H2O(l) ⇌ H2CO3(aq) H2CO3(aq) + H2O(l) ⇌ H3O+(aq) + HCO3–(aq) Ka1 = 4,3 × 10–7 Pada kasus asidosis atau kelebihan asam, pH darah turun hingga mencapai kurang dari 7,00. Jika dibiarkan akan menyebabkan kerusakan permanen organ tubuh bahkan kematian. Salah satu upaya mengembalikan kondisi normal adalah dengan pemberian infus larutan natrium bikarbonat yang memiliki komposisi sama dengan buffer normal. Berdasar wacana di atas tujuan pemberian infus adalah untuk....
A. menurunkan pH darah dengan menggeser kesetimbangan ke arah kiri B. menurunkan pH darah dengan menggeser kesetimbangan ke arah kanan C. menaikkan pH darah dengan menggeser kesetimbangan ke arah kiri D. menaikkan pH darah dengan menggeser kesetimbangan ke arah kanan E. menurunkan pH darah tanpa menggeser arah kesetimbangan
Berdasarkan gambar tersebut, kesimpulan yang benar tentang proses elektrolisis yang terjadi pada katoda pada penyepuhan kunci pintu dari besi adalah
A. Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e– B. Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e–
Pembahasan soal nomor 19: Tujuan utama kasusnya adalah asidosis atau kelebihan asam dengan pH di bawah 7 adalah menaikkan pH darah agar normal, menambah NaHCO3 (atau HCO3–) berarti meningkatkan konsentrasi HCO3– yang berada di ruas kanan. Bila menambah konsentrasi zat di ruas kanan maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Jawaban yang tepat C. Soal nomor 20 Perhatikan notasi sel Volta berikut ini! Mg(s) | Mg2+ aq) || Sn2+ (aq) | Sn(s) E0 = +2,23 Volt Gambar yang tepat untuk menggambarkan sel Volta tersebut adalah ....
Perhatikan gambar lintasan elektron ion M2+ dan L– berikut!
Unsur M dan L masing-masing memiliki jumlah neutron berturut-turut 12 dan 10. Berdasarkan data tersebut, pernyataan yang tepat adalah ... Opsi Unsur Golongan Periode Notasi unsur
Pembahasan soal nomor 20: Mg(s) | Mg2+ aq) || Sn2+ (aq) | Sn(s) E0 = +2,23 Volt Makna dari notasi sel: Mg berperan sebagai anoda, Mg akan melarut atau teroksidasi menjadi Mg2+ dan Sn berperan sebagai katoda, di sini akan terjadi reduksi S2+ menjadi Sn. Gambar yang sesuai dengan notasi sel adalah A, B, dan E. Aliran elektron yang benar adalah dari anoda ke katoda. Jawaban yang tepat adalah A dan E, kedua gambar indentik, sama persis. Jawaban yang tepat A dan E. Soal nomor 21 Jika monomer asam adipat (asam-heksanadioat) dan monomer heksametilendiamina (1,6-diamino heksana) membentuk polimer secara kondensasi, polimer yang dihasilkan adalah ....
A. nilon 6,6 B. PVC C. teflon D. terilen E. bakelit Pembahasan soal nomor 21: Ini soal hafalan.
A
M
II-A
2
199M
B
L
II-A
3
199L
C
L
VII-A
2
199L
D
M
II-A
2
2412M
E
L
VII-A
3
2412L
Pembahasan soal nomor 22: M2+ mempunyai 10 elektron, M keadaan netral = 10 + 2 = 12 Konfigurasi elektron M = 2-8-2 → golongan II-A, periode-3 Nomor atom M = 12 Nomor massa M = jumlah netron M + nomor atom M Nomor massa M = 12 + 12 = 24 L– mempunyai 10 elektron L keadaan netral = 10 – 1 = 9, Konfigurasi elektron L = 2-7 → golongan VII-A, periode-2 Nomor atom L = 9 Nomor massa L = jumlah netron L + nomor atom L Nomor massa L = 10 + 9 = 19 Jawaban yang tepat C. Soal Nomor 23 Seorang siswa ingin menentukan orde reaksi dari reaksi antara natrium tiosulfat dan asam klorida menghasilkan natrium klorida, air dan belerang dioksida dan endapan belerang menurut reaksi: Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2O(l) + SO2(g) + S(s) Percobaan dilakukan dengan mengukur kecepatan terbentuknya endapan belerang. Data hasil percobaan disajikan pada tabel berikut ini. No. [HCl] Laju reaksi [Na2S2O3] M Percobaan M (Ms-1) (1)
0,1
0,1
2,5 × 10–5
(2)
0,2
0,1
1,0 × 10–4
(3) 0,1 0,2 5,0 × 10–5 Manakah diagram yang sesuai dengan reaksi tersebut? Jawaban yang tepat A. Soal nomor 22
Massa molar O2 = 16×2 = 32 g/mol 6,4 g O2 = 6,4 g : 32 g/mol = 0,2 mol Penentuan pereaksi pembatas, zat mana yang habis bereaksi yang akan digunkan sebagai pembanding untuk menentukan jumlah mol CO2. C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O
Pembahasan soal nomor 23: Soal ini meminta untuk menentukan grafik mana yang sesuai dengan orde reaksi terhadap [Na2SO3] saja. Untuk menentukan orde Na2SO3 gunakan data nomor 2 dan 1 karena saat itu konsentrasi HCl tetap. ([Na2SO3]2/[ Na2SO3]1)x = v2/v1 (0,2/0,1)x = 1×10–4 / 2,5×10–5 2x = 4 2x = 22 x=2 Grafik laju reaksi orde 2 yang benar adalah C Jawaban yang tepat C. Soal Nomor 24 Respirasi aerob adalah peristiwa pemecahan glukosa dengan bantuan oksigen menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Persamaan reaksi untuk pemecahan satu molekul glukosa secara sederhana adalah sebagai berikut. C6H12O6(aq) + O2 (g) → CO2(g) + H2O(g) (belum setara) Pada respirasi aerob terjadi pembakaran 5,4 g glukosa (Ar C = 12, H = 1, O = 16) dan gas oksigen yang tersedia adalah 6,4 g. Gas karbon dioksida yang dihasilkan pada peristiwa tersebut jika diukur pada keadaan STP adalah ...
A. 4,480 L B. 4,032 L C. 3,584 L D. 2,688 L E. 0,672 L Pembahasan soal nomor 24: Volume gas-gas dalam reaksi akan sebanding dengan koefisien reaksi gas dalam persamaan reaksi yang setara. Pada keadaan STP setiap 1 mol gas = 22,4 L
Awal
0,03 mol
0,2 mol
-
Bereaksi
-0,03 mol
-0,18 mol
0,18 mol
-
0,02 0,18 mol mol Jadi volume CO2 = 0,18 mol × 22,4 L/mol = 4,032 L Jawaban yang tepat A. Sisa
habis
Soal Nomor 25 Tabel larutan penyangga beserta komposisinya. No. Larutan Asam Larutan Garam (1)
10 mL larutan HF 0,02 M
10 mL larutan NaF 0,01 M
(2)
10 mL larutan HF 0,04 M
10 mL larutan KF 0,01 M
(3)
10 mL larutan HF 0,06 M
10 mL larutan NaF 0,01 M
Diketahui Ka HF = 6,8×10–4 urutan harga pH mulai dari yang terkecil hingga ke terbesar adalah ....
A. (1), (2), (3) B. (1), (3), (2) C. (2), (1), (3) D. (2), (3), (1) E. (3), (2), (1) Pembahasan soal nomor 25: [H+] = Ka[asam lemah]/[basa konjugat] Karena konsentrasi basa konjugat tetap, maka [H+] hanya ditentukan [asam lemah]. Semakin besar [asam lemah] maka [H+] semakin tinggi. pH = – log [H+], pH ini berbanding terbalik dengan [H+], semakin besar [H+] maka pH semakin kecil. Jadi urutan yang benar adalah (3), (2), (1) Jawaban yang tepat E. Soal Nomor 26 Diketahui 2 buah rumus struktur senyawa turunan alkana berikut ini.
Reaksi setara: C6H12O6(aq) + 6O2 (g) → 6CO2(g) + 6H2O(g) Massa molar C6H12O6 = ((12×6)+(1×12)+(16×6)) g/mol = 180 g/mol 5,4 g C6H12O6 = 5,4 g : 180 g/mol = 0,03 mol
Perbedaan sifat kimia dari kedua senyawa tersebut
adalah ....
A. senyawa X dapat bereaksi dengan Fehling membentuk cermin perak sedangkan senyawa Y tidak dapat bereaksi B. senyawa X dapat bereaksi dengan logam natrium sedangkan senyawa Y tidak dapat bereaksi C. senyawa Y dapat membentuk ikatan hidrogen sedangkan senyawa X tidak dapat D. senyawa X dapat bereaksi dengan HCN sedangkan senyawa Y tidak dapat bereaksi dengan HCN E. senyawa Y mempunyai titik didih lebih rendah dibanding senyawa X dengan Mr yang sama Pembahasan soal nomor 26: Mengalisis dan hafalan. Senyawa X adalah salah satu alkohol, senyawa Y adalah salah satu eter. Uji Fehling untuk menguji keberadaan gugus aldehid. X memang dapat bereaksi dengan Na sedangkan Y tidak dapat bereaksi dengan Na. Y tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dan X dapat. Dengan Mr yang sama X akan memiliki titik didih lebih tinggi karena adanya ikatan hidrogen. Jawaban yang tepat B. Soal Nomor 27 Massa garam dapur yang harus ditaburkan ke dalam 1 ton salju agar titik beku air salju turun menjadi -5oC adalah ... (Ar Na = 23, Cl = 35,5, Kf air = 1,86 molal –1 .oC)
A. 39,310 kg B. 78,629 kg C. 393,100 kg D. 786,290 kg E. 78629 kg Pembahasan soal nomor 27: NaCl akan terurai menjadi 2 partikel (Na+ dan Cl–), faktor van Hoff (i) = 2 ∆Tb = 0 – (–5) = 5 massa air = 1 ton = 1.000 kg Massa molar NaCl = (23+35,5) g/mol = 58,5 g/mol ∆Tb = molalitas NaCl × Kf × i 5 = molalitas NaCl × 1,86 × 2 molalitas NaCl = (5 : 3,72) molal molalitas NaCl = 1,344 molal Molalitas = jumlah mol zat terlarut : massa pelarut
(kg) 1,344 molal = jumlah mol NaCl : 1.000 kg Jumlah mol NaCl = 1,344 molal ×1.000 kg Jumlah mol NaCl = 1.344 mol Massa NaCl = jumlah mol NaCl × massa molar NaCl Massa NaCl = 1.344 mol × 58,5 g/mol Massa NaCl = 78.624 g = 78,624 kg. Yang paling mendekati adalah B Jawaban yang tepat B. Soal Nomor 28 Diketahui harga Ksp CaSO4 = 7,1 × 10–5 Larutan yang tertera pada tabel di bawah ini dicampurkan. No. 100 mL larutan 100 mL larutan (1)
Ca(OH)2 6 × 10–5 M
Na2SO4 6 × 10–5 M
(2)
CaCl2 6 × 10–5 M
Na2SO4 6 × 10–5 M
(3)
CaCl2 5 × 10–2 M
Na2SO4 5 × 10–2 M
(4) Ca(NO3)2 5 × 10–4 M Na2SO4 5 × 10–4 M (5) Ca(NO3)2 5 × 10–2 M
K2SO4 5 × 10–1 M
Campuran yang menghasilkan endapan adalah ....
A. (1) dan (2) karena nilai Qc > Ksp B. (1) dan (4) karena nilai Qc > Ksp C. (2) dan (5) karena nilai Qc = Ksp D. (3) dan (5) karena nilai Qc > Ksp E. (4) dan (5) karena nilai Qc < Ksp Pembahasan soal nomor 28: Syarat terbentuknya endapan nilai Qc > Ksp Qc yang nilainya lebih besar dari Ksp CaSO4 : (3) Qc = (5×10–2)(5×10–2) = 2,5×10–3 (4) Qc = (5×10–2)(5×10–1) = 2,5×10–2 Jawaban yang tepat D. Soal Nomor 29 Biosolar merupakan campuran biodisel dan solar. Biodiesel dibuat melalui reaksi transesterifikasi minyak/lemak dengan alkohol dan basa kuat menghasilkan monoalkilester dan gliserin sebagai hasil samping. Sedangkan solar dapat diperoleh dari pengolahan minyak bumi yang kandungannya terdiri atas senyawa-senyawa alkana rantai panjang C16–C20. Berdasarkan wacana tersebut, struktur senyawa komponen utama biodiesel dan solar adalah ....
ke arah kanan pada sistem kesetimbangan reaksi malah akan mengurangi produk di ruas kanan bila temperatur dinaikkan. Dari tabel diketahui nilai Kp yang semakin besar berarti produk bertambah konsentrasinya. Ini mengindikasikan reaksi bergeser ke kanan (ke arah pembentukan NH3). Karena reaksi bergeser ke kanan ketika suhu di turunkan dari 500 oC menjadi 400 oC bermakna reaksi tersebut bersifat eksoterm. Jawaban yang tepat D.
Pembahasan soal nomor 29: Rumus kimia gliserin dan solar sebagai komponen biodiesel ada di pilihan B, cukup jelas. Jawaban yang tepat B. Soal nomor 30 Pembuatan amonia (bahan dasar pupuk) diproduksi secara besar-besaran melalui proses Haber-Bosch menurut persamaan kesetimbangan: N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) Reaksi tersebut menggunakan katalis. Hubungan pengaruh suhu terhadap nilai konstanta kesetimbangan pada proses tersebut, diberikan pada tabel berikut. Suhu (oC) Kp (atm-2) 500
0,4
400 0,7 Berdasarkan data, pernyataan yang benar tentang kesetimbangan pembentukan amonia adalah ....
Soal Nomor 31 Bahan pemutih pakaian biasa digunakan untuk menghilangkan noda pada serat kain. Cairan pemutih mengandung bahan aktif senyawa natrium hipoklorit (NaClO). Untuk menghitung kadar NaClO dalam pemutih dapat digunakan metode titrasi iodometri. Reaksi yang terjadi adalah:
I.
NaClO (l) + 2KI(aq) + 2HCl(aq) → NaCl(aq) + 2KCl(aq) + I2(l) + 2H2O(l)
II.
I2(l) + 2Na2S2O3 (aq) → 2NaI (aq) + Na2S4O6(aq)
Berdasarkan wacana tersebut, sifat kimia dari senyawa yang terdapat dalam pemutih adalah ....
A. koloid pelindung B. oksidator C. reduktor D. katalisator
A. endoterm, suhu dinaikkan kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan amonia (kanan) B. endoterm, suhu dinaikkan kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan N2 dan H2 (kiri) C. eksoterm, suhu diturunkan kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan N2 dan H2(kiri) D. eksoterm, suhu diturunkan kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan amonia (kanan) E. endoterm, peningkatan suhu hanya mempercepat tercapainya kesetimbangan baru Pembahasan soal nomor 30: Pada reaksi yang bersifat endoterm (membutuhkan kalor) ke arah kanan pada sistem kesetimbangan reaksi akan semakin menghasilkan produk di ruas kanan bila temperatur dinaikkan. Sebaliknya pada reaksi yang bersifat eksoterm (menghasilkan kalor)
E. inhibitor Pembahasan soal nomor 31: Fokus hanya pada zat pemutih. Pemutih (NaClO) pada reaksi pertama mengalami reaksi reduksi. Tepatnya bilangan oksidasi Cl pada NaClO berubah dari +1 menjadi –1 pada Cl– (dalam NaCl atau KCl). Karena ia mengalami reaksi reduksi maka ia berperan sebagai oksidator. Jawaban yang tepat B. Soal nomor 32 Perhatikan informasi berikut! Larutan I : sebanyak 30 gram urea CO(NH2)2 dilarutkan dalam 250 mL air, dan larutan membeku pada suhu -3,6oC Larutan II : sebanyak 30 gram garam NaCl dilarutkan dalam 250 mL air, dan larutan membeku pada suhu 7,4oC Berdasarkan data kedua larutan tersebut, harga tetapan penurunan titik beku molal pelarut adalah ... (Mr CO(NH2)2 = 60; NaCl = 58,5).
A. 1,80oC molal-1
B. 3,60oC molal-1
Pada proses penyepuhan sendok besi dengan logam perak (Ar = 108) pada wacana tersebut dilakukan selama 15 detik dengan menggunakan arus sebesar 9,65 ampere. Massa logam perak yang melapisi sendok adalah....
C. 5,07oC molal-1 D. 37,7oC molal-1 E. 20,2oC molal-1 Pembahasan soal nomor 32: Urea merupakan larutan nonelektrolit. molalitas urea = (30 g : 60 g/mol) : 0,25 kg = 2 molal ∆Tb = molalitas urea × Kf 3,6 oC = 2 molal × Kf Kf = 3,6 oC : 2 molal = 1,8 oC/molal NaCl merupakan larutan elektrolit dengan i = 2. molalitas NaCl = (30 g : 58,5 g/mol) : 0,25 kg = 2,05 molal ∆Tb = molalitas NaCl × Kf × i 7,4 oC = 2,05 molal × Kf × 2 Kf = 7,4 oC : 4,1 molal = 1,8 oC/molal Jawaban yang tepat A. Soal Nomor 33 Diketahui konfigurasi elektron unsur A dan B ada sebagai berikut: A: 1s2 2s2 2p1 B: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 Jika kedua unsur A dan B membentuk suatu senyawa, rumus kimia dan bentuk molekul yang benar adalah ....
A. 0,054 g B. 0,081 g C. 0,162 g D. 0,810 g E. 1,620 g Pembahasan soal nomor 34: Ag+ + e– → Ag Massa ekivalen Ag = 108; t = 15 detik; i = 9,65 ampere. massa Ag yang digunakan untuk melapisi sendok m = (e.i.t)/96.500 m = (108 × 9,65 × 15)/96.500 m = 0,162 gram Jawaban yang tepat C. Soal Nomor 35 Diketahui dua buah unsur X dan Y. Jika unsur X dan Y bersenyawa, sifat daya hantar listrik jika senyawa tersebut dilarutkan dalam air dan jenis ikatan yang terjadi adalah ....
A. nonelektrolit dan kovalen koordinasi B. elektrolit dan ikatan kovalen koordinasi C. nonelektrolit dan ikatan kovalen D. elektrolit dan ikatan kovalen Pembahasan soal nomor 33: A: elektron valensinya 3 B: elektron valensinya 7, perlu 1 elektron untuk stabil sesuai aturan oktet. A3 + B1 → AB3→ semua elektron A terpakai untuk berikatan, tanpa elektron bebas. Dengan demikian rumus bentuk umum AX3 bentuk molekulnya segitiga datar. Jawaban yang tepat A.
E. elektrolit dan ikatan ionik Pembahasan soal nomor 35: Data tidak tersedia J Jawaban yang tepat B. Soal Nomor 36 Perhatikan gambar berikut!
Soal Nomor 34 Cermati wacana berikut. Agar tampak lebih indah dan bernilai jual tinggi, sendok besi dilapisi dengan logam perak melalui proses penyepuhan. Proses penyepuhan sendok besi dengan logam perak dapat menggunakan sel elektrolisis seperti gambar berikut ini. Korosi atau proses perkaratan pada pipa bawah
tanah merupakan proses elektro kimia dengan reaksi: Fe(s) → Fe2+ (aq) + 2e– O2(g) + 4H+(g) + 4e– → 2H2O(l) Untuk mencegah reaksi katodik, pipa dihubungkan dengan logam lain yang lebih mudah teroksidasi. Berdasarkan informasi tersebut, simpulan yang bisa didapat tentang faktor-faktor penyebab korosi adalah ....
panas dari lingkungan. Jawaban yang tepat B. Soal Nomor 38 Cermati Wacana Berikut. Bahan pemutih pakaian biasa digunakan untuk menghilangkan noda pada serat kain. Cairan pemutih mengandung bahan aktif senyawa natrium hipoklorit (NaClO). Untuk menghitung kadar NaClO dalam pemutih dapat digunakan metode titrasi iodometri. Reaksi yang terjadi adalah:
A. potensial reduksi Fe lebih besar dibanding dengan oksigen B. letak logam besi dalam deret Volta lebih kiri dari H2O C. adanya elektrolit/zat terlarut bersifat asam D. adanya oksigen dan uap air dalam udara yang lembab E. proses korosi memiliki E0 reaksi yang negatif Pembahasan soal nomor 36: Jawaban D adanya oksigen dan uap air yang lembab menjadi penyebab terjadinya korosi. Cukup jelas. Jawaban yang tepat D. Soal nomor 37 Alat kompres dingin biasanya digunakan untuk mengurangi rasa sakit akibat cedera. Untuk kompres dingin biasanya dipakai garam amonium nitrat NH4NO3. Garam tersebut dikemas dalam kemasan yang juga berisi air, ketika ditekan kemasannya, 30 gram garam NH4NO3 akan bereaksi dengan 100 mL air dan dapat menurunkan suhu dari 20oC menjadi 0oC dan dapat bertahan hingga 20 menit. Berdasarkan wacana tersebut, reaksi tersebut bersifat....
A. eksoterm, energi berpindah dari sistem ke lingkungan B. eksoterm, energi berpindah dari lingkungan ke sistem C. endoterm, energi berpindah dari sistem ke lingkungan D. endoterm, energi berpindah dari lingkungan ke sistem E. endoterm, perubahan entalpi sistem berkurang Pembahasan soal nomor 37: Karena reaksinya menyebabkan suhu turun maka reaksinya bersifat endoterm, proses perpindahan energi dari lingkungan ke sistem, sistem menyerap
1. NaClO (l) + 2KI(aq) + 2HCl(aq) → NaCl(aq) + 2KCl(aq) + I2(l) + 2H2O(l) 2. I2(l) + 2Na2S2O3 (aq) → 2NaI (aq) + Na2S4O6(aq) Berdasarkan wacana tersebut, jika dalam suatu percobaan titrasi terhadap 20 mL pemutih memerlukan sebanyak 40 mL Na2S2O3 0,2 M, kadar NaClO (w/w) dalam pemutih tersebut adalah .... ( Mr NaClO = 74,5 dan r NaClO = 1 g/mL) .
A. 0,745% B. 1,090% C. 1,117% D. 1,490% E. 2,235% Pembahasan soal nomor 38: Massa NaClO kotor: Massa NaClO = Volume NaClO × massa jenis NaClO Massa NaClO = 20 mL × 1 g/mL Massa NaClO = 20 g Hitungan dari titrasi: Perbandingan koefisien antara NaClO dengan koefisien Na2S2O3 = 1 : 2. Jumlah mol Na2S2O3 yang diperlukan = 40 mL × 0,1 M = 4 mmol Jadi jumlah mol NaClO = ½ × 4 mmol = 2 mmol = 0,002 mol Massa NaClO = jumlah mol NaClO × massa molar NaClO Massa NaClO = 0,002 mol × 74,5 g/mol Massa NaClO = 0,149 g Kadar NaClO = (massa NaClO titrasi : massa NaClO kotor) × 100% Kadar NaClO = (0,149 g : 20 g) × 100% Kadar NaClO = 0,745% Jawaban yang tepat A. Soal Nomor 39 Andi melakukan percobaan titrasi asam-basa untuk memperkirakan larutan asam oksalat (H2C2O4) dengan menggunakan indikator phenolftalein. Andi
meneteskan larutan NaOH 0,1 M ke dalam larutan H2C2O4 (Mr H2C2O4 = 90 g/mol). Data yang diperoleh dari tiga kali percobaan pada titik ekuivalen adalah sebagai berikut. Volume Volume No. H2C2O4 NaOH 0,1 M (1) 10 mL 19,8 mL (2) 10 mL 20,2 mL (3) 10 mL 20 mL Jika massa jenis larutan asam oksalat 1,2 gram/mL, larutan asam oksalat tersebut memiliki % massa H2C2O4 sebesar....
A. 4,5% B. 3,5% C. 3,0% D. 1,5% E. 0,75% Pembahasan soal nomor 39: Massa H2C2O4 = 10 mL × 1,2 g/mL = 12 g Volume rata-rata NaOH = (19,8 + 20,2 + 20) mL : 3 = 20 mL Jumlah mol NaOH = 20 mL × 0,1 M = 2 mmol. Reaksi: 2NaOH + H2C2O4 → Na2C2O4 + 2H2O Dari perbandingan koefisien reaksi setara dihitung jumlah mol H2C2O4 sebagai fakta. Jumlah mol H2C2O4 = ½ jumlah mol NaOH Jumlah mol H2C2O4 = ½ × 2 mmol Jumlah mol H2C2O4 = 1 mmol = 0,001 mol Massa H2C2O4dari hasil titrasi Massa 0,001 mol H2C2O4 = 0,001 mol × 90 g/mol Massa 0,001 mol H2C2O4 = 0,09 g Kadar H2C2O4 = (massa H2C2O4 titrasi : massa H2C2O4 kotor) × 100% Kadar H2C2O4 = (0,09 g : 12 g) × 100% Kadar H2C2O4 = 0,75% Jawaban yang tepat E. Soal Nomor 40 Diketahui reaksi:
Jenis reaksi untuk nomor I, II, dan III berturut-turut adalah ....
A. adisi, substitusi, dan eliminasi B. adisi, substitusi, dan substitusi C. eliminasi, substitusi, dan adisi
D. eliminasi, adisi, dan substitusi E. substitusi, adisi, dan adisi Pembahasan soal nomor 40: I : jenis reaksi adisi, yang semula zat memiliki ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. II: jenis reaksi substitusi, ada atom H pada gugus CH2 di tengah propana digantikan 1 atom Br dari Br2 III: jenis reaksi substitusi, terjadi penggantian atom Br oleh gugus OH dari basa KOH. Jawaban yang tepat B.
Perhatikan tabel periodik berikut!
Letak unsur yang sesuai dengan nomor atom dan konfigurasi elektron adalah ….
A. B. C. D. E.
Unsur
Nomor atom
X Y L Z Q
9 10 13 17 20
Konfigurasi elektron [He] 2s2 2p5 [He] 2s2 2p6 [Ne] 3s2 3p1 [Ne] 3s2 3p5 [Ne] 3s2 3p6
Pembahasan soal nomor 1: Cara mudah untuk menentukan nomor atom suatu unsur adalah menggunakan nomor atom gas mulia, yaitu: 2 He, 10Ne, 18Ar, 36Kr, 54Xe, dan 86Rn Dengan acuan gas mulia itu, dapat dihitung: X = 18 + 2 = 20 Y = 10 – 3 = 7 L = 18 – 5 = 13 Z = 36 – 5 = 31 Q = 54 – 3 = 51 Nomor atom yang tepat adalah L. Jawaban: C
2. Perhatikan notasi unsur berikut! 3 X; 11Z; 19W Gambar yang menunjukkan jari-jari atom ketiga unsur tersebut adalah ….
Pembahasan soal nomor 2: Menggunakan nomor atom untuk menentukan letak periode dan golongan. 2 1 3 X = 1s 2s gol. IA periode 2 1 11 Z = [10Ne] 3s gol. IA periode 3 1 19 W = [18Ar] 4s gol. IA periode 4 Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, jari-jari atom semakin besar. Jari-jari atom X < Z < W Jawaban: C 3. Perhatikan gambar struktur Lewis beberapa senyawa berikut!
Senyawa yang tidak mengikuti kaidah oktet atau duplet adalah …. A. (1) B. (2) C. (3) D. (4) E. (5) Pembahasan soal nomor 3: Oktet berarti elektron valensi 8, dan Duplet berarti elektron valensi 2 (khusus untuk Hidrogen) Pada gambar (5) dapat dilihat bahwa elektron valensi B Cuma 6.
Jawaban: E 4. Tabel berikut berisi data beberapa unsur dengan keelektro-negatifannya!
Unsur P Q R S T
Keelektronegatifan 2,10 3,16 2,66 2,20 3,98
Berdasarkan data tersebut, senyawa yang bersifat polar paling lemah adalah …. A. PR
B. ST C. RS D. PQ E. PS Pembahasan soal nomor 4: Kepolaran dapat ditunjukkan oleh perbedaan keelektronegatifan. Semakin besar perbedaan keeltronegatifan maka semakin polar.
Senyawa A. B. C. D. E.
PR ST RS PQ PS
Perbedaan keelektronegatifan 2,66 – 2,10 = 0,56 3,98 – 2,20 = 1,78 2,66 – 2,20 = 0,46 3,16 – 2,10 = 1,06 2,20 – 2,10 = 0,10
Senyawa yang bersifat polar paling lemah adalah PS Jawaban: E 5. Perhatikan data sifat fisik dari dua buah zat berikut!
Senya Titik Leleh wa (oC) P
-115
Q
810
Daya Hantar Listrik Lelehan Larutan Tidak Menghantar menghantarkan kan menghantarkan menghantark an
Berdasarkan data tersebut, jenis ikatan yang terdapat pada senyawa P dan Q berturut-turut adalah …. A. ion dan kovalen non polar B. kovalen polar dan kovalen nonpolar C. kovalen polar dan ion D. kovalen polar dan hidrogen E. hidrogen dan ion Pembahasan soal nomor 5: Senyawa P : ü Titik leleh rendah : kovalen ü Tidak dapat menghantarkan listrik dalam wujud lelehan namun menghantarkan listrik dalam wujud larutan: kovalen polar Senyawa Q : ü Titik leleh tinggi : senyawa ion ü Menghantarkan listrik dalam wujud lelehan maupun larutan : senyawa ion Jawaban: C 6. Konfigurasi elektron unsur X dan Y berturut-turut adalah : X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 Y : 1s2 2s2 2p5 Jika X dan Y membentuk senyawa XY3, maka bentuk molekulnya adalah …. A. huruf T B. segitiga datar C. piramida segitiga D. piramida segiempat E. bipiramida segitiga Pembahasan soal nomor 6: Dengan menggunakan konfigurasi elektron dapat ditentukan letak periode dan golongan. Namun untuk menentukan bentuk molekul
menggunakan teori VSEPR, yang dibutuhkan hanyalah elektron valensinya X : elektron valensi = 5 Y : elektron valensi = 7 ü Pasangan Elektron Ikatan (PEI) = jumlah atom keliling (atom Y) = 3 ü Pasangan Elektron Bebas (PEB) = (e.v. atom pusat – PEI)/2 = (5 – 3)/2 = 2/2 = 1 Tipe molekul: AX3E Bentuk molekul: segitiga piramida Jawaban: C 7. Perhatikan tabel berikut yang berisi rumus senyawa dan nama senyawa kimia:
No. (1) (2) (3) (4) (5)
Rumus Senyawa NaCO3 MgPO4 Al2(SO4)3 Ba(NO3)2 CH3COOCa
Nama Senyawa Natrium karbonat Magnesium fosfat Aluminium sulfat Barium nitrat Kalsium asetat
Berdasarkan data tersebut, pasangan senyawa dan nama senyawa yang benar adalah …. A. (1) dan (2) B. (2) dan (3) C. (3) dan (4) D. (3) dan (5) E. (4) dan (5) Pembahasan soal nomor 7: Pasangan rumus senyawa dan nama senyawa yang benar adalah:
No. Rumus Senyawa (1) Na2CO3 (2) Mg3(PO4)2 (3) Al2(SO4)3 (4) Ba(NO3)2 (5) (CH3COO)2Ca
Nama Senyawa Natrium karbonat Magnesium fosfat Aluminium sulfat Barium nitrat Kalsium asetat
Pasangan rumus senyawa dan nama senyawa yang tepat adalah: (3) dan (4) Jawaban: C 8. Perhatikan persamaan reaksi berikut! CaCO3(s) + 2HCl(aq) --> Cl2(aq) + CO2(g) + H2O(l) Pernyataan yang benar tentang persamaan reaksi tersebut adalah …. A. 1 molekul CaCO3 tepat bereaksi dengan 2 molekul HCl menghasilkan gas CO2 B. untuk menghasilkan 1 molekul CO2 diperlukan 1 molekul CaCO3 dan 2 molekul HCl C. gas CO2 dapat dibuat dari perbandingan massa CaCO3 dan HCl 1:2 D. gas CO2 dihasilkan dari 1 gram CaCO3 dan 2 gram HCl E. untuk menghasilkan 1 molekul CO2 diperlukan 1 molekul CaCO3 dan 1 molekul HCl Pembahasan soal nomor 8: Dalam persamaan reaksi setara, perbandingan
koefisien sama dengan perbandingan mol zat atau jumlah molekul zat yang terlibat reaksi.
Perbandingan koefisien
=
Perbandingan mol
Pernyataan yang paling tepat adalah yang menyatakan perbandingan semua mol atau jumlah molekul zat yang terlibat dalam reaksi Jawaban: B 9. Sebanyak 32 gram serbuk sulfur direaksikan dengan 32 gram gas oksigen dalam ruang tertutup menghasilkan gas sulfur dioksida menurut reaksi: 2S(s) + 2O2(g) --> 2SO2(g) Massa gas sulfur dioksida yang dihasilkan pada reaksi tersebut sebanyak …. (Ar S = 32; O = 16) A. 30 gram B. 32 gram C. 34 gram D. 40 gram E. 64 gram Pembahasan soal nomor 9: Menentukan mol sulfur dan mol oksigen: mol S = gram/Ar = 32/32 = 1 mol mol O2 = gram/Mr = 32/32 = 1 mol Menuliskan stoikiometri reaksi:
2S(s) 1 mol 1 mol -
Mula: Reaksi: Sisa:
+
2O2(g) 1 mol 1 mol -
Massa SO2 = mol x Mr = 1 x 64 = 64 gram Jawaban: E 10. Perhatikan data percobaan uji larutan berikut!
No. (1) (2) (3) (4) (5)
Pengamatan pada Elektroda Lampu tidak ada gelembung padam sedikit gelembung padam sedikit gelembung redup banyak gelembung redup banyak gelembung menyala
Pasangan senyawa yang merupakan larutan elektrolit kuat dan non elektrolit berturut-turut ditunjukkan oleh larutan nomor …. A. (1) dan (3) B. (2) dan (5) C. (4) dan (5) D. (5) dan (1) E. (5) dan (3) Pembahasan soal nomor 10: Uji daya hantar listrik larutan yang benar ditunjukkan oleh tabel berikut:
Jenis larutan Non elektrolit Elektrolit lemah Elektrolit kuat
Elektroda lampu Tidak ada gelembung Padam Sedikit gelembung Padam/redup Banyak gelembung Menyala
Senyawa yang menunjukkan larutan elektrolit kuat: (5) Senyawa yang menunjukkan non elektrolit: (1)
Jawaban: D 11. Asam okslat (H2C2O4) merupakan asam lemah bivalen yang terionisasi menurut reaksi:
Larutan H2C2O4 0,1 M akan memiliki pH sebesar ….
Pembahasan soal nomor 11: Menghitung konsentrasi ion H+ dalam asam lemah dengan rumus: Karena H2C2O4 merupakan asam lemah polivalen, sehingga mempunyai tetapan ionisasi asam lemah Ka1 dan Ka 2. Tetapan ionisasi yang digunakan dalam rumus hanya Ka1. Sehingga :
Jawaban: A 12. Seorang siswa melakukan percobaan titrasi untuk menghitung massa CH3COOH yang terdapat dalam cuka dapur, seperti gambar berikut:
Data percobaan hasil percobaan sebagai berikut:
Percobaan ke1 2 3
Volume cuka (mL) 10 10 10
Volume KOH (mL) 5,2 5,0 4,8
Massa CH3COOH (Mr = 60) yang terdapat dalam 10 mL cuka dapur tersebut adalah …. A. 3.10-2 gram B. 5.10-2 gram C. 6.10-2 gram D. 3.10-1 gram E. 6.10-1 gram Pembahasan soal nomor 12:
Langkah pertama: Menghitung volume rata-rata KOH yang bereaksi:
Langkah kedua: Menghitung molaritas cuka yang bereaksi dengan rumus titrasi asam-basa:
Langkah ketiga: Menghitung massa cuka:
Jawaban: C 13. Pada persamaan reaksi yang belum setara berikut: SO2(g) + O2(g) --> SO3(g) Perbandingan volume gas pereaksi dan hasil reaksi yang stoikiometris sesuai hukum Gay-Lussac adalah ….
A. B. C. D. E.
SO2 50 40 30 10 25
Volume gas (mL) O2 20 40 20 5 10
SO3 50 50 40 10 50
Pembahasan soal nomor 13: Menurut hukum Gay Lussac: Perbandingan volume = perbandingan koefisien Untuk memperoleh koefisien, reaksi tersebut harus disetarakan dulu:
Pasangan spesi kimia yang dapat membentuk larutan penyangga adalah …. A. (1) dan (2) B. (2) dan (3) C. (2) dan (5) D. (3) dan (4) E. (4) dan (5) Pembahasan soal nomor 14: Larutan penyangga terbentuk oleh asam lemah dan basa konjugasinya, atau asam lemah dan asam konjugasinya. + Pasangan asam-basa konjugasi terdapat selisih 1 H , yaitu: 2(2) H2PO4 dan (5) HPO4 Jawaban: C 15. Campuran larutan CH3COOH dengan larutan NaOH dapat menghasilkan garam yang terhidrolisis sebagian. Dari percobaan diperoleh data seperti dalam tabel berikut : CH3COOH NaOH PercoVolume Konsen- Volume KonsenBaan (mL) trasi (M) (mL) trasi (M) (1) 50 0,1 50 0,1 (2) 50 0,2 50 0,2 (3) 100 0,4 100 0,4 -5
Jika diketahui Ka CH3COOH = 1 x 10 maka urutan kenaikan pH campuran adalah …. A. (3), (2), (1) B. (3), (1), (2) C. (2), (3), (1) D. (1), (3), (2) E. (1), (2), (3) Pembahasan soal nomor 15: Stoikiometri reaksi percobaan 1:
CH3COOH + NaOH ® CH3COONa + H2O Mula: 5 mmol 5 mmol Reaksi: 5 5 5 5 Sisa: 5 mmol 5 Karena asam dan basa habis bereaksi, sistem ini merupakan hidrolisis garam, bersifat basa. Stoikiometri reaksi percobaan 2:
CH3COOH + NaOH ® CH3COONa + H2O 10 mmol 10 mmol Reaksi: 10 10 10 10 Sisa: 10 mmol 10 Mula:
Jawaban: D 14. Larutan penyangga berperan dalam menjaga kestabilan pH dalam cairan intrasel, ekstrasel dan berbagai sistem lainnya. Berikut adalah daftar spesi kimia yang dapat membentuk larutan penyangga:
(1) H2C2O4 (2) H2PO4(3) H2CO3 (4) CO32(5) HPO42-
Karena asam dan basa habis bereaksi, sistem ini merupakan hidrolisis garam, bersifat basa. Stoikiometri reaksi percobaan 3:
CH3COOH + NaOH ® CH3COONa + H2O 40 mmol 40 mmol Reaksi: 40 40 40 40 Sisa: 40 mmol 40 Mula:
Karena asam dan basa habis bereaksi, sistem ini merupakan hidrolisis garam, bersifat basa. Rumus hidrolisis garam tersebut adalah:
-
Dari reaksi di atas, [OH ] berbanding lurus dengan -
[CH3COO ]. pH semakin besar = [OH ] semakin besar = -
[CH3COO ] semakin besar.
-
Jadi, langsung hitung [CH3COO ] pada tiap percobaan:
Kesimpulan: urutan kenaikan pH adalah (1), (2), (3) Jawaban: E 16. Larutan CaCl2 0,1 M sebanyak 50 mL ditambahkan dalam 50 mL larutan Na2CO3 0,1 M. Massa endapan CaCO3 yang terjadi adalah …. (Ar Ca = 40; C = 12; O = 16; -10 Ksp CaCO3 = 1x10 ) A. 0,25 gram B. 0,50 gram C. 0,75 gram D. 1,00 gram E. 1,50 gram Pembahasan soal nomor 16:
CaCl2(aq +Na2CO3(aq ®CaCO3(s +2NaCl(aq ) ) ) ) Mula: 50 x 0,1 50 x 0,1 = =5 5 mmol mmol Reaksi 5 mmol 5 mmol 5 mmol 10 mmol : Sisa: 5 mmol 10 mmol Dengan Ksp CaCO3, maka kelarutan CaCO3 dapat dihitung: 2 Ksp CaCO3 = s
Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa CaCO3 yang terlarut sangat sedikit. Sehingga dapat dikatakan bahwa hampir semua CaCO3 yang dihasilkan akan mengendap, yaitu 5 mmol atau 0,005 mol. Massa CaCO3 yang mengendap: Mol x Mr = 0,005 x 100 = 0,5 gram. Jawaban: B 17. Berikut adalah 3 nama senyawa yang mengandung unsur oksigen: (1) belerang dioksida
(2) dinitrogen pentaoksida (3) difosfor trioksida Bilangan oksidasi unsur belerang, nitrogen, dan fosfor pada senyawa tersebut berturut-turut adalah …. A. +5; +4; +3 B. +2; +5; +3 C. +3; +5, +3 D. +4; +5; +3 E. +2; +3; +5 Pembahasan soal nomor 17: (1) belerang dioksida (SO2) Biloks S + 2 x biloks O = 0 Biloks S + 2 x (-2) = 0 Biloks S = +4 (2) dinitrogen pentaoksida (N2O5) 2 x biloks N + 5 x biloks O = 0 2 x biloks N + 5 x (-2) = 0 2 x biloks N = +10 Biloks N = +5 (3) difosfor trioksida (P2O3) 2 x biloks P + 3 x biloks O = 0 2 x biloks P + 3 x (-2) = 0 2 x biloks P = +6 Biloks P = +3 Jadi, biloks S, N, dan P berturut-turut adalah +4, +5+, dan +3 Jawaban: D 18. Perhatikan senyawa - senyawa berikut! (1) BeH2 (2) CH4 (3) H2O (4) HF (5) H2S Senyawa yang antar molekulnya hanya terdapat gaya London adalah …. A. (1) dan (2) B. (1) dan (3) C. (2) dan (4) D. (3) dan (4) E. (4) dan (5) Pembahasan soal nomor 18: Senyawa yang antar molekulnya hanya terdapat gaya London adalah senyawa yang bersifat nonpolar. Senyawa nonpolar tidak mempunyai pasangan elektron bebas pada atom pusatnya dan bentuk molekulnya simetri. Senyawa yang bersifat nonpolar: (1) BeH2 = linear (2) CH4 = tetrahedral Jawaban: A 19. Larutan tembaga(II) sulfat dielektrolisis menggunakan arus searah sebesar 9,65 A. Jika diketahui Ar Cu = 63,5 dan 1 F = 96.500 C, maka untuk mendapatkan endapan tembaga di katoda sebesar 12,7 gram, elektrolisis dilakukan selama …. (A) 965 detik (B) 1.000 detik
(C) 1.930 detik (D) 2.000 detik (E) 4.000 detik
Jawaban: B
Pembahasan soal nomor 19: Massa endapan logam yang dihasilkan di katode dapat dihitung dengan rumus:
21. Perhatikan rumus struktur senyawa karbon berikut!
Nama senyawa yang merupakan isomer fungsi dari senyawa tersebut adalah …. A. metoksi propana B. metil propanoat C. etil etanoat D. asam butanoat E. propil metanoat
Jawaban: E 20. Campuran 100 mL HCl 1 M dan 100 mL NaOH 1 M ternyata menghasilkan peningkatan suhu sebesar o -1 o -1 6 C. Jika kalor jenis air = 4,2 J.g . C , massa jenis
Pembahasan soal nomor 21:
-1
larutan = 1 g.mL maka persamaan termokimia yang paling tepat adalah …. A. HCl(aq) + NaOH(aq) --> NaCl(aq) + H2O(l) DH = +50,4 kJ.mol
-1
B. HCl(aq) + NaOH(aq) --> NaCl(aq) + H2O(l) DH = -50,4 kJ.mol
-1
C. HCl(aq) + NaOH(aq) --> NaCl(aq) + H2O(l) DH = -504 kJ.mol
Termasuk homolog ester atau alkil alkanoat. Yang merupakan isomer fungsi dari ester adalah asam karboksilat atau asam alkanoat. Jawaban: D
-1
D. HCl(aq) + NaOH(aq) --> NaCl(aq) + H2O(l) DH = +5040 kJ.mol
-1
E. HCl(aq) + NaOH(aq) --> NaCl(aq) + H2O(l) DH = -1
-5040 kJ.mol Pembahasan soal nomor 20: Perhitungan pada percobaan kalorimetri adalah:
22. Diketahui: -1 HBr(g) --> ½ H2(g) + ½ Br2(g) DH= +36 kJ.mol H2(g) --> 2H(g) DH= +434 kJ.mol
HCl(aq) + NaOH(aq) -- NaCl(aq) + H2O(l) > Mula: 1 x 0,1 = 1 x 0,1 = 0,1 mol 0,1 mol Reaksi: 0,1 mol 0,1 mol 0,1 mol 0,1 mol Sisa: 0,1 mol 0,1 mol
Untuk 1 mol H2O yang hasilkan, maka:
-1
Br2(g) --> 2Br(g) DH= +158 kJ.mol Energi ikatan H – Br dalam molekul HBr adalah …. -1 A. – 332 kJ.mol B. – 166 kJ.mol
-1
C. + 166 kJ.mol
-1
D. + 260 kJ.mol
-1
E. + 332 kJ.mol
Dalam persamaan termokimia, koefisien reaksi menyatakan jumlah mol zat yang terlibat. Untuk mengetahui jumlah mol yang terlibat reaksi, dapat dituliskan stoikiometri reaksinya:
-1
-1
Pembahasan soal nomor 22: Energi ikatan H – Br dapat dihitung melalui reaksi penguraian HBr: -1 HBr(g) ® ½ H2(g) + ½ Br2(g) DH= +36 kJ.mol DHreaksi = Jumlah Eikatan kiri - Jumlah Eikatan kanan +36 = (H – Br) - {½ (H – H) + ½ (Br – Br)} +36 = (H – Br) – {½ x (+434) + ½ x (+158)} +36 = (H – Br) – (217 + 79) H – Br = 36 + (217 + 79) H – Br = 332 Jawaban: E 23. Perhatikan gambar percobaan antara logam Mg dengan asam klorida:
Pembahasan soal nomor 24: Untuk menentukan orde reaksi terhadap NO, dapat digunakan data di mana konsentrasi Br2 sama, yaitu data 2 dan 3 Berdasarkan data percobaan tersebut yang merupakan variabel bebas, variabel terkontrol, dan variabel terikat adalah …. A. konsentrasi HCl, luas permukaan logam Mg, laju reaksi B. konsentrasi HCl, laju reaksi, luas permukaan logam Mg C. luas permukaan logam Mg, konsentrasi HCl, laju reaksi D. laju reaksi, konsentrasi HCl, luas permukaan logam Mg E. laju reaksi, luas permukaan logam Mg, konsentrasi HCl Pembahasan soal nomor 23: ü Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati. ü Variabel terkontrol adalah faktor-faktor yang diusakan untuk dinetralisasi oleh peneliti. ü Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul. Jadi, dalam percobaan ini: ü Variabel bebas: konsentrasi HCl ü Variabel terkontrol: luar permukaan Mg dan massa logam Mg. ü Variabel terikat: laju reaksi Jawaban: A 24. Pengamatan laju reaksi: NO(g) + Br2(g) --> NOBr2(g) disajikan dalam tabel berikut: PercoLaju [NO] (M) [Br2] (M) baan Reaksi (M.s-1) 1 0,1 0,1 2,4 2 0,1 0,2 4,8 3 0,2 0,2 9,6 Rumus persamaan laju reaksi yang benar adalah ….
Untuk menentukan orde reaksi terhadap Br2, dapat digunakan data di mana konsentrasi NO sama, yaitu data 1 dan 2
Rumus persamaan laju reaksi:
Jawaban: D 25. Ion besi(III) bereaksi dengan ion tiosianat 2+ SCN membentuk ion tiosiano besi(III), [Fe(SCN)] , yang berwarna merah darah, sesuai persamaan reaksi berikut: Jika pada sistem kesetimbangan ditambahkan lartan NaHPO4 yang dapat mengikat besi(III), maka kesetimbangan akan …. A. bergeser ke kiri, warna semakin pudar B. bergeser ke kanan, warna semakin pudar C. bergeser ke kiri, warna semakin merah D. tidak bergeser, warna tetap merah E. tidak bergeser, warna semakin pudar Pembahasan soal nomor 25:
-
Penambahan larutan NaHPO4 menyebabkan 3+
konsentrasi Fe berkurang, sehingga kesetimbangan geser ke kiri, warna merah semakin pudar.
Jawaban: A 26. Tetapan kesetimbangan (Kc) suatu reaksi adalah sebagai berikut:
Persamaan reaksi kesetimbangan yang sesuai adalah ….
Pembahasan soal nomor 26: Untuk persamaan tetapan kesetimbangan:
Reaksi kesetimbangan yang tepat adalah:
Fase yang dimasukkan dalam persamaan Kc adalah: (aq) dan (g) Sedangkan (s) dan (l) tidak dimasukkan dalam persamaan Kc. Jawaban: B 27. Perhatikan struktur molekul monomer berikut! CH2 = CH – CH3 Polimer yang dihasilkan serta kegunaannya adalah …. Polimer Kegunaan A. Polibutadiena Ban kendaraan B. Polistirena Penggaris platik C. Polietena Kantong plastik D. Polipropilena Botol plastik E Nilon Benang pancing Pembahasan soal nomor 27:
Kegunaan: pengemasan, tekstil (misalnya tali dan karpet), wadah plastik, komponen otomotif, dll. Jawaban: D 28. Berikut ini beberapa penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari: (1) penyerapan air oleh akar tanaman; (2) penambahan garam dalam pembuatan es putar; (3) penambahan garam untuk mencairkan salju; (4) penggunaan garam untuk membunuh lintah; dan (5) menambahkan etilen glikol pada radiator mobil Penerapan tekanan osmotik terdapat pada peristiwa nomor …. A. (1) dan (3) B. (1) dan (4) C. (2) dan (3) D. (2) dan (5) E. (4) dan (5) Pembahasan soal nomor 28: Berikut ini penjabaran sifat koligatif tiap peristiwa: (1) penyerapan air oleh akar tanaman; termasuk osmosis (2) penambahan garam dalam pembuatan es putar; termasuk penurunan titik beku (3) penambahan garam untuk mencairkan salju; termasuk penurunan titik beku (4) penggunaan garam untuk membunuh lintah; termasuk tekanan osmotik (5) menambahkan etilen glikol pada radiator mobil; termasuk penurunan titik beku Yang termasuk tekanan osmotik adalah (1) dan (4) Jawaban: B 29. Perhatikan gambar berikut!
Zat terlarut yang tidak mudah menguap Pelarut Larutan yang mempunyai tekanan uap paling besar ditunjukkan oleh gambar nomor …. A. (1) B. (2) C. (3) D. (4) E. (5) Pembahasan soal nomor 29: Tekanan uap larutan paling besar berarti penurunan tekanan uap paling kecil.
Penurunan tekanan uap berbanding lurus dengan fraksi mol zat terlarut, sesuai rumus: Perhitungan fraksi mol sebagai berikut:
Larutan yang tekanan uapnya paling besar, adalah penurunan tekanan uapnya paling kecil, atau fraksi mol nya paling kecil, yaitu: (2) Jawaban: B 30. Reaksi yang terjadi pada baterai Leclanche adalah sebagai berikut: + 2MnO2(s) + 2NH4 (aq) + Zn(s) --> 2+
Mn2O3(s) + Zn (aq) + 2NH3(aq) + 2H2O(l) Spesi kimia yang bertindak sebagai reduktor dan hasil reduksinya adalah …. A. MnO2(s) dan Mn2O3(s)
No. (1) (2) (3) (4) (5)
A. B. C. D. E.
Notasi sel Cu|Cu2+ Pb2+|Pb Ni|Ni2+ Zn2+|Zn Cu|Cu2+ Zn2+|Zn Ni|Ni2+ Cu2+|Cu Pb|Pb2+ Cu2+|Cu
Nilai Eosel Positif Positif Negatif Negatif Positif
Pembahasan soal nomor 31: Pada deret Volta, reaksi spontan terjadi jika logam yang berada lebih di kanan mengalami reduksi/ menangkap elektron (sebagai katode atau kutub positif). Deret Volta: Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Ni Sn Pb (H) Cu Hg Ag Pt Au Reaksi nomor (3) : (3) Cu|Cu2+ Zn2+|Zn Negatif Karena Zn di kiri Cu, maka reaksi tidak spontan atau o E sel negatif Jawaban: C 32. Berikut adalah eksperimen korosi besi (paku) yang dilapisi logam lain!
+
B. NH4 (aq) dan NH3(aq) C. Zn(s) dan Mn2O3(s) +
D. NH4 (aq) dan H2O(l) +
E. MnO2(aq) dan NH4 (aq) Pembahasan soal nomor 30: Berikut reaksi redoks yang terjadi: Reduksi: MnO2 ® Mn2O3 (biloks Mn berubah dari +4 menjadi +3) Oksidasi: Zn ® Zn2+ (biloks Zn berubah dari 0 menjadi +2) Reduktor: zat yang mengalami oksidasi, yaitu Zn Hasil reduksi: Mn2O3 Jawaban: C 31. Perhatikan rangkaian sel Volta berikut!
Besi yang mengalami perkaratan paling lambat adalah …. A. (1) B. (2) C. (3) D. (4) E. (5) Pembahasan soal nomor 32: Suatu logam akan mudah mengalami korosi jika bersentukan dengan logam lain yang kurang reaktif dibanding logam itu. Dalam deret volta, logam yang kurang reaktif berada di sebelah kanannya. Misalnya logam Fe, maka logam yang kurang reaktif dibanding Fe adalah: Ni, Sn, Pb, Cu, Hg, Ag, Pt, Au. Sebaliknya, suatu logam akan sulit mengalami korosi jika bersentuhan dengan logam lain yang lebih reaksi atau di sebelah kirinya dalam deret volta. Misalnya, logam Fe akan sulit korosi jika bersentuhan dengan logam: Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Jawaban: B o
33. Diketahui: E : Nomor gambar, notasi sel, dan harga E adalah ….
o
sel
yang tepat
2+
Zn |Zn = - 0,76 V 2+
Fe |Fe = - 0,44 V
2+
Pb |Pb = - 0,13 V 2+
Cu |Cu = + 0,34 V +
Ag |Ag = + 0,80 V Diagram sel yang berlangsung spontan adalah …. 2+ 2+ A. Cu|Cu Zn |Zn +
2+
+
2+
B. Ag|Ag Fe |Fe C. Ag|Ag Zn |Zn 2+
2+
2+
Zn |Zn
36. Perhatikan struktur senyawa berikut!
D. Pb|Pb Cu |Cu E. Pb|Pb
tunggal (ikatan jenuh) menjadi ikatan rangkap (ikatan tak jenuh). Pada reaksi nomor (2): terjadi pekepasan molekul CH3OH dan terbentuk ikatan tak jenuh Jawaban: B
2+
Pembahasan soal nomor 33: o Reaksi sel berlangsung spontan jika E sel nya bernilai positif atau logam yang mengalami reduksi pada deret volta berada lebih di kanannya. Pada reaksi yang D: 2+ 2+ Pb|Pb Cu |Cu , o
o
2+
o
2+
E sel = E Cu |Cu - E Pb |Pb = 0,34 – (-0,13) = +0,47 volt Atau cukup lihat, logam Cu berada di kanan Pb dalam deret volta Jawaban: D 34. Perhatikan gambar berikut!
Senyawa yang dihasilkan dari reaksi tersebut adalah …. A. metil propanoat B. etil propanoat C. etil pentanoat D. propil pentanoat E. propil etanoat Pembasahan soal nomor 34: Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat (dalam suasana asam) menghasilkan ester. CH3CH2CH2OH + CH3COOH <==> (propanol) (asam asetat) CH3COOCH2CH2CH3 + H2O (propil etanoat) Jawaban: E 35. Perhatikan reaksi kimia berikut! Reaksi eliminasi terdapat pada persamaan reaksi nomor …. A. (1) B. (2) C. (3) D. (4) E. (5) Pembahasan soal nomor 35: Pada reaksi eliminasi, terjadi pelepasan molekul kecil misalnya CO2 atau H2O. Terjadi perubahan ikatan
Rumus struktur senyawa orto-nitrotoluena dan parakloroanilina berturut-turut terdapat pada …. A. (1) dan (2) B. (1) dan (3) C. (2) dan (3) D. (4) dan (5) E. (3) dan (5) Pembahasan soal nomor 36: v orto-nitrotoluena: nomor 1 gug us —CH3 nomor 2 gugus —NO2 struktur:
v para-kloroanilina: nomor 1 gugus —NH2 nomor 4 gugus —Cl struktur:
Jawaban: A 37. Uji Molisch suatu senyawa memberikan warna merah-ungu pada bagian atasnya. Jika dilakukan uji Fehling tidak dihasilkan endapan merah bata. Senyawa tersebut tidak dapat dihidrolisis dan jika
ditetesi iodin memberikan warna biru. Maka senyawa tersebut adalah …. A. amilum B. glukosa C. galaktosa D. sukrosa E. laktosa Pembahasan soal nomor 37: v Uji Molisch digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat. Reaksi positif ditandai dengan munculnya cincin ungu di permukaan antara lapisan asam dan lapisan sampel. v Uji Fehling digunakan untuk menunjukkan adanya gugus pereduksi. Hasil uji positif ditunjukkan oleh galaktosa, glukosa, maltosa, dan arabinosa, sedangkan untuk karbohidrat jenis fruktosa, sukrosa dan pati menunjukkan hasil negatif. v Karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis termasuk monosakarida. v Bertujuan untuk mengetahui adanya polisakarida. Polisakarida jenis amilum akan memberikan warna biru. Desktrin akan memberikan warna merah anggur, sedangkan glikogen dan pati mengalami hidrolisis parsial akan memberikan warna merah coklat. Karbohidrat yg sesuai adalah: glukosa Jawaban: B 38. Hasil uji beberapa bahan makanan adalah sebagai berikut: Hasil pengujian Bahan Timbel(II) makanan Biuret Xantoproteat asetat Coklat I Biru muda Kuning kehitaman Coklat II Ungu Jingga kehitaman Tidak III Ungu Kuning berubah Tidak IV Biru muda Tidak berubah berubah Coklat V ungu jingga kehitaman Bahan makanan berprotein yang mengandung cincin benzena dan unsur belerang adalah …. A. I dan II B. II dan IV C. II dan V D. III dan IV E. III dan V Pembahasana soal nomor 38: Bahan makanan berprotein yang mengandung cincin benzena dan unsur belerang menunjukkan: v Hasil uji biuret positif: ungu v Hasil uji xantoproteat positif: jingga v Hasil uji timbal(II) asetat positif: coklat kehitaman. Bahan makanan yang sesuai: II dan V Jawaban: C
39. Unsur
dan
memiliki perbedaan sifat fisika dan kimia. Pernyataan yang tepat untuk kedua unsur tersebut adalah …. A. titik leleh Mg > Al B. keelektronegatifan Mg > Al C. afinitas elektron Mg > Al D. sifat basa Mg < Al E. energi pengionan Mg < Al Pembahasan soal nomor 39: 2 2 6 2 : 1s 2s 2p 3s golongan IIA periode 3 2 2 6 2 1 : 1s 2s 2p 3s 3p Golongan IIIA periode 3 Berikut ini sifat keperiodikan unsur dalam satu periode: Semakin ke kanan: v unsur periode 4, titik leleh semakin besar sampai Si lalu turun drastis v keelektronegatifan semakin besar v afinitas elektron semakin besar v sifat basa semakin lemah v energi pengionan semakin besar Pernyataan yang paling tepat adalah: E. Energi pengionan Mg