Dianiaya Ayah Tiri, Balita Dua Tahun Patah Hidung
DEPOK - SV anak berusia dua tahun mengalami tindakan kekerasan dan penganiayaan oleh ayah tirinya RD (28). Akibatnya, SV menderita luka lebam dan tulang hidungnya patah. Kini RD yang memiliki pekerjaan sebagai seorang sopir angkot D-05 Trayek Bojonggede-Terminal Depok harus berurusan dengan aparat Kepolisian karena diduga melakukan penganiayaan. Informasi yang dihimpun, penganiayaan terjadi di rumah kontrakan Gang Kapuk RT 05/13 Kelurahan Bojonggede Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor. Kejadian ini berawal ketika SV digendong oleh RD di rumahnya. Namun SV tidak mau digendong oleh pelaku sehingga anak tersebut menangis dan langsung dipukul oleh RD. SV pun mengalami luka lebam di bibir atas dan bawah. Ibu kandung korban Mirna Wati mengatakan, SV sering dipukuli oleh ayah tirinya."Engak hanya SV, saya pun sering dipukuli RD," kata Mirna pada wartawan Senin (2/7/2018). Kanit Perlindungan Perempuan Polresta Depok Iptu Nurul Karmilawati mengatakan, RD yang sehari-hari bekerja sebagai sopir angkot D-05 trayek Bojonggede-Terminal Depok telah ditangkap."Pelaku masih menjalani pemeriksaan dan sejumlah saksi pun telah dimintai keterangan," ucapnya.
Penganiayaan Guru oleh Siswa di Sampang
SAMPANG, KOMPAS.com — Penganiayaan berujung maut yang dilakukan seorang murid SMAN 1 Torjun, HI (170 kepada gurunya, Ahmad Budi Cahyono (26) memunculkan berbagai versi di publik. Untuk meluruskan hal itu, Polres Sampang menggelar konferensi pers pada Jumat (2/2/2018) malam, di Mapolres Sampang, Jawa Timur. Kapolres Sampang AKBP Budi Wardiman mengatakan, banyak informasi simpang siur beredar di masyarakat. Bahkan, ada pula pihak yang langsung mempublikasikan kejadian, meski belum mengetahui detail kejadiannya. Baca juga: Mendagri: Guru Garda Terdepan dalam Mengamalkan Pancasila Berikut kronologi penganiayaan HI terhadap sang guru yang disampaikan Budi: Pada Kamis (1/2/2018) sekitar pukul 13.00, korban mengisi pelajaran seni melukis di halaman depan kelas XII. Semua siswa diberi tugas melukis. Pelaku tidak menghiraukan apa yang ditugaskan korban. Korban kemudian menegur pelaku agar mengerjakan tugas seperti temannya yang lain. Teguran itu tetap tidak dihiraukan pelaku. Karena teguran tidak dihiraukan, korban kemudian menggoreskan cat ke pipi pelaku.Pelaku tidak terima dan mengeluarkan kalimat tidak sopan. Karena tidak sopan, korban memukul pelaku dengan kertas absen.Pukulan itu ditangkis pelaku dan langsung menghujamkan pukulan ke pelipis sebelah kanan korban. Akibatnya, korban tersungkur. Murid yang lain melerai pelaku dan korban.Korban bangun setelah terjatuh. Lengan kiri korban lecet karena menahan tubuhnya saat terjatuh. Seusai kejadian tersebut, seluruh siswa masuk kelas. Di dalam kelas, pelaku sempat meminta maaf kepada korban disaksikan murid-murid yang lain. Setelah pelajaran usai, korban dan pelaku pulang ke rumahnya masingmasing. Korban masih sempat bercerita kepada kepala sekolah tentang kejadian pemukulan yang dilakukan muridnya. Setiba di rumah, korban langsung istirahat karena mengeluh pusing dan sakit kepala. Sekitar pukul 15.00, korban dibawa ke Puskesmas Jrengik, Kabupaten Sampang. Karena pihak Puskesmas tidak mampu menangani, korban kemudian dirujuk ke rumah sakit daerah Kabupaten Sampang. Korban kembali dirujuk ke rumah sakit DR Soetomo, Surabaya. Pihak rumah sakit kemudian menangani korban dan korban dinyatakan mengalami mati batang otak (MBO), yang menyebabkan seluruh organ tubuhnya tidak berfungsi. Dokter memprediksi, korban tidak akan hidup lama. Sekitar pukul 21.40, korban dinyatakan meninggal dunia. Korban kemudian langsung dibawa pulang ke rumahnya di Sampang. "Saya luruskan, tidak ada penghadangan korban oleh pelaku setelah jam pulang sekolah. Kejadian penganiayaan yang sebenarnya di depan halaman kelas," kata Budi. Ia berharap, tidak ada lagi informasi simpang siur mengenai peristiwa ini. Baca juga: Murid Aniaya Guru, Puti Soekarno Nilai Dunia Pendidikan Ternoda "Polres Sampang terus mendalami kasus ini dan pelaku sudah ditahan. (Jumat) malam ini (pelaku) sudah ditetapkan sebagai tersangka," ujarnya. Meski termasuk kategori di bawah umur, HI tetap dikenakan Pasal 351 Ayat 3 KUHP tentang Penganiayaan yang mengakibatkan matinya seseorang, dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.
Remaja Pencuri Motor Ditangkap BOGOR, KOMPAS.com — Seorang remaja berusia 16 tahun berinisial AD ditangap aparat Kepolisian Sektor Parung karena mencuri sepeda motor di Pasar Parung, Desa Waru, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Kamis (15/3/2012) sekitar pukul 20.00. Sebelumnya, aparat yang sama menangkap Sulminta alias Umin alias Aji, yang baru saja berusia 19 tahun, juga pencuri motor. "Kami masih mengembangkan kasusnya, apakah hanya sekali ini dia mencuri atau juga terlibat pencurian motor di tempat lain. Barang buktinya baru satu motor. Kalau tersangka Aji, sudah empat motor yang kami sita," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Parung Ajun Komisaris Nelson Siregar, Kamis tengah malam. Menurut Siregar, Aji adalah residivis kasus pencurian kendaraan bermotor. Aji juga target operasi polisi. Saat tertangkap tangan akan menjual Yamaha Mio hasil curiannya kepada seseorang di pingir jalan di Rumpin, Aji menyangkal motor yang akan dijualnya itu sebagai motor curian. Tersangka mengatakan, itu motor milik temannya. Polisi tidak percaya dan tetap mengamankan tersangka. Lalu polisi menggelandang dia ke rumahnya di Kampung Nunggaerang, Desa Tegalega, Cigudeg, Kabupaten Bogor. Di rumah itu, polisi menemukan sebuah motor di belakang rumah. Orang-orang di rumah itu mengatakan, motor itu milik Aji, tetapi Aji tidak dapat menunjukan surat-surat kepemilikan kendaraan itu. Dia pun tidak dapat mengelak bahwa dia pencuri motor. "Dari pengakuan tersangka, sejak keluar dari penjara, dia sudah mencuri enam motor, termasuk mencuri di Parung. Dari enam motor yang dicurinya, empat motor berhasil ditemukan, termasuk dua motor yang masih berada di tangan tersangka waktu penangkapan," tutur Nelson Siregar. Ia menambahkan, tersangka adalah residivis kasus pencurian kendaraan bermotor. Aji dihukum penjara di LP Paledang selama dua tahun delapan bulan dan baru bebas dua-tiga bulan lalu. Sasaran motor yang dicurinya adalah motor-motor yang ada di lokasi-lokasi parkiran yang tidak ada juru parkirnya dan di halaman rumah. Alat yang digunakannya kunci huruf T.