Pel 7 [iv] - Perebutan Kekuasaan

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pel 7 [iv] - Perebutan Kekuasaan as PDF for free.

More details

  • Words: 3,742
  • Pages: 12
Pelajaran 7

*7-13 November 2009

Perebutan Kekuasaan

Sabat Petang Untuk pelajaran pekan ini bacalah: Kej. 17:10–17; Bil. 16, 17; Yos. 4:3–9; Mat. 26:13; Luk. 22:19. Ayat Hafalan: “Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan” (Amsal 16:18).

S

uatu kebencian yang diam-diam terhadap Musa dan Harun masih mengua­ sai hati orang banyak. Dihukum untuk mengembara di padang, hingga generasi pertama yang keluar dari Mesir mati, kelihatannya sukar diterima oleh kebanyakan dari mereka. Gantinya tunduk pada keputusan Allah, beberapa orang mulai berkomplot untuk melepaskan diri mereka dari kakak beradik itu, seakan-akan bukan Tuhan, tetapi dua orang inilah yang bertanggung jawab atas situasi ini. “Korah, pemimpin utama pergerakan ini, adalah seorang Lewi, dari keluarga Kehat dan seorang kemenakan Musa; dia adalah seorang yang mempunyai bakat dan juga berpengaruh. Sekalipun telah diangkat untuk melakukan tugas-tugas dalam kemah suci, ia merasa tidak puas dengan pangkatnya itu, dan.... Akhirnya ia merencanakan satu maksud yang berani menggulingkan baik kekuasaan sipil maupun agama.”—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 1, hlm. 473-474. Pelajaran pekan ini harus menjadi suatu pengingat yang kuat bagi kita perihal bobroknya hati manusia. Kesombongan, iri hati, haus kekuasaan, jika dipelihara dan dibiarkan membusuk dapat muncul dalam cara-cara yang menakutkan. Allah sendiri tahu bagaimana kepedihan, penderitaan, dan kehilangan yang telah dan akan diakibatkan oleh orang-orang yang, walaupun mengetahui lebih baik, namun mengizinkan benih-benih kepahitan ini berbuah. Mudahmudahan kita belajar dari kesalahan yang tampak di sini, dan tidak melakukan kesalahan yang sama. *Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 14 November

78

Minggu

8 November

Pemberontakan (Lagi) Baca Bilangan 16:1-3. Baca dengan saksama perkataan dari para pemberontak kepada Musa. Apakah empat kebohongan yang ditemukan di sini? ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ______________________________________________________________ Reaksi Musa terhadap serangan ini (Bil. 16:4) menunjukkan betapa kecewanya perasaannya terhadap tuduhan-tuduhan yang dipelintir dan diputarbalikkan tersebut, khususnya oleh orang-orang yang seharusnya lebih tahu dari yang lain. “Mereka termasuk ke dalam rombongan yang pergi bersama dengan Musa ke atas gunung untuk menyaksikan kemuliaan Ilahi.... Sambil mengaku bahwa mereka mempunyai perhatian yang dalam terhadap kemakmuran bangsa itu, pertama-tama mereka membisikkan rasa tidak puas mereka satu sama yang lain, dan kemudian kepada orang-orang berpengaruh yang ada di antara bangsa Israel itu. Hasutan mereka itu terus diterima sehingga mereka berani berbuat lebih jauh lagi, dan akhirnya mereka benar-benar percaya bahwa mereka itu didorong oleh semangat kerja bagi Allah.” —Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 1, hlm. 475. Kembali, di sini kita melihat manifestasi dari dosa asli Setan di surga. Tidak peduli betapa terhormat dan agungnya orang-orang ini, atau kedudukan tinggi yang mereka peroleh, itu tidaklah cukup bagi mereka. Mereka ingin lebih. Betapa kita harus berhati-hati! Apakah lagi di balik pemberontakan mereka? Juga, mengapa tuduhantuduhan ini sama sekali tidak benar? (Bil. 16:12-14). ________________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ ______________________________________________________________ Betapa tidak masuk akalnya perkataan dari orang-orang ini, menyebut Mesir itu “negeri yang berlimpah susu dan madu.” Sungguh mengherankan bagaimana dosa begitu sanggup mengelabui pertimbangan mereka sehingga negeri perbudakan dan perhambaan itu sekarang mereka sebut dengan istilah yang melambangkan tanah perjanjian Allah! Apakah cara-cara oleh mana kita menipu diri kita sendiri, cara-cara oleh mana kita merasionalisasikan atau membenarkan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan kita? Bagaimanakah kita dapat menjaga diri kita dari perangkap rohani yang berbahaya dan menyedihkan ini? 79

Senin

9 November

Jika Tuhan Menciptakan Sesuatu Baru Lihat reaksi Musa terhadap orang-orang ini (Bil. 16:4-11). Meskipun mereka mendapatkan kedudukan yang terhormat, tetapi mereka menginginkan yang lebih. Musa jelas-jelas melihat hal itu. Bahkan yang lebih penting, jika Anda mendengarkan kata-kata mereka, tampak seakan-akan mereka sedang memberontak melawan Musa dan Harun, seakan-akan dua orang tersebut telah mengeruk semua kekuasaan ini, telah melampaui batas wewenang mereka, dan telah meninggikan diri mereka di atas semua orang lain, demikian pula telah memimpin mereka ke padang untuk membunuh mereka. Namun, pada kenyataannya, kepada siapakah sebenarnya mereka memberontak (Bil. 16:11)? ________________________________________________________________ ______________________________________________________________ Kembali, seseorang harus berpikir dari mana orang-orang ini muncul dengan tuduhan-tuduhan palsu semacam itu. Kuasa siapakah yang telah membelah Laut Merah, kuasa Allah atau kuasa Musa dan Harun? Siapakah yang dinyatakan dengan awan di siang hari dan api di malam hari, Allah atau Musa? Sulit membayangkan, dengan semua yang telah mereka saksikan, mereka masih bisa bertindak seperti itu. Baca Bilangan 16:15-35. Perhatikan kata-kata Musa di ayat 28-30. Perkataan apakah yang menunjukkan apa persoalan sebenarnya? Pikirkan situasi mereka. Jika orang-orang ini sanggup menggerakkan suatu pemberontakan yang lebih luas, siapa bisa mengira akibat yang lebih mengerikan yang bisa muncul. Sebagaimana adanya, anak-anak Israel yang hampir tidak berakar dalam Tuhan sebagaimana mestinya, bisa dengan mudah tersesat. Mereka harus tahu bahwa Tuhan sedang mengendalikan, bahwa Tuhanlah yang sedang memimpin mereka, dan bahwa Musa dan Harun sedang melakukan apa yang Allah minta untuk mereka lakukan dan tidaklah bertindak sendiri. Semuanya ini seharusnya sudah jelas, tetapi lagi-lagi, dosa memiliki cara yang berkuasa menggelapkan pikiran kita. Sekali dinyalakan, maka roh pemberontakan itu sulit dipadamkan melainkan seringkali mengambil kesempatan. Semudah apakah Anda untuk dikuasai perasaan iri hati terhadap orangorang yang punya kedudukan atau kekuasaan lebih dari Anda? Apakah yang dapat Anda pelajari dari teladan Kristus yang dapat menolong Anda mengalahkan sentimen yang berpotensi menghancurkan ini? 80

Selasa

10 November

Tanda-tanda Peringatan Penyelidikan arkeologi di Palestina belum mengungkapkan banyak bahan tertulis (selain dari Gulungan Laut Mati), namun Alkitab menunjuk berbagai tanda peringatan sebagai tanda-tanda yang kelihatan untuk terus-menerus mengingatkan artinya kepada pikiran orang Israel. Contohnya dalam Kejadian 28:1122 Yakub mendirikan sebuah batu peringatan untuk mengingat perjanjian yang Allah buat kepadanya dan kepada keturunan-keturunannya. Bagaimanakah pemberontakan yang mengerikan terhadap Musa dan Harun ini diingat? (Bil. 16:36-40). Apakah yang secara khusus diingatkan oleh tanda peringatan ini? ________________________________________________________________ ______________________________________________________________ Kebanyakan tanda peringatan di Perjanjian Lama mengingatkan Israel akan kehendak Allah, kebaikan dan kasih karunia-Nya dan berkat-berkat perjanjianNya. Tanda-tanda itu mengarahkan manusia ke atas, kepada Allah, Tuhan kita. Sebagai contoh, jumbai biru di baju mereka (Bil. 15:38-41), atau pelangi setelah air bah (Kej. 9:13), atau sunat (Kej. 17:10-17), atau perayaan Paskah (Bil. 9:1-14), atau batu-batu peringatan yang didirikan Yosua pada penyeberangan sungai Yordan (Yos. 4:3-9). Sebaliknya, perbaraan-perbaraan tembaga di pelataran adalah suatu tanda peringatan yang bersifat pencegahan untuk mengamarkan orang asing atau yang bukan turunan Harun agar tidak coba-coba merampas hak keimamatan. Dalam pengertian yang lebih luas, itu akan mengingatkan orang-orang terhadap apa yang terjadi bila manusia—membenarkan ketamakan, ambisi dan keinginan mereka akan kekuasaan—memberontak melawan Allah. Itu adalah sua­tu tanda peringatan, mengamarkan orang-orang “untuk tidak menjadi seperti Korah, dan teman-temannya.” Apakah lagi tanda-tanda peringatan lain yang dapat Anda temukan dalam Alkitab, dan apakah tujuan tanda-tanda itu? (Lihat contohnya, Kel. 20:8-11; Bil. 31:54; Mat. 26:13; Luk. 22:19). Dalam cara-cara apakah korban-korban hewan menjadi sejenis tanda peringatan? ________________________________________________________________ _______________________________________________________________ ______________________________________________________________ Hal-hal apakah tentang Tuhan dan janji-janji-Nya yang perlu kita ingat­terus? Mengapa penting untuk terus-menerus memegang janji-janji tersebut? 81

Rabu

11 November

Di Antara Hidup dan Mati Kita mungkin berpikir bahwa pehukuman yang menimpa Korah, Datan, dan Abiram, serta 250 orang-orang ternama akan menenangkan jemaah itu. Bagaimanapun, api datang dari langit dan menghanguskan mereka, sementara bumi menganga dan menelan yang lainnya? Adakah yang lebih dari itu yang dapat Tuhan buat untuk menunjukkan kemarahan-Nya yang sepantasnya terhadap pemberontakan dan kemurtadan yang benar-benar jahat itu? Baca Bilangan 16:41-50. Apakah yang dikatakan ayat ini kepada kita tentang sifat manusia yang telah jatuh? Bagaimanakah tuduhan mereka memantulkan tuduhan yang sama yang telah dibuat oleh Korah dan yang lainnya? Apa yang dinyatakan oleh cerita mengherankan ini kepada kita adalah bahwa roh pemberontakan di antara beberapa orang belum berakhir dengan kematian Korah. Cerita itu terjadi di perkemahan, bahkan setelah semua peristiwa Korah baru saja terjadi. Sukar mengerti mengapa ada orang yang dapat berbuat demikian, khususnya setelah menyaksikan apa yang baru saja terjadi. Sekali lagi, ini hanya menunjukkan kepada kita bahwa sekali kita mulai tergelincir ke dalam pemberontakan dan kemurtadan, kita mungkin mendapati diri kita melakukan hal-hal yang sangat sinting dan tidak masuk akal. Betapa pentingnya agar kita, yang melalui kasih karunia Allah, menuntut janji-janji-Nya (1 Kor. 10:13; Flp. 1:6), mematikan sentimen-sentimen tersebut sebelum itu menuntun kita kepada kehancuran. Baca Bilangan 16:48. Apakah maknanya Harun berdiri di antara orangorang hidup dan orang-orang mati? Dalam pemandangan ini, bagaimanakah kita mendapatkan pandangan sekilas tentang apa yang Yesus telah lakukan bagi kita? ________________________________________________________________ ______________________________________________________________ Sebenarnya, hanya ada dua jenis manusia di dunia ini, yaitu yang hidup dan yang mati, bukan mati secara fisik tetapi mati secara rohani. “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah” (Yoh. 3:18). Yesus berdiri di antara orang hidup dan orang mati; Ia adalah perbatasan, titik peralihan dari satu kepada yang lainnya. Hanya melalui Dia kita dapat berpindah dari kematian kepada kehidupan. Apakah Anda berada di antara orang-orang hidup? Tentukan jawaban Anda. 82

Kamis

12 November

Tongkat Harun Berbunga Walaupun ribuan orang telah mati dalam pemberontakan yang digerakkan oleh Korah, Tuhan tahu persoalan kepemimpinan dalam keimamatan belum dibereskan. Sekalipun dengan semua yang Allah telah lakukan, hukuman yang berkuasa dan menyakitkan telah ditumpahkan kepada para pemberontak, Allah pasti tahu bahwa orang banyak itu belum tenang. Dengan dasar kebenaran Ia bisa saja membinasakan mereka semua, walaupun bukan keinginan-Nya berbuat demikian. Jadi setelah semua yang telah terjadi, Tuhan masih ingin untuk bekerja melalui orang-orang ini dan menyatakan kasih karunia penyelamatanNya kepada mereka. Baca Bilangan 17 dan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut: nn Apakah alasan untuk ujian ini? ______________________________________________________________ oo Bagaimanakah ayat ini menjadi sarana pencegahan terhadap pemberontakan yang lebih lanjut yang mengakibatkan penghukuman? ______________________________________________________________ pp Bagaimanakah reaksi dari orang banyak menyatakan bahwa mereka akhirnya mendapatkan pekabaran bahwa hanya orang-orang tertentu yang diizinkan menjadi imam? ______________________________________________________________ Tidak ada alasan yang dapat menyangkal terjadinya mukjizat tongkat Harun berbunga dan mengeluarkan buah badam. Bangsa Israel harus mengakui bahwa Allah telah mengadakan mukjizat dalam kemah suci yang untuk selamanya, menunjuk Harun dan keturunannya sebagai imam-imam di bait suci Tuhan. Yang menyedihkan adalah bahwa begitu banyak kesusahan harus dibayar untuk memahami hal ini. Yang mengagumkan adalah bahwa Tuhan mau melakukan bahkan begitu banyak bagi mereka agar mereka jadi lurus. Dari perspektif kita, adalah sangat mudah mempersalahkan dan menghakimi orang-orang Ibrani. Namun, bagaimanakah jika kita melihat pribadi kita sendiri (2 Kor. 3:15)? Mengapa seringkali sangat sukar bagi kita untuk mempelajari pelajaran yang Allah coba ajarkan pada kita? Bahkan mengapa, sekalipun kita telah mendapatkan lebih dari cukup bukti tentang kasih dan rahmat Allah, kita gagal untuk mempercayai-Nya? Mengapa kita melakukan kesalahan yang sama berulang kali? Bahkan yang lebih penting lagi, mengapa penting agar kita tidak berusaha membenarkan kesalahan-kesalahan kita? 83

Jumat

13 November

Pendalaman: Baca tulisan Ellen White, “Pemberontakan Korah,” dalam buku Alfa dan Omega, jld. 1, hlm. 473-487. “Saya ragu apakah pemberontakan sejati itu dapat dihilangkan.... “Pemberontakan dan kemurtadan berada di udara yang kita hirup. Kita pasti akan dipengaruhi olehnya kecuali oleh iman kita menggantungkan jiwa kita yang tidak berdaya ini kepada Kristus. Jika manusia begitu mudah disesatkan, bagaimanakah mereka akan berdiri bilamana Setan muncul dalam wujud Kristus dan melakukan pekerjaan mukjizat? Siapakah yang tidak tergoyahkan oleh pemalsuannya, yang mengaku sebagai Kristus padahal hanya Setan yang menyaru pribadi Kristus, dan kelihatan jelas seperti melakukan pekerjaan-pekerjaan Kristus? Apakah yang dapat menahan umat Allah agar tidak memberikan kesetiaan mereka kepada kristus palsu? ‘Jangan kamu pergi ke situ.’ “Doktrin harus dipahami dengan jelas. Orang yang disetujui untuk mengajarkan kebenaran haruslah berjangkar kuat; maka perahu mereka akan tahan terhadap badai dan angin ribut, karena jangkar menahan mereka dengan kokoh. Penipuan-penipuan akan meningkat, dan kita harus menyebut pemberontakan itu dengan namanya yang sebenarnya. Kita harus berdiri dengan seluruh perlengkapan senjata perang.” —Ellen G. White Comments, The SDA Bible Commentary, vol. 1, hlm. 1114.

Pertanyaan untuk diDiskusikan: nn Apakah cara-cara oleh mana dosa menipu kita? Bagaimanakah kita bisa mengetahui jika kita sedang ditipu olehnya? (Karena, bukankah bagian dari penipuan dosa adalah untuk membuat kita berpikir bahwa sebenarnya kita sedang tidak tertipu). Apakah peran Alkitab dalam menjawab pertanyaan ini? Bagaimanakah orang lain dapat menolong kita juga? oo Betapapun terbuka dan jelasnya pemberontakan yang kita lihat pada minggu ini, apakah cara-cara lain di mana roh yang sama dapat muncul di antara kita? Bagaimanakah kita dapat mengenalinya apabila itu muncul di tengah-tengah kita, khususnya bilamana itu terselubung dalam penyamaran yang membuat kita berpikir bahwa kita sesungguhnya tidak memberontak tetapi, malahan, benar-benar berdiri untuk apa yang benar? Bagaimanakah kita mengetahui perbedaannya? pp Mengapa tanda-tanda peringatan, baik keagamaan ataupun sekular, itu penting? Apakah beberapa tanda peringatan sekular yang biasanya ada dalam budaya Anda dan melambangkan apakah tanda peringatan itu? Rangkuman: Pemberontakan Korah dan teman-temannya terhadap Musa dan Harun itu sangatlah mendalam sehingga Allah harus memusnahkan mereka dan para pengikut mereka oleh gempa bumi, api, dan tulah. Cerita ini harus menjadi amaran terhadap iri hati dan cemburu, sebagaimana tanda peringatan lapisan tembaga di mezbah. Jika kita mau berdoa untuk para pemimpin dan menghargai apa yang Allah telah perbuat kepada mereka dan kepada kita, maka kita mungkin dapat menghindari masalah internal yang menimpa bangsa Israel kuno dalam pemberontakan Korah. 84

Penuntun Guru 7 Ringkasan Pelajaran Ayat Kunci: Bilangan 16:47, 48

Anggota Kelas Akan:

¾¾ Mengetahui: Pemberontakan para pemimpin dan umat terhadap pilihan Allah. ¾¾ Merasakan: Mengakui kebusukan hati dan sifat mematikan dari pemberontakan dan dibutuhkan tindakan yang luar biasa untuk menghentikan penyebarannya. ¾¾ Melakukan: Mengulangi dan mengingat kembali peringatan yang Allah buat untuk menjaga kita agar tetap berjalan pada jalan-Nya.

Garis besar Pelajaran:

I. Mengetahui: Pemberontakan terhadap Pemimpin yang Dipilih Allah A. Roh pemberontakan mulai dari Korah, seorang Lewi, dan tersebar kepada para pemimpin lainnya. Siapa-siapakah lagi yang dipengaruhi oleh roh memberontak, dan apakah akibatnya? B. Hukuman yang dijatuhkan untuk Korah, Datan, Abiram dan keluarga mereka sangat dramatis dan mengerikan, tetapi disiplin tidak berhenti sampai di sana. Apakah lagi tindakan disiplin yang menyusul? C. Peringatan apakah yang dibuat untuk menggambarkan pentingnya menghormati rencana Allah dalam hal pemerintahan dan di manakah itu diletakkan? II. Merasakan: Bahayanya Sifat Mematikan dari Pemberontakan A. Mengapa pemberontakan melawan para pimpinan yang dipilih Allah merupakan hal yang sangat serius? Apakah contoh lain pemberontakan melawan kepemimpinan yang menggambarkan bahayanya dosa ini? B. Apakah contoh anugerah dan pengantaraan yang terjadi dalam cerita ini? III. Melakukan: Memelihara Peringatan Allah di Hadapan Kita Bagaimanakah kita memelihara agar peringatan terhadap supremasi Allah tetap hidup dalam kehidupan kita? Apakah yang dapat kita lakukan minggu ini untuk menyegarkan dan memperkuat peringatanperingatan yang telah ditentukan Allah bagi kita dan gereja?

Rangkuman: Pemberontakan melawan kepemimpinan Allah memiliki akibat yang menakutkan bagi kita dan bagi orang-orang di sekitar kita, tetapi Allah memanggil kita untuk menolong Dia mengantarai dan menawarkan kasih karunia-Nya kepada orang-orang berdosa. 85

Langkah 1—Memotivasi Konsep utama untuk pertumbuhan rohani: Cemburu dan rakus kekuasaan menunjukkan kurangnya kepercayaan bahwa Allah sedang mengendalikan dan memiliki rencana yang terbaik bagi kita. Khusus untuk Guru: Nafsu untuk mendapatkan kekuasaan dan wewenang adalah salah satu dari dosa yang paling mematikan, karena itu sering sukar sekali mendeteksinya dan biasanya terselubung dalam motif yang paling luhur. Jarang ada orang yang cukup berani mengakui bahwa mereka mencari kekuasaan demi kehormatan diri mereka sendiri. Para politisi menginginkan kuasa “untuk menolong rakyat.” Para pimpinan perusahaan menginginkan kuasa demi “kepentingan perusahaan.” Mungkinkah para pemimpin gereja bisa jatuh dalam perangkap yang sama? Baca cerita berikut ini dari artikel Steve Walikonis tentang kekuasaan dan diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut: »» Jenis kuasa apakah yang Allah berhak untuk menggunakannya? ¼¼ Jenis kuasa apakah yang kenyataannya Allah pilih untuk gunakan? Berikan contoh-contoh khusus untuk menyokong jawaban Anda. ½½ Jenis kuasa apakah yang sah untuk digunakan oleh para pemimpin Kristen? Berikan alasan untuk jawaban Anda. Kutipan: “Bagaimanakah seharusnya seorang pemimpin gereja berhubungan dengan soal kuasa? J. R. P. French dan B. Raven memberikan lima jenis kuasa: “1. Kuasa keahlian: berdasarkan persepsi B terhadap kompetensi A. “2. Kuasa Kehormatan: berdasarkan identifikasi B dengan atau kesukaannya terhadap si A. “3. Kuasa upah: berdasarkan kesanggupan A menyediakan upah untuk B. “4. Kuasa pemaksaan: berdasarkan persepsi B bahwa A dapat memberikan hukuman bila tidak tunduk pada A. “5. Kuasa legitimasi: berdasarkan internalisasi norma-norma atau nilainilai yang umum berlaku.”—“The Pastor and Power,” Ministry, November 2007, hlm. 21. Anjuran: Buatlah fotokopi kutipan di atas agar anggota kelas dapat melihatnya sementara mereka mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan di atas.

86

Langkah 2—Menyelidiki

Komentar Alkitab I. Pemberontakan (lagi) dan Tanda-tanda Peringatan (Bersama anggota kelas, tinjau kembali: Bil. 16:1-40 dan Mzm. 106:16-16). Siapakah yang keterlaluan? Maukah penjahat yang sebenarnya berdiri? Korah dan teman-temannya bersikeras bahwa Musa dan Harun sudah keterlaluan dalam menjalankan wewenang mereka. Seperti kebanyakan tuntutan, isu tersebut bukanlah “hitam dan putih.” Orang-orang yang mengejar kekuasaan dan wewenang biasanya bisa mendapatkan alasan untuk ambisi mereka yang pada permukaannya kelihatan terhormat. Korah bersikukuh bahwa (1) setiap orang Israel adalah bagian dari umat Allah, dan (2) Allah bersama setiap orang. Sekarang, siapa yang dapat membantah hal itu? Tidakkah kita setuju bahwa argumen ini merupakan dasar filosifis untuk suatu demokrasi yang berdasarkan Alkitab? Namun demikian, motivasi Korah yang sesungguhnya, muncul dalam pernyataan tegasnya kemudian yang menuduh Musa dan Harun tidak mau membagi kepemimpinan dengan orang lain. Apakah hal ini benar? Kenyataan yang muncul bertentangan dengan tuduhan itu. Pertama, Musa telah bersedia menerima anjuran Yitro tentang pembagian tanggung jawab kepemimpinan di seluruh bangsa itu. Kedua, Musa telah bekerja sama dalam menerapkan pembagian kepemimpinan Allah kepada “tujuh puluh” orang bahkan membela hak kepemimpinan untuk mereka yang tidak ikut “pelantikan.” Tidak ada catatan yang mengindikasikan bahwa Musa atau Harun mencoba merembukkan kedudukan terhormat mereka sebagai pemimpin dan imam besar untuk suatu jenis keuntungan pribadi. Bukti ini menuntun kita mencurigai bahwa motif di balik gerakan Korah adalah tidak puas dengan jabatan yang ia dapatkan. Tidak puas dengan peran sebagai pemimpin orang Lewi, ia menginginkan jabatan imam. Sebagai seorang yang sungguh berbakat dan berpengaruh dalam kedudukannya yang sekarang, ia tentu mendapatkan simpati di antara banyak pemimpin Israel. Menarik untuk memperhatikan bahwa Datan dan Abiram, teman sekongkol Korah bahkan tidak mau datang untuk berdiskusi dengan Musa muka dengan muka. Malahan mereka melontarkan tuduhan kepada Musa lewat para utusan. Mereka berkata bahwa Musa telah membujuk mereka meninggalkan kenyamanan tinggal di Mesir. Mereka menggunakan istilah-istilah deskriptif yang Allah khususkan untuk Tanah Perjanjian. Kenyamanan! Betapa cepatnya mereka melupakan tuntutan pekerjaan yang tidak masuk akal di Mesir, pukulan-pukulan kejam, bahkan membunuh keturunan mereka sendiri. Jadi, dalam pengertian tuduhan dan balasan tuduhan, bagaimanakah bangsa itu melihat pihak mana yang benar? Musa dan Korah sepakat untuk mengikuti suatu ujian. Dalam suatu ujian yang mengingatkan kepada korban Kain dan Habel, atau pertandingan antara Elia dan nabi-nabi Baal. Orang-orang yang memihak Korah akan membawa perbaraan yang diisi dengan ukupan, demikian juga Musa dan Harun. Kemu87

dian Tuhan akan menunjukkan siapa yang benar-benar telah Ia pilih. Pada waktu yang telah ditentukan, Korah dan 250 pemimpin yang menyokong dia muncul bersama Musa dan Harun di depan pintu kemah pertemuan. Kenyataan bahwa Korah telah mengumpulkan orang banyak untuk menyaksikan peristiwa itu menjadi bukti kalau ia benar-benar yakin bahwa dia akan menjuarai suatu pekerjaan saleh di mana ia berharap untuk menang. Ini merupakan khayalan karena kecemburuan dan hati yang mengidam-idamkan kekuasaan! Malahan yang terjadi adalah, suatu hukuman mati adikodrati dijatuhkan bagi Korah, Datan, dan Abiram di mana suatu gempa bumi menelan mereka dan keluarga mereka hidup-hidup ke dalam tanah, dan 250 penyokong mereka tewas terbakar. Allah telah berbicara dengan jelas, tetapi pemberontakan belum juga padam. Pikirkan ini: Bilamana gereja terpecah dan para pemimpinnya berselisih, bagaimanakah kita melihat siapa yang benar-benar sedang mengikuti pimpinan Allah? II. Di Antara Orang Hidup dan Orang Mati, dan Tongkat Harun Berbunga (Bersama anggota kelas, tinjau kembali: Bil. 16:41-50; 17). Eleazar putra Harun, mendapat tugas mengumpulkan perbaraan-perbaraan dari para pemberontak dan menempanya menjadi pembungkus mezbah yang akan berfungsi sebagai pengingat yang terus-menerus terhadap konsekuensi pemberontakan. Itu adalah kegagalan yang serta merta. Besok harinya orangorang yang tidak puas di antara jemaah menuduh Musa dan Harun membunuh orang-orang yang telah mati kemarinnya. Betapa tololnya! Apakah mereka benar-benar percaya bahwa Musa dan Harun memiliki kuasa untuk menciptakan gempa bumi dan memerintahkan api turun dari langit? Jika tidak, mengapa mereka melontarkan tuduhan itu? Jika benar demikian, betapa bodohnya mereka menentang seseorang yang memiliki kuasa seperti itu! Untuk hari kedua berturut-turut Musa dan Harun menjadi pengantara untuk jemaah yang memberontak, ketika Allah mengamarkan mereka untuk menyingkir agar Ia dapat membinasakan Israel. Harun berlari ke tengah-tengah jemaah sambil membawa perbaraan, suatu simbol doa pengantaraan. Namun, hampir 15.000 orang binasa, sebelum wabah itu berhenti. Dalam peristiwa tongkat berbunga, Allah dengan penuh rahmat menyediakan satu lagi contoh yang merupakan bukti yang tak dapat dibantah mengenai pilihan-Nya terhadap Harun sebagai imam. Tiap-tiap suku menyerahkan sebatang tongkat, dan semuanya diletakkan di hadapan tabut perjanjian. Hanya tongkat Harun yang mengeluarkan kuntum yang menandakan pilihan Allah. Pemberontakan pun berak­hir, tetapi sungguh harga yang sangat mahal untuk membayar pendidikan. Pikirkan ini: Bagaimanakah kita dapat menjadi pengantara yang efektif bagi orang-orang dalam keluarga kita atau dalam gereja kita yang sedang memberontak melawan Allah? 88

Langkah 3—Menerapkan

Khusus untuk Guru: Pemberontakan Korah dan para simpatisannya menampilkan suatu contoh yang jelas tentang apa yang akan terjadi bila hamba yang Allah pilih ditentang oleh orang-orang yang hanya mencari kekuasaan dan kehormatan bagi diri mereka sendiri. Namun demikian, ada kalanya orang-orang yang dipilih untuk jabatan suci ini terbukti tidak layak bagi panggilan mereka. Anak-anak sulung Harun, anak-anak Eli, Kayafas, dan Ananias adalah contoh penting dari golongan agama. Semua raja Israel dan banyak dari raja-raja Yehuda hidup memberontak melawan Allah juga. Bagaimana seharusnya seorang percaya menghadapi situasi di mana seseorang yang berkuasa atas mereka ternyata tidak setia kepada Allah? Bagaimanakah orang percaya dapat menghindari lubang kejatuhan Korah namun berdiri menentang kemurtadan institusional? Pikirkan ini: »» Bagaimanakah Kristus mengajar kita untuk melakukan pendekatan kepada orang lain bila kita memiliki perbedaan-perbedaan? (Mat. 18:15-19). ¼¼ Bagaimanakah Paulus mempengaruhi imam besar yang memimpin pemeriksaannya? (Kis. 23:1-5). ½½ Petunjuk-petunjuk apakah yang Paulus berikan mengenai kekuasaan sipil apabila salah satu dari rezim yang paling menindas dalam sejarah sedang berkuasa? (Rm. 13:1-7). ¾¾ Apakah menghormati penguasa berarti bahwa kita terhindar dari tanggung jawab moral pribadi terhadap Allah? (Kis. 5:27-29). ¿¿ Bagaimanakah Elia menghadapi kepemimpinan yang cacat rohani? (1 Raj. 18). Bagaimanakah dengan Natan? (2 Sam. 12) Bagaimanakah dengan Yeremia? (Yer. 20:1-6; 28).

Langkah 4—Melatih Kreativitas

Khusus untuk Guru: Tentunya tidak ada pemimpin dunia yang sempurna dan yang tidak ada salahnya. Jika kesempurnaan merupakan kriteria kepemimpinan, maka tidak akan ada pemimpin selain Yesus. Kurang sempurna, semua pemimpin menjadi sasaran beberapa kritikan; namun, orang-orang percaya dipanggil untuk mendorong semangat para pemimpin yang saleh yang, walaupun mereka adalah manusia dan cacat, namun melakukan yang terbaik yang dapat mereka lakukan oleh kasih karunia Allah untuk memajukan pekerjaan-Nya. Ini bukan hanya suatu dorongan untuk alat kepemimpinan manusia, itu juga adalah suatu ungkapan keyakinan bahwa Pemimpin Sejati, yaitu Dia yang membentuk sejarah, masih tetap mengendalikan. Dorong anggota kelas melakukan salah satu dari yang berikut pekan ini: »» Menulis sebuah surat dorongan semangat kepada seorang pemimpin masyarakat yang secara jujur dapat Anda puji karena beberapa pencapaian, keteguhan moral, atau ciri-ciri pribadi. ¼¼ Menulis atau menelepon seorang pemimpin jemaat (ketua, pendeta, staf daerah, dan sebagainya) untuk mengungkapkan penghargaan Anda untuk pelayanannya. 89

Related Documents