Pedoman Sistem Utilitas-jadi.docx

  • Uploaded by: Syarifah Suri
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pedoman Sistem Utilitas-jadi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,360
  • Pages: 17
PANDUAN PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS

RS PERMATA DEPOK Jl. Raya Muchtar No. 22, Sawangan Kota Depok Telp. (021) 2966 9000 Fax. (021) 2966 8897 www.rspermata.co.id

RS Permata Depok

2018

Panduan Pengelolaan Sistem Utilitas (029B/SK-DR/RS-PD/II/2019)

KATA PENGANTAR

Dalam pelaksanaan kegiatan rumah sakit sagatlah diperlukan berbagai dokumen rumah sakit. Dokumen tersebut dapat dalam bentuk regulasi maupun sebagai bukti pelaksanaan kegiatan. Untuk dapat terjadinya persamaan persepsi dalam penyusunan dokumen yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan rumah sakit, maka disusunlah Pedoman Pengelolaan Sistem Utilitas Rumah Sakit. Dengan adanya pedoman ini, diharapkan dapat membantu kegiatan operasional rumah sakit agar berjalan sesuai dengan peraturan dan standar keselamatan. Dengan adanya Pedoman Pengelolaan Sistem Utilitas Rumah Sakit Rumah Sakit ini dapat bermanfaat bagi rumah sakit dan pihak-pihak lainnya yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan rumah sakit. Akhir kata saran dan koreksi demi perbaikan Pedoman ini sangat kami harapkan. Terima Kasih.

Penulis,

RS Permata Depok

Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Pedoman Pelayanan Komite PPI RS Permata Depok

ii

Panduan Pengelolaan Sistem Utilitas (029B/SK-DR/RS-PD/II/2019)

LEMBAR PENGESAHAN

Mengesahkan, Panduan Pengelolaan Sistem Utilitas Rumah Sakit Permata Depok Nomor : 029B/SK-DR/RS-PD/II/2019

Sebagai acuan yang digunakan dalam melaksanakan seluruh kegiatan Unit IPSRS di Rumah Sakit Permata Depok.

Depok, 11 Februari 2019

Direktur RS Permata Depok

dr.Heldi Nazir, MARS

Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Pedoman Pelayanan Komite PPI RS Permata Depok

iii

Panduan Pengelolaan Sistem Utilitas (029B/SK-DR/RS-PD/II/2019)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii LEMBAR PENGESAHAN ...................................................... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ..........................................................................................................................iv BAB IPENDAHULUAN ......................................................................................................... 6 1.1

Latar Belakang........................................................................................................ 6

2.1

Tujuan..................................................................................................................... 6

3.1

Ruang Lingkup........................................................................................................ 6

4.1

Batasan operasional ................................................ Error! Bookmark not defined.

BAB IISTANDAR KETENAGAAN.......................................................................................... 7 1.2

Kualifikasi Ketenagaan ............................................ Error! Bookmark not defined.

2.2

Uraian Tugas ........................................................... Error! Bookmark not defined.

3.2

Distribusi Tenaga ..................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB IIISTANDAR FASILITAS ................................................ Error! Bookmark not defined. 1.3

Fasilitas Bagi Petugas ............................................. Error! Bookmark not defined.

2.3

Fasilitas Pelayanan .................................................. Error! Bookmark not defined.

BAB IVTATA LAKSANA PELAYANAN .................................................................................. 8 1.4

Tata Laksana Pelayanan Surveilans ........................ Error! Bookmark not defined.

2.4

Tata Laksana Pengambilan Swab dan Kultur........... Error! Bookmark not defined.

3.4

Tata Laksana Monitoring Kebersihan Lingkungan ... Error! Bookmark not defined.

4.4

Tata Laksana Pelayanan CSSD............................... Error! Bookmark not defined.

5.4

Tata Laksana Linen ................................................. Error! Bookmark not defined.

6.4

Tata Laksana Formularium Antibiogram .................. Error! Bookmark not defined.

7.4

Pelayanan Kesehatan Karyawan ............................. Error! Bookmark not defined.

8.4

Pelayanan Renovasi Bangunan ............................... Error! Bookmark not defined.

9.4

Pelayanan Pembuatan Ruang Kohort ...................... Error! Bookmark not defined.

10.4

Pelayanan Pemeriksaan Baku Mutu Air dan lPA ...... Error! Bookmark not defined.

11.4

Kebersihan Tangan.................................................. Error! Bookmark not defined.

BAB VLOGISTIK .................................................................... Error! Bookmark not defined. 1.5

Tata Cara Logistik PPIRS ........................................ Error! Bookmark not defined.

BAB VIKESELAMATAN KERJA ............................................. Error! Bookmark not defined. 1.6

Kewaspadaan, Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi ...Error! Bookmark not

defined.

Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Pedoman Pelayanan Komite PPI RS Permata Depok

iv

Panduan Pengelolaan Sistem Utilitas (029B/SK-DR/RS-PD/II/2019)

2.6

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pegawai Melakukan Pemeriksaan Kesehata Error! Bookmark not defined.

3.6

Pengelolaan Bahan dan Barang Berbahaya ............ Error! Bookmark not defined.

4.6

Kesehatan Lingkungan Kerja Melakukan Monitoring Kegiatan Error! Bookmark not

defined. 4.6

Sanitasi Rumah Sakit Melakukan Monitoring Kegiatan ...........Error! Bookmark not

defined. BAB VIIKESELAMATAN PASIEN .......................................... Error! Bookmark not defined. 1.7

Ketepatan Identifikasi Pasien .................................. Error! Bookmark not defined.

2.7

Peningkatan Komunikasi Efektif ............................... Error! Bookmark not defined.

3.7

Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai ...........Error! Bookmark not

defined. 4.7

Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi .. Error! Bookmark

not defined. 5.7

Pengurangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan .....Error! Bookmark not

defined. 6.7

Pengurangan Risiko Pasien Jatuh ........................... Error! Bookmark not defined.

BAB VIIIPENGENDALIAN MUTU .......................................... Error! Bookmark not defined. 1.8

SistemPencatatandanPelaporan .............................. Error! Bookmark not defined.

2.8

PenerapanIndikator Keselamatan Pasien ................ Error! Bookmark not defined.

3.8

Analisis AkarMasalah ............................................... Error! Bookmark not defined.

BAB IXPENUTUP .................................................................. Error! Bookmark not defined.

Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Pedoman Pelayanan Komite PPI RS Permata Depok

v

Panduan Pengelolaan Sistem Utilitas (029B/SK-DR/RS-PD/II/2019)

BAB I DEFINISI

1.1

Latar Belakang Bangunan-bangunan gedung tidak dapat terlepas dari masalah-masalah lingkungan

seperti hujan,angin,panas,dingin & lembab, polusi dan sebagainya. Hal itu menyebabkan sebuah bangunan memerlukan suatu sistem utilitas yang dapat berfungsi dalant pelayanan suatu bangunan (building sertice), dimana fungsi utamanya adalah pada operasi mekanikal dan elektrikal seperti sistem tata udaru sistem plumbing system kelistrikan, sistem tata cahaya sistem transportasi vertikal dan sistem-sistem yang lain yangdapat menunjang bangunan tersebut agar dapat berfirngsi dengan baik. Secara fisik sistem utilitas rumah sakit sebagian besar merupakan jalur-jalur panjang, baik pada arah horisontal maupun pada arah vertikalnya.Dan di dalam perancangan bangunan jalur-jalur ini menuntut disediakannya ruang/tempat/lokasi yang secara kuantitas cukup dan secara kuatitas memenuhi syarat, baik syarat teknis maupun syarat pemeliharaan dan perbaikan. Di dalam perancanganya seringkali jalur instalasi ini ditempatkan pada satu zona dengan jalur sirkulasi, baik yang berada Di dalamperencanganya seringkali jalur instalasi ini ditempatkan pada satu zona dengan jalur sirkulasi, baik yang berada dalam jalur vertikal maupun yang berada pada jalur horisontal.Pada lajur vertikal yang ditempatkan pada satu zona disebut core dan pada jalgr horisontal sering kita lihat berada sejalan dengan jalur-jalur koridor yang menjalar di dalam bangunan yang bersangkutan 1.2

Tujuan 1. Tujuan Umum Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Permata Depok melalui kesehatan dan keselamatan kerja dan keamanan fasilitas. 2. Tujuan Khusus 

Sebagai pedoman pelayanan bagi staf IPSRS dalam melaksanakan tugas,wewenang dan tanggung jawab secara jelas.



Menggerakkan segala sumber daya yang ada dirumah sakit dan fasilitas kesehatan lain secara efektif dan efisien.



Menurunkan angka kejadian kecelakaan kerja dirumah sakit secara bermakna. BAB II RUANG LINGKUP

Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Pedoman Pelayanan Komite PPI RS Permata Depok

6

Panduan Pengelolaan Sistem Utilitas (029B/SK-DR/RS-PD/II/2019)

a. Ketersediaan air dan listrik 24 jam sehari dan dalam waktu tujuh hari dalam seminggu secara terus menerus b. Membuat daftar inventaris komponen – komponen sistem utilitas, memetakan pendistribusiannya, dan melakukan update secara berkala. c. Pemeriksaa, pemeliharaan, serta perbaikan semua komponen utilitas yang ada di daftar inventaris. d. Jadwal pemeriksaan, testing, dan pemeliharaan semua sistem utilitas berdasar atas kriteria seperti rekomendasi pabrik, tingkat risiko, dan pengalaman rumah sakit. e. Pelabelan pada tuas – tuas kontrol sistem utilitas untuk membantu pemadaman darurat secara keseluruhan atau sebagian. f.

Komponen listrik yang digunakan rumah sakit sesuai dengan standar dan peraturan perundang-undangan.

Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Pedoman Pelayanan Komite PPI RS Permata Depok

7

Panduan Pengelolaan Sistem Utilitas (029B/SK-DR/RS-PD/II/2019)

BAB III TATA LAKSANA

1. Sistem Utilitas Air Bersih a. Penanggung jawab  IPSRS b. Perangkat kerja  APD  ToolSet c. Tata laksana pelayanan  Pencatatan inventaris fasilitas untuk sistem jaringan air bersih.  Air bersih harus tersedia terus-menerus dalam 24 jam setiaphari dan 7 hari seminggu.  Mengidentifikasi area yang memiliki resiko paling tinggi akibat kegagalan air bersih.  Pemeliharaan sumber air bersih utama dan alternatif melalui pembersihan dari kotoran yang masuk dari luar.  Pemeriksaan jaringan pipa air bersih dari kebocoran.  Pembersihan bak penampungan ground tank dan roof tank setiap 3 bulan sekali.  Perbaikan kran-kran yang bocor.  Pemeliharaan sistem perpompaan, pipa transmisi, pipa transfer dan pipa distribusi.  Pemeriksaan kualitas air baik secara fisik, kimia,biologi melalui Laboratorium yang ditunjuk dilakukan setiap 6 bulan.  Pengurasan media filter (backwash) dilakukan setiap 1 minggu sekali pada hari kamis.  Pergantian media filter dilakukan setiap 1 tahun sekali.  Perawatan sistem perpompaan dilakukan setiap bulan.  Bekerja sama dengan pihak ke-3 yaitu PDAM dalam pemenuhan kebutuhan air bersih dalam kondisi darurat.  Setiap bulan melakukan uji coba sumber air alternatif.  Melakukan monitoring hasil pemeriksaan dan rencana tindak lanjut.  Tata letak pompa harus memperhatikan hal seperti : 1. Pompa harus ditempatkan pada tempat yang stabil dan datar 2. Untuk pompa submersible harus terendam 3. Untuk pompa sentrifugal harus jangan melebihi daya hisap.

d. Daftar Sumber Air Bersih Sumber Air Tanah

Kondisi Air tanah Dangkal

Jumlah 2

Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Pedoman Pelayanan Komite PPI RS Permata Depok

8

Panduan Pengelolaan Sistem Utilitas (029B/SK-DR/RS-PD/II/2019)

PDAM ( sumber air alternatif)

PDAM

1

e. Daftar inventaris Peralatan Air Bersih NO 1 2

JENIS Mesin Filter Jockey Pump

TEMPAT

Voltase

KONDISI TIDAK

Keterangan

/Daya/Jumlah

BAIK

Ground Tank

450 V

Baik

2 Unit

Ground Tank

380/660 V

Baik

1 Unit

Ground Tank

400/690 V

Baik

1 Unit

Ground Tank

380 V

Baik

1 Unit

Ground Tank

380 - 415 V

Baik

1 Unit

Rooftank

8 m3

Baik

1 unit

Pompa 3

Hidran Merk Siemens Pompa

4

Transfer Merk YUEMA

5

6.

Pompa Back Up Toren Air Bersih

2.Sistem Jaringan Listrik Alternatif ( Genset ) a. Penanggung jawab  IPSRS b. Perangkat kerja  APD  ToolSet c. Tata laksana pelayanan  Melakukan pemeriksaan air radiator ( jika kurang ditambah) setiap 1 buan sekali.  Melakukan pemeriksaan oli mesin setiap 1bulan sekali.  Melakukan cek stock solar setiap seminggu sekali. Batas maksimal ketersediaan solar adalah 200 liter. Apabila sudah digunakan maka solar harus dilakukan pembelian lagi supaya stock maksimal 200 liter.  Melakukan pemeriksaan air ACCU setiap 1 bulan sekali.  Warming up dilakukan setiap 1 minggu sekali selama 30 menit.  Pergantian filter oli, filter udara setiap 1 tahun sekali.  Uji Laboratorium Emisi genset setiap 6 bulan sekali sesuai dengan standar yang ada.  Pemeliharaan kebersihan ruangan dilakukan oleh tim IPSRS dibantu dengan pihak Cleaning Service setiap 1 bulan sekali. Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Pedoman Pelayanan Komite PPI RS Permata Depok

9

Panduan Pengelolaan Sistem Utilitas (029B/SK-DR/RS-PD/II/2019)

 Pembersihan unit dan tangki genset dilakukan oleh tim IPSRS dibantu dengan pihak Cleaning Service dilakukan setiap 1 bulan sekali.  Pencatatan penggunaan solar harus tercatat di kartu stock.  Setiap melakukan pemeliharaan, pergantian spare part, dan perbaikan harus tertulis di kartu maintenance.  Melakukan uji coba sumber listrik alternatif setiap 6 bulan sekali, dan hasil tersebut di dokumentasikan.  Harus tersedia peralatan UPS (;Uninterruptable Power Supply) untuk melayani Kamar Operasi (;Central Operation Theater), Ruang Perawatan Intensif (;Intensive Care Unit).  Perawatan UPS dilakukan oleh IT. 3. Sistem Proteksi Kebakaran a. Penanggung Jawab  IPSRS  K3RS b. Perangkat Kerja  Checklist c. Tata Laksana  Pelaksanaan pemeliharaan, perbaikan, dan pergantian spare part semua tercatat di dalam kartu maintenance.  Pemeriksaan rutin setiap 1 bulan sekali untuk kelengkapan komponen hidran seperti Hose box, selang, Nozzle, Fire alarm, petunjuk pemakaian.  Pemeriksaan Sprinkler otomatis setiap 1 bulan sekali, dilakukan pembersihan bebas dari kotoran yang melekat dan dilakukan uji coba minimal 1 tahun sekali.  Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) setiap 1 bulan sekali dengan cara pembersihan bagian fisik, pengecekkan pressure, tanggal kadaluarsa, kondisi nozzle, dan membolal-balikan tabung apar agar isi dari APAR tidak mengendap. Refill APAR segera dilakukan setelah APAR digunakan dengan cara pengajuan Refill APAR dan pihak distributor akan memberikan back up APAR.  Inventarisasi sistem proteksi kebakaran terdiri dari jumlah, kondisi, dan letak.  Uji coba Alarm Kebakaran setiap 6 bulan sekali. Apabila ada kerusakan segera hubung teknisi eksternal ( pihak ke-3 yang bertanggung jawab) jika terknisi internal tidak dapat mengatasi.  Memastikan akses jalur evakuasi dapat digunakan saat terjadi bencana. Pengecekkan akses pintu dapat dibuka dengan lancar dan cepat, tidak ada hambatan untuk menuju jalur evakuasi, handrail berfungsi dengan baik, ubin lantai tidak pecah, petunjuk evakuasi terpasang.

Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Pedoman Pelayanan Komite PPI RS Permata Depok

10

Panduan Pengelolaan Sistem Utilitas (029B/SK-DR/RS-PD/II/2019)

4.

Sistem Komunikasi Dalam Rumah sakit

Persyaratan komunikasi dalam rumah sakit dimaksudkan sebagai penyediaan sistem komunikasi baik untuk keperluan internal bangunan maupun untuk hubungan ke luar, pada saat terjadi kebakaran dan/atau kondisi darurat lainnya. Termasuk antara lain: sistem telepon, sistem tata suara, sistem voice evacuation, dan sistem panggil perawat. a. Penanggung jawab  IPSRS  Unit IT b. Perangkat Kerja  Toolset c. Tata Laksana  Sistem instalasi komunikasi telepon dan sistem tata komukasi gedung, penempatannya

harus

mudah

diamati,

dioperasikan,

dipelihara,

tidak

membahayakan, mengganggu dan merugikan lingkungan dan bagian bangunan serta sistem instalasi lainnya, serta direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan standar, normalisasi teknik dan peraturan yang berlaku.  Peralatan dan instalasi sistem komunikasi harus tidak memberi dampak, dan harus diamankan terhadap gangguan seperti interferensi gelombang elektro magnetik, dan lain-lain. (a)

Saluran masuk sistem telepon harus memenuhi persyaratan : 1) Tempat pemberhentian ujung kabel harus terang, tidak ada genangan air, aman dan mudah dikerjakan. 2) Ukuran lubang orang (manhole) yang melayani saluran masuk ke dalam gedung untuk instalasi telepon minimal berukuran 1,50 m x 0,80 m dan harus diamankan agar tidak menjadi jalan air masuk ke rumah sakit pada saat hujan dll.

(b)

Penempatan kabel telepon yang sejajar dengan kabel listrik, minimal berjarak 0,10 m atau sesuai ketentuan yang berlaku.

(c)

Ruang PABX/TRO sistem telepon harus memenuhi persyaratan: 1) Ruang yang bersih, terang, kedap debu, sirkulasi udaranya cukup dan tidak boleh kena sinar matahari langsung, serta memenuhi persyaratan untuk tempat peralatan. 2) Tidak boleh digunakan cat dinding yang mudah mengelupas. 3) Tersedia ruangan untuk petugas sentral dan operator telepon.

(d)

Ruang batere sistem telepon harus bersih, terang, mempunyai dinding dan lantai tahan asam, sirkulasi udara cukup dan udara buangnya harus dibuang ke udara terbuka dan tidak ke ruang publik, serta tidak boleh kena sinar matahari langsung.

Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Pedoman Pelayanan Komite PPI RS Permata Depok

11

Panduan Pengelolaan Sistem Utilitas (029B/SK-DR/RS-PD/II/2019)

(2)

Persyaratan Teknis Instalasi Tata Suara (a)

Setiap bangunan rumah sakit dengan ketinggian 4 lantai atau 14 m keatas, harus dipasang sistem tata suara yang dapat digunakan untuk menyampaikan pengumuman dan instruksi apabila terjadi kebakaran atau keadaan darurat lainnya.

(b)

Sistem peralatan komunikasi darurat sebagaimana dimaksud pada butir 1) di atas harus menggunakan sistem khusus, sehingga apabila sistem tata suara umum rusak, maka sistem telepon darurat tetap dapat bekerja.

(c)

Kabel instalasi komunikasi darurat harus terpisah dari instalasi lainnya, dan dilindungin terhadap bahaya kebakaran, atau terdiri dari kabel tahan api.

(d)

Harus dilengkapi dengan sumber/pasokan daya listrik untuk kondisi normal maupun pada kondisi daya listrik utama mengalami gangguan, dengan kapasitas dan dapat melayani dalam waktu yang cukup sesuai ketentuan yang berlaku.

(e)

Persyaratan sistem komunikasi dalam gedung harus memenuhi: 1) UU No. 32 tahun 1999, tentang Telekomunikasi. 2) PP No. 52/2000, tentang Telekomunikasi Indonesia.

4.1 Sistem Panggil Perawat (Nurse Call) Peralatan sistem panggil perawat dimaksudkan untuk memberikan pelayanan kepada pasien yang memerlukan bantuan perawat, baik dalam kondisi rutin atau darurat. Sistem panggil perawat bertujuan menjadi alat komunikasi antara perawat dan pasien dalam bentuk visual dan audible (suara), dan memberikan sinyal pada kejadian darurat pasien. a.

Penanggung jawab  IPSRS  Teknik Medik

b.

Perangkat Kerja  Toolset

c.

Tata Laksana  Pengecekan berkali setiap bulan sekali ke setiap ruangan dengan cara pengecekkan pada kabel listrik apakah ada yang terkelupas atau tidak, cek volume suara dan mikrofon. Saat maintenance berkoordinasi dengan Kepala Ruang Rawat Inap.  Pengecekkan juga dilakukan di center call yang ada di meja nurse station.  Testing Nurse call dilakukan di semua ruang rawat inap.

Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Pedoman Pelayanan Komite PPI RS Permata Depok

12

Panduan Pengelolaan Sistem Utilitas (029B/SK-DR/RS-PD/II/2019)

5.

LIFT ( ALAT ANGKUT ) Secara praktis pemeliharaan dikerjakan oleh PT. Mitsubishi, walaupun begitu pihak

IPSRS harus mendapat jaminan bahwa pesawat lift berfungsi baik sebagaimana mestinya. a. Penanggung Jawab  Pihak ke – 3 ( PT. Mitsubishi)  IPSRS b. Peralatan kerja  Berita Acara maintenance  Warning sign “ Lift sedang dalam Maintenance” c. Tata laksana Pelayanan  Pemeliharaan Lift oleh pihak ke-3 dilakukan setiap 3 bulan sekali, dengan pendampingan oleh tim IPSRS. Pemeliharaan meliputi : pengecekkan General Conditions Of Machine Room, Control Panel, Car Operating Condition, Push Button, Position Indicator, Cab Light, Communication Device, Appearance Component Of Cab, Appearance Component Of Hall.  Setiap kemacetan harus sudah selesai diperbaiki dalam satu jam,atau dua jam dengan pemanggilan oleh pihak ke-3.  Audit eksternal dilakukan oleh Disnaker setiap setahun sekali. 6.

Sistem Penghawaan (Ventilasi) dan Pengkondisian Udara (HVAC)

Setiap bangunan rumah sakit harus mempunyai ventilasi alami dan/atau ventilasi mekanik/buatan sesuai dengan fungsinya. Bangunan rumah sakit harus mempunyai bukaan permanen, kisi-kisi pada pintu dan jendela dan/atau bukaan permanen yang dapat dibuka untuk kepentingan ventilasi alami. Jika ventilasi alami tidak mungkin dilaksanakan, maka diperlukan ventilasi mekanis seperti pada bangunan fasilitas tertentu yang memerlukan perlindungan dari udara luar dan pencemaran. a. Penanggung Jawab  IPSRS b. Peralatan kerja  Toolset c. Tata laksana Pelayanan 

1)

SNI 03 – 6572 - 2000 atau edisi terbaru; Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung.

Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Pedoman Pelayanan Komite PPI RS Permata Depok

13

Panduan Pengelolaan Sistem Utilitas (029B/SK-DR/RS-PD/II/2019)

SNI 03 – 6390 - 2000 atau edisi terbaru; Konservasi energi

2)

sistem tata udara pada bangunan gedung. 7. Sistem Pengkondisian Udara

(1)

Umum.

(a)

Untuk kenyamanan termal dalam ruang di dalam bangunan rumah sakit harus mempertimbangkan temperatur dan kelembaban udara.

Tabel 4.5.2 – Tabel Standar Suhu, Kelembaban, dan Tekanan Udara Menurut Fungsi Ruang atau Unit.

No.

Ruang atau Unit

Suhu

Kelembaban

(0C)

(%)

Tekanan

1

Operasi

19 – 24

45 – 60

Positif

2

Bersalin

24 – 26

45 – 60

Positif

3

Pemulihan/perawatan

22 – 24

45 – 60

Seimbang

4

Observasi bayi

21 – 24

45 – 60

Seimbang

5

Perawatan bayi

22 – 26

35 - 60

Seimbang

6

Perawatan premature

24 – 26

35 - 60

Positif

7

ICU

22 – 23

35 - 60

Positif

8

Jenazah/Otopsi

21 – 24

-

Negative

9

Penginderaan medis

19 – 24

45 – 60

Seimbang

10

Laboratorium

22 – 26

35 - 60

Positif

11

Radiologi

22 – 26

45 – 60

Seimbang

12

Sterilisasi

22 – 30

35 - 60

Positif

13

Dapur

22 – 30

35 - 60

Seimbang

14

Gawat Darurat

19 – 24

45 – 60

Positif

15

Administrasi, pertemuan

21 – 24

-

16.

Ruang luka bakar

24 – 26

35 - 60

Seimbang Positif

Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan, Sekretariat Jenderal, DEPKES-RI

Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Pedoman Pelayanan Komite PPI RS Permata Depok

35

14

Panduan Pengelolaan Sistem Utilitas (029B/SK-DR/RS-PD/II/2019)

PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS C

(b)

Untuk mendapatkan tingkat temperatur dan kelembaban udara di dalam ruangan dapat dilakukan dengan alat pengkondisian udara yang mempertimbangkan :

1)

fungsi bangunan rumah sakit/ruang, jumlah pengguna, letak geografis, orientasi bangunan, volume ruang, jenis peralatan, dan penggunaan bahan bangunan;

(2)

2)

kemudahan pemeliharaan dan perawatan; dan

3)

prinsip-prinsip penghematan energi dan ramah lingkungan

Persyaratan Teknis.

Untuk kenyamanan termal pada bangunan gedung harus memenuhi SNI 03-6572-2001 atau edisi terbaru; Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung.

4.6

Sistem Pencahayaan

(1)

Umum.

Setiap rumah sakit untuk memenuhi persyaratan sistem pencahayaan harus mempunyai pencahayaan alami dan/atau pencahayaan buatan/ mekanik, termasuk pencahayaan darurat sesuai dengan fungsinya.

(2)

Persyaratan Teknis.

(a)

Rumah sakit tempat tinggal, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan bangunan pelayanan umum harus mempunyai bukaan untuk pencahayaan alami.

(b)

Pencahayaan alami harus optimal, disesuaikan dengan fungsi rumah sakit dan fungsi masing-masing ruang di dalam rumah sakit.

(c)

Pencahayaan buatan harus direncanakan berdasarkan tingkat iluminasi yang dipersyaratkan sesuai fungsi ruang dalam rumah sakit dengan mempertimbangkan efisiensi, penghematan energi yang

Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Pedoman Pelayanan Komite PPI RS Permata Depok

15

Panduan Pengelolaan Sistem Utilitas (029B/SK-DR/RS-PD/II/2019)

digunakan, dan penempatannya tidak menimbulkan efek silau atau pantulan.

(d)

Pencahayaan di RS harus memenuhi standar kesehatan dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai standar intensitas cahaya sebagai berikut :

Tabel 4.6 – Tabel Indeks Pencahayaan Menurut Jenis Ruang atau Unit

No.

Ruang atau Unit

Intensitas Cahaya (lux)

Keterangan

Ruang pasien 1

- saat tidak tidur

100 – 200

- saat tidur

maks. 50

2

R. Operasi umum

300 – 500

3

Meja operasi

Warna cahaya sedang

Warna cahaya sejuk atau sedang 10.000 – 20.000 tanpa bayangan 4

Anastesi, pemulihan

300 – 500

5

Endoscopy, lab

75 – 100

6

Sinar X

minimal 60

7

Koridor

Minimal 100

Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan, Sekretariat Jenderal, DEPKES-RI

Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Pedoman Pelayanan Komite PPI RS Permata Depok

36

16

Panduan Pengelolaan Sistem Utilitas (029B/SK-DR/RS-PD/II/2019)

PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS C

8

Tangga

Minimal 100

9

Administrasi/kantor

Minimal 100

10

Ruang alat/gudang

Minimal 200

11

Farmasi

Minimal 200

12

Dapur

Minimal 200

13

Ruang cuci

Minimal 100

14

Toilet

Minimal 100

15

R. Isolasi khusus penyakit Tetanus

0,1 – 0,5

16

Ruang luka baker

100 – 200

Malam hari

Warna cahaya biru

8.

Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Pedoman Pelayanan Komite PPI RS Permata Depok

1

Related Documents

Pedoman
August 2019 96
Pedoman
August 2019 103
Sistem
April 2020 52

More Documents from "Bambang Trihadmojo"