Pedoman Sistem Utilitas.docx

  • Uploaded by: chilfi
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pedoman Sistem Utilitas.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 8,815
  • Pages: 43
BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Pedoman dalam melakukan pengelolaan dan pemeliharaan utility dan lingkungan: a) Kepmenkes No. 1087/MENKES/SK/VIII/2010 tentang standart Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit b) Kepmenkes No.1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit c) Pedoman Pemeliharaan Bangunan Rumah Sakit Direktorat Instalasi Medik Depkes RI tahun 1995 d) Kepmenkes No. 876/MENKES/SK/VIII/2001 tentang Pedoman Tekhnis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan e) Permenkes No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum f) Keputusan Bapedal No. 1 tahun 1995 tentang Tata Cara Persyaratan Tekhnis Pengumpulan dan Penyimpanan Limbah B3 g) Kepmenkes No. 1439/MENKES/SK/XI/2002 tentang Pelayanan Gas Medis pada Sarana Pelayanan Kesehatan.

2. Tujuan Tujuan Umum Dapat mengelola dan memelihara mekanik, listik, instalasi air bersih dan air minum, pengolahan limbah, kesehatan lingkungan, gas medis dan instalansi air bersih dengan baik dan aman

Tujuan Khusus a. Menjamin ketersediaan listrik 24 jam dalam sehari b. Menjamin ketersediaan air bersih 24 jam dalam sehari c. Menjamin ketersediaan gas medis 24 jam dalam sehari

d. Melakukan pemeliharaan mekanikal yang terdiri dari Air Conditioning (AC, telephon, TV. Lift bertujuan untuk menjaga kelayakan alat mekanikal sehingga saat pemakaian alat aman dan

safety bagi pengguna , pasien dan pengunjung , 1

memperpanjang usia peralatan mekanikal, dapat mendeteksi kerusakan mekanikal secara lebih awal, dapat menurunkan biaya kerusakan karena kerusakan diketahui lebih awal e. Melakukan pemeliharaan listrik meliputi lampu, saklar, stop kontak, instalasi kabel dalam gedung, panel listrik dan genset bertujuan untuk menjaga kelayakan alat mekanikal sehingga saat pemakaian alat aman dan safety bagi pengguna , pasien dan pengunjung , memperpanjang usia peralatan mekanikal, dapat mendeteksi kerusakan mekanikal secara lebih awal, dapat menurunkan biaya kerusakan karena kerusakan diketahui lebih awal f. Melakukan pemeliharaan instalasi air bersih, penyehatan air bersih dan air minum g. Melakukan pemeliharaan instalasi air limbah, incenerrator dan pengelolaan sampah h. Melakukan pemeriksaan kesling meliputi penyehatan ruang dan halaman, penyehatan hygiene dan sanitasi makanan dan minuman i. Melakukan pengelolaan dan pemeliharaan gas medis

3. Manfaat a. Terjaminnya keselamatan dan keamanan pasien, keluarga pasien, pengunjung dan staf RSUD Cilincing b. Terpenuhinya semua kebutuhan perawatan pasien

4. Sasaran a. Tercipta kesehatan lingkungan dengan semua indicator yaitu air, udara, pencahayaan, kebisingan, sanitasi makanan sesuai baku mutu b. Selalu tersedia air bersih dan air minum 24 jam dalam 1 minggu c. Listrik menyala 24 jam dalam 1 minggu d. Kerusakan minimal pada sarana dan prasarana non medis Rumah Sakit

BAB II RENCANA KEGIATAN DAN JADWAL PELAKSANAAN

A. KETERSEDIAAN LISTRIK Ketersediaan listrik untuk RSUD Cilincing tahun 2018 tidak berbeda dengan tahun sebelumnya dimana sumber listrik dan penerangan RSUD Cilincing berasal dari : 

Listrik PLN 2



Generator (genset)



Lampu Emergency

1. Sumber listrik PLN Listrik PLN merupakan simber listrik utama RSUD Cilincing dimana ketersediaannya harus ada 24 jam.

2. Generator listrik (genset) RSUD Cilincing memiliki 2 unit genset dengan kapasitas 150 KVA dan berfungsi sebagai pembangkit listrik cadangan yang akan menyala secara otomatis bila listrik PLN mengalami gangguan atau mati.

Kapasitas genset mampu mengcover 100% kebutuhan gedung. Saat sumber listrik RSUD Cilincing berasal dari genset maka ada beberapa unit kerja yang akan diprioritaskan sebagai unit yang tidak boleh mengalami gagal sulpy listrik. Unit ini telah ditetapkan sebagai unit beresiko tinggi terhadap kebutuhan llistrik. Unit tersebut adalah : No

Resiko

1

Resiko Tinggi

2

Resiko Sedang

Ruang R.ICU R.UGD R.UK R.VK R.Rawat Inap R.Poli R.laboratorium R.Radiologi R. LOGISTIK R. OFFICE R.Gizi R. Farmasi R. Laboratorium R. Radiologi Maintenance Rekam Medis R. Poli gigi R. Poli Bedah R. Poli Umum R. Bedah R. Kasir Informasi 3

3. Lampu Emergency Selain menggunakan tenaga genset untuk kebutuhan listrik bila supley PLN terganggu, RSUD Cilincingjuga menyediakan sumber penerangan emergency dengan tenaga batray. Lampu emergency ini terdapat di setiap disepanjang tangga darurat dan tangga di utama. Total lampu emergency di tangga darurat adalah 16 unit di tangga darurat Total lampu emergency di tangga utama adalah 8 unit

B. PEMELIHARAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL 1. PEMELIHARAAN MEKANIKAL Pemeliharaan mekanikal meliputi : 

Air Conditioning (AC)



Telephone



Televisi (TV)



Lift

a) Air Conditioning (AC) Ventilasi yang dimiliki oleh RSUD Cilincing tahun 2018 sama dengan tahun 2017 yaitu ventilasi mekanik. Ventilasi mekanik yang dimemiliki oleh rumah sakit berupa AC yang terdiri dari AC Split.

Pemeliharaan AC dilakukan secara berkala oleh unit maintenance meliputi : 

Kegiatan pemeliharaan mesin pendingin adalah pekerjaan pemeriksaan fan, pencucian kondensor, pengukuran daya dan perbaikan kegiatan pemeliharaan mesin pendingin dilakukan tiga bulan sekali.



Pengisian refrigeran dilakukan bila dianggap perlu



Perbaikan kecil dan kerusakan langsung ditindak lanjuti setiap ada pengaduan dari ruangan tentang kondisi AC melalui Work Order (WO)



Pembuatan laporan perawatan dan perbaikan dilakukan setiap bulan

Pemeliharaan AC yang dilakukan oleh pihak ketiga dibawah pengawasan maintenance, dan penggantian unit AC dilakukan sesuai kebutuhan berdasarkan laporan kerusakan yang tidak bisa ditangani oleh maintenance ataupuh teknisi luar. Pemeliharaan AC meliputi : 

Filter

4

Pemeliharaan filter meliputi cleaning atau pembersihan yang dilaksanakan setiap 3 bulan sekali untuk tiap unit AC 

Evaporator Pemeliharaan filter meliputi cleaning atau pembersihan yang dilaksanakan setiap 3 bulan sekali untuk tiap unit AC



Swing -

Pemeriksaan swing dilakukan oleh unit maintenance setiap 3 bulan sekali setiap unit AC

-

Cleaning dilakukan setiap 3 bulan sekali per unit AC dilakukan oleh maintenance



Drain Pemeliharaan filter meliputi cleaning atau pembersihan yang dilaksanakan setiap 3 bulan sekali untuk tiap unit AC



Remotte -

Pemeriksaan keadaan remote dilakukan oleh maintenance setiap 3 bulan sekali

-

Penggantian batray remote dilakukan sesuai kebutuhan oleh unit terkait berdasarkan hasil pemeriksaan harian .



Ampere Ampere meter dilakukan pemeriksaan setiap 3 bulan sekali oleh unit maintenance, bila terjadi kerusakan maka langsung dilakukan perbaikan oleh maintenance.



Compresor Compresor dilakukan pemeriksaan setiap 3 bulan sekali oleh unit maintenance, bila terjadi kerusakan maka langsung dilakukan perbaikan oleh maintenance.



Presure -

Pemeriksaan keadaan remote dilakukan oleh maintenance setiap 3 bulan sekali

5

-

Penggantian batray remote dilakukan sesuai kebutuhan oleh unit terkait berdasarkan hasil pemeriksaan harian .



Relay Relay dilakukan pemeriksaan setiap 3 bulan sekali oleh unit maintenance, bila terjadi kerusakan maka langsung dilakukan perbaikan oleh maintenance.



Capasitor Capasitor dilakukan pemeriksaan setiap 3 bulan sekali oleh unit maintenance, bila terjadi kerusakan maka langsung dilakukan perbaikan oleh maintenance.



Fan Fan dilakukan pemeriksaan setiap 3 bulan sekali oleh unit maintenance, bila terjadi kerusakan maka langsung dilakukan perbaikan oleh maintenance.



Contactor Contaktor dilakukan pemeriksaan setiap 3 bulan sekali oleh unit maintenance, bila terjadi kerusakan maka langsung dilakukan perbaikan oleh maintenance.



Terminating Terminating dilakukan pemeriksaan setiap 3 bulan sekali oleh unit maintenance, bila terjadi kerusakan maka langsung dilakukan perbaikan oleh maintenance.

Cara mengunakan AC adalah : 1) Pastikan remote AC dapat digunakan 2) Nyalakan AC dengan menekan tombol ON/OFF 3) Matikan AC bila ruangan sudah tidak digunakan lagi 4) Bila terdapat gangguan pada AC yaitu kurang dingin, bocor dan gangguan teknis lain segera menghubungi maintenance

b) Telephon Pemeliharaan dan perawatan telephon dilakukan oleh maintenance dan ISS meliputi: 

Pembersihan permukaan dari debu dan kotoran dilakukan oleh petugas ISS setiap hari.

6



Pembersihan dan perawatan komponen dalam dilakukan oleh maintenance setiap bulan



Perbaikan kerusakan ditindak lanjuti setalah adanya laporan kerusakan dalam bentuk WO

c) Televisi Pemeliharaan dan perawatan televisi dilakukan oleh maintenance dan ISS meliputi: 

Pembersihan permukaan dari debu dan kotoran dilakukan oleh petugas ISS setiap hari.



Pemeliharaan dilakukan oleh unit maintenance setiap 3 bulan per unit



Perbaikan dilakukan oleh unit maintenance sessuai kerusakan yang dilaporkan oleh user atauoun laporan dari unit rumah tangga.



Pengaturan siaran dan pengecekan kabel antenna dilakukan oleh unit URT sesuai kebutuhan.

d) Lift Terdapat 3 Lift di RSUD Cilincing Dalam hal penggunaan lift dibedakan untuk pasien dan untuk pengunjung Penggunaan lift :

Pemeliharaan dan perbaikan lift dilakukan oleh maintenance, ISS dan sub kontrak meliputi : 

Pembersihan ruangan lift dari debu dan kotoran lain dilakukan oleh ISS setiap hari. Dan pembersihan secara general cleaning dilakukan setiap minggu.



Pengontrolan lift meliputi pemeriksaan sling, minyak pelumas rel, tomboltombol, sensor –sensor dilakukan oleh pihak ketiga 2 (dua) kali dalam 1 (satu) bulan



Perbaikan kerusakan dilakukan oleh pihak ketiga yang sudah ditunjuk oleh RSUD Cilincing

2. PEMELIHARAAN ELEKTRIKAL Pemeliharaan elektrikal RSUD Cilincing meliputi : 

Lampu



Saklar



Stop kontak 7



Instalasi kabel dalam gedung



Panel listrik



UPS



Genset.

a) Lampu Pemeliharaan dan perawatan lampu dilakukan oleh maintenance dan CS meliputi: 

Pembersihan permukaan kotak lampu dari debu dan kotoran dilakukan oleh petugas CS setiap bulan



Penggantian lampu dilakukan oleh unit maintenance sesuai kebutuhan

b) Saklar Pemeliharaan dan pemeriksaan saklar dilakukan oleh maintenan meliputi: 

Pembersihan saklar dari debu dan kotoran dilakukan oleh petugas CS setiap hari.



Pemeliharaan saklar dilakukan oleh maintenance sebulan sekali



Penggantian saklar dilakukan sesuai kebutuhan kerusakan yang diperoleh berdasarkan pemeriksaan unit maintenance, laporan WO ataupun laporan dari URT.

c) Stop kontak Pemeliharaan dan perbaikan stop kontak dilakukan oleh maintenance setiap bulan meliputi : 

Pembersihan stop kontak dari debu dan kotoran dilakukan oleh petugas CS setiap hari.



Pemeliharaan stop kontak dilakukan oleh maintenance sebulan sekali



Penggantian stop kontak dilakukan sesuai kebutuhan kerusakan yang diperoleh berdasarkan pemeriksaan unit maintenance, laporan WO ataupun laporan dari URT.

d) Instalasi kabel dalam gedung Pemeliharaan instalsi kabel dalam gedung dilakukan oleh maintenance meliputi : 

Melakukan pemeriksaan terminal dan pembungkus kabel apakah terjadi pengerasan atau terjadi panas yang berlebihan, jika terjadi kerusakan langsung dilakukan pengantian.

8



Melakukan pembersihan terminating kabel dan area panel dan lakukan pemacuman debu bila diperlukan

e) Panel listrik Pemeliharaan dan perawatan panel listrik dilakukan oleh maintenance. meliputi : 

Mcb Pemeriksaan Mcb dilakukan oleh maintenance setiap bulan. Bila didapat kerusakan maka segera dilakukan perbaikan.



Grounding Pemeriksaan grounding dilakukan oleh maintenance setiap bulan. Bila didapat kerusakan maka segera dilakukan perbaikan.



Busbar Pemeriksaan busbar dilakukan oleh maintenance setiap bulan. Bila didapat kerusakan maka segera dilakukan perbaikan.



Pilot Lamp Pemeriksaan pilot lamp dilakukan oleh maintenance setiap bulan. Bila didapat kerusakan maka segera dilakukan perbaikan.



Kwh Meter Pemeriksaan Kwh Meter dilakukan oleh maintenance setiap bulan. Bila didapat kerusakan maka segera dilakukan perbaikan.



Voltage Pemeriksaan voltage dilakukan oleh maintenance setiap bulan. Bila didapat kerusakan maka segera dilakukan perbaikan.



Ampere Pemeriksaan

ampere dilakukan oleh maintenance setiap bulan. Bila

didapat kerusakan maka segera dilakukan perbaikan. 

Lwbp

9

Pemeriksaan Lwbp dilakukan oleh maintenance setiap hari, dan hasil pemeriksaan dicatat dalam form chec-list.

f) UPS Pemeliharaan UPS dilakukan oleh maintenance setiap bulan meliputi : 

Pemeriksaan dilakukan setiap bulan



Pengantian batray rutin 5 tahun sekali atau penggantian batray dilakukan apabila terjadi kerusakan pada batray.

g) Genset Pemeliharaan genset yang dilakukan meliputi : 

Running genset Running genset dilakukan oleh unit maintenance setiap minggu. Running dilakukan selama 15 menit dengan cara : -

Lakukan pemeriksaan air bateray bila kurang lakukan penambahan sampai pada batas level normal air batere.

-

Lakukan pemeriksaan air radiator bila kurang lakukan penambahan sampai batas normal.

-

Periksa BBM solar dan instalasinya dalam keadaan baik.

-

Periksa secara keseluruhan mekanis dan kondisi fisik Genset semuanya dalam kondisi baik.

Prosedure Running Genset : -

Lakukan Running melalui panel AMF

-

Pindahkan sistem dari posi Auto ke posisi Manual dengan menekan Tombol Manual pada mudul AMF

-

Tekan Tombol Run (jangan dilepas) sekitar 4 detik ditandai dengan menyala konstan lampu indikator output Genset.

-

Lakukan Running sekitar 15 menit

-

Tekan Tombol Stop bila waktu running sudah cukup.

-

Tekan Tombol Auto setelah proses Stop selesai untuk membalikan Genset Stand by Auto Running bila PLN padam.

-

Catat pada buku report Genset data waktu running dan indikatorindikator parameter Genset ( Hour meter, Tegangan, Frekwensi, Temperature engine, Water temperature dan Oil presure).

10



Batray Pemeliharaan batray dilakukan dengan cara :



-

Pemeriksaan batray dilakukan setiap hari oleh maintenance

-

Penggantian batray dilakukan sesuai kebutuhan oleh unit maintenance

Radiator -

Pemeriksaan radiator dilakukan harian oleh petugas maintenance termasuk pemeriksaan air radiator





Penambahan air radiator dilakukan sesuai kebutuhan

Oli -

Pemeriksaan oli dilakukan oleh maintenance stiap hari

-

Penggantian oli dilakukan oleh maintenance setiap 6 bulan.

Solar -

Pemeriksaan solar dilakukan harian oleh petugas maintenance termasuk pemeriksaan level solar



Penambahan solar dilakukan sesuai kebutuhan

Pilat Lamp Pemeliharaan pilot lamp meliputi pemeriksaan yang dilakukan oleh unit meintenace setiap 6 bulan.



Filter Oli Pemeliharaan filter oli dilakukan setiap 6 bulan oleh maintenance meliputi penggantian filter oli



Filter Solar Pemeliharaan filter solar dilakukan setiap 6 bulan oleh maintenance meliputi penggantian filter solar



Filter Radiator Pemeliharaan radiator dilakukan setiap 6 bulan oleh maintenance meliputi penggantian filter radiator



Filter Udara 11

Pemeliharaan filter udara meliputi penggantian filter udara yang dilakukan oleh unit meintenace setiap 6 bulan. 

Belting Pemeliharaan belting meliputi pemeriksaan yang dilakukan oleh unit meintenace setiap 6 bulan.

Running genset Persiapan Running Genset : 1. Lakukan pemeriksaan air bateray bila kurang lakukan penambahan sampai pada batas level normal air batere. 2. Lakukan pemeriksaan air radiator bila kurang lakukan penambahan sampai batas normal. 3. Periksa BBM solar dan instalasinya dalam keadaan baik. 4. Periksa secara keseluruhan mekanis dan kondisi fisik Genset semuanya dalam kondisi baik.

Prosedure Running Genset : 1. Lakukan Running melalui panel AMF 2. Pindahkan sistem dari posi Auto ke posisi Manual dengan menekan Tombol Manual pada mudul AMF 3. Tekan Tombol Run (jangan dilepas) sekitar 4 detik ditandai dengan menyala konstan lampu indikator output Genset. 4. Lakukan Running sekitar 15 menit 5. Tekan Tombol Stop bila waktu running sudah cukup. 6. Tekan Tombol Auto setelah proses Stop selesai untuk membalikan Genset Stand by Auto Running bila PLN padam. 7. Catat pada buku report Genset data waktu running dan indikator-indikator parameter Genset ( Hour meter, Tegangan, Frekwensi, Temperature engine, Water temperature dan Oil presure).

C. KETERSEDIAAN AIR Ketersediaan air di RSUD Cilincing masih sama dengan tahun sebelumnya, dimana ketersediaan air dibagi menjadi : -

Ketersediaan air bersih 12

-

1.

Ketersediaan air minum

SUMBER AIR BERSIH Ketersediaan air bersih bersumber dari suplay PDAM yang harus ada 24 jam dalam satu hari. Untuk cadangan air bersih RSUD Cilincing memiliki tempat penampungan air dengan kapasitas yang mampu mengcover kebutuhan air bersih gedung selama 5 hari. Bila terjadi gangguan suplay air bersih dari PDAM maka RSUD Cilincingakan menggunakan air dari bak cadangan. dan bila suplay terhenti lebih dari 3 hari berturut – turut maka RSUD Cilincing akan membeli air bersih dari perusahan air bersih yang sudah bekerja sama dengan RSUD Cilincing. Dan tempat beresiko tinggi yang telah ditetapkan dalam analisa resiko RSUD Cilincingbila terjadi gangguan suplay air adalah :

NO

RESIKO Resiko Tinggi

1

2

Resiko Sedang

RUANG R.HCU R.Bedah R.VK R.UGD R.Gizi R.Perawatan R.Poli R.Laboratorium R.Radiologi Toilet R.Office R.Kasir R.Administrasi R.Costumer care R.Rekam medis

Pemeriksaan kualitatif air bersih dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh unit kesling meliputi pemeriksaan fisika, kimia dan biologi. Dimana acuan bakumutu yang digunakan untuk uji kualitatif berdasarkan Permenkes 416 tahun 1990 tentang syarat – syarat pengawasan air. Pemeriksaan kualitatif ini dilakukan oleh pihak 13

ketiga. Dan hasil pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh unit kesling ke Bapedal, BLH Jakarta dan KLH

Pemeriksaan kuantitatif air bersih dilakukan setiap hari oleh unit maintenance. Dan pengadaan air bersih dari suplay ATB dilakukan setiap hari.

2.

SUMBER AIR MINUM Sumber air minum RSUD Cilincing masih sama dengan tahun sebelumnya dimana air minum untuk kebutuhan pasien, karyawan dan pengunjung bewrasal dari air kemasan dari supplier yang sudah bekerja sama dengan rumah sakit. Ketersediaan air minum harus ada 24 jam dalam satu hari.

Pengawasan kualitatif dilakukan oleh kesling setiap satu bulan sekali meliputi pemeriksaan fisika, kimia dan biologi dengan mengacu pada bakumutu Permenkes 492 tahun 2012 tentang persyaratan kualitas air minum. Pemeriksaan ini dilakukan oleh pihak ketiga. Dan hasil pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh unit kesling ke Bapedal, BLH Jakarta dan KLH

Pengawasan kuantitatif dilakukan setiap hari oleh unit gizi. Dan pengadaan kebutuhan air minum dilakukan setiap hari.

D. PEMELIHARAAN PERALATAN SUPLAY AIR Pemeliharaan peralatan suplay air meliputi : -

Pemeliharaan Ground Tank

-

Pemeliharaan Roof Tank

-

Pemeliharaan Pompa

-

Pemeliharaan instalasi pipa

1. Pemeliharaan Ground Tank Pemeliharaan ground tank dilakukan oleh unit maintenance dimana pemeliharaan meliputi : a) Batter Fly Balve Pemeriksaan batter fly valve dilakukan oleh unit maintenance setiap 6 bulan sekali.

b) Permukaan lantai 14

Pemelihraan lantai ground tank meliputi : -

Pemeriksaan keadaan lantai dilakukan oleh unit maintenance setiap 6 bulan sekali dan bila ditemukan kerusakan langsung dilakukan perbaikan.

-

Pembersihan atau cleaning dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh unit maintenance

c) Dinding Pemelihraan dinding ground tank meliputi : -

Pemeriksaan keadaan dinding dilakukan oleh unit maintenance setiap 6 bulan sekali dan bila ditemukan kerusakan langsung dilakukan perbaikan.

-

Pembersihan atau cleaning dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh unit maintenance

2. Pemeliharaan Roof Tank Pemeliharaan roof tank dilakukan oleh unit maintenance meliputi : a) Batter Fly Balve Pemeriksaan batter fly valve dilakukan oleh unit maintenance setiap 6 bulan sekali.

b) Permukaan lantai Pemelihraan lantai roof tank meliputi : -

Pemeriksaan keadaan lantai dilakukan oleh unit maintenance setiap 6 bulan sekali dan bila ditemukan kerusakan langsung dilakukan perbaikan.

-

Pembersihan atau cleaning dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh unit maintenance

c) Dinding Pemelihraan dinding roof tank meliputi : -

Pemeriksaan keadaan dinding dilakukan oleh unit maintenance setiap 6 bulan sekali dan bila ditemukan kerusakan langsung dilakukan perbaikan.

-

Pembersihan atau cleaning dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh unit maintenance

15

3. Pemeliharaan Pompa Pemeliharaan pompa meliputi : a) Auto Pemeliharaan auto dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan setiap hari oleh unit maintenance

b) Manual Pemeliharaan manual dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan tombol tombol manual setiap hari oleh unit maintenance c) Running manual Pemeliharaan manual dilakukan dengan cara mengaktifkan pompa secara manual setiap hari oleh unit maintenance

d) Pilot lamp Pemeliharaan pilot lamp meliputi pemeriksaan yang dilakukan oleh unit meintenace setiap hari.

e) Air pancingan Pemeriksaan air pancingan dilakukan oleh unit maintenance setiap bulan

f) Copling Pemeriksaan copling pompa dilakukan oleh unit maintenance setiap bulan

g) Ampere Pemeriksaan ampere dilakukan oleh unit maintenance setiap bulan

4. Pemeliharaan Instalasi Pipa Pemeliharaan instalasi pipa dilakukan dengan cara : -

Pemeriksaan pipa dilakukan oleh maintenance setiap 6 bulan sekali

-

Perbaikan dilakukan sesuai kerusakan yang diteukan oleh unit maintenance atau berdasarkan pada laporan kerusakan dari unit lain.

-

Penggantian pipa dilakukan sesuai kebutuhan.

E. KETERSEDIAAN GAS MEDIS Jenis – jenis gas medis

16

Jenis gas medis yang dapat digunakan pada sarana pelayanan kesehatan sesuai dengan peraturan No. 1439/MENKES/SK/XI/2002 adalah sebagai berikut: a. Oxygen (O2) b. N2O

Jenis gas medis yang dapat digunakan melalui Instalasi gas medis sesuai peraturan No.1439/KEPMENKES/SK/XI/2002 sebagai berikut: a. Oxygen (O2) b. Nitrous Oksida (N2O) c. Nitrogen (N2) d. Karbon Dioksida (CO e. Udara Tekanan (Compressed Air) (Medical Breathing Air)

Syarat dan Kelengkapan Tabung gas medis a. Syarat tabung gas medis : -

Tabung gas memiliki sertifikat tes yang masih berlaku

-

Kepala tabung memiliki tutup dan segel

-

Kran / Valve tabung mempunyai ulir yang baik dan mempunyai jenis ulir yang berbeda sesuai jenis gas, perbedaan yaitu:

-



Oxygen ulir dalam



Nitrogen Oksida ulir luar

Tabung dicat dengan warna yang berbeda sesuai dengan jenis gas, yaitu: 

Oxygen warna putih



Nitrogen Oksida warna biru

b. Kelengkapan tabung gas medis Tabung gas medis harus dilengkapi dengan : -

Tulisan nama jenis gas medis dari bawah keatas dengan warna yang jelas.

-

Diberikan label : 

Nama Perusahaan



Nama Gas



Kandungan Purity



Volume



Tekanan gas



Tanggal pengisian



Nomor tabung 17

 -

-

Masa uji tabung

Diberika stiker tanda “Hazard” yang menyebutkan: 

Sifat gas



Peringatan



Pertolongan pertama



Nama produsen

Diberi tanda kepemilikan gas medis

1. JENIS DAN SUMBER GAS MEDIS RSUD CILINCING: -

Oxygen (O2)

-

Nitrous Oksida (N2O)

a) Oxygen (O2) Oxygen (O2) untuk kebutuhan RSUD Cilincing harus tersedia 24 jam dalam sehari. Supply O2 didapat melalui distributor yang sudah ditunjuk oleh rumah sakit. Ketersediaan O2 dibawah pengawasan maintenance dimana pemeriksaan volume O2 dilakukan setiap hari.

b) Nitrous Oksida (N2O) Nitrous Oksida (N2O) untuk kebutuhan RSUD Cilincing harus tersedia 24 jam dalam sehari. Supply N2O didapat melalui distributor yang sudah ditunjuk oleh rumah sakit. Ketersediaan N2O dibawah pengawasan maintenance dimana pemeriksaan volume N2O dilakukan setiap hari. Pemesanan N2O dilakukan bila salah satu tabung sudah ada yang kosong

2. PENGADAAN GAS MEDIS 

Oxygen -

Gas oxygen dipesan logistik melalui distributor resmi atas permintaan maintenace.

-

Semua gas medis harus memenuhi kriteria gas yang ditetapkan.

-

Permintaan Oxygen cair (liquid) dilakukan oleh unit maintenance dengan dengan melihat batas minimum persediaan liquid pada tangki minimum 15% dari kapasitas atau sekitar 1000 m3.

-

Pemesanan Oxygen tabung dapat dilakukan setiap hari kerja dengan menghubungi langsung distributor resmi yang telah ditetapkan, pemesanan dilakukan bila jumlah tabung Oxgen yang terisi tinggal 20%

18

-

Supply oxygen ke gedung dapat disupply dari dua sumber yaitu dari sentral Oxygen tabung kering dan sentral Oxygen melalui tabung liquid.



Nitrose Oxide Pemesanan gas N2O (Nitrose Oxide) dilakukan oleh logistik atas permintaan maintenance apabila pada salah satu bank di sentral gas N2O sudah kosong, dan supply ke gedung disalurkan melalui sisi bank lain.

3. PENERIMAAN GAS MEDIS 

Untuk tabung gas kecil dilakukan pemeriksaan gas tabung saat menerima gas medis: -

Keluarkan tabung kosong dari ruang sentral

-

Mencatat setiap nomor tabung yang kosong yang dikeluarkan

-

Masukkan tabung yang baru kedalam ruang sentral

-

Catat semua tabung yang baru

-

Periksa semua kondisi tabung dan valve dan pastikan semua dalam kondisi baik

-

Periksa tekanan tabung dengan presure gate, tekanan harus berkisar 2000 PSI dengan teloransi 10%.

-

Apabila tekanan kurang dari batas teloransi dan kondisi tabung valve tidak layak maka tabung harus direjeck ke supplier.

-

Periksa faktur penerimaan dan tanda tangani bila kondisi jumlah sesuai.

-

Simpan faktur penerimaan tabung pada file orederan gas medis.

-

Perhatikan saat melakukan penerimaan gas tutup tabung : 

O2 warna putih



Nitrogen oksida warna biru

19

4. PENYIMPANAN GAS MEDIS -

Peyimpanan Gas Medis ditangani oleh maintenance dan dilakukan pemeriksaan setiap hari.

-

Tabung gas medis disimpan dalam posisi berdiri / tegak, dan dilengkapi dengan tali pengaman yang dapat mencegah jatuhnya tabung pada saat terjadi guncangan dan dipasang penutup kran.

-

Lokasi penyimpanan diruang gas medis dan masing-masing gas medis dibedakan tempatnya.

-

Peyimpanan tabung gas medis isi dengan yang kosong dibedakan.

-

Lokasi penyimpanan diusahakan jauh dari sunber panas, listrik dan oli dan sejenisnya.

-

Ruang penyimpanan harus memiliki ventilasi yang dan sesuai dengan jumlah gas yang disimpan.

-

Ruang penyimpanan gas medis harus memiliki penandaan tanda bahaya dan terdapat sarana alat pemadam kebakaran

-

Gas medis yang sudah cukup lama disimpan agar dilakukan uji / tes kepada produsen untuk mengetahui kondisi gas

F. PEMELIHARAAN SYSTEM GAS MEDIS Pemeliharaan system gas medis meliputi : -

Permeriksaan panel gas medis

-

Service sentral gas medis

1. Permeriksaan Panel Gas Medis Pemerikaan panel gas medis dilakukan oleh maintenace setiap hari

2. Service Sentral Gas Medis Service sentral gas medis dilakukan setiap bulan oleh unit maintenance

G. PENGELOLAAN IPAL DAN INCENERATOR 1. PENGELOLAAN DAN PEMELIHRAAN IPAL Pemeliharaan dan perawatan IPAL dilakukan oleh maintenace meliputi : -

Screening tank

-

Equalisasi tank

-

Clarifier tank

-

Biodetok tank

-

Clorin tank 20

-

Sumpit

-

Blower

-

Dosing

-

Flow meter

-

Aerator

-

Titrit tank

-

Limbah akhir

a) Screening Tank Kegiatan untuk skrening tank meliputi : -

Pemeriksaan screening tank dilakukan oleh unit maintenance setiap hari

-

Pembersihan dilakukan setiap hari oleh unit maintenance

b) Equalisasi Tank Pemeriksaan equalkisasi tank dilakukan setiap hari oleh unit maintenance

c) Clarifier Tank -

Pemeriksaan clarifier tank dilakukan oleh unit maintenance setiap hari

-

Pembersihan dilakukan setiap bulan oleh unit maintenance

d) Biodetok Tank Pemeriksaan dilakukan setiap hari oleh unit maintenance

e) Clorin Tank -

Pemeriksaan chlorine tank dilakukan oleh unit maintenance setiap hari

-

Penambahan kaporit atau khlorin dilakukan sesuai kebutuhan

f) Sumpit a) Pemeriksaan sumpit dilakukan oleh unit maintenance setiap hari b) Pembersihan dilakukan setiap bulan oleh unit maintenance

g) Blower Pemeriksaan dilakukan setiap hari oleh unit maintenance

h) Dosing Pemeriksaan dilakukan setiap hari oleh unit maintenance

21

i) Flow Meter Pemeriksaan dilakukan setiap hari oleh unit maintenance j) Aerator Pemeriksaan dilakukan setiap hari oleh unit maintenance

k) Sludge tank c) Pemeriksaan dilakukan setiap hari oleh unit maintenance d) Pengurasan dilakukan sesuai keadaan, minimal dilakukan 6 bulan sekali

l) Limbah Akhir e) Pemeriksaan limbah akhir dilakukan setiap hari meliputi pemeriksaan pH dan pencatatan debit limbah.

H. KESEHATAN LINGKUNGAN Program kerja kesehatan lingkunga RSUD Cilincing tahun 2018 1.

PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR Program pengendalian pencemaran air mmeliputi : a) Pemeriksaan Baku Mutu Air Bersih Pemeriksaan kualitatif air bersih dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh unit kesling meliputi pemeriksaan fisika, kimia dan biologi. Dimana acuan bakumutu yang digunakan untuk uji kualitatif berdasarkan Permenkes 416 tahun 1990 tentang syarat – syarat pengawasan air. Pemeriksaan kualitatif ini dilakukan oleh pihak ketiga. Dan hasil pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh unit kesling ke Bapedal, BLH Jakarta dan KLH

b) Pemeriksaan Bakumutu Air Minum Pengawasan kualitatif dilakukan oleh kesling setiap satu bulan sekali meliputi pemeriksaan fisika, kimia dan biologi dengan mengacu pada bakumutu Permenkes 492 tahun 2012 tentang persyaratan kualitas air minum. Pemeriksaan ini dilakukan oleh pihak ketiga. Dan hasil pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh unit kesling ke Bapedal, BLH Jakarta dan KLH

c) Pemeriksaan Bakumutu Air RO Pemeriksaan kualitatif dilakukan oleh unit kesling setiap bulan sekali meliputi pemeriksaan fisika, kimia dan biologi. Dan hasil pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh unit kesling ke Bapedal, BLH Jakarta dan KLH

22

d) Pemeriksaan Bakumutu Air Limbah Pemeriksaan kualitatif dilakukan oleh unit kesling setiap bulan sekali meliputi pemeriksaan fisika, kimia dan biologi. Dan hasil pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan sekali oleh unit kesling ke Bapedal, BLH Jakarta dan KLH

2. PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA a) Pengendalian udara indoor -

Tidak berbau (terutama bebas dari H2S dan Amoniak).

-

Kadar debu (particulate matter) berdiameter kurang dari 10 micron dengan rata-rata pengukuran 8 jam atau 24 jam tidak melebihi 150 μg/m3, dan tidak mengandung debu asbes untuk ruang UKO

-

Pada penderita penyakit yang menular secara aerogen, pengendalian udara indoor diatur dalam kebijakan tersendiri yaitu kebijakan penggunaan ruang isolasi.

-

Pembersihan ruangan dilakukan rutin 2x sehari, pagi dan sore.

-

Menghindari pembersihan ruangan yang akan menimbulkan debu, terutama bila dalam ruangan masih ada pasien yang menginap.

-

Udara di dalam Ruang Operasi, Ruang Bersalin dan Intensive Care Unit dibuat sedemikian rupa sehingga selalu berada dalam tekanan positif saat digunakan, dengan cara

-

menggunakan AC, ruangan tertutup, dan meminimalkan potensi penampungan debu dalam konstruksi ruangan.

-

Menghindari

penumpukan

sampah

dalam

ruangan

yang

dapat

menimbulkan bau diatur dalam program pengelolahan sampah. -

Menghindari penumpukan makanan yang cenderung cepat membusuk. Menutup makanan dalam wadah atau tempat tertutup.

-

Menghindari pemakaian atau penumpukan linen kotor yang dapat menimbulkan bau, pengambilan linen dilakukan 1x dalam sehari.

-

Menghindari padatnya penunggu pasien dalam ruangan, maksimal 2 orang penunggu pasien dalam ruangan.

-

Menjaga sanitasi toilet dalam ruangan masuk pengelolahan dan pemeliharaan ruangan.

-

Indeks Angka Kuman Menurut Fungsi Ruang atau Unit 23

Konsentrasi Maksimum No

Nama Ruang

Mikroorganisme per m² Udara (CFU/M³)

-

1

Kamar Operasi

10

2

Kamar Bersalin

200

3

Recovery Room

200 – 500

4

Ruang observasi bayi

200

5

Ruang Perawatan bayi

200

6

Ruang Perawatan Prematur

200

7

ICU

200

8

Ruang Jenazah

9

Penginderaan medis

10

Laboratorium

200 - 500

11

Radiologi

200 – 500

12

Sterilisasi

200

13

Dapur

200 – 500

14

UGD

200

200 – 500 200

Pemeriksaan kualitas udara indoor yaitu Indeks Angka Kuman dilakukan minimal (2) dua kali setahun.

-

Pemeriksaan kualitas indoor dilakukan oleh unit kesling.

b) Pengendalian udara outdoor -

Jalur lalu lintas kendaraan bermotor dan parkir diletakkan jauh dari area rawat inap.

-

Dipasang papan peringatan untuk kendaraan bermotor agar jalan perlahan atau maksimal kecepatan dan larangan membunyikan klakson

-

Incinerator diletakkan jauh dari area rawat inap.

-

Memilih tanaman hias yang sesuai dengan lingkungan Rumah Sakit.

-

Sampah diletakkan dalam wadah tertutup dan dibuang setiap hari.

-

Pemeriksaan kualitas udara outdoor dilakukan minimal 1 kali dalam setahun.

-

Pengawasan pemeriksaan dilakukan oleh unit kesling

24

3. PENGENDALIAN PENCEMARAN MAKAN Sumber bahan makanan dipilih yang berkualitas baik dengan penyalur yang telah terbukti kualitasnya serta di evaluasi secara berkala. Bahan makanan yang belum terolah harus dalam keadaan segar, tidak rusak atau berubah bentuk, warna, dan rasa, tidak berbau busuk, tidak berjamur, bila kotor harus dibersihkan dengan air terlebih dahulu, tidak mengandung bahan yang dilarang seperti formalin, boraks, pestisida, melamin, dll. Bahan makanan dalam kemasan (terolah) harus mempunyai label dan merk, terdaftar di Depkes dan mempunyai nomor daftar, kemasan tidak rusak, pecah, atau robek atau kembung, belum kadaluwarsa, kemasan digunakan hanya untuk satu kali penggunaan.

Bahan makanan harus dicuci (sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, lauk air tawar, lauk air laut, daging-dagingan,dll). Pencucian dengan menggunakan air mengalir di bersihkan dan dibilas berkali-kali. Petugas harus memakai sarung tangan dan atau mencuci tangan sebelum dan sesudah mencuci bahan makanan.

Tempat penyimpanan bahan makanan harus selalu terpelihara dan dalam keadaan bersih, terlindung dari debu, bahan kimia berbahaya, serangga dan hewan lain.

Tentang penyimpanan bahan makanan kering hendaknya berada dibagian tinggi untuk mencegah genangan air dan menjaga kelembabannya. Semua bahan makanan disimpan pada rak yang memadai, dengan ketinggian atas 40 cm dari atap dan ketinggian dari lantai 20 – 25 cm. Suhu ruangan dijaga ≤ 22°C dan kelembaban ruangan ≤ 60%. Pengolahan makanan dilakukan secara hygienis : 

Tidak merokok selama mengolah makanan.



Tidak makan atau mengunyah.



Tidak memakai perhiasan berlebihan.

 Tidak menggunakan cat kuku dan kuku senantiasa pendek. 

Tidak menggunakan peralatan atau fasilitas kerja yang bukan peruntukannya.



Tidak mengerjakan kebiasaan-kebiasaan

yang tidak bersih menggaruk,

menjilat, meludah, dll. 

Semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan secara terlindung dari kontak langsung dengan tubuh.

25



Perlindungan kontak langsung dengan makanan jadi dilakukan dengan menggunakan sarung tangan plastik, penjepit makanan, sendok, garpu,dan sejenisnya.



Tenaga pengolah makanan harus selalu melakukan pemeriksaan kesehatan berkala minimal setahun sekali, minimal pemeriksaan swab rectal.



Tenaga dapur / gizi selalu menjaga kebersihan diri dan kebersihan lingkungan kerja dengan cara : - Menempatkan makanan pada wadah dan tempat yang layak terutama makanan yang mudah rusak. - Selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum bekerja dan setelah keluar dari kamar mandi / WC sebagaimana diatur dalam kebijakan kebersihan tangan.

- Selalu memakai pakaian kerja dan alat pakaian diri dalam bekerja. - Selalu bersifat teliti dan hati-hati dalam menangani makanan.

Pemeriksaan mikrobiologi makanan baik makanan untuk pasien, makanan untuk karyawan maupun makanan yang dijual dikantin karyawan dimana pemeriksaan dilakukan secara random. -

Dilakukan pemeriksaan mikrobiologi makanan 6 bulan

-

Dilakukan pemeriksaan kimia terhadap makanan dan minuman yang diawetkan setiap 6 bulan

4. PENGENDALIAN SUHU Pengedalian suhu yang akan dilakukan tahun 2018 adalah : a) Pematauan rutin suhu ruang -

Setiap ruangan dipasang thermometer ruangan

-

Beberapa ruangan dipasang thermometer untuk mengukur tekanan.

-

Bila suhu ruangan melebihi batas atas standar maka diusahakan menurunkan suhu ruangan dengan beberapa cara menurut prioritas : Mengurangi kepadatan dengan membatasi pengunjung atau penunggu pasien dan melakukan pengecekan pada tombol pengaturan AC atau pada AC itu sendiri.

-

Kebijakan tentang Air Conditioner /AC 

AC disediakan di semua ruangan rawat inap,

Kamar Operasi,

Kamar bersalin, Ruang ICU/NICU, Ruang UGD. 26



AC dinyalakan dan dimatikan sesuai kebutuhan.



AC dibersihkan secara berkala sesuai program pemeliharaan AC.



Apabila hasil pengukuran suhu ruangan atau kelembaban ruangan diluar standar, maka dilakukan koreksi pada saat itu.

Standar suhu ruangan-ruangan adalah sebagai berikut : Ruangan No

Suhu

Kelembaban

(°C)

(%)

Tekanan

1

Kamar Operasi

19 - 24

45 - 60

Positif

2

Kamar Bersalin

24 – 26

45 – 60

Positif

3

Recovery Room

22 - 24

45 – 60

Seimbang

4

Perawatan Ibu-Bayi

22 - 26

35 – 60

Seimbang

5

ICU / NICU

22 – 23

35 – 60

Seimbang

6

Laboratorium mikro

22 – 26

35 – 60

Negatif

7

Laboratorium

22 – 26

35 – 60

Seimbang

8

Radiologi

22 – 26

45 – 60

Seimbang

9

Sterilisasi

22 – 26

35 – 60

Negatif

10

Dapur

22 – 30

35 – 60

Seimbang

11

UGD

19 – 24

45 – 60

Positif

b) Service AC Service AC dilakukan setiap 3 bulan sekali untuk satu unit AC yang akan dilakukan oleh maintenance.

5. PENGENDALIAN PENCAHAYAAN Pengendalian pencahayaan dilakukan dengan a) Pengaturan menyalakan lampu -

Lampu ruangan rawat inap dinyalakan mulai pukul 17.30, atau sebelumnya bila diperlukan.

-

Lampu ruangan rawat di kurangi pada pukul 22.00 saat waktu tidur, pasien dapat menggunakan lampu di dalam wallduct.

-

Lampu ruangan rawat inap di matikan pada pukul 05.30atau lewat bila diperlukan.

27

-

Lampu koridor di luar rawat inap dinyalakan pukul 17.30 s/d 05.30 atau sesuai kebutuhan.

-

Lampu koridor di area rawat inap dinyalakan mulai pukul 17.30, atau sebelumnya bila diperlukan.

-

Lampu di ruangan-ruangan yang tidak dipakai untuk pelayanan pasien dapat dimatikan.

-

La m p u d i r u a n ga n - r u a n g a n ya n g m e m b u t u h k a n p e n e r a n g a n d i siang hari dapat dinyalakan sesuai kebutuhan.

-

Lampu di area taman, halaman, dan area parkir dinyalakan mulai pukul 17.30 sampai dengan 05.30, atau sesuai kebutuhan.

-

Lampu di ruangan isolasi tergantung pasien yang menginap di dalamnya. Bila pasien yang di rawat di ruang isolasi adalah pasien Tetanus, maka lampu

yang

dinyalakan

hanya

lampu

ruangan

berwarna

biru

yangintensitasnya kecil. Sedangkan bila pasien yang menginap bukan pasien tetanus, maka aturan menyalakan lampu sebagaimana ruang rawat inap lainnya. -

Setiap tindakan medis harus mendapatkan pencahayaan yang cukup, baik melalui lampu ruangan, lampu operasi, ataupun lampu sorot.

-

Semua penerangan oleh lampu, baik outdoor maupun indoor tidak boleh menyilaukan, intensitas cahaya disesuaikan peruntukannya.

-

Dilakukan pembersihan secara berkala sesuai program oleh ISS

b) Pengaturan menyalakan lampu -

Pemeriksaan kadar pencahayaan (Lux) dilakukan secara berkala minimal setiap enam (6) bulan sekali.

-

Pemeriksaan lux dilakukan oleh laboratorium pihak ketiga dibawah pengawasan kesling

-

Dilakukan penggantian lampu yang tidak berfungsi dengan baik yaitu lampu yang kadar pencahayaan (Lux) telah dibawah standar.

-

Jaringan instalasi listrik diperiksa secara berkala sesuai program pemeliharaan diatas.

-

Hasil pemeriksaan dilaporkan setiap 6 bulan ke Bapedal kota Batam, BLH kepri dan KLH Jakarta. Standar pencahayaan di ruangan-ruangan adalah sebagai berikut :

28

No

Ruangan

Satuan Terang

Keterangan

(Lux)

1

Ruang rawat inap

100 – 200

Warna cahaya sedang

2

Ruang Operasi

300 – 500

Warna cahaya sejuk

3

Meja Operasi

10.000 – 20.000

4

Ruang Bersalin

300 – 500

5

Ruang Tindakan Kebidanan

300 – 500

6

Recovery Room

300 – 500

Sejuk

7

ICU

300 – 500

Sejuk

8

Ruang Isolasi pasien tetanus

0,1 – 0,5

Biru

9

Laboratorium

300 – 500

Sedang

10

Radiologi

75 – 100

11

Koridor

60 – 100

12

Kantor

Min 100

13

Apotik / Farmasi

Min 200

14

Dapur / Gizi

Min 200

15

Toilet

Min 100

16

Area Parkir

Min 300

Tanpa bayangan Sejuk

6. PENGENDALIAN KEBISINGAN Pengendalian kebisingan dilakukan dengan cara : a) Pembatasan jam kunjung dan tata tertib ruangan berkaitan dengan pengendalian kebisingan A. Bel ruangan pemanggil perawat diletakkan di ruangan perawat. Disiapkan lampu penunjuk ruangan pasien yang memanggil / menekan bel. B. Jalur jalan kendaraan keluar masuk rumah sakit terletak jauh dari area ruang rawat inap, dipasang papan peringatan untuk tidak menghidupkan klakson dan berkendara perlahan. C. Generator listrik diletakkan jauh dari area rawat inap, diletakkan dalam ruangan khusus dilengkapi peredam suara. D. Dalam kebijakan pengunjung dan penunggu pasien memuat pembatasan kunjungan dan tata tertib kunjungan dan himbauan untuk menjaga ketenangan Rumah Sakit. 29

E. Semua roda-roda trolley, Bed pasien dan brankar di periksa secara berkala oleh user dan maintenance hingga tidak menimbulkan derit, apabila terdapat kerusakan user harus segera melaporkan kepada maintenance untuk diperbaiki dengan menyerahkan WO. F.

Semua pintu kamar diperiksa secara berkala sehingga tidak menimbulkan bunyi saat membuka atau menutup pintu, terutama kamar rawat inap pasien.

b) Pemeriksaan tingkat kebisingan A. Pengukuran kebisingan dilakukan setiap 6 bulan. Apabila melebihi standar yang ditetapkan, maka dilakukan isolasi terhadap sumber kebisingan. B. Pemeriksaan kebisingan dilakukan oleh Laboratorium pihak ketiga setiap 6 bulan dibawah pengawasan kesling C. Hasil pemeriksaan dilaporkan setiap 6 bulan ke Bapedal kota Batam, BLH kepri dan KLH Jakarta. D. Persyaratan kebisingan untuk masing-masing ruangan atau unit seperti tabel berikut : No

Nama Ruangan

1 2 3 4 5 6

Kamar Pasien Kamar Operasi Recovery Room Endoscopy, Laboratorium Radiologi Kantor / Loby

7 8 9 10

Farmasi Dapur / Gizi Ruang Isolasi Poli Gigi

Kebisingan Max (waktu pemaparan 8 jam dalam satuan dBA) 40 - 45 45 45 65 40 45

45 78 40 80

7. PENYEHATAN RUANG DAN BANGUN Penataan ruang bangunan dan penggunaannya harus sesuai dengan fungsi serta memenuhi persyaratan kesehatan yaitu dengan mengelompokkan ruangan berdasarkan tingkat risiko terjadinya penularan penyakit sebagai berikut : a. Zona dengan Risiko Rendah Zona risiko rendah meliputi : ruang administrasi, ruang komputer, ruang pertemuan, ruang resepsionis dan ruang pendidikan / pelatihan. 2) Permukaan dinding harus rata dan berwarna terang

30

3) Lantai harus terbuat dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan, kedap air, berwarna terang, dan pertemuan antara lantai dengan dinding harus berbentuk konus. 4) Langit-langit harus terbuat dari bahan multipleks atau bahan yang kuat, warna terang, mudah dibersihkan, kerangka harus kuat, dan tinggi minimal 2,70 meter dari lantai. 5) Lebar pintu minimal 1,20 meter dan tinggi minimal 2,10 meter, dan ambang bawah jendela minimal 1,00 meter dari lantai. 6) Ventilasi harus dapat menjamin aliran udara di dalam kamar/ruang dengan baik. Ventilasi yang digunakan adalah ventilasi buatan atau mekanis yaitu AC.

b. Zona dengan Risiko Sedang Zona risiko sedang meliputi : ruang rawat inap bukan penyakit menular, rawat jalan, ruang ganti pakaian, dan ruang tunggu pasien. Persyaratan bangunan pada zona dengan risiko sedang sama dengan persyaratan pada zona risiko rendah. c. Zona dengan Risiko Tinggi Zona risiko tinggi meliputi : ruang isolasi, ruang perawatan intensif, laboratorium, ruang radiologi, dan ruang jenazah dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Dinding permukaan harus rata dan berwarna terang. 2) Dinding ruang laboratorium dibuat dari porselin atau keramik setinggi 1,50 meter dari lantai dan sisanya dicat warna terang. 3) Dinding ruang radiologi harus berwarna gelap, dengan ketentuan dinding disesuaikan dengan pancaran sinar yang dihasilkan dari peralatan yang dipasang di ruangan tersebut, tembok pembatas antara ruang Sinar X dengan kamar gelap dilengkapi dengan transfer cassette. 4) Lantai terbuat dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan, kedap air, berwarna terang, dan pertemuan antara lantai dengan dinding harus berbentuk konus. 5) Langit-langit terbuat dari bahan mutipleks atau bahan yang kuat, warna terang, mudah dibersihkan, kerangka harus kuat, dan tinggi minimal 2,70 meter dari lantai. 6) Lebar pintu minimal 1,20 meter dan tinggi minimal 2,10 meter, dan ambang bawah jendela minimal 1,00 meter dari lantai. 7) Semua stop kontak dan saklar dipasang pada ketinggian minimal 1,40 meter dari lantai.

31

d. Zona dengan Risiko Sangat Tinggi Zona risiko tinggi meliputi : ruang operasi, ruang gawat darurat, ruang bersalin, dan ruang patologi dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Dinding terbuat dari bahan porslin atau vinyl setinggi langit-langit, atau dicat dengan cat tembok yang tidak luntur dan aman, berwarna terang. 2) Langit-langit terbuat dari bahan yang kuat dan aman, dan tinggi minimal 2,70 meter dari lantai. 3) Lebar pintu minimal 1,20 meter dan tinggi minimal 2,10 m, dan semua pintu kamar harus selalu dalam keadaan tertutup. 4) Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, mudah dibersihkan dan berwarna terang. 5) Khusus ruang operasi, harus disediakan gelagar (gantungan) lampu bedah dengan profil baja double INP 20 / IWF yang dipasang sebelum pemasangan langit-langit. 6) Tersedia rak dan lemari untuk menyimpan reagensia siap pakai. 7) Ventilasi yang digunakan adalah AC tersendiri yang dilengkapi filter bakteri, untuk setiap ruang operasi yang terpisah dengan ruang lainnya. Pemasangan AC minimal 2 meter dari lantai dan aliran udara bersih yang masuk ke dalam kamar operasi berasal dari atas ke bawah. 8) Tidak dibenarkan terdapat hubungan langsung dengan udara luar, untuk itu harus dibuat ruang antara. 9) Hubungan dengan ruang scrub–up untuk melihat ke dalam ruang operasi perlu dipasang jendela kaca mati, hubungan ke ruang steril dari bagian cleaning cukup dengan sebuah loket yang dapat dibuka dan ditutup. 10) Pemasangan gas medis secara sentral melalui bawah lantai atau di atas langit-langit. 11) Dilengkapi dengan sarana pengumpulan limbah medis.

Penyehatan ruang dan bangun meliputi : a. Lantai 

Lantai harus terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin, warna terang, dan mudah dibersihkan.



Lantai yang selalu kontak dengan air, kemiringannya harus cukup ke arah saluran limbah / drainase.



Lantai harus selalu bersih, dibersihkan minimal 2 (dua) kali sehari oleh CS.Cara pembersihan ada di SOP CS yang telah ditetapkan dengan menggunakan perlengkapan pembersih (pel) yang memenuhi syarat dan 32

bahan antiseptik yang tepat. Pada masing-masing ruang disediakan perlengkapan pel tersendiri. 

Perbaikan kerusakan dilakukan oleh maintenance sesuai laporan kerusakan.



Inspeksi dilakukan oleh K3RS setipa bulan

b. Dinding 

Permukaan dinding harus kuat, rata, berwarna terang dan menggunakan cat yang tidak luntur serta tidak menggunakan cat yang mengandung logam berat.



Permukaan dinding yang selalu terkena percikan air harus dilapisi bahan yang kuat dan kedap air.



Pembersihan dinding dilakukan setiap bulan oleh CS



Pembersihan dinding dilakukan secara periodik minimal 2 (dua) kali setahun dan di cat ulang apabila sudah kotor atau cat sudah pudar oleh maintenace.



Inspeksi dilakukan oleh K3RS setiap bulan

c. Plafon 

Kuat, berwarna terang dan mudah dibersihkan.



Tinggi minimal langit-langit adalah 2,7 m dari lantai.



Kerangka langit-langit harus kuat, disusun dengan konstruksi yang baik sehingga tidak terdapat celah yang dapat mengakibatkan tempat menempelnya debu.



Perawatan langit-langit terkait dengan kebersihannya, adanya tetesan dari plafon / atap dan pemeliharaan langit-langit yaitu pengecatan ulang secara periodik atau bila telah tampak kotor.



Perawatan langit – langit dilakukan oleh unit maintenance berdasarkan laporan atau hasil inspeksi K3RS .



Pembersihan langit – langit dilakukan oleh CS setiap bulan



Inspeksi dilakukan oleh K3RS setiap bulan

d. Pintu 

Pintu harus kuat, dapat mencegah masuknya serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya. 33



Lebar pintu minimal 1,20 meter dan tinggi minimal 2,10 meter, dan ambang bawah jendela minimal 1,00 meter dari lantai.



Celah pintu dengan lantai berjarak 0,5 cm.



Menggunakan cat anti rayap.



Dilengkapi shutter otomatis.



Dapat dilewati bed pasien maupun trolley.



Pemeliharaan pintu dilakukan oleh maintenance setiap bulan



Pembersihan dilakukan setiap hari oleh CS



Perencanaan penggantian pintu berdasarkan rekomendasi hasil inspeksi antara PPI dan K3RS dan laporan kerusakan dari ruangan



Inspeksi dilakukan setiap bulan oleh K3RS

e. Jendela 

Pemeliharaan jendela dilakukan oleh maintenance setiap bulan



Pembersihan dilakukan setiap hari oleh CS



Inspeksi dilakukan setiap bulan oleh K3RS

f. Toilet 

Pemeliharaan toilet dilakukan oleh maintenance setiap bulan



Pembersihan dilakukan setiap hari oleh CS



Inspeksi dilakukan setiap bulan oleh K3RS

g. Wastafel 

Pemeliharaan toilet dilakukan oleh maintenance setiap bulan



Pembersihan dilakukan setiap hari oleh CS



Inspeksi dilakukan setiap bulan oleh K3RS

8. PENGENDALIAN VECTOR a ) Pengendalian lalat -

Secara fisik : Menjaga agar pintu ruangan selalu tertutup. •

Mencegah penumpukan sampah non medis.



Tempat penampungan sampah sementara harus senantiasa dalam keadaan kering dan tertutup serta diletakkan jauh dari ruang perawatan pasien.

34



Proses pembersihan lantai dilakukan dua (2) kali sehari dengan antiseptik dan dipastikan tidak terdapat sisa darah yang tidak dibersihkan.



Menjaga agar makanan selalu dalam keadaan tetutup.



Merawat luka dengan baik.



Sanitasi toilet yang baik.



Pengecekan indeks lalat dilakukan satu (1) bulan sekali dengan nilai indeks < 3% (ditemukan 3 tempat yang positif ada lalat dari 100 tempat yang diperiksa).Pengecekan dilakukan pada saat inspeksi bulanan yang dilakukan oleh tim K3RS.

-

Secara kimia 

Penggunaan Pestisida spray pada ruangan yang terdapat lalat dilakukan setiap 3 hari sekali.

-

Cara lain •

Penggunaan lampu anti lalat di ruang gizi

b) Pengendalian Nyamuk -

Secara Fisik Penggunaan kawat kasa pada lubang jendela. •

Pengaturan pintu yang lebih sering tertutup.



Pencegahan penumpukan linen dalam ruangan.



Pengaturan hygiene pasien dan penunggu pasien.



Menghindari adanya air yang tergenang pada pot tanaman atau kamar mandi.

Pencegahan dan pengendalian nyamuk dilakukan dengan cara 3M (Menguras, Menutup tempat penampungan air, dan Mengubur barang bekas). •

Pengecekan indeks jentik dilakukan satu (1) bulan sekali dengan nilai indeks < 3% (ditemukan 3 tempat yang positif jentik Aedes Aegypty dari 100 tempat yang diperiksa). Bila positif maka dilakukan pembasmian jentik melalui abatisasi.



Pengecekan nyamuk dewasa Aedes Aegypty dilakukan satu (1) bulan sekali dengan nilai indeks < 3% (ditemukan 3 tempat yang positif nyamuk dewasa Aedes Aegypty dari 100 tempat yang diperiksa). Bila positif maka dilakukan pembasmian nyamuk dewasa Aedes Aegypty melalui penyemprotan / spraying.

35

-

Secara Kimia 

Penggunaan pestisida spray golongan piretrin.

c) Pengendalian Kecoak -

-

Secara Fisik 

Menutup semua lubang pada dinding.



Pencegahan penumpukan sampah domestik.



Pengaturan penyimpanan makanan.



Sanitasi ruangan yang baik.

Secara Kimia 

Penggunaan pestisida spray golongan piretrin

d) Pengendalian Tikus -

-

Secara Fisik 

Menutup semua lubang pada dinding.



Pencegahan penumpukan sampah domestik.



Pengaturan penyimpanan makanan.



Sanitasi ruangan yang baik.

Secara Kimia 

Pengendalian secara mekanik dengan perangkap tikus (bait and trap). Dilakukan sesuai kebutuhan bila dilaporka adanya tikus

e) Pengendalian Kucing • Menutup semua lubang pada dinding. • Pencegahan penumpukan sampah domestik. • Pengaturan penyimpanan makanan. • Menangkap dan membuang kucing.

f) Inspeksi Inspeksi dilakukan oleh K3RS setiap bulan

9. PENGELOLAAN SAMPAH Pengelolaan sampah yang dimaksud dalam program ini adalah pengelolaan sampah non infeksius atau sampah domistik Pengelolaan sampah dilakukan meliputi : a. Pengelompokan Sampah Diruangan 36

Sampah di setiap ruang/ unit harus dipisahkan sesuai dengan karakteristik jenis sampah dan dimasukkan ke dalam tempat/ kantong plastik yang telah disediakan. Berdasarkan karakteristik sampah maka pemisahan sampah dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut : -

Sampah non infeksius ditempatkan pada tempat sampah yang berlabel non infeksius yang telah diberi kantong sampah berwarna hitam.

-

Sampah infeksius ditempatkan pada tempat sampah yang berlabel infeksius yang telah diberi kantong sampah berwarna kuning.

-

Sampah benda tajam di tempatkan pada kontainer khusus, tahan air, anti bocor yang telah diberi label infeksius.

-

Sampah cytotoksik dan sampah tumpahan B3 dibuang ke kantong warna merah dengan ketentuan : 

Sampah Cytotoksik hanya ada di Farmasi, Ruang Ramonda dan Ruang Ursinia sehingga pada ruangan tersebut disediakan tempat sampah khusus cytotoksik yang telah diberi kantong plastik warna merah.



Sampah tumpahan B3 yang berasal dari ruangan pelayanan biasa dibuang ke dalam kantong warna merah kemudian kantong warna merah dibuang ke dalam kantong sampah infeksius (warna kuning).



Sampah tumpahan B3 yang berasal dari gudang B3 di tempatkan pada tempat sampah B3 yang telah dilapisi kantong warna merah.

-

Limbah cair radiologi ditempatkan pada kontainer khusus anti bocor, kedap air, anti karat dan tertutup yang diberi simbol sesuai karakteristik.

-

Sampah-sampah B3 lain (tumpahan merkuri, baterai bekas, aki bekas dan lampu bekas) dimasukkan ke dalam kantong plastik berwarna merah dan dibawa langsung ke TPS B3

-

Limbah-limbah B3 lain (lumpur IPAL dan oli bekas) dimasukkan ke dalam tempat yang kedap air, tidak bocor dan tertutup.

-

Limbah cair lain yang berasal dari kegiatan yang bukan kategori limbah cair B3 dibuang langsung melalui wastafel, toilet dan spoel hook.

b. Pelabelan Sampah Pelabelan sampah diberikan pada tempat samapah yang harus dipasang setiap hari oleh user. Pengawasan pemasangan label dilakukan oleh K3RS dan PPIRS setiap bulan

37

c. Pembuangan Sampah -

Pembersihan

tempat pembuangan sampah dilakukan setiap kali

mengeluarkan samapah dari tempatnya. Pembersihan ini dilakukan oleh CS. -

Untuk sampah non infeksius dimasukan kedalam kantong bewarna hitam yang setelah terisi 2/3 bagian maka kantong akan diikat. Sampah yang sudah di ikat akan dibawa oleh petugas CS ke TPS minimal 2 kali dalam satu hari.

-

Dan samapah yang ada di TPS akan diangkut oleh dinas kebersihan kota batam sdetiap harinya.

10. PENGELOLAAN LINEN Pengelolaan linen meliputi : a. Penggunaan linen Pengggunaan linen untuk proses pelayanan dilakukan setiap hari b. Pengelolaan Pengelolaan laundry dilakukan setiap hari oleh pihak ketiga dimana pengelolaan meliputi pengangkutan linen kotor, pencucian linen, penyetrikaan linen, pendistribusian linen bersih -

Linen kotor ditempatkan pada tempat tertutup dan diletakkan berjauhan dengan kegiatan pelayanan.

-

Proses pengambilan linen kotor

dilakukan setiap hari dan tidak

melewati akses umum , apabila melewati akses umum maka linen harus ditempatkan dalam tempat yang tertutup rapat dan tidak bocor. -

Linen yang terkena cairan tubuh harus diperlakukan sebagai linen infeksius.

-

Linen tidak infeksisus di bersihkan atau dicuci sesuai prosedur pencucian.

-

Proses Quality Control (QC) dilakukan terkait dengan kualitas linen yang diterima.

-

Linen yang reject atau tidak memenuhi Quality Control adalah linen yang masih mengandung sisa-sisa darah atau cairan tubuh lain, linen robek, linen berbau tidak sedap, linen belum kering dengan sempurna dan linen yang kusut.

-

Pemilihan outsourcing untuk pengelolaan linen harus melibatkan Tim PPI. Kunjungan wajib dilakukan dalam proses pengelolaan linen

38

dengan baik. Evaluasi terhadap outsource wajib dilakukan secara berkala terutama dalam proses dekontaminasi.

c. Pengawasan Pengawasan penggunaan dan penelolaan linendilakukan setiap hari oleh URT

11. PENGELOLAAN HALAMAN Pengelolaan halaman meliputi : a. Pemeliharaan kebersihan Pemeliharaan kebersihan taman dilakukan oleh petugas CS setiap hari b. Perawatan tanaman Perawatan tanaman dilakukan oleh petugas gardener setiap hari. c. Penyemprotan hama tanam Penyemprotan hama tanaman setiap bulan sekali

I. SOSIALIASI, PELATIHAN DAN SIMULASI Sosialisasi adalah kegiatan atau proses penanaman dan pemindahan informasi tentang suatu aturan yang berlaku Pelatihan adalah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan Simulasi adalah kegiatan yang mengimplementasikan suatu aturan yang dibuat Sosialisasi,pelatihan dan simulasi adalah hal yang saling terkait.Dimana dalam memahami semua program kerja K3RS maka ketiga metode tadi harus dilaksanakan secara berkesinambungan. Kegiatan Peserta pelatihan : 

Semua karyawan RSUD Cilincing



Semua pekerja lain yang bekerja di RSUD Cilincing



Karyawan baru

Metode palatihan,sosialisasi dan simulasi Diselenggarakan dalam bentuk : 

Sosialisasi o Ceramah pengenalan program o Tanya Jawab o Diskusi



Pelatihan

39

o Ceramah dan praktek lapangan o Tanya Jawab o Diskusi o Test 

Simulasi o Pelaksanaan semua hasil sosialisasi dan pelatihan

Cara melaksanakan kegiatan : 1. Sosialisasi Mendorong semua karyawan maupun pekerja lain memahami semua program K3RS terkait pengelolaan utility dan kesling Cara pelaksanaan sosialisasi : -

Menentukan jadwal sosialisasi yang disesuaikan dengan diklat

-

Melakukan sosialisasi ke semua unit yang ada di RS

2. Pelatihan eksternal Mendorong dan memberi kesempatan kepada semua tenaga kesehatan untuk mengikuti pendidikan yang diselenggarakan oleh instansi lain dalam bentuk seminar/symposium/workshop. Cara pelaksanaan program pelatihan eksternal : -

Mengisi formulir usulan pelatihan yang telah diketahui dan disetujui oleh coordinator dan manager terkait, kemudian berkas diserahkan ke unit Diklat untuk ditindak lanjuti.

-

Diklat

membuat

proposal

tentang

pelatihan

/pendidian

dan

meneruskan kepada direktur untuk mendapatkan persetujuan, apabila proposal disetujui diteruskan ke bagian keuangan dan ke bagian SDM untuk pembuatan surat kontrak -

Diklat membuat surat tugas untuk peserta yang akan mengikuti pelatihan eksternal

3. Pelatihan internal Pelatihan yang diselenggarakan dan dilakukan secara terjadwal oleh diklat RSUD Cilincing. Cara pelaksanaan program pelatihan internal :

40

1) Tim

K3RS

mengusulkan

kebutuhan

terhadap

peningkatan

pengetahuan karyawan kepada diklat 2) Diklat menghubungi semua unit untuk mengirim wakilnya dan diklat memilih sesuai keiteria kebutuhan tim K3RS 3) Pelatihan dijadwalkan oleh diklat dan dilaksanakan tanpa mengganggu pelayanan

Jadwal pelaksanaan pelatihan : Disesuaikan dengan jadwal diklat RSUD Cilincing

Sosialisasi 1) Karyawan baru dilakukan sosialisasi K3RS dijadwalkan sesuai dengan jadwal orientasi karyawan

2) Karyawan lama dari masing – masing unit dilakukan sosialisasi K3RS 3 bulan sekali dengan pencapaian peserta di akhir tahun 100% 3) Pekerja lain di lingkungan RS dilakukan sosialisasi K3RS secara berkala setiap 3 bulan sekali secara bergantian

Pelatihan 1) Pelatihan internal dilakukan bersamaan dengan sosialisasi Cara pelaksanaan program pelatihan internal : -

Tim

K3RS

mengusulkan

kebutuhan

terhadap

peningkatan

pengetahuan karyawan kepada diklat -

Diklat menghubungi semua unit untuk mengirim wakilnya dan diklat memilih sesuai keiteria kebutuhan tim K3RS

-

Pelatihan dijadwalkan oleh diklat dan dilaksanakan tanpa mengganggu pelayanan

2) Pelatihan eksternal disesuaikan kebutuhan ketenagaan di unit Mendorong dan memberi kesempatan kepada semua tenaga kesehatan untuk mengikuti pendidikan yang diselenggarakan oleh instansi lain dalam bentuk seminar/symposium/workshop. Cara pelaksanaan program pelatihan eksternal :

41

-

Mengisi formulir usulan pelatihan yang telah diketahui dan disetujui oleh coordinator dan manager terkait, kemudian berkas diserahkan ke unit Diklat untuk ditindak lanjuti.

-

Diklat membuat proposal tentang pelatihan /pendidian dan meneruskan kepada direktur untuk mendapatkan persetujuan, apabila proposal disetujui diteruskan ke bagian keuangan dan ke bagian SDM untuk pembuatan surat kontrak.

-

Diklat membuat surat tugas untuk peserta yang akan mengikuti pelatihan eksternal.

Simulasi 1) Simulasi dilakukan bertujuan untuk melihat kesiap siagaan karyawan terhadap gangguan listrik, air dan gas medis 2) Simulasi dilakukan secara berkala minimal satu kali dalam satu tahun.

J. EVALUASI Evaluasi untuk program ini dilakukan berdasarkan : 1. Evaluasi kebijakan dan prosedur dilakukan minimal 1 kali dalam setahun 2. Evaluasi metode, waktu dan kendala pelaksanaan sosialisasi, pelatihan dan simulasi dilakukan setiap kali melakukan kegiatan pelatihan dan simulasi. 3. Evaluasi berkala program dilakukan satu kali dalam setahun yaitu pada bulan November.

42

BAB III PENUTUP

Program ini dibuat sebagai acuan bagi semua unit kerja di RSUD Cilincing dalam merencanakan pemeliharaan utility dan rencana kesling selama tahun 2018. Bila dalam pelaksanaa program ini didapatkan kendala dan kesulitan yang tidak dapat dilaksanakan sesuai keadaan yang actual maka kami meminta masukan yang positif sebagai bahan evaluasi dari program yang terlaksana dan menjadikan acuan untuk melakukan perbaikan program tahun berikutnya.

Jakarta, 2 Januari 2018 Dibuat oleh

Dr Rafael Nanda

Mengetahui Direktur RS Umum Daerah Cilincing

dr. Netty Siahaan, M.K.M.MARS NIP. 196104241987112001

43

Related Documents

Pedoman
August 2019 96
Pedoman
August 2019 103
Sistem
April 2020 52

More Documents from "Bambang Trihadmojo"

123.docx
December 2019 9
Cover Dan Daftar Isi.docx
December 2019 22