PELAYANAN RAWAT INAP
No Kode : Pedoman UPTD PUSKESMAS
No Terbitan:
Ditetapkan Oleh Kepala UPTD Puskesmas Jiken
No revisi : Tanggal penerbitan:
JIKEN
Basri, S.Kep, M.Si NIP: 19640204 198511 1 001
BAB I. PENDAHULUAN 1) LATAR BELAKANG Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Dengan kata lain Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya (Depkes RI, 2002). Salah satu trend sektor kesehatan, terkait keberadaan Puskesmas ini, adalah suatu insitusi yang mampu segera mengadakan rencana, operasional, tindakan baik lapangan maupun perawatan serta pengembangan secara cepat adalah Puskesmas dengan rawat inap. 2) TUJUAN Puskesmas Perawatan atau Puskesmas Rawat Inap merupakan Puskesmas yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong penderita gawat darurat, baik berupa tindakan operatif terbatas maupun rawat inap sementara. Sesuai Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota (Depkes RI, 2003),
C.RUANG LINGKUP pengertian rawat inap, merupakan pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medik dengan menginap di ruang rawat inap pada sarana kesehatan rumah sakit pemerintah dan swasta, serta puskesmas perawatan dan rumah bersalin, yang oleh karena penyakitnya penderita harus menginap. D.Fungsi Puskesmas Rawat Inap Sebagai tempat rujukan pertama bagi kasus tertentu yang perlu dirujuk, mempunyai beberapa fungsi pokok, antara lain : 1. Fungsi sesuai dengan tugasnya yaitu pelayanan,pembinaan dan pengembangan, dengan penekanan pada fungsi pada kegiatan yang bersifat preventif, promotif, dan fungsi rehabilitative 2. Fungsi yang berorientasi pada kegiatan teknis terkait instalasi perawatan pasien sakit, instalasi oba, instalasi gizi, dan instalasi umum. Juga fungsi yang lebih berorientasi pada kegiatan yang bersifat kuratif. E. kriteria Puskesmas Rawat Inap, sebagai sebuah Pusat Rujukan Antara bagi penderita gawat darurat sebelum dibawa ke RS, antara lain sebagai nerikut : 1.
Puskesmas terletak kurang lebih 20 km dari Rumah Sakit
2.
Puskesmas mudah dicapai dengan kendaraan bermotor
3.
Puskesmas dipimpin oleh dokter dan telah mempunyai tenaga yang memadai
4.
Jumlah kunjungan Puskesmas minimal 100 orang per hari
5.
Penduduk wilayah kerja Puskesmas dan penduduk wilayah 3 Pus kesmas di
sekitarnya minimal 20.000 jiwa per Puskesmas 6.
Pemerintah Daerah “bersedia” menyediakan dana rutin yang memadai.
F. Kegiatan Puskesmas Rawat Inap, antara lain meliputi : 1. Melakukan tindakan operatif terbatas terhadap penderita gawat darurat, antara lain: Kecelakaan lalu lintas Penyakit lain yang mendadak dan gawat 2. Merawat sementara penderita gawat darurat atau untuk observasi penderita dalam rangka diagnostik dengan rata-rata 3-7 hari perawatan. 3. Melakukan pertolongan sementara untuk pengiriman penderita ke Rumah Sakit. Memberi pertolongan persalinan bagi kehamilan normal dan persalinan dengan penyulit
BAB II. KETENAGAAN A. Ketenagaan Ketenagaan Rawat Inap UPTD Puskesmas Jiken diampu oleh :
No
Nama
jabatan
Pendidikan /Pelatihan
1
Dr. Syurdiyanti M.Kengo
Penanggung jawab
Dr.Umum/ACL S, BTCLS, GELS
2
Lukmanto, SST
Koordinator
D IV Medikal Bedah, PPGD, BTCLS, WCCA
3
Rusmining S.
4
Eni Novianingsih, AMK
5
Agus Sutomo, AMK
6
Lilik Ernawati, AMK
7
Budiono, AMK
8
Siti Nurhidayah, AMK
9
Galih Yoga K., AMK
10
Herlina Puspitasari, AMKeb
Perawat,
D III, PPGD,
Administrasi
BTCLS
Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana
D III, BTCLS
Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana Bidan Pelaksana Perawatan
D III, PPGD D III, BTCLS D III, PPGD D III, BTCLS D III, PPGD D III, PPGDON
Keterangan
11
Niken Ristina M., AMKeb
Bidan Pelaksana
D III
Perawatan 12
Lutfia Andarini, AMKeb.
Bidan Pelaksana
D III, PPGDON
Perawatan 13
Juwati
Dapur, Kebersihan
SD
14
Mujiono
Penjaga
SD
B. Distribusi Ketenagaan Pola pengaturan ketenagaan Unit Rawat Inap yaitu : 1. Pengaturan Jaga Dokter UGD Pengaturan jadwal dokter jaga UGD menjadi tanggung jawab Ka Puskesmas dengan onside pada shift pagi dan on call untuk jaga sore dan malam. Apabila dokter jaga UGD karena sesuatu hal sehingga tidak dapat jaga sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan maka · Untuk yang terencana, dokter yang bersangkutan harus menginformasikan ke Ka Unit Gawat Darurat paling lambat 3 hari sebelum tanggal jaga, serta dokter tersebut wajib mendelegasikan tugasnya pada perawat/ KaRu UGD 2. Pengaturan Jaga Perawatan: a. Untuk Dinas Pagi : yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang dengan standar minimal bersertifikat BLS Kategori : 1 orang Ka Ru 1 orang Pelaksana b. Untuk Dinas Sore : yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang dengan standar minimal bersertifikat BLS Kategori : 1 orang Penanggung Jawab Shift 1 orang Pelaksana c. Untuk Dinas Sore : yang bertugas sejumlah 2 ( dua ) orang dengan standar minimal bersertifikat BLS. Kategori : 1 orang Penanggung Jawab Shift 1 orang Pelaksana
H. Standar Sarana Prasarana Sarana Rawat Inap UPTD Puskesmas Jiken Terdiri Dari: a) Ruangan rawat Inap 3 Ruang dengan 4 tempat tidur dan kamar mandi di dalam, 2 tempat tidur extra. b) Ruangan Kamar Jaga Perawat c) Ruangan Obat dan Peralatan d) Ruangan Persalinan e) Ruang Tunggu f) Ruang Administrasi g) Kamar linen dan Gudang h) Telepon i) Dua buah ambulance
Sarana Prasarana diatas merupakan yang ada di UPTD Puskesmas jiken, karena untuk menuju peningkatan kualitas pelayanan, diperlukan inovasi seorang kepala Puskesmas, baik terkait obat-obatan, penunjang medis, protap perawatan medis dengan referensi yang uptodate, juga adanya medical review secara berkala maupun pengembangan kegiatan non medis dan lainnya. J.Cakupan rawat inap Sesuai Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota (Depkes RI, 2003), cakupan rawat inap merupakan cakupan kunjungan rawat inap baru di sarana pelayanan kesehatan swasta dan pemerintah di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Jumlah kunjungan rawat inap baru adalah jumlah kunjungan rawat inap baru yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Poli Umum, baik dalam dan luar gedung di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dan penyebut adalah jumlah penduduk di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. Sementara untuk mencapai tujuan cakupan layanan, beberapa langkah kegiatan yang dilakukan antara lain : 1. Pendataan penduduk, sarana kesehatan, dan kunjungan ke sarana kesehatan 2. Peningkatan prasarana dan sarana kesehatan 3. Analisa kebutuhan pelayanan
4. Penyuluhan 5. Pelatihan Sumber Daya manusaia 6. Pencatatan dan pelaporan BAB III LOGISTIK
I. Logistik Unit Rawat Inap meliputi : 1. Barang habis Pakai (BHP) 2. Alat Rumah Tangga (ART) 3. Alat Tulis Kantor (ATK) II. Mekanisme permintan barang habis pakai (bhp) :
Permintaan obat-obatan dilakukan pada jam kerja (07.30 s/d 14.00)
Permintaan obat/alkes yang sudah diambil di gudang farmasi menjadi tanggungjawab masing-masing unit
Pengambilan
obat
di
gudang
farmasi
harus
ditandatangani
oleh
ka.unit/koordinator III. Mekanisme permintaan barang ATK dan ART :
Permintaan barang ATK dan ART diajukan insidentil sesuai kebutuhan
Permintaan dibuat dengan menulis di nota bon di tandatangani
Permintaan
selanjutnya
diajukan
kepada
bagian
barang
kemudian
ditandatangani dan selanjutnya diserahkan ke bagian logistic
BAB IV KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi : a. Asesmen resiko Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien b.
Pelaporan dan analisis insiden
c.
Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
d.
Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
e. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh : f.
Kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
g. ÂTidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil
B. Tujuan a.
Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
b.
Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
c.
Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD )
d. Terlaksananya
program-program
pencegahan
sehingga
tidak
terjadi
pengulangan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD )
STANDAR KESELAMATAN PASIEN 1. Hak pasien 2. Mendidik pasien dan keluarga 3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan 4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien 5. Mendidik staf tentang keselamatan pasien 6. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien 7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
BAB IX PENUTUP
Dalam pembuatan buku pedoman ini disadari bahwa buku pedoman ini tidak sempurna masih terdapat banyak kekurangan. Oleh kerena itu masukkan dan saran untuk perbaikan peningkatan mutu pelayanan UPTD Puskesmas Jiken , merupakan sesuatu yang sangat berharga.