PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI RAWAT JALAN
RS. KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE Jl. Tubagus Ismail No.46 Telp. (022) 2501985 Fax. (022) 2501984 Website : www.rskghabibie.com Email :
[email protected] Bandung – Jawa Barat 2017
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE NOMOR : 44/ 05 / I /RSKG-SK-DIR/ 2017
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI RAWAT JALAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
Menimbang
:
a. bahwa
dalam
upaya
meningkatkan
mutu
pelayanan
kepada
masyarakat, memberikan kepastian dan perlindungan hukum kepada para petugas dalam melaksanakan tugas, perlu dibuat dokumen di Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny.R.A. Habibie yang memenuhi kaidah hukum yang berlaku di Indonesia; b. bahwa untuk mewujudkan tertib administrasi dan keseragaman dalam penyusunan dokumen di lingkungan Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny.R.A. Habibie, dipandang perlu membuat acuan penyusunan dokumen; c. bahwa acuan sebagaimana dimaksud dalam huruf b diatas, disusun dalam bentuk Pedoman Umum Tata Naskah di Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny.R.A. Habibie yang ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny.R.A. Habibie.
Mengingat
:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 2. Surat Keputusan Yayasan Pembinaan Asuhan Bunda Nomor : 005/SKEP/KET-YPAB/V/2009
Tentang
Pengangkatan
Direktur Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny.R.A. Habibie.
Sebagai
MEMUTUSKAN
Menetapkan
:
Kesatu
: KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A.
HABIBIE
TENTANG
PEDOMAN
PELAYANAN
INSTALASI RAWAT JALAN
Kedua
: Pedoman Regulasi Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu sebagaimana terlampir dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga
: Pedoman Regulasi Rumah Sakit
dipergunakan sebagai acuan dalam
menyusun regulasi di lingkungan Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny.R.A. Habibie.
Keempat
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Bandung Tanggal
: Januari 2017
Direktur Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny.R.A. Habibie
Dr. Qania Mufliani, MM
LEMBAR PENGESAHAN
PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI RAWAT JALAN
Bandung, Januari 2017
Disusun,
dr. Esther Sylviani S
Disetujui,
Ditetapkan,
dr. Noor Rusma Hidayati Wadir Medis
Dr. Qania Mufliani, MM Direktur
RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE NOMOR : 44/05/I /RSKG-SK-DIR/ 2017 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI RAWAT JALAN
PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI RAWAT JALAN
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG Pada saat pasien berkunjung ke sebuah pelayanan kesehatan, harapan pasien adalah mendapatkan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya dan dengan waktu sesingkat-singkatnya. Pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, klinik swasta maupun dokter praktek sesungguhnya tidak hanya memberikan pelayanan medis profesional namun juga memberikan pelayanan umum kepada masyarakat. Selain mendapatkan pelayanan kesehatan sebaik- baiknya, pasien dan keluarga juga mengharapkan kenyamanan dan keamanan baik dari segi petugas yang cekatan, kenyamanan ruang tunggu, antrian yang tidak terlalu lama, kebersihan toilet maupun dari sumber daya manusia yang bertugas ditempat pelayanan kesehatan tersebut harus profesional. Selain itu Instalasi Rawat Jalan sebagai salah satu tempat pelayanan yang pertama, yang diharapkan pasien maupun keluarga pasien adalah sebagai tempat pemberi informasi yang jelas sebelum pasien mendapatkan tindakan / pelayanan berikutnya bahkan sampai memerlukan rawat inap. Sebagai bagian dari rumah sakit, insalasi rawat jalan berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan dan berusaha memenuhi segala aspek mutu kesehatan. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya serta tuntutan masyarakat akan pemenuhan kesehatan yang prima maka instalasi rawat jalan sampai tahun ini menambah pelayanan diantaranya klinik penyakit dalam, klinik paru, klinik urologi, klinik bedah, klinik konsulen ginjal hipertensi serta tidak menutup kemungkinan pelayanan ini akan terus bertambah.
|1
RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
2. TUJUAN PEDOMAN a. Tujuan khusus Terwujudnya penyelanggaraan pelayanan kesehatan di Instalasi Rawat Jalan dengan mutu tinggi serta mengutamakan keselamatan pasien. b. Tujuan umum
Pelayanan kesehatan di Instalasi Rawat Jalan dapat berjalan dengan baik berdasarkan SPO sehingga keselamatan pasien dapat dimaksimalkan.
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata,terjangkau dengan pengutamaan pada upaya preventif dan kuratif.
Menciptakan Instalasi Rawat Jalan dengan pelayanan yang nyaman dan lingkungan yang aman.
Menjadi Instalasi Rawat Jalan dengan SDM yang berbelas kasih, asertif, profesional, tim, dan sejahtera.
3. RUANG LINGKUP PELAYANAN a. Ruang lingkup pelayanan klinik umum : Memberikan pelayanan dengan lingkup yang terbatas yaitu pasien dengan diagnosa yang ringan dan di periksa oleh dokter umum. b. Ruang lingkup pelayanan klinik spesialistik : Memberikan pelayanan kepada pasien yang memerlukan penanganan lebih lanjut dengan dilayani oleh dokter spesialis.
4. BATASAN OPERASIONAL a. Pelayanan poliklinik : 1) Klinik Konsulen Ginjal Hipertensi dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan dan penentuan diagnosa dan yang memeriksa adalah dokter Konsultan Ginjal Hipertensi. 2) Klinik Bedah dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan, penentuan diagnosa dan rawat luka. Dokter yang melayani adalah dokter Spesialis Bedah. 3) Klinik Dalam dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan dan penentuan diagnosa. Dokter yang melayani adalah dokter Spesialis Penyakit Dalam. 4) Klinik Paru dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan dan penentuan diagnosa. Dokter yang melayani adalah dokter Spesialis Paru. 5) Klinik Urologi dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan,dan penentuan diagnosa.Dokter yang melayani adalah dr.Spesialis Bedah Urologi. b. Pelayanan Administrasi 1) Menerima pendaftaran pasien rawat jalan di bagian registrasi rawat jalan untuk didata dan didistribusikan ke poli pelayanan yang di tuju. |2
RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
2) Mendata jumlah pasien untuk tiap tiap dokter. 3) Mencatat dan menerima pendaftaran per telepone bagi pasien yang kembali kontrol klinik yang selanjutnya akan didaftarkan ke petugas pendaftaran.
5. LANDASAN HUKUM 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 971/MENKES/PER/XI/2009 Tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan. 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit. 6. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Perawat. 7. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan. 8. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan. 9. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. 10. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1997. 11. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1999. 12. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001. 13. Standar Peralatan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001. 14. Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001. 15. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2005. 16. Keputusan Direktur tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit.
|3
RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
BAB II STANDAR KETENAGAAN
1. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA Kualifikasi sumber daya manusia yang ada di instalasi rawat jalan adalah : 1. Tenaga Medis Tenaga medis yang ada di instalasi rawat jalan adalah tenaga medis yang bersertifikat,dan berkompeten dibidangnya dalam arti sudah lulus dari pendidikan kedokteran baik sebagai dokter umum maupun dokter spesialis serta lulus dalam kredential yang di lakukan oleh rumah sakit. 2. Tenaga Perawat Untuk menunjang pelayanan perawatan di instalasi rawat jalan harus di dukung oleh tenaga perawat yang memiliki ketrampilan, pendidikan dan pelatihan yang mendukung dalam pelayanan instalasi rawat jalan. 3. Tenaga kesehatan lain Dalam hal ini tenaga kesehatan lain juga juga diperlukan oleh instalasi rawat jalan untuk mendukung berjalannya pelayanan rawat jalan,diantaranya ahli gizi,farmasi,dan pekarya kesehatan yang terdidik dan terlatih.
2. DISTRIBUSI KETENAGAAN NAMA
KUALIFIKASI FORMAL &
JABATAN
INFORMAL
Kepala Ruang
Minimal lulusan D3 Keperawatan
WAKTU KERJA
Minimal 5 tahun
Pelatihan Manajemen Bangsal Minimal
Perawat pelaksana Registrasi
lulusan D3
JUMLAH SDM 1
4
keperawatan
Minimal lulusan SMA
Sertifikat pelatihan pekarya
1
kesehatan
3. PENGATURAN JAGA Dalam pelayanan diinstalasi rawat jalan pengaturan jaga/ shift dinas diatur sebagai berikut : SHIFT
JAM MASUK
JAM PULANG
PAGI
07.00
14.00
SIANG
14.00
21.00
KETERANGAN
|4
RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
a. Pengaturan Jaga Perawat IRJ 1) Pengaturan jadwal dinas perawat IRJ dibuat dan dipertanggung jawabkan oleh Kepala Ruang (Karu) IRJ dan disetujui oleh Kepala IRJ. 2) Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan ke perawat pelaksana IRJ setiap satu bulan. 3) Untuk tenaga perawat yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu, maka perawat tersebut dapat mengajukan permintaan dinas pada buku permintaan. Permintaan akan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga yang ada (apa bila tenaga cukup dan berimbang serta tidak mengganggu pelayanan, maka permintaan disetujui). 4) Apabila ada tenaga perawat jaga karena sesuatu hal sehingga tidak dapat jaga sesuai jadwal yang telah ditetapkan (terencana), maka perawat yang bersangkutan harus memberitahu Karu IGD : 2 jam sebelum dinas pagi, 4 jam sebelum dinas sore atau dinas malam. Sebelum memberitahu Karu IGD, diharapkan perawat yang bersangkutan sudah mencari perawat pengganti, Apabila perawat yang bersangkutan tidak mendapatkan perawat pengganti, maka Karu IGD akan mencari tenaga perawat pengganti yaitu perawat yang hari itu libur atau perawat IGD yang tinggal di sekitar Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny.R.A. Habibie Bandung. 5) Apabila ada tenaga perawat tiba-tiba tidak dapat jaga sesuai jadwal yang telah ditetapkan (tidak terencana), maka Karu IGD akan mencari perawat pengganti yang hari itu libur atau perawat IGD yang tinggal di sekitar Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny.R.A. Habibie Bandung. 6) Apabila perawat pengganti tidak di dapatkan, maka perawat yang dinas pada shift sebelumnya wajib untuk menggantikan. (Prosedur pengaturan jadwal dinas perawat IGD sesuai SPO terlampir).
b. Pengaturan Jadwal Dokter Spesialis 1) Pengaturan jadwal praktek poliklinik dokter spesialis menjadi tanggung jawab Kepala SMF yang bersangkutan. 2) Jadwal praktek dokter dibuat untuk jangka waktu 1 bulan serta sudah diedarkan ke Instalasi terkait dan dokter spesialis yang bersangkutan 1 minggu sebelumnya. 3) Apabila dokter spesialis karena sesuatu hal sehingga tidak dapat praktek sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan maka :
Untuk yang terencana, dokter yang bersangkutan harus menginformasikan ke Kepala SMF terkait atau ke petugas sekretariat paling lambat 3 hari sebelum tanggal jaga, serta dokter tersebut wajib menunjuk dokter praktek pengganti. |5
RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
Untuk yang tidak terencana, dokter yang bersangkutan harus menginformasikan ke bidang pelayanan atau ke petugas sekretariat dan di harapkan dokter tersebut sudah menunjuk dokter praktek pengganti, apabila dokter praktek pengganti tidak didapatkan, maka Kepala SMF terkait wajib untuk mencarikan dokter praktek pengganti. (Prosedur pengaturan jadwal jaga dokter konsulen sesuai SPO terlampir).
|6
RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
BAB III STANDAR FASILITAS
1. DENAH RUANGAN (Ada pada lampiran)
2. STANDAR FASILITAS Kelengkapan alat dalam instalasi rawat jalan RS Khusus Ginjal Ny R.A. Habibie terdiri dari : 1. Registrasi
Meja computer
Computer
Kursi
Telepon
Alat tulis ( balpoint,spidol warna,staples,lem )
2. Meja anamnesa / Ruang tindakan
Meja kerja
Kursi
Tensimeter dinding
Stetoskop
Termometer suhu badan
Timbangan dan alat ukur tinggi badan
Tempat tidur periksa pasien
3. Klinik dokter spesialistik Penyakit Dalam
Meja kerja
Kursi
Tempat tidur periksa pasien
Lemari administrasi
Tensimeter dinding
Stetoskop
Senter
Tongue spatel
Termometer suhu badan
4. Klinik spesialistik Bedah
Meja kerja |7
RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
Kursi
Tempat tidur periksa pasien
Lemari administrasi
Tensimeter dinding
Stetoskop
Senter
Tongue spatel
Termometer suhu badan
Alat anoscpe
Alat tindakan rawat luka
5. Klinik spesialistik Obgyn
Meja kerja
Kursi
Tempat tidur periksa pasien
Lemari administrasi
Tensimeter dinding
Stetoskop
Senter
Tongue spatel
Termometer suhu badan
Alat USG
|8
RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
Tata laksana palayanan dalam instalasi rawat jalan pada umumnya dikerjakan secara team work, dilakukan sesuai asuhan keperawatan dan terdokumentasikan dengan baik. PASIEN UMUM Setelah menerima lyst dari bagian rekam medik, petugas registrasi akan memasukan data ke komputer rawat jalan untuk ke pelayanan dokter yang di tuju,setelah terregister pasien siap ke pelayanan anamnesa yang terdiri dari timbang badan, ukur suhu tubuh, tensimeter dan pengecekan kadar gula darah bagi pasien yang tidak puasa dan selanjutnya pasien siap untuk diperiksa dokter sesuai antrian, sedangkan pasien yang memerlukan pemeriksaan darah secara lengkap dan perlu ke radiologi, maka segera dibuatkan lembar permintaan pemeriksaan ke laboratorium dan radiologi.setelah semua hasil laboratorium dan radiologi jadi baru pasien siap di periksa dokter. Setelah pasien menyelesaikan tahap pemeriksaan dokter selanjutnya pasien menunggu didepan administrasi dan farmasi untuk pembayaran dan menerima obat.
|9
RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
BAB V LOGISTIK
1. ALAT DAN BAHAN HABIS PAKAI Alat dan bahan habis pakai IRJ disediakan oleh..... sedangkan alat tulis disediakan oleh Bagian Gudang Umum . Semua kebutuhan direncanakan setiap bulan dan diadakan pengambilan tiap bulan 2. OBAT DAN ALAT KESEHATAN Obat dan alat kesehatan disediakan oleh Instalasi Farmasi melaui perencanaan tiap bulan dan dilakukan pengecekan tiap hari oleh perawat .Pengambilan obat dan alkes dilakukan setiap hari oleh perawat.
|10
RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Didalam instalasi rawat jalan ada beberapa standar yang harus dilaksanakan dalam keselamatan pasien : 1. Ketepatan identitas, dalam hal ini target yang harus terpenuhi adalah 100 %. Label identitas tidak tepat apabila tidak terpasang, salah pasang, salah penulisan nama, salah penulisan gelar ( Tn,Ny,Sdr,An ) salah jenis kelamin dan salah alamat. 2. Terpasang gelang identitas bagi pasien yang akan rawat inap, dalam hal ini target yang harus terpenuhi adalah 100 %. 3. Bagi perawat atau petugas kesehatan yang memerlukan konsul dengan dokter via telpon harus menggunakan metode SBAR, target yang harus terpenuhi 100 %. 4. Ketepatan penyampaian hasil penunjang harus 100 %.yang dimaksud tidak tepat apabila salah ketik, salah memasukkan diberkas pasien / list pasien lain. 5. Ketepatan pemberian obat yang meliputi tepat identitas/pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat cara/rute (oral, parental, topikal, rektal, inhalasi ), tepat waktu dan tepat dokumentasi.
|11
RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
BAB VII KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjanya,perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan disekitar tempat kerja tersebut. Mengacu pada pengertian tersebut maka diharapkan setiap petugas medis maupun non medis dapat menerapkan sistem keselamatan kerja diantaranya ; 1. Tersedianya APD yang memenuhi standart serta dapat menggunakanya dengan benar baik itu masker, penutup kepala, kaos tangan, skoret/apron, kacamata, pelindung kaki dan sebagainya. 2. Tersedianya tempat pembuangan sampah yang dibedakan infeksius dan non infeksius serta terdapatnya tempat khusus untuk pembuangan jarum ataupun spuit bekas. 3. Aturan untuk tidak melakukan recuping jarum suntik setelah dipakai ke pasien. 4. Setiap petugas medis menganggap bahwa setiap pasien dapat menularkan penyakit sehingga unsur keselamatan kerja dapat terus dilaksanakan.
|12
RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
1. Ketersediaan pelayanan di instalasi rawat jalan Judul
Ketersediaan pelayanan di instalasi rawat jalan
Tujuan
Tersedianya Pelayanan rawat jalan oleh tenaga yang kompeten di rumah sakit sesuai dengan kelas rumah sakit
Dimensi Mutu
Akses,kesinambungan pelayanan
Definisi Operasional
Ketersediaan pelayanan adalah jenis-jenis pelayanan rawat jalan yang disediakan oleh rumah sakit sesuai dengan klasifikasi rumah sakit.
Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data Periode Analisa
3 bulan
Penanggung jawab
Kepala instalasi rawat inap
pengumpul data
Indikator mutu Lainnya adalah :
Dokter pemberi pelayanan diklinik spesialis
Jam buka pelayanan
Waktu tunggu rawat jalan
Peresepan obat
Pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit
Kepuasan pasien
|13
RUMAH SAKIT KHUSUS GINJAL NY.R.A. HABIBIE
Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
BAB IX PENUTUP
Pada prinsipnya pelayanan instalasi rawat jalan adalah bagian pelayanan dari Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny. R.A. Habibie yang tidak hanya memberikan pelayanan berdasarkan pemenuhan target finansial saja, tetapi sebuah pelayanan yang mengedepankan akan kasih dan mengutamakan keselamatan pasien dengan cara meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan ataupun pelatihan – pelatihan.
|14