BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sumber Daya Manusia adalah aset terpenting RS Baptis Batu yang perlu diperhatikan dengan baik dalam seluruh proses / siklus yang ada. Untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dilakukan melalui serangkaian proses yang perlu terus dikelola dan dikembangkan dengan baik. Aktifitas untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas meliputi perencanaan, rekruitmen, penempatan dan pengembangan, pengembangan, pemberian gaji, kompensasi, dan manfaat, serta terminasi pegawai. Untuk mendapatkan pola yang teratur dalam serangkaian proses tersebut diperlukan pedoman pelayanan sumber daya manusia yang diharapkan dapat dipakai sebagai acuan yang terus diperbaiki demi tercapainya tujuan yakni sumber daya manusia yang berkualitas. Sehingga pada kesempatan ini dibuatlah Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia RS Baptis Batu.
B. Tujuan Pedoman 1) Tujuan Umum Terciptanya acuan pokok yang terus diperbaiki untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas. 2) Tujuan Khusus a. Menentukan ruang lingkup pedoman b. Menentukan Batasan Operasional c. Mengidentifikasi berbagai landasan hukum d. Menetapkan Tata Laksana Pedoman dalam setiap bab.
C. Ruang Lingkup Pelayanan Ruang lingkup Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia meliputi 1) Kebijakan tentang Sumber Daya Manusia RS Baptis Batu 2) Pengembangan Sumber Daya Manusia 3) Rekrutmen, Seleksi dan Penetapan Staf 4) Kredensial Tenaga Kesehatan
5) Orientasi Pegawai Baru 6) Kontrak Kerja 7) Sistem Kepegawaian 8) Jabatan Struktural dan Struktural 9) Alih Tugas dan Tanggung Jawab 10) Staf Medis sebagai Pegawai 11) Peraturan dan Tata Tertib Kerja 12) Pemberian Gaji, Tunjangan, Insentif dan Lembur 13) Pendidikan dan Pelatihan 14) Penilaian Kinerja 15) Tunjangan Kesehatan dan Kesejahteraan Pegawai 16) Terminasi Pegawai 17) Pembinaan Karakter Pegawai
D. Landasan Hukum Landasan Hukum : 1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 2009 tentang Kesehatan 2) Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit 3) Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 4) Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan 5) Permenkes RI No. 1691/MENKES/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit. 6) Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang SMK3 7) Kepmenkes No 1087 /Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar K-3 di rumah sakit.
BAB 2 KEBIJAKAN TENTANG SUMBER DAYA MANUSIA
Berikut ini tentang Kebijakan tentang Sumber Daya Manusia 1. Pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) RS Baptis Batu
mengacu kepada
Visi, Misi, serta Nilai-Nilai Rumah Sakit Baptis Batu. 2. Pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) memperhatikan Rencana Strategis (Renstra) RS Baptis Batu. 3. Pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) RS Baptis Batu
memperhatikan
dengan baik setiap keputusan Yayasan Rumah Sakit Baptis Indonesia (YRSBI). 4. Pengaturan Sumber Daya Manusia memperhatikan setiap klausul dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang berlaku. 5. Pengaturan Sumber Daya Manusia RS Baptis Batu mengacu kepada mutu pelayanan dan keselamatan pasien. 6. Sumber daya manusia meliputi staf klinis maupun non klinis. 7. Sumber daya manusia yang berkualitas didapatkan melalui perencanaan, rekruitmen, program orientasi, pengembangan melalui penilaian kinerja serta diklat, pemberian gaji dan tunjangan, dan tunjangan kesejahteraan pegawai. 8. Pengembangan sumber daya manusia Rencana susunan kepegawaian rumah sakit setiap tahun dikembangkan bersama oleh para pimpinan, dengan menetapkan jumlah, jenis, dan kualifikasi staf yang diinginkan. 9. Rekrutmen, seleksi dan penetapan staf a. Rumah sakit terus mengembangkan proses untuk rekruitmen, evaluasi dan penetapan staf dan prosedur penetapan lainnya.
b. Rekrutmen dan seleksi pegawai sesuai dengan permintaan pengadaan pegawai yang disahkan dalam rapat staf. 10. Kredensial tenaga kesehatan a. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi, mengevaluasi kredensial / bukti-bukti keahlian / kelulusan (izin/lisensi, pendidikan, pelatihan, kompetensi dan pengalaman) dari staf medis yang diizinkan untuk memberikan asuhan pasien, diatur lebih lanjut dalam kebijakan direktur tentang kredensial staf medis. b. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi dan mengevaluasi kredensial staf keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya (izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman). 11. Orientasi pegawai Staf baru baik klinis maupun non klinis harus melalui proses orientasi yang diberikan baik melalui pembekalan umum maupun oleh unit kerja masingmasing terkait uraian tugas - tugasnya. 12. Sistem kepegawaian a. Seluruh pegawai RS Baptis Batu ditetapkan status kepegawaiannya melalui Sistem Kepegawaian RS Baptis Batu. b. Sistem kepegawaian RS Baptis Batu berdasarkan pada Tingkat Pendidikan, Masa Kerja, dan Tingkat Kompetensi. c. Perubahan status dalam sistem kepegawaian dituangkan dalam berita acara perubahan status kepegawaian. 13. Kontrak kerja a. Pada umumnya status pegawai baru di RS Baptis Batu adalah kontrak kerja
b. Kontrak kerja pada umumnya selama satu tahun dan dapat diperpanjang maksimal 1 tahun. 14. Jabatan struktural dan non struktural a. Pegawai dapat menduduki jabatan tertentu baik struktural dan non struktural memiliki masa jabatan dan tunjangan jabatan tertentu. b. Besar Tunjangan jabatan diatur dalam keputusan Direktur 15. Alih tugas dan tanggung jawab a. Untuk kebutuhan pelayanan, pegawai dapat dikenakan penugasan kembali ke posisi yang lain dengan uraian tugas dan tanggung jawab yang berbeda, meliputi rotasi dan mutasi kerja. b. Selain kebutuhan pelayanan, penugasan kembali dapat terjadi karena promosi maupun demosi. 16. Staf medis sebagai pegawai Staf medis meliputi Dokter Spesialis, Dokter Umum, Dokter gigi dan Dokter gigi spesialis merupakan pegawai yang memiliki hak-hak tertentu sesuai dengan status kepegawaiannya. 17. Peraturan dan tata tertib kerja Rumah sakit membuat kebijakan tentang sistem kepegawaian, peraturan dan tata tertib kerja. 18. Gaji, tunjangan, insentif dan lembur a. Pegawai berhak mendapatkan gaji, tunjangan, insentif dan lembur sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama. b. Gaji Dokter sesuai dengan peraturan tentang dokter sebagai pegawai.
19. Pendidikan dan pelatihan a. Setiap staf memperolah pendidikan dan pelatihan baik in-service maupun di luar rumah sakit untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuannya. b. Semua staf baik staf klinis dan non klinis wajib dapat menunjukkan kompetensi yang layak dalam teknik resusitasi. c. Setiap staf wajib mengikuti diklat yang diadakan oleh rumah sakit d. Rumah Sakit Baptis Batu dapat juga dipakai sebagai lahan Pratik dan Penelitian mahasiswa 20. Penilaian kinerja a. Rumah sakit mengembangkan penilaian kinerja bagi staf profesional baik staf klinis maupun non klinis. b. Penilaian kinerja dilakukan untuk menilai kinerja individu pegawai dalam setiap tahap status kepegawaian yang ada. 21. Tunjangan kesehatan dan kesejahteraan pegawai Rumah sakit memberikan tunjangan kesejahteraan bagi pegawai. 22. Terminasi pegawai a. Terminasi pegawai adalah pengakhiran hubungan kerja pegawai atau sering disebut dengan Pemutusan Hubungan Kerja antara pegawai dengan rumah sakit dapat berasal dari pihak rumah sakit maupun dari pihak pegawai sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB). b. Permohonan pengunduran diri dari pegawai adalah minimal 1 bulan sebelum berhentinya pegawai. c. Pemberian uang pesangon dan atau pengganti hak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 23. Pembinaan karakter pegawai
a. Rumah Sakit mengadakan program pembinaan karakter pegawai untuk mendapatkan pegawai yang memiliki karakter yang baik dan dapat diandalkan. b. Pembinaan karakter dapat melalui pembinaan umum maupun khusus kepada pegawai.
BAB 3 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
3.1 Prinsip-prinsip Pengembangan Sumber Daya Manusia 1. Pengembangan Sumber Daya Manusia di RS Baptis Batu perlu dilakukan dengan perencanaan sesuai dengan kebutuhan pasien yang berfokus pada peningkatan mutu dan keselamatan pasien. 2. Rumah sakit melakukan pengembangan sumber daya manusia meliputi pengadaan dari segi jumlah, peningkatan tingkat kompetensi, serta peningkatan jenjang karir . 3. Rumah sakit menetapkan kualifikasi sumber daya manusia baik tingkat pendidikan, ketrampilan, pengetahuan dan persyaratan lain yang mendukung peningkatan mutu dan keselamatan pasien. 4. Rencana pengembangan sumber daya manusia dikembangkan bersama oleh para pimpinan dan dilakukan evaluasi. 5. Rencana pengembangan sumber daya manusia dituangkan dalam Program Pengembangan Sumber Daya Manusia RS Baptis Batu setiap tahunnya.
6. Perencanaan staf / pegawai didasarkan pada pola ketenagaan yang menganalisa kebutuhan tenaga sesuai dengan kebutuhan pasien dan pelayanan lainnya. 7. Perencanaan kebutuhan jumlah staf / pegawai dituangkan dalam rencana kerja tahunan unit kerja (TOR Unit kerja). 8. Pengadaan kebutuhan ketenagaan di luar perencanaan tahunan karena perubahan situasi dan kondisi yang terjadi dalam pelayanan dilakukan setelah melalui analisa kebutuhan yang seksama dan disetujui dalam rapat staf rumah sakit. 9. Pengembangan dalam tingkat kompetensi berhubungan dengan pendidikan dan pelatihan serta program pengembangan lainnya yang diatur dalam Kebijakan Direktur dalam Pendidikan dan Pelatihan. 10. Rumah sakit mengupayakan peningkatan jenjang karir baik melalui proses reguler kenaikan status kepegawaian, promosi, serta sistem pengkajian jenjang karir yang terus dikembangkan sesuai dengan tingkat kompetensi yang dimiliki pegawai. 11. Masukan dalam peningkatan jenjang karir melalui penilaian kinerja untuk peningkatan status kepegawaian diatur dalam kebijakan tentang penilaian kinerja . 12. Pengkajian untuk sistem jenjang karir melibatkan berbagai elemen pimpinan maupun profesi yang ada di Rumah Sakit Baptis Batu dan tidak menutup
kemungkinan bekerja sama dengan pihak luar yang terpercaya dalam penilaian tingkat kompetensi pegawai sesuai dengan profesi masing-masing.
3.2 Proses Pengajuan Ketenagaan sesuai rencana 1. Unit kerja menyampaikan kebutuhan ketenagaan dalam rapat kerja, atau rapat staf. 2. Kebutuhan pengadaan pegawai harus disetujui dalam rapat dan oleh Direktur. 3. Setelah disetujui, kepala unit kerja harus mengisi form permintaan pegawai dan ditandatangani oleh Wakil Direktur terkait. 4. Form diserahkan ke Bagian SDM 5. Bagian SDM melakukan mekanisme rekrutmen dan seleksi pegawai sesuai dengan seleksi pegawai.
3.3 Proses Pengembangan Karir Pegawai 1. Bagian SDM mengidentifikasi kebutuhan peningkatan karir setiap tahunnya 2. Merangkum pegawai yang akan mengalami kenaikan karir. 3. Melakukan penilaian kinerja sesuai dengan waktu peningkatan karir 4. Membuat berita acara terkait perubahan status pegawai.
BAB 4 REKRUTMEN, SELEKSI DAN PENETAPAN STAF
4.1 Ketentuan Umum Rekrutmen, Seleksi dan Penetapan Staf 1. Sesuai dengan kebijakan tentang SDM, rumah sakit terus mengembangkan proses untuk rekruitmen, evaluasi dan penetapan staf dan prosedur penetapan lainnya. 2. Keputusan untuk melakukan proses rekrutmen melalui pembicaraan antar para pimpinan di RS Baptis Batu. 3. Mekanisme pengajuan pengadaan pegawai sesuai dengan kebijakan tentang pengembangan pegawai di RS Baptis Batu. 4. Rekrutmen dan seleksi pegawai menjadi tanggung jawab Bagian Sumber Daya Manusia di bawah pembinaan Wakil Direktur Umum Keuangan. 5.
Proses seleksi melibatkan Wakil Direktur, Manajer, Kepala Bagian SDM maupun Kepala Unit Kerja terkait sebagai tim rekrutmen dan seleksi pegawai untuk mendapatkan pegawai yang berkualitas sesuai yang dibutuhkan.
6.
Proses seleksi pegawai medis melibatkan Komite Medik untuk memberikan rekomendasi.
7. Proses seleksi meliputi berbagai proses : 1) Wawancara. 2) Psikotest (MMPI), test bakat / minat, dan test-test lain yang terus dikembangkan oleh Bagian SDM. 3) Test-test keprofesian sesuai dengan profesi yang ada. 4) Test kesehatan. 8. Biaya test kesehatan ditanggung oleh kandidat pegawai. 9. Pengambilan keputusan terkait hasil seleksi diputuskan bersama tim seleksi pegawai dan disetujui oleh Direktur. 10. Kandidat pegawai yang lolos seleksi dilakukan penetapan status kepegawaian sesuai dengan sistem kepegawaian yang berlaku di RS Baptis Batu. 11. Pengakuan masa kerja diterapkan kepada status pegawai tetap sbb : a. Bila pegawai berasal dari Lembaga Baptis, yang profesinya dibutuhkan di lingkungan perusahaan, masa kerja dapat diperhitungkan maksimal setengah dari masa kerjanya dan tetap menjalani masa percobaan.
b. Bila Pegawai pernah dinas di Rumah Sakit Baptis, masa kerja yang dahulu dapat diperhitungkan penuh dan tetap menjalankan masa percobaan pekerja. c. Bila profesi sebelumnya tidak ada kaitannya dengan pekerjaan di lingkungan Perusahaan tidak dapat diperhitungkan. d. Masa kerja yang diperhitungkan dapat berpengaruh terhadap status grade, golongan, kompetensi, tetapi tidak dihitung sebagai masa bakti di Rumah Sakit Baptis Batu. 12. Pada umumnya pegawai baru menjalani status : orientasi, kontrak kerja, dan calon pegawai. 13. Penetapan pegawai melalui surat keputusan direktur, 14. Pegawai klinis mendapatkan surat penugasan klinis dari direktur setelah mendapatkan rekomendasi dari tim kredensial. 15. Ketentuan pada masa orientasi : a. Menandatangani pernyataan sanggup mengikuti program orientasi pegawai. b. Tidak mendapatkan gaji selama orientasi, tetapi mendapatkan uang transport dan makan. c. Tidak / belum mendapatkan tunjangan kesehatan. d. Program orientasi paling lama selama 2 minggu, dapat diperpanjang bila setelah evaluasi pegawai dinyatakan belum mampu / belum siap untuk bekerja. 16. Kebijakan tentang pegawai kontrak tertuang dalam kebijakan Direktur tentang Kontrak Kerja. 17. Ketentuan tentang penetapan sebagai calon pegawai sbb : a. Pegawai kontrak yang dinyatakan memenuhi standar penilaian dapat memasuki status percobaan calon pegawai sesuai dengan kebutuhan rumah sakit. b. Calon pegawai memiliki 2 tahap : percobaan calon pegawai (3 bulan) dan calon pegawai (9 bulan). c. Status percobaan calon pegawai dan status calon pegawai dinyatakan dengan surat keputusan direktur. d. Selama percobaan calon pegawai, pegawai dinilai; bila memenuhi standar dapat masuk status calon pegawai sesuai dengan peraturan tentang penilaian kinerja. e. Satu bulan sebelum berakhir masa calon pegawai, pegawai dinilai kembali untuk memasuki status sebagai pegawai tetap.
18. Hak calon pegawai sbb : a.
Gaji calon pegawai meliputi : gaji pokok diterimakan sebesar 80%, tunjangan beras untuk diri sendiri, uang transport, insentif, dan lembur bila ada jam lembur.
b. Gaji dokter calon pegawai diatur tersendiri dalam peraturan tentang gaji dokter. c.
Pegawai mendapatkan tunjangan kesehatan berupa plafon sebesar 75% dari plafon yang diterimakan untuk pegawai tetap sesuai dengan kebijakan direktur tentang tunjangan kesehatan pegawai.
d. Pegawai belum diikutkan asuransi kesehatan. e.
Pegawai mendapatkan hak cuti 6 hari.
19. Penetapan pegawai tetap memerlukan persyaratan sbb a. Pegawai mendapatkan penilaian baik dalam penilaian kinerja selama masa calon pegawai. b. Penetapan dilakukan melalui pembicaraan dalam tim dan dibuat dalam berita acara.
4.2 Proses Seleksi Pegawai 1. Bagian SDM mendapatkan permintaan seleksi pegawai baru dari Wakil Direktur terkait. 2. Bagian SDM melakukan seleksi lamaran yang masuk sesuai dengan permintaan. 3. Berkas lamaran ditunjukkan kepada Wakil Direktur terkait. 4. Wakil direktur menetapkan pelamar yang sesuai dengan kriteria. 5. Bagian SDM melakukan verifikasi berkas-berkas untuk kredensial bagi kandidat staf klinis. 6. Bagian SDM menghubungi tim seleksi. 7. Bagian SDM melakukan pemanggilan kandidat untuk proses seleksi. 8. Proses seleksi : 1) Wawancara tentang status kepegawaian yang akan dikenakan kepada kandidat pegawai, bila setuju masuk proses seleksi. 2) Test MMPI 3) Wawancara dengan tim yang ada. 4) Uji kompetensi sesuai dengan profesi masing-masing 9. Test MMPI dikirim kepada Psikiater. 10. Setelah hasil didapatkan, tim berkumpul memutuskan hasil seleksi, dibuat dalam berita acaranya.
11. Bagian SDM memanggil kandidat untuk tes kesehatan, kandidat pegawai diberitahu tentang biaya tes kesehatan yang akan dilakukan 12. Bila ada masalah kesehatan, maka hasil tes kesehatan dikonsultasikan lagi kepada tim. 13. Bila tidak diterima maka diberi surat penolakan, bila kandidat diterima maka akan dihubungi untuk proses orientasi.
4.3 Proses Penetapan Staf 1. Masukan dari hasil penetapan kandidat diterima sebagai pegawai. 2. Bagian SDM memeriksa berkas lamaran. 3. Merekap dalam rencana penetapan status kepegawaian meliputi : a) Digunakan untuk apa : pegawai baru atau mutasi. b) Nama dan gelar c) Jenis kelamin d) Tempat tanggal lahir e) Asal Pendidikan f)
Pendidikan yang diakui untuk pekerjaan kandidat
g) Pengalaman kerja direkap dalam tahun dan / atau bulan. Pengalaman kerja yang tidak ada surat pengalaman kerja tidak dapat dijadikan acuan untuk pengakuan masa kerja. h) Tanggal mulai orientasi i)
Tanggal mulai kontrak kerja
j)
Masa kerja yang diakui
k) Status kelompok pekerjaan dan pekerjaan l)
Grade yang direncanakan
m) Golongan yang direncanakan n) Tingkat kompetensi yang ditetapkan. 4. Dicetak dalam kertas HVS ukuran A4 5. Dimintakan persetujuan Direktur.
BAB 5 KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN
5.1 Kredensial Staf Klinis 5.1.1 Ketentuan Umum : 1. Pegawai / staf klinis adalah pegawai yang memiliki tanggung jawab dan tanggung gugat langsung terhadap asuhan kesehatan kepada pasien. 2. Termasuk pegawai / staf klinis adalah : a. Medis : dokter spesialis / super spesialis,dokter umum, dokter gigi spesialis, dokter gigi b. Perawat c. Bidan d. Paramedis non perawat : analis, radiografer, fisioterapis, okupasi terapis, ahli gizi, apoteker, asisten apoteker, petugas rekam medis. 3. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi, mengevaluasi kredensial / bukti-bukti keahlian / kelulusan (izin/lisensi, pendidikan, pelatihan, kompetensi dan pengalaman) dari staf medis yang diizinkan untuk memberikan asuhan pasien. 4. Rumah sakit mempunyai tujuan yang terstandar, prosedur berbasis bukti, untuk memberi wewenang kepada semua anggota staf medis untuk menerima pasien dan memberikan pelayanan klinis lainnya konsisten / sesuai dengan kualifikasi. 5. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi dan mengevaluasi kredensial staf keperawatan (izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman). 6. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengidentifikasi tanggung jawab pekerjaan dan untuk membuat penugasan kerja klinik berdasarkan atas kredensial staf perawat dan peraturan perundang-undangan. 7. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi dan mengevaluasi kredensial paramedis non perawat dan membuat penugasan klinik berdasarkan atas kredensial pegawai / staf paramedis non perawat berdasarkan kredensial yang telah dilakukan.
5.1.2 Ketentuan Khusus : 1. Setiap pegawai / staf klinis mengajukan permohonan kewenangan kliniknya berdasarkan kompetensi profesi masing masing; permohonan yang diajukan adalah kewenangan penuh, kewenangan dengan supervisi, atau tidak meminta kewenangan. 2. Kredensial dan rekomendasi kewenangan klinik staf medis dilakukan oleh sub komite kredensial Komite Medis. 3. Kredensial dan rekomendasi kewenangan klinik staf keperawatan dan bidan dilakukan oleh Komite Keperawatan dengan tim kredensialnya. 4. Kredensial dan rekomendasi kewenangan klinik pegawai paramedis non keperawatan dilakukan oleh kepala instalasi terkait dan Wakil Direktur Pelayanan. 5. Rekomendasi kewenangan klinik dipakai sebagai masukan untuk diberikannya surat keputusan penugasan klinik setiap pegawai / staf klinis. 6. Surat keputusan penugasan klinis berlaku selama 3 tahun.
5.2 Proses Kredensial Dokter Proses Kredensial Dokter diatur tersendiri dalam Kebijakan dan Peraturan lain tentang Kredensial Staf medis
BAB 6 ORIENTASI PEGAWAI
6.1 Ketentuan Umum : 1. Setiap kandidat pegawai yang dinyatakan lolos seleksi pegawai di Lingkungan RS Baptis Batu wajib dimasukkan dalam program orientasi pegawai baru. 2. Program orientasi pegawai baru diberikan melalui pembekalan secara umum oleh rumah sakit dan pembekalan khusus di unit kerja masing-masing sesuai dengan profesinya. 3. Pegawai dokter spesialis tidak mendapatkan orientasi di unit kerja, melainkan program orientasi pembekalan umum sebagai pegawai baru. 4. Program orientasi dilakukan maksimal selama 2 minggu.
6.2 Ketentuan Khusus : 1. Program orientasi yang berupa pembekalan umum rumah sakit dikoordinir oleh Bagian Sumber Daya Manusia, sedangkan orientasi di unit kerja dikoordinir oleh Kepala Unit Kerja masing-masing. 2. Pembekalan umum orientasi pegawai baru meliputi : 1) Visi, Misi, Nilai RS Baptis Batu. 2) Struktur Organisasi RS Baptis Batu. 3) Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi. 4) Program Keselamatan Pasien Rumah Sakit. 5) Etika dalam bekerja. 6) Compassion towards Excellency. 7) Pelayanan Prima. 8) Basic Life Support. 9) Penanggulangan Kebakaran dan penggunaan Alat Pemadam Kebakaran (APAR). 10) Kompetensi Spiritual. 3. Pegawai mendapatkan orientasi melalui pembekalan khusus di unit kerja masingmasing. 4. Peraturan selama program orientasi : a.
Pegawai menandatangani pernyataan program orientasi.
b. Program orientasi dilakukan selama 2 minggu.
c.
Selama program orientasi tidak diperhitungkan sebagai gaji.
d. Pegawai mendapatkan uang transport perhari sesuai dengan peraturan pemberian uang transport pegawai e.
Pegawai mendapatkan 1 X makan sesuai dengan peraturan tentang makan pegawai.
f.
Selama program orientasi pegawai belum mendapatkan tunjangan kesehatan.
g. Bila pegawai mengundurkan diri, maka wajib mengembalikan seluruh biayabiaya yang dikeluarkan oleh rumah sakit selama seleksi dan program orientasi. 5. Kepala unit kerja membuat laporan evaluasi orientasi pegawai baru.
6.2 Proses Orientasi Pegawai 6.2.1 Input : 1. Dari masukan diterimanya pegawai baru. 2. Bagian SDM mencatat pegawai baru pada buku program orientasi pegawai baru. 3. Bagian SDM menghubungi tim pembicara untuk pembuatan jadwal pembekalan umum program orientasi. 4. Bagian SDM membuat jadwal pembekalan orientasi. 6.2.2 Proses : 5. Pegawai baru dijelaskan program orientasi serta hak dan kewajiban pegawai selama orientasi. 6. Pegawai menandatangani form orientasi pernyataan orientasi pegawai baru. 7. Bagian SDM menyiapkan acara pembekalan : ruang diklat, LCD, form-form yang diperlukan, serta daftar hadir. 6.2.3 Output: 8. Bagian SDM mengevaluasi hasil pelaksanaan program. 9. Bagian SDM membuat sertifikat orientasi pegawai. 6.2.4 Feedback : 10. Bagian SDM mencatat pada buku program orientasi. 11. Bagian SDM menginput pada komputer untuk database pelatihan.
BAB 7 SISTEM KEPEGAWAIAN
7.1 Ketentuan Umum 1. Seluruh Pegawai RS Baptis Batu ditetapkan status kepegawaiannya melalui Sistem Kepegawaian RS Baptis Batu. 2. Sistem Kepegawaian RS Baptis Batu berdasarkan pada Tingkat Pendidikan, Masa Kerja, serta Tingkat Kompetensi. 3. Penetapan status kepegawaian berdasarkan sistem kepegawaian di RS Baptis Batu diperlukan untuk proses-proses kepegawaian seperti : pegawai kontrak, kenaikan status menjadi calon pegawai, pegawai tetap, kenaikan golongan, kenaikan grade / golongan karena perubahan tingkat pendidikan, mutasi, rotasi, promosi, demosi, dsb. 4. Promosi adalah perpindahan pegawai ke tingkat status kepegawaian yang lebih tinggi sesuai kebutuhan perusahaan. Sebaliknya demosi perpindahan pegawai ke tingkat status kepegawaian yang lebih rendah karena kompetensi yang tidak mencapai standar atau karena sanksi yang ditetapkan oleh perusahaan karena pelanggaran terhadap tata tertib dan peraturan perusahaan. 5. Rotasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain tetapi tetap dengan pekerjaan (job family) yang sama untuk memenuhi kebutuhan perusahaan; status kepegawaian meliputi grade, golongan, maupun tingkat kompetensi tidak berubah. Sedangkan Mutasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain dengan pekerjaan (job family) yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan perusahaan; status kepegawaian meliputi grade, golongan, maupun tingkat kompetensi dapat berubah atau tetap. 6. Pegawai yang dimutasikan menjalani masa percobaan 6 bulan kemudian dilakukan evaluasi penilaian kinerja, bila memenuhi standar maka ditetapkan mutasi penuh. Sebaliknya bila tidak memenuhi standar maka dapat dikembalikan ke posisi semula. 7. Penetapan perubahan status kepegawaian dilakukan melalui mekanisme / proses penetapan sesuai dengan kebijakan / SPO yang ada pada proses-proses kepegawaian mulai dari seleksi pegawai, kontrak, calon pegawai, kenaikan golongan, mutasi, dsb.
7.2 Ketentuan Khusus 1. Selama belum ada sistem yang mengatur dan menetapkan tingkat kompetensi, maka pada perpindahan dari sistem kepegawaian yang lama kepada sistem kepegawaian yang baru : penetapan tingkat kompetensi melalui rentang waktu masa kerja sbb : a) Masa kerja 0 – 4 tahun = tingkat kompetensi 75% - 85% b) Masa kerja 5 – 9 tahun = tingkat kompetansi 86 – 95% c) Masa kerja 10 – 14 tahun = tingkat kompetensi 96 – 105% d) Masa kerja 15 – 19 tahun = tingkat kompetensi 106 – 115% e) Masa kerja 20 tahun atau lebih = tingkat kompetensi >115% 2. Dengan bertambahnya masa kerja, tidak serta merta bertambah tingkat kompetensinya, melainkan tetap menduduki tingkat kompetensi yang dimilikinya sampai instrumen sistem jenjang karir untuk menetapkan tingkat kompetensi pegawai ada. 1.
Pegawai baru menduduki tingkat kompetensi 75% -85% meskipun memiliki pengalaman kerja yang diakui.
7.3 Sistem Kepegawaian 7.3.1 Job Family 7.3.1.1 Job Family Medis Tabel 7.1 Kamus Job Family Medis JENJANG PENDIDIKAN Min. S 2
Min. S1
KELOMPOK
GRADE
Medis Sub Spesialis / Konsultan
VIII
Medis Spesialis
VII
Medis Umum 2
VI
Medis Umum 1
V
Job Family Medis terdiri dari : 1)
Kelompok Medis Umum 1
:
Lulusan Fakultas Kedokteran Umum & Gigi. Start awal grade V 2)
Kelompok Medis Umum 2
:
Dokter Umum yang mempunyai tambahan sertifikat untuk dapat melakukan pemeriksaan tertentu. Seorang dokter umum yang secara berkala mengikuti pelatihan USG dapat melakukan pemeriksaan USG. Start awal grade VI. 3)
Kelompok Medis Spesialis : Lulusan Fakultas Kedokteran dengan spesialisasi tertentu. Seperti Spesialis Penyakit Dalam, THT, Obgyn, Anestesi, Rehabilitasi Medik, Bedah, Patologi Klinik. Start awal grade VII.
4)
Kelompok Medis Sub Spesialis / Konsultan : Dokter Spesialis yang mempunyai Sub Spesialis atau Konsultan. Seperti Spesialis Bedah Saraf, KGH. Start awal grade VIII.
7.3.1.2 Job Family Perawat Tabel 7.2 Kamus Job Family Perawat JENJANG PENDIDIKAN
KELOMPOK
GRADE
Min S2 / Pasca Sarjana
Ners 6
VI
Ners 5
V
Ners 4
IV
Ners 3
IV
Ners 2
III
SPK
Ners 1
II
Min SLTA
PP
I
Min S1
Min D3
Job Family Perawat terdiri dari : 1) Kelompok PP
:
Pembantu Perawat lulusan min SLTA dan bersertifikat. Masuk grade I 2) Kelompok Ners 1
:
Perawat lulusan SPK. Masuk grade II 3) Kelompok Ners 2
:
Perawat lulusan Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan. Masuk grade IV. 4) Kelompok Ners 4
:
Perawat lulusan Sarjana Keperawatan. Masuk grade IV - V 5) Kelompok Ners 6
:
Perawat lulusan S 2 Keperawatan. Masuk grade VI - VII.
III -
Catatan : –
Perawat lulusan Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan mulai dengan grade III dan bisa masuk ke grade IV dengan penambahan kompetensi yang ditentukan
–
Perawat lulusan S1 tidak secara otomatis masuk grade IV akan tetapi akan ditentukan oleh rumah sakit apakah masuk atau tidak berdasarkan kebutuhan ketenagaan rumah sakit dan kompetensi yang dimilikinya
–
Perawat Gigi dan Penata Anestesi termasuk Job Family Perawat
7.3.1.3 Job Family Administrasi - SDM Tabel 7.3 Kamus Job Family Administrasi - SDM JENJANG PENDIDIKAN
KELOMPOK
GRADE
Min S2 / Pasca Sarjana
Adm SDM 5
VI
Adm SDM 4
V
Adm SDM 3
IV
Adm SDM 2
IV
Adm SDM 1
III
Pembantu Adm SDM
II
Min S1
Min D3 SMU
Job Family Administrasi – SDM terdiri dari bagian : Personalia, SDM, Diklat. 1) Kelompok Adm. SDM 1 & 2 : Staf Adm. Personalia / SDM / Diklat lulusan min. D 3 Admin / Ekonomi – Manaj. / Sekretaris. Masuk grade III – IV. 2) Kelompok Adm. SDM 3
:
Staf Personalia / SDM / Diklat lulusan S1 Hukum / S1 Psikologi / S1. Ekonomi Manajemen / S1 Keperawatan / S1 Kependidikan. Masuk grade IV – V. 3) Kelompok Adm. SDM 5
:
Staf Personalia / SDM / Diklat lulusan S2 Psikologi / Hukum / Manajemen SDM / Kesehatan. Masuk grade VI. 4) Kelompok Pembantu Adm SDM : Pembantu Staf Personalia / SDM / Diklat : Lulusan SMU
Catatan : –
Kelompok Pembantu Adm SDM dengan minimal lulusan SMU untuk selanjutnya penerimaan pegawai di Bagian SDM tidak dipakai lagi, minimal staf di bagian SDM adalah lulusan D3
7.3.1.4 Job Family Administrasi - Keuangan Tabel 7.4 Kamus Job Family Administrasi – Keuangan JENJANG PENDIDIKAN
KELOMPOK
GRADE
Min S2 / Pasca Sarjana
Adm Keu 7
VI
Adm Keu 6
V
Adm Keu 5
IV
Adm Keu 4
IV
Adm Keu 3
III
Adm Keu 2
II
Adm Keu 1
I
Min S1
Min D3
Min. SLTA
1) Job Family Administrasi – Keu terdiri dari bagian : Akuntansi, Keuangan, Kasir, Pembayaran, LPA, Inventori, Logistik 2) Bagian Keuangan / Akuntansi : Kelompok Adm. Keu. 3 : pendidikan min. D3 Keuangan Akuntansi. Masuk grade III – IV. Kelompok Adm. Keu. 5 : pendidikan min. S1 Ekonomi Akuntansi. Masuk grade IV – V. Kelompok Adm. Keu. 7 : pendidikan min. S2 Ekonomi (MM). Masuk grade VI. 3) Bagian Inventory / LPA (Layanan Perusahaan Asuransi): Kelompok Adm. Keu. 3 : pendidikan min. D3 Keuangan. Masuk grade III – IV. Kelompok Adm. Keu. 5 : pendidikan min. S1 Ekonomi. Masuk grade IV – V. Kelompok Adm. Keu. 7 : pendidikan min. S2 Ekonomi (MM). Masuk grade VI. 4) Bagian Kasir / Pembayaran / Pembelian : Kelompok Adm. Keu. 2 : pendidikan min. SMA sederajat. Masuk grade II. 5) Bagian Logistik : Pembantu Logistik : Kelompok Adm. Keu. 1 : pendidikan min. SMA sederajat. Masuk grade I. Pelaksana Logistik :
Kelompok Adm. Keu 2 : pendidikan min. SMA sederajat. Masuk grade II. 6) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.
7.3.1.5 Job Family Administrasi - Pemasaran Tabel 7.5 Kamus Job Family Administrasi – Pemasaran
JENJANG PENDIDIKAN Min S1
Min D3 Min. SLTA
KELOMPOK
GRADE
Adm Pemasaran 5
V
Adm Pemasaran 4
IV
Adm Pemasaran 3
IV
Adm Pemasaran 2
III
Adm Pemasaran 1
II
1) Job Family Administrasi – Pemasaran terdiri dari bagian : Pemasaran 2) Start awal Kelompok Adm. – Pemasaran adalah grade II. Pegawai yang termasuk dalam kelompok ini dapat dari latar belakang pendidikan min. SLTA sampai dengan S1. 3) Bagian Pemasaran : Kel. Adm. Pemasaran 1 : pendidikan min. SMA sederajat. Masuk dalam grade II. Kel. Adm. Pemasaran 2 : pendidikan min. D3. Masuk grade III sampai grade IV. Kel. Adm. Pemasaran 4 : pendidikan min. S1. Masuk grade IV sampai V. Job antar kelompok pemasaran berbeda dan disesuaikan dengan pendidikan. 4) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.
Catatan : Untuk kedepan staf pemasaran minimal pendidikan D3 7.3.1.6 Job Family Administrasi – Rekam Medis Tabel 7.6 Kamus Job Family Administrasi – Rekam Medis JENJANG
KELOMPOK
GRADE
Adm Rekam Medis 4
IV
Adm Rekam Medis 3
III
Adm Rekam Medis 2
II
Pbt. Adm Rekam Medis 1
I
PENDIDIKAN Min D3
Min. SLTA
1) Job Family Administrasi – Rekam Medis terdiri dari bagian : Rekam Medis 2) Start awal Kelompok Adm. – Rekam Medis adalah grade I. Pegawai yang termasuk dalam kelompok ini dapat dari latar belakang pendidikan min. SLTA sampai dengan D III Rekam Medis. 3) Pbt. Adm. Rekam Medis 1 : pendidikan min. SLTA sederajat. Masuk dalam grade I. 4) Adm. Rekam Medis 2 : pendidikan min. SLTA sederajat. Masuk dalam grade II. 5) Adm. Rekam Medis 3 : pendidikan min. DIII RM. Masuk dalam grade III – IV. 6) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level. Contoh : - Kepala Bagian Rekam Medis mempunyai latar belakang pendidikan min D III RM. - Staf Pelaksana Penyimpanan / Pengambilan Data mempunyai latar belakang pendidikan min D III RM. - Staf Pelaksana Pembuat Kartu Kontrol (embos) mempunyai latar belakang min SLTA. 7.3.1.7 Job Famili Administrasi - Umum Tabel 7.7 Kamus Job Family Administrasi – Umum JENJANG PENDIDIKAN
KELOMPOK
GRADE
Min. D4/S 1
Adm Umum 5
IV
Adm Umum 4
IV
Adm Umum 3
III
Adm Umum 2
II
Pbt. Adm. Umum 1
I
Min D3
Min. SLTA
1) Job Family Administrasi – Umum terdiri dari bagian : Kantor, Administrasi, Humas, Pendaftaran, Office Boy, Operator, Receptionist 2) Start awal Kelompok Adm. – Umum adalah grade I. Pegawai yang termasuk dalam kelompok ini dapat dari latar belakang pendidikan min. SLTA sampai dengan S 1 Fikom / S1 Manajemen Kearsipan. 3) Bagian Kantor, Administrasi : Kelompok Pbt. Adm. Umum 1 : bertugas sebagai office boy, pendidikan min. SLTA. Masuk grade I.
Kelompok Adm. Umum 2 : bertugas sebagai staff Operator. Pendidikan min. SLTA. Masuk grade II. Kelompok Adm. Umum 3 : bertugas sebagai staff Kantor dan Administrasi / Pendaftaran / Humas / Receptionist. Pendidikan min. D3 Manajemen Kearsipan. Masuk grade III – IV. Kelompok Adm. Umum 4 : bertugas sebagai staff Kantor dan Administrasi, pendidikan min. D4 Kearsipan / S1 Manajemen Kearsipan. Masuk grade IV – V. 4) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level. Contoh : - Kepala Bagian Kantor / Administrasi mempunyai latar belakang pendidikan min D III Admin / Perkantoran / Sekretaris. - Seorang receptionist mempunyai latar belakang pendidikan min D III Sekretaris - Staf Administrasi kantor mempunyai latar belakang D III Admin / Perkantoran / Sekretaris. - Seorang office boy mempunyai latar belakang pendidikan min SLTA.
7.3.1.8 Job Family Penunjang Medis - Apoteker Tabel 7.8 Kamus Job Family Penunjang Medis - Apoteker JENJANG PENDIDIKAN Min S1 Farmasi Profesi Apoteker
KELOMPOK
GRADE
Apoteker 2
V
Apoteker 1
IV
1. Seorang Apoteker di bagian Farmasi adalah lulusan Sarjana Farmasi yang sudah mengambil profesi sebagai Apoteker dan sudah uji kompetensi. 2. Masuk grade IV - V.
7.3.1.9 Job Family Penunjang Medis – Asisten Apoteker Tabel 7.9 Kamus Job Family Penunjang Medis – Asisten Apoteker JENJANG PENDIDIKAN Min D3 Farmasi
Min. SLTA
KELOMPOK
GRADE
Asisten Apoteker 4
IV
Asisten Apoteker 3
III
Asisten Apoteker 2
II
Pbt. Asisten Apoteker 1
I
Job Family Penunjang Medis – Asisten Apoteker terdiri dari : 1) Kelompok Pbt. Asisten Apoteker 1
: yang bertugas sebagai administrasi dan umum
di bag. Farmasi. Latar belakang pendidikan min. SLTA. Masuk grade I. 2) Kelompok Asisten Apoteker 2
: yang bertugas sebagai tenaga profesi asisten apoteker.
Latar belakang pendidikan min. SMF / SAA. Mempunyai kompetensi sebagai seorang AA. Masuk grade II. 3) Kelompok Asisten Apoteker 3
: yang bertugas sebagai tenaga profesi asisten apoteker.
Latar belakang pendidikan min. D III. Mempunyai kompetensi sebagai seorang AA. Masuk grade III - IV. 4) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.
7.3.1.10 Job Family Penunjang Medis - Radiografer Tabel 7.10 Kamus Job Family Penunjang Medis – Radiografer JENJANG PENDIDIKAN
KELOMPOK
GRADE
Min D4 ATRO
Radiografer 5
IV
Radiografer 4
IV
Radiografer 3
III
Tehnik Radiogarafer 2
II
Pbt. Radiografer 1
I
Min D3 ATRO
Min. SLTA
Job Family Penunjang Medis – Radiografer terdiri dari : 1) Kelompok Pbt. Radiografer 1
: yang bertugas sebagai staf pelaksana administrasi di
bag. Radiografer. Latar belakang pendidikan min. SLTA. Masuk grade I. 2) Kelompok Tehnik Radiografer 2 : yang bertugas sebagai staf pelaksana kamar gelap radiologi. Latar belakang pendidikan min. SLTA dan pernah mendapat pelatihan khusus mengenai radiologi. Masuk grade II. 3) Kelompok Radiografer 3 : yang bertugas sebagai staf pelaksana kamar gelap radiologi. Latar belakang pendidikan min. D 3 ATRO. Masuk grade III - IV. 4) Kelompok Radiografer 5 : yang bertugas sebagai staf pelaksana kamar gelap radiologi. Latar belakang pendidikan min. D 4 ATRO. Masuk grade IV - V.
7.3.1.11 Job Family Penunjang Medis - Analis Tabel 7.11 Kamus Job Family Penunjang Medis – Analis JENJANG PENDIDIKAN
KELOMPOK
GRADE
Analis 4
IV
Analis 3
III
Tehnik Analis 2
II
Pbt. Analis 1
I
Min D3 Analis Kesehatan
Min. SLTA
Job Family Penunjang Medis – Analis terdiri dari : 1) Kelompok Pbt Analis 1
: yang bertugas sebagai staf pelaksana administrasi, pembantu
analis di bag. Laboratorium. Latar belakang pendidikan min. SLTA. Masuk grade I. 2) Kelompok Tehnik Analis 2
: yang bertugas sebagai staf laboratorium yang pernah
mendapat pendidikan laboratorium. Latar belakang pendidikan min. SLTA dan pernah mendapat pelatihan khusus mengenai laboratorium. Masuk grade II. 3) Kelompok Analis 3
: yang bertugas sebagai seorang Analis. Latar belakang
pendidikan min. D 3 Analis Kesehatan. Masuk grade III - IV.
7.3.1.12 Job Family Penunjang Medis - Fisioterapi Tabel 7.12 Kamus Job Family Penunjang Medis – Fisioterapis JENJANG PENDIDIKAN
KELOMPOK
GRADE
Min D4
Fisioterapis 5
IV
Fisioterapis 4
IV
Fisioterapis 3
III
Pbt Fisioterapis 2
II
Pbt. Fisioterapis 1
I
Min D3
Min. SLTA
Job Family Penunjang Medis – Fisioterapis terdiri dari : 1) Kelompok Fisioterapis 3 : yang bertugas sebagai seorang fisioterapis / Terapi Okupasi / Terapi Wicara Latar belakang pendidikan min. D 3. Mulai grade III - IV. 2) Kelompok Pembantu Fisoterapis 2 : latar belakang pendidikan SLTA yg sudah mengikuti pelatihan khusus 3) Kelompok Pembantu Fisioterapis 1 : latar belakang pendidikan SLTA
7.3.1.13 Job Family Penunjang Medis – Ahli Gizi Tabel 7.13 Kamus Job Family Penunjang Medis – Ahli Gizi JENJANG PENDIDIKAN Min. S 1
Min D3
KELOMPOK
GRADE
Ahli Gizi 4
V
Ahli Gizi 3
IV
Ahli Gizi 2
IV
Ahli Gizi 1
III
Job Family Penunjang Medis – Ahli Gizi terdiri dari : 1) Seorang Ahli Gizi di bagian Gizi adalah lulusan D 3 Gizi – S1 Gizi 2) Kelompok ahli gizi 1 : lulusan D3 Gizi. Masuk grade III – IV. 3) Kelompok ahli gizi 2 : lulusan S1 Gizi. Masuk grade IV – V.
7.3.1.14 Job Family Penunjang Medis - Elektromedik Tabel 7.14 Kamus Job Family Penunjang Medis – Elektromedik JENJANG PENDIDIKAN Min D3
KELOMPOK
GRADE
Elektromedik 2
IV
Elektromedik 1
III
1) Seorang petugas elektromedik lulusan D 3 Elektromedik. 2) Masuk grade III - IV.
7.3.1.15 Job Family Penunjang Non Medis - Programmer Tabel 7.15 Kamus Job Family Penunjang Non Medis – Programmer JENJANG PENDIDIKAN Min S1
Min D3
KELOMPOK
GRADE
Programmer 4
V
Programmer 3
IV
Programmer 2
IV
Programmer 1
III
1) Kelompok Programmer 1 adalah programmer lulusan min D 3 Tehnik Informatika – S1 Tehnik Informatika. 2) Programmer 1 masuk grade III - IV.
3) Programmer 3 masuk grade IV – V. 7.3.1.16 Job Family Penunjang Non Medis – Teknisi Komputer Tabel 7.16 Kamus Job Family Penunjang Non Medis – Teknisi Komputer JENJANG PENDIDIKAN
KELOMPOK
GRADE
Min S1
Teknisi Komputer 4
IV
Teknisi Komputer 3
IV
Teknisi Komputer 2
III
Teknisi Komputer 1
II
Min D3 Min SLTA
1) Kelompok Teknisi Komputer bertugas dalam hal pemeliharaan komputer, program jaringan. 2) Pendidikan min SLTA sampai dengan S1. 3) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.
7.3.1.17 Job Family Penunjang Non Medis – Rumah Tangga Tabel 7.17 Kamus Job Family Penunjang Non Medis – Rumah Tangga JENJANG PENDIDIKAN
KELOMPOK
GRADE
Min D3
RT 3
III
RT 2
II
RT 1
I
Min SLTA
1) Staf pelaksana RT (Kamar Jahit, Pembersihan, Kebun, Binatu, House Keeping) latar belakang pendidikan min SLTA. Masuk grade I. 2) Staf pelaksana RT latar belakang pendidikan D3. Masuk Grade III
7.3.1.18 Job Family Penunjang Non Medis - Sopir Tabel 7.18 Kamus Job Family Penunjang Non Medis – Sopir
JENJANG PENDIDIKAN Min SLTA
KELOMPOK
GRADE
Driver 2
II
Driver 1
I
1. Staf pelaksana transportasi umum. Latar belakang pendidikan min SLTA. Masuk grade I. 2. Staf pelaksana transportasi khusus mobil ambulance. Latar belakang pendidikan min. SLTA dan lulus uji kompetensi sebagai driver ambulance.
7.3.1.19 Job Family Penunjang Non Medis - Dapur Tabel 7.19 Kamus Job Family Penunjang Non Medis – Dapur JENJANG PENDIDIKAN
KELOMPOK
GRADE
Min D3
Kitchen 3
III
Kitchen 2
II
Kitchen 1
I
Min SLTA
Job Family Penunjang Non Medis – Dapur terdiri dari : 1) Kelompok Kitchen 1
: yang bertugas sebagai staf pembersih / pembantu di bag.
dapur. Latar belakang pendidikan min. SLTA. Masuk grade I. 2) Kelompok Kitchen 2
: yang bertugas sebagai staf pelaksana pengolahan makanan.
Latar belakang pendidikan min. SLTA. Masuk grade II. 3) Kelompok Kitchen 3
: yang bertugas sebagai staf pelaksana pengolahan makanan.
Latar belakang pendidikan min. D3. Masuk grade III.
7.3.1.20 Job Family Penunjang Non Medis – Pemeliharaan Sarana Tabel 7.20 Kamus Job Family Penunjang Non Medis – Pemeliharaan Sarana JENJANG PENDIDIKAN
KELOMPOK
GRADE
S1
Tehnisi 4
IV
D3
Tehnisi 3
III
Tehnisi 2
II
Tehnisi 1
I
Min SLTA
1) Kelompok Tehnisi 1 bertugas sebagai staf pemeliharaan. Latar belakang pendidikan min SLTA. Masuk grade I. 2) Kelompok Tehnisi 2 bertugas sebagai staf pemeliharaan. Latar belakang pendidikan min SLTA dengan pelatihan / kursus tambahan. Masuk grade II.
3) Kelompok Tehnisi 3 bertugas sebagai staf pemeliharaan. Latar belakang pendidikan min D3. Masuk grade III. 4) Kelompok Tehnisi 4 bertugas sebagai staf pemeliharaan. Latar belakang pendidikan min S1. Masuk grade IV. 7.3.1.21 Job Family Komite Pastoral
Tabel 7.21 Kamus Job Family Komite Pastoral JENJANG PENDIDIKAN
KELOMPOK
GRADE
Min S2 / Pasca Sarjana
Pastoral 2
V
Min S1
Pastoral 1
IV
Job Family Komite Pastoral : 1) Kelompok Pastoral 1 bertugas sebagai staf pastoral. Latar belakang pendidikan min STh/MDiv. Masuk grade IV. 2) Kelompok Pastoral 2 bertugas sebagai staf pastoral. Latar belakang pendidikan min MTh. Masuk grade V. Tambahan : 1) Apabila pendidikan karyawan di suatu pekerjaan tertentu lebih tinggi dari syarat minimal pendidikan yang diminta, maka pendidikan yang diakui adalah pendidikan yang sesuai dengan pekerjaan. Contoh : Seorang karyawan dengan pendidikan D3 bekerja di bagian Rumah Tangga dan Binatu. Syarat pendidikan di bagian ini adalah min. SLTA maka pendidikan D3 karyawan tersebut tidak diakui. 2) Pendidikan diakui apabila sesuai dengan syarat job di bagian.
7.3.2 Grading Penggajian Grading sistem penggajian sbb :
SISTEM KEPEGAWAIAN RS BAPTIS BATU GRADE
GOL
75 - 85%
DIREKSI
X
IX
VIII
VII S.2 +
KEPALA DEPARTEMEN MANAJER
KEPALA BAGIAN / KEPALA INSTALASI
PELAKSANA
FUNGSIONAL
PEMENUHAN STANDAR KOMPETENSI
%
LEVEL
VI
S.2
V
S1+/S.2
IV
D.3/D.4/S.1
III
D.3
85 - 95%
95 - 105 %
105 - 115%
KET > 115%
B
4 th
3.00%
A
4 th
3.00%
B
4 th
3.00%
A
4 th
3.00%
C
5 th
6.00%
B
4 th
3.00%
A
4 th
3.00%
C
5 th
6.00%
B
4 th
3.00%
A
4 th
3.00%
D
5 th
6.00%
C
5 th
6.00%
B
4 th
3.00%
A
4 th
3.00%
D
5 th
6.00%
C
5 th
6.00%
B
4 th
3.00%
A
4 th
3.00%
D
5 th
6.00%
C
5 th
6.00%
B
4 th
3.00%
A
4 th
3.00%
D
4 th
6.00%
11-14
C
4 th
6.00%
7-10
B
3 th
3.00%
4-6
A
3 th
3.00%
0-3
E
4 th
6.00%
15-18
D
4 th
6.00%
11-14
C
4 th
3.00%
7-10
B
3 th
3.00%
4-6
A
3 th
3.00%
0-3
E
4 th
6.00%
15-18
D
4 th
6.00%
11-14
C
4 th
3.00%
7-10
B
3 th
3.00%
4-6
A
3 th
-
Kenaikan Sub Golongan
ENTRY
PEKERJAAN
33-36 28-32 23-27 19-22 15-18
II
SMU
I
SMU Kenaikan Ruang Gol.
0-3 10.00%
10.00%
10.00%
10.00%
PETA JENJANG KARIR PEGAWAI RSBB
JENJANG PENDIDIKA N
Job Family
GRADE
X IX
Min S2/Pasca Sarjana (disesuaikan dengan persyaratan masingmasing job & level)
VIII
Medis VII
Spesiali s /VII
Medis Umum 2/VI
KA. DEP
DIREKTUR
Medis Sub Spesiali s/ Konsult an VIII
Ners 6/VI
Adm SDM 5/VI
VI
MANAJER KEPALA BAGIAN / INSTALASI
FUNGSIONAL
PELAKSANA
Apo Min D4/S1 (disesuaikan dengan persyaratan masingmasing job dan level)
Medis Umum 1/V
Ners 5/V
Adm SDM 4/V
Adm Keu/Ak t 6/V
Adm Marketi ng 5/V
Ners 4/IV
Adm SDM 3/IV
Adm Keu/Ak t 5/IV
Adm Marketi ng 4/IV
Ners 3/IV
Adm SDM 2/IV
Adm Keu/Ak t 4/IV
Adm Marketi ng 3/IV
Ad m Rek am Med is 4/IV
Ners 2/III
Adm SDM 1/III
Adm Keu/Ak t 3/III
Adm Marketi ng 2/III
Ad m Rek am Med is 3/III
Ad m Um um 3/III
Ners 1/II
Pbt.Ad m SDM II
Adm Keu/Ak t 2/II
Adm Marketi ng 1/II
Ad m Rek am Med is 2/II
Ad m Um um 2/II
Ad m Rek am Med is 1/I
Pbt. Ad m Um um 1/I
Ad
Min D3 (disesuaikan dengan masingmasing persyaratan Job dan level)
Min SLTA
PP I
Adm Keu/Ak t 1/I
Prog Ahli Gizi 4/V
teke r 2/V
m Um um 5/IV Ad m Um um 4/IV
Apo
Radi
Fisio
teke r 1/IV
ogra fer 5/IV
tera pis 5/IV
V
Prog Ahli Gizi 3/IV
Asis ten Apo teke r 4/IV
ram mer 4/V
Teknisi Kompu ter 4/IV
Tek nisi 3/IV
Prog ram mer 2/IV
Teknisi Kompu ter 3/IV
Tek nisi 4/IV
Prog ram mer 1/III
Teknisi Kompu ter 2/III
Tek nisi 3/III
Rm h Tan gga 3/III
Teknisi Kompu ter 1/II
Tek nisi 2/II
Rm h Tan gga 2/II
ram mer 3/IV
pastoral 2/
IV
Elek Radi ogra fer 4/IV
Anal is 4/IV
Fisio tera pis 4/IV
Ahli Gizi 2/IV
ten Apo teke r 3/III
Radi ogra fer 3/III
Anal is 3/III
Fisio tera pis 3/III
Ahli Gizi 1/III
Asis
Teh nik Radi ogra fer 2/II
Teh nik Lab. 2/II
Pbt. Fisio tera pis 2/II
tro med ik 2/IV
Pastoral 1/IV
Asis
ten Apo teke r 2/II Pbt. Asis ten Apo teke r 1/I
Pbt. Radi ogra fer 1/I
Elek tro med ik 1/III
Pbt. Pbt. Anal is 1/I
Fisio tera pis 1/I
RS / PER AW AT
ADMINISTRASI
PENUNJANG MEDIS
Driver 2/II
Kitc hen 2/II
II
Driver 1/I
Kitc hen 1/I
I
Rm Tek nisi 1/I
h Tan gga 1/I
NE MEDIS
III
PENUNJANG NON MEDIS
7.4 Mekanisme Perubahan Status Kepegawaian 7.4.1 Jenis Status Kepegawaian di RS Baptis Batu. Jenis Status Kepegawaian sbb : 1) Percobaan Kontrak : masa mulai penandatanganan Perjanjian Kontrak Kerja Waktu Tertentu (PKWT) sampai 3 bulan setelahnya. 2) Kontrak : masa setelah percobaan kontrak sampai dengan akhir tanggal penandatanganan PKWT. 3) Percobaan Calon Pegawai : masa 3 bulan setelah SK Percobaan Calon Pegawai. 4) Calon Pegawai : masa 9 bulan setelah percobaan calon pegawai. 5) Pegawai Tetap : setelah calon pegawai. 6) Percobaan Mutasi : masa 6 bulan setelah awal SK percobaan mutasi 7) Mutasi Tetap : setelah dinyatakan layak untuk mutasi tetap.
7.4.2 Aturan dalam perubahan status kepegawiaan. Aturan dalam perubahan status kepegawaian : 1) Perubahan status kepegawaian diputuskan setelah melihat penilaian kinerja yang dilakukan untuk pegawai yang bersangkutan. 2) Perubahan status kepegawaian dilakukan dengan berita acara yang dilakukan oleh tim yang berhubungan. 3) Tim yang berhubungan dalam menetapkan perubahan status kepegawaian sbb : (1) Percobaan kontrak ke kontrak : - Salah salah satu Wakil Direktur, Kepala Unit Kerja, Kepala Bagian SDM, dan disetujui oleh Direktur. (2) Kontrak Kerja ke Percobaan Capeg: - Salah satu Wakil Direktur, Kepala Unit Kerja, Kepala Bagian SDM, dan disetujui oleh Direktur. (3) Percobaan Capeg ke Capeg : Salah satu Wakil Direktur, Kepala Unit Kerja, Kepala Bagian SDM, dan disetujui oleh Direktur. (4) Capeg ke Pegawai Tetap : Wakil Direktur Umum Keuangan, Wakil Direktur Pelayanan, Manajer / Kepala Unit Kerja, Kepala Bagian SDM, dan disetujui oleh Direktur. (5) Percobaan Mutasi ke Mutasi Tetap : Salah Satu Wakil Direktur, Kepala Unit Kerja, Kepala Bagian SDM, dan disetujui oleh Direktur.
4) Dalam status kepegawaian dicantumkan : (1) Kelompok Pekerjaan (2) Pekerjaan (3) Grade (4) Golongan (5) Tingkat Kompetensi Untuk Status Pegawai Tetap dicantumkan Masa Kerja dan Masa Kerja tambahan (Masa Kerja dari tempat lain yang diakui).
BAB 8 KONTRAK KERJA
8.1 Ketentuan Umum 1. Pada umumnya status pegawai baru di RS Baptis Batu adalah kontrak kerja, kecuali dokter umum dan dokter gigi lulusan baru (fresh graduate) yang belum mengikuti PTT sebelum kontrak kerja dikenakan masa status dokter umum atau dokter gigi sementara selama satu tahun. 2. Pegawai kontrak wajib menandatangani perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT). 3. Masa kontrak kerja adalah selama satu tahun, dan dapat diperpanjang kembali bila menurut penilaian pegawai tidak memenuhi standar yang ditetapkan. 4. Sebagai tanda komitmen melakukan kontrak kerja, pegawai kontrak wajib menyerahkan ijazah asli kepada rumah sakit yang akan diberikan kembali setelah kontrak kerja selesai. Hal ini tidak berlaku untuk pegawai kontrak dokter maupun dokter gigi. 5. Pada tiga bulan pertama disebut sebagai masa percobaan kontrak kerja, dan dilakukan penilaian. Bila dalam penilaian didapatkan kurang memenuhi standar maka pegawai dapat dihentikan kontrak kerjanya secara sepihak tanpa tuntutan apapun kepada RS Baptis Batu. Ketentuan tentang penilian kinerja tertuang dalam peraturan internal tentang Penilaian Kinerja di Lingkungan RS Baptis Batu. 6. Rumah sakit selalu melakukan evaluasi terhadap pegawai kontrak sebelum selesainya masa kontrak berakhir, dan dituliskan dalam berita acara evaluasi kontrak kerja oleh tim evaluasi kontrak kerja. 7. Tim evaluasi kontrak kerja adalah sbb : a. Untuk staf medis : Direktur, Wa. Dir. Umum Keuangan, Wa. Dir Pelayanan, Kepala Kelompok Staf Medis Fungsional yang terkait. b. Untuk staf selain dokter : Wa. Dir Umum Keuangan, Wa.Dir. Pelayanan, Manajer terkait, Kepala Unit Kerja Terkait, Kepala Bagian SDM. 8.2 Ketentuan Khusus : 1. Pegawai wajib menandatangani Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT). 2. PKWT berlaku selama 1 tahun, dan hanya bisa diperpanjang 1 (satu) kali. 3. Gaji pegawai kontrak meliputi : gaji pokok diterimakan sebesar 80%, tunjangan beras untuk diri sendiri, uang transport, insentif, dan lembur bila ada jam lembur. 4. Gaji dokter kontrak diatur tersendiri dalam peraturan tentang gaji dokter. 36
5. Pegawai mendapatkan tunjangan kesehatan berupa plafon sebesar 50% dari plafon yang diterimakan untuk pegawai tetap. 6. Pegawai belum diikutkan asuransi kesehatan. 7. Pegawai mendapatkan hak cuti 6 hari. 8. Pegawai dilakukan evaluasi setelah 3 bulan, bila kurang dari standar yang ditetapkan dapat dihentikan kontraknya tanpa syarat apapun. 9. Pegawai menyerahkan ijazah asli sebagai bukti komitmen salama 1 tahun kontrak kerja. Ijazah akan diberikan sesuai tanggal berakhirnya PKWT, atau bila PKWT dihentikan karena pegawai tidak memenuhi standar penilaian. 10. Satu bulan sebelum berakhir masa kontrak, pegawai dinilai kembali. 11. Gaji pegawai kontrak terdiri atas gaji pokok, tunjangan beras untuk diri sendiri, insentif, tunjangan transport, dan lembur bila ada jam lembur. 12. Gaji dokter menurut peraturan sendiri dalam peraturan gaji dokter. 13. Gaji pokok pegawai kontrak adalah sebesar 80% dari besar gaji pokok pegawai tetap yang 20% akan diterimakan di akhir kontrak, bila pegawai tidak menyelesaikan kontraknya maka tidak akan diterimakan. Peraturan ini tidak untuk dokter dan dokter gigi sesuai dengan sistem penggajian dokter dan dokter gigi. 14. Pegawai kontrak tidak diikutkan program asuransi kesehatan pegawai maupun Jamsostek. 15. Bila pegawai selesai kontrak dan tidak diperpanjang lagi atau PHK, maka RS Baptis Batu tidak memiliki kewajiban untuk memberikan pesangon dalam bentuk apapun. 16. Pegawai kontrak yang setelah dinilai tetapi tidak memenuhi standar penilaian kinerja, maka dapat diperpanjang kontraknya maksimal satu kali.
37
BAB 9 JABATAN STRUKTURAL DAN NON STRUKTURAL
9.1 Ketentuan Umum 1. Jabatan Struktural, yaitu jabatan unit tertentu yang secara tegas ada dalam struktur organisasi. Kedudukan jabatan struktural bertingkat-tingkat dari tingkat yang terendah hingga yang tertinggi 2. Jabatan Non-struktural, yaitu jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur organisasi, tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam pelaksansaan tugas-tugas pokok organisasi. 3. Pejabat sementara baik untuk jabatan struktural maupun non-struktural dapat diberikan kepada pegawai sbb : a. Pegawai tersebut belum diangkat sebagai pegawai tetap. b. Pegawai tersebut sudah pegawai tetap, tetapi masih dalam pengkajian terhadap kemampuannya dalam mengemban tugas jabatan yang diberikan. 4. Masa jabatan pejabat sementara adalah 1 tahun atau lebih bila pegawai tersebut belum diangkat sebagai pegawai tetap. 5. Besar tunjangan jabatan baik struktural maupun non-struktural ditetapkan melalui Keputusan Direktur yang ditetapkan dan diperbarui dari waktu ke waktu oleh Direktur. 6. Tunjangan jabatan Direktur dan Wakil Direktur ditetapkan oleh Pengurus Yayasan RS Baptis Indonesia (YRSBI) 7. Kebutuhan akan jabatan struktural harus sesuai dengan Struktur Organisasi RS Baptis Batu. 8. Pemilihan sumber daya manusia untuk menduduki jabatan struktural maupun nonstruktural melalui mekanisme rapat di tingkat direksi, dengan mempertimbangkan penilaian kinerja dan prestasi pegawai yang akan dipilih. 9. Penetapan jabatan struktural maupun non-struktural RS Baptis Batu ditetapkan dalam surat keputusan direktur. 10. Selama 3 bulan pertama, pejabat baru struktural maupun non-struktural belum berhak mendapatkan tunjangan jabatannya. 11. Apabila pegawai memiliki jabatan rangkap, maka tunjangan jabatan yang diberikan adalah tunjangan jabatan tertinggi.
38
12. Setiap tahun, pejabat struktural maupun non-struktural akan dievaluasi, dengan konsekuensi akan dilanjutkan untuk menjabat atau sebaliknya akan diganti sesuai dengan hasil penilaian. 13. Penilaian untuk kinerja Jabatan struktural maupun non-struktural dilakukan dengan instrumen penilaian khusus jabatan struktural maupun non-struktural.
9.2 Ketentuan Khusus 1. Masa jabatan untuk jabatan struktural sbb : a. Wakil Direktur
: 3 tahun
b. Manajer
: 1 tahun
c. Kepala Unit Kerja
: 3 tahun
d. Kepala Profesi tertentu : 3 tahun (misal kepala perawat, kepala analis, dsb) e. Pejabat Sementara
: 1 tahun
2. Masa jabatan untuk jabatan non-struktural ditetapkan sesuai kebutuhan. 3. Bila diperlukan penyesuaian jabatan karena perubahan struktur organisasi sehingga pejabat struktural maupun non-struktural mendapatkan tugas jabatan tambahan sesuai dengan struktur organisasi yang baru maka lama masa jabatan melanjutkan masa jabatan struktural atau non-struktural sebelumnya. Sebaliknya bila jabatan yang diberikan merupakan jabatan baru yang tidak ada kaitannya dengan jabatan sebelumnya, maka lama masa jabatan dimulai pada saat surat keputusan itu ditetapkan. 4. Pemangku jabatan wajib memahami job description (uraian kerja) dimana yang bersangkutan menjabat.
39
BAB 10 ALIH TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
10.1 Ketentuan Umum : 1.
Untuk kebutuhan pelayanan, pegawai dapat dikenakan alih tugas ke posisi yang lain dengan uraian tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Alih tugas meliputi rotasi dan mutasi kerja.
2. Rotasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain tetapi tetap dengan pekerjaan (job family) yang sama untuk memenuhi kebutuhan ; status kepegawaian meliputi grade, golongan, maupun tingkat kompetensi tidak berubah. 3. Mutasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain dengan pekerjaan (job family) yang brebeda untuk memenuhi kebutuhan ; status kepegawaian meliputi grade, golongan, maupun tingkat kompetensi berubah. 4. Rotasi dan mutasi dilakukan dengan lebih dahulu memberitahukan kepada pegawai yang bersangkutan dan ditetapkan dengan keputusan Surat Keputusan Direktur. 5. Rotasi maupun mutasi dapat terjadi karena promosi maupun demosi yang diatur secara khusus pada kebijakan tentang sistem kepegawaian.
6. Pegawai dapat juga mengalami pelimpahan tanggung jawab dari profesi lain untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kepada pasien, misalnya alih tanggung jawab tindakan tertentu dari dokter kepada perawat. Alih tanggung jawab tidak boleh bertentangan dengan undang-undang, sehingga dalam pelaksanaannya perlu mendapatkan rekomendasi dari Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit.
10.2 Khusus : 1. Pelaksanaan alih tugas di unit kerja terkait meliputi : a. Pemaparan uraian tugas baru kepada pegawai. b. Pembekalan terkait uraian tugas baru tersebut kepada pegawai oleh kepala unit kerja. c. Kepala unit kerja membuat laporan evaluasi kemampuan melaksanakan uraian tugas yang baru kepada pegawai yang dirotasi maupun mutasi dan tindak lanjutnya. d. Laporan alih tugas tanggung jawab disimpan dalam file pegawai. 40
2. Pegawai yang rotasi dilakukan evaluasi pada saat 14 hari masa transisi rotasi. Bila pegawai dinilai tidak mampu menguasai uraian tugasnya dapat dikembalikan kepada posisi sebelumnya. 3. Pegawai yang dimutasi dilakukan evaluasi pada saat 14 hari masa transisi dan 6 bulan masa percobaan mutasi. Pada masa transisi dievaluasi penguasaan uraian tugasnya, sedangkan 6 bulan dinilai soft kompetensi dan hardkompetensinya. Bila pegawai dinilai tidak memenuhi standar
dapat dikembalikan kepada posisi
sebelumnya.
41
BAB 11 STAF MEDIS SEBAGAI PEGAWAI
11.1 Ketentuan Umum : 1. Staf medis ialah Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 2. Pengadaan staf medis sesuai dengan jumlah dan kualifikasi pasien yang ada di RS Baptis Batu. 3. Secara status kepegawaian staf medis terdiri atas sbb : a. Dokter Kontrak b. Dokter Calon Pegawai c. Dokter Pegawai Tetap d. Dokter Pensiun Kontrak e. Dokter Tamu atau Dokter Konsultan.
11.2 Ketentuan Khusus : 1. Dokter Kontrak adalah a. Dokter yang bekerja di RSBB setelah melalui prosedur penerimaan tenaga medis untuk dokter kontrak. b. Masa kontrak selama 1 (satu ) tahun dengan menandatangani PKWT. c. Mendapatkan gaji tetap bulanan sesuai dengan ketentuan gaji dokter kontrak dan mendapatkan honor pelayanan (fee for service). d. Mendapatkan hak cuti selama 15 hari kerja dalam setahun.
2. Dokter Calon Pegawai. a. Dokter yang bekerja di RSBB telah melalui prosedur penerimaan tenaga medis untuk Dokter Pegawai Tetap. b. Sudah melalui masa kerja sebagai Dokter Kontrak minimal 1 tahun. c. Masa Kerja sebagai calon pegawai selama 1 tahun dengan mendapatkan SK sebagai Calon Pegawai. d. Mendapatkan gaji tetap bulanan sesuai dengan ketentuan gaji dokter kontrak dan mendapatkan honor pelayanan (fee for service). 42
e. Mendapatkan hak cuti selama 15 hari kerja dalam setahun.
3. Dokter Pegawai Tetap a. Dokter yang bekerja di RSBB telah melalui prosedur penerimaan tenaga medis untuk Dokter Pegawai Tetap. b. Sudah melalui masa sebagai Dokter Calon Pegawai atau telah bekerja di RSBB minimal selama 2 tahun. c. Pengalaman kerja di Rumah Sakit di bawah YRSBI akan dihargai penuh sedangkan di luar YRSBI dihargai setengah masa kerja. Masa kerja akan diperhitungkan pada penentuan masa kerja sesuai dengan Sistem Golongan Pegawai RSBB. d. Mendapatkan hak cuti 15 hari kerja dalam setahun. e. Mendapatkan Gaji Pokok sesuai dengan Sistem Kepegawaian RS Baptis Batu dan jasa Medis Tetap bulanan sesuai dengan ketentuan Gaji Dokter, demikian juga mendapatkan honor pelayanan (Fee for Service). f. Diikutkan dalam program dana pensiun, Jamsostek, serta Asuransi Kesehatan.
4. Dokter Pensiun Kontrak a. Dokter Pegawai Tetap yang sudah Pensiun tetapi dikontrak untuk bekerja di RSBB setelah melalui prosedur yang berlaku. b. Ketentuan kepegawaian sama dengan Dokter Pegawai Kontrak kecuali gaji ditetapkan sesuai dengan perjanjian kontrak. c. Mendapatkan hak cuti 15 hari kerja dalam satu tahun.
5. Dokter Tamu atau Dokter Konsultan a. Adalah Dokter yang bekerja di RS Baptis Batu tetapi bukan pegawai tetap rumah sakit dengan menandatangani PKWT. b. masa Kerja selama 1 tahun dan dapat diperpanjang tahunan setelah melalui prosedur yang ada. c. Bekerja secara paruh waktu. d. Tidak mendapatkan gaji tetapi hanya mendapatkan fee for service sesuai ketentuan RS Baptis Batu yang berlaku dan disepakati oleh yang bersangkutan. e. Tidak ada tunjangan apapun. 6. Jam kerja dokter
43
Jam kerja dokter pada umumnya sesuai jam pelayanan rumah sakit, tidak dibatasi oleh waktu; bila ada panggilan karena pasien yang memburuk kondisi klinisnya wajib datang, bila tidak bisa datang karena tidak bisa bertugas wajib memberitahukan sebelumnya untuk melimpahkan tanggung jawab kepada dokter yang lain sebagaimana SPO tentang pelimpahan tanggung jawab dari dokter kepada dokter yang lain.
8. Dokter kontrak dan dokter calon pegawai belum diikutkan program dana pensiun, asuransi kesehatan maupun Jamsostek. Tunjangan kesehatan diterimakan dalam bentuk plafon sebagaimana peraturan yang berlaku dalam Kebijakan tentang Tunjangan Kesehatan Pegawai. 9. Dokter pegawai berhak atas tunjangan – tunjangan kesehatan, kamar, makan / cuci, dengan rincian sbb
Tabel 11.1 Tunjangan Dokter Pegawai Rumah Sakit Baptis Batu.
Kesehatan
Kontrak
Kamar
Prib
Istri,
adi
Anak
Makan,
Rumah
Cuci
Dinas
Jamsostek, Beras Pribadi
Beras
Pensiun
Kelu arga
Umum
+
-
-
-
-
+
-
-
Gigi
+
-
-
-
-
+
-
-
Spesialis (4
+
-
-
-
+
+
-
-
Besar + Anesthesi + Direksi)
Calon
Umum
+
-
+
+
-
+
-
-
Pegawai
Gigi
+
-
-
-
-
+
-
-
Spesialis (4
+
-
-
-
+
+
-
-
+
+
-
-
-
+
+
+
Besar + Anesthesi + Direksi)
Pegawai
Umum
44
Kesehatan
Tetap
Kamar
Prib
Istri,
adi
Anak
Makan,
Rumah
Cuci
Dinas
Jamsostek, Beras Pribadi
Beras
Pensiun
Kelu arga
Gigi
+
+
-
-
Spesialis (4
+
+
-
-
+
+
+
+
+
+
+
Besar + Anesthesi + Direksi)
Pensiun
Umum
+
+
-
-
-
+
-
-
Kontrak
Gigi
+
+
-
-
-
+
-
-
Spesialis (4
+
+
-
-
+
+
-
-
Besar + Anesthesi + Direksi)
Tamu /
Umum
-
-
-
-
-
-
-
-
Konsulta
Gigi
-
-
-
-
-
-
-
-
n
Spesiali
-
-
-
-
-
-
-
-
s
10. Gaji Dokter Gaji Dokter terdiri atas gaji tetap dan honor. A. Gaji Tetap Gaji tetap terdiri atas gaji pokok dan tunjangan medis tetap. Besar gaji pokok sesuai dengan table grade, golongan ,serta tingkat kompetensi dalam Sistem Kepegawaian RS Baptis Batu. Sedangkan tunjangan medis tetap adalah gaji tetap dokter dikurangi gaji pokok pada sistem kepegawaian. Dokter Pegawai Paruh Waktu (DPPaW) dan Dokter yang sedang tugas belajar (PPDS) tidak mendapatkan Tunjangan Medis Tetap melainkan hanya Gaji Pokok sesuai Sistem Kepegawaian.
45
Berikut ini table kosong (dummy table) untuk gaji tetap dokter KETERANGAN
KONTRAK
CAPEG
TK. I
TK. II
TK. III
TK. IV
TK. V
TK. VI
Dokter Ahli Dokter Umum Dokter Gigi Ahli Dokter Gigi Keterangan :
Keterangan :
1. Interval 1 tahun 2. Tiap Kenaikan dengan evaluasi sesuai prosedur
1. Interval 4 tahun 2. Tiap Kenaikan dengan evaluasi sesuai prosedur
Keterangan : Jumlah nominal gaji tetap dokter ditetapkan tersendiri setiap tahun oleh Direktur. B. HONOR Honor diterimakan kepada dokter baik untuk jasa pelayanan mereka. Untuk dokter tamu yang diterimakan adalah 80% dari tarif rumah sakit yang diberlakukan kepada pasien meliputi : tarif visite dokter dan tindakan medis yang dilakukan. Sedangkan honor untuk dokter tetap berlaku sesuai rincian di bawah ini : Dokter Ahli Radiologi : 1. Konsul 10% 2. Foto dengan Kontras + Scan
Dokter Ahli : 1. Periksa : Jumlah px / bln a. Klinik Pagi
b. c.
20% s/d jumlah Px ke 200
10% s/d Rp. 15jt
30% s/d jumlah px ke 201 – 400
15% > 15jt - 25jt
40% s/d jumlah px ke 401 dst USG ; Visite ; Konsul 10% Klinik Sore : 40%
20% > Rp. 25jt Px luar 5% (untuk semua pemeriksaan) : tarif
Lanjutan untuk Dokter Ahli : 2. Tindakan : Jumlah Rp/bln a.
3.
Dokter Umum 1. Periksa : Jumlah Px/bln a.
IGD (Patokan tarif hari biasa)
Bedah + Obgyn
Khusus THT & Mata
10% s/d Rp. 100jt
10% s/d Rp. 50jt
5% s/d jumlah px ke 200
15% > 100jt - 200jt
15% > 50jt - 100jt
10% s/d jumlah px ke 201 - 400
b.
20% > Rp. 200jt 25% > Rp. 100jt IGD + Klinik + Ruang : 15%
c.
Dokter Anak untuk back up Partus : 4%
15% s/d jumlah px ke 401 dst b.
30% s/d jumlah px ke 201 - 400 40% s/d jumlah px ke 401 dst
Dokter Ahli Anestesi : 1. Periksa : Jumlah px / bln a. Klinik Pagi
Klinik 20% s/d jumlah px ke 200
2. Tindakan : Jumlah Rp/bln IGD + Klinik + Ruang : 15%
20% s/d jumlah Px ke 200 30% s/d jumlah px ke 201 – 400 40% s/d jumlah px ke 401 dst b.
USG ; Visite ; Konsul 10%
Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 1. Tindakan : Jumlah Rp/bln a.
Dokter Gigi Pagi 10% s/d Rp. 10jt
46
2. Tindakan : Jumlah Rp/bln Anestesi
15% > 10jt - 20jt
4% s/d Rp. 300jt
20% > Rp. 20jt
5% > 300jt - 600jt
b.
Dokter Gigi Sore : 35%
6% > Rp. 600jt dst
c.
Gigi Palsu 20%
Dokter Ahli Patologi Klinik 1. Konsul 10% 2. Tindakan bacaan spesialistik 10% s/d Rp. 5jt 15% > 5jt - 15jt 20% > Rp. 15jt 3. Px luar 5% (untuk semua pemeriksaan) : tarif ditetapkan sendiri Catatan : 1. Untuk masa transisi dokter yang sudah ada : a. Tetap berlaku aturan lama, sampai dengan masa berlaku aturan gaji yang baru b. Kenaikan Golongan Tingkat, maka berlaku aturan gaji yang baru 2.
Dokter yang telah pensiun dari RS Baptis apabila dilanjutkan dengan kontrak, maka gaji - honor setingkat dengan golongan Tingkat I (satu), dan tetap menerima tunjangan pensiun sesuai dengan haknya.
47
BAB 12 PERATURAN DAN TATA TERTIB KERJA
12.1 Waktu Kerja 12.1.1 Hari dan Jam Kerja 1. Hari kerja adalah 6 (enam) hari dalam 1 (satu) minggu atau 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu. 2. Jam kerja adalah 7 (tujuh) jam dan 8 (delapan) jam dalam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam dalam 1 (satu) minggu. 3. Oleh karena kebutuhan, maka pengaturan hari dan jam kerja dapat dilakukan menurut keperluan pelayanan. 4. Dalam jam kerja, pegawai berhak untuk istirahat selama ½ (setengah) jam. Sedangkan khusus untuk dinas jam 21.00 s/d 07.00 WIB istirahat 1 (satu) jam.
12.1.2 Shift Kerja Pada unit kerja tertentu yang memerlukan adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat terus berlangsung, dapat diberlakukan pembagian kerja shift dan dalam pelaksanaannya dapat menggunakan kebijakan tersendiri sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku Tiap satuan waktu kerja shift tidak boleh melebihi 7 (tujuh) jam kerja sehari atau secara akumulasi 40 (empat puluh) jam seminggu, kecuali shift malam. Pengaturan kerja shift yang umum digunakan adalah : a. Jam 04.00 s/d 11.00 WIB dengan istirahat ½ jam b. Jam 05.00 s/d 12.00 WIB dengan istirahat ½ jam c. Jam 07.00 s/d 14.00 WIB dengan istirahat ½ jam d. Jam 09.00 s/d 16.00 WIB dengan istirahat ½ jam e. Jam 11.00 s/d 18.00 WIB dengan istirahat ½ jam f. Jam 14.00 s/d 21.00 WIB dengan istirahat ½ jam g. Jam 21.00 s/d 07.00 WIB dengan istirahat 1 jam h. Jam 07.00 s/d 15.30 WIB dengan istirahat ½ jam
48
12.1.3 Libur dan Cuti
Yang dimaksud hari libur adalah hari Minggu atau hari ke 7 (tujuh) dalam enam hari kerja terus-menerus atau hari ke 6 (enam) dalam 5 hari kerja secara terus-menerus, atau setelah shift yang telah ditetapkan, hari-hari libur nasional yang ditetapkan secara resmi oleh Pemerintah pada setiap tahun dan hari-hari lain yang dinyatakan sebagai hari libur oleh Pemerintah Hari libur nasional yang bertepatan dengan hari minggu, tidak mendapat penggantian libur di hari lain Pegawai yang bekerja pada hari libur sesuai dengan jadwal kerja akan mendapat penggantian satu kali off/ luaran Pegawai yang menjalankan shift malam 3 (tiga) hari berturut-turut dalam seminggu mendapat 1 (satu) kali off luaran selain hari libur mingguan
12.1.4 Cuti Tahunan
1) Dalam satu tahun pegawai tetap berhak mendapatkan cuti selama 12 (dua belas) hari kerja dalam 1 (satu) tahun 2) Pegawai dengan status calon pegawai berhak mendapat cuti 12 (dua belas) hari kerja dalam 1 (satu) tahun 3) Hari libur selain hari Minggu yang jatuh pada waktu cuti tidak dihitung sebagai hari cuti.
12.1.5 Cuti Masa Bakti
1) Pegawai dengan masa kerja 10 (sepuluh) tahun mendapat cuti 12 (dua belas) hari kerja di luar cuti tahunan. 2) Pegawai dengan masa kerja 20 (dua puluh) tahun mendapat cuti 12 (dua belas) hari kerja di luar cuti tahunan. 3) Pegawai dengan masa kerja 25 (dua puluh lima) tahun mendapat cuti 12 (dua belas) hari kerja di luar cuti tahunan. 4) Pegawai dengan masa kerja 30 (tiga puluh) tahun mendapat cuti 12 (dua belas) hari kerja di luar cuti tahunan.
49
12.1.6 Cuti di Luar Tanggungan
1) Pegawai dengan masa kerja minimal 10 (sepuluh) tahun dapat mengajukan cuti di luar tanggungan rumah sakit untuk jangka waktu cuti 1 (satu) bulan hingga 1 (satu) tahun, tidak dapat diambil secara bertahap. 2) Cuti di luar tanggungan rumah sakit harus disetujui oleh direktur.
12.1.7 Cuti Sakit 1) Cuti sakit hanya diberikan oleh dokter yang telah ditentukan rumah sakit/ dokter penggantinya. 2) Ketentuan pada ayat 1 (satu) tidak berlaku untuk keadaan darurat. 3) Cuti sakit dapat diberikan untuk paling lama 1 (satu) tahun. 4) Selama cuti sakit seperti dalam ayat 2 (dua) di atas, pegawai yang bersangkutan berhak menerima gaji dengan ketentuan sebagai berikut : a.
4(empat) bulan pertama gaji penuh.
b. 4 (empat) bulan berikutnya tanpa jeda dari cuti sebelumnya mendapat 75% (tujuh puluh lima persen) gaji. c.
4 (empat) bulan berikutnya tanpa jeda dari cuti yang sebelumnya mendapat 50% (lima puluh persen) gaji.
d. Untuk bulan selanjutnya mendapat 25% (dua puluh lima persen) gaji sampai sebelum pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh Pihak Pertama. 5) Pegawai yang telah menjalani cuti sakit selama 1 (satu) tahun berturut-turut akan diberikan pensiun sesuai dengan peraturan yang berlaku atau diputuskan hubungan kerja sesuai dengan peraturan yang berlaku 6) Pegawai yang cuti sakit sebagaimana dimaksud pada ayat 4 (empat) telah bekerja selama kurang dari 4 (empat) minggu lalu mendapat cuti sakit kembali, maka cuti tersebut dianggap bersambung dengan cuti sebelumnya dan kedua cuti sakit tidak dapat diberikan untuk waktu lebih dari 1 (satu) tahun 7) Pegawai yang sedang menjalani cuti sakit yang bukan seperti dalam ayat 4 (empat) poin b, c, d di atas berhak menerima penghasilan penuh 8) Pegawai dan rumah sakit wajib menghargai cuti sakit yang diberikan oleh dokter yang berwenang
50
12.1.8 Cuti Hamil dan Melahirkan
Pegawai tetap dengan status perkawinan yang sah yang hamil berhak mendapat cuti hamil dan melahirkan dengan upah penuh. Cuti hamil dan melahirkan diberikan untuk waktu selama 3 bulan. Dapat diambil sebelum atau sesudah melahirkan, sesuai dengan kondisi kehamilan dan kebutuhan rumah sakit. Kehamilan yang mendapatkan hak cuti adalah kehamilan pertama sampai ketiga. Hari-hari libur yang jatuh pada saat cuti hamil tidak dapat pengganti hari. Cuti hamil yang diberikan atas persetujuan tertulis oleh dokter yang berwenang
12.1.9 Cuti Keguguran dan Bayi Meninggal Pegawai tetap dengan status pernikahan yang sah yang hamil dan mengalami keguguran yang tidak disengaja berhak mendapatkan cuti paling lama hingga 1,5 (satu setengah) bulan atau sesuai surat keterangan dokter yang berwenang. Pegawai tetap yang hamil dan melahirkan anak tetapi anaknya meninggal mendapat cuti sesuai dengan peraturan cuti sakit yang diberikan oleh dokter yang berwenang
12.1.10 Cuti dan Ijin Istimewa Cuti istimewa dapat diberikan kepada Pegawai untuk beberapa kepentingan/keadaan sebagai berikut a. Istri, suami, anak kandung dan orang tua meninggal, pegawai mendapat cuti 2 (dua) hari b. Pegawai laki-laki yang istrinya melahirkan mendapat cuti 2 (dua) hari. c. Mertua dan saudara dalam satu rumah meninggal, pegawai mendapat cuti 2 (dua) hari d. Anak kandung menikah, pegawai mendapat cuti 2 (dua) hari e. Pegawai yang menikah, mendapat cuti 3 hari f.
Mengkhitankan/membaptiskan anak kandung, pegawai mendapat cuti 2 hari; pegawai wajib menyerahkan surat keterangan dari gereja tentang acara baptisan, surat keterangan dokter tentang tindakan khitan. Cuti diberikan maksimal 1 hari sebelum dan 1 hari setelah acara baptisan / khitanan.
51
Ijin istimewa dalam bentuk meninggalkan jam kerja dapat diberikan kepada pegawai karena kepentingan atau keadaan sebagai berikut : a. Pegawai wanita masih menyusui berhak mendapat ijin memberi ASI untuk anaknya dalam waktu yang layak, maksimal 1 (satu) jam, termasuk jam istirahat sampai anak berumur 6 (enam) bulan b. Melayat pegawai, orang tua pegawai dan keluarga inti yang meninggal dengan lama waktu paling lama 1 (satu) jam, sudah termasuk jam istirahat, bila lebih dari 1 jam dengan persetujuan kepala unit kerja terkait. c. Pengajuan ijin diajukan kepada Kepala Unit Kerja / Kepala Bidang masing-masing
12.1.11 Aturan Lain Tentang Cuti
1) Cuti karena permintaan pegawai dapat dibatalkan oleh karena adanya keperluan dinas yang sangat penting. 2) Cuti karena permintaan pegawai dapat dibatalkan jika yang bersangkutan bermaksud membatalkan cuti yang menjadi haknya, dengan persetujuan pihak yang berwenang. 3) Kelebihan waktu cuti dapat diperhitungkan sebagai hutang cuti di tahun berikutnya atau sebagai cuti di luar tanggungan dengan persetujuan pihak yang berwenang.
12.2 Penampilan Profesional
12.2.1 Seragam Kerja Rumah sakit memberikan seragam kerja maksimal 2 (dua) stel dalam setahun dan merupakan inventaris/ barang dinas rumah sakit Warna, model dan bentuk seragam kerja akan ditentukan pihak rumah sakit dengan memperhatikan pendapat pegawai. Selama hari dan jam kerja pegawai wajib menggunakan seragam kerja atau baju lain yang telah disepakati. Pegawai dilarang mengganti dan mengubah bentuk, model dan warna pakaian kerja dan perlengkapannya yang telah disepakati selain atas ijin rumah sakit
52
12.2.2 Standar Penampilan Profesional
Standar penampilan pegawai RS. Baptis Batu adalah seperangkat standar yang dikembangkan oleh RS. Baptis Batu untuk menciptakan perilaku spesifik yang harus dilakukan pegawai pada saat bertugas. Dengan menerapkan standar sebagai perangkat penampilan kerja, RS. Baptis Batu membuatnya
sangat
jelas
bahwa
semua
pegawai
diharapkan
mematuhi
dan
mempraktekkannya dalam bekerja.
Standar Penampilan Pegawai meliputi : 1. Sopan Santun 1) Selalu sambut pelanggan dengan bersahabat 2) Senyum tulus dan perkenalkan diri 3) Jangan biarkan pelanggan merasa diabaikan 4) Pertahankan kontak mata, postur menghadap pelanggan, menghentikan sementara telephone saat pelanggan memerlukan respon kita. 5) Miliki humor yang positip, magic word bila sudah kenal lama. 6) Penuhi kebutuhan pelanggan atau dengan senang hati antarkan pelanggan kepada petugas yang dapat memenuhi kebutuhannya 7) Ucapkan terimakasih kepada pelanggan karena telah memilih RSBB 2. Penampilan 1) Postur tidak terlalu gemuk / terlalu kurus. 2) Berpakaian secara profesional, pantas, rapi dan bijaksana 3) Selalu mengenakan kartu identitas 4) Sepatu bersih dan rapi 5) Rambut rapi & sesuai, laki-laki tidak berjenggot (dicukur bersih). 6) Make up yg pantas & bijaksana. 7) Tidak bau badan / nafas, parfum tidak terlalu kuat . 8) Saat melihat ceceran sampah, pungutlah dan buanglah di tempat sampah 9) Kembalikan semua peralatan kerja ke tempatnya 3. Komunikasi 1) Dalam semua percakapan, selalu ucapkan “silakan” dan “terimakasih”, “Bapak” dan “Ibu”
53
2) Berusaha
mendengar aktif : nonverbal yang tepat dalam : kontak mata,
anggukan, hmm. Respon Verbal : jangan memutus pembicaraan, bila perlu ulangi ungkapan klien untuk memperjelas/klarifikasi. 3) Usahakan memberi informasi, dimana Anda memandang itu diperlukan bagi pelanggan. 4) Semua karyawan harus paham cara mengoperasikan telepon di bagian masingmasing 5) Menghargai lawan bicara telephone, menerima telephone dengan salam, menyebutkan nama dan apa yang bisa dibantu, bicara seperlunya dalam telephone. 6) Saat mentransfer panggilan telepon, selalu sebutkan nomer extension yang seharusnya kepada pelanggan, menjaga seandainya sambungan terputus. 7) Gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan sesuai ketika memberikan informasi kepada pasien mengenai kesehatan, diet khusus, prosedur, obat-obatan, dan seterusnya. Hindari istilah-istilah profesional atau teknis 8) Dilarang mendiskusikan informasi tentang pasien ataupun tentang RSBB di area publik seperti di lift, lobby, kantin, atau ruang tunggu 4. Panggilan Pasien 1) Seluruh karyawan RSBB wajib menjawab panggilan pasien dan membantu memberitahu petugas yang berkepentingan 2) Perawat ruangan, wajib segera mendatangi pasien yang memencet bel, menyebut nama pasien tersebut dan tanyakan, “Bisa saya bantu?” 3) Cek pasien 1 jam sebelum pergantian shift untuk meminimalkan panggilan pasien pada saat timbang terima
5. Komitmen terhadap Rekan Kerja 1) Perlakukanlah Rekan Kerja sebagai profesional dengan kebaikan hati, jujur, dan respek. Sambutlah karyawan baru. 2) Tunjukkan kepedulian. Hindari permintaan mendadak yang akan menyebabkan ketidaknyamanan Rekan Kerja. 3) Dilarang mempermalukan Rekan Kerja dihadapan orang lain.
6. Pasien yang Menunggu 1) Ciptakan suasana yang nyaman bagi pasien yang menunggu 54
2) Waktu tunggu pasien dengan perjanjian adalah 10 menit; tanpa perjanjian, 1 jam. Sampaikan permintaan maaf bila ada penundaan, dan selalu ucapkan pada pelanggan tersebut“Terimakasih telah menunggu” 3) Ketika pasien sedang dilakukan tindakan, informasikan keadaannya kepada keluarga pasien secara berkala, minimal setiap 1 jam 7. Etika di Lift 1) Gunakan kesempatan di lift untuk membuat kesan baik. Senyum dan sapalah pelanggan yang berada dalam 1 lift 2) Ketika mentransport pasien dengan kursi roda, selalu hadapkan pasien ke arah pintu dan hati-hati waktu keluar lift. Ketika mentransport pasien dengan brankart atau bed, mintalah dengan sopan agar penumpang lain dapat menggunakan lift lainnya 3) Pada waktu Anda mengantar seseorang, tahanlah pintu lift dan persilakan tamu tersebut masuk lebih dulu. Ketika meninggalkan lift, tahanlah pintu lift jika memungkinkan 4) Dilarang menggunakan lift bila tidak membawa barang / peralatan yang berat.
8. Privasi 1) Bijaksanalah sewaktu bercakap-cakap di telepon dengan pelanggan 2) Tutuplah tirai atau pintu sewaktu dilakukan pemeriksaan, tindakan atau kapanpun diperlukan 3) Sediakan baju pasien dengan ukuran yang sesuai, dan sediakan linen tambahan sewaktu pasien di kursi roda atau berjalan
9. Kewaspadaan Keselamatan 1) Segera laporkan semua kecelakaan dan insiden secara lengkap 2) Lindungi punggung Anda sewaktu mengangkat pasien, mendorong, menarik atau membawa barang. Mintalah bantuan bila perlu 3) Gunakan baju dan peralatan pelindung jika diperlukan, dan siap sedia selalu untuk keadaan gawat darurat
10. Rasa Memiliki 1) Jagalah kebersihan dan keamanan area kerja dan lingkungan Anda
55
2) Pandanglah melebihi tugas Anda. Jika Anda dimintai tolong untuk melayani, lakukanlah 3) Jangan katakan,”Ini bukan tugasku.” Jika Anda tidak dapat memenuhi suatu permintaan, Anda wajib mempertemukan dengan Rekan Kerja yang dapat memenuhinya. 4) Tunaikan tugas Anda. Jika terinterupsi, segera kembali ke tugas Anda secepat mungkin. Jika Anda tidak dapat menyelesaikan suatu tugas, temukan Rekan kerja yang dapat menyelesaikannya.
12.3 Tata Tertib Kerja 12.3.1 Tata Tertib Umum Tata tertib umum pegawai saat bekerja adalah sbb : 1) Setiap pegawai diwajibkan mencatatkan kehadirannya (waktu datang dan pulang) dengan menggunakan alat pencatatan yang disediakan rumah sakit. Pencatatan harus dilakukan pegawai sendiri. 2) Setiap pegawai yang hendak meninggalkan pekerjaan pada jam kerja karena suatu keperluan wajib memberitahu kepada atasan langsung pegawai. 3) Pegawai yang tidak masuk karena alasan sakit wajib menunjukkan surat keterangan dokter yang berwenang 4) Pegawai yang sakit atau mengalami kecelakaan di luar kota sehingga tidak dapat masuk kerja wajib memberitahu atasan langsung pada hari itu juga dan menunjukkan surat dokter yang menangani pada hari berikutnya 5) Pegawai yang mengalami hambatan tak terduga sehingga tidak dapat masuk kerja pada hari itu wajib memberitahukan hal itu kepada atasan langsung dan ketidakhadirannya dianggap cuti atau off 6) Pegawai wajib memakai tanda pengenal selama menjalankan tugas 7) Pegawai wajib mengenakan pakaian dinas sesuai ketentuan yang ada di bagian masing-masing 8) Pegawai yang sedang hamil diatur sendiri model dan bentuk pakaian dinas
12.3.2 Tugas Kedinasan
Pegawai yang melakukan tugas kedinasan yaitu tugas atas perintah dan untuk kepentingan kedinasan mendapat hak dan fasilitas sebagai berikut : 56
a. Mendapatkan surat tugas dari atasan yang berwenang b. Mendapat fasilitas berupa : Uang tugas Penggantian biaya hotel/ penginapan Uang transport Uang makan c. Pegawai yang melakukan tugas kedinasan wajib membuat laporan tugas tersebut kepada atasan yang berwenang
12.3.3 Fasilitas Kerja
Untuk keperluan kedinasan, pegawai mendapat fasilitas menggunakan telepon rumah sakit Karena pertimbangan keperluan dinas, pegawai dapat menerima inventaris dinas yaitu barang yang bergerak/ tak bergerak milik rumah sakit yang dipinjamkan kepada pegawai, berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang . Segala fasilitas inventaris dinas berakhir bila : Dicabut haknya Tidak menjabat lagi Pensiun Meninggal dunia
12.3.4 Merusakkan atau Menghilangkan Peralatan Kerja Pegawai wajib mengganti kerusakan atau kehilangan peralatan kerja minimal 10% dari nilai barang / alat pada saat itu. Apabila melibatkan tim, maka biaya penggantian melibatkan seluruh anggota tim yang ada. Keputusan untuk mengganti atau tidak mengganti kerusakan / kehilangan alat dilakukan oleh Wakil Direktur Umum Keuangan setelah membaca kronologis kejadian serta berita acara yang dibuat oleh Kepala Unit Kerja, Kepala Bagian BPS bila terkait dengan kerusakan.
12.4 Hak Dan Kewajiban 12.4.1 Hak Pegawai: a. Memperoleh upah sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukan 57
b. Memperoleh upah/ gaji lembur untuk kelebihan jam kerja dari waktu kerja yang telah ditetapkan dalam PKB c. Memperoleh dan melaksanakan cuti d. Memperoleh jaminan kesehatan, keselamatan kerja dan sosial e. Memperoleh seluruh bentuk tunjangan sesuai dengan yang ditetapkan dalam PKB f. Mengemukakan pendapat, usul dan saran demi perbaikan kinerja pada khususnya dan kemajuan rumah sakit pada umumnya g. Memperoleh perlakuan yang bermartabat dan manusiawi h. Memperoleh kesempatan untuk berkarya sesuai dengan ketrampilan dan kompetensi dalam rumah sakit i. Mengadakan pemutusan hubungan kerja sesuai ketentuan yang berlaku j. Pensiun sesuai ketentuan yang berlaku kecuali bagi pegawai tidak tetap.
12.4.2 Hak Rumah sakit : a. Memberikan tugas dan pekerjaan yang layak kepada Pegawai selama waktu kerja b. Menugaskan Pegawai untuk bekerja lembur/ shift dengan memperhatikan PKB dan peraturan perundangan yang berlaku c. Menempatkan Pegawai di unit kerja manapun yang terdapat di rumah sakit sesuai kemampuan dan kompetensi pekerja d. Memberikan sanksi kepada Pegawai yang melanggar
PKB dan peraturan
perundangan yang berlaku e. Memutuskan hubungan kerja dengan memperhatikan PKB dan peraturan perundangan yang berlaku f. Menetapkan anggaran dan sasaran kerja rumah sakit
12.4.3 Kewajiban Rumah sakit : a. Memberikan upah/ gaji, upah/ gaji lembur, tunjangan, bantuan, jaminan dan sebagainya hak Pegawai sesuai dengan ketentuan yang diatur di PKB dan atau peraturan rumah sakit serta peraturan perundangan yang berlaku b. Memenuhi/ memberikan hak-hak Pegawai sesuai PKB maupun peraturan perundangundangan yang berlaku c. Memperhatikan, memelihara keselamatan dan kesehatan kerja Pegawai d. Mentaati dan menjalankan PKB serta perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan
58
e. Memperbanyak, mensosialisasikan dan memberikan PKB kepada seluruh Pegawai tanpa terkecuali f. Menampung dan memperhatikan aspirasi Pegawai g. Mengikutsertakan
Pegawai
Tetap
dalam
program
asuransi
dan
jaminan
ketenagakerjaan yang disepakati dalam PKB 12.4.4 Kewajiban Pegawai Kewajiban Pegawai: a. Mentaati hari kerja dan jam kerja yang telah ditentukan dalam PKB b. Mentaati PKB serta segala bentuk peraturan yang berlaku di lingkungan rumah sakit c. Memberikan keterangan yang benar mengenai data pribadi, keluarga maupun mengenai pekerjaan pada rumah sakit d. Melaksanakan semua tugas dan pekerjaan yang layak yang diberikan rumah sakit dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab e. Menjaga kerahasiaan rumah sakit dan pelanggan kecuali untuk keperluan penyidikan pihak yang berwenang f. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan rumah sakit g. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik dan harmonis h. Saling menghormati di antara pekerja dan saling bekerja sama i. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan j. Memelihara kebersihan dan ketertiban lingkungan k. Menjaga kesopanan dan kesusilaan serta norma pergaulan yang baik di dalam rumah sakit l. Berpenampilan baik, sopan dan rapi demi menjaga citra rumah sakit m. Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana milik rumah sakit yang dipercayakan kepada pekerja
12.5 Tindakan Indispliner, Asusila, Dan Larangan-Larangan 12.5.1 Tindakan Indisipliner Yang termasuk sebagai tindakan indisipliner adalah : a. Tidak masuk kerja 5 hari berturut-turut tanpa ijin yang sah dari atasan/ Pimpinan Rumah sakit, dianggap mengundurkan diri b. Berulang kali datang terlambat ke tempat pekerjaan walaupun telah diperingatkan berkali-kali tentang kemungkinan pemecatan c. Berkali-kali mangkir tanpa alasan yang sah 59
d. Menolak untuk melakukan pemeriksaan kesehatan e. Berulang-ulang mengabaikan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja dan kebersihan f. Menolak / tidak bersedia dimutasi, dirotasi, maupun demosi sesuai dengan kebutuhan dinas g. Menolak perintah atasan tanpa alasan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan
12.5.2 Tindakan Asusila Pegawai dilarang melakukan : a. Tindakan asusila termasuk merusak rumah tangga orang lain b. Menghamili / hamil di luar nikah sah c. Menghamili / hamil sebelum nikah sah d. Menikah lebih dari 1 (satu) kali dan belum pernah bercerai e. Menikah dengan orang yang berstatus suami / istri orang lain f. Menikah dengan orang di bawah umur. g. Menjalin hubungan yang tidak wajar dan / atau menikah dengan sesama jenis h. Menikah tanpa surat keterangan nikah yang sah secara hukum negara.
12.5.3 Larangan-Larangan Pegawai dilarang melakukan hal-hal di bawah ini : a. Makan atau minum atau membawa makanan atau minuman ke dalam ruangan/ di tempat tertentu lainnya yang akan membahayakan Rumah sakit atau lingkungan kerjanya maupun diri pegawai itu sendiri kecuali pada tempat yang telah ditentukan untuk keperluan tersebut b. Merokok di seluruh lingkungan rumah sakit. c. Membawa ke dalam lingkungan rumah sakit barang-barang / alat-alat/ bahan-bahan dsb, dalam bentuk apapun, yang dapat membahayakan keamanan/ ketentraman dan keselamatan lingkungan kerjanya d. Membawa dokumen dan barang-barang/ alat-alat milik Rumah sakit keluar lingkungan rumah sakit tanpa mendapat ijin terlebih dahulu dari atasannya/ pejabat yang berwenang e. Memasuki tempat-tempat dan terlibat dengan perbuatan yang dapat mencemarkan nama baik, kehormatan atau martabat Rumah sakit dan pegawai.
60
f. Melakukan tindakan yang dapat berakibat menghalangi atau mempersulit pihak yang dilayani sehingga menyebabkan kerugian bagi pihak yang dilayani maupun rumah sakit. g. Berlaku sebagai perantara bagi suatu rumah sakit atau golongan / pribadi untuk mendapatkan jasa / fasilitas dari rumah sakit tersebut dengan menerima komisi atau keuntungan pribadi lainnya. h. Melakukan pungutan yang tidak sah dalam bentuk apa pun untuk kepentingan pribadi atau golongan. i. Menjual atau memperdagangkan barang berupa apapun pada waktu kerja atau di tempat kerja. j. Melakukan / mempengaruhi pegawai lain tindakan yang melanggar hukum. k. Melakukan kegiatan secara pribadi atau bersama atasan, teman sejawat, bawahan atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerja dengan menarik keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain, yang secara langsung maupun tidak langsung merugikan rumah sakit. l. Membuat dan mengedarkan surat yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. m. Berjudi, minum-minuman keras dan menggunakan obat terlarang / narkotik. n. Secara sengaja merusak barang milik rumah sakit. o. Memberi keterangan palsu khususnya keterangan yang ada kaitannya dengan data pegawai yang bersangkutan p. Terbukti secara sah melanggar hukum pidana, perdata dan / atau TUN (Tata Usaha Negara) yang sudah mendapatkan keputusan tetap oleh pengadilan.
12.5.4 Sanksi Rumah Sakit berhak untuk memberikan sanksi kepada Pegawai jika : a. Melakukan pelanggaran. b. Lalai melaksanakan kewajiban dan larangan. Jenis sanksi yang dapat diberikan oleh rumah sakit adalah sebagai berikut : a. Peringatan lisan. b. Surat teguran. c. Surat peringatan. d. Skorsing. e. Penundaan kenaikan grade / golongan. f. Pelepasan jabatan. 61
g. Demosi/ penurunan pangkat/ golongan. h. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
12.5.5 Skorsing Karena Pelanggaran Rumah sakit dapat memberikan tindakan skorsing kepada Pegawai yang terbukti melakukan pelanggaran. Bagi Pegawai yang melakukan pelanggaran sehingga mendapat teguran tertulis dapat dikenakan sanksi berupa : a. Bebas tugas (skorsing) antara 1 (satu) sampai 3 (tiga) bulan bagi Pegawai yang masa kerja/ dinasnya 1 (satu) sampai dengan 10 (sepuluh) tahun dan bebas tugas selama ½ sampai 1½ bulan bagi Pegawai yang masa kerjanya di atas 10 tahun; tanpa gaji b. Penundaan kenaikan gaji/ status kepegawaian, penurunan gaji/ status kepegawaian dengan atau tanpa mutasi kerja. Pegawai yang ditahan oleh alat Negara oleh karena alasan apapun juga lewat 21 (dua puluh satu) hari, akan diberhentikan sementara dari pekerjaannya demikian juga pembayaran gaji / upahnya dihentikan sampai menunggu persoalannya selesai kecuali dalam menjalankan tugas.
62
BAB 13 GAJI, TUNJANGAN, INSENTIF, DAN LEMBUR
13.1 Ketentuan Umum 1) Pegawai berhak mendapatkan upah setelah bekerja. 2) Pada umumnya upah pegawai terdiri atas gaji pokok, tunjangan dan lembur. 3) Gaji dokter diatur tersendiri dalam Kebijakan tentang Staf Medis sebagai Pegawai 4) Pegawai pada masa orientasi belum diperhitungkan sebagai gaji, melainkan hanya mendapat uang transport kecuali staf medis tidak mendapatkan uang transport. 5) Pemberian gaji pokok sesuai dengan sistem kepegawaian RS Baptis Batu.
13.2 Ketentuan Khusus
13.2.1 Gaji Pokok 1) Penetapan gaji pokok pegawai baru melalui berita acara penetapan status kepegawaian yang ditetapkan oleh Direktur. 2) Penetapan gaji pokok pegawai lama sesuai surat keputusan kenaikan status kepegawaian dan kenaikan grade / golongan pegawai.
13.2.2 Tunjangan 1) Tunjangan terdiri atas tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap. 2) Tunjangan tetap terdiri atas tunjangan beras dan tunjangan transport. 3) Tunjangan tidak tetap terdiri atas tunjangan insentif serta uang dinas bagi pegawai yang melakukan tugas dinas luar kota. Staf medis tidak mendapatkan tunjangan transport maupun insentif. Staf medis yang menjabat kepala unit kerja mendapatkan tunjangan insentif. 4) Tunjangan jabatan diterimakan setelah 3 bulan menjabat sesuai dengan surat keputusan yang ditetapkan.
12.2.3 Uang Lembur 1) Uang lembur diterimakan bagi pegawai yang melakukan tugas lembur karena tuntutan pelayanan yang harus diselesaikan pada saat itu. 63
2) Peraturan tentang uang lembur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dituangkan dalam panduan pemberian uang lembur.
12.2 Pemberian Gaji Pokok
12.2.1 Pengertian Upah/ Gaji
Upah adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari Pihak Perusahaan kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/ atau jasa yang telah atau akan dilakukan. Setiap Pegawai berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak.
12.2.2 Prinsip Pengupahan
1) Dasar penentuan pengupahan untuk pegawai adalah peraturan perundangan yang berlaku dengan besarnya nominal tidak lebih rendah dari Upah Minimum Kota (UMK) dengan masa kerja 0 (nol) tahun. 2) Perusahaan menetapkan skala upah/ gaji yang didasarkan pada Sistem Kepegawaian yang berlaku 3) Struktur upah/ gaji terdiri atas upah pokok ditambah dengan tunjangan-tunjangan yang berhak didapatkan pekerja, sesuai dengan peraturan yang berlaku 4) Pegawai berhak mendapat kenaikan gaji sesuai dengan sistem kepegawaian yang berlaku hingga pada posisi masa kerja yang tidak mendapat kenaikan gaji lagi. 5) Perusahaan secara berkala meninjau dan memperbaiki besaran upah
12.2.3 Pembayaran Pengupahan
1) Pembayaran upah/ gaji dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang. Sedangkan cara pembayaran dilakukan berdasarkan kesepakatan. 2) Upah pegawai dibayarkan pada hari kerja, satu hari sebelum hari terakhir di setiap bulan. Apabila hari itu jatuh pada hari libur/ Minggu maka pembayaran dilakukan satu hari sebelumnya.
64
3) Perincian upah/ gaji yang diterima pegawai harus tertera di dalam bukti/ slip penerimaan upah/ gaji
12.2.4 Kenaikan Gaji
Kenaikan gaji bagi Pegawai baik grade, golongan, maupun tingkat kompetensi dilakukan sesuai dengan sistem kepegawaian yang berlaku dan kebijakan tentang penilaian kinerja pegawai yang ditetapkan oleh Direktur.
12.2.5 Penghargaan Masa Kerja
Diberikan sebagai tanda penghargaan kesetiaan berdasarkan masa kerja efektif (masa kerja yang dijalankan dalam tugas kerja sebagai pegawai tetap di lingkungan Rumah Sakit Baptis Batu) yaitu pada setiap peringatan Hari Ulang Tahun Rumah Sakit Baptis dengan ketentuan sebagai berikut : a. Masa kerja 10 tahun mendapatkan 1 (satu) bulan gaji dan cuti 12 (dua belas) hari kerja serta Piagam b. Masa kerja 20 (dua puluh) tahun mendapatkan 2 (dua) kali gaji dan cuti 12 (dua belas) hari kerja serta Piagam c. Masa kerja 25 (dua puluh lima) tahun mendapatkan Satya Lencana Emas dan cuti 12 (dua belas) hari kerja serta Piagam d. Masa kerja 30 (tiga puluh tahun) mendapatkan 1 (satu) bulan gaji dan cuti 12 (dua belas) hari kerja 12.2.6 Pemotongan Gaji Pegawai Pegawai dapat dikenakan pemotongan gaji karena berbagai hal misalnya : 1) Plafon pemeriksaan kesehatan yang telah terlampaui. Pemotongan dilakukan oleh bagian keuangan. 2) Biaya-biaya khusus misalnya cicilan simpan-pinjam, potongan bank, dsb yang secara rutin telah diijinkan oleh rumah sakit.
12.3 Insentif Rumah Sakit memberikan insentif kepada Pegawai atas jasa atau produktivitas yang ditunjukkan
65
Sistem penghitungan
1. Akumulasi jasa servis yang didapat tiap bulan didistribusikan sebagai berikut : -
Sebesar 5 % (lima prosen) dialokasikan ke komunitas keperawatan sebagai dana cadangan resiko kerja misalnya untuk penggantian alat (termometer, tensimeter dan lain-lain) yang pecah akibat ketidaksengajaan pegawai atau pasien.
-
Sebesar 2 % disisihkan untuk kas kebersamaan.
-
Sebesar 93 % (sembilan puluh tiga prosen) didistribusikan untuk direksi dan seluruh karyawan sesuai dengan nilai poin (sesuai kebijakan rumah sakit)
-
Rumus penghitungan jasa
servis
perorangan,
dapat
dilakukan
melalui
penghitungan sebagai berikut : JS = (MS + (JT x HT) + TT +/- NK) x IR Keterangan : JS
= Jasa Servis
MS
= Poin Manajerial Servis
JT
= Poin Jadwal Tugas
HT
= Jumlah Hari Tugas per Bulan
TT
= Poin Tempat Tugas
NK
= Poin Penilaian Khusus
IR
= Index Rupiah
2. Penetuan Nilai Poin
Manajerial Servis (MS) Poin Manajerial Servis Poin dapat ditetapkan berdasarkan tingkat eselonisasi pegawai mulai dari tingkat direktur sampai pelaksana
NO
NAMA JABATAN
NILAI POIN
1
Direktur
100
2
Kepala Bidang / Manajer
75
3
Kepala Unit Kerja/ Ketua Komite
70
4
Wakil Kepala Instalasi / Sekretaris
65
66
Direksi / Sekretaris Komite / Kepala Perawat IGD / Kepala Analis / Supervisor 5
Pelaksana Medis Tetap
60
6
Pelaksana Medis Tidak Tetap
55
7
Pelaksana Para Medis Keperawatan
50
Tetap 8
Pelaksana Para Medis Keperawatan
45
tidak Tetap 9
Pelaksana Para Medis
Non
40
Non
35
Keperawatan Tetap 10
Pelaksana Para
Medis
Keperawatan Tidak Tetap 11
Pelaksana Non Medis Tetap A
30
12
Pelaksana Non Medis Tetap B
25
13
Pelaksana Non Medis Tidak Tetap A
20
14
Pelaksana Non Medis Tidak Tetap B
15
Catatan : Bila pegawai merangkap jabatan, poin yang dipakai adalah poin manajerial tertinggi.
Poin Jadwal Tugas
No
Kualifikasi Tenaga Kerja
Jadwal Dinas atau Jaga Pagi
Sore Malam
24
Hr
Jam
Libur
1
Medis
15
9
18
45
30
2
Paramedis Keperawatan
10
5
12
30
25
3
Paramedis Non Keperawatan
7
4
9
20
15
4
Non Medis
4
3
5
12
10
Catatan : -
Medis : dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis
-
Paramedis Keperawatan : Perawat, Bidan, Penata Anestesi 67
-
Paramedis Non Keperawatan : Analis, Tehnisi gigi, Radiografer, Fisioterapis, Apoteker, dll
-
Non Medis : POS, Administrasi, Akuntan, Keuangan, MR, dll
-
Hari Libur : Hari libur Nasional tidak termasuk hari Minggu
Jumlah Hari Tugas Jumlah hari tugas adalah jumlah kehadiran pegawai dalam 1 (satu) bulan sesuai absensi
Poin Tempat Tugas (TT) No
Tempat Tugas
Poin
1
Poliklinik
10
2
Kamar operasi/Kamar bersalin/ IGD
15
3
Ruang Perawatan Biasa
25
4
Ruang Perawatan ICU/NICU
30
5
Laboratorium/ Radiologi/ Farmasi
20
6
Loundry/ Dapur / BPS / Kamar Steril
10
7
Staf Administrasi / MR / Kantor /
5
Inventori/LPA/SIM/Akuntansi/Keuangan/SDM
Poin Nilai Khusus (NK) Poin nilai khusus digunakan untuk memberikan penilaian khusus kepada karyawan, baik untuk penambahan maupun pengurangan poin karyawan yang bersangkutan
Untuk penambahan Prestasi No 1
Nama Kegiatan/ Tindakan Panitia HUT / Seminar / Anggota Tim atau
Tambahan Poin 5
Kepanitiaan Khusus, menulis kejadian yang mengancam keselamatan pasien 2
Bekerja Sangat Rajin /
6
3
Pembicara dalam seminar
6 68
4
Membawa nama baik rumah sakit , menjadi
10
barrier sehingga tidak terjadi potensi yang mengancam keselamatan pasien 5
Melakukan cross selling sehingga pasien /
50
keluarga mau membeli produk rumah sakit
Tingkat pendidikan No
Tingkat Pendidikan
Tambahan Poin
1
S3/ Spesialis 2
13
2
S2/ Spesialis 1
11
3
S1
9
4
D III
7
5
SLTA*/ DI
5
6
SLTA
3
Masa kerja : untuk masa kerja dapat diperhitungkan setiap tahun masa kerja bertambah 1 poin.
Untuk Pengurangan No 1
Nama Kegiatan/ Tindakan Sering Terlambat, kesalahan prosedur
Pengurangan Poin 5
tindakan sehingga mengancam keselamatan pasien
2
Berbuat kesalahan pada pasien
6
3
Merusak alat rumah sakit
6
4
Mencemarkan nama baik rumah sakit
10
Nilai Index Rupiah (IR) Nilai index rupiah adalah nilai index yang didapat melalui perhitungan jumlah jasa servis yang dibagikan dibagi dengan total poin seluruh pegawai.
69
12.4 Pengaturan Lembur dan Upah Lembur
Kerja lembur adalah waktu kerja yang melebihi 7 (tujuh) jam sehari dan 40 jam 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu atau 8 jam sehari dan 40 jam 1 minggu untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu atau waktu kerja pada hari istirahat mingguan dan atau pada hari libur resmi yang ditetapkan pemerintah.
Pada dasarnya kerja lembur merupakan kewajiban, yang ditetapkan oleh perusahaan guna menyelesaikan pekerjaan yang tidak dapat ditunda.
Lembur pada hari kerja biasa, perhitungan upah/ gaji adalah : a. Satu jam pertama
= 1½ x (1/173 x upah/ gaji sebulan)
b. Jam Berikutnya
= 2 x (1/173 x upah/ gaji sebulan)
Lembur pada hari libur, perhitungan upah/ gaji adalah : a. Tujuh jam pertama
= 2 x (1/173 x upah/ gaji sebulan)
b. Jam ke -8
= 3 x (1/173 x upah/ gaji sebulan)
c. Jam ke 9 dst
= 4 X (1/173 x upah/ gaji sebulan)
Yang disebut gaji sebulan sebagaimana ayat 3 dan 4 adalah gaji pokok ditambah tunjangan tetap setiap bulan. Pegawai yang melakukan kerja lembur berhak atas makanan dan minuman bila melewati jam makan berikutnya, serta antar jemput untuk lembur di malam hari sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Sistem pemberian upah lembur diatur dalam Peraturan Waktu Kerja Lembur di Lingkungan RS Baptis Batu.
70
BAB 14 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
14.1 Ketentuan Umum : 1. Setiap pegawai memperolah pendidikan dan pelatihan baik di dalam (internal) maupun di luar (eksternal) rumah sakit untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuannya. 2. Setiap pegawai wajib menguasai teknik bantuan hidup dasar (basic life support) mendapatkan sertifikasi pelatihan dengan masa berlaku 2 tahun untuk pelatihan di dalam, serta sesuai sertifikat untuk pelatihan diluar yang diakui (penyelenggara dari rumah sakit tipe A). 3. Setiap pegawai wajib mengikuti diklat yang diadakan oleh rumah sakit. 4. Pendidikan dan pelatihan merupakan bagian dari pengembangan Sumber Daya Manusia di RS Baptis Batu melalui peningkatan kompetensi pegawai. 5. Institusi pendidikan profesional kesehatan dapat mengajukan permohonan untuk mengirimkan mahasiswanya melakukan pembelajaran praktek di RS Baptis Batu. 6. Rumah Sakit Baptis Batu dapat juga dipakai sebagai lahan penelitian.
14.2 Ketentuan Khusus :
1. Perencanaan diklat pegawai. a.
Perencanaan pendidikan dan latihan tahunan didahului dengan pengkajian kebutuhan pelatihan (training need assesment).
b.
Rencana pelatihan memperhatikan kebutuhan peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
c.
Tiap unit kerja memaparkan perencanaan pendidikan dan pelatihan di dalam rencana kerja unit kerja setiap tahunnya.
d.
Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dikoordinasikan dengan Bagian Sumber Daya manusia.
71
2. Pegawai baru mendapatkan pelatihan internal melalui program orientasi pegawai yang ditetapkan sendiri dalan kebijakan direktur tentang program orientasi pegawai.
3. Pengajuan pelatihan a.
Pengajuan pelatihan internal harus membuat perencanaan (TOR) pelatihan, laporan pelaksanaan, dan evaluasinya.
b.
Dilakukan tindak lanjut atas evaluasi pelatihan yang telah dilakukan
c.
Pengajuan pelatihan eksternal (keluar) harus dengan persetujuan direktur.
d.
Setiap pelatihan eksternal wajib mengaplikasikan pengetahuan yang didapat ke dalam kegiatan pelayanan sehingga pengetahuan itu dapat meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Baptis Batu.
4. Kebijakan tentang peningkatan pendidikan formal pegawai : a. Untuk meningkatkan jenjang pendidikan, pegawai dapat mengajukan permohonan melanjutkan pendidikan kepada direktur. b. Pemberian Ijin melanjutkan pendidikan bagi pegawai didasarkan pada kebutuhan pelayanan dan kemampuan rumah sakit. c. Pegawai yang diijinkan belajar oleh rumah sakit dapat memiliki status ijin belajar atau tugas belajar, bilamana setelah masa pendidikan selesai tingkat pendidikan yang baru dapat diperhitungkan dalam kenaikan status kepegawaian. d. Pegawai yang ijin belajar maupun tugas belajar mendapatkan surat keputusan direktur tentang status belajarnya. e. Pegawai yang melanjutkan pendidikan namun tidak memiliki ijin dari direktur, pada saat selesai masa pendidikan tidak dapat diperhitungkan dalam kenaikan status kepegawaiannya. f. Rumah sakit juga memberi kesempatan kepada anak pegawai untuk mendapatkan beasiswa dari Rumah Sakit Baptis Batu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Rumah Sakit Baptis Batu; sehingga setelah masa pendidikan selesai anak pegawai tersebut dapat menjalani ikatan dinas dan diproses menjadi pegawai sesuai dengan prosedur penerimaan pegawai baru di Rumah Sakit Baptis Batu.
72
5. Kebijakan tentang RS Baptis Batu sebagai lahan praktek mahasiswa : a. Institusi yang hendak mengirimkan mahasiswanya untuk belajar di RS Baptis Batu wajib memiliki perjanjian kerjasama dengan RS Baptis Batu, mengirimkan berkas permohonannya disertai kerangka acuan praktik mahasiswa dan metode evaluasinya. b. Rumah sakit menyediakan pembimbing mahasiswa yang berkualitas untuk tetap menjaga mutu pelayanan dan menjamin keselamatan pasien, serta pembelajaran yang optimal bagi mahasiswa. c.
Mahasiswa yang belajar praktek wajib mematuhi seluruh peraturan yang ada tentang praktek mahasiswa di RS Baptis Batu.
d.
Mahasiswa praktek mendapat pembekalan tentang keselamatan pasien, pengendalian infeksi, serrta peningkatan mutu pelayanan di RS Baptis Batu.
6. Kebijakan tentang penelitian di RS Baptis Batu a. Pihak luar baik institusi maupun perorangan yang akan melakukan penelitian di RS Baptis Batu wajib mengajukan permohonan dan proposal penelitiannya. b. Penelitian di Rumah Sakit Baptis Batu dapat dilakukan bila tidak akan mengganggu mutu pelayanan, keselamatan pasien, dan etika penelitian. c. Pertimbangan etik penelitian melibatkan Komite Etik Rumah Sakit Baptis Batu. d. Peneliti wajib menyampaikan hasil penelitiannya kepada Rumah Sakit Baptis Batu.
14.3 Definisi - Definisi Pendidikan dan Pelatihan 1)
Pendidikan adalah pendidikan formal yang diselenggarakan oleh institusi pendidikan Pemerintah ataupun swasta, yang hasilnya adalah peningkatan status tertentu seseorang dalam tingkat pendidikan yang diakui pemerintah. Penghargaan yang diberikan biasanya berbentuk ijazah.
2)
Pelatihan adalah usaha meningkatkan kompetensi melalui pelatihan pada waktu tertentu yang diselenggarakan oleh institusi pemerintah ataupun swasta yang hasilnya adalah sertifikasi yang menyatakan bahwa yang 73
bersangkutan memiliki kompetensi sesuai dengan materi pelatihan yang diberikan. 3)
Seminar / Simposium / workshop adalah usaha meningkatkan pengetahuan yang diselenggarakan oleh institusi pemerintah ataupun swasta melalui pemaparan materi melalui seminar / simposium / workshop yang hasilnya adalah sertifikasi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah mendapatkan pengetahuan sesuai dengan materi yang diberikan.
4)
Tugas Belajar : adalah penugasan dari pimpinan yang berwenang kepada Pegawai RS. Baptis Batu untuk melanjutkan pendidikan baik formal maupun pelatihan oleh karena kebutuhan Rumah Sakit meningkatkan kompetensi pegawai. Input / masukan pendidikan bisa dari Pegawai, kemudian bila Rumah Sakit memandang penting pendidikan tersebut dapat diakomodasikan sebagai Tugas Belajar. Biaya pendidikan dapat berasal dari Rumah Sakit berupa tunjangan pendidikan, atau dari pegawai yang bersangkutan sebagaimana kesepakatan antara Rumah Sakit dan Pegawai.
5)
Ijin Belajar : adalah permohonan Pegawai untuk melanjutkan pendidikan yang berpotensi mengganggu pelayanan unit kerja. Gangguan dapat berupa berkurangnya tenaga yang melayani maupun perubahan jadwal personel lain akibat harus menyesuaikan dengan jadwal pegawai yang ijin belajar. Rumah Sakit memberi ijin dan dukungan sesuai dengan kemampuan dana, sistem, dan pentingnya pendidikan pegawai tersebut terhadap kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.
6)
Keterangan Belajar : adalah Surat Keterangan Belajar yang diberikan oleh pimpinan yang berwenang kepada Pegawai RS. Baptis Batu yang melanjutkan pendidikan atau pelatihan karena kemauan sendiri, yang mana pendidikan dan pelatihan tersebut tidak mengganggu sistem dan pelayanan unit kerja dimana pegawai yang bersangkutan bekerja. Keterangan Belajar diberikan karena yang bersangkutan akan menggunakannya untuk kebutuhan yang semestinya dari pegawai tersebut.
7)
Ikatan Dinas (ID) : adalah kewajiban pegawai untuk tetap bekerja pada rentang waktu tertentu di RS. Baptis Batu setelah menyelesaikan pendidikan atau pelatihan berdasarkan kesepakatan sebelumnya antara pegawai yang bersangkutan dengan RS. Baptis Batu yang memberikan
74
bantuan dana pendidikan atau pelatihan. Ikatan dinas dihitung mulai setelah pendidikan atau pelatihan selesai. Jika dalam masa ikatan dinas pegawai yang sama dikirim untuk kembali pelatihan, maka ikatan dinas tersebut dihitung dari pelatihan terakhir. Ketentuan – ketentuan / aturan pada jenis Pendidikan dan Pelatihan diatur lebih lanjut pada Ketentuan Sebelum, Selama, dan Setelah Pendidikan dan Pelatihan.
75
13.4 Ketentuan sebelum, Selama, dan Setelah Pendidikan / Pelatihan Pada bagian ini diatur ketentuan sebelum, selama, dan setelah pendidikan dan pelatihan menurut jenis-jenis belajar baik tugas belajar, ijin belajar, keterangan belajar baik pendidikan maupun pelatihan / seminar sbb :
Jenis Belajar
Syarat Status Kepegawaian
Kewajiban sebelum pendidikan
Kewajiban selama pendidikan
Kewajiban setelah pendidikan
Hak Pegawai selama dan setelah Pendidikan
14.3.1 Pendidikan Tugas Belajar Tanpa pengurangan jam kerja. (Misal pagi bekerja, sore belajar, atau belajar pada hari off mingguan)
Tugas Belajar dengan jam kerja yang berkurang. (Misal Belajar sekian hari perminggu, atau total tidak bekerja sesuai jadwal Kuliah).
a. Pegawai tetap b. Masa Kerja minimal 1th c. Tidak sedang dalam masalah kepegawaian : kondite, sanksi, teguran tertulis selama 6 bulan terakhir. d. Sanggup dan berminat dalam studi e. Usia maksimal 45 th
a. Menandatangani surat perjanjian b. Mendapatkan SK Tugas Belajar
a. Pegawai tetap b. Masa Kerja minimal 1 tahun. c. Tidak sedang dalam masalah kepegawaian : kondite, sanksi, teguran tertulis 6 bulan terakhir. d. Sanggup dan berminat dalam studi b. Usia maksimal 45 th
a. Menandatangani surat perjanjian b. Mendapatkan SK Tugas Belajar
a. Melaporka n Hasil Studi tiap tahap b.
Menjaga
nama baik Institusi
a. Melaporka n Hasil Studi tiap tahap b. Menjaga nama baik Institusi
a. Bila Biaya Penuh dari Pendidikan : (1) Ikatan Dinas (ID) 2N (N dalam tahun) (2) Mengganti biaya 2 X bila drop out Ikatan Dinas (ID) b. Bila Biaya Sendiri / Pinjam Rumah Sakit: (1) Ikatan Dinas 1N (N dalam tahun) (2) Bila keluar sebelum selesai mengembalikan pinjaman maka melunasi biaya pendidikan sebesar 1 X + 25% dari total biaya pinjaman yang belum dikembalikan c. Menyerahkan Copy Ijazah yang dilegalisir d. Menyerahkan keterangan lulus dan Ijazah e. Menampilkan kompetensi
a. Bila Biaya dari Rumah Sakit : mendapat Tunjangan Pendidikan dari Rumah Sakit meliputi : Biaya pendidikan (SPP, uang buku, ujian, Skripsi, Wisuda dsb.) jumlah ditentukan melalui keputusan Direktur. b. Gaji penuh. c. Masa Kerja tidak berhenti d. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem penggajian
a. Bila dibiayai penuh Rumah Sakit (1) Ikatan Dinas ID 2N + 1 (N dalam tahun) (2) Mengganti biaya 2 X bila drop out Ikatan Dinas (ID) b. Bila Biaya Sendiri / Pinjam Rumah Sakit: (1) Ikatan Dinas 1N (N dalam tahun) (2) Bila keluar sebelum selesai mengembalikan pinjaman maka melunasi biaya pendidikan sebesar 1 X + 50% dari total biaya pinjaman yang belum dikembalikan c. Menyerahkan Copy Ijazah yang dilegalisir d. Menyerahkan keterangan lulus dan Ijazah e. Menampilkan kompetensi
a. Bila pegawai tidak masuk kerja karena belajar, maka gaji pokok diatur sbb : GAJI RENTANG MASUK KERJA POKOK (JAM PER MINGGU) DITERI MAKAN 36 - 40 100% 31 - 35 88% 26 - 30 75% 21 - 25 63% 16 - 20 50% 11 - 15 38% 6 - 10 25% b. Bila biaya dari Rumah Sakit : mendapat tunjangan 1-5 13% 0 0%
76
Jenis Belajar
Syarat Status Kepegawaian
Kewajiban sebelum pendidikan
Kewajiban selama pendidikan
Kewajiban setelah pendidikan
Hak Pegawai selama dan setelah Pendidikan pendidikan yang ditentukan tersendiri melalui kebijakan Direktur. c. Masa Kerja tidak berhenti jika berhenti penuh dari aktivitas pekerjaan. d. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem penggajian yang berlaku
Ijin Belajar Pendidikan tanpa pengurangan jam kerja, namun mengakibatkan penyesuaian jadwal pegawai lain.
Ijin Belajar Pendidikan yang menyebabkan pengurangan jam kerja. (Misal Belajar sekian hari perminggu, atau total tidak bekerja sesuai jadwal Belajar).
a. Pegawai tetap b. Masa Kerja minimal 1 tahun. c. Tidak sedang dalam masalah kepegawaian : kondite, sanksi, teguran tertulis selama 6 bulan terakhir.
a. Pegawai tetap b. Masa Kerja minimal 1 tahun. c. Tidak sedang dalam masalah kepegawaian : kondite, sanksi, teguran tertulis selama 6 bulan terakhir.
a. Membuat surat permohonan belajar b. Menandatangani surat perjanjian, berhubungan dengan status kepegawaian dan biaya pendidikan bila dibantu Rumah Sakit. c. Mendapatkan SK Surat Ijin Belajar
a. Melaporka n Hasil Studi tiap tahap bila sebagian biaya pendidikan ditanggung Rumah Sakit
a. Membuat surat permohonan b. Menandatangani surat perjanjian, berhubungan dengan status kepegawaian dan biaya pendidikan bila dibantu Rumah Sakit, serta status akibat pengurangan jam kerja. c. Mendapatkan SK Surat Ijin Belajar
a. Melaporkan Hasil Studi tiap tahap bila sebagian biaya pendidikan ditanggung Rumah Sakit
b.
Menjaga
nama baik Institusi
b.
Menjaga
nama baik Institusi
a. Menyerahkan Copy Ijazah yang dilegalisir b. ID tidak ada bila biaya sendiri penuh c. ID N + 1 bila sebagian biaya pendidikan ditanggung Rumah Sakit d. Bila drop out ID, mengganti bantuan biaya pendidikan yang diberikan Rumah Sakit Sebesar 1X + 25% e. Menampilkan kompetensi
a. Biaya pendidikan sendiri atau mendapat bantuan sesuai kemampuan Rumah Sakit dan tingkat pentingnya Pendidikan , ditentukan oleh Keputusan Direktur. b. Gaji penuh c. Masa Kerja tidak berhenti d. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem penggajian yang berlaku
a. Menyerahkan Copy Ijazah yang dilegalisir b. ID ½ N bila biaya sendiri . c. ID ½ (N + 1) bila sebagian biaya pendidikan ditanggung Rumah Sakit atau pembebasan pemotongan gaji akibat pengurangan jam kerja. d. Bila drop out ID, mengganti bantuan biaya pendidikan 1X + 50%. e. Bila keluar sebelum selesai mengembalikan pinjaman maka melunasi biaya pendidikan sebesar 1 X + 25% dari total biaya pinjaman yang belum dikembalikan f. Menampilkan kompetensi.
a. Bila pegawai tidak masuk kerja karena belajar, maka gaji pokok diatur sbb : GAJI POKOK DITERIM AKAN 36 - 40 100% 31 - 35 88% 26 - 30 75% 21 - 25 63% 16 - 20 50% 11 - 15 38% 6 - 10 25% 13% b. Biaya pendidikan1-5 sendiri atau mendapat bantuan sesuai 0 0% RENTANG MASUK KERJA (JAM PER MINGGU)
kemampuan Rumah Sakit dan tingkat pentingnya Pendidikan di Rumah Sakit.
77
Jenis Belajar
Syarat Status Kepegawaian
Kewajiban sebelum pendidikan
Kewajiban selama pendidikan
Kewajiban setelah pendidikan
Hak Pegawai selama dan setelah Pendidikan c. Masa Kerja tidak berhenti, atau berhenti jika total tidak bekerja d. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem penggajian.
Jenis Belajar
14.3.2 Pelatihan Tugas Pelatihan baik yang mengurangi atau yang tidak mengurangi jam kerja
Ijin Pelatihan yang tidak mengurangi jam kerja, namun mengakibatkan penyesuaian jadwal pegawai lain.
Syarat Status Kepegawaian
a.Pegawai tetap b. Masa Kerja >1th bila pelatihan < 1 bulan th c.Masa Kerja >2 bila pelatihan > 1 bulan b. Tidak sedang dalam masalah kepegawaian : kondite, sanksi, teguran tertulis selama 6 bulan terakhir. Tidak sedang dalam masalah kepegawaian : kondite, sanksi, teguran tertulis selama 6 bulan terakhir.
Kewajiban sebelum pendidikan
Kewajiban selama pendidikan
Kewajiban setelah pendidikan Hak Pegawai selama dan setelah Pendidikan
a.Menandatangani surat perjanjian, berhubungan dengan Ikatan Dinas b. Mendapatka n Surat Tugas
a. Mengi kuti pelatihan dengan baik b. Menja ga nama baik Institusi
a. Menyerahkan Surat Tugas yang telah divalidasi panitia pelatihan b. Menyerahkan copy sertifikat. c. Membuat laporan pelatihan d. Sharing kepada profesi terkait e. ID 2 tahun bila pelatihan > 1 bulan f. ID 1 tahun bila pelatihan < 1 bulan g. Mengembalikan biaya pelatihan 1X + 10% bila Drop Out ID h. Penghitungan ID setelah selesai pelatihan
a. Biaya pelatihan penuh dari Rumah Sakit. b. Gaji Penuh bila pelatihan < 1 bulan, bila pelatihan > 1 bulan, tunjangan jabatan tidak diterimakan. c. Tidak perlu mengganti jam kerja yang hilang akibat pelatihan d. Masa tidak berhenti. e. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem penggajian (terkait kompetensi)
a.Membuat permohonan jika pelatihan mengganggu jadwal unit kerja meskipun tidak mengurangi jam kerja. b. Mendapatka n SK Surat Ijin Pelatihan.
a. Mengi kuti pelatihan dengan baik b. Menja ga nama baik Institusi
a. Menyerahan Surat Ijin yang telah divalidasi panitia pelatihan. b. Menyerahkan copy sertifikat pelatihan
a. Biaya pelatihan sendiri. b. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem penggajian (terkait kompetensi) c. Masa kerja terus d. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan system penggajian.
78
Jenis Belajar
Ijin Pelatihan yang mengurangi jam kerja.
Syarat Status Kepegawaian
Kewajiban sebelum pendidikan
Tidak sedang dalam masalah kepegawaian : kondite, sanksi, teguran tertulis selama 6 bulan terakhir.
a.Membuat permohonan c.Mendapatkan Surat Ijin Pelatihan
Kewajiban selama pendidikan a. Mengi kuti pelatihan dengan baik b. Menja ga nama baik Institusi
Kewajiban setelah pendidikan Hak Pegawai selama dan setelah Pendidikan a. Menyerahan Surat Ijin yang telah divalidasi panitia pelatihan b. Menyerahkan copy sertifikat pelatihan
a. Biaya pelatihan sendiri b. Gaji dikurangi sesuai % jam kerja hilang akibat pelatihan, atau jumlah tertentu sebagai bentuk dukungan Rumah Sakit, ditetapkan melalui keputusan Direktur. c. Masa kerja terus atau berhenti bila total tidak bekerja. d. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem penggajian (terkait kompetensi)
14.3.3 Seminar / Simposium / Workshop Tugas Seminar / Simposium / Workshop
a.Pegawai Tetap b. Tidak sedang dalam masalah kepegawaian : kondite, sanksi, teguran tertulis selama 6 bulan terakhir.
Mendapatkan Surat Tugas Seminar
a. Mengi kuti pelatihan dengan baik b. Menja ga nama baik Institusi
a. Menyerahan Surat Tugas yang telah divalidasi panitia pelatihan b. Menyerahkan copy sertifikat pelatihan c. Melakukan sharing kepada profesi terkait d. Menampilkan kompetensi
a. Biaya Pendidikan ditanggung rumah sakit b. Gaji penuh c. Tidak perlu mengganti jam kerja yang hilang. d. Tidak ada Penyesuaian gaji (terkait kompetensi)
Ijin Seminar tanpa mengurangi jam kerja namun menggangu jadwal pegawai lain
Tidak sedang dalam masalah kepegawaian : kondite, sanksi, teguran tertulis selama 6 bulan terakhir. Tidak sedang dalam masalah kepegawaian : kondite, sanksi,
a. Membuat surat permohonan b. Mendapatka n Surat Ijin
a. Mengi kuti pelatihan dengan baik b. Menja ga nama baik Institusi
a. Menyerahan Surat Ijin Seminar yang telah divalidasi pelatihan dari panitia b. Melakukan sharing kepada profesi terkait
a. Biaya Pendidikan ditanggung sendiri b. Gaji penuh c. Tidak perlu mengganti jam kerja yang hilang. d. Tidak ada Penyesuaian gaji (terkait kompetensi)
a. Membuat surat permohonan b. Mendapatka n surat ijin seminar
a. Mengi kuti seminar dengan baik b. Menja
a. Menyerahan Surat Ijin Seminar yang telah disahkan pelatihan dari panitia b. Melakukan sharing kepada
a. Biaya Pendidikan sendiri b. Gaji dikurangi sesuai % jam kerja yang dipakai pelatihan. c. Tidak ada Penyesuaian gaji (terkait
Ijin Seminar yang mengurangi jam kerja.
79
Jenis Belajar
Syarat Status Kepegawaian
Kewajiban sebelum pendidikan
teguran tertulis selama 6 bulan terakhir. 14.3.4 Keterangan Belajar Keterangan Belajar baik Pendidikan, Pelatihan, Seminar/ Workshop
-
a. Memberi tahu atasan b. Memastikan tidak mengganggu jadwal pegawai lain / jadwal dinas c.Keterangan Belajar akan diberikan jika yang bersangkutan meminta untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Kewajiban selama pendidikan ga nama baik institusi
a. Mengi kuti pendidikan dengan baik b. Menja ga nama baik institusi
Kewajiban setelah pendidikan Hak Pegawai selama dan setelah Pendidikan profesi terkait
-
kompetensi)
a. Gaji tetap b. Masa kerja tetap c. Tidak ada Penyesuaian gaji (terkait kompetensi)
80
14.4 Ketentuan mengenai Biaya Pendidikan yang Dipinjami Rumah Sakit Biaya pendidikan yang dipinjami oleh Rumah Sakit diatur sbb : 1) Pengembalian dana pinjaman dilakukan setelah masa pendidikan selesai / lulus 2) Selama masa pengembalian pinjaman pegawai tidak boleh keluar / mengundurkan diri. Bila mengundurkan diri, maka dikenakan aturan pengembalian biaya bantuan pendidikan Drop Out ID (Ikatan Dinas) sesuai jenis belajar yang sedang dijalani. 3) Bunga pinjaman ditetapkan melalui Rapat Direksi. 4) Jangka Waktu Pengembalian Pinjaman sbb : Pinjaman
Jangka Waktu Pengembalian
10 -14 Juta Rupiah
3 tahun
15 – 19 juta Rupiah
5 tahun
20 Juta Rupiah
7 tahun
14.5 Pelatihan Untuk Pegawai
14.5.1 Pengertian Pelatihan Pelatihan adalah usaha meningkatkan kompetensi melalui pelatihan pada waktu tertentu yang diselenggarakan oleh institusi pemerintah ataupun swasta yang hasilnya adalah sertifikasi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan memiliki kompetensi sesuai dengan materi pelatihan yang diberikan.
Pelatihan dapat dilakukan di dalam rumah sakit atau sering disebut pelatihan internal / pelatihan di dalam / inhouse training. Pelatihan dapat juga dilakukan di luar rumah sakit atau sering disebut pelatihan ke luar.
14.5.2 Perencanaan Pelatihan Perencanaan Kebutuhan Pelatihan dilakukan melalui Training Need Assesment (TNA) yang setiap tahun dilakukan oleh setiap unit kerja. Pelatihan keluar wajib mendapatkan persetujuan dari Direktur sebelum pelaksanaan.
14.5.3 Pelatihan Internal
81
Perencanaan meliputi persiapan-persiapan : 1) Pembuatan TOR Pelatihan oleh pelatih, mengisi form TOR Pelatihan. 2) Mendaftarkan tempat pelatihan kepada Kepala Bagian Administrasi. 3) Membuat penjadwalan dan undangan peserta. 4) Menghubungi Bagian Gizi terkait konsumsi.
14.5.4 Pelatihan Eksternal Persiapan-persiapan pelatihan eksternal meliputi : 1) Mendapatkan persetujuan dari Direktur. 2) Menghubungi peserta, menginformasikan terkait tugas pelatihan. 3) Mendaftarkan peserta kepada panitia. 4) Menyiapkan biaya perjalanan dinas sesuai dengan panduan 5) Menyiapkan akomodasi dan transportasi bagi peserta 6) Memberikan kepada peserta surat tugas dan copy brosur jadwal pelatihan.
14.5.5 Pelaksanaan Pelatihan a. Pelatihan Internal Pelaksanaan pelatihan: peserta wajib mengisi daftar hadir yang disediakan. Pembicara wajib mengisi form evaluasi pelatihan.
b. Pelatihan Eksternal Pelaksanaan pelatihan : peserta wajib mengikuti pelatihan dengan sebaik-baiknya. Peserta wajib berusaha sedapatnya mendapatkan bahan pelatihan yang lengkap baik hardcopy maupun softcopy
14.5.6 Hasil Pelatihan dan Tindak Lanjut Tindak lanjut dapat dilakukan baik untuk pelatihan internal maupun eksternal a. Pelatihan Internal Pada pelatihan internal : pelatihan dapat dilakukan lagi untuk peserta yang tidak bisa hadir atau konsekuensi lain yang dapat dibuat untuk perbaikan. Dapat juga dilakukan pelatihan terkait bila ditemukan adanya kebutuhan pada saat pelaksanaan pelatihan b. Pelatihan Eksternal Pada pelatihan eksternal, peserta wajib : 82
1) Menyerahkan sertifikat asli pelatihan 2) Menyerahkan pertanggungjawaban biaya-biaya pelatihan. 3) Mengisi dan menyerahkan form laporan pelatihan 4) Melakukan penyampaian materi kepada profesi terkait hasil pelatihan yang dikerjakan. 5) Bila dapat melakukan inovasi di unit kerja, dapat mengisi form penerapan pelatihan untuk laporan.
Bagian SDM mendokumentasikan pelatihan baik internal maupun eksternal untuk mengembangkan sistem informasi yang baik bagi data pelatihan pegawai RS Baptis Batu.
14.6 Praktika Belajar Mahasiswa 14.6.1 Pengertian Praktika Belajar Mahasiswa Kegiatan Praktika Belajar Mahasiswa merupakan kegiatan belajar mengajar yang melibatkan instansi di luar kampus sebagai ajang pelaksanaannya. Merupakan penggabungan antara penerapan ilmu yang sudah di peroleh dan pelaksanaan kegiatan yang berhubungan langsung dengan kondisi riil di lapangan.
Belajar praktik adalah suatu kesempatan untuk mengintegrasikan pengalaman yang berhubungan dengan karir ke dalam pendidikan dengan berpartisipasi dalam pekerjaan yang terencana dan diawasi.
Belajar praktik juga dapat dilakukan oleh lulusan baru untuk memperdalam pengalaman dengan mengajukan proses belajar praktek di RS Baptis Batu.
14.6.2 Syarat Persyaratan untuk Belajar Praktik Mahasiswa di RS. Baptis Batu sbb : 1) Institusi Pendidikan mengajukan permohonan dan proposal praktik Mahasiswa di RS. Baptis Batu paling tidak 1 bulan sebelum proses pelatihan. 2) Institusi Pendidikan menyertakan perangkat proposal lengkap dengan kerangka acuan dan penilaian mahasiswa. 3) Institusi mengajukan MOU / Perjanjian Kerja Sama.
83
4) Institusi pendidikan wajib menyiapkan pembimbing klinik dari pendidikan, dan membuat jadwal bimbingannya untuk mendapatkan perhatian dan kerja sama yang baik dari Pembimbing Tempat Praktik di RS. Baptis Batu. 5) Bagi peserta pelatihan perorangan mengajukan permohonan lengkap disertakan copy ijazah yang legal, transkrip nilai, dan bukti legalitas lain seperti tanda pengenal dan pas photo terbaru. 6) Proses belajar dapat dilakukan setelah ada jawaban tertulis dari Direktur RS Baptis Batu.
14.6.3 Pembiayaan Pembiayaan pelatihan / praktik sbb. : 1) Pembiayaan ditanggung oleh Institusi Pendidikan atau peserta pelatihan perorangan. 2) Pembiayaan yang dibayarkan terdiri atas (1) Biaya Administrasi / Institution fee (2) Biaya Proses Bimbingan (3) Lain-lain seperti akomodasi, pengadaan alat / bahan tambahan sesuai kebutuhan (4) Besaran biaya Praktika ditentukan sesuai situasi dan kondisi pada saat itu melalui SPO. (5) Biaya harus sudah diserahkan sebelum pelaksanaan proses belajar praktek. 3) Besar pembiasaan ditentukan melalui surat balasan resmi.
14.6.4 Proses Belajar Praktika 5.2.1 Proses umum Proses umum praktika adalah sbb : 1) Setelah dinyatakan diterima, peserta menandatangani pernyataan peserta praktika mahasiswa. 2) Peserta mendapatkan program orientasi yang meliputi : (1) Pengenalan profil organisasi RS Baptis Batu. (2) Pengenalan Visi, misi,nilai, dan struktur organisasi RS Baptis Batu. (3) Program keselamatan pasien (4) Program pencegahan dan pengendalian infeksi.
84
3) Proses bimbingan oleh pembimbing pendidikan maupun lahan praktek 4) Proses pelaporan dan presentasi hasil praktek. 5.2.2 Tata Tertib Peserta Belajar Praktik Tata tertib Peserta Belajar Praktek sbb : 1) Peserta wajib hadir 15 menit sebelum jam dinas dimulai. 2) Peserta wajib mengenakan uniform dan berpenampilan sesuai dengan kebijakan RS. Baptis Batu sbb: (1) Baju sesuai seragam institusi pendidikan, sepatu hitam pantofel. (2) Untuk wanita : tidak memakai kerudung, rambut dijalin / diatur yang rapi, telinga diperlihatkan. Bila mengenakan rok, tepi bawah setinggi 10 cm di bawah lutut ( pada posisi duduk ). (3) Untuk laki-laki : rambut pendek, rapi, tidak menutup telinga dan krah baju. Tidak diperkenankan memelihara jenggot & jambang. Kumis dicukur rapi. (4) Wajib memakai tanda pengenal di sebelah kiri. 3) Peserta wajib mematuhi kebijakan / tata tertib tempat praktek dimana ditempatkan. 4) Peserta wajib mencari pembimbing dimana untuk tindakan tertentu belum diperbolehkan melakukannya secara mandiri. 5) Peserta wajib menulis laporan pada buku laporan mahasiswa. 6) Apabila berhalangan hadir peserta wajib minta ijin kepada pembimbing dan ruangan tempat praktek. 7) Apabila bertukar jam dinas dengan sesama teman, peserta wajib minta ijin kepada pembimbing penanggung jawab praktik dan ruangan. 8) Selalu minta ijin bila akan keluar dari tempat praktek kepada pembimbing ruangan.
5.2.3 Proses Bimbingan Proses Bimbingan Belajar Mahasiswa sbb : 1) Tiap ruangan ada seorang atau 2 pembimbing sesuai kebutuhan ruangan. Model bimbingan disesuaikan dengan kebutuhan pencapaian kompetensi dari peserta.
85
2) Proses Bimbingan meliputi pre conference, bedside teaching, atau post conference sesuai dengan kemampuan pembimbing dan unit kerja dimana peserta belajar. 3) Pembimbing dari pendidikan dapat datang memberikan bimbingannya dengan memberitahu terlebih dahulu jadwal bimbingannya dan bekerja sama dengan pembimbing ruangan.
14.6.5 Hasil Belajar Praktik Hasil belajar yang berupa penilaian, format sesuai permintaan institusi yang mengirim. Laporan yang dibuat oleh peserta belajar dapat dipresentasikan sesuai kebutuhan.
14.7 Pelatihan bagi Lulusan Baru (Fresh Graduate)
14.7.1 Permohonan Pelatihan Para lulusan baru dapat mengajukan pelatihan bagi lulusan baru (fresh graduate) di RS Baptis Batu dengan terlebih dahulu mengajukan permohonan melalui surat tertulis kepada Direktur RS Baptis Batu. Direktur memberi keputusan untuk diterima atau ditolaknya permohonan dengan mengirimkan surat balasan. Bagian SDM – sub unit diklat bertanggung jawab dalam pembuatan surat balasan. Surat balasan untuk diterimanya permohonan dilengkapi dengan perencanaan biaya yang diperlukan.
14.7.2 Pelaksanaan Pelatihan Pelaksanaan pelatihan menjadi perhatian utama Bagian Sumber Daya Manusia baik perencanaan serta pelaksanaan berkoordinasi dengan unit terkait. Peserta wajib menandatangai pernyataan pelatihan. Peserta mendapatkan juga program orientasi seperti mahasiswa praktik yang meliputi : (1) Pengenalan profil organisasi RS Baptis Batu. (2) Pengenalan Visi, misi,nilai, dan struktur organisasi RS Baptis Batu. (3) Program keselamatan pasien (4) Program pencegahan dan pengendalian infeksi. (5) Produk-produk rumah sakit.
86
14.7.3 Hasil Pelatihan Peserta berhak mendapatkan sertifikat pelatihan dari Rumah Sakit Baptis Batu.
14.8 Studi Banding di RS Baptis Batu Institusi lain baik kesehatan maupun non kesehatan dapat melakukan studi banding di RS Baptis Batu dengan terlebih dahulu mengajukan permohonan melalui surat tertulis kepada Direktur RS Baptis Batu. Direktur memberi keputusan untuk diterima atau ditolaknya permohonan dengan mengirimkan surat balasan. Bagian SDM – sub unit diklat bertanggung jawab dalam pembuatan surat balasan. Surat balasan untuk diterimanya permohonan dilengkapi dengan perencanaan biaya yang diperlukan. Pelaksanaan studi banding menjadi perhatian utama Bagian Sumber Daya Manusia baik perencanaan serta pelaksanaan berkoordinasi dengan unit-unit terkait Studi Banding.
14.9 Penelitian di RS Baptis Batu 14.9.1 Permohonan Penelitian Mahasiswa / dosen / professional manapun dapat mengajukan permohonan penelitian di RS Baptis Batu dengan mengajukan permohonan tertulis kepada Direktur RS Baptis Batu.
Direktur memberi keputusan untuk diterima atau ditolaknya permohonan dengan mengirimkan surat balasan. Bagian SDM – sub unit diklat bertanggung jawab dalam pembuatan surat balasan.
Surat balasan untuk diterimanya permohonan dilengkapi dengan perencanaan biaya yang diperlukan. Besar Biaya penelitian ditetapkan sendiri oleh Direktur.
14.9.2 Etika Penelitian Untuk menjamin penelitian dalam etika penelitian yang benar, Direktur dapat meminta rekomendasi dari Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit. Rekomendasi dari Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit dapat dipakai sebagai acuan bagi diterima atau ditolaknya permohonan penelitian.
87
14.9.3 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian menjadi perhatian utama Bagian Sumber Daya Manusia baik perencanaan serta pelaksanaan berkoordinasi dengan unit-unit terkait penelitian.
14.9.4 Hasil Penelitian Hasil penelitian wajib diserahkan kepada Rumah Sakit Baptis Batu. Peneliti wajib melakukan pemaparan hasil penelitiannya didepan unit terkait bila diperlukan.
88
FORM TNA
TRAINING NEED ASSESMENT TAHUN ………………………………………….. UNIT KERJA : _____________________ I. TINGKAT ORGANISASI Sebutkan angka-angka mutu / indikator
Sebutkan usulan pelatihan yang dibutuhkan
pelayanan / kejadian (insiden) dalam organisasi /
untuk memperbaiki kondisi tersebut.
unit kerja yang memerlukan perhatian / perbaikan atau yang tidak sesuai harapan.
II. TINGKAT PEKERJAAN Sebutkan :
Sebutkan usulan pelatihan yang dibutuhkan
- Pekerjaan / aktivitas pelayanan dalam
untuk memperbaiki kondisi tersebut.
organisasi / unit kerja yang memerlukan perhatian / perbaikan atau yang tidak sesuai harapan. - Kasus-kasus yang terjadi, dimana personel kurang
memiliki
kompetensi
untuk
menyelesaikan kasus tersebut
III. TINGKAT INDIVIDU Sebutkan :
Sebutkan usulan pelatihan yang dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi tersebut.
- Perilaku / penampilan individu yang kurang profesional / tidak sesuai harapan ( pengetahuan, ketrampilan , sikap profesional) - Karakter –karakter negatif anak buah Saurada yang kurang / tidak menguntungkan bagi iklim dan profesionalitas kerja.
89
Sebutkan :
Sebutkan usulan pelatihan yang dibutuhkan
- Perilaku / penampilan individu yang kurang
untuk memperbaiki kondisi tersebut.
profesional / tidak sesuai harapan ( pengetahuan, ketrampilan , sikap profesional) - Karakter –karakter negatif anak buah Saurada yang kurang / tidak menguntungkan bagi iklim dan profesionalitas kerja.
Mengetahui, Wakil Direktur …………
Batu, ………………………….. Kepala Unit Kerja,
(_________________________ __)
(_________________________ __)
90
BAB 15 PENILAIAN KINERJA
15.1 Ketentuan Umum : 1. Sesuai dengan kebijakan tentang SDM,
rumah sakit mengembangkan penilaian
kinerja bagi staf profesional baik klinis maupun non klinis. 2. Penilaian kinerja dilakukan untuk menilai kinerja individu pegawai dalam setiap tahap status kepegawaian yang ada. 3. Tahap-tahap status kepegawaian yang perlu dilakukan penilaian : a. Percobaan kontrak kerja b. Kontrak kerja c. Percobaan calon pegawai d. Calon Pegawai e. Penilaian bulanan untuk insentif f. Penilaian kinerja tahunan g. Penilaian untuk percobaan mutasi h. Penilaian untuk kenaikan golongan i. Penilaian khusus jabatan 4. Penilaian kinerja bukan satu-satunya sebagai alat untuk pengambilan keputusan, melainkan berbagai sudut pandang yang ada pada penampilan kerja pegawai yang dapat diperoleh melalui pembicaraan dengan para pimpinan terkait.
15.2 Ketentuan Khusus : 1. Instrumen penilaian kinerja dibuat dan terus diperbaiki oleh Bagian SDM dengan memperhatikan masukan dari seluruh unit kerja. 2. Sistem penilaian kinerja diusahakan dalam bentuk online melalui sistem informasi manajemen, bila belum bisa menggunakan kertas sebagai medianya. 3. Penilaian kinerja menggunakan sistem 360 derajad, kecuali untuk penilaian tahunan dinilai oleh pimpinan langsung dengan menggunakan instrumen kewenangan klinis untuk staf klinis, dan menggunakan job description (uraian kerja) untuk staf non klinis. 4. Penilaian bulanan untuk insentif tidak berlaku untuk pegawai medis, kecuali bila sedang menjabat sebagai kepala unit kerja (bagian atau instalasi).
91
15.3 Pengertian Penilaian Kinerja Penilaian kinerja ( performance appraisal ) pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan. Menurut Bernardin dan Russel ( 1993 : 379 ) “ A way of measuring the contribution of individuals to their organization “. Penilaian kinerja adalah cara mengukur konstribusi individu ( karyawan) kepada organisasi tempat mereka bekerja. Menurut Cascio ( 1992 : 267 ) “penilaian kinerja adalah sebuah gambaran atau deskripsi yang sistematis tentang kekuatan dan kelemahan yang terkait dari seseorang atau suatu kelompok”. Menurut Bambang Wahyudi ( 2002 : 101 ) “penilaian kinerja adalah suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja / jabatan seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya”. Menurut Henry Simamora ( 338 : 2004 ) “ penilaian kinerja adalah proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan”. 15.4Tujuan Penilaian Kinerja Menurut Syafarudin Alwi ( 2001 : 187 ) secara teoritis tujuan penilaian dikategorikan sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development yang bersifat efaluation harus menyelesaikan : 1.Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi 2.Hasil penilaian digunakan sebagai staffing decision 3.Hasil penilaian digunakan sebagai dasar meengevaluasi sistem seleksi. Sedangkan yang bersifat development penilai harus menyelesaikan : 1)Prestasi riil yang dicapai individu. 2) Kelemahan- kelemahan individu yang menghambat kinerja. 3) Prestasipestasi yang dikembangkan.
92
15.5 Manfaat Penilaian Kinerja Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan suatu yang sangat bermanfaat bagi perencanaan kebijakan organisasi adapun secara terperinci penilaian kinerja bagi organisasi adalah : 1) Penyesuaian-penyesuaian kompensasi 2) Perbaikan kinerja 3) Kebutuhan latihan dan pengembangan 4) Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan, pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja. 5) Untuk kepentingan penelitian pegawai 6) Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja diakses : 21-02-2013
15.6 Tahap-tahap yang perlu penilaian kinerja di RS Baptis Batu meliputi : 1) Penilaian Percobaan Kontrak Kerja (3 bulan setelah penandatanganan Perjanjian Kontrak Kerja Waktu Tertentu / PKWT) 2) Penilaian Masa Kontrak Kerja (1 tahun kontrak kerja ) 3) Penilaian Masa Percobaan Calon Pegawai (3 bulan setelah SK Percobaan Calon Pegawai) 4) Penilaian Masa Calon Pegawai (9 bulan kemudian dari masa percobaan calon pegawai) 5) Penilaian Kenaikan Golongan : sesuai dengan waktu kenaikan golongan pada sistem kepegawaian RS Baptis Batu. 6) Penilaian Percobaan Mutasi : setelah 6 bulan masa percobaan mutasi. 7) Penilaian Khusus Kepemimpinan untuk Manajer dan Kepala Unit Kerja (tiap tahun sesuai dengan SK jabatan).
93
Berikutnya akan dikembangkan : 1) Penilaian kinerja bulanan untuk input bagi pembagian jasa service / insentif. 2)
Penilaian kinerja tahunan : berdasarkan kumulasi dari penilaian bulanan digunakan untuk memberi penghargaan kinerja output (bonus).
15.7 Penyusunan Instrumen Penilaian Kinerja 1) Input item-item penilaian adalah dari Visi, Misi, Nilai-Nilai RS. Baptis Batu selanjutnya disebut kompetensi inti, kompetensi peran pegawai (sesuai kedudukan struktural pegawai), dan kompetensi fungsional (sesuai pekerjaan fungsional pegawai), serta kompetensi legalitas (berbagai persyaratan legal yang harus dimiliki pegawai). 2) Kompetensi disusun oleh Bagian SDM, kemudian memberikannya kepada unit kerja untuk mendapatkan masukan atau feedback. 3) Penilai memberi bobot seberapa penting tiap item instrumen, kemudian rata-rata bobot akan dipakai sebagai bobot setiap item instrumen. 4) Mekanisme update instrumen sangat diperlukan untuk memperbaiki konten atau isi instrumen. Masukan untuk update instrumen dapat dilakukan dari masukan baik dari Bagian SDM, dan dari unit kerja masing-masing yang akan melakukan update instrumen menyerahkannya ke Bagian SDM. Instrumen yang telah diupdate dipakai untuk penilaian kinerja, dengan tetap mencantumkan seberapa penting tiap item instrumen sebagai bukti bahwa pegawai menyetujui instrumen tersebut dipakai.
15.8 Metode penilaian Metode Penilaian sbb : 1) Proses penilaian diawali dari identifikasi oleh Bagian SDM tentang pegawai yang perlu dilakukan penilaian. 2) Metode penilaian dilakukan secara 360o terdiri atas 4 orang, meliputi : (1) Diri sendiri (bobot 0, 5) (2) Rekan kerja 2 orang (masing-masing memiliki bobot 0,5), bila terlalu sedikit penilai, untuk kebutuhan validitas dapat menggunakan pegawai bagian lain yang paling sering kontak dengan pegawai yang bersangkutan. Bagian SDM akan menentukan pegawai yang akan menilai. (3) Atasan langsung (bobot 1)
94
3) Selanjutnya Bagian SDM menentukan proses penilaian, bersifat rahasia, hanya Bagian SDM yang tahu siapa yang dinilai dan siapa yang menilai. Bila diperlukan klarifikasi atau pembuktian keabsahan penilaian, maka dapat dilakukan bersama dengan kepala unit kerja pegawai yang bersangkutan, dan tetap bersifat rahasia. 4) Setelah penilaian selesai, dilakukan pencetakan dan ditandatangani oleh pegawai, atasan pegawai. 5) Wakil Direktur menentukan keputusan atas hasil penilaian yang dilakukan sesuai hasil penilaian. 15.9 Hasil Penilaian Hasil penilaian secara kualitas memiliki predikat sbb : Sangat Baik [ SB ] Baik [ B ] Cukup [C ] Kurang [ K ] Sangat Kurang [ SK ]
= nilai mendekati 100% total skor = nilai mendekati 75% total skor = nilai mendekati 50% total skor = nilai mendekati 25% total skor = nilai mendekati 0%
= > = = = =
87,5% 62,5% - 87,50% 37,5% - <62,5% 12,5% - <37,5% <12,5%
Ilustrasi sbb :
0% |
25%
50%
|
|
12,5%
SK
37,5%
K
| 62,5%
C
100% tot. skor
75%
| 87,5%
B
SB
15.10 Keputusan Hasil Penilaian Hasil penilaian menimbulkan konsekuensi-konsekuensi bagi pegawai sbb : 1)
Bila memenuhi syarat nilai, maka dapat melanjutkan ke Status Kepegawaian berikutnya.
2) Bila tidak memenuhi syarat nilai yang ditentukan, maka diatur ketentuan-ketentuan sbb :
95
NO
TUJUAN
Menilai Percobaan Kontrak Kerja Menilai Masa Kontrak Kerja Menilai Masa Percobaan Capeg
SYARAT MINIMAL HASIL (TOTAL DAN PROFESI) “Cukup”
WAKTU PENILAIA N
BILA PENILAIAN KE-1 TIDAK MEMENUHI SYARAT
BILA PENILAIAN KE-2 TIDAK MEMENUHI SYARAT
3 bulan setelah start kontrak
Stop Kontrak
-
“Baik”
1 tahun masa kontrak kerja 3 bulan masa CaPeg
Kontrak Diperpanjang atau Stop sesuai kebutuhan Rumah Sakit Bila diperpanjang, penilaian ke2 setelah 6 bulan Masa Capeg dihentikan, pegawai dimasukkan kembali masa kontrak atau Capeg tidak dilanjutkan sesuai situasi RS. Baptis Batu.
Kontrak Dihentikan
“Baik”
KETERANGAN
+ Penilaian Laporan Pegnalaman Kerja
Stop Masa Kontrak.
Bila kontrak dilanjutkan, dinilai Menilai Masa Capeg
“Baik”
9 bulan setelah Percobaan Capeg
Menilai untuk Kenaikan Golongan
“Baik”
Sesuai Sistem Kepegawa ian
ke-2 setelah 6 tahun. Masa Capeg diteruskan. Dinilai ulang ke-2 setelah 6 bulan
Penilaian ke-2 diulang setelah 3 bulan
Dinilai ke-3 setelah 6 bulan. Jika tetap tidak memenuhi syarat, maka kepegawaian tidak dilanjutkan.
+ Penilaian Laporan Pengalaman Kerja
Penilaian ke-3 diulang setelah 6 bulan, Jika tetap tidak memenuhi syarat, diulang lagi 1 tahun kemudian, Pegawai mulai dimasukkan ke dalam Program Pembinaan Pegawai yang diatur dalam Kebijakan Tersendiri. Jika tetap tidak memenuhi
Penilaian Jabatan Struktural
“Baik”
6 bulan pertama (masa percobaan) 1 tahun (masa evaluasi) atau sesuai SK.
Yang bersangkutan akan diganti dengan pegawai lain yang lebih kompeten.
syarat ditetapkan pegawai yang bersangkutan tidak akan berubah golongan kepegawaiannya. -
Yang bersangkutan memerlukan pelatihan khusus untuk meningkatkan kemampuan.
Instrumen yang dipakai 1) Penilaian khusus manajerial. Penilai adalah : 1) Diri sendiri 2) 2 anak buah 3) Atasan langsung
15.11 Instumen Penilaian Soft Kompetensi Inti. Soft kompetensi (Core Competency) inti adalah Sekumpulan soft competency yang harus dimiliki oleh setiap karyawan dalam perusahaan/organisasi Daftar soft kompetensi inti untuk RS Baptis Batu Batu berakar dari Visi, Misi, serta Nilai-Nilai di RS Baptis Batu sbb :
96
KOMPETENSI Belas kasihan
NO
INDIKATOR
1
Peduli pada kebutuhan klien dan memiliki hati untuk menolong.
2
Tetap setia/konsisten walau pertolongan yang akan dilakukan tidak mudah.
3
Mengatakan pendapatnya dengan lugas.
4
Tidak ada tendensi untuk melukai lawan bicara.
Profesionalitas
5
Selalu belajar dengan lebih mendalam pada profesinya.
Tim kerja
6
Rela melepaskan ego untuk kepentingan bersama.
7
Dengan mudah rela menggantikan teman yang berhalangan dan dapat dipercaya akan menolong kesulitan teman yang lain.
8
Aktif mengambil pekerjaan dan tanggung jawab tanpa harus diminta.
9
Tidak mudah goyah mengikuti sesuatu yang negatip dan tidak akan berbohong ( bila berbicara sesuai dengan fakta yang ada).
10
Memiliki ketulusan hati dalam melayani.
11
Disiplin : datang tepat waktu, selau ijin saat meninggalkan ruang kerja.
12
Bebas dari konflik pribadi dan orang lain saat bekerja.
13
Menampilkan kebahagiaan dalam bekerja, tidak mudah berkeluh kesah.
14
Aktif berperan dalam doa tiap shift kerja, renungan, dan kebaktian.
15
Selalu memiliki energi penuh ( antusias, gembira saat bekerja).
16
Mendapatkan energinya dari Tuhan, dan memiliki ketetapan hati yang kuat bahwa pekerjaannya untuk Tuhan.
17
Terbuka dengan orang lain, mencari dukungan positip untuk hidupnya.
Asertif
Integritas
Sejahtera
15.12 Instrumen Penilaian Soft Kompetensi Peran. Soft kompetensi peran (Role Competency)adalah sekumpulan soft competency yang dibutuhkan untuk menjalankan FUNGSI dan PERAN yang dituntut oleh suatu kelompok pekerjaan. Soft kompetensi peran berbeda-beda sesuai dengan kelompok pekerjaan di unit kerja masing-masing. 15.13 Instrumen Penilaian Soft Kompetensi Fungsional. Soft kompetensi
fungsional
(Functional
Competency)adalah
Sekumpulan
soft
competency yang dibutuhkan untuk menjalankan FUNGSI dan PERAN yang dituntut oleh suatu sub kelompok pekerjaan. Soft kompetensi fungsional berbeda-beda sesuai dengan profesi masing-masing. 15.14 Instrumen Penilaian Hardskill. Hard kompetensi adalah pengetahuan (knowledge) & keterampilan (technical skill) yang harus dimiliki oleh sdm agar mampu berkinerja sesuai yang ditetapkan organisasi
97
Instrumen untuk hardskill sesuai dengan ketrampilan psikomotor yang dilakukan sesuai dengan profesi masing-masing 15.14 Instrumen Penilaian Laporan Pengalaman Kerja Pegawai wajib memaparkan pengalaman kerjanya selama setahun bekerja di RS Baptis Batu. Pegawai-pegawai ini meliputi pegawai kontrak yang akan memasuki masa calon pegawai dan calon pegawai yang akan memasuki masa pegawai tetap. Instrumen sbb : 1) Fokus a. Apakah yang sebenarnya sedang Anda kerjakan pada posisi jabatan Anda sekarang, jelaskan mengapa hal itu begitu penting? b. Apa yang menjadi perhatian utama dari pekerjaan Anda. Hal-hal apa yang mengganggu perhatian Anda dalam bekerja, sampai sejauh mana hal itu mengganggu Anda?
2)
Nilai a. Pada saat Anda bekerja, hal-hal apa saja yang Anda pegang teguh sehingga itu merupakan sesuatu yang sangat sulit Anda abaikan. b. Pada saat Anda mulai bekerja di RSBB, hal-hal apa saya yang Anda dapatkan sehingga itu mempengaruhi Anda sebagai pribadi dan sebagai profesional.
3)
Sikap a. Dalam pekerjaan Anda, siapakah yang Anda layani? b. Bagaimana Anda seharusnya melayani mereka, jelaskan dengan lengkap dalam segala aspek yang mereka butuhkan.
4)
Motivasi a. Di dalam pekerjaan Anda, jelaskan hal-hal apa saya yang paling memotivasi Anda untuk melakukan pekerjaan Anda dengan lebih giat. b. Apabila faktor-faktor ini datang atau hadir ke dalam kehidupan Anda misalnya tentang gaji / uang, jabatan, kedudukan, aktualisasi diri, pelayanan, pengembangan diri, panggilan, keterpaksaan, masa depan, keyakinan, dsb bagaimanakah gambarannya itu dalam diri Anda.
5) Tentang Unit Kerja a. Sebutkan hal-hal yang positip di Unit Kerja Anda, demikian juga hal-hal yang Anda temukan kurang baik di Unit Kerja Anda, jelaskan mengapa.
98
b. Sebutkan hal-hal apa saya yang dapat dikembangkan di Unit Kerja Anda, jelaskan mengapa hal tersebut ada kemungkinan untuk dilakukan.
15.15 Instrumen untuk penilaian kepala unit dan manajer Instrumen penilaian untuk kepala unit dan manajer difokuskan pada leadership dan manajerial sbb :
LEADERSHIP NO
ITEM ANALISIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Memiliki visi yang jelas yang dapat diketahui oleh anak buah. Memiliki rencana ke depan yang dapat diukur. Komitmen menjadi sesuatu yang prioritas Pribadi yang simpatik dan bersahabat terhadap anak buah. Mampu menghargai dirinya secara positif di hadapan anak buah Memikirkan peningkatan kesejahteraan bagi anak buah Membuka diri terhadap masukan dari anak buah Keteladanan hidup melalui pikiran, perkataan dan tindakan Rendah hati Memberi inspitasi dalam meningkatkan produktifitas kerja anak buah Mendorong dan memfasilitasi anak buah untuk terus belajar Memberi perlakuan yang bijaksana terhadap anak buah Memberi penghargaan yang positif terhadap ide anak buah Memberi penghargaan dan teguran dengan tepat Bersikap tenang saat menghadapi masalah Mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat dalam menghadapi masalah yang urgent Mendelegasikan tugas-tugas dengan penuh kepercayaan kepada anak buah
16 17
KOMUNIKASI NO
ITEM ANALISIS
1 2
Menyampaikan perintah atau tugas dengan jelas kepada anak buah Menyampaikan pesan dengan metode yang tepat Anak buah mendapatkan penjelasan yang intens tentang perkembangan rumah sakit Menyampaikan prosedur kerja dengan jelas Memberi kesempatan kepada anak buah untuk memberi feedback terhadap program atau kegiatan yang dilakukan Memberikan kesempatan kepada anak buah untuk mengemukakan pendapat ketika diperhadapkan dengan kesulitan Terbiasa dengan keterbukaan Anak buah selalu dimintai pendapat untuk mengembangkan rumah sakit
3 4 5 6 7 8
99
9 10 11 12 13 14 15 16
Menjadi pendengar yang baik atas permasalahan yang dihadapi anak buah Menjadi pendengar yang baik atas permasalahan yang dihadapi anak buah Selalu menggunakan perkataan yang membangun Menggunakan bahasa tubuh yang baik saat berbicara dengan anak buah Karena kepemimpinannya, menyebabkan minimnya miskomunikasi dalam tim kerja Mampu mencari alternative “win win solution” Selalu mencari data yang tepat untuk isu-isu yang datang Rapat-rapat berjalan dengan efektif
TEAMWORK (KERJASAMA) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
ITEM ANALISIS Mampu mengatasi hal-hal yang mengganggu keseimbangan kelompok kerjanya. Mampu membuat skala prioritas tindakan bersama anak buah Merayakan keberhasilan tim secara bersama-sama Menciptakan interaksi yang positip di antara anak buah Mampu menciptakan budaya saling menghormati, mempercayai dan melengkapi di antara anggota tim Menolong anak buah berfungsi efektif di dalam tim Mengenal kemampuan anak buah dan melakukan adaptasi dengan baik Pada keadaan tertentu mampu mengambil alih tugas anak buah Selalu antusias dalam berkoordinasi dengan anggota tim Anggota timnya tidak pernah merasa khawatir dengan pekerjaannya karena mereka merasa tidak sendiri Mendorong anggota terbiasa memberi masukan untuk perbaikan kerja tim Menciptakan iklim yang jujur dalam tim kerja Karena kepemimpinannya, tim menjadi seperti sebuah keluarga Karena kepemimpinannya, hubungan pribadi di antara anggota tim saling menguatkan Karena kepemimpinannya, semangat sebagai suatu tim sangat menonjol di unit kerjanya Karena kepemimpinannya, anggota tim merasa sedang berjalan pada tujuan yang sama Tetap rendah hati atas keberhasilan timnya dengan antusias mendorong tim lain untuk mencapai keberhasilan yang lebih baik
EXELENT SERVICE
100
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
ITEM ANALISIS Mengenal kebutuhan pelanggan dengan baik Menunjukkan sikap ramah dan penuh kepedulian terhadap pelanggan Memahami makna mulia dalam melayani pelanggan Melihat pelanggan sebagai keluarga Merasa pertemuan dengan pelanggan adalah sesuatu yang sangat penting Penampilan fisik di hadapan pelanggan dianggap sebagai sesuatu yang sangat penting Selalu memperbaiki prosedur untuk mempermudah pelanggan Menguasai teknik-teknik yang prima dalam melayani pelanggan Memahami 4 jenis gaya kepribadian social (Sanguinis, Koleris, Melankolis, dan Plegmatis) manusia guna membangun hubungan yang lebih kondusif dan produktif dengan pelanggan Menolong anak buah dalam menangani keluhan pelanggan Menyiapkan saran abaca yang dibutuhkan anak buah Menguasai teknologi informasi sebagai sarana pembelajaran dan pengembangan diri Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proses pembelajaran dari anak buah Menjadikan masukan dan kritik sebagai bagian dari proses pembelajaran dan pengembangan Selalu memperbaiki wawasan agar obyektif dalam melihat realitas sehingga cenderung memusatkan pada hal-hal yang strategis Moment pelatihan adalah saat yang ditunggu-tunggunya
LEARNING & DEVELOPMENT NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
ITEM ANALISIS Memanfaatkan dengan baik fasilitas RS untuk meningkatkan ketrampilan Buku-buku menjadi prioritas untuk mengembangkan dirinya Merasa bahwa dengan bekerja di RS akan menambah pengetahuannya Merasakan karir di RS lebih banyak ditentukan oleh pengetahuan yang terus bertambah Melakukan pembahasan ilmu-ilmu baru dengan anggota Memotivsi anggota untuk terus belajar hal-hal baru Mendorong semangat belajar di segala level Melakukan pembahasan kasus secara rutin Cerdas dan kritis dalam menanggapi sebuah kasus Mau belajar dari potensi dan pengalaman yang dimiliki anak buahnya Menyiapkan saran abaca yang dibutuhkan anak buah Menguasai teknologi informasi sebagai sarana pembelajaran dan pengembangan diri Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proses pembelajaran dan pengembangan Selalu memperbaiki wawasan agar obyektif dalam melihat realitas sehingga cenderung memusatkan pada hal-hal yang strategis
101
15
Moment pelatihan adalah saat yang ditunggu-tunggunya
15.16 Instrumen untuk penilaian bulanan Instrumen untuk penilaian bulanan berasal dari target-target individu untuk untuk mencapai Key Performance Indikator . Indikator KinerjaUtama = Key Performance Indicators (KPI) adalah ukuran kinerja yang memiliki karakteristik sbb : a. Menjelaskan apa yang harus Anda lakukan untuk meningkatkan kinerja secara dramatis. b. Menyajikan serangkaian ukuran yang focus pada aspek-aspek kinerja organisasi yang paling penting untuk keberhasilan organisasi pada saat ini dan waktu yang akan datang. Instrumen untuk target individu dikembangkan sesuai dengan unit kerja masing-masing sesuai dengan peran dan fungsinya, masing-masing individu maksimal 10 item target individu.
BAB 16
102
TUNJANGAN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI
16.1 Tunjangan Kesehatan Pegawai A. Ketentuan Umum 1. Setiap pegawai RS Baptis Batu berhak mendapat tunjangan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan rumah sakit. 2. Pemberian tunjangan kesehatan bertujuan untuk menjamin kesejahteraan pegawai / karyawan untuk selalu mendapatkan personel kesehatan yang sehat. 3. Tunjangan kesehatan diatur pemberiannya baik melalui asuransi kesehatan, Jamsostek, maupun sistem plafon dengan memperhatikan kemampuan rumah sakit. 4. Tunjangan kesehatan untuk kecelakaan kerja diberikan melalui Jamsostek; yang diikutkan untuk asuransi ini adalah pegawai tetap. 5. Tunjangan kesehatan untuk anak sesuai dengan ketentuan PKB tentang jumlah dan kriteria anak yang ditanggung oleh pegawai / karyawan.
B. Ketentuan Khusus 1. Tunjangan kesehatan pegawai diberikan dengan proporsi yang berbeda antara pegawai kontrak, calon pegawai, pegawai tetap dan pensiunan.
2. Bagi pegawai / karyawan jika RS Baptis mengikutsertakan asuransi kesehatan maka : a.
Pegawai laki-laki menanggung isteri dan anak (maksimal 3 sesuai ketentuan)
b.
Pegawai perempuan, jika suami tidak bekerja / bekerja tetapi tidak mendapat fasilitas kesehatan / mempunyai penghasilan lebih rendah dari pegawai perempuan yang bersangkutan yang dinyatakan dengan Surat Pernyataan, maka karyawati tersebut dapat menanggung suami dan anak (maksimal 3 sesuai ketentuan).
c.
Pegawai perempuan yang tidak ada suami (janda) yang memiliki anak, maka anak (maksimal 3 sesuai ketentuan) menjadi tanggungan RS Baptis Batu.
3. Jika RS Baptis tidak mengikutsertakan asuransi kesehatan dan yang tidak dijamin asuransi kesehatan maka diatur sebagai berikut,
103
a.
Plafon biaya rawat jalan ditentukan maksimal Rp 1.000.000 / tahun / orang atau maksimal per keluarga sejumlah keluarga yang menjadi tanggungannya tidak termasuk biaya pemeriksaan dokter. Rawat Inap kelas II di RS Baptis (kecuali Pejabat Struktural dan Dokter
b.
ditentukan dengan kebijakan Direktur yang disetujui Pengurus YRSBI termasuk kasus khusus). Apabila dirujuk oleh RS Baptis maksimal mendapat plafon Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah) untuk karyawan / wati dan Rp 25.000.000 (dua puluh lima juta rumiah) untuk tanggungannya sendiri per kasus.
4. Bila Pegawai belum diikutkan asuransi kesehatan, pedoman untuk plafon kesehatan sbb : No. 1
Jenis
Pegawai
Tunjangan
Kontrak
Rawat Jalan
Plafon Maks 50% X Rp. 1.000.000,-/
Capeg
Pegawai
Pegawai Tetap
Pensiun Plafon Maks 75% X Rp. 1.000.000,-/ tahun
Plafon Maksimal Rp 1.000.000,-
Plafon Maksimal Rp 1.000.000,-
/tahun
/tahun
Rawat Inap
Plafon Maks 50% X Rp. 2.000.000,-/ tahun
Plafon maksimal Rp 1.000.000,- / individu /tahun , maksimal 3 anak.
tahun 2
Keluarga Pegawai Tetap
Plafon Maks 75% X Rp. 2.000.000,-/ tahun
Plafon Maksimal Rp. 2.000.000,- / tahun
Plafon Maksimal Rp.
Plafon maksimal Rp 2.000.000,- /
2.000.000,- / tahun
individu /tahun , maksimal 3 anak.
Rawat Jalan dan Rawat Inap di luar RSBB harus melalui rujukan dari RSBB. 3
IGD di luar RSBB
Plafon Maks 50% X Rp.
Plafon Maks 75% X Rp. 2.000.000,-
2.000.000,- /
Plafon Maksimal Rp. 2.000.000,- / tahun
tahun
Plafon Maksimal Rp.
Plafon Maksimal Rp. 2.000.000,- /
2.000.000,- /
individu /tahun ,
tahun
maksimal 3 individu
4
Operasi
38% ditanggung
56% ditanggung RSBB,
75% ditanggung RSBB,
75% ditanggung
Plafon maksimal Rp 10.000.000,- /
RSBB, Plafon Maks
Plafon Maks tunjangan Rp
Plafon Maks tunjangan Rp
RSBB, Plafon Maks
individu /tahun , maksimal 3
tunjangan Rp
7.500.000,-
10.000.000,-
tunjangan Rp
individu
5.000.000,-
10.000.000,-
5. Pedoman untuk tarif pemeriksaan pegawai pada saat menggunakan sistem plafon : 1. Jasa dokter termasuk visite dan administrasi gratis 2. Biaya kamar (rawat inap) dan bahan non medis gratis 3. Discount 5% untuk : pemeriksaan laboratorium, radiologi, ambulance. 4. Discount 10% untuk : rehabilitasi medik, tindakan khitan, tindakan KB, dan persalinan. 5. Discount 20% untuk obat-obatan. 6. Bila memakai paket harga sesuai paket.
104
7. Biaya persalinan ditanggung rumah sakit, tidak termasuk alat dan bahan; bila melalui proses operasi menggunakan plafon operasi. 8. Bila minta naik kelas maka pegawai membayar penuh.
6. Pegawai harian tidak mendapatkan tunjangan kesehatan, namun bila periksa di RS Baptis Batu mendapatkan discount obat 20% semua, jasa dokter tidak dipungut biaya.
7. Bagi pensiunan : bagi pegawai yang memasuki pensiun normal (sesuai ketentuan Dana Pensiun Baptis) diberikan fasilitas kesehatan bagi diri sendiri dan pasangannya (suami / istri yang sah dan terdaftar saat yang bersangkutan pensiun) di RS Baptis tanpa fasilitas rujukan.
8. Bagi pegawai yang mengajukan pensiun dini sudah tidak berhak lagi mendapat pelayanan kesehatan untuk diri sendiri dan keluarganya. Kecuali bagi mereka yang pensiunnya direkomendasikan oleh RS misalnya karena sakit berat atau cacat tetap sehingga tidak dapat melakukan pegawaian kedinasannya.
9. Hal-hal yang tidak mendapatkan tunjangan kesehatan bagi pegawai dan keluarga adalah : a.
Pemeliharaan kecantikan, bedah plastik dan sejenisnya
b.
Pembetulan/ koreksi terhadap cacat bawaan atau kelainan yang telah ada sebelum menjadi pegawai
c.
Pengguguran kehamilan atau pengobatan terhadap kegagalan pengguguran kehamilan
d.
Penyakit/ cedera/ cacat tubuh sebagai akibat tindakan yang disengaja, misalnya usaha bunuh diri atau kelalaian pegawai seperti penyakit akibat merokok, tertular HIV/ AIDS oleh karena lalai menggunakan alat pelindung diri
e.
Penyakit akibat perbuatan asusila
f.
Pemeriksaan Laboratorium/ X-ray/ prosedur/ tindakan dan lain sebagainya yang bukan perintah dokter/ staff
g.
Pengobatan gigi yang bukan bersifat penyembuhan penyakit
105
10. Kelas hak rawat pegawai RS Baptis Batu dan Keluarga Pegawai berhak mendapatkan hak rawat sesuai kelas sbb : NO
JABATAN
HAK
KETERANGAN
RAWAT Direktur
VVIP
Wakil Direktur
VIP
Manager
VIP
Dokter / Dokter
VIP
Gigi Kepala Bagian /
Kelas 1
Instalasi Pegawai Tetap
Kelas 2
Calon Pegawai
Kelas 2
Pegawai Kontrak
Kelas 2
Pensiunan Pegawai
Kelas 2
16.2 Tunjangan Kesejahteraan Pegawai 16.2.1 Tunjangan Makan Rumah Sakit Baptis Batu memberikan tunjangan makan kepada pegawai yang dikelola oleh unit kerja Instalasi Gizi bekerja sama dengan Bagian SDM. Pedoman pemberian tunjangan makan sbb : a. Makan diberikan satu kali sehari setiap hari kerja. b. Apabila pegawai melakukan kerja lembur dan memasuki jam makan selanjutnya, maka pegawai kembali berhak mendapatkan 1 kali makan. c. Pegawai berhak mendapatkan penyesuaian makan apabila memiliki alergi tertentu pada makanan yang disediakan dengan terlebih dahulu memberi tahu Instalasi Gizi untuk membuat daftarnya. d. Tunjangan makan juga diberikan kepada pegawai saat mengikuti tugas luar misalnya mengikuti rapat atau pelatihan yang diatur tersendiri dalam peraturan tentang pendidikan dan latihan pegawai.
106
16.2.2 Transportasi dan Jemputan Pedoman pemberian fasilitas transportasi dan jemputan sbb : a. Pegawai mendapatkan tunjangan transport sebagai tunjangan tetap kecuali dokter. b. Pegawai yang oncall dan dinas di malam hari berhak mendapatkan fasilitas antar jemput kendaraan mulai jam 10 malam sampai jam 5 pagi. c. Pegawai yang pelatihan mendapatkan fasilitas antar – jemput kendaraan yang diatur dalam panduan pemberian fasilitas dinas luag bagi pegawai. 16.2.3 Tunjangan Beras Pemberian tunjangan beras untuk pegawai sbb : a. Bagi yang belum menikah mendapatkan tunjangan beras sebesar 10 (sepuluh) kg setiap bulannya. b. Bagi pekerja Pria yang telah berkeluarga mendapatkan tunjangan 20 (duapuluh) kg setiap bulannya. c. Bagi pekerja wanita bila telah berkeluarga, tetapi suami tidak bekerja atau tidak mendapat fasilitas tunjangan beras dari tempatnya bekerja, maka mendapatkan tunjangan 20 (duapuluh) kg setiap bulannya. d. Bagi pekerja wanita yang telah berkeluarga dan suami bekerja, mendapatkan tunjangan beras sebesar 10 (sepuluh) kg setiap bulannya. e. Tunjangan beras diberikan dalam rupa uang dengan besaran disesuaikan dengan perkembangan harga di pasaran.
16.2.4 Tunjangan Pendidikan dan Latihan Pegawai Tunjangan Pendidikan dan Latihan Pegawai diatur tersendiri dalam peraturan tentang Pendidikan dan Latihan Pegawai.
16.2.5 Tunjangan Pendidikan Anak Pedoman tentang Tunjangan Pendidikan Anak sbb : a. Tunjangan pendidikan anak diadakan dengan maksud memberikan dukungan kepada biaya pendidikan anak pegawai. b. Besar tunjangan pendidikan disesuaikan dengan premi perusahaan asuransi yang dipilih untuk mengelola tunjangan pendidikan pegawai. c. Rumah sakit memilih perusahaan asuransi yang terpercaya untuk menjadi mitra rumah sakit dalam memberikan tunjangan pendidikan kepada anak pegawai.
107
d. Anak yang mendapat tunjangan pendidikan memiliki persyaratan sbb : 1) Anak sah, dibuktikan dengan akta kelahiran. 2) Jumlah maksimal 3 anak 3) Umur memenuhi persyaratan kriteria umur dari perusahaan asuransi dimana rumah sakit akan bekerja sama. 4) Anak belum bekerja, belum menikah, maksimal usia 25 tahun. e. Apabila anak tidak dapat dimasukkan ke dalam asuransi pendidikan karena persyaratan yang tidak terpenuhi untuk perusahaan asuransi pendidikan, maka pegawai berhak mendapatkan tunjangan anak.
16.2.6 Kredit Rumah Pedoman dalam memfasilitasi kredit rumah pegawai adalah sbb : a.
Rumah sakit bekerja sama dengan bank yang terpercaya untuk memberikan kemudahan bagi kredit rumah pegawai.
a.
Setelah terjalin kerja sama, pegawai yang akan mengajukan kredit rumah mengajukan berkas-berkas permohonannya melalui Bagian SDM.
b. Bagian SDM memeriksa keabsahan kelengkapan dan kelayakan pegawai untuk mengajukan kredit dan melaporkannya ke Wa.Dir Umum Keuangan. c.
Apabila sudah memenuhi persyaratan, rumah sakit memberikan surat rekomendasi untuk bank bahwa yang bersangkutan layak untuk pengajuan kredit perumahan tersebut.
d. Setelah dikabulkan permohonan kredit perumahan, maka dilakukan pemotongan gaji sesuai besar kredit yang diterima oleh pegawai.
16.2.7 Tunjangan Hari Raya Pedoman pemberian tunjangan hari raya sbb : a. Perusahaan memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pegawai tetap dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun yang besarnya ditetapkan sebesar 1 bulan gaji dan pada pegawai kontrak dan calon pegawai dengan masa kerja minimal 3 (tiga) bulan diberikan secara proporsional. b. Tunjangan hari raya diberikan selambat-lambatnya tanggal 13 Desember. c. Besar tunjangan hari raya adalah sebesar gaji pokok dan tunjangan tetap pegawai, tidak dipotong asuransi kesehatan, dana pensiun, dan jamsostek, tetapi dipotong pajak.
108
d. Tunjangan hari raya diberikan melalui payroll gaji.
16.2.8 Tunjangan Jamsostek Pedoman tunjangan Jamsostek sbb :
a. Program Jaminan Hari Tua Program Jaminan Hari Tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua.
b. Program Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat dimulai berangkat bekerja sampai tiba kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja. Iuran untuk program JKK ini sepenuhnya dibayarkan oleh perusahaan.
c. Program Jaminan Kematian Jamsostek Jaminan Kematian diperuntukkan bagi ahli waris dari peserta program Jamsostek yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja. 16.2.9 Bantuan Kematian Pegawai yang meninggal dunia yang tidak disebakan kecelakaan kerja, perusahaan akan memberikan bantuan sebesar 2 (dua) bulan gaji sebagai bantuan biaya pemakaman.
16.2.10 Tunjangan Kesejahteraan untuk Pegawai Pensiun Berikut ini Pedoman tentang tunjangan kesejahteraan pegawai pensiun sbb : a. Penghargaan Pensiun Pegawai yang memasuki usia pension normal diberi penghargaan pensiun sebagai berikut : 1) Masa kerja minimal 5 – 10 tahun : 1 bulan gaji pokok. 2) Masa kerja lebih dari 10 s.d. 20 tahun : 2 bulan gaji pokok. 3) Masa kerja lebih dari 20 tahun : 3 bulan gaji pokok.
109
b. Batasan Usia Pensiun Batasan usia pension untuk pegawai non dokter, dokter umum, dan dokter spesialis sbb : 1) Pegawai non dokter : 55 tahun 2) Dokter umum : 55 tahun 3) Dokter spesialis: 60 tahun c. Pensiun Dini 1) Ketentuan mengenai Pensiun Dini mengacu sesuai ketentuan Dana Pensiun Baptis. 2) Bagi Pegawai yang mengajukan pension diri sudah tidak berhak lagi mendapat pelayanan kesehatan untuk diri sendiri dan keluarganya. Kecuali bagi mereka yang pensiunnya direkomendasikan oleh RS misalnya karena sakit berat atau cacat atau cacat tetap sehingga tidak dapat melakukan pegawaian kedinasannya. d. Besarnya iuran peserta yang wajib dibayar adalah 5% (lima per seratur) dari Penghasilan Dasar Pensiun per bulan, yang dipotong langsung dari gaji pokok pegawai. e. Rumus manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan sekali setiap bulan dihitung dengan rumus :
MP = F X MK X PhDP
Dimana : MP = Manfaat Pensiun MK = Masa Kerja F
= Faktor Penghargaan per tahun Masa Kerja
PhDP = Penghasilan Dasar Pensiun
Faktor Penghargaan per tahun Masa Kerja ditetapkan sebesar 2,5 % Manfaat Pensiun Peserta per bulan dietapkan maksimum 80% kali Penghasilan Dasar Pensiun Penghasilan Dasar Pensiun terdiri dari gaji yang diperhitungkan dari gaji rata-rata 4 (empat ) tahun tertinggi.
f. Setiap pegawai berhak menjadi peserta apabila memenuhi persyaratan : telah diangkat menjadi pegawai tetap, berusia sekurang-kurangnya 18 tahun atau telah menikah.
110
16.2.11 Pakaian Dinas Penggunaan pakaian dinas diatur tersendiri dalam Kebijakan Direktur dan Pedoman tentang Peraturan dan Tata Tertib Kerja. 16.2.12 Cuti dan Penghargaan Masa Kerja. Tentang cuti dan penghargaan masa kerja diatur dalam Kebijakan Direktur dan Pedoman tentang Peraturan dan Tata Tertib Kerja.
16.2.13 Tunjangan Perumahan Dokter Pedoman tunjangan perumahan Dokter sbb : a. Setiap dokter tetap (home dokter) mendapatkan fasilitas rumah dinas. b. Pengaturan fasilitas rumah dinas ditentukan oleh Direksi dan dipersiapkan oleh sub unit House keeping.
111
BAB 17 TERMINASI PEGAWAI
Yang dimaksud dengan terminasi pegawai adalah pengakhiran hubungan kerja pegawai atau sering disebut dengan Pemutusan Hubungan Kerja antara pegawai dengan rumah sakit.
17.1 Ketentuan Umum PHK
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja karena sebab-sebab tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara Pegawai dan rumah sakit setelah sebelumnya diberitahukan kepada Pegawai dan / atau SPKUK.
Pemutusan hubungan kerja oleh rumah sakit disertai dengan pertimbangan dan alasan-alasan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Sebab-sebab tertentu PHK antara lain : a. Meninggal dunia b. Pensiun c. Tidak mampu bekerja karena sakit d. Atas permintaan sendiri e. Atas keputusan rumah sakit f. Berakhirnya ikatan perjanjian kerja
17.2 PHK Dalam Masa Percobaan dan Masa Calon Pegawai Pada masa percobaan dan masa calon pegawai, rumah sakit dapat melakukan PHK secara sepihak
dengan
pertimbangan
dan
alasan-alasan
yang
jelas
dan
dapat
dipertanggungjawabkan.
PHK yang terjadi terhadap Pegawai pada masa percobaan calon pegawai, rumah sakit tidak wajib membayar sejumlah uang sesuai peraturan, melainkan diwajibkan membayar sisa upah/ gaji yang belum dibayarkan pada bulan berjalan.
112
17.3 PHK Atas Permintaan Pegawai
Dalam hal pegawai ingin memutuskan hubungan kerja atas kehendak sendiri (mengundurkan diri), surat permohonan pengunduran diri harus diajukan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran diri pegawai. Pegawai yang mengundurkan diri atas kehendak sendiri akan memperoleh hak-haknya sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. Pegawai yang mengundurkan diri wajib menyelesaikan semua tanggungan baik kepada rumah sakit, SPKUK maupun koperasi di bawah naungan SPKUK Pegawai yang mengundurkan diri wajib mengembalikan kartu pengenal, kartu berobat dan semua barang yang menjadi hak rumah sakit yang ada pada pegawai
17.4 PHK Karena Tidak Mampu Bekerja Akibat Sakit Pegawai yang sakit berkepanjangan atau mengalami kecacatan akibat kecelakaan dan tidak dapat lagi melakukan pekerjaan dapat mengajukan atau dilakukan pemutusan hubungan kerja Pegawai yang di PHK karena alasan ayat 1 (satu) berhak atas hak-haknya sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
17.5 PHK Karena Meninggal Dunia Dalam hal pegawai meninggal dunia, maka status hubungan kerja dengan sendirinya berakhir demi hukum. Dalam hal pegawai meninggal dunia, kepada ahli waris yang sah akan diberikan hak-hak pekerja yang harus dipenuhi oleh rumah sakit sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.
17.6 PHK Karena Telah Mencapai Usia Pensiun Pegawai yang telah memasuki usia pensiun atau habis masa kerjanya, maka dengan sendirinya akan diikuti oleh pemutusan hubungan kerja Karena alasan-alasan yang rasional, dapat dipertanggungjawabkan serta demi kelangsungan rumah sakit, maka rumah sakit dapat membuat dan menawarkan program pensiun dini bagi pegawai yang dilakukan secara terbuka, bersifat sukarela dan tanpa ada unsur paksaan Karena alasan-alasan yang rasional dan dapat dipertanggungjawabkan, pegawai dengan usia 45 tahun dapat mengajukan pensiun dini
113
Pegawai yang di PHK karena pensiun dini berhak mendapat hak-haknya sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku
17.7 PHK Karena Kehendak Rumah sakit
Rumah sakit berusaha untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja selama jalan keluar yang lain dapat ditempuh Karena alasan-alasan tertentu yang rasional dan dapat dipertanggungajwabkan serta untuk kelangsungan rumah sakit, rumah sakit dapat melakukan pemutusan hubungan kerja, harus melalui proses bipartit terlebih dahulu. Hak pegawai yang mengalami PHK karena kehendak rumah sakit wajib dipenuhi oleh rumah sakit sebagaimana aturan dan perundangan yang berlaku
17.8 PHK Atas Sanksi Rumah sakit PHK atas sanksi rumah sakit dapat terjadi karena pelanggaran-pelanggaran oleh pegawai PHK karena pelanggaran yang tidak termasuk kategori pelanggaran berat : a. Dilaksanakan setelah sebelumnya diberikan peringatan tertulis sebanyak 3 kali disertai pemberitahuan kepada SPKUK. b. Yang dimaksud pelanggaran adalah tidak dilaksanakannya kewajiban dan tata tertib yang tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama dan peraturan Rumah Sakit Baptis Batu lainnya (yang tidak menyimpang dari isi Perjanjian Kerja Bersama)
PHK karena pelanggaran berat : a. Dapat dilakukan tanpa peringatan sebelumnya setelah melalui pertimbangan b. Yang dimaksud dalam kategori pelanggaran berat adalah : Apabila pekerja waktu melamar/ diterima/ bekerja di Rumah Sakit Baptis memberi/ memperlihatkan surat keterangan palsu/ yang dipalsukan dengan maksud mengelabuhi Melakukan pencurian/ penggelapan/ penipuan/ korupsi Kebiasaan minum minuman keras/ menggunakan obat terlarang/ narkotik
114
Menganiaya/
menghina
secara
kasar/
melakukan
ancaman
yang
membahayakan pihak atasan, anggota keluarga/ rumah tangga atasan dan teman sekerja Melanggar tata susila, sehingga dapat mengakibatkan kehamilan di luar nikah, perceraian, merusak rumah tangga Apabila pekerja berkeras kepala menolak memenuhi perintah yang wajar yang diberikan kepadanya oleh Atasan
17.9 Uang Pesangon
Pedoman Tentang uang pesangon adalah sbb :
1) Secara ringkas alasan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan kompensasi nilai uang menurut UUK No. 13 tahun 2003 sebagai berikut
No
HAK-HAK PEKERJA ALASAN PHK
Uang
Uang
Pesangon Penghargaan 1
Uang Penggantian Hak
Uang Pisah
Pengunduran diri : a. Secara baik-baik mendadak
1 kali
1 kali
b. Secara baik-baik mengikuti prosedur
1 kali
1 kali
30 hari sebelum tanggap pengunduran diri. 2
Berakhirnya kesepakatan kerja waktu
1 kali
tertentu untuk pertama kali. 3
Mencapai usia pension
2 kali
1 kali
1 kali
4
Pekerja meninggal dunia
2 kali
1 kali
1 kali
5
Kesalahan berat
6
Kesalahan ringan
1 kali
1 kali
1 kali
7
Perusahaan tutup :
1 kali
1 kali
1 kali
a. Rugi terus – menerus
115
b. Efisiensi 8
Mangkir selama 5 hari berturut-turut
9
Perubahan status, penggabungan,
1 kali 1 kali
1 kali
1 kali
peleburan, perubahan kepemilikan : a. pekerja tidak bersedia melanjutkan hubungan kerja b. perusahaan tidak bersedia menerima pekerja bekerja di perusahaan 10
Pekerja ditahan oleh pihak yang berwajib.
11
Perusahaan pailit
1 kali
1 kali
1 kali
12
Pekerja sakit berkepanjangan dan cacat
2 kali
2 kali
2 kali
akibat kecelakaan kerja.
2. Besar uang pesangon yang diberikan pada karyawan yang berhak mendapatkan uang pesangon adalah sebagai berikut : Masa Kerja
Jumlah
< 1 tahun
1 bulan upah
1 tahun ≤ masa kerja < 2 tahun
2 bulan upah
2 tahun ≤ masa kerja < 3 tahun
3 bulan upah
3 tahun ≤ masa kerja < 5 tahun
4 bulan upah
4 tahun ≤ masa kerja < 6 tahun
6 bulan upah
6 tahun ≤ masa kerja < 7 tahun
7 bulan upah
7 tahun ≤ masa kerja < 8 tahun
8 bulan upah
≥ 8 tahun
9 bulan upah
3. Besar uang penghargaan masa kerja yang diberIkan pada karyawan yang berhak mendapatkan uang penghargaan masa kerja adalah sebagai berikut :
116
Masa Kerja
Jumlah
3 tahun ≤ masa kerja < 6 tahun
2 bulan upah
6 tahun ≤ masa kerja < 9 tahun
3 bulan upah
9 tahun ≤ masa kerja < 12 tahun
4 bulan upah
12 tahun ≤ masa kerja < 15 tahun
5 bulan upah
15 tahun ≤ masa kerja < 18 tahun
6 bulan upah
18 tahun ≤ masa kerja < 21 tahun
7 bulan upah
21 tahun ≤ masa kerja < 24 tahun
8 bulan upah
≥ 24 tahun
10 bulan upah
4. Besar uang pengganti hak yang diberikan pada karyawan yang berhak mendapatkan uang pengganti hak adalah sebagai berikut : a. Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur dengan penghitungan : b. Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja dan keluarganya ke tempat dimana pekerja diterima bekerja. Sesuai dengan kebijakan Direktur RS Baptis Batu besar uang tersebut adalah Rp 5.000,- X masuk kerja. c. Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% dari 1 (satu) bulan upah (gaji dan tunjangan tetap).
5. Besar uang pisah yang diberikan pada karyawan yang berhak mendapatkan uang pisah sesuai dengan KKP tahun 2003 – 2005 adalah sebesar 1 (satu) bulan upah (gaji pokok dan tunjangan tetap)
117
BAB 19 PEMBINAAN KARAKTER PEGAWAI
Rumah Sakit mengadakan program pembinaan karakter pegawai untuk mendapatkan pegawai yang memiliki karakter yang baik dan dapat diandalkan. 19.1 Ketentuan Umum 1. Pembinaan karakter dilakukan melalui Bagian Sumber Daya Manusia di bawah pengawasan Wakil Direktur Umum Keuangan. 2. Pembinaan karakter mencakup keberadaan pegawai yang holistik yang terus dikembangkan melalui pengkajian dan penerapannya bagi pegawai. 3. Pembinaan karakter terus dikembangkan menuju pencapaian visi, misi dan nilai-nilai Rumah Sakit Baptis Batu. 4. Pembinaan karakter dapat dilakukan secara umum kepada kelompok pegawai atau secara khusus kepada individu-individu pegawai yang memerlukan pembinaan. 5. Pembinaan karakter mencakup pembinaan etika dan hukum bagi pegawai dilakukan melalui Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit Baptis Batu.
19.2 Ketentuan Khusus 1. Unit Kerja dapat memberi masukan tentang pegawai-pegawainya yang memiliki karakter yang kurang baik secara tertulis yang disetujui oleh Wakil Direktur terkait untuk dilakukan pembinaan oleh Bagian Sumber Daya Manusia. 2. Petugas Pembina karakter memberi umpan balik terhadap pelaksanaan pembinaan karakter yang telah dilakukan. 3. Aktivitas secara umum pembinaan pegawai dilaporkan melalui laporan bulanan Bagian Sumber Daya Manusia.
118
BAB 19 PENUTUP
20.1 Kesimpulan Kesimpulan dari pedoman ini adalah manajemen sumber daya manusia yang baik, terarah, dan visioner yang mendukung upaya pelayanan yang berpusat pada peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Pedoman bersumber pada kebijakan manajemen sumber daya manusia RS Baptis Batu.
20.2 Mekanisme Perbaikan Pedoman ini terus diperbaiki untuk peningkatan pelayanan sumber daya manusia. Mekanisme perbaikan melalui serangkaian input, proses, dan output dari kebijakan tentang sumber daya manusia yang diterapkan di RS Baptis Batu
sehingga akan didapatkan
peraturan yang uptodate untuk mendapatkan pegawai-pegawai yang berkualitas.
119
PEDOMAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RS. BAPTIS BATU
RS. BAPTIS BATU JL. RAYA TLEKUNG NO 1 JUNREJO BATU
120
DAFTAR ISI
Halaman Judul Daftar Isi
i
Surat Keputusan
ii
BAB 1 : PENDAHULUAN
1
BAB 2 : KEBIJAKAN TENTANG SUMBER DAYA MANUSIA
3
BAB 3 : PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
8
BAB 4 : REKRUTMEN, SELEKSI DAN PENETAPAN STAF
10
BAB 5 : KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN
14
BAB 6 : ORIENTASI PEGAWAI
17
BAB 7 : SISTEM KEPEGAWAIAN
19
BAB 8 : KONTRAK KERJA
36
BAB 9 : JABATAN STRUKTURAL DAN NON STRUKTURAL
38
BAB 10 : ALIH TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
40
BAB 11 : STAF MEDIS SEBAGAI PEGAWAI
42
BAB 12 : PERATURAN DAN TATA TERTIB KERJA
48
BAB 13 : GAJI, TUNJANGAN, INSENTIF DAN LEMBUR
63
BAB 14 : PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
71
BAB 15 : PENILAIAN KINERJA
91
BAB 16 : TUNJANGAN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI 103 BAB 17 : TERMINASI PEGAWAI
112
BAB 18 : PEMBINAAN KARAKTER PEGAWAI
118
BAB 20 : PENUTUP
121
121