Pedoman Kti Acc.pdf

  • Uploaded by: Agrippina Wiraningtyas
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pedoman Kti Acc.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 20,542
  • Pages: 91
Diterbitkan Oleh Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jln. Tandean Mande Kota Bima Tlp. (0374) 43195 http//www.stkipbima.ac.id Edisi Pertama 1998 Edisi Kedua 2002 Edisi ketiga 2017 Teks buku ini dicetak dengan huruf times new roman (12 pt) Penyusun : Team STKIP Bima

Perancang Sampul Sirkulasi

: Abbassykhrin, M.Pd : 1. Drs. H. M. Sofyan 2. Azhar, M.Pd 3. Candra Adiansyah, SE

Pedoman penulisan karya ilmiah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bima edisi ketiga ini merupakan hasil revisi dari penulisan karya ilmiah edisi pertama 1998 yang disusun oleh Dr. Amran, M.Pd, dicetak dengan mesin stensil, tebal 50 halaman spasi tunggal. Edisi kedua disusun kembali oleh Dr. Amran,M.Pd bersama tim penyusun pedoman penulisan karya ilmiah STKIP Bima lainnya, sementara edisi ketiga adalah edisi revisi dan penyumpurnaan dari edisi sebelumnya dengan team yang terdiri dari: Penyusun : Team Dosen STKIP Bima.

LAMPIRAN – LAMPIRAN Halaman Lampiran 1: Contoh Kover Luar Skripsi Lampiran 2: Contoh Logo STKIP Bima Lampiran 3: Contoh Sampul Dalam Skripsi Lampiran 4: Contoh Lembar Persetujuan Pembimbing Skripsi Lampiran 5: Contoh Lembar Persetujuan dan Pengesahan Skripsi Lampiran 6: Contoh Abstrak Lampiran 7: Contoh Pernyataan Keaslian Skripsi Lampiran 8: Contoh Halaman Motto Lampiran 9: Contoh Halaman Persembahan Lampiran 11: Contoh Kata Pengantar Lampiran 11: Contoh Daftar Isi Lampiran 12: Contoh Daftar Tabel Lampiran 13 Contoh Daftar Gambar Lampiran 14: Contoh Daftar Lampiran

KATA PENGANTAR Buku Pedoman Karya Tulis Ilmiah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima ini merupakan hasil revisi dan penyempurnaan dari pedoman Karya Tulis Ilmiah edesi sebelumnya yang diterbitkan pada tahun 2012. Pedoman Karya Tulis Ilmiah yang baru ini sedikit berbeda dari edisi sebulumnya karena ada penambahan dua metode penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas (Classroom-Action Research) dan Penelitian Pengembangan(Research and Development). Buku pedoman Karya Tulis Ilmiah ini masih memerlukan penyempurnaan dari berbagai aspek, oleh karena itu demi kesempurnaanya dimohon memberikan usul pendapat. Besar harapan kami tidak ada segragasi dan dikotomi dalam membimbing skripsi mahasiswa. Pedoman ini sekaligus menjadi standar baku bagi mahasiswa dan dosen dalam menyusun karya tulis ilmiah terutama skripsi pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bima. Bima, April 2018 Ketua STKIP Bima Dr. Amran Amir, M.Pd

DAFTAR ISI Halaman JUDUL .............................................................................................................................. i KATA PENGANTAR .................................................................................................... iv DAFTAR ISI .................................................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1 BAB II STRUKTUR ISI SKRIPSI ................................................................................ 6 A. Penelitian Kuantitatif (quantitative research) .................................................. 6 B. Penelitian Kualitatif (qualitative research) .................................................... 21 C. Penelitian Tindakan Kelas (Action Research) ................................................ 27 D. Penelitian Pengembangan (Reseach and Development“RnD”)...................... 38 BAB III TATA TULIS SKRIPSI ................................................................................ 47 A. Format Pengetikan .......................................................................................... 47 B. Teknik Penulisan Sumber Kutipan ................................................................. 50 C. Teknik Penulisan Nama Dalam Sumber Kutipan ........................................... 53 D. Mengutip dari Website ................................................................................... 56 E. Cara Menulis Daftar Pustaka .......................................................................... 55 F. Penulisan Daftar Pustaka dari Buku ............................................................... 56 G. Penulisan Unsur-unsur Identitas Pustaka ....................................................... 57 BAB IV BAHASA DAN TANDA BACA ................................................................... 63 A. Penggunaan Bahasa ....................................................................................... 63 B. Penulisan Tanda Baca..................................................................................... 66 BAB V ARTIKEL DAN MAKALAH ......................................................................... 64 A. Artikel Hasil Penelitian .................................................................................. 64 B. Artikel Non Penelitian .................................................................................... 68 BAB VI PENCETAKAN DAN PENJILIDAN SKRIPSI ........................................ 73 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 76

BAB I PENDAHULUAN Penulisan karya ilmiah merupakan ciri khas kegiatan di perguruan tinggi. Karya ilmiah adalah karya tulis yang telah diakui dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah, dan mengikuti pedoman atau konversi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Melalui pembuatan karya ilmiah, anggota masyarakat academik pada suatu perguruan tinggi dapat mengkomunikasikan informasi baru, gagasan, kajian, dan/atau hasil penelitian. Untuk pelaporan karya ilmiah diperlukan suatu pedoman tentang pembuatan karya ilmiah, khususnya karya ilmiah tulis. Pedoman penulisan karya ilmiah ini memberikan petunjuk tentang cara penulisan karya ilmiah yang berupa skripsi, artikel, makalah, dan laporan penelitian. Penulisan tugas akhir sedapat mungkin sesuai dengan pedoman penulisan ini. Karya Ilmiah Karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan tertentu. Jenis-jenis karya ilmiah antara lain: karangan ilmiah, laporan penelitian, makalah atau paper, artikel, dan lain-lain. Karya tulis ilmiah dapat didefinisikan sebagai laporan tertulis tentang (hasil) suatu kegiatan ilmiah. Definisi yang lebih kompleks dapat dikemukakan bahwa pengertian karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu penelitian, baik penelitian lapangan, tes laboratorium, ataupun kajian pustaka yang didasarkan pada pemikiran (metode) ilmiah yang logis dan empiris. Karya tulis ilmiah dapat dipilah dalam dua kelompok yaitu: (a) karya tulis ilmiah yang merupakan laporan hasil pengkajian/penelitian, dan (b) karya tulis ilmiah yang berupa tinjauan/ulasan/ gagasan ilmiah. Meskipun keduanya berbeda, namun sebagai tulisan yang bersifat ilmiah terdapat beberapa ciri yang menunjukkan kesamaan antara lain: ( 1 ) hal yang dipermasalahkan berada pada kawasan pengetahuan keilmuan, ( 2) kebenaran isinya mengacu kepada kebenaran ilmiah, (3) kerangka sajiannya mencerminan penerapan metode ilmiah. (4) tampilan fisiknya sesuai dengan tata cara penulisan karya Karya tulis ilmiah dapat disajikan dalam bentuk laporan penelitian, artikel ilmiah di jurnal, artikel ilmiah popular di media massa, makalah seminar, buku, diktat,

1

modul, maupun karya terjemahan. Dengan demikian terdapat banyak pilihan bagi guru dalam mengembangkan profesinya melalui karya tulis ilmiah. Tidak ada salahnya pada tulisan ini saya jabarkan lagi secara singkat jenis-jenis karya tulis ilmiah. 1. Makalah atau paper merupakan rumusan atau simpulan pemikiran sebagai hasil telaah atau pengkajian sederhana dari sebuah referensi bacaan, pemikiran tokoh, ilmuwan atau penulis sebelumnya. Karya ilmiah jenis ini biasa diberikan oleh dosen kepada mahasiswa. Tujuannya biasa untuk memberikan ruang bagi peserta didik dalam menuangkan gagasan ilmiahnya untuk mengasah kemampuan intelektualnya dalam menanggapi permasalahan yang berkembang. Makalah biasanya disajikan dalam forum seminar, lokakarya, workshop dan sejenisnya. 2. Laporan praktikum biasanya merupakan laporan tertulis dari serangkaian kegiatan praktikum yang telah dilakukan oleh seorang atau sekelompok siswa. Dalam menuliskan laporan unsur kronologis menjadi sangat penting karena praktik kerja baik di lapangan maupun di laboratorium terdiri dari tahapantahapan yang sistematis yang harus dilaporkan secara sistematis juga. Dengan demikian penulisan laporan praktikum dituntut untuk menyampaikan sebuah kegiatan secara sistematis, runtut dan terperinci. 3. Artikel merupakan gagasan tertulis dari penulis tentang suatu permasalahan yang didasarkan pada kajian pustaka atau hasil penelitian. Artikel merupakan diseminasi pemikiran dari ahli atau seseorang yang secara intens mengamati permasalahan tertentu (pengamat). Artikel hampir mirip dengan makalah, yang membedakan adalah ruang publikasinya. Apabila makalah disampaikan dalam forum seminar atau workshop, artikel dipublikasikan di media massa baik jurnal ilmiah atau media massa (koran atau majalah, yang biasa disebut artikel ilmiah populer). Artikel dapat ditulis dalam berbagai bentuk yaitu opini, essay atau feature. Opini merupakan gagasan pribadi penulis, sedangkan essay merupakan karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang penulisnya (Kamus Besar Bagasa Indonesia, 2005: 308). Sedangkan feature merupakan bentuk penulisan artikel yang berupa berita. 4. Tugas akhir baik skripsi (S1), thesis (S2), dan disertasi (S3) merupakan karya ilmiah yang ditujukan untuk mengakhiri studi di perguruan tinggi. Tugas akhir biasanya berupa hasil penelitian dari bidang tertentu (sesuai jurusan atau program studi yang diambil) yang kemudian diujikan secara lisan untuk memperoleh derajat kelulusan dan kelayakan karya tersebut.

2

Skripsi Skripsi, merupakan karya ilmiah dalam suatu bidang studi yang ditulis oleh mahasiswa program sarjana (S1), pada akhir studinya. Karya ilmiah ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi mereka yang dapat ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan, hasil kajian pustaka, atau hasil kerja pengembangan (projek) Skripsi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorentasi peda penyampaian data empiris dilapangan. Ditinjau dari pendekatan yang digunakan, penelitian lapangan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini menggunakan pendekatan kerangka teori gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pemahaman dan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan serta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris dilapangan. Sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (prespektif subjektif) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Ciriciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukan ciri-ciri naturalistik yang penuh keontetikan. Kajian pustaka yang dimaksud adalah telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini kesanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru. Dalam hal ini bahan-bahan pustaka diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang telah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah. Kajian yang dimaksud kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiantan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip atau temuan-temuan penilaian untuk memecahkan maslah-maslah. Skripsi yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan menurut format dan yang

3

berbeda dengan skripsi yang tertulis berdasarkann hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembanagn dan kegitan penelitian tersebut berbeda. Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalah. Sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan permasalahan. Dalam penelitian kuantitatif, skripsi dapat mencakup satu variabel saja atau dapat terdiri dari beberapa variabel, namun kriteria ini harus disesuaikan dengan permasalahan yang dikaji. Dalam penelitian kuantitatif skripsi dapat ditulis berdasarkan study kasus tunggal dalam satu lokasi atau dapat mengkaji beberapa kasus dari beberapa lokasi. Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan dengan pengutipan dan perujukan, perijinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data atau informasi. Dalam penulisan karya, penulis harus secara jujur menyebutkan rujukan terhadap bahan atau pikiran yang diambil dari sember lain. Pemakaian bahan pikiran dari suatu sumber atau orang lain yang tidak disertai dengan rujukan dapat diidentikan dengan pencurian. Penulisan karya ilmiah harus menghindarkan diri tindak kecurangan yang lazim disebut plagiat. Plagiat merupakan tindak kecurangan yang berupa pengambilan penulisan atau pemikiran orang lain yang diakui sebagai hasil tulisan atau hasil pemikiranya sendiri. Oleh karena itu, penulisan skripsi wajib membuat dan mencantumkan pertanyaan dalam skripsi bahwa karyanya itu bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain. Dalam penulisan karya ilmiah, rujuk-merujuk dan kutip mengutip merupakan kegiatan yang tak dapat dihindari. Kegiatan ini amat dianjurkan, karna perujukan dan pengutipan akan membantu perkembangan ilmu. Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya instrumen, bagan, gambar, dan tabel), penulis wajib meminta ijin terhadap pemilik bahan tersebut. Permintaan ijin dilakukan secara tertulis. Jika pemilik bahan tidak dapat dijangkau, penulis harus menyebutkan sumbernya dengan menjelaskan apakah bahan tersebut diambil secara utuh. Diambil sebagian, dimodifikasi, atau dikembangkan. Nama sumber data atau informasi terutama dalam penelitian kualitatif, tidak bileh dicantumkan apabila dicantumkan nama tersebut dapat merugikan sember data atau informasi. Sebagai gantinya, nama sumber data atau informasi dinyatakan dalam bentuk kode atau nama samaran. Setelah bagian pendahuluan ini akan diuraikan secara berturut-turut tentang skripsi hasil penelitian kuantitatif, kualitatif kajian

4

pustaka dan hasil kerja pengembangan (projek). Pada bagian ketiga akan dibahas secara rinci mengenai artikel, makalah, dan laporan penelitian. Selanjutnya, pada bagian akhir pedoman ini akan dipaparkan secara berturut-turut; sistematika, penulisan, cara merujuk, dan menulis daftar rujukan, tabel dan gambar, bahasa dan tanda baca, serta pencetakan dan penjilidan.

5

BAB II STRUKTUR ISI SKRIPSI Skripsi adalah karangan ilmiah yang memaparkan suatu pokok persoalan yang cukup penting dalam suatu cabang ilmu seabagai cabang penelitian pustaka dan atau lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa pada suatu perguru tinggi berdasarkan penugasan akademik dari perguruan tingginyaa untuk menjadi salah satu syarat kelulusannya sebagai sarjana. Skripsi dalam pedoman ini dikelompok menjadi empat macam, yaitu yang disusun berdasarkan hasil penelitian kuntitatif, hasil penelitian kualititatif, hasil penelitian tindakan kelas, dan hasil penelitian pengembangan. A. Penelitian Kuantitatif (Quantitative Research) Hal-hal yang perlu disampaikan dalam laporan penelitian kuantitatif pada umumnya bersifat kompleks, mulai dari kajian terhadap berbagai teori yang bersifat substansi dan mendasar sampai kepada hal-hal yang bersifat operasional teknis. Karena kompleksnya materi yang disajikan, maka laporan penelitian kuantitatif perlu diatur sedemikian rupa sehingga pembaca laporan dapat dengan mudah menemukan setiap bagian yang dicarinya dan dapat memahaminya secara tepat. Laporan hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk skripsi terutama ditujukan untuk kepentingan masyarakat akademik. Laporan untuk masyarakat akademis cenderung bersifat tehnis, berisi apa yang diteliti secara lengkap, mengapa hal itu diteliti. Cara melakukan penelitian, hasil-hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian. Isinya disajikan secara lugas dan objektif. Format laporan cenderung baku, mengikuti ketentuan dari perguruan tinggi atau suatu kelompok masyarakat akademis. Berdasarkan atas pemikiran diatas, isi dan sistematika skripsi sebagai laporan hasil penelitian kuantitatif dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut: 1. Bagian awal Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah: Halaman sampul Lembar logo Halaman Moto Lembar Persetujuan • Lembar Persetujuan Pembimbing • Lembar Persetujuan dan Pengesahan Penguji

6

Abstrak Kata pengantar Abstrak ( Bahasa Indonesia ) Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran Daftar Laninya 2. Bagian Inti Bagian ini berisi inti isi skripsi yang meliputi: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusa Masalah C. Tujuan Penulisan D. Hipotesis Penelitian (jika ada) E. Kegunaan Penelitian F. Asumsi penelitian ( jika perlukan ) G. Ruang Lingkup Penelitian H. Definisi Operasional Variabel BAB II KAJIAN PUSTAKA A. ….................. B. ....................... C. ....................... BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian B. Populasi Dan Sampel C. Instrumen Penelitian D. Teknik Pengumpulan Data E. Pengujian Instrumen Penelitian F. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data B. Analisi/Pengujian Hipotesis C. Pembahasan

7

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA 3. Bagian Akhir Pada bagian akhir ini memuat: Daftar Pustaka Pernyataan Keaslian Skripsi Lampiran-Lampiran Riwayat Hidup Isi Bagian Awal Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang unsur-unsur bagian awal yang telah disebutkan diatas, berikut ini diuraikan isi yang terkandung dalam masing-masing unsur tersebut. Halaman Sampul Halaman sampul berisi: judul secara lengkap, kata skripsi, nama dan nomor pokok mahasiswa (NPM), lambang STKIP Bima dengan diameter 3 cm, dan diikuti dengan nama lengkap lembaga, jurusan dan waktu (bulan tahun) lulus ujian. Semua huruf diubah dengan huruf kapital. Lembar Logo Lembar logo hanya berisi lambang STKIP Bima dengan diameter 8 cm. Halaman Judul Halaman judul terdiri dari dua halaman, halaman pertaman, isi dan formatnya sama dengan halaman sampul. Halaman judul lembar yang kedua memuat: (1) judul skripsi secara lengkap yang diketik denngan huruf kapital, (2) teks skripsi diajukan kepada STKIP Bima untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program sarjana, (3) nama dan nomor pokok mahasiswa, diketik dengan huruf kapital, (4), nama lengkap lembaga, jurusan, diketik dengan huruf kapital, (5) bulan (diketik dengan huruf kapital). Lembar Persetujuan Ada dua macam lembar persetujuan, lembar persetujuan yang pertama memuat persetujuan dari para pembimbing. Hal-hal yang dicantumkan dalamlembar persetujuan pembimbing adalah: (1) skripsi oleh..... ini telah disetujui untuk diuji, (2) nama lengkap dan nomor induk pegawai (NIP/NIDN) pembimbing I dan pembimbing II.

8

Lembar persetujuan yang kedua berisi pengesahan skripsi oleh para penguji, ketua prodi dan ketua STKIP Bima. Pengesahan ini baru diberikan setelah diadakan penyempurnaan oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan saran-saran yang diberikan oleh para penguji pada saat berlangsungnya ujian. Dalam lembar persetujuan dosen penguji dicantumkan tanggal bulan tahun dilaksanakanya ujian, tanda tangan, nama lengkap dan NIP/NIDN dari masing-masing tim penguji dan ketua, tanda tangan, nama lengkap, dan NIP / NIDN dari masing-masing tim penguji. Kata Pengantar Dalam kata pengantar dicantumkan ucapan terimakasih penulis yang ditunjukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan atau pihak-pihak lain yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan dan menyelesaikanpenulisan skripsi. Tulisan kata pengantar diketik dengan huruf kapital, simetris dibatas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata pengantar diketik dengan spasi ganda (dua spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran kuarto. Pada bagian akhir teks (dopojok kanan bawah) dicantumkan kata penulis tanpa menyebut nama terang. Abstrak ( Bahasa Indonesia ) Kata abstrak ditulis ditengah halaman dengan huruf kapital, simetris dibatas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Nama penulis diketik dengan jarak dua spasi dari kata abstrak, ditepi kiri dengan urutan: Nama akhir diikuti koma, nama awal, nama tengah (jika ada) diakhiri titik. Tahun lulus ditulis setelah nama, diakhiri dengan titik. Judul dicetak miring dan diketik dengan huruf kecil (kecuali huruf-huruf pertama dari setiap kata) dan diakhiri dengan titik. Kata skripsi ditulis setelah judul diakhiri dengan titik. Kemudian dicantumkan nama dosen pembimbing I dan II lengkap dengan gelar akademiknya. Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan dibawah nama dosen pembimbing, jumlah kata kunci berkisar antara tiga sampai lima kata. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah/ dengan kata kunci dapat dikemukakan judul-judul skripsi beserta abstaraknya dengan mudah. Teks didalam abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi) dan panjangnya tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran kuarto. Abstrak bisa disebut sebagai sebuah gambaran umum dalam skripsi. Di dalam abstrak seseorang menjelaskan secara singkat mengenai mengapa ia mengambil judul skripsi tersebut dan bagaimana hasil penelitiannya. Dalam teks abstrak disajikan secara padat inti sari skripsi yang mencakup latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik, dan (kalau ada) saran yang diajukan. Secara umum abstrak terdiri dari tiga paragraf, paragraf pertama terdiri dari latar, tujuan dan masalah yang diteliti, paragraf kedua,

9

menjelaskan metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian, dan paragraf ketiga, menjelaskan tentang hasil penelitian yang dicapai. Dalam penulisan abstrak menggunakan bahasa Indonesia. Daftar Isi Didalam halaman dafatr isi dimuat judul bab, judul subbab, dan judul anak subbab yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya didalam teks. Semua judul babdiketik dengan huruf kapital, sedangkan judul subbab dan anak subbab hanya huruf awalnya saja yang diketik dengan huruf kapital. Daftar isi hendaknya menggambarkan garis besar organisasi keseluruhan isi. Daftar Tabel Halaman daftar tabel memuat nomor table, judul tabel, serta nomor halaman untuk setiap tabel. Judul tabel harus sama dengan judul tabel yang terdapat di dalam teks. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul tabel yang satu dengan yang lainnya diberikan jarak dua spasi. Daftar Gambar Halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul gambar yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul gambar yang satu dengan yang lain diberi jarak dua spasi. Daftar Lampiran Daftar lampiran memuat nomor lampiran, serta halaman tempat lampiran itu berada. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Isi Bagian Inti Bagian inti dari skripsi terdiri dari lima bab yaitu pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, serta penutup. Rincian ini dari masing-masing bab diuraikan pada bahasan berikut. Bab I Pendahuluan Pendahuluan adalah bab pertama dari skripsi yang mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa demikian itu dilakukan. Oleh karena itu, bab pendahuluan ini pada dasanya memuat (1) latar belakang (2) rumusan masalah (3) tujuan penelitian (4) hipotesis penelitian, (5) kegunaan penelitian, (6) asumsi penelitian, (7) ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, dan (8)definisi istilah/operasional.

10

A. Latar Belakang Masalah Didalam bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan baik keseimbangan teoristik ataupun keseimbangan praktis yang melatar belakangi masalah yang diteliti. Didalam latar belakang masalah ini dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah ataupun pengalaman/pengamatan pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan upaya untuk mengatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti. Jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskanya. Masalah penelitian dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya, sedangkan rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan. D. Hipotesis Penelitian Tidak semua penelitian kuantitatif memerlukan hipotesis penelitian. Penelitian kuantitatif yang bersifat eksploratoris dan deskriptif tidak membutuhkan hipotesis. Oleh karena itu, subbab hipotesis penelitian tidak harus ada dalam skripsi hasil penelitian kuantitatif. Secara prosedural hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka, karena hipotesis penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis

11

dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenaranya. Namun secara tehnik hipotesis penelitian dicantumkan dalam bab I (bab pendahuluan) agar hubungan antara masalah yang diteliti dan kemungkinan jawabanya menjadi lebih jelas. Atas dasar inilah, maka dalam latar belakang masalah sudah harus ada paparan tentang kajian pustaka yang relevan dalam bentuknya yang ringkas. Rumusan hipotesis hendaknya bersifat definitif atau direksional. Artinya, dalam rumusan hipotesis tidak hanya disebutkan adanya hubungan atau perbedaan antar variabel, melainkan telah ditunjukan sifat hubungan atau keadaan perbedaan itu. Contoh: ada hubungan positif antara tingkat kecerdasan siswa SMP dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Jika dirumuskan dalam bentuk perbedaan: siswa SMP yang pintar kecerdasanya tinggi memiliki prestasi belajar yang tinggi pada mata pelajaran matematika dibandingkan dengan yang tingkat kecerdasanya sedang. Rumusan hipotesis yang baik hendaknya : (a) mengatakan pertautan antara dua variabel atau lebih, (b) dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan, (c) dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas, serta (d) dapat diuji secara empiris. E. Kegunaan penelitian Bagian ini ditunjukan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam subbab kegunaan penelitian berisi kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan. F. Asumsi penelitian Asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal dijadikan pijakkan berfikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian misalnya, peneliti mengajukan asumsi bahwa sifat seseorang dapat diukur dengan menggunakan skala sifat. Dalam hal ini ia tidak perlu membuktikan kebenaran hal yang diasumsikannya itu. Tetapi dapat langsung memanfaatkan hasil pengukuran sifat yang diperolehnya. Asumsi dapat bersifat subtantif atau metodologi. Asumsi subtantif berhubungan dengan permasalahan penelitian sedangkan asumsi metodologi berkenaan dengan metodologi penelitian.

12

G. Ruang Lingkup Penelitian Yang dikemukakan pada bagian ruang lingkup adalah variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Dalam bagian ini dapat juga dipaparkan penjabaran varriabel menjadi sub variabel beserta indikatorindikatornya. Keterbatasan penelitian tidak harus ada dalam skripsi. Namun, keterbatasan sering kali diperlukan agar pembaca dapat menyikapi temuan penelitian sesuai dengan kondisi yang ada. Keterbatasan penelitian menunjuk kepada suatu keadaan yang tidak bisa dihindari dalam penelitian. Keterbatasan yang sering dihadapi menyangkut dua hal. Pertama keterbatasan ruang lingkup kajian yang terpaksa dilakukan karena alasan-alasan prosedural, tehnik penelitian, ataupun karena faktor logistik. Kedua, keterbatasan penelitian berupa kendala yang bersumber dari adat, tradisi, etika dan kepercayaan yang tidak memungkinkan bagi peneliti untuk mencari data yang diinginkan. H. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yang akan diteliti sangat diperlukan untuk menghindari kesalah pahaman terhadap variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian. Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati. Secara tidak langsung definsi operasional itu akan menimbulkan alat pengambilan data yang cocok digunakan atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu variabel. Contoh definisi operasional dari variabel “prestasi aritmatika: adalah kompetensi dalam bidang aritmatika yang meliputi menambah, mengurangi, mengalikan, membagi, dan menggunakan desimal. Penyusun definisi operasional perlu dilakukan karena teramatinya konsep atau konstruk yang diselidiki akan memudahkan pengukuranya.Disamping itu, penyusunan definisi operasional memungkinkan orang lain melakukan hal yang serupa sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain. Bab II Kajian Pustaka Dalam kajian ilmiah, dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu masalah haruslah menggunakan pengetahuan ilmiah (ilmu) sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji persoalan. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh jawaban yang dapat diandalkan. Sebelum mengajukan hipotesis peneliti wajib mengkaji teori-teori dan

13

hasil-hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti yang dipaparkan dalam bab II (kajian pustaka). Kajian pustaka memuat dua hal pokok, yaitu deskripsi teoritis tentang objek (variabel) yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi hipotesis yang telah diajukan dalam bab I. Untuk dapat memberikan deskripsi teoritis terhadap variabel yang diteliti, maka diperlukan adanya kajian teori yang mendalam. Selanjutnya argumentasi atas hipotesis yang diajukan menuntut peneliti untuk mengintegrasikan teori yang dipilih sebagai landasan penelitian dengan hasil kajian mengenai temuan peneliti yang relevan. Pembahasan terhadap hasil penelitian tidak dilakukan secara terpisah dalam satu subbab tersendiri. Bahan-bahan kajian pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti jurnal penelitian, skripsi, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar dan diskusi ilmiah, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain. Akan lebih baik jikan kajian teoritis dan telaah terhadap temuan-temuan penelitian yang didasarkan pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang isinya bersumber pada temuan penelitian. Sumber kepustakaan sekunder dapat dipergunakan sebagai penunjang. Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji berdasarkan dua kriteria, yakni (1) prinsip kemutakhiran (kecuali untuk penelitian historis) dan (2) prinsip relevansi. Prinsip kemuktakhiran penting karena ilmu berkembang dengan cepat. Sebuah teori yang efektif pada suatu periode mungkin sudah ditinggalkan pada periode berikutnya. Dengan prinsip kemuktakhiran, peneliti dapat berargumentasi berdasar teori-teori yang pada waktu itu dipandang representatif. Hal serupa berlaku juga terhadap telaah laporan-laporan penelitian. Prinsip relevansi diperlukan untuk menghasilkan kajian pustaka yang erat kaitanya dengan masalah yang diteliti. Bab III Metodelogi Penelitian Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab metode penelitian paling tidak mencakup (1) rancangan penelitian, (2) populasi dan sampel, (3) instrumen penelitian, (4) teknik pengumpulan data, dan (5) teknik analisis data. A. Rancangan penelitian Penjelasan mengenai rancangan atau desain penelitian yang digunakan perlu diberikan untuk setiap jenis penelitian eksperimental. Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Dalam penelitian

14

eksperimental, rancangan penelitian yang dipilih adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan variabel-variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel-variabel terikat. Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian eksperimental selalu mengacu pada hipotesis yang akan diuji. Pada penelitian noneksperimental, bahasan dalam subbab rancangan penelitian berisi penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dari tujuan dan sifatnya; apakah penelitian eksploratoris, deskriptif, eksplanatoris, survai, atau penelitian histories, kolerasional, dan komparasi kausal. Disamping itu dalam bagian ini dijelaskan pula variabel-variabel yang dilibatkan dalam penelitian serta sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut. B. Populasi dan Sampel Istilah populasi dan sampel tepat digunakan jika penelitian yang dilakukan mengambil sampel sebagai subjek penelitian. Akan tetapi jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, akan lebih cocok digunakan istilah subjek penelitian, terutama dalam penelitian eksperimental. Dalam survai, sumber data lazim disebut responden dan dalam penelitian kualitatif disebut informan atau subjek tergantung pada cara pengambilan datanya. Penjelasan yang akurat tentang karakteristik populasi penelitian perlu diberikan agar besarnya sampel dan cara pengambilanya dapat ditemukan secara tepat. Tujuanya adalah agar sampel yang dipilih benar-benar representatif, dalam arti dapat mencerminkan keadaan populasinya secara cermat. Kerepresentatifan sampel merupakan kriteria penting dalam pemilihan sampel berkaitan dengan maksud menggeneralisasikan hasil-hasil penelitian sampel terhadap populasinya. Jika keadaan sampel semakin berbeda dengan karakteristik populasinya, maka semakin besar kemungkinan kekeliruan dalam generalisasinya. Jadi, hal-hal yang dibahas dalam bagian populasi dan sampel adalah (a) identifikasi tentang batasan-batasan tentang populasi dan subjek penelitian, (b) prosedur dan teknik pengambilan sampel, serta (c) besarnya sampel. C. Instrumen penelitian Pada bagian ini dikemukakan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. Sesudah itu barulah dipaparkan prosedur pengembangan instrumen pengumpulan data atau pemilihan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian. Dengan cara ini akan terlihat apakah instrumen yang digunakan sesuai dengan variabel yang diukur, paling tidak ditinjau dari isinya. Sebuah instrumen yang

15

baik juga harus memenuhi persyaratan reliabilitas. Apabila instrumen yang digunakan tidak dibuat sendiri oleh peneliti, tetap ada kewajiban untuk melaporkan tingkat validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan. Hal yang perlu diungkapkan dalam intrumen penelitian adalah cara pemberian skor atau kode terhadap masing-masing butir pertanyaan. Untuk alat dan bahan, harus disebutkan secara cermat spesifikasi teknis dari alat yang digunakan dan karakteristik bahan yang dipakai. Dalam ilmu eksakta istilah instrumen penelitian kadang kala dipandang kurang tepat karna belum mencakup keseluruhan hal digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu, subbab instrumen penelitian dapat diganti dengan alat dan bahan. D. Teknik Pengumpulan Data Bagian ini menguraikan (a) langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data, (b) kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat dalam proses yang terlibat dalam proses pengumpulan data, serta, (c) jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan data. Jika penelitian menggunakan orang lain sebagai pelaksana pengumpulan data perlu dijelaskan cara pemilihan serta upaya mempersiapkan mereka untuk menjalankan tugas. Proses mendapatkan ijin penelitian menemui pejabat berwenang, dan hal lain yang sejenis tidak perlu dilaporkan, walaupun tidak dapat dilewatkan dalam proses pelaksanaan penelitian. E. Pengujian Instrumen Penelitian Pada bagian ini peneliti akan melakukan suatu pengujian atas instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian, untuk menguji kualitas instrumen digunakan dua uji, yaitu uji validas dan uji reabilitas. F. Teknis Analisis Data Pada bagian ini diuraikan jenis analisis statistik yang digunakan. Dilihat dari metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametrik dan nonparametrik. Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang dikumpulkan dengan tetap berorentasi pada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis yang hendak diuji. Oleh karena itu yang pokok diperhatikan dalam analisis data adalah ketepatan teknik analisisnya, bukan kecanggihanya. Beberapa teknik analisis

16

statistik parametrik memang lebih canggih mampu memberikan informasi yang akurat jika dibandingkan dengan analisis teknik analisis sejenis dalam statistik nonparametrik. Penerapan statistik parametrik secara tepat harus memenuhi beberapa persyaratan (asumsi), sedangkan penerapan statistik nonparametrik tidak menuntut persyaratan tertentu. Disamping penjelasan tentang jenis atau teknis analisis data yang digunakan, perlu juga dijelaskan alasan pemilihanya. Apabila teknik analisis data yang dipilih sudah cukup dikenal, maka pembahasannya tidak perlu dilakukan secara panjang lebar sebaliknya, jika teknik analisis data yang digunakan tidak sering digunakan (kurang populer), maka uraian tentang analisi ini perlu diberikan secara lebih rinci apabila dalam analisis ini digunakan komputer perlu disebutkan programnya, misalnya SPSS for windows. Bab IV Hasil Penelitian Dalam penelitian yang menguji hipotesis, laporan mengenai hasil-hasil yang diperoleh sebaliknya dibagi menjadi dua bagian besar. Bagian utama berisi uraian tentang karakteristik masing-masing variabel. Bagian kedua memuat uraian tentang pengujian hipotesis. Deskripsi data Dalam “deskripsi data” bukan merupakan judul subbab karena pada bagian ini diuraiakan masing-masing variabel yang telah diteliti. Dalam deskripsi data untuk masing-masing variabel dilaporkan hasil penelitian yang telah diolah dengan teknik statistik deskriptif, seperti distribusi frekuensi yang disertai dengan grafik yang berupa histogram, nilai rerata, simpangan baku, atau yang lain. Setiap variabel dilaporkan dalam subbab tersendiri dengan merujuk pada rumusan masalah atau tujuan penelitian. Materi yang disajikan dalam bab IV dari skripsi adalah temuan-temuan yang penting dari variabel yang diteliti dan hendaknya dituangkan secara singkat namun bermakna. Rumus-rumus dan perhitungan yang digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan tersebut diletakan dalam lampiran (apabila diperlukan). Temuan penelitian yang sudah disajikan dalam bentuk angka-angka statistik, tabel, ataupun grafik tidak dengan sendirinya bersifat komunikatif. Penjelasan tentang hal tersebut masih diperlukan. Namun, bahasa pada tahap ini perlu dibatasi pada hal- hal yang bersifat faktual, tidak mencakup pendapat pribadi (interprentasi) peneliti. analisis Data/pengujian hipotesis. Pemaparan tentang hasil pengujian hipotesis pada dasarnya

17

tidak berbeda dengan penyajian temuan penelitian untuk masing-masing variabel. Hipotesis penelitian dapat dikemukakan sekali lagi dalam bab ini, termasuk hipotesis nolnya, dan masing-masing diikut; dengan hasil pengujianya serta penjelasan atas hasil pengujian itu secara ringkas dan padat. Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis ini terbatas pada interpretasi atas angka statistik yang diperoleh dari perhitungan statistik. Pembahasan Pembahasan atas temuan-temuan penelitian yang telah dikemukakan didalam bab IV mempunyai arti penting bagi keseluruhan kegiatan penting. Tujuan pembahasan adalah (1) menjawab masalah penelitian, atau menunjukan bagaimana tujuan penelitian dicapai, (2) menafsirkan temuan-temuan penelitian, (3) mengintegrasikan temuan penelitian kedalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan, (4) memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru, dan (5) menjelaskan implikasi-implikasi lain dari hasil penelitian termasuk keterbatasan temuan-temuan penelitian. Dalam karya menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus disimpulkan secara eksplisit hasil-hasil yang diperoleh. Sementara itu, penafsiran terhadap temuan penelitian dilakukan dengan menggunakan logika dengan teori-teori yang ada. Pengintegrasian temuan penelitian kedalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada dilakukan dengan jalan menjelaskan temuan-temuan penelitian dalam konteks hasanah ilmu yang lebih luas. Hal ini dilakukan dangan membandingkan temuan-temuan penelitian yang diperoleh dengan teori dan temuan empiris lain yang relevan. Hal ini tidak berarti mengulang uraian yang telah ada didalam bab II. Membandingkan hasil penelitian yang diperoleh dengan temuan penelitian lain yang relevan akan mampu memberikan taraf kredibilitas yang lebih tinggi terhadap hasil penelitian. Tentu saja suatu temuan akan menjadi lebih dipercaya bila didukung oleh hasil penelitian orang lain. Namun sebaiknya tidak hanya hasil penelitian yang mendukung penelitian saja yang dibahas dalam bagian ini. Pembahasan jusru akan menjadi lebih menarik jika didalamnya dicantumkan juga temuan orang lain yang berbeda, dan pada saat yang sama peneliti mampu memberikan penjelasan teoritisiss atau metodologis bahwa temuanya memang lebih akurat. Pembahasan hasil penelitian menjadi lebih penting manakala hipotesis penelitian yang diajukan ditolak. Banyak faktor yang menyebabkan sebuah hipotesis ditolak pertama, faktor non-metodologis, seperti adanya interfensi variabel lain sehingga menghasilkan kesimpulan yang berbeda dengan hipotesis yang diajukan.

18

Kedua karena kesalahan metodologis, misalnya instrumen yang digunakan tidak sahih atau kurang reliabel. Dalam pembahasan, perlu diuraikan lebih lanjut ketidak sempurnaan instrumen yang digunakan. Penjelasan tentang kekurangan atau kesalahan-kesalahan yang ada akan menjadi salah satu bijakan untuk menyarankan perbaikan lagi penelitian sejenis di masa yang akan. Pembahasan hasil penelitian juga bertujuan untuk menjelaskan perihal modifikasi teori atau menyusun teori baru. Hal ini penting jika penelitian yang dilakukan bermaksud menelaah teori. Jika teori yang dikaji ditolak sebagian hendaknya dijelaskan bagaimana modifikasinya, dan penolakan terhadap seluruh teori harus disertai dengan rumusan teori baru. Bab V penutup Pada bab V atau bab terakhir dari skripsi dimuat dua hal yaitu kesimpulan dan saran. A. Kesimpulan Isi kesimpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dengan kata lain, kesimpulan penelitian terikat secara subtantif dengan temuan-temuan penelitian yang mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun yang benar-benar relevan dan mampu memperkaya temuan penelitian yang diperoleh. Kesimpulan penelitian rangkuman semua hasi penelitian yang telah diuraikan secara lengkap dalam bab IV. Tata urutanya pun hendaknya sama dengan yang ada didalam bab IV. Dengan demikian, konsistensi isi dan data urutan rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian tetap terpelihara. B. Saran Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak keluar dari batas-batas dari lingkup dan implikasi penelitian. Saran merupakan rekomendasi bagi subjek, peneliti selanjutnya, maupun pihak yang berkaitan dengan penelitian. Saran yang baik dapat dilihat dari rumusan yang bersifat rinci dan operasional. Artinya, jika orang lain hendak melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan atau melaksanakanya, disamping itu, saran yang diajukan hendaknya spesifik. Saran dapat ditujukan kepada perguruan tinggi lembaga pemerintah ataupun swasta, atau pihak lain yang dianggap layak.

19

Isi Bagian Akhir Hal-hal yang perlu dimasukkan kedalam bagian ini adalah yang mendukung atau berkait erat dengan uraian yang terdapat pada bagian inti. Isi yang perlu ada pada bagian akhir adalah (a) daftar rujukan,(b) pernyataan keasalian tulisan,(c) lampiran-lampiran,dan (d) riwayat hidup. Daftar Pustaka Bahan pustaka yang dimasukkan kedalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan didalam daftar rujukan. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam teks skripsi harus dicantumkan dalam daftar rujukan.Tata cara penulisan daftar rujukan dibahas pada bagian selanjutnya, tehnik penulisan, dalam pedoman ini. Istilah daftar pustaka digunakan untuk menyebut daftar yang berisi bahan-bahan pustaka yang digunakan oleh penulis, baik yang dirujuk ataupun yang tidak dirujuk dalam teks. Untuk skiripsi, artikel, dan laporan penelitian, daftar bahan pustaka yang ditulis hanya yang dirujuk dalam teks. Pernyataan Keaslian Tulisan Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan penulis bahwa isi skiripsi yang ditulisnya bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang diakui sebagai hasil tulisan atau pemikirannya sendiri. Pengambilan karya orang lain untuk diakui sebagai karya sendiri merupakan tindak kecurangan yang disebut sebagai plagiat. Penulis karya ilmiah harus menghindari diri dari tindak kecurangan. Lampiran-Lampiran Lampiran-lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang dipandang penting untuk skiripsi misalnya instrumen penelitian, data mentah hasil penilitian rumus-rumus statistik yang digunakan (bila perlu), hasil perhitungan statik, surat ijin dan tanda bukti telah melaksanakan pengumpulan data penelitian, dan lampiran lain yang dianggap perlu. Untuk mempermudah pemanfaatannya, setiap lampiran harus diberi nomor urut lampiran dengan menggunakan angka Arab.

20

Riwayat Hidup Riwayat hidup penulis skiripsi hendaknya disajikan dengan narasi dan menggunakan sudut pandang orang ketiga (bukan menggunakan kata saya atau kamu). Hal-hal yang perlu dimuat dalam riwayat hidup adalah nama lengkap penulis, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, pengalaman berorganisasi yang relevan, dan informasi tentang prestasi yang pernah diraih selama belajar diperguruan tinggi ataupun pada waktu duduk di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah yang sudah berkeluarga dapat mencantumkan nama atau istri dan putra putrinya. Riwayat hidup diketik dengan spasi tunggal (satu spasi). B. Penelitian Kualitatif ( Qualitative Research) Penelitian kualitatif berusaha mengungkapkan gejala secara menyeluruh dan sesuai dengan konteks (holistik-konstektual) mulai mengumpulkan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri meneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian semacam ini bersifat deskriptif dan cenderung mengunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna dari sudut pandang subjek lebih ditonjolkan dalam penelitian ini, ciri penelitian kualitatif tersebut mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukan ciri-ciri alaminya. Laporan penelitian kualitatif harus memiliki fokus yang jelas. Fokus dapat berupa masalah, objek evaluasi, atau pilihan kebijakan. Laporan penelitian kualitatif harus memiliki sturuktur dan bentuk yang koheren yang dapat memenuhi maksud yng tercermin dalam fokus penelitian. Gaya penulisan laporan penelitian kualitatif tidak menggunakan model tunggal. Gaya penulisan dapat bersifat format, informal, atau gabungan keduanya. Laporan yang ditulis dengan gaya formal memuat hal-hal pokok pada bagian awal, kemudian menunjukkan aspek yang dianggap penting yang dipaparkan beserta contoh-contoh dari data. Laporan bergaya informasi, misalnya berisi paparan sebuah cerita yang diakhiri dengan kesimpulan. Sistematika skripsi hasil penelitian kualitatif pada dasarnya terdiri dari tigabagian utama: bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. 1. Bagian awal Hal – hal yang termasuk dalam bagian awal skripsi penelitian kualitatif sama dengan isi bagian awal pada penelitian kuantitatif. 2. Bagian Inti Bagian ini berisi inti isi skripsi yang meliputi:

21

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Asumsi Penelitian F. Ruang Lingkup Penelitian G. Definisi Istilah BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori B. Kerangka Berpikir BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian C. Data dan Sumber Data D. Teknik Pengumpulan Data E. Teknik Analisis Data F. Pengujian Keabsahan Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data B. Analisi Data Penelitian C. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran Daftar Pustaka 3. Bagian Akhir Pada bagian akhir ini memuat: Daftar Pustaka Pernyataan Keaslian Skripsi Lampiran-Lampiran Riwayat Hidup

22

Penjelasan bagian- bagian isi skripsi penelitian kualitatif sama dengan penjelasan pada bagian akhir penelitian kuantitatif di atas. Bab I Pendahuluan Pendahuluan adalah bab pertama dari skripsi yang mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa demikian itu dilakukan.oleh karena itu, bab pendahuluan ini pada dasanya memuat (A) latar belakang (B) rumusan masalah (C) tujuan penelitian (D) kegunaan penelitian, (E) hipotesis Penelitian, (F) asumsi penelitian, (G) ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, dan (H) definisi istilah/operasional A. Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah dalam suatu penelitian dapat diartikan sebagai suatu informasi yang tersusun secara sistimatis berkenaan dengan fenomena, masalah, atau problematika yang menarik untuk dijadikan sebagai bahan penelitian. Masalah tersebut timbul karena ketika sesuaian antara harapan dan kenyataan di lapangan. Dalam latar belakang penelitian, peneliti menyampaikan aspek-aspek: (1) masalah penelitian (kesenjangan antara harapan dan kenyataan), (2) rangkaian serta kronologis timbulnya masalah, dan (3) pentingnya masalah tersebut diteliti. Latar belakang masalah perlu ditulis secara jelas dan tepat yang merupakan hasil dari observasi awal tentang masalah yang akan diteliti agar kegiatan penelitian terfokus pada bidang masalah yang akan diteliti. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah adalah usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan penelitian apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan pemecahan masalahnya. Suatu perumusan masalah yang baik berarti telah menjawab setengah pertanyaan atau dari masalah. Masalah yang telah dirumuskan dengan baik, tidak hanya membantu memusatkan pikiran, sekaligus juga mengarahkan cara berpikir kita. Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif berfungsi sebagai focus penelitian yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab melalui kegiatan penelitian. Pertanyaanpertanyaan tersebut diajukan setelah diadakan studi pendahuluan di lapangan. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam rumusan masalah, yaitu: (1) pertanyaan penelitian menggunakan kata tanya apa, mengapa, atau bagaimana, (2) bersifat

23

masa kini (mutakhir), (3) menunjukkan model penelitian yang diterapkan, yakni model eksploratif, deskriptif, atau eksplanatif. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian. Pernyataan yang dikemukakan dalam tujuan penelitian berhubungan dengan rumusan masalah yang sudah dituliskan. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian mempunyai dua hal yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan (secara teoritis) dan membantu mengatasi, memecahkan dan mencegah masalah yang ada pada objek yang diteliti. Manfaat dan kegunaan hasil penelitian terhubung dengan saran-saran yang diajukan setelah kesimpulan. Manfaat penelitian menyatakan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan. E. Asumsi Penelitian Dalam asumsi peneliti memberikan pernyataan empiris berdasarkan pada penemuan, pengamatan, dan percobaan dalam penelitian yang dilakukan sebelumnya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan asumsi diantaranya adalah, pertama, asumsi harus menyatakan keadaan yang sebenarnya, bukan spekulasi, kedua, penelitian harus mengenal betul asumsi yang dipakai dalam kerangka berpikir. F. Ruang Lingkup Penelitian Yang dikemukakan pada bagian ruang lingkup adalah variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Dalam bagian ini dapat juga dipaparkan penjabaran varriabel menjadi sub variabel beserta indikatorindikatornya G. Definisi Istilah Definisi istilah dalam penelitian kualitatif adalah memberikan atau menjelaskan secara operasional istilah-istilah kunci atau penting yang ada dalam judul penelitian. Definisi Operasional Penelitian biasanya dikembangkan oleh peneliti sendiri berdasarkan hasil temuannya dalam daftar pustaka.

24

Bab II. Kajian Pustaka Ada beberapa hal yang harus diperhatikan peneliti dalam menguraikan bagian ini. Pertama, kajian pustaka berupa pengkajian terhadap pengetahuan ilmiah yang sudah ada, baik berupa teori maupun hasil penelitian yang relevan. Kedua, kajian pustaka harus ada hubungannya dengan fenomena-fenomena yang diteliti, diungkapkan secara holistik, dan terpadu. Ketiga, kajian pustaka sebagai kerangka kerja konseptual dan teoretis, yang merupakan dasar untuk mengumpulkan data, analisis data, dan menyimpulkan hasil penelitian. Keempat, kajian pustaka berbentuk asumsi, konsep, dan proposisi dalam lingkup studi yang akan diteliti. Kelima, tidak memandang teori secara apriori, artinya teori yang disajikan dalam proposal, dapat berbeda dengan teori yang disajikan dalam laporan penelitian.Ini disebabkan dalam penelitian kualitatif, teorinya didasarkan data lapangan. Kajian pustaka terhadap hasil penelitian yang relevan tidak perlu dilakukan secara terpisah dengan kajian teori dalam subbab tersendiri.Kajian ini diperlukan untuk melihat kemungkinan adanya unsur-unsur yang dapat mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir adalah penjelasan sementara terhadap suatu gejala yang menjadi objek permasalahan kita. Kerangka berpikir iini disusun dengan berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan atau terkait. Kerangka berpikir ini merupakan suatu argumentasi kita dalam merumuskan hipotesis. Dalam merumuskan suatu hipotesis, argumentasi kerangka berpikir menggunakan logika deduktif (untuk metode kuantitatif) dengan memakai pengetahuan ilmiah sebagai premis premis dasarnya. Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang didasarkan pada masalah penelitian yang disampaikan secara naratif (berupa uraian) dan digambarkan dengan skema secara holistik dan sistematik. Bab III. Metode Penelitian A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada bagian ini peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan menyertakan alasan singkat digunakannya pendekatan tersebut. Peneliti juga perlu mengemukakan jenis penelitian yang digunakan misalnya etnografi, studi kasus, historis, atuu analisis isi.

25

B. Tempat dan Waktu Penelitian Hal yang perlu dikemukakan dalam subbab ini adalah tempat dilakukannya penelitian, alasan tempat itu dipilih (karakteristik), dan waktu penelitian itu dilaksanakan (dari penyusunan proposal sampai dengan pelaporan). C. Data dan Sumber Data Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Pada bagian ini dilaporkan jenis data dan sumber datanya dengan keterangan yang memadai. Sumber data dalam penelitian kualitatif dapat diambil dari (1) informan, (2) tempat dan peristiwa, dan (3) arsip atau dokumen yang berhubungan dengan masalah penelitian. Dalam hal ini perlu dijelaskan data apa saja yang dikumpulkan, bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan informan, bagaimana ciri-ciri informan, dan dengan cara bagaimana data dijaring sehingga kredibilitasnya dapat dijamin. D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian kualitatif, data antara lain dapat diperoleh melalui: (1) wawancara mendalam, (2) observasi, dan (3) analisis arsip atau dokumen. E. Teknik Analisis Data Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data dengan berbagai teknik. Beberapa teknik analisis data dalam penelitian kualitatif antara lain: (1) analisis interaktif, (2) analisis mengalir, (3) analisis domain, (4) analisis taksonomi, (5) analisis komponensial, dan (5) analisis tema. F. Pengujian Keabsahan Data Keabsahan data dapat dilakukan melalui : ( 1) trianggulasi ( trianggulasi data, trianggulasi peneliti, trianggulasi teori, dan trianggulasi metode ), (2) reviu informan kunci, dan mengembangkan member check. Dari langkah-langkah yang ditempuh untuk memperoleh kesahihan data, peneliti dapat mengurangi bias dalam studi tersebut. Bahkan memperoleh reliabilitas, peneliti dapat melakukan dengan mengembangkan data base.

26

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Pembahasan hasil penelitian adalah sub-bab yang paling orisinal dalam laporan penelitian skripsi. Pada sub-bab ini, peneliti wajib mengulas hasil penelitian yang diperolehnya secara panjang lebar dengan menggunakan pandangan orisinalnya dalam kerangka teori dan kajian empirik yang terdahulu. Hasil penelitian terdiri atas deskripsi lokasi penelitian berdasarkan permasalahan penelitian dan temuan studi dihubungkan dengan kajian teori. Pada bagian ini diuraikan tentang data dan temuan yang diperoleh. Uraian ini terdiri atas deskripsi data yang relevan dengan pertanyaan penelitian. Hasil analisis data yang merupakan temuan penelitian disajikan dalam bentuk pola, tema, kecenderungan yang muncul dari data. Di samping itu, temuan dapat berupa penyajian kategori, sistem klasifikasi, dan tipologi disesuaikan dengan pertanyaan penelitian. Bab V Kesimpulan dan Saran Simpulan menyimpulkan secara garis besar apa saja isi dalam skripsi kita, sedangkan saran berupa komentar, sanggaan yang bersifat menyarankan baik kepada pemerintah, instansi dll tergantung dengan varibel yang ada dalam skripsinya. Saran hendaknya spesifik ditujukan kepada siapa dan aplikatif bagaimana pelaksanaannya.

C. Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom - Action Research ) Penelitian tindakan kelas (classroom action research) adalah suatu penelitian terapan yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas untuk memperbaiki, memecahkan masalah atau untuk memperbaiki kinerja di dalam pembelajaran, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi. PTK dilakukukan secara siklik atau siklus berulang-ulang hingga mendapatkan hasil yang dinginkan. PTK juga dapat dilakukukan oleh pihak lain, mahasiswa, secara kolaborative untuk mengatakan masalah dengan guru untuk menentukan tindakan inovatifnya dan merumuskan rencana pembelajaran. Guru melaksanakan tindakan sementara mahasiswa melakukan pengamatan. Ada beberapa macam jenis action research, dua diantaranya adalah individual action research dan collaorative action research. Tujuan PTK adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di kelas, meningkatkan atau memperbaiki praktik pembelajaran, meningkatkan relevansi dan mutu pembelajaran, dan efisiensi pengelolaan pembelajaran di kelas. Peneliti

27

dalam PTK dituntut untuk terjun mempraktikkan suatu tindakan atau perlakuan di lapangan. Dalam hal ini guru sebagai peneliti langsung mempraktikkan tindakan yang telah direncanakan dan mengukur kelayakan yang diberikan tersebut. Adapun sistematika laporan penelitian (skripsi) penelitian tindakan kelas sebagai berikut: 1. Bagian Awal Hal – hal yang termasuk dalam bagian awal skripsi penelitian tindakan kelas sama dengan isi bagian awal pada penelitian kuantitatif. 2. Bagian Inti BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Hipotesis Tindakan F. Ruang Lingkup Penelitian G. Definisi Operasional Variabel BAB II. KAJIAN PUSTAKA BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan dan Henis Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian C. Subjek Penelitian D. Alat Pengumpulan Data E. Prosedur Penelitian F. Teknik Analisis Data G. Indikator Keberhasilan BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deksripsi Data Hasil Penelitian B. Hasil Penelitian 1. Hasil Penelitian Siklus I 2. Hasil Peneitian Sikulus II C. Pembahasan Hasil Penelitian

28

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran 3. Bagian Akhir Pada bagian akhir ini memuat: Daftar Pustaka Pernyataan Keaslian Skripsi Lampiran-lampiran Riwayat Hidup Bab I Pendahuluan Pendahuluan adalah bab pertama dari skripsi yang mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa demikian itu dilakukan.oleh karena itu, bab pendahuluan ini pada dasanya memuat (A) Latar belakang (B) Rumusan masalah (C) Tujuan penelitian (D) Manfaat penelitian, (E) Hipotesis Tindakan (F) Ruang Lingkup Penelitian, (G) Definisi istilah/operasional A. Latar Belakang Masalah Pada latar belakang masalah, yang disampaikan minimal meliputi: 1) Masalah nyata yang dihadapi guru dan/atau siswa disertai data pendukung yang relevan, misalnya persentase siswa yang pasif dan tidak mencapai batas ketuntasan belajar. Pada bagian ini perlu juga disajikan situasi pembelajaran, termasuk prosedur (langkah-langkah pembelajaran) yang biasa ditempuh guru. 2) Analisis masalah untuk menentukan akar penyebabnya 3) Identifikasi tindakan untuk memecahkan masalah yang relevan dengan penyebab masalah disertai argumentasi logis terhadap pilihan tindakan, misalnya: karena kesesuaiannya dengan karakteristik siswa atau situasi kelas, kemutakhirannya, keberhasilannya dalam penelitian sejenis. 4) Penjelasan secukupnya mengenai tindakan yang akan diterapkan dengan dukungan kepustakaan B. Rumusan Masalah Masalah penelitian disampaikan dalam rumusan masalah penelitian tindakan kelas dengan kalimat tanya yang relevan dengan judul. Contoh : Bagaimana cara menerapkan pendekatan kontekstual (contextual learning and

29

teaching) untuk meningkatan prestasi belajar siswa kelas XI pada pokok bahasan peredaran dara bagi siswa kelas XI di SMP Negeri I Kota Bima tahun Pelajaran 2016/2017. Agar masalah tersebut mudah dipahami, perlu adanya definisi operasional mengenai masalah pembelajaran dan tindakan. Selain itu, perlu juga ditetapkan lingkup penelitiannya. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dirumuskan secara singkat dan jelas berdasarkan permasalahan dan cara pemecahan masalah yang dikemukakan. Contoh: Untuk mendekripsikan cara menerapkan pendekatan kontekstual (contextual learning and teaching) untuk meningkatan prestasi belajar siswa kelas XI pada pokok bahasan peredaran dara bagi siswa kelas XI di SMP Negeri I Kota Bima tahun Pelajaran 2016/2017. D. Manfaat Penelitian Manfaat hasil penelitian khususnya untuk perbaikan kualitas proses maupun hasil pendidikan/pembelajaran diuraikan secara jelas.Yang perlu dikemukakan adalah manfaatnya bagi siswa, guru, serta sekolah. E. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan diungkapkan dalam bentuk kalimat pernyataan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan. Hipotesis tindakan menyatakan secara tegas bahwa tindakan yang dilakukan dapat memperbaiki/meningkatkan pembelajaran. F. Ruang Lingkup Penelitian Yang dikemukakan pada bagian ruang lingkup adalah variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Dalam bagian ini dapat juga dipaparkan penjabaran varriabel menjadi sub variabel beserta indikatorindikatornya. G. Devinisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian adalah memberikan atau menjelaskan secara operasional istilah-istilah kunci atau penting yang ada dalam judul penelitian.

30

Definisi Operasional Penelitian biasanya dikembangkan oleh peneliti sendiri berdasarkan hasil temuannya dalam daftar pustaka. Penyusun definisi operasional perlu dilakukan karena teramatinya konsep atau konstruk yang diselidiki akan memudahkan pengukuranya.Disamping itu, penyusunan definisi operasional memungkinkan orang lain melakukan hal yang serupa sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain. Bab II Kajian Pustaka Kajian teoretis dan empiris (hasil penelitian terdahulu yang relevan) minimal harus mencakup variabel masalah dan tindakan. Uraian ini digunakan sebagai dasar penyusunan kerangka berpikir yang menunjukkan keterkaitan antara masalah, teori, hasil penelitian yang relevan, dan pilihan tindakan. Kerangka berpikir tersebut dapat disampaikan dalam uraian argumentatif dan bentuk bagan atau diagram. Hipotesis tindakan dikemukakan bila diperlukan. Bab III Metodologi Penelitian A. Rancangan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian memaparkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Peneliti harus jelas memaparkan jenis penelitiannya agar peneliti sendiri dan pembaca memahami alur penelitiannya. Pada bagian ini juga memaparkan hubungan antarvariabel yang akan diteliti.

.

31

Gambar 4. Tahapan Penelitian Tindakan Kelas B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dikemukakan secara jelas dan rinci, yaitu mencakup alamat dan lokasi sekolah. Deskripsi lokasi perlu dilengkapi arah dan jarak sekolah dengan pusat kota/kabupaten. Selain itu, perlu disampaikan juga sarana dan prasarana sekolah yang berkaitan dengan penelitian, misalnya kondisi perpustakaan. Waktu dan lamanya tindakan dikemukakan secara rinci. Jumlah siklus yang ditetapkan disesuaikan dengan kompleksitas permasalahan yang diatasi dan waktu yang tersedia (kesepakatan dengan guru atau sekolah), tetapi minimal 2 siklus. Tindakan satu siklus tidak identik dengan pengertian satu kali pertemuan atau satu kali tatap muka, tetapi bisa beberapa kali pertemuan. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa yang menjadi sasaran pelaksanaan tindakan, yang dalam hal ini meliputi semua siswa satu kelas. Pada bagian ini perlu dijelaskan karakteristik siswa yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Contoh: Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Kota Bima yang mayoritas keluarga petani. Oleh karenanya, waktu belajar di rumah, termasuk untuk

32

membaca karya sastra, sangatlah kurang karena mereka harus membantu orang tuanya bekerja di sawah. D. Alat Pengumpulan Data Pada bagian ini diuraikan teknik atau cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh data. Teknik yang digunakan harus relevan dengan jenis dan sumber data, yaitu (1) wawancara mendalam untuk memperoleh data dari informan, (2) observasi untuk memperoleh data dari sumber yang berupa tempat, peristiwa, atau perilaku, dan (3) analisis dokumen untuk memperoleh data dari arsip dan dokumen. E. Prosedur Penelitian Prosedur/langkah-langkah penelitian tindakan kelas diuraikan secara rinci yang meliputi kegiatan dalam perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, hingga refleksi pada setiap siklus. 1 Perencanaan tindakan menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan, misalnya: a) menyusun perangkat pembelajaran, antara lain RPP b) pengadaan media, bahan dan alat c) Pengembangan instrumen penilaian. d) Pelaksanaan tindakan berisi uraian tahapan-tahapan tindakan yang dilakukan oleh guru dan siswa sesuai skenario pembelajaran secara jelas dan rinci (relevan dengan tindakan) 2 Observasi dan interpretasi berisi penjelasan mengenai objek amatan (misalnya partisipasi siswa secara berkelompok dalam membuat peta semantik) dan cara pengamatannya. 3 Tahap analisis dan refleksi menguraikan cara asesmen yang digunakan mengidentifikasi kelemahan hasil tindakan, mengidentifikasi penyebabnya, serta merancang perbaikan tindakan. Selanjutnya dalam tahap refleksi diuraikan prosedur, alat, pelaku, sumber informasi, dan cara analisisnya. F. Teknik Analisis Data Data penelitian tindakan kelas dapat meliputi data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan teknik statistic deskriptif komparatif, yaitu membandingkan hasil hitung dari statistik deskriptif, misalnya mean, median, frekuensi, atau persentase pada satu siklus dengan siklus berikutnya. Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis kritis, yaitu mengidentifikasi kelemahan dan

33

kelebihan kinerja siswa dan guru selama proses penerapan tindakan. Hasil analisis tersebut menjadi bahan untuk menyusun rencana memperbaiki pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya. G. Indikator Keberhasilan Penelitian Untuk menentukan ketercapaian tujuan perlu dirumuskan indicator keberhasilan tindakan yang disusun secara realistik (mempertimbangkan kondisi sebelum diberikan tindakan dan jumlah siklus tindakan yang akan dilakukan) dan dapat diukur (jelas cara asesmennya). Contoh rumusan indikator dapat dilihat pada gambar 5. Aspek yang Diukur Motivasi membaca siswa

Kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan

Persentase Siswa yang Ditargetkan 75%

75%

Cara Mengukur

Diamati saat pembelajaran dan dihitung dari jumlah siswa yang menunjukkan perhatian dan kesungguhan selama proses pembelajaran dan membaca. Diukur dari hasil tes membaca dan dihitung dari jumlah siswa yang da- pat menjawab dengan benar mini- mal 70% soal pada tes membaca

Gambar 5. Contoh Indikator Kinerja Penelitian Bab IV Hasil dan Pembahasan Hasil Penelitian Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus Pada bagian ini, peneliti mendeskripsikan hasil tindakan setiap siklus dengan data lengkap yang berisi penjelasan tentang aspek keberhasilan dan kelemahan yang terjadi. Perlu ditambahkan hal yang mendasar yaitu deskripsi perubahan perilaku belajar pada siswa, lingkungan kelas, dan hasil belajar. Grafik, tabel, atau foto dapat digunakan secara optimal untuk mengemukakan hasil analisis data yang menunjukkan perubahan yang terjadi.

34

Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus Setelah dilakukan deskripsi tiap siklus, selanjutnya dilakukan perbandingan perkembangan antarsiklus untuk mendeskripsikan peningkatan yang dicapai dari satu siklus ke siklus berikutnya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Untuk memperjelas deskripsi perkembangannya, perlu disampaikan hasilnya dalam bentuk tabel atau gambar seperti gambar 6.

Gambar 6. Peningkatan Nilai Rata-rata Kemampuan Membaca Pembahasan Hasil Penelitian Pada bagian ini peneliti melakukan pembahasan hasil penelitiannya dengan cara mengaitkan temuan dan tindakan, indikator keberhasilan, serta kajian teoretik dan empirik. Secara umum yang disampaikan meliputi: (1) jawaban terhadap pertanyaan penelitian, (2) temuan “penting” penelitian, (3) paparan logika diperolehnya temuan, (4) interpretasi temuan, dan (5) kaitan antara temuan dengan teori dan hasil penelitian yang relevan. Penjelasan dari kegiatan yang terlaksana tiap tahapan penelitian tindakan kelas juga perlu dipaparkan dalam bagian ini. Deskripsi tiap tahapan tersebut diuraikan sebagai berikut: a. Perencanaan Tindakan Berdasarkan hasil kesepakatan terhadap data awal dan dipadukan dengan ketersediaan sumber daya, mahasiswa bersama guru menyusun rencana tindakan. Rencana tindakan perlu dilengkapi dengan pernyataan tentang indikator-indikator peningkatan yang akan dicapai. Misalnya, indikator dalam peningkatan motivasi membaca adalah peningkatan jumlah/persentase siswa

35

yang perhatiannya terfokus pada teks yang dibacanya. Selain itu, juga menyusun skenario pembelajarannya secara jelas dan rinci, menyiapkan media, alat evaluasi, mengadakan simulasi (jika diperlukan), dan yang lainnya. b. Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dimaksudkan di sini adalah perlakuan tertentu dalam pembelajaran yang telah ditetapkan dan harus dilakukan oleh guru. Tindakan tersebut hendaknya didasarkan pada rencana yang telah dibuat, meskipun tidak secara mutlak dikendalikan oleh rencana, mengingat dinamika proses pembelajaran di kelas yang menuntut penyesuaian. Oleh karena itu, guru bisa fleksibel dan siap mengubah rencana tindakan sesuai dengan keadaan yang ada. Semua perubahan/penyesuaian yang terjadi perlu dicatat karena akan menjadi bahan dilaporkan. c. Observasi Pelaksana observasi terhadap tindakan adalah mahasiswa (bisa dibantu guru lain). Observasi dilakukan untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terhadap proses pembelajaran dan yang diamati adalah (1) proses tindakan, (2) pengaruh tindakan, (3) kendala dalam implementasi tindakan, (4) identifikasi penyebab terkendalanya tindakan, dan (5) persoalan lain yang timbul. d. Refleksi Tindakan Yang dimaksud dengjan refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan seperti yang telah dicatat dalam observasi. Dalam melakukan refleksi, mahjasiswa berdiskusi dengan guru untuk menghasilkan rekonstruksi makna pelakjsanaan pembelajaran dan memberikan dasar perbaikan pada rencana siklus berikutnya. Refleksi memiliki aspek evaluatif; sehingga mahasiswa dan guru hendaknya menilai pelaksanaan tindakan dengan membandingkan apa yang telah dicapai dengan indikator yang ditetapkan, mengevaluasi bagian mana yang perlu diperbaiki, dan mengidentifikasi bagaimana memperbaiki bagian yang kurang itu untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. Dengan kata lain, dalam kegiatan refleksi ini mahasiswa dan guru berdiskusi tentang: (1) kinerja siswa dan guru selama proses pembelajaran, (2) kendala yang dihadapi dalam melakukan tindakan di kelas, dan (3) tindakan apa saja yang memungkinkan untuk dilakukan agar tujuan perbaikan pembelajaran dapat tercapai.

36

Bab V Bagian Akhir Skripsi Unsur-unsur yang perlu dimasukkan dalam bagian akhir skripsi meliputi semua hal yang mendukung atau berkaitan erat dengan uraian dalam bagian inti, yaitu daftar pustaka dan lampiran-lampiran. Daftar Pustaka Pengertian istilah daftar pustaka berbeda dengan daftar rujukan. Istilah daftar pustaka digunakan untuk menyebut daftar yang berisi bahan-bahan pustaka yang digunakan penulis, baik yang dirujuk atau yang tidak dirujuk dalam teks. Maksudnya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam teks dan bahan pustaka yang hanya dibaca walaupun tidak dirujuk (dikutip) dalam teks dimasukkan dalam daftar pustaka. Istilah daftar rujukan digunakan jika bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar hanya yang sudah disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan, tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan. Oleh karena, dalam penyusunan skripsi memungkinkan digunakannya bahan pustaka dalam pelaksanaan penelitian, tetapi tidak dirujuk, istilah yang tepat digunakan adalah daftar pustaka. Pernyataan Keaslian Tulisan Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan penulis bahwa isi skiripsi yang ditulisnya bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang diakui sebagai hasil tulisan atau pemikirannya sendiri. Pengambilan karya orang lain untuk diakui sebagai karya sendiri merupakan tindak kecurangan yang disebut sebagai plagiat. Penulis karya ilmiah harus menghindari diri dari tindak kecurangan. Lampiran-lampiran Lampiran-lampiran yang disertakan hendaknya berisi keteranganketerangan yang dipandang penting, misalnya instrumen penelitian, data mentah, rumus statistik yang digunakan (bila perlu), hasil perhitungan, dokumentasi pelaksanaan penelitian (foto-foto), surat izin penelitian, surat pernyataan. Adapun untuk penelitian tindakan kelas, lampiran minimal meliputi: 1 Perangkat pembelajaran: misalnya silabus, RPP (setiap siklus), materi b. Instrumen penelitian, misalnya lembar observasi dan angket, Presensi

37

2

3 4

kehadiran siswa setiap siklus (yang perlu diperhatikan adalah kecocokan jumlah siswa yang didesksripsikan pada hasil penelitian dan daftar prsesensi). Data penelitian, misalnya nilai hasil tes atau skor angket setiap siklus pada setiap siswa yang rekapitulasi datanya disajikan dalam bagian inti skripsi (berupa tabel atau gambar). Contoh karya siswa, misalnya hasil pekerjaan atau karangan siswa, catatan diskusi. Dokumentasi (foto) bukti pelaksanaan tindakan, yaitu foto aktivitas siswa dan guru dalam melaksanakan tindakan sehingga foto harus benar-benar mengekpresikan kegiatan pembelajaran pada setiap siklus. Setiap foto diberi penjelasan secukupnya.

Riwayat Hidup Riwayat hidup penulis skiripsi hendaknya disajikan narasi dan menggunakan sudut pandang orang ketiga (bukan menggunakan kata saya atau kamu). Hal-hal yang perlu dimuat dalam riwayat hidup adalah nama lengkap penulis, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, pengalaman berorganisasi yang relevan, dan informasi tentang prestasi yang pernah diraih selama belajar diperguruan tinggi ataupun pada waktu duduk di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah yang sudah berkeluarga dapat mencantumkan nama atau istri dan putra putrinya. Riwayat hidup di ketik dengan spasi tunggal (satu spasi). Contoh riwayat hidup dapat dilihat pada lampiran. D. Penelitian Pengembangan (Research And Development) Penelitian penegambangan adalah metoda penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk baru yang mendukung proses pembelajaran. Penelitian pengembangan menguji keefektifan produk tersebut sehingga penelitian ini berbeda dengan penelitian lainya. Hal tersebut dapat dilihat dari metode yang digunakan beserta tujuan dari penelitian. Tujuan dari penelitian pengembangan ialah mengembangkan produk berdasarkan uji coba kemudian direvisi sampai menghasilkan produk layak pakai. Penelitian dan pengembangan merupakan suatu langkah untuk menyempurnakan produk yang telah ada sebelumnya. Produk yang dihasilkan dapat berupa alat bantu pembelajaran. Produk yang dihasilkan dapat berupa buku, modul, lks, software komputer atau perangkat lunak, model-model pendidikan, dan lain-lain. Kegiatan penelitian pada dasarnya berupa mencari jawaban terhadap suatu masalah, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan

38

suatu temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan. Beberapa jenis penelitian pengembangan yang diungkapkan oleh para Tokoh, menurut Borg and Gall : terdiri dari 10 tahapan, menurut Dick and Carey : terdiri dari 10 tahapan, dan menurut Thiagarajan (4D) : terdiri dari 4 tahapan. 1. Bagian awal Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah: Halaman sampul Lembar Logo Halaman Moto Halaman Persembahan Lembar Persetujuan a) Lembar Persetujuan Pembimbing b) Lembar Persetujuan dan Pengesahan Penguji Abstrak Kata pengantar Abstrak Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran 2. Bagian Inti Bagian ini berisi inti isi skripsi yang meliputi: BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Urgensi Penelitian E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan F. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan G. Manfaat Penelitian H. Definisi Istilah (jika diperlukan) BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. LandasanTeori B. Penelitian yang Relevan

39

C. Kerangka Berpikir BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian C. Subjek Uji Coba D. Prosedur Pengembangan E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data F. Teknik Analisis Data BAB IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA Bagian Akhir Pada bagian akhir ini memuat: Daftar Pustaka Pernyataan Keaslian Skripsi Lampiran-Lampiran Riwayat Hidup Bab I Pendahuluan Halaman pendahuluan terdapat pada bab I terdiri atas: latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, spesifikasi produk yang diharapkan, asumsi dan keterbatasan, manfaat penelitian, definisi istilah (jika diperlukan). A. Latar Belakang Masalah Latar belakan berisi keingitahuan mahasiswa tentang pemasalahan yang menarik untuk diteliti. Masalah tersebut berupa permasalahan yang dapat ditindak lanjuti melalui penelitian. Masalah dapat diartikan sebagi bentuk kesenjangan antara relevansi dan intensitas pengaruh masalah yang diteliti terhadapa aspek ilmu (teknik, sosial, ekonomi, budaya, agama, seni, politik) beserta dampak yang ditimbulkan. Penelitian pengembangan merupakan penelitian yang menghubungkan kesenjangan antara penelitian dasar dan penelitian terapan.

40

Pada bagian ini harus dijelaskan situasi dan kondisi yang melatarbelakangi masalah tersebut. Latar belakang ditulis secara jelas, beralur, menarik, dan menunjukkan kepada pembaca tentang besarnya masalah yang ada serta menunjukan alasan kuat mengapa perlu dilakukan penelitian pengembangan. Berbagai fakta terkini dan relevan harus dicantumkan untuk menjelaskan bahwa masalah yang akan diteliti cukup bermakna serta menjelaskan analisis kebutuhan pengembangan produk untuk menunjang pembelajaran. B. Rumusan Masalah Perumusan masalah memuat mengapa permasalahan berdasarkan penelitian pendahuluan yang disimpulakan sebagai akibat adanya kesenjangan teori dan terapan. Bagian ini memuat inti masalah yang harus dipecahkan melalui salah satu pendekatan penelitian yang diusulkan. Contoh : “Bagaimana cara mengembangkan modul fisika dasar untuk meningkatkan Kemampuan berpikir kritis mahasiswa pendidikan fisika STKIP Bima?” C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian menyatakan target yang akan diperoleh dari penelitian. Tujuan penelitian relevan dengan rumusan masalah. Tujuan dinyatakan secara singkat, jelas, dan tidak bermakna ganda. Contoh: “Untuk mengembangkan modul fisika dasar untuk meningkatkan Kemampuan berpikir kritis mahasiswa pendidikan fisika STKIP Bima” D. Urgensi Pengembangan Urgensi atau pentingnya pengembangan mengungkapkan argumentasi tentang perlunya pengubahan kondisi nyata ke kondisi ideal. Dengan kata lain, pentingnya pengembangan mengungkapkan masalah yang ada perlu dan mendesak untuk dipecahkan. E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan Menjelasan jenis dan rincian produk yang akan dihasilkan dan diteliti. Bagian ini memberi gambaran lengkap tentang karakteristik produk yang diharapkan dari kegiatan pengembangan. Karakteristik produk mencakup semua identitas penting

41

yang dapat digunakan untuk membedakan satu produk dengan produk lain. Produk dapat berupa kurikulum, modul, paket pembelajaran, buku teks, alat evaluasi, media, model, atau produk lain yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah pelatihan, pembelajaran atau pendidikan. Setiap produk memiliki spesifikasi yang berbeda dengan produk lainnya, misalnya kurikulum bahasa Inggris memiliki spesifikasi yang berbeda jika dibandingkan kurikulum bidang studi lainnya, meskipun di dalamnya ditemukan komponen yang sama. F. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan Asumsi penelitian adalah aggapan dasar tentang suatu hal yang diyakini benar tanpa harus dibuktikan kebenarannya yang ditulis dalam bentuk penyataan. Asumsi dalam pengembangan merupakan landasan pijak untuk menentukan karakteristik produk yang dihasilkan dan pembenaran pemilihan model serta prosedur pengembangannya. Asumsi merupakan landasan pijak untuk menentukan karakteristik produk yang dihasilkan dan pembenaran pemilihan model serta prosedur pengembangannya. Asumsi hendaknya diangkat dari teori-teori yang teruji sahih, pandangan ahli, atau data empiris yang relevan dengan masalah yang hendak dipecahkan dengan menggunakan produk yang akan dikembangkan. Keterbatasan pengembangan mengungkapkan keterbatasan dari produk yang dihasilkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi, khususnya untuk konteks masalah yang lebih luas. G. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian memuat hal yang dapat berguna baik secara teoritis (akademis) maupun praktis apabila tujuan penelitian telah tercapai. H. Definisi Istilah (jika diperlukan) Definisi istilah diperlukan apabila diperkirakan akan timbul perbedaan pengertian atau memberikan keterangan rinci apabila terjadi kesamaan interpretasi dan terhindar dari makna ganda. Bagian ini memberi penegasan istilah yang berhubungan dengan konsep utama pada skripsi. Untuk mendefinisi istilah menggunakan literatur yang relevan tidak hanya dari kamus besar bahasa Indonesia namu perlu untuk menyesuaikan dengan topik skripsi.

42

Bab II Kajian Pustaka dan Kerangka Berpikir A. Landasan Teori Bagian ini menjelaskan teori-teori yang akan digunakan untuk mendukung proses penelitian. Kajiaan pustaka memuat hasil-hasil penelitian yang terdahulu dan dasar-dasar teori yang ada hubungan dengan penelitian lakukan. Fakta yang dikemukakan sebaiknya diambil dari sumber aslinya. Semua sumber yang dipakai harus disebutkan dengan mencantumkan nama penulis serta tahun terbitan, sesuai yang tercantum pada daftar pustaka. Penyusunan kajian pustaka bertujuan untuk mempertajam fakta yang hendak diuji/diteliti kebenaran, Untuk mengembangkan klasifikasi fakta dan memberikan petunjuk terhadap kekurangan pada pengetahuan peneliti. Selain itu membina struktur konsep-konsep serta memperkembangkan definisi-definisi. Kemutahiran sumber bacaan sebaiknya tidak lebih dari 10 tahun. B. Kerangka Berpikir Pada kajian pustaka terdapat kerangka berpikir merupakan alur yang menggambarkan proses berpikir. Tujuan utama dari kerangka penelitian adalah memberikan arah dan fokus penelitian secara efektif yang didasarkan pada hasil kajian teoritik dan hasil penelitian terdahulu. Selain itu membangun hipotesis penelitian. C. Penelitian Relevan Penelitian relevan merupakan kajian terhadap hasil penelitian terdahulu, dimana tidak harus dari judul yang sama dengan yang dikemukakan oleh peneliti tersebut. Bagian ini memuat gambaran tentang kaitan upaya pengembangan dengan upaya-upaya lain yang mungkin sudah pernah ditempuh oleh ahli lain untuk mendekati permasalahan yang sama atau relative sama. Bab III Metode Penelitian A. Jenis Penelitian Pada bagian ini ditulis jenis penelitian yaitu penelitian dan pengembangan dan deskripsi singkat dari penelitian itu. Memuat model yang digunakan dalam penelitian tersebut, dan mengikuti/mengadopsi langkah-langkah yang dilakukan pada model penelitian pengembangan dari Barg and Gall, Dick and Carey, dan lain sebagainya.

43

B. Tempat dan Waktu Penelitian Pengertian tempat tidak sekedar identitas administrative, namun lebih pada karakter lingkungan penelitian. Waktu penelitian menjelaskan waktu pelaksanaan penelitian seperti hari, bulan, tahun dan seterusnya. C. Subjek Uji Coba Merupakan sumber data penelitian, baik itu sumber data pada tahap uji coba produk skala kecil maupun sumber data pada tahap uji coba produk skala luas. D. Prosedur Pengembangan Bagian ini memuat tahapan prosedur pengembangan yang akan digunakan. Tahapan yang akan dilakukan dalam melakukan pengembangan, bergantung pada referensi yang digunakan. Namun secara garis besar, pada tahap ini dibagi dalam tiga tahap, yaitu: studi pendahuluan, tahap pengembangan, dan tahap pengujian. E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Memuat cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Mulai dari analisis kebutuhan pada tahap pendahuluan hingga pengujian produk. Jika menggunakan instrument yang sudah ada untuk mengumpulkan data, maka perlu ada uraian mengenai karakteristik instrument itu, terutama mengenai kesahihan dan keterandalannya. F. Teknik Analisis Data Teknik dan prosedur analisis yang digunakan untuk menganalisis data uji coba dikemukakan dalam bagian ini dan disertai alasannya. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada bab IV terdiri atas hasil penelitian dan pembahasan A. Hasil Penelitian Hasil penelitian memuat deskripsi data untuk setiap variabel penelitian yang telah dikumpulkan. Bagian ini berisi data hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk tulisan, tabel, gambar, dan grafik.

44

B. Pembahasan Pembahasan memuat interpretasi dan menganalisis dari hasil penelitian yang diperoleh dan pembahasan yang dikaitkan dengan hasil-hasil penelitian atau teori yang terdahulu yang relevan. Bagi penelitian yang menggunakan hipotesis maka perlu dilakukan pengujian hipotesis maka perlu dilakukan pengujian hipotesis di dalam bagian ini. Pembahasan penelitian harus pula mampu membahas dan menjawab segala pertanyaan yang ada didalam rumusan masalah. Bab V Keimpulan dan Saran A. Kesimpulan Simpulan merupakan ringkasan hasil penelitian atau jawaban atas rumusan masalah yang telah ditentukan pada bagain pendahuluan. B. Saran Saran ditujukan kepada dua pihak, yaitu: (a) kepada pihak yang dapat memanfaatkan hasil penelitian, (b) kepada periset yang mencoba untuk menindaklanjuti penelitian yang telah dilakukan. Bagian Akhir Daftar Pustaka Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam skripsi dan disusun ke bawah menurut abjad nama akhir penulis pertama. Tata cara penulisan daftar pustaka dapat dilihat dihalaman. Pernyataan Keaslian Tulisan Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan penulis bahwa isi skiripsi yang ditulisnya bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang diakui sebagai hasil tulisan atau pemikirannya sendiri. Pengambilan karya orang lain untuk diakui sebagai karya sendiri merupakan tindak kecurangan yang disebut sebagai plagiat. Penulis karya ilmiah harus menghindari diri dari tindak kecurangan.

45

Lampiran Halaman lampiran memuat keterangan atau informasi yang dimendukung pada pelaksanaan penelitian yang bersifat melengkapi usulan penelitian. Urutan lampiran dapat dibagi atas (a) lampiran I : Instrumen penelitian, (b) Lampiran II: Analisis data, (c) Lampiran III : Produk yang dihasilkan, (d) Lampiran IV: Suratsurat. Riwayat Hidup Riwayat hidup peneliti ditulis dapat dalam bentuk butir per butir maupun dalam bentuk esai padat yang antara lain memuat nama, tempat dan tanggal lahir, data orang tua penulis, riwayat pendidikan, pengalaman kerja dan tanda penghargaan yang pernah diterima.

46

BAB III TATA TULIS SKRIPSI A. Format Pengetikan Bagian ini memuat pedoman yang berkaitan dengan format cara merujuk kutipan langsung dan kutipan tak langsung,serta cara menulis daftar rujukan. 1. Format Penulisan skripsi dan laporan penelitian diketik dengan komputer pada kertas HVS (70 gram berukuran kuarto dengan menggunakan huruf hitam yang jelas dengan ketebalan yang sama dari halaman awal hingga akhir 2. Format Pengetikan a. Skripsi penelitian diketik 2 spasi b. Huruf yang digunakan adalah Times New Roman 12 c. Pengetikan naskah harus menggunakan font (bentuk) huruf yang sama pada keseluruhan teks. 3. Jarak Tepi a. Batas atas 4 cm ( dari tepi kertas) b. Batas bawah 3 cm ( dari tepi kertas) c. Babas kiri 4 cm ( dari tepi kertas) d. Batas kanan 3 cm ( dari tepi kertas) e. Setiap alianea baru, dimulai pada jarak 1,5 cm dari margin kiri 4. Nomor Halaman a. Mulai dari bab I hingga akhir laporan penelitian diberi nomor halaman urut. b. Semua nomor halaman diketik disebelah kanan atas, dengan jarak 3 cm dari tepi kanan maupun tepi atas kertas, kecuali untuk halaman judul bab nomor ditulis di tengah bawah 2 cm dari tepi bawah kertas. c. Hal-hal yang bersifat tambahan dan pengantar pada halam depann (sebelum bab I) diberi nomor dengan angka Romawi berupa huruf kecil, seperti i,ii,iii, dan seterusnya. 5. Penerapan Kaidah Ejaan dan Penulisan Kata Dalam penulisan naskah bahasa Indonesia, tata cara pengggunaan tanda baca, penulisan huruf, dan penulisan kata harus disesuaikan dengan kaidah-kaidah yang disepakati dalam buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Balai Pustaka. Beberapa kaidah ejaan dan penulisan kata yang perlu diperhatikan antara lain.

47

a. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul, subjudul, maupun anak subjudul b. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat, tetapi jika anak kalimat mengikuti induk kalimat tidak dipakai koma. c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa, tetapi tidak dipakai pada kata bentukannya. Misalnya Indonesia, suku Sunda, Bahasa Inggris, Menindonesiakan d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur nama diri, tetapi tidak untuk yang bukan nama diri. Misalnya : SDN Negeri 1 Raba, SMP Negeri I, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, di sekolah menengah itu, suatu program studi. e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur kata ulang pada nama badan, lembaga pemerintah, dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Misalnya : Perserikatan Bangsa-Bangsa, Taman Kanak-Kanak, Undang- Undang Dasar Republik Indonesia. f. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam sebuah tulisan. Misalnya : BukuNegerakartaagama, Surat Kabar Surya Mandiri. g. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Misalnya : • Huruf pertama kata abad ialah a h. Huruf miring dipakai untuk pakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Misalanya : • Nama ilmiah buah manggis ialahGarcia Mangostana • Weltanschaung diterjemahkan menjadi ‘pandangan dunia’. i. Imbuhan (awalan dan atau akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Misalnya: Mempublikasi, menyosialisasikan, mengkoordinasi, memproduksi, mengklasifikasi, pemograman, menetralkan. j. Awalan dan akhiran pada gabungan kata ditulis serangkai. Misalanya : dilipatgandakan, menggaris bawahi, mempertanggungjawabkan k. Gabungan kata yang salah satu unsurnya hanya dipakai sebagai kombinasi ditulis serangkai, tetapi tidak untuk gabungan kata yang

48

bukan kombinasi. Misalnya: antarnegara, elektromagnetik, mancanegara, pascapanen, terima kasih, tanggung jawab, budi daya. l. Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya: di dalam, di mana, ke mana, diantaranya, di samping itu, dari mana, dari siapa. m. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik. Misalnya: Cu (kuprum), kVA (kilovolt ampere), l (liter), kg (kilogram), Rp ( rupiah). n. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat. Misalnya: • Empat puluh lima persen siswa kurang aktif dalam diskusi. • Ada 45% siswa yang tidak aktif selama pembelajaran. o. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata sebelumnya ditulis dengan huruf kecil. Misalnya: pemilu (pemilihan umum). p. Penulisan kata sarapan disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia. Misalnya: praktik (bukan praktek), objek (bukan obyek), subjek (bukan subjek), survai (bukan survei), analisis ( bukan analisa). 6. Penulisan Judul Bab, Subbab, dan Anak Subbab a. Judul bab Judul bab diketik dengan huruf besar (kapital) pada halaman baru dengan jarak 4 cm dari tepi atas kertas, bold, dan diletakkan ditengah. b. Judul subbab Huruf pertama setiap kata, ditulis dengan huruf kapital, cetak tebal, dan diletakkan ditengah c. Judul anak subbab Huruf pertama setiap kata, ditulis dengan huruf kapital, cetak tebal, dan diletakkan ditepi kiri d. Jika ada tingakatan judul yang lebih rendah, huruf pertamaditulis dengan huruf besar, tebal, dan diletakkan di tepi kiri. e. Jika ada tingkatan yang lebih rendah lagi, huruf pertama ditulis dengan huruf besar, cetak tebal, dan diletakkan di tepi kiri.

49

B. Teknik Penulisan Sumber Kutipan 1. Makna Kutipan Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya.Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Kutipan merupakan suatu kalimat yang berisi gagasan, ide, atau pendapat seseorang yang dijadikan bahan acuan yang diambil dari berbagai sumber (buku, media cetak, online, atau audio). Kutipan juga dimaknai sebagi salinan ide/konsep/temuan penelitian ke dalam karya tulis kita. Membuat kutipan bukanlah hal yang salah, bahkan seharusnya dilakukan dalam penulisan karya ilmiah. Oleh karena itu, kutipan memiliki fungsi yaitu, (a.) Landasan teori karya ilmah. Banyak penelitian–penelitian yang dilakukan karena didasarkan pada pernyataan seseorang dari berbagai sumber antara lain buku, journal, dan lainnya, (b). Pandangan atau acuan. Seperti kutipan ayatayat Tuhan, Nabi, atau pendapat seseorang dapat dijadikan pandangan terhadap melihat sesuatu., dan (c). Penguat argumen yaitu yang dapat dijadikan sebagai bahan penguat argumen penulis. 2.

Kutipan Langsung dan Tidak Langsung a. Kutipan Langsung Jenis kutipan ini adalah kutipan yang mengutip gasasan sama persis dengan sumber aslinnya. Pengutip tidak diperkenankan untuk mengubah atau menghilangkan apapun dari pernyataan yang diambil dengan kutipan langsung. Kutipan langsung adalah salinan ide/konsep/temuan orang lain persis kata perkata, termasuk tanda bacanya seperti teks aslinya. Sumber yang dikutip misalnya pendapat pakar atau temuan peneliti yang disalin kata per kata karena penulis khawatir salah dalam menginterpretasikan, bagian teks karya sastra, rumus, bagian teks kitab suci, dan dokumen resmi Negara seperti pasal dan ayat dalam undang-undang. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam kutipan langsung yaitu kutipan langsung dengan menyebutkan nama pengarang,tahun terbit, dan halaman kalimat/teksyang dikutip. Secara umum kutipan langsung dibedakan atas dua jenis,yaitu kutipan langsung pendekdan kutipan langsung panjang.

50

1) Kutipan Langsung Pendek Penulisan Kutipan Langsung yang pendek dapat dilakukan dengan memasukkan kutipan itu ke dalam kalimat penulis di antara tanda kutip ( “... “) sebagai bagian terpadu dalam teks. Kutipanlangsung pendek adalah kalimat yang dikutip kurang atau sama dengan 40 kata (≤4 baris). Kutipan langsung pendek dituliskan dalam teks dengan memberi tanda petik/kutip diawal dan akhir kutipan. Contoh penulisannya seperti dibawah ini. a) Nama penulis di sebutkan dalam kalimat Contoh : Berkaitan dengan pengaruh positif video games, berdasarkan hasil penelitiannya, Murtiningsih dan Siswanto (2014:85) menyatakan,“Video games dapat menjadi alat atau media transfer ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi anak-anak secara positif dan penetrasi bangsa yang berkualitas dimasa depan”. b) Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat Contoh : Belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu, “definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan berbagai lingkungan yang ada di sekitar kehidupannya”(Moh.Surya 2016:32). Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang. 2) Kutipan Langsung Panjang Penulisan kutipan langsung yang panjang dapat ditulis tanpa tanda kutip dan ditulis terpisah dari kalimat yang mendahului dan kalimat yang mengikutinya. Bentuk tulisan tersebut di ketik satu spasi dan kiri kanan merojok ke dalam teks. Kutipan langsung panjang adalah kalimat yang dikutip lebih dari 40 kata( >4baris). Kutipan langsung panjang ditulis dalam paragraph tersendiri, dengan jarak 5 ketuk/spasi dari margin kiri, dan jarak antar baris 1 spasi. Teks yang dikutip boleh diberi tanda petik pada pembuka dan penutupnya, tetapi boleh tidak diberi.

51

Contoh : Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahanperubahan dalam pengelolaan pemahaman. Menurut pakar pendidikan bahwa : Pertama, belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. Kedua, Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.(Sumardi : 2014 : 32). b. Kutipan Tidak Langsung Pada sistem APA, penulisan kutipan tidak langsung yang merupakan bagian tertentu dari sebuah buku/artikel harus menyertakan nomor halaman tempat bagian yang dikutip. Akan tetapi, penulisan kutipan tak langsung yang merupakan inti sari dari keseluruhan hasil sebuah penelitian tidak perlu mencantumkan nomor halaman. Penulisannya cukup dengan mencantumkan nama pengarang dan tahun penerbitan pustaka. Contoh penulisannya seperti dibawah ini. 1) Kutipan tak langsung dari bagian tertentu sebuah karya tulis Contoh : Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Berkaitan dengan fungsi (Sofian : 2017 : 32) ia menegaskan bahwa tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran. 2) Kutipan tak langsungyang berupa inti sari sebuah karyatulis Contoh : Pendidikan karakter terbukti memiliki kontribusi besar terhadap kualitasluaran pendidikan. SHal itu dapat dikaitkan dengan hasil penelitian Hollingshead (2009) bahwa siswa yang mendapat program

52

pendidikan karakter lebih cepat mendapat tempat magang dari pada siswa yang tidak mengikutinya. C. Teknik Penulisan Nama dalam Sumber Kutipan Untuk memperjelas tata cara penulisan sumber kutipan ditijau dari jumlah penulisnya, berikut disajikan beberapa contoh agar mempermudah mengutipnya. 1. Kutipan dari penulis tunggal Contoh : Pendidikan merupakan agent of change yang harus mampu melakukan perbaikan karakter bangsa kita. Karena itu, pendidikan perlu direkonstruksi ulang agar dapat menghasilkan generasi yang lebih berkualitas dan siap menghadapi masa depan yang penuh dengan problema Target pendidikan karatkter adalah penguatan terhadap nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab. Semua itu jelas sudah terekam dalam mata pelajaran pendidikan moral, agama, kewarganegaraan dan lainnya yang sudah pernah ada diajarkan dalam kurikulum sekolah(Suriabrata, 2017:60). 2. Kutipan dari dua penulis a. Penyebutan nama penulis pada kutipan pertama Contoh: Pendidikan Agama dan Pendidikan Karakter adalah materi pelajaran bagi siswa dan dianggap menjadi jawaban atas perubahan sosial dalam struktur masyarakat yang kini menghadapi peningkatan kriminalitas, pergaulan bebas, penggunaan obat terlarang hingga sikap yang bertentangan dengan nilai dalam masyarakat. Sistem pendidikan moral yang dilakukan secara direct teaching atau diajarkan secara langsung di depan kelas dengan nilai-nilai moral yang sudah ditetapkan. Pendidikan moral lebih baik dilakukan dengan guru yang menjadi pendamping dan memberi semangat kepada siswa dan membiarkan siswa untuk memilih secara mandiri nilai-nilai mana yang tepat. (Sofian dan Ahmad, 2015 : 32 ).

53

b. Penyebutan nama penulis pada kutipan selanjutnya Contoh: Pendidikan Agama dan Pendidikan Karakter adalah materi pelajaran bagi siswa dan dianggap menjadi jawaban atas perubahan sosial dalam struktur masyarakat yang kini menghadapi peningkatan kriminalitas, pergaulan bebas, penggunaan obat terlarang hingga sikap yang bertentangan dengan nilai dalam masyarakat. Seperti yang di katakan oleh Sofian dan Ahmad, (2015 : 32) bahwa sistem pendidikan moral yang dilakukan secara direct teaching atau diajarkan secara langsung di depan kelas dengan nilai-nilai moral yang sudah ditetapkan. Pendidikan moral lebih baik dilakukan dengan guru yang menjadi pendamping dan memberi semangat kepada siswa dan membiarkan siswa untuk memilih secara mandiri nilai-nilai mana yang tepat. D. Mengutip dari Website Pada dasarnya mengutip dari website atau sumber elektronik sama dengan mengutip dari sumber tercetak. Yang dicantumkan adalah nama penulis, tahun penerbitan, nomor halaman (untuk kutipan langsung) atau jika tidak ada nomor halaman, sebutkan nomor bab, nomor gambar, tabel atau paragraf. Jadi, alamat website tidak perlu dituliskan dalam sumber kutipan. Alamat website dan informasi lain dituliskan pada daftar pustaka. Contoh: Pendekatan berbeda dengan metode pembelajaran. Sebagaimana dinyatakan Sudrajat(2008:2) bahwa, “Pendekatan adalah titik tolak atau sudutpandang terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses baik yang sifatnya sangat umum maupun yang khusus, yang didalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode dengan cakupan teoretis tertentu”. Cara Penulisan Dalam Daftar Pustaka : Sudrajat, A. (2008). Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Tekhnik, dan Model Pembelajaran. Diperoleh 25 Mei 2011 dari http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategimetode-teknik-dan-model-pembelajaran.

54

E. Cara Menulis Daftar Pustaka Daftar pustaka adalah susunan sumber informasi yang umumnya berasal dari sumber tertulis berupa buku-buku, makalah, karangan di koran dan majalah, dan sejenisnya. Pengertian yang lain, daftar pustaka adalah sebuah daftar rinci pada sebuah karya tulis yang memuat sumber-sumber pustaka yang digunakan oleh peneliti. Daftar pustaka dikenal juga sebagai referensi, bibliografi, sumber rujukan, atau sumber acuan. Daftar pustaka ditempatkan setelah isi karangan dan ditulis pada halaman tersendiri. Daftar pustaka berfungsi sebagai pertanggung jawaban ilmiah terhadap gagasan-gagasan orang lain yang telah digunakan oleh seseorang untuk menjelaskan atau memperkuat gagasannya di dalam sebuah karya ilmiah Tata CaraPenulisan Nama Penulis Untuk tujuan konsistensi dengan sistem APA dan keseragaman, penulisan nama penulis pustaka diatur seperti pada tabel 3. Tabel3.Tata Cara Penulisan Nama Penulis dalam Daftar Pustaka NamaPenulis BerdasarkanNegara Nama penulis barat Nama Indonesia diikuti nama keluarga Nama Indonesia diikuti nama suami Nama Indonesia terdiri atas satu kata Nama Indonesia terdiri atas lebih dari satu kata

NamaPenulis ConstantineJ. Alexopoulos Andi Hakim Nasoetion Agustin Widya Gunawan Yayah Koswara

Sajidan Sugiyanto AmirFuady Muhammad Furqon Hidayatullah Nama Jepang dan Korea Hiroko Yakamoto Nama Belanda dengan Keesde Vries kata- kata Guus vander Haar de,van,vanden,vander, Dan von pada nama Jerman

Penulisan pada DaftarPustaka Alexopoulos,C.J. Nasoetion,A.H. Gunawan,A.W. Koswara,Y. Sajidan Sugiyanto Fuady,A. Hidayatullah,M.F. Yakamoto,H. DeVries, K. Vander Haar,G.

Nama-nama penulis dicantumkan dalam identitas pustaka dengan menuliskan nama keluarga atau nama belakang yang diikuti inisial (singkatan) nama kecil atau

55

nama depan (lihat tabel3). Jika jumlah penulisnya tujuh atau lebih, yang ditulis hanya sampai penulis keenam, sedangkan selebihnya diwakili dengan etall atau dkk. Tanda koma digunakan untuk memisahkan nama keluarga/nama belakang dan inisial dan memisahkan nama antar penulis. Tanda impresan (&) digunakan untuk memisahkan antar nama jika ada dua penulisdan sebelum nama terakhir jika ada lebih daridua penulis. F. Penulisan Daftar Pustaka Dari Buku : Contoh: Pustaka dengan satu penulis Suryabrata, S. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Pustaka dengan dua penulis Chaer,A. & Agustina,L.(2004).Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta:Rineka Cipta Pustaka dengan tigapenulis Waluyo,H.J., Kunardi, Sujoko, & Nurkamto,J. (2004). Kemampuan Guru menngimplementasikan Pendekatan Komunikatif dalam Pengajaran Bahasa Inggris di SMA dan SMK Kota Surakarta. Paedagogia: Jurnal Penelitian Pendidikan, 7(2) 87– 98. Pustaka dengan nama lembaga sebagai penulis Depdiknas, 2017. Petujuntuk Pelaksanaan Kurikulum 2013. Jakarta Depdiknas Pustakatanpa nama penulis Jika nama penulis atau nama editor tidak terdapat dalam identitas pustaka, letakkan judul pustaka pada posisi penulis sebelum tahun publikasi. Peletakan urutan pustaka pada daftar pustaka mengacu pada huruf pertama dalam judul. Nonton Wayang dari Berbagai Pakeliran. (2004).Yogyakarta: PTBP Kedaulatan Rakyat. Contoh: KOMPAS. (2011,15 Oktober). Penuntasan Buta Aksara melalui Keterampilan, hlm. 12.

56

Beberapa pustaka dengan penulis dan tahun yang sama Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a,b,dan seterusnya. Urutan penempatanya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku. Contoh: Abedi,J.,Courtney, M., & Leon,S. (2003a). Effectiveness and Validity of Accommodations for English Language Learners inLarge-scale Assessments (CSE Technical Report 608). Los Angeles: National Center for Research on Evaluation, Standards, and Student Testing. Abedi,J., Courtney,M., & Leon,S. (2003b) . Research-supported Accommodation for English Language Learners in NAEP (CSE TechnicalReport586). LosAngeles: National Center for Researchon Evaluation, Standards, and Student Testing. Abedi,J., Courtney,M., & Leon,S. (2003c). Accommodations for Students with Limited English Proficiency in the National Assessment of Educational Progress. Applied Measurementin Education, 17,371–392. G. Penulisan Unsur-unsur Identitas Pustaka Secara umum, unsur-unsur dalam identitas suatu pustaka meliputi nama penulis, tahun publikasi, judul pustaka, tempat terbit, dan nama penerbit. Informasi ini harus tepat ejaannya dan disalin dengan benar sesuai sumberaslinya. Apabila buku sumber merupakan majalah, maka perlu ditambah volume, nomor, dan halamannya. Nama Indonesia ditulis tanpa gelar,sedangkan nama asing ditulis dengan urutan keluarga, nama pertama, dan nama kedua. Pemisahan antara nama pengarang, tahun, judul,dan kota penerbit adalah dengan tanda baca titik (.), sedangkan antara kota penerbit dan nama penerbit dengan tanda titik dua(:).Unsur dan tata cara penulisan bahan pustaka secara spesifik adalah sebagai berikut ini. Pustaka berkala berupa artikel jurnal Nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun. Judul artikel yangditulis dengan cetak biasa dengan huruf besar pada setiap awal kata, dan tanpa tanda kutip. Bagian akhir berturut-turut ditulis tahun/volume keberapa, nomor (dalam kurung), dan nomor halaman artikel tersebut.

57

Contoh: Budiyono.(2004). Identifikasi Kesalahan Mengerjakan Soal Cerita dalam Pembelajaran Matematika Siswa Sekolah Dasar. Dwija Wacana,5 (2):129140. Siegel, M., Borasi, R., &Fonzi, J. (2008). Supporting Student’s Mathematical Inquiriesthrouhg Reading. Journal for Research in Mathematics Education, 29(4): 378-413. Pustaka berkala berupa artikel majalah Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Judul artikel ditulis dengan cetak biasa dan huruf capital pada setiap awal kata, kecuali kata hubung. Nama majalah/Koran ditulis dengan huruf kapital setiap awal kata kecuali kata hubung dan dicetak miring. Nomor halaman disebutpada bagian akhir. Contoh: Mahendra, M. (2008). Sulawesi Laboratorium Geo-biodiversity Dunia. National Geographic Indonesia, 4 (12):45-53. Taufik,A.(2009,9-15Februari). Bahasa: Mencari Habib Sejati. TEMPO, 64-72. Pustaka berkala berupa artikel surat kabar Pada umumnya artikel ilmiah populer atau artikel lain dalam surat kabar yang tertera nama penulisnya, nama penulis diletakkan paling depan, diikuti tahun, tanggal, bulan. Judul artikel ditulis dengan huruf tegak dan setiap huruf pada awal kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata tugas, sedangkan nama suratkabar ditulis dengan huruf miring. Nomor halaman dicantumkan pada bagian akhir. Contoh : Somantri,G.R. (2011,15 Oktober). Menyoal Otonomi Perguruan Tinggi, KOMPAS, hlm. 7. Pustaka dari buku yang berisi kumpulan artikel Seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan ditulis (Ed).Jika ada satu editor dan (Eds.) jika editor lebih dari satu,diantara nama penulisan dan tahun penerbitan.

58

Contoh : Letheridge,S. Dan Cannon,C>R> (Eds.). 1980. Bilingual Education : Teacing English as a Second Languange.New York: Praeger Aminuddin (Ed.). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam bidang bahasa dan sastra.Malang : HISKI komisariat malang dan YA3. Pustaka dari Artikel dalam Jurnal Nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul dari judul artikel yang ditulis dengan cetak biasa,dan huruf besar pada awal kata.Nama jurnal ditulis dengan cetak miring,dan huruf awal disetiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung.Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa,nomor berapa (dalam kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut. Pustaka dari Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM Penulisannya didaftar rujukan sama dengan rujukan dari artikel dalam jurnal cetak ditambah dengan penyebutan CD-ROMnya dalam kurung. Contoh : Krashen,S.Long,M. Dan Scarella,R.1979.Age,Rate dan Eventual Attainment in second Languange Acquasition. TESOL Quaeterly,13 : 573-82 (CDROM : TESOL Quarterlly-Dgital, 1997). Pustaka dari Artikel dalam Majalah atau Koran Nama penulis ditulis paling depan,diikuti oleh tanggal,bulan,dan tahun (jika ada).Judul artikel ditulis dengan cetak biasa,dan tahun besar pada setiap huruf awal kata,kecuali kata hubung. Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata,dan dicetak miring. Nomor halaman disebut pada bagian akhir. Contoh : Gardner, H.1981.Do.Babie Singa Universitas Song. Psychology. Today,hlm 7076.Suryudaraman,S.V.C. 1990. Menyisati Kritis Listrik Musim.Jawa Pos,hlm.6.

59

Pustaka dari Koran Tanpa penulis Nama koran ditulis dibagian awal tanggal,bulan,dan tahun ditulis setelah nama Koran,kemudian judul ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak miring dan diikuti dengan nomor halaman. Contoh : Jawa Pos.22 April,2016.Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri,hlm.3. Pustaka Berupa Karya Terjemahan Contoh : Anwar ( Penerjemah). 2017. Pendidikan multikultural. Jakarta : Penerbit. Karya Cipta Pustaka Berupa Skripsi, Tesis atau Disertasi Contoh : Mustakin. 2017. Peran Perempuan dalam Pembangunan Daerah di Kabupaten Bima. Mataram: Universitas Mataram. Pustaka Jurnal Ilmiah Contoh : Yulk, G and M.C. Falbel (2016). Important of Different Power Sources in Downward and Literal Relation. Journal of Applied Psichology, Vol. 76. No.3. hal. 434-450. Muhammad (2016) Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap peningkatan Prestasi belajar. Journal Pedagogik Guru, Vol. 43. No 5. Hal. 234-240. Pustaka dari Internet Contoh : Endang Herliana, “ Literasi untuk kaum pinggiran”. 12 November 2017. http://educreative.co.id/2017/01/ literasi-untuk-kaum-pinggiran. Daftar Pustaka dari Kamus Contoh : Dendi Sugono. 2017. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Karya Kreatif.

60

Pustaka berupa proceeding pertemuan atau symposium Contoh: Sajidan, Sukarmin, & Sugiharto,B.(Ed.).(2011. Proceeding Seminar Nasional Internalisasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan Kompetensi Kerpibadian Pendidikan dan Peserta Didik.S urakarta:FKIP Universitas Sebelas Maret. Mubarok, A. (2011). Pendidikan Karakter dalam Membangun Peradaban Bangsa. Dalam Sajidan, Sukarmin, &B. Sugiharto (Ed.). Proceeding Seminar Nasional Internalisasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan Kompetensi Kerpibadian Pendidikandan Peserta Didik, hlm. 1– 9. Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret. Pustaka Terbitan Berkala dariI nternet Contoh: Penulis A,A.,Penulis B,B., & PenulisC,B. (Tahun). Judul Artikel .Nama Terbitan Berkala, xx, xx- xx. Diperoleh tanggal, bulan, tahun,dari sumber online. Pustaka Berupa Artikel Jurnal Online Akhir-akhiri ni, selain versi hardcopy, sebagian artikel jurnal dapat diperoleh melalui publikasi online. Untuk itu, nama penulis diletakkan paling depan diikuti tahun, judul artikel, pernyataan” (Versielektronik)”, nama jurnal, volume, nomor berkala (dalam kurung), dan nomor halaman. Pada bagian akhir ditambahkan tanggal diakses dan alamat web (cetak hitam dan tanpa garis bawah). Contoh: Utami, S. (2010). Konteks, Acuan, dan Pasrtisipan Disfemisme pada Ujaran Siswa SMP Negeri3 Ungaran (Versielektronik). Jurnal Penelitian Humaniora,11 (1):1-17. Diperoleh 26 Maret 2011, dari http://docs.ums.ac.id/1718/1/1. Reardon,S.F.& Galindo,C. (2009). The Hispanic-White Achievement Gapin Math and Reading in the Elementary Grades .American Educational Research Journal, 46(3):853–891. Diperoleh 13 April2011, dari http://aerj.aera.net. Pustaka Berupa Artikel Surat Kabar Online Jika pustaka berupa artikel dan nama penulisnya, nama penulis diletakkan paling depan diikuti tahun dan tanggal terbit, judul artikel, nama suratkabar

61

(cetak miring), tanggal diakses, dan alamat web. Jika artikel tidak ada nama penulis,nama surat kabar diletakkan paling depan. Contoh: Rizal,S.(2011,4Desember). Nasib Profesor dan Program Doktor diIndonesia. KOMPAS. Diperoleh 4 Desember 2011, dari http://digital.kompas.com TEMPO Interaktif. (2011, 17 Oktober). Belajar Mendongeng bagi Calon Guru. Diperoleh18 Oktober2011, dari http://www.tempointeraktif. com/hg/pendidikan/2011/10/17/brk, 20111017-361691,id.html. Contoh Penyusunan Daftar Pustaka (A-Z) Alisjahbana, S. Takdir. 1995. Puisi Lama. Jakarta: Pustaka Rakyat. ————. 1996. Puisi Baru. Jakarta: Pustaka Rakyat. Alwi, Hasan. dkk. 1997. Tata Bahasa Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka. Anwar, Chairil. 1983. Deru Campur Debu. Jakarta: Dian Rakyat. Damono, Sapardi Djoko. 1994. Hujan Bulan Juni. Jakarta: Grasindo. ————. 2003. Puisi Indonesia Sebelum Kemerdekaan. Jakarta: Pusat Bahasa. Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Pratiwi, Rianta. “Biota Laut” Oceana, Volume XXXi, No. 1, 2006, hlm 27—38. Latif, Yudi. 2009. Menyemai Karakter Bangsa. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara Ketentuan tahun Daftar Pustaka Daftar minimal pustakayang digunakan dalam penulisan skripsi adalah sebanyak 20 daftar pustaka Usia daftar pustaka yang digunakan dalam penulisan skrispi adalah 10 tahun terakhir.

62

BAB IV BAHASA DAN TANDA BACA A. Penggunaan Bahasa Penulisan karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang jelas, tepat, format, dan lugas. Kejelasan dan ketepatan isi dapat diwujudkan dengan menggunakan kata dan istilah yang jelas dan tepat, kalimat yang tidak berbelit-belit, dan struktur paragraph yang runtut.Kelugasan dan keformalan gaya bahasa diwujudkan dengan menggunakan kalimat pasif, kata-kata yang tidak emotif,dan tidak berbunga-bunga. Hindarilah penggunaan kata-kata seperi saya atau kami atau kita. Jika terpaksa menyebutkan kegiatan yang dilakukan oleh penulis sendiri, istilah yang dipakai bukan kami atau saya, melainkan penulis atau oleh peneliti. Namun, istilah penulis atau peneliti seyogyanya digunakan sesedikit mungkin. B. Penulisan tanda baca Penulis tanda baca, kata, dan huruf mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan, pedoman pembentukan istilah, dan kamus (Keputusan mendikbud, nomor 0543a/ 487, tanggal 9 september 1987). Berikut ini beberapa kaidah penting yang perlu diperhatikan. 1. Titik (.), koma (,), titik dua (:), tanda seru (!), tanda tanya (?), dan tanda persen (%) diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya. 2. Tanda kutip (“.....”) dan tanda kurung () diketik rapat dengan huruf dari kata atau frasa yang diapit. 3. Tanda hubung (-) tanda pisah (__), dan garis miring (/) diketik rapat dengan huruf yang mendahului dan mengikutinya. 4. Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil (<), tambah (+), kurang (), kali (), dan bagi (:) diketik dengan spasi atau ketukan sebelum sesudahnya. Akan tetapi, tanda bagi (:) yang dipakai untuk memisahkan tahun penerbitan dengan nomor halaman pada rujukan diketik rapat dengan angka yang mendahului dan mengikutinya. Sedangkan pemenggalan kata pada akhir baris (-) disesuaikan dengan suku katanya.

63

BAB V ARTKEL DAN MAKALAH

Bagian ini memuat pedoman yang berkaitan dengan format dan isi artikel hasil penelitian dan non penelitian, serta makalah panjang dan makalah pendek. A. Artikel Hasil Penelitian Hasil-hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel untuk kemudian di terbitkan dalam jurnal-jurnal memiliki kelebihan-kelebihan dibanding dengan yang ditulis dalam bentuk laporan tehnik resmi. Laporan tehnik resmi memang dituntut untuk berisi hal-hal yang menyeluruh dan lengkap sehingga naskahnya cenderung tebal dan diproduksi dalam jumlah yang sangat terbatas, dan akibatnya hanya kalangan yang sangat terbatas aja yang dapat membacanya. Sebaliknya, hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel biasanya dituntut untuk berisi hal-hal yang penting-penting saja oleh karena, setiap kali terbit, sebuah jurnal memuat beberapa artikel sehingga ruang yang tersedia untuk sebuah artikel terbatas. Jurnal yang diterbitkan oleh suatu fakultas akan dibaca sedikitnya oleh para dosen (dan karyawan) serta mahasiswa tersebut sehingga hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel dijurnal akan memiliki pembaca yang jauh lebih banyak dari pada laporan penelitian teknis resmi. Singkatnya, hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel dalam jurnal akan memberikan dampak akademik yang lebih cepat dan luas dari pada laporan teknis resmi. Ciri Pokok Laporan dalam bentuk artikel ilmiah dibedakan dengan laporan teknik dalam tiga segi, yaitu bahan, sistematika, dan prosedur penulisan. Ciri pokok pertama yang membedakan artikel hasil penelitian dengan laporan penelitian tekinis resmi adalah bahan yang ditulis. Artikel hasil penelitian untuk jurnal yang berisi hal-hal yang sangat penting saja. Bagaimana yang dianggap paling penting untuk disajikan dalam artikel hasil penelitian adalah temuan penelitian, pembahsan hasil/temuan, dan kesimpulannya. Hal-hal selain ketiga hal tersebut cukup disajikan dalam bentuknya yang serba singkat dan seperlunya. Kajian pustaka lazim disajikan untuk mengawali artikel dan sekaligus merupakan suatu pembahasan tentang rsaional penting masalah yang diteliti. Bagian awal ini berfungsi sebagai latar belakang penelitian. Ciri pokok kedua yang membedakan artikel hasil penelitian dengan laporan penelitian teknis resmi adalah sistematika penulisan yang digunakan. Laporan penelitian terdiri atas bab dan subbab, sedangkan artikel dan makalah terdiri atas bagian sub bagian. Bagian dan sub bagian tersebut dapat di beri judul atau tanpa

64

judul. Dalam laporan penelitian teknis resmi, kajian pustaka, lazimnya disajikan dibagian kedua (bab II), yakni setelah bagian yang membahas masalah, pentingnya penelitian hipotesis (jika ada), dan tujuan penelitian. Dalam bagian artikel hasil penelitian, kajian pustaka merupakan bagian awal dari artikel (tanpa judul subbagian kajian pustaka)yang berfungsi sebagai bagian penting dari latar belakang. Kajian pustaka yang sekaligus berfungsi sebagai pembahsan latar belakang masalah penelitian ditutup dengan rumusan tujuan penelitian. Setelah itu, berturut-turut disajikan hal-hal yang berkaitan dengan hal prosdur penelitian, hasil dan temuan penelitian pembahasan hasil, kesimpulan, dan saran. Ada tiga kemungkinan prosedur penulisan artikel hasil penelitian. Pertama, artikel hasil penelitian ditulis sebelum laporan penelitian teknis resmi secara lengkap dibuat. Tujuanya untuk menjaring masukkan-masukkan dari pihak pembaca (masyarakat akademik) sebelum peneliti menyelesaikan tulisan lengkap dalam bentuk laporan penelitian teknis resmi. Masukkan yang diperoleh dari pihak pembaca diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas hasil-hasil/temuan penelitiannya. Kedua artikel hasil penelitian untuk jurnal ditulis setelah laporan penelitian teknis resmi selesai disusun. Prosedur kedua ini berlaku karena pada umumnya menulis laporan penelitian teknis resmi merupakan kewajiban, sedangkan penulisan artikelnya hanya bersifat anjuran. Alternatif ketiga, artikel hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal merupakan satu-satunya tulisan yang dibuat oleh peneliti. Alternatif ketiga ini lazim dilakukan oleh peneliti yang mendanai penelitian sendiri. Bagi penelitian swadana, artikel hasil penelitian dalam jurnal merupakan forum komunikasi yang paling efektif dan efisien. Isi dan Sistematika Penulisan artikel menggunakan sistematika tanpa angka ataupun abjad. Penjelasan lebih rinci disajikan pada bagian IV pedoman ini. Berikut ini disajikan uraian tentang isi artikel hasil penelitian secara umum yang berlaku untuk hasil penelitian kualitatif ataupun kuantitatif. Judul Judul artikel hendaknya informative, lengkap, tidak terlalu panjang tidak terlalu pendek yaitu antara 5-15 kata. Judul artikel memuat variabel-variabel yang diteliti atau kata kunci yang mengambarkan masalah yang diteliti. Nama Penulis Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain apapun. Nama lembaga tempat bekerja peneliti ditulis sebagai catatan kaki dihalaman pertama. Jika lebih dari dua peneliti, hanya nama penelitian utama saja yang dicantumkan dibawa judul: nama peneliti lain ditulis dalam catatan kaki.

65

Sponsor Nama sponsor penelitian ditulis sebagai catatan kaki pada halaman pertama, diletakkan di atas nama lembaga asal peneliti. Abstrak dan Kata kunci Abstrak berisi pernyataan ringkas dan pada tentang ide-ide yang paling penting. Abstrak memuat memuat masalah dan tujuan penelitian, prosedur penelitian (untuk penelitian kualitatif perlu, juga kesimpulan dan implikasi). Tekanan diberikan kepada hasil penelitian. Hal-hal lain seperti hipotesis, pembahasan, dan saran tidak disajikan. Kata kunci adalah kata pokok yang mengambarkan daerah masalah yang diteliti atau istilah-istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan asli berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci sekitar 3-5 buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. dengan kata kunci dapat ditemukan judul-judul penelitian beserta abstraknya dengan mudah. Pendahuluan Pendahuluan tidak diberi judul, ditulis langsung setelah abstrak dan kata kunci. Bagian ini menyajikan bagian pustaka yang berisi paling sedikit 3 gagasan: (1) latar belakang atau rasional penelitian, (2) masalah dan wawasan rencana pemecahan masalah, (3) rumusan tujuan penelitian (dan harapan tentang manfaat hasil penelitian). Sebagai kajian pustaka, bagian ini harus disertai rujukan yang bisa dijamin otoritas penulisan. Jumlah rujukan harus proposional (tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak). Pembahasan keputusan harus disajikan secara ringkas, padat, dan langsung mengenai masalah yang diteliti aspek yang dibahas dapat memecahkan landasan teorinya, segi historinya, atau segi lainnya. Penyajian latar belakang atau rasional penelitian hendaknya sedemikian rupa sehingga mengarah pembaca kerumusan masalah penelitian yang dilengkapi dengan rencana pemecahan masalah dan akhirnya dirumusan tujuan untuk penelitian. Penelitian kualitatif dibagian ini dijelaskan juga fokus penelitian dan uraian konsep yang berkaitan dengan fokus penelitian. Metode Pada dasarnya bagian ini menyajikan bagaimana penelitian dilakukan. Uraian disajikan dalam beberapa paragraph tanpa subbagian, atau dipilih-pilih menjadi subbagian. Hanya hal-hal yang pokok saja yang disajikan. Uraian rinci tentang rancangan penelitian tidak perlu diberikan. Materi pokok bagian ini adalah bagaimana data dikumpulkan, siapa subjek data, dan bagaimana data di analisi. Apabila uraian ini disajikan dalam subbagian, maka subbagian itu antara lain berisi keterangan tentang populasi dan sampel (atau

66

subjek), instrumen pengumpulan data, rancangan penelitian (terutama jika di gunakan rancangan yang cukup kopleks seperti rancangan eksperimental) dan teknis analisi data. Penelitian yang menggunakan alat dan bahan perlu ditulis spesifikasi alat dan bahannya. Spesifikasi alat menggambarkan tingkat kecanggihan alat yang digunakan, sedangkan spesifikasi bahan juga perlu diberikan karena penelitian ulangd dapat berbeda dari penelitian perdana apabila bahan yang digunakan berbeda. Untuk penelitian kualitatif perlu ditambahkan mengenai kehadiran peneliti, subjek penelitian dan informasi beserta cara-cara menggali data penelitian, lokasi penelitian, dan lama penelitian. Selain itu juga diberikan uraian mengenai pengecekan keabsahan hasil penelitian. Hasil Bagian hasil adalah bagian utama artikel ilmiah dan oleh karena itu biasanya merupakan bagian terpanjang. Bagian ini menyajikan hasil-hasil analisi data; yang dilaporkan adalah hasil bersih. proses analisi data (seperti perhitungan statistik) tidak perlu disajikan. Proses pengujian hipotesispun tidak perlu disajikan, termasuk pembandingan antara koefisien yang ditemukan dalam analisi dengan koefisien dalam tabel statistik. Yang dilaporkan adalah hasil analisi data dan hasil pengujian hipotesis.Hasil analisi boleh disajikan dengan tabel atau grafik. Tabel ataupun grafik harus diberi komentar atau dibahas. Pembahasan tidak harus dilakukan pertabel atau grafik. Tabel atau grafik digunakan untuk memperjelas penyajian hasil secara verbal. Apabila hasil yang disajikan cukup panjang, penyajian bisa dilakukan dengan memilih-milih menjadi subbagian-subbagian sesuai dengan penjabaran masalah penelitian. Apabila bagian ini pendek, bisa digabung dengan bagian pembahasan. Untuk penelitian kualitatif, bagian hasil memuat bagian-bagian rinci dalam bentuk subtopik-subtopik yang berkaitan langsung dengan fokus penelitian. Pembahasan Model ini adalah bagian terpenting dari keseluruhan isi artikel ilmiah. Tujuan pembahsan adalah (a) menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian itu dicapai, (b) menafsirkan temuan-temuan, (c) mengintegrasikan temuan penelitian kedalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan, dan (d) menyusun teori baru atau memodivikasi teori yang ada.Dalam menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus disimpulkan hasil-hasil penelitian secara eksplisit. Misalnya dinyatakan bahwa penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan kogintif anak sampai umur 5 tahun. Maka dalam bagian pembahsan haruslah diuraikan pertumbuhan kognitif anak itu sesuai dengan hasil penelitian

67

Penafsiran terhadap temuan dilakukan dengan mengunakan logika dan teoriteori yang ada. Misalnya ditemukan adanya korelasi antara kematangan berpikir dengan lingkungan anak. Hal ini dapat ditafsirkan bahwa lingkungan dapat memberikan masukkan untuk mematangkan proses kognitif anak. Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat sekitar anak termasuk sekolah sebagai tempat belajar.Temuan diintegrasikan kedalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada dengan jalan membandingkan temuan itu dengan temuan peneliti sebelumnya, atau dengan teori yang ada, atau kenyataan di lapangan. Pembandingan harus disertai rujukan. Jika penelitian ini menelaah teori (penelitian dasar), teori yang lama bisa dikonfirmasi atau ditolak, sebagian atau seluruhnya. Penolakan sebagian dari teori haruslah disertai dengan modifikasi teori, dan penolakan terhadap seluruh teori haruslah disertai dengan rumusan teori baru. Untuk penelitian kualitatif, bagian ini dapat pula memuat ide-ide peneliti keterkaitan antara kategori-kategori dan dimensidimensi serta posisi temuan atau penelitian terhadap temuan dan teori sebelumnya. Simpulan dan Saran Kesimpulan menyajikan ringkasan dari uraian yang disajikan pada bagian hasil dan pembahasan. Berdasarkan uraian pada kedua bagian itu, dikembangkan pokok-pokok pikiran yang merupakan esensi dari uraian tersebut. Kesimpulan disajikan dalam bentuk essai, bukan dalam bentuk numerikal. Saran disusun berdasarkan kesimpulan yang telah ditarik. Saran-saran bisa mengacu kepada tindakan praktis, atau pengembangan teoritis dan penelitian selanjutnya. Bagian saran bisa berdiri sendiri. Bagian simpulan dan saran dapat pula disebut bagian penutup. Daftar Pustaka Daftar pustaka harus lengkap dan sesuai dengan rujukan yang disajikan dalam batang tubuh artikel ilmiah. Bahan pustaka yang dimasukan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam batang tubuh artikel. Demikian pula semua rujukan yang disebutkan dalam batang tubuh harus disajikan dalam daftar rujukan. Tata cara penulisan daftar rujukan dapat dilihat pada bagian IV, teknik penulisan.Ketentuan untuk penulisan artikel non penelitian pada dasarnya berlaku juga untuk penulisan makalah pendek (yaitu makalah yang panjangnya tidak lebih dari 20 halaman), kecuali dalam makalah pendek abstrak dan kata-kata kunci tidak harus ada. B. Artikel non Penelitian Istilah artikel non penelitian mengacu pada suatu jenis artikel ilmiah yang bukan merupakan laporan hasil penelitian. Artikel yang termasuk kategori artikel non

68

penelitian antara lain berupa artikel yang menelaah suatu teori, konsep, atau prinsip; mengembangkan suatu model, mendeksripsikan fakta atau fenomena tertentu menilai suatu produk, dan masih banyak jenis yang lain. Karena beragamnya jenis artikel ini, maka cara penyajiannya didalam jurnal sangat bervariasi.Ketentuan untuk penulisan artikel non penelitian pada dasarnya berlaku juga untuk penulis makalah pendek (yaitu makalah yang panjangnya tidak lebih dari 20 halaman), kecuali dalam makalah pendek abstrak dan kata-kata kunci tidak harus ada. Isi dan Sistematika Penulisan artikel menggunakan sistematika tanpa angka ataupun abjad. Penjelasan lebih rinci disajikan pada bagian IV pedoman ini. Sebuah artikel non penelitian berisi hal-hal yang sangat esensial; karena itu biasanya jumlah halaman yang disediakan tidak banyak (antara 10-20 halaman). Unsur pokok yang harus ada dalam artikel non penelitian dan sistematikanya adalah (1) judul artikel, (2) nama penulis, (3) abstrak dan kata kunci, (4) pendahuluan, (5) bagian inti, (6) penutup,dan (7) daftar rujukan. Judul Judul artikel berfungsi sebagai label yang mencerminkan secara tepat inti isi yang terkandung dalam artikel. Untuk itu, pemilihan kata yang dipakai dalam judul artikel hendaknya dilakukan secara cermat. Disamping aspek ketepatanya, pemilihan kata-kata untuk judul perlu juga mempertimbangkan pengaruhnya terhadap daya tarik judul bagi pembaca. Judul artikel sebaiknya terdiri atas 5-15 kata. Nama Penulis Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain apapun. Nama lembaga tempat bekerja peneliti ditulis sebagai catatan kaki dihalaman pertama. Jika lebih dari dua peneliti, hanya nama penelitian utama saja yang dicantumkan dibawa judul: nama peneliti lain ditulis dalam catatan kaki. Abstrak dan Kata Kunci Untuk artikel non penelitian, Abstrak berisi ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secara padat, bukan komentar atau pengantar dari penyunting atau redaksi. Panjang abstrak 50-75 kata dan ditulis dalam satu paragraph. Abstrak diketik dengan spasi tunggal dengan menggunakan format yang lebih sempit dari teks utama (margin kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm). Kata kunci adalah kata pokok yang mengambarkan daerah masalah yang dibahas dalam artikel atau istilah-istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan asli, berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci sekitar 3-5 buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah,

69

dengan kata kunci dapat ditemukan judul-judul penelitian beserta abstraknya dengan mudah. Pendahuluan Berbeda dengan isi pendahuluan didalam artikel hasil penelitian, bagian pendahuluan dalam artikel non penelitian berisi uraian yang mengantarkan pembaca kepada topik utama yang akan dibahas. Oleh karena itu, isi bagian pendahuluan menguraikan hal-hal yang mampu menarik pembaca sehingga mereka “tergiring” untuk mendalami bagian selanjutnya. Selain itu, bagian pendahuluan hendaknya diakhiri dengan rumusan singkat (1-2 kalimat) tentang hal-hal pokok yang akan dibahas. Bagian pendahuluan tidak diberi judul. Bagian inti Judul bagian, dan isi bagian inti sebuah artikel non penelitian sangat bervariasi, tergantung pada topik yang dibahas. Hal-hal yang perlumen dapat perhatian pada bagoian inti adalah perorganisasian isinya, uraian yang lebih rinci mengenai cara pengorganisasian isi dibahas pada paparan berikutnya. Penutup Istilah penutup digunakan sebagai judul bagian akhir dari sebuah artikel non penelitian, jika isinya hanya berupa catatan akhir atau sejenisnya. Jika uraian pada bagian akhir berisi kesimpulan hasil pembahasan pada bagian sebelumnya perlu dimasukkan pada bagian kesimpulan. Kebanyakan artikel non penelitian membutuhkan kesimpulan. Ada beberapa artikel non penelitian yang dilengkapi dengan saran-saran sebaiknya saranya ditempatkan dalam bagian tersendiri. Daftar Rujukan Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam batang tubuh artikel. Daftar rujukan harus lengkap mencakup semua bahan pustaka yang telah disebutkan dalam batang tubuh artikel. Tata cara penulisan daftar rujukan dibahas pada bagian IV, tehnikpenulisan. Pergorganisasi Isi Pergorganisasi isi mencakup pada cara penataan uraian isi yang akan dipaparkan dalam artikel. Isi yang dimaksud dapat berupa fakta, konsep, prosedur, atau prinsip. Tipe isi yang berbeda memerlukan penataan uraian yang berbeda, tergantung pada struktur isinya. Berikut ini adalah langkah yang perlu dilewati untuk menghasilkan pengorganisasian isi artikel yang baik: (1) mengidentifikasi tipe isi yang akan dideksripsikan dalam artikel, (2) menetapkan struktur isi, (3) menata isi kedalam struktur, (4) menata uruaian isi, dan (5) mendeksripsikan isi mengikuti uraian.

70

Pertama, Mengidentifikasi tipe isi yang akan dideksripsikan dalam artikel merupakan langkah paling awal yang perlu dilewati. Isinyang dimaksud yang perlu dikaji secara cermat apakah berupa konsep, prosedur, atau prinsip. Tipe isi dikatakan konsep apabila menekankan uraian tentang “apanya” tipe isi prosedur menetapkan “bagaimana” dan tipe dikatakan prinsip apabila menekankan “mengapa”. Kedua, Menetapkan struktur isi merupakan salah satu langkah lanjutan setelah penetapan tipe isi. Struktur isi mengacu pada kaitan antara isi. Penataan isi artikel tidak perlu memperhatikan sturuktur isinya. Dari struktur isinya akan dapat diketahui isi yang mana yang selanjutnya diuraikan lebih dulu dan isi mana yang diuraikan kemudian, syarat seberapa dalam setiap isi perlu diuraikan. Tipe isi yang berbeda menuntut struktur isi yang berbeda. Apabila isi yang akan diuraikan dalam artikel berupa konsep-konsep, maka isi ini sebaiknya ditata kedalam struktur konseptual. Apabila isi yang akan diuraikan berupa prosedur, maka pebatanya menurut penggunaan struktur prosedural. Apabila isi yang akan diuraikan berupa prinsip tatalah prinsip-prinsip ini ditata kedalam struktur teoritis. Ketiga adalah menata isi kedalam strukturnya. Apabila hasil langkah kedua diatas ternyata mengarah kepembuatan struktur konseptual, maka langkah berikutnya adalah memilih semua konsep penting yang akan diuraikan dan menatanya menjadi suatu struktur yang bermakna, secara jelas menunjukan keterkaitan antar konsep itu. Keempatadalah menata urasan isi. Penata ini dilakukan berpijak pada struktur yang telah dibuat pada langkah ketiga. Pada langkah ini semua konsep, atau prosedur, atau prinsip yang telah dimasukan dalam strukturnya ditata urutan pemaparannya. Beberapa ketentuan penataan uratan yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut. Pertama, paparkan struktur isi, sedapat mungkin, pada bagian paling awal dari artikel. Struktur isi yang memuat bagian-bagian penting artikel dan kaitan-kaitan antar bagian itu perlu dipaparkan pada bagian awal untuk dijadikan kerangka acuan paparan isi yang lebih rinci. Kedua paparkan bagian isi terpenting dibagian pertama. Pada tahap pemaparan isi yang diambil dari suatu struktur, upayakan memaparkan isi yang paling penting pertama kali. Penting tidaknya bagian isi ditentukan oleh sumbangannya untuk memahami keseluruhan isi artikel. Misalnya, jika konsepkonsep yang akan dipaparkan memiliki hubungan prasyarat belajar, maka konsepkonsep yang mempersyarati sebaiknya dipaparkan terlebih dahulu. Ketiga, sajikan isi secara bertahap dari umum kerinci. Isi yang lebih umum sebaiknya disajikan mendahului isi yang lebih rinci. Selain itu, setiap paparan suatu bagian isi sebaiknya selalu ditunjukkan kaitannya dengan bagian isi yang lain. Setelah langkah pertama sampai keempat dilewati, penulis artikel tinggal membuat

71

paparan isi sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam memaparkan isi upaya menggunakan tahapan tingkat umum kerinci secara bertahap. Dengan cara ini, tingkat kajian yang lebih umum akan menjadi pijakan bagian sajian isi yang lebih rinci.

72

BAB VI PENCETAKAN DAN PENJILIDAN

Cara pencetak ini berlaku untuk penulisan skripsi, laporan penelitian, makalah, dan artikel ilmiah. Sedangkan cara penjilidan hanya berlaku untuk skiripsi. Pencetakan Kertas, Bidang Pengetikan, dan Naskah Akhir. Kertas yang digunakan adalah HVS putih, ukuran A4 (21,0 cm 29,7 cm), minimal 70 gram untuk skripsi, dan 60 gram untuk makalah, artikel, dan laporan penelitian. Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi kiri kertas, dan 3 cm dari tepi atas, tepi kanan, dan tepi bawah kertas (lihat lampiran 17). Tiap halaman hendaknya tidak berisi lebih dari 26 baris (untuk teks dengan spasi ganda). Sebuah paragraph hendaknya tidak dimulaipada bagian halaman yang hanya memuat kurang dari tiga baris. Naskah akhir skripsi dan laporan penelitian hendaknya dicetak (di-print) dengan printer deskjet, inkjet atau laser. Jenis Huruf Karya ilmiah hendaknya diketik dengan komputer, menggunakan program Microsoft Word, dengan jenis huruf (font) Time New Roman atau sejenisnya, antara lain Time,dan Dutch. Jenis huruf ini disebut dengan huruf proposional, karena jarak antar huruf tergantung besar-kecilnya huruf tesebut. Misalnya huruf m berukuran lebih besar dari pada i, sehingga jarak antara dua huruf selalu rapat. Jenis huruf ini aman lazim digunakan pada pencetak buku, jurnal, majalah, dan surat kabar. Contoh huruf Time New Roman : Teks ini diketik dengan huruf Time New Roman. Bentuk huruf ini mirip dengan huruf CG Time, Time, dan Dutch (tergantung pada program windows yang digunakan). Ukuran Huruf Bagian-bagian suatu bab untuk skripsi, makalah, dan laporan penelitian menggunakan huruf yang berbeda seperti berikut. 12 point Judul bab, judul subbab, teks induk, abstrak (skripsi), lampiran, dan daftar rujukan, 10 point kutipan blok, abstrak makalah dan artikel, judul tabel, judul bagan/gambar, teks tabel, teks bagan/ gambar, catatan akhir, catatan kaki, indeks, header, footer. Ukuran huruf untuk huruf Traditional Arabic :

73

26 point 18 point

judul bab judul subbab, judul abstrak, judul daftar rujukan, judul tabel, judul gambar, dan judul indeks. teks induk, indeks, dan yang lain.

16 point Modus Huruf Penggunaan huruf bawah normal, miring (italic), tebal (bold), dan garis bawah (underline) sebagai berikut. Normal • Teks induk, abstrak, kata-kata kunci, tabel, gambar, bagan, catatan, lampiran. Miring (italic) • Kata non Indonesia (bahasa asing dan bahasa daerah) • Istilah yang belum lazim • Bagian penting (untuk bagian penting tidak boleh digunakan boldnormal,tetapi boleh italic-bold). • Contoh yang disajikan pada teks utama • Judul subbab peringkat 4 pada alternatif 1 • Judul buku, jurnal, majalah, dan surat kabar dalam teks utama dalam daftar rujukan. Tebal (bold) • Judul bab • Judu; subbab (heading) Garis bawah (underline) • Garis bawah (underline) tidak boleh dipergunakan,kecuali dalam hal-hal yang amat khusus. Garis bawah dipergunakan untuk teks yang dicetak dengan huruf mesin ketik (Courier dan Prestige). Pada teks yang dicetak dengan huruf Time New Roman, garis bawah diganti dengan huruf miring (italic). Spasi Spasi antar baris. Skiripsi, makalah, dan laporan penelitian dicetak dengan spasi 2 (ganda), kecuali keterangan gambar, grafik, lampiran, tabel, dan daftar rujukan dicetak dengan spasi tunggal. Judul bab dicetak turun 4 spasi dari garis tepi atas bidang ketika. Jarak antara akhir judul bab dan awal teks adalah 4 spasi. Jarak antara akhir teks dengan subjudul 3 spasi dan jarak antar subjudul dengan awal teks berikutnya 2 spasi untuk skiripsi dan makalah, dan 1,5 spasiuntuk artikel. Jarak antara satu macam bahan pustaka dengan bahan pustaka lain dalam daftar rujukan menggunakan spasi ganda (2 spasi).

74

Spasi antar kata Spasi antara dua kata tida boleh terlalu renggang.spasi yang dibolehkan maksimal sama dengan ukuran satu huruf. Tepi kanan boleh rata (full justification) atau tidak rata. Jika tepi kanan rata (full justification), harap diupayakan spasi antar kata cukup rapat. Agar spasi antarkata cukup rapat, kata yang terletak dipinggir jika perlu diputus menurut suku katanya (fasilitas hyphenation diaktifkan : on) mengikuti kaidah bahasa indonesia yang baku. Berikut contoh teks dengan spasi antar kata rapat dan kurang rapat. Tanda Pisah dan Bulit Tanda pisah (dash) dalam huruf proposional (seperti Time New Roman) dinyatakan dengan satu garis panjang (--), dan tidak boleh dinyatakan dengan 2 garis pendek (---) seperti pada huruf Courier dan Pestige. Tanda pisah hendanya rapat (tidak diberi spasi) dengan kata yang mendahului dan mengikutinya. Tanda bukti nonherarkis dengan garis pendek (-) tidak boleh digunakan,dan hendaknya dinyatakan dengan tanda built (berbentuk built (berbentuk bulat atau persegi : dan ). Perhatikan contoh berikut. Paragraph dan Penomoran Awal paragraph dimulai 1,2cm dari tepi kiri bidang pengetikan. Sesudah tanda baca titik, titik dua, titik koma, hendaknya diberi satu ketukan kosong. Lambang-lambang huruf yunani dan yang tidak dapat ditulis dengan komputer hendaknya ditulis tangan secara rapi dengan tinta hitam. Bilangan hendaknya ditulis dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat. Bagian awal skripsi diberi nomor halaman angka romawi kecil di tengah bagian bawah, sedangkan nomor halaman pada bagian inti dan bagian penutup skiripsi dengan angka arab di kanan atas, kecuali nomor halaman bab baru yang ditulis di tengah bagian bawah halaman. Nomor halaman untuk lampiran ditulis dengan menggunakan angka arab, disudut kanan atas, melanjutkan nomor halaman sebelumnya. Penjilidan Ketentuan mengenai penjilidan yang dikemukakan disini hanya berlaku untuk skripsi; sedangkan penjilidan dan makalah diatur oleh dosen yang memberi tugas. Skripsi, harus dijilid dengan menggunakan karton tebal. Pada punggung skripsi hendaknya dimuat nama penulis dan judul. Skripsi dijilid sebanyak tiga eksemplar (satu untuk program studi, satu untuk perpustakaan pusat, dan satu untuk arsip penulis).

75

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 : Contoh Sampul Luar Skripsi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS IIA SMAN 2 KOTA BIMA TAHUN PELAJARAN2016/2017

SKRIPSI OLEH Nama Mahasiswa NPM.

SEKOLAH TINGGI KEGURUANDAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) BIMA JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI APRIL 2017

76

Lampiran 2 : Contoh Logo STKIP Bima

77

Lampiran 3: Contoh Sampul Dalam PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS IIA SMAN 2 KOTA BIMA TAHUN PELAJARAN2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu Program Studi Pendidikan Ekonomi

OLEH NAMA MAHASISWA NPM.

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) BIMA JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI APRIL 2017

78

Lampiran 4: Contoh Lembar Persetujuan Pembimbing Skripsi

Skripsioleh --------------ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

Bima, --------------- 20 Pembimbing 1,

Nama Lengkap Dengan Gelar NIDN/NIP :

Bima,--------------- 20 Pembimbing II,

Nama Lengkap Dengan Gelar NIDN/NIP :

Mengetahui: Ketua program Studi Pendidikan Ekonomi

(-------------------------) NIDN/ NIP :

79

Lampiran 5: Contoh Lembar Persetujuan dan Pengesahan Skripsi Skripsi oleh-------------ini telah dipertahankan didepan dewan penguji Pada tanggal 17 Mei 2017

Tim Penguji

1. (Nama Lengkap)...............,Ketua NIP/NIDN

(..........................)

2. (Nama Lengkap)...............,Sekertaris NIP/NIDN

(..........................)

3. (Nama Lengkap).................Anggota NIP/NIDN

(.........................)

4. (Nama Lengkap).................Anggota NIP/NIDN

(..........................)

Mengesahkan, Ketua SKIP Bima,

(Dr. Amran Amir, M.Pd) NIP /NIDN:

80

Lampiran 6 : Contoh Abstrak Skripsi ABSTRAK Agustina Neli. 2016. Penerapan Model pembelajaran Kooperatif Jigsaw Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas IIA SMAN 2 Kota Bima Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Bima, Pembimbing 1 Dr. Amran Amir, M.Pd.Pembimbing II, Drs. Juwanda Mansyur, M.Pd. Kata kunci: Hasil belajar, Kooperatif, Jigsaw Telah dilakukan Penelitian di Kelas IIA SMAN 2 Kota Bima Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui pembelajaran menggunakan pendekatan koperatif jigsaw. Penelitian ini untuk menguji hipotesis yang berbunyi bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa melalui pembelajaran menggunakan pendekatan kooperatif jigsaw di kelas II A SMAN 2 Kota Bima tahun pelajaran 2017/2017. Beradasarkan analisis data dengan mengunakan ujin t atau test dapat disimpulkan bahwa terhadap peningkatan hasil belajar siswa melalui pembelajaran mengggunakan pendekatan koorpoertif jigsaw di kelas II A SMAN Kota Bima tahun pelajaran 2016/2017. Hal ini dibuktikan dengan uji hipotesa yang menunjukkan hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesa alternatif ( Ha) diterima atau dengan kata lain, nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel pada taraf signifikan 5% atau taraf kepercayaan 95% (3,97 >1.98). Meskipun diterima pada taraf kepercayaan 90%, akan tetapi adaa kemungkinan terdapat kesalahan 5%. Kesalahan tersebut, dimungkinkan berasal dari kurang optimalnya pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran. Bertolak dari hasil penelitian dan kesimpulan dalam studi tindakan ini maka disarankan pada guru kelas II A SMAN 2 Kota Bima hendaknya menggunakan pendekatan koorporatif Jigsaw dalam pembelajaran matematika. Disarankan bagi para peneliti selanjutkan, agar lebih dapat mengoptimalkan dan mengembangkan model pembelajaran kooperatif Jigsaw dalam setiap pembelajaran.

81

Lampiran 7: Contoh Pernyataan Keaslian Skripsi SURAT PENYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Saya yang bertandatangan dibawah ini : Nama : NPM : Program Studi : Judul Skripsi : Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Pernyataan ini saya buat dengan kesadaran sendiri dan tidak atas tekanan ataupun paksaan dari pihak maupun demi menegakan integritas akademik di institusi ini. Dan apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran atas karya skripsi, saya bersedia menerima sanki yang diberikan oleh institusi. Bima,……. Saya yang menyatakan Materai Rp.6.000,-

(_____________)

82

Lampiran 8: Contoh Halaman Motto

Motto : “Tidak ada kekayaan yang melibihi akal, dan tidak ada kemiskinan yang melebihi kebodohan, junjung tinggi kecerdasan, hindari kobodohan.”

83

Lampiran 9 : Contoh Daftar Isi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .....................................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................................... iii ABSTRAK ...................................................................................................................................iv KATA PENGANTAR .................................................................................................................. v DAFTAR ISI................................................................................................................................vi DAFTAR TABEL ..................................................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ viii DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................................................ix BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 3 B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian ......................................................................................................... 4 D. Kegunaan Penelitian .................................................................................................... 4 E. Hipotesis Penelitian ..................................................................................................... 4 F. Definisi Istilah.............................................................................................................. 5 BAB IIKAJIAN PUSTAKA ....................................................................................................... 6 A. Kajian Teori ............................................................................................................... 11 B. Kerangka berpikir ...................................................................................................... 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................................ 41 C. Rancangan dan Jenis Penelitian ................................................................................ 42 D. Populasi dan Sampel .................................................................................................. 43 E. Instrumen Penelitian .................................................................................................. 44 F. Teknik pengumpulan data .......................................................................................... 45 G. Pengujian Instrumen Penelitian ................................................................................. 45 H. Teknik Analisi Data ................................................................................................... 46 BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASA.............................................................. 47 C. Deskripsi Data ............................................................................................................ 48 D. Analisis / Pengujian Hipotesis ................................................................................... 50 E. Pembahasan................................................................................................................ 54 BAB V PENUTUP...................................................................................................................... 55 A. Kesimpulan ............................................................................................................... 56 B. Saran – saran ............................................................................................................. 57 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 59

84

Lampiran 10: Contoh Kata Pengantar Skripsi KATA PENGANTAR Alhamdulillah Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan rahim-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Pengaruh Penerapan Metode Demonstrasi Terhadap Peningkatan Daya Serap Belajar Siswa Mata Pelajaran Sosiologi di SMAN 3 Kota Bima Tahun Pembelajaran 2016/2017 Skripsi ini disusun Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihakpihak yang telah memberikan bantuan dalam memyelesaikan skripsi ini, khususnya kepada yang terhormat: 1. Ketua Yayasan IKIP Bima yang telah memimpin dengan penuh rasa tanggung jawab sehingga fasilitas kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan baik. 2. Bapak Dr. Amran Amir, M.Pd selaku Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima yang telah memberikan ijin penelitian serta menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang terselesaikannya skripsi ini. 3. Bapak Tasrif, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi yang banyak berperan dalam proses akademik. 4. Bapak Drs. Darwis, HAR, M.Si selaku Pembimbing Utama yang dengan penuh keikhlasan memberikan bimbingan, petunjuk dan nasehat sehingga penulisan skripsi ini selesai. 5. Bapak Buana Bima Fikri, SH, selaku Pembimbing Kedua, yang penuh dengan kesabaran dan keikhlasan membembimbing serta memberikan pengarahan sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan baik dan benar. 6. Kepada bapak/ibu dosen STKIP Bima, Khususnya dosen pembimbing sosiologi yang telah banyak memberikan bantuan dan arahan kepada penulis dalam menulis skripsi ini. 7. Staf administrasi dan seluruh karyawan STKIP Bima baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah melayani mulai dari masuk di STKIP Bima sampai selesainya proses akademik. 8. Bapak Kepala sekolah SMA Negeri 3 Kota Bima,yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian disekolah. 9. Pegawai dan Staf SMA Negeri 3 Kota Bima, atas bantuannya selama penulis melakukan penelitian ini. 10. Kedua orang tuaku, ayahanda Samsudin dan Ibunda Safinah, serta saudara-saudaraku tercinta. 11. Semua pihakyang telah banyak membantu yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Akhirnya penulis berdo’a .semoga Allah SWT memberikan limpahan rahmat dan balasan yang setimpal atas peranan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, berkenaan dengan itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, Amin. Penulis, Mahasiswa

85

Related Documents

Pedoman Kti
May 2020 24
Pedoman Kti Acc.pdf
November 2019 17
Pedoman Kti Ta 1819 Rpl.doc
December 2019 11
Kti
October 2019 77
Kti
June 2020 39
Pedoman
August 2019 96

More Documents from "Puskesmas Talang betutu"

Bab I.rtf
November 2019 7
Bab I Fix (2).rtf
November 2019 14
Daftar Pustaka Revisi.rtf
November 2019 12
Pedoman Kti Acc.pdf
November 2019 17
Sampul Etha.docx
November 2019 9