Pbl Blok 23.pptx

  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pbl Blok 23.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 747
  • Pages: 19
Diagnosis dan Tata Laksana Pasien Usia 41 tahun dengan Konjungtivitis Viral ODS Joseph John Rivaldo F2 102016189

Skenario 6 Seorang laki-laki usia 41 tahun, datang ke poli umum dengan keluhan utama kedua mata gatal dan berair sejak 3 hari yang lalu. “Rumusan Masalah”

Etiologi Differentia l Diagnosis

Epidemiol ogi Patogenesi s

Working Diagnosis Pemeriksa an Penunjang Pemeriksa an Fisik Anamnesis

R M Komplikas i

Gejala Klinis Penatalaksa naan Pencegaha n

Prognosis

Hipotesis

Konjungtivitis Viral Akut

Anamnesis Keluhan : - mengeluh kedua mata gatal dan berair sejak 3 hari yang lalu - mata merah (+) - sekret jernih dan kental - demam (-) - bengkak pada kelopak mata - batuk dan pilek - ada teman kerja sakit mata

Pemeriksaan Fisik Tes Ketajaman Penglihatan Tes Konfrontasi Reaksi Pupil Pergerakan Bola Mata Inspeksi Kelopak Mata Oftalmoskopi (Funduskopi)

Pemeriksaan Penunjang Pewarnaan Gram Uji Fluoreisen Uji Fistel Uji Sensitabilitas Kornea Uji Plasido Uji Biakan & Sensitivitas

Diagnosis Kerja Konjuntivitis viral akut Konjungtivitis virus adalah penyakit umum yang dapat disebabkan oleh berbagai jenis virus, dan berkisar antara penyakit berat yang dapat menimbulkan cacat hingga infeksi ringan yang dapat sembuh sendiri

Diagnosis Banding Anamnesis

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang

Tanda & gejala Onset

Viral akut

Bakterial akut

Mata merah Sekret

+ Air, serous

+ + Purulen, mukopurulen, Air hiperpurulen

Visus Riwayat kontak

Normal +

Normal +

Normal + (thd alergen)

Riwayat trauma

-

-

-

Gatal Kelopak lengket

+ -

+ ++

+++ -

Demam

kadang

kadang

Tidak pernah

Limfadenopati preaurikuler Edema palpebra

+

jarang

_

+

+

+

Perdarahan subkonjungtiva Injeksi konjungtiva

+

-

-

+

+

+

Folikel + + Membran +/+/Pewarnaan Gram sekret Tidak ditemukan kuman Ditemukan mata penyebab penyebab Pewarnaan Giemsa sekret mata

Limfosit dan monosit

Leukosit PMN

Alergik Periodic

kuman Tidak ditemukan kuman penyebab Eosinofil dan basofil

Manifestasi Klinis Demam faringokonjungtiva Keratokonjungtivitis epidemik Konjungtivitis herpetik Konjungtivitis hemoragik epidemik akut

Etiologi Infeksius Bakteri Virus Parasit Fungi

Non-infeksius Iritasi persisten Alergi terhadap suatu bahan tertentu Bahan kimia atau iritan Tidak jelas, seperti sindrom Steven-Johnson dan psoriasis

Epidemiologi Konjungtivitis virus adalah penyakit mata umum di Amerika Serikat dan seluruh

dunia. Karena begitu umum dan banyak kasus yang tidak dibawa ke klinik atau rumah sakit, statistik yang akurat pada frekuensi penyakit ini tidak tersedia.

Konjungtivitis viral tidak mempunyai predileksi jenis kelamin, dapat terjadi pada

laki-laki dan perempuan dengan perbandingan yang sama.

Konjungtivitis viral dapat mengenai semua umur, tergantung dari etiologi virus

penyebab.

Biasanya, adenovirus menyerang pasien usia 20-40 tahun. Virus herpes simpleks dan infeksi varisela-zoster primer biasanya mengenai anak

kecil dan bayi. Herpes zoster oftalmikus berasal dari reaktivasi infeksi laten virus varisela-zoster dan dapat muncul pada semua usia.

Patofisiologi Agen perusak  cedera pada konjungtiva  edema epitel dan Kematian sel eksfoliasi  kemosis dan folikel sel radang bermigrasi dari stroma ke permukaan  eksudat  lengket dengan palpebra  gatal dan merah  Timbu gejala peradangan yang lain

Komplikasi Jika penyakit ini diabaikan dan tidak dibiarkan tidak diobati dalam waktu yang lama, maka akan menimbulkan komplikasi seperti keratokonjungtivitis dan blepharitis.

Pencegahan  Istirahat yg cukup, sebisa mungkin menghindari menggunakan komputer/handphone.  Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan sesudah membersihkan atau

mengoleskan obat, penderita harus mencuci tangannya bersih-bersih.

 Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani mata yang sakit.  Jangan menggunakan handuk atau lap bersama dengan penghuni rumah lain.  Gunakan lensa kontak sesuai dengan petunjuk dari dokter dan pabrik pembuatnya,

Mengganti sarung bantal dan handuk dengan yang bersih setiap hari.

 Handuk dan saputangan dengan orang lain.  Usahakan tangan tidak megang-megang wajah (kecuali untuk keperluan tertentu).  Hindari mengucek-ngucek mata.  Bagi penderita konjungtivitis, hendaknya segera membuang tissue atau sejenisnya

setelah membersihkan kotoran mata.

Tatalaksana parasetamol oral (tablet atau sirup) dengan dosis untuk anak usia 6-12 tahun

yaitu 150-300 mg/kali dengan maksimum 1.2 g/hari, diberikan 3 kali sehari selama 3 hari.

antibiotika spektrum luas, sulfasetamid dapat dipergunakan untuk

mencegah infeksi sekunder. Sulfasetamid dapat diberikan dalam bentuk tetes mata 10% (atau salep mata 10%), diberikan 4 kali sehari 1-2 tetes pada masing-masing mata.

Bila ada alergi sulfa, dapat digunakan tetes mata gentamisin 0.3% (atau salep

mata 0.3%) setiap delapan jam.

Prednisolon 0.5% empat kali sehari diperlukan untuk konjungtivitis

adenovirus yang terdapat membran atau pseudomembran. 7

Prognosis Prognosis dari konjungtivitis viral akut ini biasanya baik karena konjungtivitis viral akut umumnya bisa sembuh sendiri, tetapi untuk menghindari terjadinya infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik, Infeksi biasanya sembuh spontan dalam 2-4 minggu.

Kesimpulan Hipotesis diterima Berdasarkan bahasan yang telah dilakukan, pasien menderita penyakit konjungtivitis viral stadium akut

Sekian & Terima Kasih

Related Documents

Pbl Blok 26.docx
May 2020 11
Pbl Blok 23.docx
May 2020 10
Pbl Blok 23.pptx
October 2019 15
Pbl Blok 13.docx
June 2020 5