Paper Ginekologi Kista Ovarium
Disusun oleh : Endah Tri Astuti 71150891099 Pembimbing: dr. H. Anwar Siregar, Sp.OG
Definisi Suatu jenis tumor berupa kantong abnormal yang berisi cairan yang terdapat pada ovarium. Dapat di temukan dengan ukuran kecil atau pun besar, kistik atau pun padat, dan jinak atau pun ganas.
Insidensi Angka kejadian kista ovarium sering terjadi pada wanita berusia produktif. Jarang sekali di bawah umur 20 maupun di atas 50 tahun. Kista ovarium ditemukan pada hamper semua wanita premenopause dan pada 18 % wanita post menopause. Insiden yang sering terjadi pada wanita usia 30-54 tahun dan paling tinggi adalah wanita dengan kulit putih.
Klasifikasi Kistoma ovarii simpleks
Neoplastik
Kistadenoma ovarii musinosum Kistadenoma ovarii serosum Kista dermoid
Kista Ovarium
Kista Folikel Kista Korpus luteum Non Neoplastik
Kista teka lutein Kista inklusi germinal Kista endometrosis
Etiologi Penyebab pasti dari penyakit kista ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetai faktor pemicunya adalah faktor hormonal.
Faktor Resiko
Gangguan keseimbangan hormone Riwayat kista ovarium sebelumnya Retapi tamoxifen pada kanker mammae Pada pengobatan infertilitas Gaya hidup yang tidak sehat (merokok) Gangguan siklus haid Pemakaian alat kontrasepsi hormonal
Manifestasi klinis •
Kram perut bawah atau nyeri panggul yang timbul tiba-tiba
•
Siklus haid tidak teratur
•
Perut bawah sering terasa penuh atau tertekan
•
Nyeri haid yang luar biasa, bahkan terasa hingga ke pinggang
belakang. •
Nyeri saat senggama
•
Gangguan miksi
•
Mual dan muntah
•
Perut sering kembung
•
Rasa nyeri atau keluar flek darah dari vagina
Diagnosis
Patologi anatomi
• Untuk memastikan tingkat keganasan dari tumor ovarium
Komplikasi
Penatalaksanaan Observasi pada kista yang tidak memberikan gejala/keluhan pada penderita dan yang besarnya tidak lebih 5 cm. tidak jarang tumor tersebut mengalami pengecilan secara spontan dan menghilang, maka cukup di observasi selama 2-3 bulan. Jika selama waktu observasi dilihat peningkatan dalam pertumbuhan kista tersebut, maka dapat mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan besar kista itu bersifat neoplastik, dan dapat dipertimbangkan untuk pengobatan operatif. 1.
2.
Operasi jika kista membesar, maka dilakukan tindakan pembedahan. Tindakan operasi pada kista ovarium neoplastic yang tidak ganas ialah pengangkatan kista dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung kista. Akan tetapi, jika kistanya besar atau ada komplikasi, perlu dilakukan pengangkatan ovarium, biasanya disertai dengan pengangkatan tuba. Jika terdapat keganasan, operasi yang lebih tepat ialah histerektomi dan pengangkatan tuba bilateral.
Laporan Kasus IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. R Umur : 32 Tahun Agama : Islam Suku : Batak Pekerjaan : IRT Pendidikan : SMA Alamat : Anggoli Tapanuli Tengah No RM : 25-34-60 Tanggal masuk: 15-10-2016 Pukul : 09.00 WIB
Identitas Suami Nama suami : Tn. J Umur : 42 Tahun Agama : Islam Suku : Batak Pekerjaan : Petani Pendidikan : SMA Alamat : Anggoli Tapanuli Tengah
ANAMNESA Ny.R, 32 tahun, P2A0, menikah satu kali usia 22 tahun, Batak, Islam, IRT, SMA, i/d Tn.J, 42 tahun, Batak, Islam, SMA, Petani. Pasien datang ke VK dengan: Keluhan Utama : Teraba benjolan pada perut Telaah : Hal ini disadari os sejak ± 2 bulan yang lalu yang dirasakan semakin lama semakin membesar. Saat ini, benjolan berukuran sebesar kepala bayi. Nyeri pada perut (-). Riwayat perdarahan dari kemaluan (-). Riwayat perdarahan diluar siklus haid (-). Riwayat perdarahan memanjang (-). Campur berdarah (). Riwayat keputihan (-). Riwayat penurunan BB (+). Nafsu makan menurun (+), mual muntah (-). BAK (+) normal, BAB (+) normal.
RPT/RPO: - / -
Riwayat Menstruasi : Menarche usia Siklus Lama haid Banyak darah dalam sehari Dismenorea Metrorrhagia Menorrhagia Spotting Darah beku Contact bleeding Climacterium Menopause
: 13 tahun : Teratur, 28 hari : 6 hari : 2-3 kali ganti pembalut : (+) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-) : (-)
Keputihan Jumlah : sedikit Warna : jernih Bau : (-) Konsistensi : encer Gatal (Pruritus vulvae) : (-)
Kehamilan dan persalinan yang lalu : P2A0 1. Anak laki-laki, aterm, BBL 3.100 gr, PSP, klinik, bidan, hidup, 18 tahun. 2. Anak laki-laki, aterm, BBL 3100 gr, PSP, klinik, bidan, hidup, 10 tahun.
Seksual/ Perkawinan: Umur kawin : Istri : 22 Tahun Suami : 32 tahun Lama Kawin : 10 tahun Kemandulan : (-) Frigiditas/Vaginismus : Tidak ada Libido : Tidak ditanyakan Frekwensi coitus :Tidak ditanyakan Orgasmus : Tidak ditanyakan Dispareunia :Tidak ada Keluarga Berencana : Ya Cara dan Lamanya : Suntik KB / 1 bulan
Gizi dan Kebiasaan Nafsu makan : Sedang Perubahan berat badan : Sedang Merokok / Suntil : Tidak Alkohol : Tidak Kebiasaan makan obat :Tidak Obat-obat yang di masukan ke dalam vagina : Tidak
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat penyakit Jantung : (-) Riwayat penyakit Paru : (-) Riwayat penyakit Genitalia : (-) Riwayat Pembedahan : (-) Riwayat hipertensi : (-) Riwayat Penyakit hati : (-) Riwayat Penyakit Ginjal : (-) Riwayat Penyakit kelamin : (-) Riwayat Penyakit DM : (-)
Pengobatan penyinaran : Tidak dilakukan Operasi-operasi terdahulu tidak ada: Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK Status Present Sens : CM TD : 120/80 mmHg HR : 86 x/i RR : 20 x/i T : 36,50 C TB : 155 cm BB : 63 kg
Anemis : (-/-) Ikterik : (-/-) Dyspnoe Sianosis : (-) Oedem : (-)
: (-)
Status Lokalisata Kepala : Dalam Batas Normal Leher : KGB tidak teraba, TVJ normal Thorax : Cor : Bunyi Jantung normal, reguler, Bunyi Jantung Tambahan (-) Pulmo : Suara pernapasan vesikuler, suara tambahan (-) Kelenjar – kelenjar supra / intra clavikula = tidak teraba Mamae : DBN
Abdomen : Membesar Simetris / Asimetris Meteorismus Soepel Asites Defense Musculaire Peristaltik Usus Hepar Lien Tumor: Besarnya Mobilitas Konsistensi Permukaan Nyeri tekan
: (+) Shitting Dullness : (-) :Simetris : (-) : (+) : (-) : (-) : (+)N : Tidak Teraba : Tidak Teraba
: sebesar kepala bayi dengan batas atas setengah pusat dan batas bawah setengah simfisis pubis : mobile : kistik : rata : (-)
STATUS GINEKOLOGI: PEMERIKSAAN DALAM Inspeculo : Portio Erosi : (-) Polip Ectropion : (-) Bunga kol (exophytik) Laserasi : (-) Leukoplakia Ovula Naboti : (-) Schiller test Darah : (-)
: (-) : (-) : (-) : (-)
Vaginal Toucher Uterus Portio Posisi : Anteflexi Bentuk : Licin Besarnya : kepalan tangan (N) Pembukaan : (-) Mobilitas : Mobile Contact Bleeding : (-) Konsistensi : Kenyal, permukaan rataSakit waktu digerak : (-) Nyeri Tekan : (-)
Parametria : tidak teraba Adnexa kanan : tidak teraba massa Adnexa kiri :Teraba massa Besar : sebesar kepala bayi Konsistensi : kistik Mobilitas : mobile Permukaan : rata Nyeri Tekan : (-) Cavum Douglas Douglas Crise : (-) Menonjol / Tidak : tidak menonjol Vagina: Dinding : normal Tanda – Tanda Peradangan : (-) Sekret : (-) Massa : (-) Darah : (-)
Pemeriksaan Sekret Vagina Langsung : Tidak Dilakukan Pemeriksaan Kultur : Tidak Dilakukan Pemeriksaan Pemeriksaan Rekto Vaginal : Tidak dilakukan pemeriksaan PAP’S SMEAR: Diambil tanggal : Tidak Dilakukan Pemeriksaan Hasil : Tidak Dilakukan Pemeriksaan Anjuran : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Radiologi Thorax :Cor/PulmoDalam Batas normal Abdomen : Tidak Dilakukan Pemeriksaan BNO-IVP : Tidak tampak kelainan tractus urinarius USG-TAS: Kandung Kemih : terisi baik Uterus : antefleksi, UK 6,3 x 4,61cm Adnexa : hipoechoic sinistra, ukuran tidak terukur Cairan Bebas : (-) Kesan : Kista ovarium musinosum sinistra
Pemeriksaan Tambahan : Laparoskopi :Tidak Di Lakukan Pemeriksaan Pungsi : - Asites :Tidak Di Lakukan Pemeriksaan -Cavum Douglas : Tidak Di Lakukan Pemeriksaan
Pemeriksaan Skrining Kanker (15/10/2016): Hasil
Satuan
Ca – 125:
8,7
Nilai Normal
U/mL
0-35
Hasil laboratorium tanggal 15-10-2016 pukul 12.54wib Hematologi Darah rutin
Nilai
Nilai Rujukan Satuan
Hemoglobin
14,5
12 – 16
4,8
3,9 - 5,6
Hitung eritrosit
g/dl 10*5/µl
Hitung leukosit
10.700
4,000- 11,000
/µl
Hematokrit
44,7
36-47
%
150,000-450,000
/µl
Hitung trombosit
316,000
Index eritrosit MCV
92,4
80 – 96
fL
MCH
29,9
27 – 31
pg
MCHC
32,4
30 – 34
%
Eosinofil
1
1 – 3
%
Basofil
0
0 – 1
%
N.Stab
0
2– 6
%
N. Seg
65
53–75
%
Limfosit
29
20–45
%
Monosit
5
4–8
%
LED
11
0-20
Hitung jenis leukosit
Kimia Klinik Glukosa Darah Sewaktu
Satuan : 90 mg/dL
mm/jam
Nilai Rujukan < 140
DIAGNOSA Kista Ovarium Musinosum Sinistra RENCANA TINDAKAN Kistektomi pada tanggal 16 Oktober 2016, pukul 07.30 WIB Lapor supervisor dr. H. M. Haidir Sp.OG Follow up Pre Operasi tanggal 15/10/2016 pukul 16.00 WIB S
: visite pre operasi
O
: sens : compos menti
sanemis
: -/-
TD : 150/90 mmHg
ikterik
: -/-
SL
HR : 88 x/I
sianosis
:-
RR : 20 x/I
dyspnoe
:-
T : 37,00C
oedem
:-
: Abdomen P/V
: soepel, peristaltic (+) : (-)
BAK
: (+) N
BAB
: (+) N
A
: Kista ovarium musinosum Sinistra
P
: Operasi terjadwal
Persiapan: • SIO dan Informed consent • Pasang IV line (RL 20 gtt/i) • Buat resep obat ketorolac, ondansetron, ranitidine untuk pramedikasi • Pemasangan kateter • Hasil cek darah rutin, KGD ad random, RFT, LFT, EKG terlampir • Konsul anestesi • Puasa 8 jam sebelum operasi • Personal hygiene • Berdoa
LAPORAN OPERASI (KISTEKTOMI) Operator: dr.H. M. Haidir, Sp.OG Tanggal: 16/10/2016 pukul 07.30 WIB s/d 09.00 WIB Ibu dibaringkan di meja operasi dengan infuse dan kateter terpasang baik. Dilakukan spinal anestesi, dilakukan tindakan antiseptik dan aseptik dengan betadine dan alkohol 70% pada dinding abdomen kemudian ditutup dengan duk steril kecuali lapangan operasi. Dibawah spinal anastesi dilakukan insisi midline mulai dari kutis, subkutis. Dengan menyisipkan pinset anatomi dibawahnya, fascia digunting kekanan dan kekiri otot dikuakkan secara tumpul. Peritoneum dijepit dengan klem, diangkat lalu digunting keatas dan kebawah evaluasi cavum abdomen.Tampak kista ovarium kiri sebesar kepala orang dewasa, diputuskan untuk dilakukan kistektomi unilateral. Tampak uterus dalam batas normal. Evaluasi perdarahan kesan tidak ada perdarahan. Cavum abdomen dibersihkan dengan kassa kemudian dinding abdomen ditutup lapis demi lapis. Luka operasi dibersihkan dan ditutup supratul, kasa steril dan hipavix. Operasi selesai. KU Post operasi: stabil Intruksi : Awasi kesadaran, vital sign, tanda tanda perdarahan
Terapi: IVFD RL 20 gtt/i Inj. Ceftriaxon 1gr/12jam Inj. Gentamicyn 80mg/8jam Inj. Ketorolac 30mg/8jam Observasi tanda vital dan tanda-tanda perdarahan selama 2 jam post operasi Follow up 2 jam Post operasi di Recovery Room: Keadaan umum : tampak sakit 15 menit pertama TD : 130/80 mmHg HR : 90 x/i RR : 24 x/i Perdarahan :15 menit kedua TD : 140/100 mmHg HR : 20 x/i RR : 22 x/i Perdarahan :-
15 menit ketiga TD : 120/90 mmHg HR : 80 x/i RR : 22 x/i Perdarahan :15 menit keempat TD : 130/80 mmHg HR : 80 x/i RR : 22 x/i Perdarahan :-
30 menit kelima TD : 120/80 mmHg HR : 80 x/i RR : 22 x/i Perdarahan :30 menit keenam TD : 120/80 mmHg HR : 80 x/i RR : 22 x/i Perdarahan :-
Setelah 2 jam di ruang recovery room keadaan pasien stabil maka pasien di bawa kembali ke ruangan.
Rencana : Cek darah rutin 2 jam post operasi
PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI (16 Oktober 2016): Makroskopis: Diterima jaringan ovarium dengan diameter 40 cm, warna putih keabuan, pada pemotongan tampak cairan kuning keruh. Mikroskopis: sediaan jaringan dari ovarium tampak gambaran kista yang dilapisi oleh epitel torak dengan inti dan kromatin masih dalam batas normal. Stroma terdiri dari jaringan ikat. Kesimpulan: Suatu Cyst Adenoma Musinosum Ovarii.
Hasil laboratorium tanggal 16-10-2016 pukul 12.49wib Hematologi Darah rutin
Nilai
Nilai Rujukan Satuan
Hemoglobin
13.6
12 – 16
g/dl
Hitung eritrosit
4.5
3,9 - 5,6
10*6/µl
Hitung leukosit
18.000
4,000- 11,000
/µl
Hematokrit
41,3
36-47
%
150,000-450,000
/µl
Hitung trombosit
270,000
Index eritrosit MCV
92,4
80 – 96
fL
MCH
30,3
27 – 31
pg
MCHC
32,9
30 – 34
%
Eosinofil
1
1–3
%
Basofil
0
0–1
%
N.Stab
0
2– 6
%
N. Seg
80
53–75
%
Limfosit
14
20–45
%
Monosit
5
4–8
%
Hitung jenis leukosit
Follow up Post Operasi tanggal 17/10/2016 pukul 06.00 WIB
Follow up Post operasi tanggal 16/10/2016 pukul 09.00 WIB S
:-
O
: sens : compos mentis
anemis
: -/-
S
: tampak lemah
O
: sens : compos mentis
anemis
: -/-
TD : 120/70 mmHg
ikterik
: -/-
TD : 140/90 mmHg
ikterik
: -/-
HR : 76 x/I
sianosis
:-
HR : 84 x/I
sianosis
:-
RR : 20 x/I
dyspnoe
:-
oedem
:-
RR : 20 x/I 0
T : 36,8 C SL
dyspnoe
:-
oedem
:-
T SL
: Abdomen : soepel, peristaltic (+)
: 36,40C
: Abdomen
: soepel, peristaltic (+)
P/V
: (-)
L/O
: Tertutup verban, kesan kering.
P/V
: (-)
BAK
: via kateter (70cc/jam)
L/O
: Tertutup verban, kesan kering.
BAB
: (-), Flatus (+)
BAK
: via kateter (±50cc/jam)
A
: Post Kistektomi a/i kista ovarium (S) + H1
BAB
: (-), Flatus (+)
P
:
A
: Post Kistektomi a/i kista ovarium (S)+ H0
P
:
IVFD RL 20 gtt/i Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam Inj Gentamicyn 80 mg/8 jam
IVFD RL 20 gtt/i
Inj ketorolac 30 mg/8 jam
Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam Inj Gentamicyn 80 mg/8 jam
Inj ranitidine 50 mg/12 jam R:
Inj ketorolac 30 mg/8 jam
- Aff infus dan terapi oral tanggal 18/10/2016
Inj ranitidine 50 mg/12 jam
- Aff kateter tanggal 19/10/2016
Follow up Post Operasi tanggal 18/10/2016 pukul 08.00 WIB
S
:-
O
: sens : compos mentis
anemis
: -/-
: -/-
TD : 120/80 mmHg
ikterik
: -/-
sianosis
:-
HR : 80 x/I
sianosis
:-
dyspnoe
:-
RR : 20 x/I
dyspnoe
:-
oedem
:-
T
oedem
:-
S
:-
O
: sens : compos mentis
anemis
: -/-
TD : 120/70 mmHg
ikterik
HR : 98 x/I RR : 21 x/I T : 36,70C SL
Follow up tanggal 19/10/2016 pukul 06.00 WIB
: Abdomen : soepel, peristaltic (+) P/V
: (-)
L/O
: Tertutupverban, kesankering.
BAK
: (+)via kateter (±400 cc/ jam)
BAB
: (-), flatus (+)
A
: Post Kistektomi a/i kista ovarium (S) + H3
P
: Cefadroxil 2 x 500 mg
SL
: Abdomen : soepel, peristaltic (+) P/V
: (-)
L/O
: Tertutupverban, kesankering.
BAK
: (+)via kateter (±500 cc/ jam)
BAB
: (-)
A
: Post Kistektomi a/i kista ovarium (S) + H4
P
: Cefadroxil 2 x 500 mg
Asam mefenamat 3 x 500 mg Grahabion tab 2x1 R
: 360C
Asam mefenamat 3 x 500 mg
: Besok aff kateter
Grahabion tab 2 x 1
Mobilisasi berjalan bertahap
R
: Aff kateter
Follow up Post Operasi tanggal 20/10/2016 pukul 06.00 WIB Follow up Post Operasi tanggal 21/10/2016 pukul 07.30 WIB
S
: sesak, perut terasa penuh
O
: sens : compos mentis
anemis
: -/-
TD : 120/90 mmHg
ikterik
HR : 98 x/I RR : 24 x/I T SL
: 360C
S
: sesak
O
: sens : compos mentis
anemis
: -/-
: -/-
TD : 116/70 mmHg
ikterik
: -/-
sianosis
:-
HR : 80 x/I
sianosis
:-
dyspnoe
:-
RR : 24 x/I
dyspnoe
:-
oedem
:-
T
oedem
:-
: 35,40C
: Abdomen : soepel, peristaltic (+) P/V
: (-)
L/O
: Tertutupverban, kesankering.
BAK
: (+)
BAB
: (-)
SL
: Abdomen : soepel, peristaltic (+) normal P/V
: (-)
L/O
: Tertutupverban, kesankering.
BAK
: (+) normal
BAB
: (+)
A
: Post Kistektomi a/i kista ovarium (S) + H5
A
: Post Kistektomi a/i kista ovarium (S) + H6
P
:
P
:
Cefadroxil 2 x 500 mg
Cefadroxil 2 x 500 mg
Asam mefenamat 3 x 500 mg
Asam mefenamat 3 x 500 mg Grahabion tab 2 x 1
Grahabion tab 2 x 1 R
: GV besok
R
: GV
PBJ dan kontrol ulang ke poliklinik kebidanan.