Panduan TRANSFER PASIEN
Jl. Madya Kebantenan No.4, Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing, Provinsi DKI Jakarta Telepon :021-4412889, Email :
[email protected]
Jakarta Utara 14130
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN
1
A. DEFINISI
1
B. RUANG LINGKUP
1
1. KRITERIA TRANSFER PASIEN
1
2. JENIS TRANSFER PASIEN
2
C. TATA LAKSANA TRANSFER PASIEN
4
BAB II STANDARISASI TRANSFER PASIEN
5
BAB III TINGKAT PENANGANAN PASIEN
8
1. TATA CARA TRASFER PASIEN
8
2. ETIKA DAN KEPUTUSAN TRANSFER PASIEN
17
3. MODA TRANSPORTASI ANTAR RUMAH SAKIT
17
4. PENANGANAN SELAMA TRANSFER BERLANGSUNG
17
5. SERAH TERIMA PASIEN DI TEMPAT TUJUAN
18
BAB IV DOKUMENTASI
19
1. FORMULIR PENGANTAR PASIEN KE RAWAT INAP DARI IGD / POLI UMUM / POLI SPESIALIS (DALAM REKAM MEDIK)
19
2. FORMULIR RUJUKAN BPJS ANTAR INSTANSI (DALAM REKAM MEDIK)
19
3. FORMULIR RUJUKAN NON BPJS ANTAR INSTANSI (DALAM REKAM MEDIK)
20
4. FORMULIR RUJUKAN BALIK KE PUSKESMAS / KONTROL KE PUSKESMAS
20
5. FORMULIR KOMUNIKASI ANTAR UNIT PELAYANAN DI RSUD CILINCING
21
BAB V PENUTUP
22
DAFTAR PUSTAKA
23
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
i
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
ii
BAB I PENDAHULUAN A. DEFINISI 1. Transfer Pasien adalah pemindahan pasien dari suatu unit pelayanan ke unit pelayanan lain, atau dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain 2. Rumah
Sakit
adalah
salah
satu
dari
sarana
kesehatan
tempat
menyelenggarakan upaya kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, dan
diselenggarakan dengan
pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif) penyembuhan penyakit (kuratif),dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif),
yang
dilaksanakan
secara
menyeluruh,
terpadu
dan berkesinambungan 3. Instalasi adalah pengelompokan unit pelayanan di rumah sakit yang memberikan pelayanan yang sejenis 4. Unit Pelayanan adalah tempat diselenggarakan pelayanan rumah sakit 5. Pasien adalah orang yang menerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dalam keadaan sehat maupun sakit 6. Ambulance adalah kendaraan transportasi untuk melakukan transfer pasien. Ambulans digunakan untuk membawa pasien ke luar rumah sakit atau memindahkan pasien ke rumah sakit lain untuk perawatan lebih lanjut. 7. Brankar atau Kereta Dorong adalah suatu sarana transfer bagi pasien yang tidak bisa duduk atau berdiri. 8. Kursi Roda adalah adalah suatu sarana transfer bagi pasien yang tidak bisa berjalan
B. RUANG LINGKUP 1. Kriteria Transfer Pasien Panduan transfer pasien di RSUD Cilincing, adalah suatu panduan cara memberikan standar pengelolaan prosedur transfer pasien yang seragam di lingkungan RSUD Cilincing. Panduan transfer pasien ini harus dipatuhi oleh semua instalasi/unit pelayanan di lingkungan RSUD Cilincing karena panduan ini bertujuan meningkatkan mutu pelayanan, meningkatkan keselamatan pasien serta melindungi pasien dari resiko yang mengancam jiwa
selama proses transfer berlangsung. Panduan transfer pasien ini
dimaksudkan untuk menjamin bahwa semua pasien yang berobat di lingkungan RSUD Cilincing menerima standar pengelolaan transfer yang Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
1
terbaik, bermutu dan terkoordinir sesuai peraturan yang berlaku. Kondisi pasien yang menjalani prosedur transfer berbeda – beda tergantung dari keadaan umum pasien itu sendiri, hal tersebut dapat dijabarkan dengan kriteria di bawah ini: a. Pasien dengan kondisi derajat 1 Pasien dengan Airway, Breathing, Circulation (ABC)/ hemodinamik stabil yang dapat terpenuhi kebutuhannya dengan rawat inap biasa b. Pasien dengan kondisi derajat 2 Pasien dengan Airway, Breathing, Circulation (ABC)/ hemodinamik stabil, namun berpotensi menjadi tidak stabil, misalnya pada pasien yang baru menjalani perawatan observasi di IGD, yang sudah memungkinkan untuk perawatan di ruangan rawat inap biasa c. Pasien dengan kondisi derajat 3 Pasien dengan Airway, Breathing, Circulation (AsBC) yang tidak stabil dan membutuhkan observasi lebih ketat dan intervensi lebih mendalam termasuk penanganan kegagalan satu sistem organ atau pasien yang habis menjalani operasi besar. d. Pasien dengan kondisi derajat 4 Pasien dengan Airway, Breathing, Circulation (ABC) yang tidak stabil yang membutuhkan bantuan pernapasan dan atau dengan kegagalan sistem organ lainnya. 2. Jenis Transfer Pasien a. Transfer Intra Rumah Sakit Transfer intra rumah sakit adalah transfer antara unit/ instalasi pelayanan yang ada di lingkungan RSUD Cilincing, Transfer
bisa
dari Instalasi
Gawat Darurat ke Rawat Inap, bisa dari Instalasi Gawat Darurat ke Rawat Bersalin, dari Poli Spesialis ke Rawat Inap, dari Poli Spesialis ke Rawat Bersalin, dari Rawat Bersalin ke Rawat Inap, dari kamar operasi ke Rawat Inap, dari Poli Umum ke Rawat Inap, dari Rawat Inap ke penunjang, dari Rawat Bersalin ke penunjang, dari Instalasi Gawat Darurat ke penunjang, dari Poli Spesialis ke penunjang, dari Poli Umum ke penunjang, dan lain sebagainya. Kesiapan Standar peralatan minimal transfer intra rumah sakit harus dapat dipenuhi. Hal ini bertujuan agar pada saat transfer berlangsung. Standar
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
2
transfer yang baik adalah berdasarkan kesiapan oksigen yang mobile. Alat dengan energi/tenaga baterai dengan kapasitas yang cukup.
Selama transfer berlangsung, semua peralatan yang berhubungan dengan pasien letaknya harus berada sejajar atau di bawah pasien, kecuali tidak diperkuat melebihi alat pada tubuh pasien. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam Transfer Intra Rumah Sakit adalah sebagai berikut: 1) Standar: pemantauan minimal, pelatihan, dan petugas yang berpengalaman; diaplikasikan pada transfer intra dan antar rumah sakit 2) Sebelum transfer, lakukan analisis mengenai risiko dan keuntungannya 3) Sediakan kapasitas cadangan oksigen dan daya baterai yang cukup untuk mengantisipasi kejadian emergensi 4) Peralatan listrik harus terpasang ke sumber daya (stop kontak) dan oksigen sentral digunakan selama perawatan di unit tujuan 5) Petugas yang mentransfer pasien ke ruang pemeriksaan radiologi harus paham akan bahaya potensial yang ada 6) Semua peralatan yang digunakan pada pasien tidak boleh melebihi level kebutuhan pasien b. Transfer Antar Rumah Sakit Transfer dari luar atau ke luar RSUD Cilincing bisa berupa
transfer dari
RSUD Cilincing ke rumah sakit lain atau sebaliknya. Transfer mungkin berasal dari kejadian kecelakaan lalu lintas, musibah masal/ bencana dan sebagainya.
C. TATA LAKSANA TRANSFER PASIEN 1. Maksud dan Tujuan Transfer Ada dua alasan untuk mentransfer : a. Transfer untuk perawatan klinis Ini
adalah
prosedur
transfer
di
mana
pasien
membutuhkan
pengobatan/tindakan medis spealistik yang tidak dapat
disediakan di
instalasi/unit/rumah sakit asal pasien berobat. b. Transfer untuk non-klinis
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
3
Transfer non klinis diperlukan dengan berbagai alasan
seperti
kurangnya SDM atau kurangnya tempat tidur perawatan seperti pada situasi di mana permintaan untuk tempat tidur rawat inap penuh sehingga perlu dibuat keputusan untuk mentransfer pasien ke Instalasi/unit lain yang masih mempunyai kapasitas tempat tidur yang kosong. 2. Standarisasi SDM a. RSUD Cilincing melalui Seksi Pelayanan Medis memfasilitasi pelatihan untuk transfer pasien mulai dari merencanakan,
menyediakan,
memfasilitasi dan membiayai pelatihan tersebut. b. Dokter/perawat disemua
instalasi/unit
pelayanan di RSUD Cilincing
mampu menstabilkan dan melakukan resusitasi pada pasien yang sakit kritis pada saat transfer berlangsung.
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
4
BAB II STANDARISASI TRANSFER PASIEN Mentransfer pasien, baik intra rumah sakit maupun antar rumah sakit terutama yang sakit kritis membutuhkan koordinasi dengan banyak pihak. Hal tersebut menyangkut kerjasama antar rumah sakit/ instalasi/ unit pelayanan, ketersediaan SDM yang berkompeten/terlatih, ketersediaan peralatan utama sampai pada model transportasi seperti brankar/kursi roda atau ambulans (untuk transfer antar rumah sakit) yang memadai dan sesuai standar dan perundang – undangan yang berlaku. Koordinasi ini semua bertujuan untuk menyediakan proses transfer pasien dengan standar terbaik seperti yang ditampilkan pada tabel di bawah ini. Tabel. 1 Transfer Intra Rumah Sakit No
Pasien
Petugas
Keterampilan Yang
Pendamping
Dibutuhkan
Peralatan Utama
Minimal 1
2
Derajat 1
Derajat 2
1. Transporter
Transporter dan Perawat: Brankar,
2. Perawat
BLS
Roda
1. Transporter
Transporter BLS
Oksige,
2. Perawat atau dokter
3
Derajat 3
/PPGD
1. Transporter 2. Perawat Dokter
Perawat atau Dokter BLS
dan yang
dalam
Perawat dan Dokter
pe- -
BLS, PPGD Harus
Brankar,
Tiang
Infus,
Pompa
Infus,
Pulse Oksimetri
Transporter: BLS
berkompetensi -
Kursi
Oksigen, Suction, Tiang
Infus,
Pompa
Infus,
Baterai,
Pulse
mengikuti Oksimetri
nanganan
pelatihan untuk trans- Monitor
pasien kritis
fer pasien dengan sa- Tensimeter kit berat/kritis
serta EKG, dan
Defibrilator Ambubag
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
5
4
Derajat 4
1. Transporter 2. Perawat Dokter
dan yang
berkompetensi dalam
pe-
nanganan pasien kritis
Dokter:
Oksigen, Suction,
Minimal
6
bulan
pengalaman
bekerja
ICU
atau
/ROI
di
telah
mengikuti: -
Infus,
Pompa
Infus,
Baterai,
Pulse
Oksimetri
serta
Monitor
EKG,
Keterampilan BLS dan Tensimeterdan PPGD
-
Tiang
Defibrilator,
Keterampilan
me- Ambubag,
nangani permasalahan Jackson jalan
napas
dan Scoop
pernapasan -
Rees, Stretcher
dan Long Spine
Telah mengikuti pelati- Board han
untuk
transfer
pasien dengan sakit berat / kritis
Perawat: -
Keterampilan BLS dan ALS
-
Telah mengikuti pelatihan
untuk
transfer
pasien dengan sakit berat/kritis
Tabel. 2 Transfer Antar Rumah Sakit No
Pasien
Petugas
Keterampilan Yang
Peralatan
Pendamping
Dibutuhkan
Utama
Minimal 1
Derajat 1
1. Petugas lance
Ambu- Petugas
Ambulance
Perawat : BLS
2. Perawat
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
& Kendaraan High Dependency Service
(HDS)/
6
Ambulance 2
Derajat 2
1. Petugas
Ambu- Petugas Ambulance BLS
lance
Kendaraan HDS
Perawat atau Dokter BLS /
2. Perawat
/ PPGD
Ambulance,
Oksigen Suction, Tiang Infus, Infus Pump
dengan
Baterai, Oksimetri, Ambubag,
Obat
Emergency 3
Derajat 3
1. Petugas
Ambu- Petugas
lance 2. Perawat Dokter
BLS
yang -
pe-
: Kendaraan HDS/ Ambulance
dan Perawat & Dokter:
berkompetensi dalam
Ambulance
BLS, PPGD Harus
Oksigen, Suction,
Tiang
mengikuti Infus,
Pompa
pelatihan untuk trans- Infus
dengan
nanganan pasien
fer pasien dengan sa- Baterai,
kritis
kit berat / kritis
Oksimetri Denyut serta
Monitor
EKG, Tensimeter dan Defibrilator, Ambubag, Obat, Obat-obat Emergency 4
Derajat 4
1. Petugas
Ambu- Dokter:
lance 2. Perawat Dokter
Minimal
yang ICU/ROI
bulan Ambulance
atau
mengikuti:
pe- -
nanganan pasien kritis
6
dan pengalaman bekerja di Oksigen,
berkompetensi dalam
Kendaraan HDS/
Pompa
Keterampilan BLS & Infus
dengan
Baterai,
Keterampilan
me- Oksimetri Denyut
nangani permasalahan serta jalan
napas
pernapasan -
Tiang
Infus,
PPGD -
telah Suction,
Telah
Monitor
dan EKG, Tensimeter dan Defibrilator,
mengikuti Ambubag, Obat-
pelatihan untuk tranfer obat Emergency, pasien dengan sakit Ventilator Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
7
berat / kritis
Portable
Perawat: -
Keterampilan BLS & ALS
-
Telah
mengikuti
pelatihan untuk transfer pasien dengan sakit berat/ kritis
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
8
BAB III TINGKAT PENANGANAN PASIEN NO 1
TINGKAT
DERAJAT KONDISI
PERAWATAN
PASIEN
Intensive Care
3
UNIT PELAYANAN IRIR (ICU, ICCU, NICU, Burn Unit), ROI I, OK
2
High Care / IGD
HCU (Bedah F, Bedah A , 1 dan 2
RPI, RR, UPI), HDC, HD, ROI 2, dan IDIK
3
Rawat Bersalin
Semua ruang rawat inap
Poli Spesialis
Semua pelayanan rawat
Rawat Inap
0
Poli Umum
jalan Semua pelayanan yang tidak termasuk intensive care dan high care
1. Tata Cara Trasfer Pasien a. Kategori 1 Kategori I adalah arah pemindahan pasien dari derajat kondisi yang lebih tinggi ke kondisi derajat yang lebih rendah INTENSIVE CARE (derajat 3)
3
Hige Care / IGD (derajat 1-2)
1-2
Rawat Inap dan Rawat Bersalin
0
Pasien yang sudah memenuhi kriteria keluar dari ruang IRIR/ ROI I, dimana kondisi pasien mulai stabil, sudah tidak memerlukan bantuan
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
9
pernapasan, dimana pasien dapat dirawat di ruangan seperti di High Care atau dapat langsung dirawat di Rawat Inap / Rawat Bersalin.
Berikut Algoritmanya:
Dari Intensive Care ke HCU atau dari Intensive Care ke Rawat Inap / Rawat Bersalin
Mulai
PASIEN Sudah tidak memerlukan perawatan intensive
Tidak
DPJP INTENSIVE CARE Memutuskan pasien memenuhi kriteria keluar intensive care
PERAWAT INTENSIVE CARE Menghubungi HCU/Rawat Inap/Rawat Bersalin mengenai kesiapan tempat tidur
Tempat Tidur Tersedia? Ya
DOKTER & PERAWAT HCU/RAWAT INAP/RAWAT BERSALIN Mendatangi pasien di Intensive Care untuk persiapan transfer TRANSPORTER & PERAWAT HCU/ RAWAT INAP/RAWAT BERSALIN Mempersiapkan brankar, obat-obatan & peralatan sesuai kondisi pasien
TRANSPORTER & PERAWAT & DOKTER HCU/ RAWAT INAP/RAWAT BERSALIN Mentransfer pasien menuju HCU/Rawat Inap/Rawat Bersalin
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
10
SELESAI
Dari HCU ke Rawat Inap / Rawat Bersalin
PASIEN Sudah tidak memerlukan perawatan HCU
Tidak
DPJP HCU Memutuskan pasien memenuhi kriteria keluar HCU
PERAWAT HCU Menghubungi Ward Care mengenai kesiapan tempat tidur
Tempat Tidur Tersedia?
Ya
DOKTER & PERAWAT RANAP / RB Mendatangi pasien di HCU untuk persiapan transfer
TRANSPORTER & PERAWAT RANAP / RB Mempersiapkan brankar, obat-obatan & peralatan sesuai kondisi
TRANSPORTER & PERAWAT & DOKTER Mentransfer pasien menuju Rawat Inap / Rawat Bersalin
SELESAI
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
11
Pada prosedur transfer dari Intensive Care ke HCU, transporter dan petugas pendamping berasal dari HCU, demikian juga pada saat pasien keluar dari Intensive Care ke Rawat Inap / Rawat Bersalin, transporter dan petugas pendampingnya berasal dari Rawat Inap / Rawat Bersalin. Pada saat pasien keluar dari
HCU ke Rawat Inap / Rawat Bersalin,
transporter dan petugas pendampingnya
pasien dijemput oleh
yang berasal dari
Rawat Inap /
Rawat Bersalin b. Kategori 2
INTENSIVE CARE (derajat 3)
3
Hige Care / IGD (derajat 1-2)
1-2
Rawat Inap dan Rawat Bersalin
0
Kategori 2 adalah arah pemindahan pasien dari derajat kondisi yang lebih rendah ke kondisi derajat yang lebih tinggi, misalnya dari Rawat Inap / Rawat Bersalin ke High Care atau dari High Care ke Intensive Care atau bisa dari Rawat Inap / Rawat Bersalin ke Intensive Care. Perpindahan perawatan dari kondisi derajat yang rendah ke perawatan yang lebih tinggi diperlukan karena mengingat kondisi pasien dengan Airway, Breathing, Circulation (ABC) yang tidak stabil sangat membutuhkan observasi l ketat dan intervensi yang mendalam.
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
12
Berikut Algoritmanya: Dari Rawat Inap / Rawat Bersalin Ke HCU atau dari Rawat Inap / Rawat Bersalin ke Intensive Care
MULAI
DOKTER JAGA RANAP Menghubungi Dokter Jaga Intensive Care/HCU Tidak
DOKTER JAGA INTENSIVE CARE/HCU Datang ke Rawat Inap / Rawat Bersalin untuk Memeriksa Kondisi Pasien
Indikasi Masuk Intensive Care/ HCU?
Ya
PERAWAT INTENSIVE CARE/HCU Telpon Unit Intensive Care/HCU Untuk Persiapan Perawatan
TRANSPORTER & PERAWAT INTENSIVE CARE/HCU Mempersiapkan brankar, peralatan & obat2an sesuai kondisi pasien
TRANSPORTER & PERAWAT & DOKTER INTENSIVE CARE/HCU Mentransfer pasien menuju ruang perawatan Intensive Care / HCU
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
13
SELESAI
Pasien yang masuk ke Intensive Care, juga bisa berasal dari kamar operasi, mengingat kondisi pasien yang tidak stabil, maka transporter dan petugas pendamping berasal dari Intensive Care. Terkadang pada kondisi tertentu, pasien yang sedang dirawat di Intensive Care memerlukan pemeriksaan penunjang seperti CT – Scan, MRI atau pemeriksaan penunjang lainnya. Pada kondisi tersebut maka transporter dan petugas pendamping berasal dari Intensive Care. Dari HCU Ke Intensive Care :
MULAI
DOKTER JAGA HCU Menghubungi Dokter Jaga Intensive Care Tidak
DOKTER JAGA INTENSIVE CARE Datang ke HCU untuk Memeriksa Kondisi Pasien
Indikasi Masuk Intensive Care?
Ya
PERAWAT INTENSIVE CARE Telpon Unit Intensive Care Untuk Persiapan Perawatan
TRANSPORTER & PERAWAT INTENSIVE CARE Mempersiapkan brankar, peralatan & obat2an sesuai kondisi pasien
TRANSPORTER & PERAWAT & DOKTER INTENSIVE CARE Mentransfer pasien menuju ruang perawatan Intensive Care
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
14
SELESAI
Mengingat kondisi pasien yang tidak stabil, maka prosedur transfer perlu dilakukan oleh petugas yang berkompeten dibidangnya, jadi apabila pasien diputuskan untuk di rawat di Intensive Care, maka
yang menjemput pasien dari ruang perawatan
semula (HCU atau Rawat Inap / Rawat Bersalin) adalah petugas dari ruang Intensive Care, begitu pula bila pasien dari Rawat Inap / Rawat Bersalin dan diputuskan akan dirawat di High Care, maka yang menjemput pasien adalah transporter dan petugas pendamping yang berasal dari High Care c.
KATEGORI 3 Kategori 3 adalah arah pemindahan pasien dengan kondisi derajat yang sama
INTENSIVE CARE (derajat 3)
INTENSIVE CARE (derajat 3)
Hige Care / IGD (derajat 1-2)
Hige Care / IGD (derajat 1-2)
Rawat Inap dan Rawat Bersalin
Rawat Inap dan Rawat Bersalin
Petugas pendamping pasien pada prosedur transfer dengan kondisi derajat yang sama dapat dilakukan oleh petugas yang berasal dari ruang asal pasien dirawat atau dapat dijemput oleh petugas yang berasal dari ruang perawatan yang akan dituju. Mengingat perpindahan pasien terjadi antara unit yang sederajat, maka darimana pun petugas pendamping/ transporter berasal tidak akan membahayakan kondisi pasien tersebut sepanjang petugas pendamping memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Pada situasi ini yang diperlukan adalah komunikasi 2 arah antara unit pengirim dan unit penerima.
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
15
Berikut Algoritmanya:
MULAI PASIEN Diputuskan untuk ditransfer ke Unit/Instalasi lain karena Tempat Tidur penuh DPJP TEMPAT PASIEN DIRAWAT Menilai derajat kesehatan pasien sebelum dilakukan transfer
PERAWAT TEMPAT PASIEN DIRAWAT Menghubungi ruangan lain
Tidak
PERAWAT TEMPAT PASIEN DIRAWAT Menghubungi ruang perawatan yang dituju mengenai kesiapan TT/sarana lain
Tempat Tidur / sarana lain tersedia?
Tidak
Ya PERAWAT Melakukan komunikasi dengan petugas diruang perawatan tujuan mengenai kesepakatan prosedur transfer
Terjadi kesepakatan ?
Ya TRANSPORTER/PETUGAS PENDAMPING Mentransfer pasienCilincing menuju ruang perawatan yang Dokumen Akreditasi RSUD dituju
16
SELESAI
2. Etika dan Keputusan Transfer Pasien Berbagai pertimbangan perlu diambil sebelum transfer dilakukan, yaitu: a. Apabila keputusan transfer telah diambil, lakukan komunikasi untuk konfirmasi dengan DPJP terkait dan unit penerima. Bila transfer antar rumah sakit maka perlu terlebih dahulu kontak dengan rumah sakit penerima. b. Berikan informasi yang sejelas – jelasnya kepada pasien dan keluarga mengenai alasan dilakukannya transfer. c. Tidak menganggap remeh resiko yang akan dialami pasien selama proses transfer berlangsung. Pastikan tim transfer telah siap dan semua peralatan medis dan obat-obatan tersedia lengkap dan tidak kadaluarsa. d. Keputusan mentransfer pasien harus di dokumentasikan dalam rekam medis pasien berikut kriteria kondisi umum pasien. 3. Moda Transportasi Antar Rumah sakit Ambulans 118 adalah kendaraan transportasi gawat darurat medis khusus orang sakit atau cedera, dari satu tempat ke tempat lain guna perawatan medis. Istilah Ambulans digunakan menerangkan kendaraan yang digunakan untuk membawa peralatan medis kepada pasien di luar rumah sakit atau memindahkan pasien ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Ambulans harus di service secara berkala dan begitu pula dengan semua peralatan minimal yang diperlukan dalam proses transfer pasien harus terpelihara dengan baik dan dikalibrasi secara berkala.
4. Penanganan Selama Transfer Berlangsung a. Posisi pasien harus stabil selama di dalam perjalanan b. Semua peralatan harus aman disimpan di posisi bawah dari tempat tidur pasien pasien. c. Pasien harus dipantau terus-menerus sepanjang transfer dan dicatat pada formulir transfer. d. Tensimeter, stetoskop dan tabung oksigen
harus terlihat dan mudah
dijangkau. Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
17
e. Jika kebutuhan klinis timbul di mana pasien memerlukan intervensi, maka kendaraan harus berhenti di tempat yang aman, karena petugas mungkin memerlukan tempat untuk bergerak di luar kendaraan
5.
Serah Terima Pasien di Tempat Tujuan
Setibanya di rumah sakit /instalasi / unit tujuan, harus ada serah terima resmi antara tim transfer dengan dokter / perawat jaga yang berada di rumah sakit / instalasi / unit penerima yang selanjutnya akan bertanggung jawab atas perawatan pasien tersebut. Satu salinan formulir transfer pasien yang berisi catatan medis pasien seperti tanda vital hasil lab, hasil x-ray / scan, serta kondisi pasien selama transfer berlangsung (jika terjadi insiden dimana pasien tiba – tiba mengalami kondisi kritis selama transfer berlangsung) diserahkan kepada
rumah sakit/ instalasi/ unit
penerima, dan satu salinan akan disimpan oleh rumah sakit/ instalasi/ unit perujuk dan dimasukkan ke dalam rekam medis.
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
18
BAB IV DOKUMENTASI 1. Formulir pengantar pasien ke rawat inap dari IGD / Poli Umum / Poli Spesialis (dalam rekam medik)
2. Formulir rujukan BPJS antar instansi (dalam rekam medik)
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
19
3. Formulir rujukan non BPJS antar instansi (dalam rekam medik)
4. Formulir rujukan balik ke Puskemas / kontrol ke Puskesmas
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
20
5. Formulir Komunikasi antar unit pelayanan di RSUD Cilincing (dalam rekam medik)
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
21
BAB V PENUTUP
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
22
Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan di rumah sakit maka pelaksanaan kegiatan keselamatan pasien rumah sakit sangatlah penting. Melalui kegiatan akreditasi ini diharapkan terjadi penurunan insiden sehingga dapat lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit. Program keselamatan pasien merupakan never ending proses, karena itu diperlukan budaya termasuk motivasi yang cukup tinggi untuk bersedia melaksanakan program keselamatan pasien secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Pedoman ini mempunyai peranan yang penting sebagai pedoman, sehingga bermutu pelayanan yang di berikan kepada pasien terus meningkat. Penyusunan Pedoman Rawat Inap ini Adalah Suatu langkah awal kesuatu proses yang panjang, sehingga memerlukan dukungan dan kerjasama dari berbagi pihak dalam penerapannya untuk mencapai tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
a. Undang - undang RI No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
23
b. Kementerian Kesehatan RI. Standard Akreditasi Rumah Sakit. Tahun 2011. c. Association of Anaesthetists of Great Britain and Ireland (2009). AAGBI safety guideline: interhospital transfer. London. d. North West London Cardiac & Stroke Network (2010). Web-based interhospital transfers: user guide. London: NHS. e. Welsh Assembly Government (2009). Designed for Life: Welsh guidelines for the transfer of critically ill adult; 2009. f. Warren J, From RE, Orr RA, Rotello LC, Horst M. (2004). Guidelines for the inter-and intrahospital transport of critically ill patient. American College of critical Care Medicine. Crit Care Med. 2004; 1:256-62.
Dokumen Akreditasi RSUD Cilincing
24