DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.04 RUMAH SAKIT Tk. IV 02.07.05 dr. NOESMIR
PANDUAN PRE-CONSTRUCTION RISK ASSESMENT (PCRA) RUMAH SAKIT TK.IV 02.07.05 dr. NOESMIR BATURAJA
1. PENDAHULUAN Karena itu, rumah sakit perlu melakukan asemen risiko setiap ada kegiatan kontruksi, renovasi maupun demolisi/pembongkaran bangunan. Asesmen risiko harus sudah dilakukan pada waktu perencanan atau sebelum pekerjaan kontruksi, renovasi, demolisi dilakukan, sehingga pada waktu pelaksanaan, sudah ada upaya pengurangan risiko terhadap dampak dari kontruksi, renovasi, demolis tersebut. Dalam rangka melakukan asesmen risiko yang terkait dengan proyek konstruksi baru, rumah sakit perlu melibatkan semua departemen/unit/instalasi pelayanan klinis yang terkena dampak dari kontruksi baru tersebut, konsultan perencana atau manajer desain proyek, Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K-3 RS), Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), Bagian Umum (TUUD), Bagian Sarana Prasarana/UPSRS dan unit atau bagian lainnya yang diperlukan. Risiko terhadap pasien, keluarga, staf, pengunjung, vendor, pekerja kontrak, dan entitas diluar pelayanan dapat bervariasi tergantung pada sejauh mana kegiatan konstruksi dan dampaknya terhadap infrastruktur dan utilitas. Sebagai tambahan, kedekatan pembangunan ke area pelayanan pasien dapat berdampak pada meningkatnya tingkat risiko. Misalnya, jika konstruksi melibatkan gedung baru yang terletak terpisah dari bangunan yang menyediakan pelayanan saat ini, maka risiko untuk pasien dan pengunjung cenderung menjadi minimal.
2. PENGERTIAN Pre-Construction Risk Assesment (PCRA) adalah penilaian risiko yang digunakan untuk menilai perkerjaan konstruksi dan renovasi bangunan. Kontruksi/pembangunan baru di sebuah rumah sakit dapat berdampak pada setiap orang di rumah sakit dan pasien dengan kerentanan tubuhnya dapat menderita dampak terbesar. Kebisingan dan getaran yang terkait dengan kontruksi dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan pasien dan istirahat/tidur pasien dapat pula terganggu. Debu konstruksi dan bau dapat mengubah kualitas udara yang dapat menimbulkan ancaman khususnya bagi pasien dengan ganggungan pernapasan.
3. RUANG LINGKUP Risiko dievaluasi dengan melakukan asesmen risiko pra-konstruksi, juga dikenal sebagai PCRA (Pra-Contruction Risk Assessment). Asesmen risiko pra konstruksi secara komprehensif dan proaktif digunakan untuk mengevaluasi risiko dan kemudian mengembangkan rencana agar dapat meminimalkan dampak kontruksi, renovasi atau penghancuran (demolish) sehingga pelayanan pasien tetap terjaga kualitas dan keamanannya. Asesmen Risiko Pra Kontruksi (PCRA) meliputi area – area sebagai berikut: 1. Keselamatan Keamanan Konstruksi 2. Kualitas Udara 3. Pengendalian Infeksi (ICRA) 4. Utilitas 5. Kebisingan 6. Getaran 7. B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) 8. Pelayanan Kedaruratan 9. Risiko-risiko
lain
yang
memengaruhi
perawatan,
penyembuhan,
dan
pelayanan. Selain itu, rumah sakit memastikan bahwa kepatuhan kontraktor dipantau, ditegakkan, dan didokumentasikan. Sebagai bagian dari penilaian risiko, risiko pasien infeksi dari konstruksi dievaluasi melalui asesmen risiko pengendalian infeksi yang juga dikenal sebagai ICRA (infection control risk assessment). Pelaksanaan
tidak
lengkap
atau
tidak efektif
dari
PCRA
dapat
meningkatkan biaya konstruksi untuk rumah sakit dan menempatkan pasien, anggota staf dan pengunjung beresiko. Maka lebih baik untuk merencanakan kemungkinan apapun dan mengelola proses dari awal sampai akhir. Telah diketahui bahwa renovasi, konstruksi, dan beberapa kegiatan pemeliharaan & perbaikan memiliki potensi untuk mempengaruhi proses perawatan pasien dalam lingkungan pelayanan . Tujuan dari proses penilaian risiko Pra-Konstruksi ini adalah untuk mengidentifikasi potensi risiko yang bisa timbul dari kegiatan ini dan untuk mengembangkan strategi mitigasi risiko untuk meminimalkan risiko ini. Pada akhir proses penilaian risiko seperangkat rekomendasi mitigasi risiko (RMR) akan dihasilkan. RMR ini akan ditinjau oleh individu atau pihak yang menyelesaikan pekerjaan dan akan menjadi bagian dari dokumentasi proyek.
4. TATA LAKSANA Langkah awal dari seluruh kegiatan adalah mengidentifikasi elemen penilaian yang digunakan untuk menilai proses pre construction. Pada akhir proses penilaian risiko akan menghasilkan rekomendasi mitigasi risiko (RMR). RMR ini akan ditinjau oleh individu atau pihak yang menyelesaikan pekerjaan dan akan menjadi bagian dari dokumentasi proyek.Penanggungjawab dari proses ini adalah : 1. Tim Pelaksana 2. Tim Pengawas 3. Tim Perencana 4. Tim Teknis Rumah Sakit 5. Tim PPK Rumah Sakit 6. Tim K3 (RS dan Tim Pelaksana) 7. Tim PPI 8. Bagian Sanitasi Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana 9. Unit Kerja yang terkena dampak proses konstruksi
5. ELEMEN RISIKO PENILAIAN 5.1 Keselamatan Keamanan Konstruksi No Elemen
Penilaian
Keselamatan Identifikasi
Keamanan Konstruksi 1.
Jalur Keluar Aman
langkah-langkah
sementara yang harus diambil Ya……………………………
Apakah proyek memiliki jalur keluar aman ?
2.
minimal 2 jalur keluar aman
Tidak…………………………
Jalur Keluar Aman
Ya……………………………
Apakah proyek memiliki potensi bahaya yang mempengaruhi akses jalur keluar aman yang telah ditentukan ?
Tidak…………………...........
3.
Ya……………………………
Jalur Keluar Aman Apakah jalur keluar aman proyek dapat digunakan oleh orang lain selain pekerja
Tidak…………………………
konstruksi ? 4.
Ya. ……………………….....
Pencegahan Kebakaran Apakah kegiatan proyek dapat berdampak pada sistem deteksi kebakaran di rumah
Tidak……………………......
sakit? 5.
Ya……………………………
Pencegahan Kebakaran Apakah kegiatan proyek dapat memberikan dampak terhadap sistem penanggulangan
Tidak…………………………
kebakaran di rumah sakit? 6.
Ya……………………………
Pencegahan Kebakaran Apakah kegiatan proyek memiliki tambahan fasilitas
atau
peralatan
pemadaman
Tidak………………………
kebakaran yang tersedia di area proyek ? 7.
Pelatihan Penanggulangan Kebakaran Apakah
pemilik
proyek
mengharuskan
seluruh staf untuk mendapatkan pelatihan mengenai
Ya……………………………
langkah
Tidak…………………………
pemadaman
kebakaran? 8.
Pelatihan Penanggulangan Kebakaran
Ya……………………………
Apakah pemilik proyek menjamin sudah pernah melakukan pelatihan / simulasi
Tidak…………………………
penanggulangan kebakaran ? 9.
Ya……………………………
Bahan Berbahaya Beracun Apakah
proyek
penyimpanan
memiliki
khusus
Berbahaya dan Beracun ?
untuk
tempat Bahan
Tidak…………………………
Ya……………………………
10. Kompartemen Apakah proyek membutuhkan partisi tahan asap sementara ? Partisi tersebut harus
Tidak…………………………
bebas asap dan terbuat dari material yang tidak mudah terbakar 11. Dampak Terhadap Struktur Bangunan Akankah
aktifitas
proyek
akan
mempengaruhi struktur bangunan rumah sakit
dan
berdampak
pada
Ya…………………………… Tidak…………………………
proteksi
kebakaran seperti pintu dan dinding ? 12. Pengawasan Terhadap Potensi Bahaya
Ya……………………………
Akankah pemilik proyek akan melakukan peningkatan pengawasan
terhadap bahaya
inspeksi terhadap
dan
Tidak…………………………
aktifitas
proyek Frekuensi berkala: _____Harian _____Mingguan _____Bulanan 13. Hot Work
Ya……………………………
Apakah terdapat pekerjaan yang dapat menimbulkan panas dan percikan api
Tidak…………………………
selama proses proyek berlangsung ? 14. Area Posting
Ya……………………………
Apakah terdapat media informasi terkait standar keselamatan dan kesehatan kerja yang tertempel di area proyek ?
Tidak…………………………
5.2 Pengendalian Infeksi dan Kualitas Udara TIPE KONSTRUKSI TIPE A Proses Inspeksi (non-invasif). termasuk kegiatan yang tidak menghasilkan debu atau pekerjaan yang tidak memerlukan pemotongan dinding, pengeboran, pengamplas atau akses langit-langit selain untuk inspeksi visual seperti : a. Memindahkan plafon untuk inspeksi visual (batasan < 5 m2) b. Pengecatan (bukan pengamplasan) c. Pekerjaan jaringan elektrik d. Pekerjaan pipa air (memutus sementara pipa air 15 mnt diarea tertentu e. Perbaikan pipa kecil tanpa solder dan bor f. Kegiatan yang tidak menghasilkan debu atau membutuhkan dinding atau langit-langit selain untuk inspeksi visual g. Kerja dengan kebutuhan listrik kecil h. Perbaikan Hardware pintu dan jendela i. Perbaikan penggantian j. Melukis dinding.
TIPE B Pekejaan dengan skala kecil, kegiatan durasi pendek, yang hanya akan membuat debu minimal. Termasuk, namun tidak terbatas pada : a. Pemasangan instalasi telepon dan jaringan computer b. Melakukan pembongkaran dinding atau langit-langit debu masih dapat dikontrol c. Memperbaiki area kecil pada dinding d. Pekerjaan pipa air (memutus sementara suplai air ≤30 menit dilebih dari 1 area perawatan) e. Maksimal 4 plafon pengganti genteng dalam 50 kaki persegi f. Melakukan pemotongan/ pengelasan dengan durasi pendek, pengeboran, atau pengamplasan dari daerah yang sangat kecil dimana dapat menciptakan debu kecil dan dapat dikendalikan g. Perbaikan mekanik kecil.
AREA KONSTRUKSI BEDASARKAN TINGKAT RISIKO GROUP 3 GROUP 1 GROUP 2 GROUP 4 Risiko medium Risiko Rendah Risiko Medium Risiko tertinggi tertinggi a. Area a. Pediatrics a. IGD a. Kamar perkantoran, b. Unit b. Radiologi/MRI Operasi Lobi , koridior perawatan /kedokteran b. ICU non-pasie tidak nuklir/Echo c. Cath support terdaftar c. Onkologi laboratorium b. Facility ( Misal : digrup 3 dan d. IPAL & TPS d. CSSD Ruang mesin, 4 e. Laboratorium e. VK ruang c. Pernerimaan f. Ruang PBRT f. Ruang Isolasi housekeeping, & tempat g. Unit g. Ruang area laundty & umum Hemodialisis Kemoterapi linen kotor, area d. Kitchen h. Endocsopy h. Ruang umum, dll) e. Klinik rawat i. Ruang anak tindakan Gigi c. Area perawatan jalan j. Ruang i. Depo Farmasi non-pasien tidak (kecuali neonatus j. Daerah lain termasuk dalam onkologi & k. Ruang dimana grup 2,3 atau 4 bedah geriatric prosedur f. Ruang l. Ruang bedah invasive tunggu fisioterapi dapat pasien dilakukan g. Ruang Pendaftran h. Kamar Jenazah
Tipe dan Group Pekerjaan Konstruksi digunakan untuk menetapkan kelas risiko dan memutuskan upaya penanganan Risk Level
Type A
Type B
Type C
Type D
Group 1
Class I
Class II
Class II
Class III/IV
Group 2
Class I
Class II
Class III
Class IV
Group 3
Class I
Class II
Class III/IV
Class IV
Group 4
Class III
Class III/IV
Class III/IV
Class IV
5.3 Identifikasi Kerusakan Utilitas dan Dampak Selama kegiatan proyek adalah salah satu dari kemungkinan berikut yang akan terganggu atau terkena dampak di area manapun di luar area kerja? Ya
Tdk
NA Ketersediaan Suplay Air dan Udara Saluran Irigasi Sistem drainase atap Ketersediaan listrik Ketersediaan sumber listrik alternatif Sistem Ventilasi Oxygen Gas Medis Vakum Gas Medis Lainnya ; ____________________
________________________________________________________________
Apabila ada beberapa yang mengalami gangguan, mohon dijelaskan langkah – langkah yang harus diambil untuk mengurangi dampak dari gangguan tersebut ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________
Tuliskan tindakan pencegahan yang akan dilakukan untuk memastikan bila terjadi gangguan yang tidak diinginkan tidak terjadi ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________
________________________________________________________________ ________________
5.4 Penilaian Kebisingan dan Getaran Tuliskan setiap kegiatan yang akan menghasilkan kebisingan dan / atau getaran yang cenderung mengganggu: Aktifitas : Waktu dan Durasi : Strategi Mitigasi:
5.5 Penilaian Lingkungan : 1. Siapa yang bertanggungjawab setaip hari untuk kebersihan di area proyek ? 2. Apakah setiap hari dilakukan pembersihan di lokasi proyek sebelum pekererjaan selsai ? 3. Jika Iya, siapa yang bertanggung jawab akan hal tersebut ? 4. Apakah ada kebutuhan khusus yang dibutuhkan untuk membersihkan area proyek setiap harinya ? 5. Jika Iya, Apa saja daftar kebutuhan khusus tersebut ?