2018 Panduan Keselamata Konstruksi Dan Renovasi (pcra) .docx

  • Uploaded by: Cahyo Fajar Kusuma
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 2018 Panduan Keselamata Konstruksi Dan Renovasi (pcra) .docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,546
  • Pages: 30
Lampiran PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM ‘AISYIYAH MALANG Nomor : Tertanggal : Tentang : Peraturan Direktur Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang tentang Panduan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi dan Renovasi BAB I PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG Pekerjaan Konstruksi

dan atau renovasi merupakan pekerjaan yang kompleks, dan

mempunyai risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang tinggi. Bahan bangunan, Peralatan kerja, Tenaga kerja dan sistem kerja dapat menjadi sumber terjadinya kecelakaan kerja, dengan risiko kerugian material hingga kehilangan jiwa atau kematian. Karena itu pekerjaan konstruksi wajib mengindahkan ketentuan yang sudah ada, diantaranya adalah Permenaker No.01/Men/1980 tentang K3 Konstruksi, dan SKB Meneri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum ke 174/1986 dan No. 104/KPTS?1986 Tentang K3 Pada Tempat Kegiatan Konstruksi Beserta Pedoman Pelaksanaan K3 Pada Tempat Kegiatan Konstruksi. Sesuai dengan Undang-undang No.1 Tahun 1970, ruang lingkupnya adalah; 1. Dilakukan

pekerjaan

pembangunan,

perbaikan,

perawatan,

pembersihan

atau

pembongkaran rumah, gedung atau bangunan lainnya. 2. Dilakukan pekerjaan dalam ketinggian diatas permukaan tanah atau air. 3. Dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena pelantingan benda, terjatuh, terperosok, hanyut atau terpelanting. Konstruksi bangunan adalah kegiatan yang berhubungan dengan seluruh tahapan yang dilakukan di tempat kerja, tahapan tersebut antara lain; pekerjaan penggalian, pekerjaan pondasi, pekerjaan beton, pekerjaan baja dan pekerjaan pembongkaran yang mana setiap pekerjaan diatas akan menggunakan pesawat atau instalasi Terkait Pembangunan atau kegiatan Konstruksi di Rumah Sakit disamping risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi itu sendiri juga mempunyai risiko lain terkait risiko keselamatan dan kesehatan yang dimungkinkan kepada penghuni rumah sakit yaitu karyawan, pasien, pendamping pasien, pengunjung dan lingkungan sekitar.

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

1

Risiko lain yang perlu menjadi perhatian dalam pekerjaan konstruksi dan renovasi dalam rumah sakit adalah adanya gangguan atas sarana prasana dan utilitas rumah sakit yang harus selalu tersedia di rumah sakit, seperti sarana pengamanan kebakaran gedung seperti Sprinkler, Hydrant, alarm kebakaran, jalur evakuasi, dan yang terpenting adalah Kemungkinan Gangguan Kesehatan pada penghuni rumah sakit, gangguan Ketersediaan Air dan Listrik di Rumah Sakit. Risiko-risko keselamatan dan kesehatan konstruksi tersebut seyogyanya dilakukan pengkajian lebih awal sebelum dilakukan pekerjaan konstruksi tersebut yang dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 tahun 2018 disebut sebagai Pre Construction Risk Assesment atau Pengkajian Risiko Pra Konstruksi. Karena itu rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang memandang perlu adanya sebuah Pedoman keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontruksi sehingga dapat memberikan pelayanan yang mendukung keselamatan dan Kesehatan bagi pasien dan keluarganya, pengunjung, dan karyawan yang berada dilingkungan rumah sakit, serta memberikan kejelasan cara kerja bagi petugas rumah sakit yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi. B. TUJUAN 1. Tujuan umum Menjaga keselamatan dan memberikan rasa aman kepada seluruh penghuni Rumah Sakit Islam ‘Aisyiyah Malang. 2. Tujuan khusus a. Mencegah terjadinya insiden kecelakaan yang berkaitan dengan Pembangunan dan renovasi Gedung di Rumah Sakit Islam ‘Aisyiyah Malang. b. Mencegah terjadinya Infeksi akibat adanya konstruksi di Rumah Sakit Islam ‘Aisyiyah Malang. c. Mencegah terjadinya Kebakaran dalam proses Pembangunan di Rumah Sakit Islam ‘Aisyiyah Malang. d. Mencegah terjadinya gangguan ketersediaan air dan Listrik di Rumah Sakit Islam ‘Aisyiyah Malang. e. Adanya ketentuan jalur evakuasi selama proses konstruksi.

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

2

BAB II PENGERTIAN 1. K3 Konstruksi adalah aktifitas Keselamatan dan kesehatan kerja yang berhubungan dengan seluruh tahapan terkait seluruh tahapan pekerjaan konstruksi bangunan yang dilakukan di rumah sakit dan berpotensi terjadinya kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan akibat proses konstruksi pada karyawan, pasien, pendamping pasien, pengunjung yang ada di rumah sakit baik langsung maupun tidak langsung. 2. Kontraktor adalah Pelaksana dan Penanggung jawab Pekerjaan Konstruksi. 3. Sarana Pembangunan adalah Peralatan yang digunakan selama proses konstruksi dilakukan seperti perancah, tangga, Perkakas banguan, mesin las dll. 4. ICRA (Infection Control Risk Assesment) Konstruksi adalah Penilaian potensi terjadinya risiko infeksi karena paparan debu akibat pembangunan atau renovasi di rumah sakit kepada pasien maupun penghuni lainnya. 5. Identifikasi Pekerja konstruksi adalah suatu tanda yang dikenakan pada Pekerja konstruksi, Pengawas Konstruksi yang dpat berupa Kartu Identitas, Rompi Pekerja/Pengawas, Helm Pekerja/Pengawas, maupun tanda lainnya. 6. APD adalah Alat Pelindung Diri yang dikenakan selama pelaksanaan pekerjaan tertentu. 7. Sistem Pengamanan Kebakaran adalah satu atau kombinasi dari metode yang digunakan pada bangunan gedung untuk memperingatkan orang terhadap keadaan darurat atau penhyediaan tempat penyelamatan, membatasi penyebaran kebakaran, atau pemadaman kebakaran. 8. Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, komunikasi dan mobilitas dalam bangunan. 9. Sistem Utilitas Air adalah suatu sistem penyediaan air ke tempat-tempat yang dikehendaki tanpa ada gangguan atau pencemaran terhadap daerah-daerah yang dilaluinya dan dapat memenuhi kebutuhan penghuninya. 10. Sistem Utilitas Listrik adalah suatu sistem penyediaan listrik ke tempat-tempat yang dikehendaki yang aman.

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

3

BAB III RUANG LINGKUP 1. Panduan ini diberlakukan untuk semua Kontraktor, pasien, pengunjung, karyawan, Pekerja Konstruksi dan semua orang selama berada di lingkungan RS Islam Aisyiyah Malang. 2. Pelaksana panduan ini adalah karyawan/petugas yang ditunjuk, yaitu Tim K3-RS, Tim PPI, Pengawas Manajemen Risiko, Petugas Keamanan, Kontraktor dan Pekerja Konstruksi.

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

4

BAB IV TATA LAKSANA A. Kewajiban dan tanggung jawab 1.

Kontraktor a. Memahami dan mengetahui sistem K3 Konstruksi b. Mentaati dan melaksanakan ketentuan K3 Konstruksi yang berlaku. c. Mentaati ketentuan pengelolaan K3 Konstruksi yang digunakan oleh Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang. d. Menjamin seluruh Proses Konstruksi sudah dilakukan pengkajian Keselamatan dan Kesehatan Kerjanya. e. Menjamin seluruh Pekerja Konstruksi yang berada dalam pengawasannya termasuk pekerja subkon melakukan dan melaksanakan ketentuan K3 Konstruksi. f. Melaksanakan rekomendasi Proses Kajian Pre Konstruksi dan Hasil pemantuan Harian dan atau Mingguan selama Proses dan Pengakhiran Konstruksi oleh Petugas Rumah Sakit.

2.

Petugas K3-RS dan PPI a. Tim K3-RS melakukan Kajian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pra Konstruksi yang akan dilakukan di lingkungan RS Islam Aisyiyah Malang. b. Tim PPI melakukan kajian risiko infeksi konstruksi yang akan dilakukan di lingkungan RS Islam Aisyiyah Malang. c. Tim K3-RS bersama Tim PPI menerbitkan ijin pelaksanaan kontruksi terkait Pengendalaian Keselamatan dan Pengendalian Infeksi. d. Tim K3-RS dan Tim PPI melakukan Pemantauan Harian dan atau mingguan atas proses konstruksi terkait ketaatan

Kontraktor dan Pekerja Konstruksi dalam

melaksanakan ketentuan yang telah disepakati bersama, serta hasil temuan dilapangan. e. Melaporkan hasil pemantauan, memberikan usulan, saran atau solusi terkait hasil temuan kepada Direktur. dan f. Menghentikan proses konstruksi dilapangan bilamana diperlukan dan mengusulkan penghentian pekerjaan pada kontraktor pelaksana bilamana kontraktor sudah tidak mengindahkan ketentuan K3 Kontruksi dan membahayakan lingkungan Rumah Sakit.

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

5

B. Tata Laksana aspek K3 Pekerjaan Penggalian 1.

Ketentuan Umum : a. Untuk Penggalian dalam skala luas seperti pembuatan pondasi, basement struktur dan stabilitas tanah harus dilakukan uji terlebih dahulu oleh tenaga ahli. b. Sebelum pekerjaan dimulai harus ada konsultasi dengan pihak rumah sakit (unit terkait) berkaitan dengan ada tidaknya sarana seperti instalasi air bersih, air kotor, hydrant, pipa gas atau listrik yang tertanam guna menghindari gangguan yang dimungkinkan. c. dilakukan pemutusan arus listrik atau gas bila dimungkinkan. d. bila tidak dimungkinkan pemutusan dilakukan pengamanan dengan pemberian tanda yang mudah dilihat, mudah dibaca dan mudah dimengerti oleh pekerja atau orang yang berada di lingkungan tersebut.

2.

Pelaksana penggalian diberikan pengetahuan tentang aspek K3 Penggalian tanah (oleh Kontraktor) a. Pemberian APD yang diperlukan (helm, safety shoes, safety glass dll) b. Penempatan sarana penyelamatan lebih dari satu (tangga, tali penyelamat dll) c. Pemasangan sarana Pengamanan runtuhan tanah

3.

Pemeriksaan Lokasi Penggalian secara teliti terkait : a.

setelah hujan lebat

b.

setelah ada runtuhan / longsoran tanah

c.

seteah pekerjaan terputus lebih dari 1 hari atau lebih.

C. Tata Laksana Aspek K3 Pekerjaan Konstruksi Baja 1. Ketentuan Umum a. Kajian Tehnik Sipil terkait Kekuatan Konstruksi, jenis baja yang dipakai, ukurannya, serta metode penyambungan yang dipakai. b. Sebelum Pemasangan Konstruksi Baja harus dilakukan presentasi sistem pelaksanaan dan tahapan pelaksanaannya. serta pengkajian K3 pemasangan konstruksi baja tersebut. c. Petugas Pelaksana Konstruksi Baja harus seorang ahli dibidangnya atau mempunyai sertifikat yang diperlukan, seperti ; -

Sertifikat Pengawas Konstruksi

-

Sertifikat Operator Las sesuai tingkatannya dll.

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

6

-

Sertifikasi operator alat pengangkut (SIO forklift) dll

2. Pemberian Sarana pelaksanaan kontruksi baja, diantaranya; -

Tangga / Perancah

-

Jalan pekerja / gang

-

APD Pekerja

-

Penyediaan APAR

-

jaring pengaman

*semua sarana yang dipakai harus sudah diinspeksi kehandalan dan keamanannya 3. Pengamanan Lokasi Kerja sewaktu Pemasangan Konstruksi Baja; -

Pengosongan areal bawah konstruksi kecuali petugas pemandu

-

Pemasangan Warning Sign atau pita pembatas area

D. Tata Laksana Aspek K3 pekerjaan Listrik 1.

Kontraktor Pekerjaan Listrik harus sudah menjadi rekanan atau anggota Asosiasi Kontraktor listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI) atau dalam pengawasan anggota AKLI

2.

Pelaksanaan Pekerjaan Instalasi Listrik berdasar ketentuan PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik) yang diterbitkan oleh Kementerian ESDM atau dalam Standar Nasional Indonesia (SNI)

E.

Tata Laksana Aspek K3 Pekerjaan Plumbing / Pemipaan 1.

2.

Jenis Pekerjaan Plumbing a.

Plumbing instalasi Air Bersih

b.

Plumbing Instalasi Air Kotor

c.

Plumbing Instalasi Hydrant dan Sprinkler

d.

Plumbing Instalasi Gas.

Ketentuan Umum a. Instalasi Air Bersih tidak diperkenankan berhimpitan dengan instalasi air Kotor untuk mencegah kontaminasi silang. b. Jenis Pipa Hydrant dan Sprinkler harus sesuai ketentuan dan ukurannya. pipa hydrant tidak sama dengan pipa air bersih c. Distribusi air ke tempat yang ditentukan sesuai kebutuhan dan tekanan yang diperlukan.

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

7

3.

Instalasi Pipa Hydrant dan Sprinkler a. Pipa yang dipasang sesuai dengan ketentuan inastalasi hydrant sprinkler. b. Petugas penyambungan adalah orang yang sudah bersertifikasi operator Las sesuai kelasnya dan atau berpengalaman minimal 5 tahun dalam pekerjaan plumbing hydrant sprinkler dan atau dalam pengawasan ahlinya. c. Disediakan APD yang sesuai dengan pekerjaan Pengelasan d. Disediakan APAR dilokasi Pengelasan. e. Pemutusan / mematikan Instalasi Hydrant sprinkler yang sudah ada harus sepengetahuan petugas rumah sakit yang bertanggung jawan atasnya dan tidak boleh melebihi 1 – 2 hari.

F. Tata Laksana Penilaian Risiko Pre Konstruksi 1. Tabel Identifikasi Type Aktivitas Konstruksi (Tabel 1) Inspeksi dan kegiatan non-invasif atau skala kecil dengan durasi pendek Diantaranya : 

Type A

   

Type B

Kegiatan skala kecil, durasi pendek yang menciptakan debu minimal. Diantaranya :   

Type C

Pelepasan bagian langit-langit untuk tujuan inspeksi visual, kurang dari 1 plafon per 15M2 Pengecatan tanpa pengampelasan pemasangan wall paper Perbaikan Saluran Listrik perbaikan saluran air

Pemotongan langit-langit, dinding dimana debu dapat dikendalikan Pemasangan instalasi telepon, Komputer dan listrik Pembuatan akses lubang perpipaan

Setiap pekerjaan yang menghasilkan debu yang tinggi sampai menengah atau pekerjaaan pembongkaran atau pelepasan komponen tetap atau rakitan pada bangunan. Diantaranya :  Pelepasan plafon lebih dari 1 plafon atau per 15M2,Pembongkaran lantai, bagian dinding.  Pengecatan dengan pengampelasan  Perbaikan Saluran Listrik skala besar (≥ satu kamar/ruangan)  perbaikan saluran air skala besar (≥ satu kamar/ruangan)  Pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan dalam satu shift kerja

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

8

Pembongkaran dan pembangunan proyek-proyek besar Diantaranya :

Type D

 

Pembongkaran plafon, Pembongkaran lantai, dinding. Pengabungan gedung/Konstruksi baru

2. Tabel Identifikasi Risiko Kelompok Yang Akan Terdampak (Tabel 2) Risiko Rendah Area Perkantoran / Ruang Administrasi

Risiko Sedang    

Cardiologi Endoscopy Radiologi R.Inap



Risiko Tinggi     

Risiko Tertinggi 

Laboatorium IGD Perinatologi IBS Gizi

    

Cathlab CSSD ICU R.Isolasi R.Dispensing Farmasi



3. Tabel Matriks Kelas Konstruksi (Tabel 3) Aktivitas Konstruksi / Matrik Risiko Aktivitas Konstruksi

Type A

Type B

Type C

Type D

Risiko Rendah

I

II

II

III / IV

Risiko Sedang

I

II

III

IV

Risiko Tinggi

I

II

III / IV

IV

Risiko Tertinggi

II

III / IV

III / IV

IV

Kelompok Risiko

4. Tabel Klasifikasi Kelas / Level dan Pengendaliaannya (Tabel 4) KELAS

PENGENDALIAN SELAMA PROYEK BERJALAN

KELAS I

KELAS II

1. Minimalkan debu dari proyek yang dikerjakan 2. Segera ganti atap / tutup dinding yang dilobangi.

PENGENDALIAN SETELAH SELESAI PROYEK 1. bersihkan area kerja

1. Menyediakan sarana (terpal plastik, 1. Lap permukaan dengan isolatif) untuk mencegah debu desinfektan. udara menyebar. 2. Masukkan limbah konstruksi 2. Gunakan penyemprotan kabut air sebelum transportasi dalam wadah untuk mengontrol debu saat tertutup rapat. melakukan pemotongan / bongkar 3. Pel basah dan / atau vakum bangunan dengan vacuum filter udara atau

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

9

KELAS III

KELAS IV

3. Segel pintu yang tidak digunakan 4. Blok dan tutup ventilasi udara 5. Pasang keset debu di pintu masuk dan keluar proyek konstruksi 6. Lepas atau isolasi sistem HVAC di area proyek dilakukan

HEPA sebelum meninggalkan area kerja. 4. Lepas isolasi/ pasang kembali sistem HVAC di area proyek

1. Lepas atau isolasi sistem HVAC dimana proyek dilaksanakan untuk mencegah kontaminasi pada sistem perpipaan 2. Gunakan barier kritis (sheetrock, plastik, plywood) untuk menyegel area dan memisahkan dengan area luar proyek atau gunaan metode kontrol tabung (gerobak dengan penutup plasik dan menghubungkan (dengan saluran yang tersegel) dengan unit filtrasi udara (bila diperlukan dgn HEPA Filter)sebelum proyek dimulai. 3. Memastikan tekanan udara negatif dalam area proyek dengan menggunakan sistem filtrasi udara (bila diperlukan dgn HEPA Filter) 4. Masukkan limbah konstruksi ke dalam kontainer tertutup dan tertutup rapat sebelum transport 5. Tutup gerobak dan troli yang digunakan untuk transport material, apabila tidak ada penutup solid, gunakan penutup plastik yang diikat/ dilakban

1. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai dan sudah diinspeksi oleh Tim K-3 dan Tim PPI dan sudah dibersihkan seluruhnya 2. Lepas material barier dengan hatihati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan serpihan dari sisa konstruksi 3. Vakum area proyek dengan vacum filter(bila diperlukan dgn HEPA Filter) 4. Pel area dengan disinfektan 5. Lepas isolasi atau buka kembali sistem HVAC di area proyek

1. Bila ada sistem HVAC, Lepas atau isolasi sistem HVAC dimana proyek dilaksanakan untuk mencegah kontaminasi pada sistem perpipaan 2. Gunakan barier kritis (sheetrock, plastik, plywood) untuk menyegel area dan memisahkan dengan area luar proyek atau gunaan metode kontrol tabung (tabung dengan penutup plasik dan menghubungkan (dengan saluran yang tersegel) dengan unit filtrasi udara (bila diperlukan dgn HEPA Filter) sebelum proyek dimulai. 3. Memastikan tekanan udara negatif dalam area proyek dengan menggunakan sistem filtrasi udara (bila diperlukan dgn HEPA Filter)

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

1. Jangan melepas barier dari area kerja sampai proyek selesai diinspeksi oleh K3RS dan PPI dan sudah dibersihkan secara menyeluruh 2. Lepas material barier dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan serpihan dari sisa konstruksi 3. Masukkan limbah konstruksi ke dalam kontainer tertutup dan tertutup rapat sebelum transport 4. Tutup gerobak dan troli yang digunakan untuk transport material, apabila tidak ada penutup solid, gunakan penutup plastik yang diikuat/ dilakban

10

4. Segel lubang, pipa, dan retakan dengan baik 5. Bangun sebuah anteroom dan mensyaratkan semua personal sehingga mereka dapat divakum menggunakan vakum filter sebelum keluar dari area proyek atau sediakan baju coverall yang dilepas sebelum keluar dari area proyek 6. Mensyaratkan semua pekerja yang asuk ke area proyek untuk memakai penutup kaki. Penutup kaki harus dipakai setiap kali meninggalkan area proyek

5. Vakum area proyek dengan vacum fillter (bila diperlukan dgn HEPA Filter) 6. Pel area dengan disinfektan 7. Lepas isolasi atau buka kembali sistem HVAC di area proyek

5. Aktifitas Kegiatan renovasi yang tidak memerlukan asesemen pre kontruksi a. Pengecatan dan pemasangan wall paper di area kantor dan bukan area pasien b. Pengecatan ruangan pasien yang tidak ada pasien di dalamnya dan pengecatan kurang dari 15 M2 c. Pemasangan dispenser sabun, kontainer benda tajam, tempat tisu di ruangan pasien d. Perbaikan engsel jendela e. Penggantian plafon kurang dari 10 lembar ukuran 2 x 2 m pada area kantor dan bukan area pasien f.

Penggantian plafon kurang dari 5 lembar 2 x 2 m pada area pasien dan jika pasien dikeluarkan dari area tersebut dan dibersihkan sebelum pasien kembali

g. Perbaikan minimal pada sistem bel perawat, TV, tempat tidur, telepon h. Mengecek atau mengganti saklar/ outlet listrik i.

Mengganti bohlam lampu

j.

Memperbaiki wastafel atau keran tanpa ada tumpahan air di lantai

k. Memperbaiki wastafel atau keran dengan adanya tumpahan air di lantai dengan adanya housekeeping yang membersihkan lantai l.

Memperbaiki outlet gas medis

m. Perbaikan keseimbangan parameter udara n. Mengecek AC o. Kegiatan yang memproduksi jumlah debu di dalam ruangan dan kondisi udara bertekanan negatif dengan HEPA dengan minimum pertukaran udara serta semua udara dibuang keluar, HEPA harus berjalan selama 2 jam setelah pengerjaan selesai

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

11

dan house keeping harus membersihkan ruangan sebelum proyek selesai. Kegiatan proyek dan penggunaan HEPA harus didokumentasi dan dilaporkan ke Komite PPI dan K3RS Catatan: Semua saluran udara harus disegel selama proyek berlangsung

6. Parameter Risiko yang dinilai Asesmen Pra Konstruksi (PCRA) a. Kualitas Udara akibat timbulan Proyek b. Pengendalian Infeksi (ICRA) c. Utilitas (dari gangguan akibat pelaksanaan proyek) d. Kebisingan yang ditimbulkan e. Getaran f.

Penggunaan Bahan Berbahaya dalam pelaksanaan proyek

g. Layanan Terhadap aktivasi kedaruratan, seperti ganguan atas code red, ganguan jalur evakuasi dll. h. Bahaya lain yang dimungkinkan. 7. Pemantauan / Inspeksi selama Proyek Berjalan a. Pemantauan / inspeksi dilakukan minimal 1 kali dalam seminggu b. Menggunakan form sebagaimana dalam lampiran atau form elektronik 8. Langkah Penilaian Keselamatan Konstruksi / PCRA (SPO) a. Nilai Aktifitas konstruksi yang akan dilakukan berdasar Tabel Aktifitas Konstruksi (Tabel 1) b. Catat ruangan disamping kanan, kiri, depan, belakang, atas, bawah disekitar Proyek yang akan terdampak, dan tentukan nilai risikonya dengan Tabel Identifikasi Risiko Kelompok (Tempat / Ruangan) (Tabel 2). Gunakan Nilai Risiko Kelompok Terbesar meski hanya ada satu ruangan yang terdampak pada kelompok risiko tersebut. c. Identifikasi Jenis-jenis Gangguan yang akan terjadi atau berdampak pada kegiatan pelayanan dari proses kegiatan Konstruksi tersebut; Ventilasi Udara, Saluran Air, Saluran Listrik, Pemakaian B3, Sistem Penanngulangan Kebakaran (Hydrant, Sprinkler, Alarm) Jalur Evakuasi, serta kemungkinan gangguan Keamanan.

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

12

d. Analisa / Cocokkan hasil Penilaian Aktifitas Kegiatan Konstruksi (Type A,B,C, D) dengan Kelompok Risiko yang akan Terdampak (risiko Rendah, Sedang, Tinggi, Tertinggi) dengan Tabel Matriks Kelas Konstruksi (Tabel 3) sehingga dapat diketahui Type Kelasnya dari pertemuan keduanya. e. Tentukan cara Penanggulangan terhadap jenis-jenis gangguan tersebut. (mis. penanganan gangguan udara dengan memastikan sistem tata udara negatif pada lokasi proyek. Merubah jalur evakuasi selama proyek berlangsung dll.) f.

Koordinasikan dengan Unit/Tim yang terkait atas hasil penilaian dan penanggulangan yang telah dibuat. Dengan PPI terkait Infection Control. Unit Kerja lain terkait Jalur Evakuasi dll. Dengan Satuan Pengaman terkait Keamanan.

g. Tandatangani Form PCRA (Tim K3-RS, PPIRS, Penanggung Jawab Proyek ) h. Laporkan ke Rumah Sakit dan Berikan Copy Form PCRA pada PPIRS, dan Kontraktor Proyek serta Berikan Penjelasan Terkait Kewajiban Kontraktor yang harus dilakukan mulai awal pengerjaan sampai pengakhiran proyek konstruksi. 9. Inspeksi / Pemanatauan Kegiatan Proyek (SPO) a. Lakukan Inspeksi minimal 1 kali / minggu b. gunakan form yang sudah ada atau form elektronik c. tulis nama, tanggal, nama proyek dan lokasi proyek d. isi for inspeksi yang ada dengan cara mencentang pada kolom jawaban Ya, Tidak dan NA (tidak dinilai) atas pertanyaan yang ada. e. bila jawaban merupakan kondisi/tindakan yang tidak aman tulis upaya perbaikan yang harus atau dapat dilakukan pada kolom Upaya Perbaikan dan kapan batas waktu selesai pada kolom Tanggal selesai. f.

Beritahukan kepada penanggung jawab proyek yang ada (beri salinan inspeksi) agar dapat melakukan perbaikan.

g. arsipkan form inspeksi yang telah dibuat. 10. Anggaran Pembiayaan untuk pelaksanaan Penilaian Risiko Pra konstruksi (PCRA) a. Anggaran Pembiayaan PCRA merupakan bagian dari Pembiayaan Pembangunan/Renovasi secara keseluruhan. b. Dalam Pelaksanaan Pembangunan yang dilakukan oleh Pihak Ketiga maka pembiayaan dan pelaksanaannya menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

13

BAB V DOKUMENTASI

a. Pendokumentasian terkait pelaksanaan pra konstruksi dan pemantauannya dilakukan serta disimpan oleh petugas Tim K3-RS setiap 1 minggu sekali sebagai bahan pelaporan setiap bulannya. b. Pelaporan diberikan kepada Direktur Rumah Sakit melalui sekretariatan.

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

14

BAB VI PENUTUP

Panduan ini kami susun untuk menjadi acuan pelaksanaan dalam mengelola Keselamatan dan Kesehatan dalam proses Konstruksi / Renovasi di Rumah Sakit Aisyiyah Malang, karena rumah sakit merupakan fasilitas umum dibidang kesehatan yang menangani proses penyembuhan pasien, serta berkumpulnya masyarakat sehingga memerlukan pencegahan timbulan infeksi, bahaya keselamatan dan bahaya keamanan yang baik dalam pemberian layanan kesehatan kepada masyarakat.

Ditetapkan di : M A L A N G Pada Tanggal : 21 Sya’ban 1439 H 07 MEI 2018 M Direktur,

HARTOJO, dr.Sp.PK (K)

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

15

DAFTAR PUSTAKA Permen ESDM no. 36 tahun 2014 tentang pemberlakuan Standar Nasional Indonesia 0225:2011 mengenai persyatan umum instalasi listrik 2011 (PUIL 2011) Pedoman Manajemen Risiko K3 di Fasilitas Pelayanan Kesehatan oleh Dirjen Kesmas RI tahun 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit. Buku PUIL http://www.djk.esdm.go.id/pdf/Buku%20PUIL/Buku%20PUIL%20Keselamatan%20dan%20Pemasa ngan%20Instalasi%20Listrik%20Voltase%20Rendah.pdf

Buku Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit, yang diterbitkan oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), tahun 2017 Pengawasan Proyek Konstruksi http://jurnal-k3lh.web.id/2014/12/26/pengawasan-k3-konstruksi/ Pre Construction Risk Assessment http://eo2.commpartners.com/users/apic/downloads/Appendix_B.pdf https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahU KEwjvtv7isffaAhUNR48KHbFMDx4QFggvMAA&url=http%3A%2F%2Fwww.jefferson.edu%2Fcontent %2Fdam%2Ftju%2Ffacilities%2Ffdc%2FPreconstruction%2520Risk%2520Assessment.xls&usg=AOvVaw2591oPu5WpbNoam9X0ndCC https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0ahU KEwii7ZSY8PfaAhVCo48KHQTDDK4QFghZMAY&url=https%3A%2F%2Fwww.vendorportal.ecms.v a.gov%2FFBODocumentServer%2FDocumentServer.aspx%3FDocumentId%3D3794135%26FileNa me%3DVA244-17-R-1492-A00001003.pdf&usg=AOvVaw3_rwWKkvXvjq-LlxLyPil6

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

16

LAMPIRAN

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

17

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

18

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

19

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

20

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

21

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

22

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

23

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

24

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

25

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

26

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

27

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

28

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

29

Panduan K3 Konstruksi RS Islam ‘Aisyiyah Malang

30

Related Documents


More Documents from ""