Pak Ayu.docx

  • Uploaded by: Purgana Yoea
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pak Ayu.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 8,241
  • Pages: 48
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK )

RSIA PURI BETIK HATI 1.

Pengertian ( Definisi )

2.

Masalah Keperawatan

3.

DiagnosaKeperawatan

POST PARTUM SPONTAN Suatu proses fisiologi yang memungkinkan serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melaluijalanlahir ( Hacker, 2001 ) 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5.

4.

Kriteria Hasil

1. 2. 3. 4. 5.

5.

Intervensi Keperawatan

Nyeri Kurang pengetahuan perawatan diri dan bayi Perubahan pola eliminasi Resiko infeksi Resiko kurang volume cairan Nyerib.d Inkontinuitas jaringan Kurang pengetahuan tentang perawatan diri dan bayi b.d kurangnya informasi Perubahan pola eliminasi: BAB ( Konstipasi ) b.d penurunan otot abdomen, penurunan peristaltic usus Resiko infeksi b.d trauma jaringan ( luka insisi perineum / episiotomy ) Resiko kurang volume cairan b.d perdarahan pasca partum Nyeri terkontrol Dapat mendemonstrasikan dan mengungkapkan pemahaman diri post partum dan merawat bayi Pola eliminasi normal Infeksi tidak terjadi Tidak terjadi kekurangan volume cairan

1. Monitor vital sign 2. Kaji derajat nyeri 3. Ajarkan tekhnik relaksasi 4. Kaji tingkat pengetahuan pasien 5. Anjurkan pasien tidak menahan BAB 6. Anjurkan minum 6 – 7 gelas/hari 7. Ajarkan untuk ambulasi dini sesuai toleransi 8. Observasi tanda – tanda infeksi 9. Lakukan perawatan luka 10. Pertahankan cairan parenteral sesuai instruksi 11. Ukur intake dan output cairan

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)

RSIA PURI BETIK HATI

6.

Informasi dan Edukasi

7.

Evaluasi

8. 9.

Evaluasi Kritis DaftarPustaka

12. 13. 14. 15. 16. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1. 2.

POST PARTUM SPONTAN Kolaborasi pemberian analgetik Kolaborasi pemberian pencahar Kolaborasi pemberian antibiotika Kolaborasi pemberian diet tinggi serat Kolaborasi pemberian diet TKTP Mengenai penyebab nyeri Mengenai tatalaksana nyeri Pendidikan ksesehatan Perawatan diri dan bayi Perawatan Luka Pemenuhan nutrisi Cucitangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

Nyeri Terkontrol Pasien paham dan menggerti mengenai perawatan diri dan bayi 3. Pola eliminasi normal 4. Infeksi tidak terjadi 5. Tidak terjadi kekurangan volume cairan Sub Mutu Komite Keperawatan 1. Carpenito, Linda Jual. 2006. BukuSaku Diagnosis Keperawatan.AlihBahasaYunaniAsih. Edisi 10. Jakarta : EGC 2. Doenges, Marilynn E.2000. RencanaAsuhanKeperawatan.AlihBahasa I Made Kariasi, S. Kep. N, Made Sumawati, S.Kep. Jakarta : EGC 3. Doenges, Marilynn E. 2001 4. Hacher, Moore.2001. EssensialObstetridanGinekologi 5. Nanda . 2006. PanduanDiagnosaKeperawatan. AlihBahasa Budi Santoso. Prima Medika

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)

RSIA PURI BETIK HATI 1.

2.

3.

4.

5.

ASFIKSIA NEONATORUM Suatu keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas secara spontan dan teratur lahir. Hal ini disebabkan oleh hipoksia janin dalam uterus dan hipoksia ini berhubungan dengan faktor – faktor yang timbul dalam kehamilan persalinan atau segera lahir ( Kegawat daruratan medik, 2000 ) Masalah Keperawatan 1. Ketidakefektifan pola nafas 2. Gangguan pertukaran gas 3. Resiko cidera 4. Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh Diagnosa Keperawatan 1. Ketidakefektifan pola nafas b.d hipoventilasi 2. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan perfusi ventilasi 3. Resiko cidera b.d anomali kongenital tidak teratasi pada agen – agen infeksius 4. Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d kurangnya suplai O2 dalam darah Kriteria Hasil 1. Pasien menunjukan pola nafas yang efektif a. Pasien menunjukan pola nafas yang efektif b. Tidak ada bunyi nafas tambahan c. Irama respirasi dalam batas normal 2. Pertukaran gas dapat teratasi a. Tidak sesak nafas b. Fungsi paru dalam batas normal 3. Bebas dari cidera a. Mendeskripsikan aktifitas yang tepat dan periksa perkembangan anak b. Mendeskripsikan teknik pertolongan pertama 4. Temperature badan dalam batas normal a. Kulit terlihat merah muda segar b. Tidak gelisah c. Bilirubin dalam batas normal d. Tidak terjadi distres pernafasan Intervensi Keperawatan 1. Manajemen pola nafas a. Lakukan penghisapan lendir b. Pantau status pernafasan dan oksigenisasi c. Observasi TTV Pengertian ( Definisi )

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)

RSIA PURI BETIK HATI ASFIKSIA NEONATORUM d. Kolaborasi dengan dokter dalam pemakaian alat bantu nafas e. Beri oksigenisasi sesuai kebutuhan 2. Manajemen pertukaran gas a. Observasi TTV b. Kaji bunyi paru c. Pantau saturasi SPO2 dengan oksimetri d. Kolaborasi dengan dokter dalam pemeriksaan AGD ( analisa Gas Darah ) dan terapy 3. Manajemen cidera a. Cuci tangan sebelum dan sesudah mearawat bayi b. Pakai sarung tangan steril c. Lakukan pengkajian fisik secara rutin terhadap bayi baru lahir d. Ajarkan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi dan melaporkan kepada petugas kesehatan 4. Manajemen suhu tubuh 6.

Informasi dan edukasi

1. Observasi keadaan umum dan TTV 2. Lakukan informconsent akan dilakukan tindakan penghisapan lendir dan resusitasi 3. Lakukan imformconsent bahwa akan dipasang alat bantu nafas 4. Memberikan edukasi kepada keluarga tentang Handhygiene 5. Memberikan edukasi tentang perawatan tali pusat, mengetahui tanda – tanda infeksi 6. Memberikan edukasi tentang hipotermi Beri konseling 5. Gangguan pertukaran gas 6. Resiko cidera 7. Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)

RSIA PURI BETIK HATI Evaluasi

Evaluasi Kritis Daftar Pustaka

ASFIKSIA NEONATORUM 1. Pasien menunjukan pola nafas yang efektif a. Pasien menunjukan pola nafas yang efektif b. Tidak ada bunyi nafas tambahan c. Irama respirasi dalam batas normal 2. Pertukaran gas dapat teratasi a. Tidak sesak nafas b. Fungsi paru dalam batas normal 3. Bebas dari cidera a. Mendeskripsikan aktifitas yang tepat dan periksa perkembangan anak b. Mendeskripsikan teknik pertolongan pertama 4. Temperature badan dalam batas normal a. Kulit terlihat merah muda segar b. Tidak gelisah c. Bilirubin dalam batas normal d. Tidak terjadi distres pernafasan Sub Mutu Komite Keperawatan 1. Carpenito, Linda Jual. 2006. BukuSaku Diagnosis Keperawatan.AlihBahasaYunaniAsih. Edisi 10. Jakarta : EGC 2. Doenges, Marilynn E.2000. RencanaAsuhanKeperawatan.AlihBahasa I Made Kariasi, S. Kep. N, Made Sumawati, S.Kep. Jakarta : EGC 3. Doenges, Marilynn E. 2001 4. Hacher, Moore.2001. EssensialObstetridanGinekologi 5. Nanda . 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan. Alih Bahasa Budi Santoso. Prima Medika 6. berdasarkan penerapan diagnosa Nanda, Nic, Noc, Edisi jilid 1, 2016, mediaction Jogja

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)

RSIA PURI BETIK HATI 1. 2.

3.

4.

HIPERBILIRUBINE Peningkatan kadar bilirubine serum yang disebabkan oleh kelainan bawaan,juga dapat menimbulkan ikterus (Suzanne C.Smeltzer,2002) Masalah Keperawatan 1. Kerusakan integritas kulit 2. Resiko kekurangan volume cairan 3. Hipertermi 4. Potensial trauma Diagnosa Keperawatan 1. Kerusakan integritas kulit b.d efek phototerapy 2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d phototerapy 3. Ganggguan temperature tubuh (hipertermi) b.d perpapar lingkungan panas 4. Potensial trauma b.d efek fothoterapy Kriteria Hasil 1. Integritas kulit a. Integritas kulit dalam batas normal( Kulit tidak berwarna kuning b. Kadar bilirubin dalam batas normal (0,2-1,0 mg/dl) c. Tidak ada lesi pada kulit 2. Manajemen volume cairan a. TTV dalam batas normal b. Keseimbangan intake output dalam 24 jam c. Membran mukosa lembab 3. Manajemen suhu tubuh a. Suhu tubuh dalam batas normal b. Membran mukosa lembab 4. Neonatus akan berkembang tanpa disertai tandatanda gangguan akibat fototherapy Intervensi Keperawatan 1. Kerusakan integritas kulit a. Kaji warna kulit tiap 8 jam b. Pantau bilirubin direk dan indirek c. Beri mobilisasi pada pasien ( ubah posisi miring / 2jam) d. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering e. Beri lotion /baby oil pada daerah yang tertekan 2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan a. Obs.TTV Pengertian ( Definisi )

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI

3.

4.

Informasi dan Edukasi

1. 2. 3. 4.

Evaluasi

1.

2.

HIPERBILIRUBINE b. Kaji intake dan output c. Observasi tanda-tanda dehidrasi d. Berikan asi sesering mungkin(banyak minum) Hipertermi a. Monitor Suhu tubuh sesering mungkin b. Cek tanda-tanda vital tiap 2 jam c. Monitor intake dan output d. Beri banyak minum e. Kolaborasi dengan dokter obat antipiretik jika demam Potensial trauma a. Tempatkan neonatus pada jarak 45 cm dari sumber cahaya b. Biarkan neonatus dalam keadaan telanjang kecuali mata dan genital serta bokong ditutup c. Buka penutup mata setiap akan disusukan d. Ajak bicara dan beri sentuhan setiap memberikan perawatan Beri informasi tentang kadar bilirubine pada bayi Beri informasi pentingnya asi pada bayi Anjurkan ibu untuk menyusui bayi sesering mungkin Anjurkan untuk perawatan dirumah pentingnya menjemur bayi Integritas kulit a. Integritas kulit dalam batas normal( Kulit tidak berwarna kuning b. Kadar bilirubin dalam batas normal (0,2-1,0 mg/dl) c. Tidak ada lesi pada kulit Manajemen volume cairan a. TTV dalam batas normal b. Keseimbangan intake output dalam 24 jam c. Membran mukosa lembab

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI

7.

Evaluasi Kritis Daftar Pustaka

HIPERBILIRUBINE 3. Manajemen Suhu tubuh a. Suhu tubuh dalam batas normal b. Membran mukosa lembab 4. Neonatus akan berkembang tanpa disertai tandatanda gangguan akibat fototherapy Sub Mutu Komite Keperawatan 1. Carpenito, Linda Jual. 2006. BukuSaku Diagnosis Keperawatan.AlihBahasaYunaniAsih. Edisi 10. Jakarta : EGC 2. Doenges, Marilynn E.2000. Rencana Asuhan Keperawatan AlihBahasa I Made Kariasi, S. Kep. N, Made Sumawati, S.Kep. Jakarta : EGC 3. Doenges, Marilynn E. 2001 4. Hacher, Moore.2001. EssensialObstetridanGinekologi 5. Nanda . 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan. Alih Bahasa Budi Santoso. Prima Medika berdasarkan penerapan diagnosa Nanda, Nic, Noc, Edisi jilid 1, 2016, mediaction Jogja

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI Pengertian ( Definisi )

Masalah Keperawatan

Diagnosa Keperawatan

Kriteria Hasil

Intervensi Keperawatan

DIARE AKUT PADA ANAK Buang air besar (defekasi) dengan tinja terbentuk berbentuk cair/setengah cair (setengah padat) kandungan air tinja lebih banyak dari biasa lebih kurang 200 gram atau 200 ml / 24 jam. Atau buang air besar encer lebih dari 3x perhari, buang air besar tersebut dapat atau tanpa disertai lendir dan darah (guerrant, ciesla, 2003) 1. Diare 2. Gangguan kekurangan volume cairan dan elektrolit 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan 4. Nyeri akut 5. Resiko kekurangan integritas kulit 1. Diare b.d inflamasi usus 2. Gangguan kekurangan volume cairan dan elektrolit b.d intake output in adekuat 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d kehilangan nafsu makan akibat mual / muntah 4. Nyeri akut b.d iritasi pada saluran gastrointestinal 5. Resiko kekurangan integritas kulit b.d output yang berlebihan 1. BAB : Frekuensi, warna, bau , konsistensi dalam batas normal 2. Intake cairan adekuat 3. Kebutuhan nutrisi terpenuhi 4. Tidak ada nyeri 5. Tidak ada kerusakan integritas kulit 1. Diare a. Obs.TTV b. Obs. Tanda – tanda diare c. Kaji frekuensi BAB os d. Anjurkan untuk makan makanan yang rendah serat e. Kolaborasi dengan dokter pemberian asupan cairan intravena 2. Manajemen cairan dan elektrolit a. Hitung intake dan output b. Obs. TTV c. Monitor setatus dehidrasi ( kelembaban

mukosa,

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI

3.

4.

5.

6.

Informasi dan Edukasi

1. 2. 3. 4.

DIARE AKUT PADA ANAK nadi adekuat d. Berikan cairan oral sesuai sesuai kebutuhan / anjurkan untuk banyak minum e. Berikan cairan oralit sesuai kebutuhan f. Kolaborasi pemberian cairan intravena Manajemen Nutrisi a. Kaji BB, TB, LK atas b. Kaji kebiasaan makan dan kaji adanya alergi makanan c. Kaji mual muntah yang dialami pasien d. Kaji kebutuhan nutrisi dan kalori e. Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi sering f. Pertahankan pemberian asi pada bayi Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan oleh pasien setiap hari g. Kolaborasi pemberian nutrisi sesuai kebutuhan kalori Manajemen nyeri a. Observasi derajat nyeri b. Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam c. Lakukan tehnik distraksi d. Berikan posisi yang nyaman e. Kolaborasi pemberian terapy analgetik Integritas kulit : a. Obs. TTV b. Obs. Frekuensi, karakteristik dan volume diare c. Obs. Tanda – tanda dehidrasi d. Obs. Integritas kulit e. Anjurkan untuk banyak minum Kolaborasi dengan dokter pemberian terapy Pencegahan diare : hand hygiene Mempertahankan asupan nutrisi Pemberian larutan gula garam / oralit Menjaga kebersihan makanan dan peralatan

makanan

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI

7.

Evaluasi

8. 9.

Evaluasi Kritis Daftar Pustaka

DIARE AKUT PADA ANAK 5. Penggunaan sumber air air bersih 6. Minum obat secara teratur Mengenali tanda bahaya umum dan tanda dehidrasi 1. BAB : Frekuensi, warna, bau , konsistensi dalam batas normal 2. Intake cairan adekuat 3. Kebutuhan nutrisi terpenuhi 4. Tidak ada nyeri 1. Tidak ada kerusakan integritas kulit 2. Sub Mutu Komite Keperawatan 3. Carpenito, Linda Jual. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan.Alih Bahasa Yunani Asih. Edisi 10. Jakarta : EGC 4. Doenges, Marilynn E.2000. Rencana Asuhan Keperawatan.Alih Bahasa I Made Kariasi, S. Kep. N, Made Sumawati, S.Kep. Jakarta : EGC 5. Guerrand, ciesla, 2003 6. Nanda . 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan. Alih Bahasa Budi Santoso. Prima Medika 7. Asuhan keperawartan praktis berdasarkan penerapan diagnosa Nanda, Nic, Noc, Edisi jilid 1, 2016, mediaction Jogja

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI DEMAM TYPOID Pengertian ( Definisi ) Suatu penyakit usus yang menimbulkan gejala – gejala sistem yang disebabkan oleh salmonella typosa, salmonella type A,B,C. Penularan secara pecal, oral melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi (Mansoer Orief, M. 1999) Masalah Keperawatan 1. Peningkatan suhu tubuh 2. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan 3. Gg. Istirahat tidur 4. Nyeri Diagnosa Keperawatan 1. Peningkatan suhu tubuh b.d invasi kuman ke usus halus 2. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d proses infeksi pada usus halus 3. Gg. Istirahat tidur b.d peningkatan suhu tubuh 4. Nyeri b.d kerusakan mukosa usus Kriteria Hasil 1. Suhu tubuh dalam batas normal 2. Nutrisi terpenuhi a. Porsi makan dihabiskan b. Tidak ada mual dan muntah c. Pasien terlihat segar d. BB meningkat 3. Pasien os tidur nyenyak a. Os wajahnya terlihat ceria b. Konjungtiva tidak pucat 4. Nyeri terkontrol Intervensi Keperawatan 1. Manajemen suhu tubuh a. Obs.TTv b. Anjurkan untuk kompres hangat c. Anjurkan os untuk banyak minum d. Anjurkan untuk memakai pakaian yang tipis e. Kolaborasi pemberian obat antipiretik 2. Manajemen nutrisi a. Kaji makan tiap hari b. Anjurkan os untuk makan sedikit – sedikit tapi sering c. Anjurkan untuk menjaga kebersihan oral atau

mulut

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI

Informasi Edukasi

Evaluasi

Evaluasi Kritis Daftar Pustaka

DEMAM TYPOID d. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian diet 3. Manajemen kebutuhan istirahat a. Kaji pola istirahat os b. Ajarkan tehnik distraksi sebelum tidur c. Ciptakan lingkungan yang tenang / nyaman untuk istirahat d. Beri penkes tentang pentingnya istirahat yang cukup 4. Manajemen nyeri a. Obs.TTV b. Kaji tingkat nyeri c. Anjurkan tehnik relaksasi nafas dalam d. Lakukan tehnik distraksi e. Berikan posisi yang nyaman f. Kolaborasi pemberian obat analgetik dan 1. Ajarkan kompres hangat 2. Penkes tentang pentingnya nutrisi pada klien 3. Pentingnya lingkungan yang aman dan nyaman 4. Tehnik relaksasi nafas dalam yang benar 5. Tehnik distraksi pada klien 1. Suhu tubuh dalam batas normal 2. Nutrisi terpenuhi a. Porsi makan dihabiskan b. Tidak ada mual dan muntah c. Pasien terlihat segar d. BB meningkat 3. Pasien os tidur nyenyak a. Os wajahnya terlihat ceria b. Konjungtiva tidak pucat 4. Nyeri terkontrol Sub Mutu Komite Keperawatan 1. Mansoer Orief, M. 1999, Asuhan keperawatan Demam Typoid, EGC, Jakarta 2. Burnner dan suddart @002, Buku ajaran ilmu

pengetahuan Medikal bedah, Edisi 8, EGC, Jakarta

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI Pengertian ( Definisi ) Masalah Keperawatan

Diagnosa Keperawatan

Kriteria Hasil

BAYI BARU LAHIR RENDAH Bayi baru lahir rendah dengan berat badan pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram atau lebih rendah (WHO, 1961) 1. Resiko gangguan Pola nafas tidak efektif 2. Resiko Termogulasi in efektif 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 4. Resiko infeksi 5. pertumbuhan dan perkembangan 1. Resiko gangguan Pola nafas tidak efektif b.d imaturitas pusat pernafasan 2. Resiko Termogulasi in efektif b.d penurunan masa tubuh terhadap lingkungan dan permukaan 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan simpanan nutrisi 4. Resiko infeksi b.d pertahanan imunologis yang tidak efektik 5. pertumbuhan dan perkembangan b.d kelahiran premature 1. Pola nafas a. Pernafasan dalam batas normal b. Tidak ada nafas tambahan c. Monitor status oksigen dlm batas normal ( SPO2 90 % ) 2. Termogulasi a. Suhu tubuh dalam batas normal (36,5C – 37,5 C) b. Membran mukosa merah muda 3. Nutrisi a. Berat badan meningkat b. Bayi mendapat kalori dan nutrisi yang adekuat c. Bebas dari tanda tanda gizi menurun ) 4. Infeksi a. Tidak ada tanda – tanda infeksi 5. Pertumbuhan dan perkembangan a. Bayi bergerak aktif b. Tumbuh kembang dalam batas normal

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI Intervensi Keperawatan

1.

2.

3.

4.

5.

BAYI BARU LAHIR RENDAH Manajemen pola nafas a. Kaji frekuensi dan pola pernapasa perhatikan adanya apneu dan frekuensi jantung b. Beri posisi terlentang dan gulungan popok dibawah bahu c. Berikan oksigen sesuai indikasi d. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi Termogulasi a. Obs. TTV b. Beri lingkungan yang hangat pada bayi (inkubator) c. Ajarkan orang tua metode KMC ( Kangguru Metode Care ) Manajemen nutrisi a. Kaji daya hisap bayi b. Timbang berat badan bayi setiap hari c. Kaji tanda – tanda hipoglikemi d. Kolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan cek GDS e. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian suplemen elektrolit sesuai indikasi Manajemen pencegahan infeksi a. Kaji tanda – tanda infeksi b. Berikan nutrisi yang maksimal c. Anjurkan ibu untuk menyusui d. Beri penkes pentingnya asi ekslusif Manajemen pertumbuhan dan perkembangan a. Berikan istirahat yang teratur b. Beri rangsangan stimulasi reflek gerak c. Kenali tanda stimulus yang berlebihan (terkejut, menguap) d. Kolaborasi dengan dokter dalam fisioterapy tumbuh kembang

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI 6.

Informasi dan Edukasi

Evaluasi

Penelaah Kritis Kepustakaan

BAYI BARU LAHIR RENDAH 1. Menjelaskan resiko bayi lahir dengan BBLR 2. Motivasi ibu untuk selalu memberikan asi ekslusif 3. Metode kangguru 4. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi 1. Pola nafas a. Pernafasan dalam batas normal b. Tidak ada nafas tambahan c. Monitor status oksigen dlm batas normal (SPO2 90 %) 2. Termogulasi a. Suhu tubuh dalam batas normal (36,5 C – 37,5 C) b. Membran mukosa merah muda 3. Nutrisi a. Berat badan meningkat b. Bayi mendapat kalori dan nutrisi yang adekuat c. Bebas dari tanda tanda gizi menurun ) 4. Infeksi a. Tidak ada tanda – tanda infeksi 5. Pertumbuhan dan perkembangan a. Bayi bergerak aktif Tumbuh kembang dalam batas normal Sub Mutu Komite Keperawatan 1. Bulecheck, G.M, Butcher, H.K, Dochterman, J.M Wagner C.M. St.Louis : Mosby Elsevier 2. Herdman, T.H dan Kamitsuru, S. (Eds ). ( 2014 ). NANDA international nursing diagnoses : Definitiond dan classification, 2015 –2017 . OXFORD : Wiley Blackwell 3. WHO, 1961 4. Wilkinson,J>M dan Ahern, N.R ( 2011 ). Diagnosis keperawatan Diagnosa NANDA, NIC intervensi, NOC outcome ( Edisi ( ). Jakarta : ECG

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI Pengertian ( Definisi )

Masalah Keperawatan

Diagnosa Keperawatan

Kriteria Hasil

BRONCHOPNEUMONIA Infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang mengenai parenkim paru atau suatu radang paru yang mengenai satu atau beberapa lobus paru yang mengenai satu atau beberapa lobus paru yang ditandai dengan adanya bercak – bercak infiltrat ( Whalley and Wong, 1996 ) 1. Kebersihan jalan nafas tidak efektif 2. Gangguan pertukaran gas 3. Peningkatan suhu tubuh 4. Kekurangan volume cairan tubuh 5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan 1. Kebersihan jalan nafas tidak efektif b.d penumpukan sekret dijalan nafas 2. Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran alveolar kapiler 3. Peningkatan suhu tubuh b.d proses infeksi 4. Kekurangan volume cairan tubuh b.d menurunnya intake dan takipnea 5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d peningkatan kebutuhan metabolik sekunder terhadap demam dan proses infeksi 1. Kebersihan jalan nafas a. Jalan nafas bersih ( tidak ada sputum ) b. Bunyi nafas bersih 2. Pertukaran gas a. Tanda – tanda vital dalam batas normal b. Menunjukan perbaikan dan ventilasi oksigenisasi c. Gangguan gas teratasi 3. Suhu tubuh a. Suhu tubuh dalam batas normal b. Pasien terlihat tenang dan bisa istirahat dengan nyenyak 4. Volume cairan tubuh a. Kebutuhan cairan tubuh terpenuhi b. Tidak ada tanda – tanda dehidrasi

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI BRONCHOPNEUMONIA

Intervensi Keperawatan

5. Nutrisi a. Kebutuhan nutrisi terpenuhi b. BB meningkat c. Menunjukan peningkatan nafsu makan d. Beri penkes tentang pentingnya nutrisi 1. Manajemen kebersihan jalan nafas a. Kaji frekuensi / kedalaman dan gerakan dada b. Obs.TTV c. Bantu pasien batuk efektif d. Berikan posisi yang nyaman untuk pasien e. Beri oksigen sesuai kebutuhan f. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapy nebulizer atau fisioterapy, Ro. Thorak 2. Manajemen pertukaran gas a. Kaji frekuensi / kemudahan dalam bernafas b. Obs. Warna kulit c. Obs. SPO2 d. Berikan posisi yang nyaman e. Kolaborasi dalam pemberian oksigen 3. Manajemen suhu tubuh a. Obs. TTV b. Anjurkan kompres hangat Kolaborasi pemberian antipiretik 4. Manajemen cairan a. Obs. Intake dan output b. Anjurkan os untuk minum sedikit – sedikit tapi sering c. Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi intravena 5. Manajemen nutrisi a. Kaji porsi makan os sehari – hari b. Kaji BB dengan menimbang berat badan sehari – hari c. Anjurkan os untuk makan sedikit – sedikit tapi sering d. Kolaborasi dengan petugas gizi e. Kolaborasi pemberian antibiotik

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI Informasi dan Edukasi

Evaluasi

Penelaah Kritis

BRONCHOPNEUMONIA 1. Pentingnya minum air hangat 2. Pola nafas yang baik 3. Kompres air hangat 4. Pentingnya istirahat yang cukup 5. Motivasi pasien untuk makan sehari – hari 1. Kebersihan jalan nafas a. Jalan nafas bersih ( tidak ada sputum ) b. Bunyi nafas bersih 2. Pertukaran gas a. Tanda – tanda vital dalam batas normal b. Menunjukan perbaikan dan ventilasi oksigenisasi c. Gangguan gas teratasi 3. Suhu tubuh a. Suhu tubuh dalam batas normal b. Pasien terlihat tenang dan bisa istirahat dengan nyenyak 4. Volume cairan tubuh a. Kebutuhan cairan tubuh terpenuhi b. Tidak ada tanda – tanda dehidrasi 5. Nutrisi a. Kebutuhan nutrisi terpenuhi b. BB meningkat c. Menunjukan peningkatan nafsu makan d. Beri penkes tentang pentingnya nutrisi Sub Komite Mutu Keperawatan

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI Informasi dan Edukasi

BRONCHOPNEUMONIA 1. Carpenito, Linda Jual. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan.Alih Bahasa Yunani Asih. Edisi 10. Jakarta : EGC 2. Doenges, Marilynn E.2000. Rencana Asuhan Keperawatan.Alih Bahasa I Made Kariasi, S. Kep. N, Made Sumawati, S.Kep. Jakarta : EGC 3. Guerrand, ciesla, 2003 4. Nanda . 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan. Alih Bahasa Budi Santoso. Prima Medika 5. Asuhan keperawartan praktis berdasarkan penerapan diagnosa Nanda, Nic, Noc, Edisi jilid 1, 2016, mediaction Jogja

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI BRONCIOLITIS Suatu inflamasi infeksi virus pada bronciolus, yang menyebabkan obstruksi akut jalan nafas dan penurunan pertukaran gas dalam alveoli.biasanya terjadi pada anak usia kurang dari 2 tahun dengan insiden terjadi sekitar usia 6 bulan (manjoer Arif 2000:268) Masalah Keperawatan 1. Kebersihan jalan nafas tidak efektif 2. Gangguan pertukaran gas 3. Cemas 4. Resiko penurunan volume cairan 5. Hipertermi Diagnosa Keperawatan 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d terjadinya obstruksi, peningkatan sekresi 2. Gangguan pertukaran gas b.d asupan O2 yang tidak adekuat 3. Cemas b.d Kesulitan bernafas, prosedur yang belum dikenal dan lingkungan yang tidak nyaman 4. Resiko penurunan volume cairan b.d kehilangan cairan 5. Hipertermi b.d infeksi Kriteria Hasil 1. Jalan nafas bersih dan efektif a. Memelihara jalan nafas yang baik b. Pengeluaran sekret secara adekuat 2. Pertukaran gas dapat teratasi a. Pasien pernafasan dalam batas normal/tidak sesak atau retraksi dada b. SpO2 diatas 90% 3. Cemas berkurang sampai dengan hilang 4. Kebutuhan cairan terpenuhi a. Turgor kulit baik/tidak ada tanda-tanda dehidrasi b. Lendir / sekret tidak ada 5. Suhu tubuh dalam batas normal a. Tidak ada tanda-tanda infeksi b. Kulit terlihat merah muda segar Intervensi Keperawatan 1. Manajemen kebersihan jalan nafas a. Beri posisi yang nyaman b. Bantu anak untuk mengeluarkan sekret c. Lakukan fisioterapy dada d. Lakukan saction bila dibutuhkan Pengertian ( Definisi )

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI

2.

3.

4.

5.

Informasi dan edukasi

1. 2. 3. 4.

BRONCIOLITIS e. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberiat terapy antibiotik Manajemen pertukaran gas a. Obs TTV b. Monitor Spo2 c. Kaji kedalaman pernafasan pasien d. Berikan posisi yang nyaman(posisi semifowler) e. Beri lingkungan yang aman dan nyaman f. Ajarkan tehnik nafas dalam g. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian oksigen sesuai kebutuhan Manajemen cemas a. Beri informasi tindakan yang belum dipahami oleh orang tua dan anak b. Berikan suasana dan lingkungan yang tenang c. Berikan terapy bermain sesuai umur d. Berikan aktivitas sesuai kemampuan dan kondisi klien e. Hindari tindakan yang membuat anak cemas Manajemen penurunan volume cairan a. Monitor intake dan output b. Kaji tanda-tanda dehidrasi c. Anjurkan os untuk minum air hangat Manajemen suhu tubuh a. Observasi suhu tiap jam bila demam b. Observasi tanda-tanda infeksi c. Anjurkan kompres hangat d. Anjurkan banyak minum e. Anjurkan memakai pakaian yang tipis f. Kolaborasi dengan dokter pemberian antipiretik Pentingnya oksigen untuk pasien Beri informasi tentang penyakitnya Pentingnya cairan untuk tubuh Keuntungan kompres hangat

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI Evaluasi

Evaluasi Kritis Daftar Pustaka

BRONCIOLITIS 1. Jalan nafas bersih dan efektif a. Memelihara jalan nafas yang baik b. Pengeluaran sekret secara adekuat 2. Pertukaran gas dapat teratasi a. Pasien pernafasan dalam batas normal/tidak sesak atau retraksi dada b. SpO2 diatas 90% 3. Cemas berkurang sampai dengan hilang 4. Kebutuhan cairan terpenuhi a. Turgor kulit baik/tidak ada tanda-tanda dehidrasi b. Lendir / sekret tidak ada 5. Suhu tubuh dalam batas normal a. Tidak ada tanda-tanda infeksi b. Kulit terlihat merah muda segar Sub Mutu Komite Keperawatan 1. Carpenito, Linda Jual. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan.Alih Bahasa Yunani Asih. Edisi 10. Jakarta : EGC 2. Doenges, Marilynn E.2000. Rencana Asuhan Keperawatan.Alih Bahasa I Made Kariasi, S. Kep. N, Made Sumawati, S.Kep. Jakarta : EGC 3. Guerrand, ciesla, 2003 4. Nanda . 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan. Alih Bahasa Budi Santoso. Prima Medika 5. Asuhan keperawartan praktis berdasarkan penerapan diagnosa Nanda, Nic, Noc, Edisi jilid 1, 2016, mediaction Jogja

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI Pengertian (Definisi) Masalah Keperawatan

Diagnosa Keperawatan

Kriteria Hasil

Intervensi Keperawatan

SEPSIS Suatu sindrom klinik yang ditandai dengan adanya penyakit sistemik simptomatik dan adanya bakteri dalam darah (Behrman,1998) 1. Infeksi 2. Kebutuhan O2 3. Nutrisi kurang dari kebutuhan 4. Gangguan pola pernafasan 1. Infeksi b.d Penularan infeksi pada bayi sebelum,selama, dan sesudah kelahiran 2. Pemenuhan O2 kurang dari kebutuhan b.d penurunan perfisi jaringan 3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d terganggunya sistem pencernaan 4. Gangguan pola pernafasan b.d apnea 1. Penularan infeksi tidak terjadi 2. Kebutuhan oksigen terpenuhi , TTV dalam batas normal 3. Nutrisi terpenuhi a. BB meningkat b. Reflek hisap baik 4. Frekuensi pernafasan normal, tidak terjadi apnea 1. Manajemen pencegahan infeksi a. Kaji riwayat kehamilan ibu b. Kaji tanda-tanda infeksi c. Beri lingkungan yang hangat d. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapy antibiotik 2. Manajemen pemenuhan Oksigen a. Observasi TTV b. Berikan posisi yang nyaman c. Berikan oksigen sesuai kebutuhan d. Kolaborasi dengan dhokter dalam pemberian terapy 3. Manajemen nutrisi a. Timbang berat badan perhari b. Pantau daya hisap dan menelan pasien c. Kaji intake output

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI

6.

Informasi Edukasi

7.

Evaluasi

9.

Evaluasi Kritis Daftar Pustaka

dan

SEPSIS d. Beri penkes tentang pentingnya nutrisi e. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapy intravena 4. Manajemen pola nafas a. Observasi TTV b. Kaji perubahan pernafasan c. Beri oksigen sesuai kebutuhan d. Atur perawatan bayi dan cegah penanganan yang berlebihan e. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapy ventilasi mekanik 1. Anjurkan keluarga untuk cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien 2. Beri informasi pentingnya asi 3. Beri penkes tentang pentingnya nutrisi 4. Bila pasien terlihat biru keluarga konfirmasi ke tim kesehatan 1. Penularan infeksi tidak terjadi 2. Kebutuhan oksigen terpenuhi , TTV dalam batas normal 3. Nutrisi terpenuhi a. BB meningkat b. Reflek hisap baik 4. Frekuensi pernafasan normal, tidak terjadi apnea Sub Mutu Komite Keperawatan 1. http://www.total kesehatananda.com/sepsis.htlm 2. Setyohadi,Bambang dkk(2006), Buku ajar penyakit dalam,Jakarta. Fakultas Kedokteran UI 3. Carpenito, Linda Jual. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan.Alih Bahasa Yunani Asih. Edisi 10. Jakarta : EGC 4. Doenges, Marilynn E.2000. Rencana Asuhan Keperawatan.Alih Bahasa I Made Kariasi, S. Kep. N, Made Sumawati, S.Kep. Jakarta : EGC 5. Guerrand, ciesla, 2003 6. Nanda . 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan. Alih Bahasa Budi Santoso. Prima Medika

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI 1.

2.

3.

5.

MENINGITIS Pengertian (Definisi) Peradangan yang terjadi pada selaput otak yang merupakan lapisan yang encer/tipis sebagai sebuah pelindung atau pelapis otak dan jaringan saraf pada tulang punggung (Neorologi kapita selekta, 1996) Masalah keperawatan 1. Penyebaran infeksi 2. Perubahan serebral dan perfusi jaringan 3. Resiko tinggi terhadap trauma 4. Nyeri 5. Kerusakan mobilitas fisik 6. Ansietas Diagnosa Keperawatan 1. Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi b.d diseminata hematogen dari pathogen 2. Resiko tinggi terhadap perubahan serebral dan perfusi jaringan d.d edema serebral, hipovolemia 3. Resiko tinggi terhadap trauma b.d kejang umum/fokal,kelemahan umum, vertigo 4. Nyeri(akut) b.d proses inflamasi 5. Kerusakan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuskuler, penurunan kekuatan 6. Ansietas b.d kritis situasi, ancaman kematian Kriteria hasil 1. Mencapai penyebaran tepat waktu tanpa penyebaran endogen/ penyebaran infeksi endogen atau keterlibatan orang lain 2. Mempertahankan tingkat kesadaran, TTV dalam batas normal 3. Tidak mengalami kejang 4. Nyeri terkontrol 5. Patien bisa bergerak / mobilitas secara mandiri 6. Mengikuti dan mendiskusikan takut, mengungkapkan tentang situasi Intervensi Keperawatan 1. Manajemen resiko tinggi infeksi a. Observasi TTV b. Kaji tanda-tanda infeksi c. Kaji skala nyeri d. Ajarkan cara cuci tangan e. Kolaborasi dengan dokter pemberian obat antibiotik

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI 2.

3.

4.

5.

6.

6.

7.

Informasi Edukasi

Evaluasi

dan

1.

MENINGITIS Manajemen resiko tinggi perubahan cerebral dan perfusi jaringan a. Pantau status neorologis b. Pantau TTV c. Beri posisi tirah baring dengan posisi kepala datar d. Kolaborasi dengan dokter pemberian terapy intravena Manajemen resiko tinggi terhadap trauma a. Pantau adanya kejang b. Pertahankan pagar TT tetap terpasang c. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapy Manajemen nyeri a. Kaji derajat nyeri b. Berikan posis yang nyaman c. Ajarkan relaksasi nafas dalam d. Ajarkan distraksi e. Kolaborasi pemberian obat analgetik Manajemen mobilitas fisik a. Kaji derajat imobilisasi pasien b. Bantu ADL c. Periksa daerah yang mengalami nyeri tekan Manajemen ansietas a. Kaji tingkat ansietas b. Berikan penjelasan hubungan antara proses penyakit dan gejala c. Berikan informasi tentang prognosa penyakit 1. Penkes tanda-tanda infeksi 2. Tanda –tanda kejang 3. Tatalaksana nyeri 4. Pentingnya mobilisasi 5. Informasi tentang penyakit Mencapai penyebaran tepat waktu tanpa penyebaran endogen/ penyebaran infeksi endogen atau keterlibatan orang lain

2. Mempertahankan tingkat kesadaran, TTV dalam

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI

9.

Evaluasi Kritis Daftar Pustaka

MENINGITIS batas normal 3. Tidak mengalami kejang 4. Nyeri terkontrol 5. Patien bisa bergerak / mobilitas secara mandiri 6. Mengikuti dan mendiskusikan takut, mengungkapkan tentang situasi Sub Mutu Komite Keperawatan 1. Doenges, Marilyn E,dkk(1999).Rencana Asuhan Keperawatan: pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Alih bahasa, I Made Kariasa, Monica Ester, Yasmin asih.Ed.3.Jakarta: EGC 2. Harsono.(1996).Buku Ajar Neurologi Klinis.Ed.I.Yogyakarta: Gajah Mada University Press 3. Nanda . 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan. Alih Bahasa Budi Santoso. Prima Medika

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI 1.

Pengertian (Definisi)

2.

Masalah Keperawatan

3.

Diagnosa Keperawatan

Kriteria Hasil

5.

Intervensi keperawatan

DEMAM DENGUE Suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti betina lewat air liur gigitan saat menghisap darah manusia.Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai oleh hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh (Noer,sjaifoellah dkk.1998) 1. Hipertermi 2. Resiko defisit cairan 3. Resiko terjadi syok hypovolemik 4. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi 5. Resiko terjadi perdarahan 1. Termoregulasi 2. Resiko ketidak seimbangan cairan cairan 3. Nyeri akut 4. Resiko terjadi perdarahan 5. Resiko shock 1. Suhu tubuh dalam batas normal 36C-37 2. a. Tidak terjadi defisit volume cairan b. Intake dan output seimbang c. Turgor kulit baik d. Mukosa lembab 3. Nyeri terkontrol 4. Tidak terjadi perdarahan 5. Tidak terjadi shock 1. Manajemen suhu tubuh a. Kaji suhu tubuh pasien b. Beri kompres hangat c. Anjurkan untuk banyak minum d. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian tipis dan mudah menyerap keringat

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI DEMAM DENGUE e. Kolaborasi pemberian terapi intravena 2. Manajemen cairan a. Awasi TTV/3 jam b. Observasi intake dan output c. Monitor hasil laboratorium (darah lengkap dan urine lengkap) d. Anjurkan untuk banyak minum e. Kolaborasi pemberian terapi intravena (cairan infus) 3. Manajemen nyeri a. Monitor TTV b. Kaji derajat nyeri c. Beri posisi yang nyaman d. Bantu ADL e. Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam f. Kolaborasi pemberian obat analgetik 4. Manajemen perdarahan a. Monitor tanda-tanda penurunan trombosit b. Anjurkan pasien untuk banyak istirahat c. Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga untuk melaporkan tanda-tanda perdarahan 5. A 6. Manajemen syok a. Observasi ttv b. Monitor oximetri c. Monitor status caira n ( intake dan output) d. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapy o2 e. Kolaborasi dalam pemberian terapy intravena 6.

Informasi dan Edukasi

1. 2. 3. 4. 5.

Kompres hangat Pentingnya cairan untuk tubuh Minum obat secara teratur Penkes tanda –tanda perdarahan Penkes tanda-tanda syok hipovolemik

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI 7.

Evaluasi

8. 9.

Evaluasi Kritis Daftar Pustaka

DEMAM DENGUE 1. Suhu tubuh dalam batas normal 36C-37 2. a. Tidak terjadi defisit volume cairan b. Intake dan output seimbang c. Turgor kulit baik d. Mukosa lembab 3. Nyeri terkontrol 4. Tidak terjadi perdarahan 5. Tidak terjadi shock Sub Mutu Komite Keperawatan 1. Noer,Sjaifoellah dkk.1998.Standar Perawatan Pasien.Monica Ester:Jakarta. 2. Doenges, Marilyn E,dkk(1999).Rencana Asuhan Keperawatan: oedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Alih bahasa, I Made Kariasa, Monica Ester, Yasmin asih.Ed.3.Jakarta: EGC 3. Nanda . 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan. Alih Bahasa Budi Santoso. Prima Medika

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI 1.

2.

3.

5.

ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS) Pengertian (Definisi) Radang akut saluran pernafasan atau maupun yang disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri, virus, maupun reketsia tanpa auata dengan radang parenkim paru, atau masuknya mikro organisme (bakteri, virus,riketsia) kedalam saluran pernapasan yang menimbulkan gejala penyakit yang dapat berlangsung sampai 14 hari Masalah Keperawatan 1. Hipertermi 2. Gangguan nutrisi 3. Nyeri 4.Resiko penularan infeksi Diagnosa Keperawatan 1. Peningkatan suhu tubuh b.d proses infeksi 2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d anoreksia 3. Nyeri b.d inflamasi pada membran mukosa faring dan tonsil 4. Resiko tinggi penularan infeksi b.d tidak kuatnya pertahanan sekunder Kriteria Hasil 1. Suhu tubuh dalam batas normal 2. Nutrisi terpenuhi, BB meningkat 3. Nyeri berkurang skala 1-2 4. Tidak terjadi penularan Intervensi keperawatan 1. Manajemen suhu tubuh a. Observasi TTv b. Anjurkan kompres hangat c. Anjurkan klien untuk memakai pakaian yang tipis yang mudah menyerap keringat d. Anjurkan klien untuk banyak minum e. Anjurkan untuk istirahat f. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi antipiretik 2. Manajemen nutrisi a. Kaji porsi makan pasien tiap hari b. Berikan makan sedikit-sedikit tapi sering c. Tingkatkan tirah baring d. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian

nutrisi

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI

6.

Informasi dan Edukasi

7.

Evaluasi

9.

Evaluasi Kritis Daftar Pustaka

ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS) 3. Manajemen nyeri a. Kaji derajat nyeri klien b. Anjurkan untuk tehnik relaksasi nafas dalam c. Anjurkan klien kumur air hangat d. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik 4. Manajemen penularan infeksi a. Ajarkan cuci tangan b. Batasi pengunjung sesuai indikasi c. Anjurkan memakai masker (tutup mulut dan hidung jika bersin) d. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi obat kumur 1. Kompres hangat 2. Informasi pentingnya nutrisi 3. Cara mengurangi nyeri 4. Penkes pencegahan penularan 1. Suhu tubuh dalam batas normal 2. Nutrisi terpenuhi, BB meningkat 3. Nyeri berkurang skala 1-2 4. Tidak terjadi penularan Sub Mutu Komite Keperawatan 1. Noer,Sjaifoellah dkk.1998.Standar Perawatan Pasien.Monica Ester:Jakarta. 2. Doenges, Marilyn E,dkk(1999).Rencana Asuhan Keperawatan: oedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Alih bahasa, I Made Kariasa, Monica Ester, Yasmin asih.Ed.3.Jakarta: EGC 3. Nanda . 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan. Alih Bahasa Budi Santoso. Prima Medika

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI 1.

Pengertian (Definisi)

2.

Masalah Keperawatan

3.

Diagnosa Keperawatan

Kriteria Hasil

5.

Intervensi Keperawatan

HIPOGLIKEMIA PADA BAYI Keadaan dengan kadar gula darah sewaktu dibawah 60 mg/dl, kadar gula atau glukosa didalam tubuh lebih rendah dari kebutuhan tubuh(Smeltzer,2002) 1. Pola nafas tidak efektif 2. Penurunan kadar gula darah 3. Nyeri 4. Kekurangan volume 1. Pola nafas tidak efektif b.d adanya depresan pusat pernafasan 2. Penurunan kadar gula darah b.d penurunan produksi energi metabolik 3. Nyeri b.d penurunan oksigen ke otak 4. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif 1. Pola nafas efektif a. Suara nafas bersih b. Tidak ada sianosis c. Tidak ada sesak nafas / dispneu 2. Gula darah dalam batas normal 3. Nyeri terkontrol 4. Tidak terjadi dehidrasi 1. Manajemen pola nafas a. Observasi TTV b. Pantau kedalaman pernafasan pasien c. Beri penkes akan dilakukan tindakan suction d. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian oksigen 2. Manajemen kadar gula darah a. Pantau kadar gulah darah pasien tiap jam b. Pantau tanda- tanda syok c. Beri minum secepat mungkin d. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapy intravena

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI

6.

Informasi dan Edukasi

7.

Evaluasi

8. 9.

Evaluasi Kritis Daftar Pustaka

HIPOGLIKEMIA PADA BAYI 3. Manajemen nyeri a. Kaji skala nyeri b. Beri posisi yang nyaman c. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapy analgetik 4. Manajemen volume cairan a. Monitor status hidrasi b. Kolaborasi pemberian terapy intravena 1. Pentingnya asi/ pasi 2. Pentingnya cairan tubuh bagi bayi 3. Cara mengatasi nyeri 4. Penkes tentang diagnosa penyakit klien 1. Pola nafas efektif a. Suara nafas bersih b. Tidak ada sianosis c. Tidak ada sesak nafas / dispneu 2. Gula darah dalam batas normal 3. Nyeri terkontrol 4. Kebutuhan cairan terpenuhi, tidak terjadi dehidrasi Sub Mutu Komite Keperawatan 1. Noer,Sjaifoellah dkk.1998.Standar Perawatan Pasien.Monica Ester:Jakarta. 2. Doenges, Marilyn E,dkk(1999).Rencana Asuhan Keperawatan: pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Alih bahasa, I Made Kariasa, Monica Ester, Yasmin asih.Ed.3.Jakarta: EGC 3. Nanda . 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan. Alih Bahasa Budi Santoso. Prima Medika\ 4. Mansjoer,Arif.2000, kapita selecta kedokteran. jakarta : Media Aesculapius FKUI

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI 1.

2.

3.

4.

5.

EPILEPSI Gangguan kronik otak dengan ciri timbulnya gejalagejala yang datang dalam serangan-serangan, berulang-ulang yang disebabkan lepas muatan listrik abnormal sel-sel saraf otak, yang bersifat reversibel dengan berbagai etiologi Masalah Keperawatan 1. Resiko Cidera 2. Gangguan kebersihan jalan nafas 3. Gangguan identitas diri 4. Kurang pengetahuan Diagnosa Keperawatan 1. Resiko cidera b.d perubahan kesadaran 2. Resuiko kebersihan jalan nafas b.d kerusakan neuromuskuler 3. Gangguan harga diri/identitas diri b.d Persepsi tidak terkontrol 4. Kurang pengetahuan b.d kondisi dan proses pengobatan Kriteria Hasil 1. Klien terhindar dari cidera 2. Kebersihan jalan nafas teratasi 3. Klien dapat mengungkapkan perasaannya 4. Keluarga dan klien lebih rileks Intervensi Keperawatan 1. Manajemen Cidera a. Observasi kesadaran umum klien b. Observasi riwayat klien c. Pantau tanda-tanda kejang d. Pasang selalu pagar TT 2. Manajemen kebersihan jalan nafas a. Observasi TTv b. Anjurkan untuk mengososngkan mulut c. Letakkan posisi dalam keadaan miring, miringkan kepala selama serangan kejang d. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi oksigen 3. Manajemen harga diri a. Gali bersama pasien mengenai keberhasilan / proses pemecahan masalah b. Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaannya Pengertian (Definisi)

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI EPILEPSI dengan dokter

6.

Informasi dan Edukasi

7.

Evaluasi

8. 9.

Evaluasi Kritis Daftar Pustaka

c. Kolaborasi dalam terapy psikoterapy 4. Manajemen pengetahuan a. Jelaskan tentang penyakit klien dengan keluarga b. Kaji obat-obatan yang didapat klien c. Ajarkan orang tua tugas dari perkembangan anak sesuai dengan usia 1. Pentingnya memasang pagar tempat tidur 2. Ciri-ciri anak kejang 3. Pentingnya posisi miring saat anak kejang 4. Pengenalan tentang identitas diri sendiri 5. Penkes tentang penyakit yang dialami klien 1. Klien terhindar dari cidera 2. Kebersihan jalan nafas teratasi 3. Klien dapat mengungkapkan perasaannya 4. Keluarga dan klien lebih rileks Sub Mutu Komite Keperawatan 1. Noer,Sjaifoellah dkk.1998.Standar Perawatan Pasien.Monica Ester:Jakarta. 2. Doenges, Marilyn E,dkk(1999).Rencana Asuhan Keperawatan: pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Alih bahasa, I Made Kariasa, Monica Ester, Yasmin asih.Ed.3.Jakarta: EGC 3. Nanda . 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan. Alih Bahasa Budi Santoso. Prima Medika 4. Nagstiyah,1997,Perawatan Anak sakit,Jakarta 5. Mansjoer,arief,dkk,2000.Kapita Selekta kedokteran.Media Auskulapius,Jakarta

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI 1. 2. 3.

4.

5.

TTN (Transient tachipnea of The newborn) Suatu keadaan dimana terjadi kesulitan bernafas pada bayi dengan rendahnya oksigen didalam darah,yang bersifat sementara Masalah Keperawatan 1. Ketidak efektifan pola nafas 2. Ketidak efektifan kebersihan jalan nafas 3. Kurang pengetahuan Diagnosa Keperawatan 1. Ketidak efektifan pola nafas b.d inflamasi pada saluran pernafasan 2. Ketidak rfektifan kebersihan jalan nafas b.d Obstruksi proses inflamasi 3. Kurang pengetahuan b.d ketidakpahaman tentang penyakit Kriteria Hasil 1. Pola nafas kembali efektif a. Usaha nafas kembali normal dan meningkatnya suplai oksigen ke paru-paru 2. Bebasnya jalan nafas dari hambatan secret 3. Keluarga mengerti tentang penyakit Intervensi Keperawatan 1. Manajemen pola nafas a. Observasi TTV b. Pantau spo2 pasien c. Beri posisi yang nyaman d. Ciptakan pertahanan jalan nafas yang bebas e. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian oksigen 2. Manajemen kebersihan jalan nafas a. Observasi TTV b. Berikan kelembaban udara yang cukup Beri posisi yang nyaman c. Kolaborasi dengan dokter dalam tindakan kebersihan jalan nafas atau suction 3. Manajemen pengetahuan a. Kaji pengetahuan pasien tentang penyakit b. Berikan dukungan kekeluarga untuk memberikan motivasi klien c. Anjurkan kepada keluarga agar terlibat aktif dalam keperawatan bayinya d. Beri penkes tentang diagnosa penyakit Pengertian (definisi

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI 6.

Informasi dan Edukasi

7.

Evaluasi

8. 9.

Evaluasi Kritis Daftar Pustaka

TTN (TRANSIENT TACHYPNEA OF THE NEWBORN) 1. Posisi yang nyaman 2. Pentingnya tindakan suction 3. Penkes tentang penyakit klien 1. Pola nafas kembali efektif a. Usaha nafas kembali normal dan meningkatnya suplai oksigen ke paru-paru 2. Bebasnya jalan nafas dari hambatan secret 3. Keluarga mengerti tentang penyakit Sub Mutu Komite Keperawatan 1. Noer,Sjaifoellah dkk.1998.Standar Perawatan Pasien.Monica Ester:Jakarta. 2. Doenges, Marilyn E,dkk(1999).Rencana Asuhan Keperawatan: pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Alih bahasa, I Made Kariasa, Monica Ester, Yasmin asih.Ed.3.Jakarta: EGC 3. Nanda . 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan. Alih Bahasa Budi Santoso. Prima Medika 4. Nagstiyah,1997,Perawatan Anak sakit,Jakarta 5. Mansjoer,arief,dkk,2000.Kapita Selekta kedokteran. Media Auskulapius,Jakarta

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI Pengertian (Definisi)

Masalah Keperawatan

Diagnosa Keperawatan

Kriteria Hasil

Intervensi Keperawatan

RDS(Respiratory Distress Syndrome) Perkembangan yang imatur pada sistem pernafasan atau tidak adekuatnya jumlah surgaktan dalam paru.(Suryadi dan Yuliani,2001) Gangguan pernafasan yang sering terjadi pada bayi premature dengan tanda-tanda takipnue(.60x/menit), retraksi dada,sianosis pada udara kamar,yang menetap atau memburuk pada 48-96 jam kehidupan dengan x-ray thorak yang spesifik(Stark,1986) 1. Gangguan pola nafas 2. Gangguan kebutuhan nutrisi 3. Gangguan Kebutuhan cairan kurang dari kebutuhan 4. Gangguan termogulasi: hipotermi 5. Kecemasan 1. Gangguan pola nafas b.d belum terbentuknya zat sulfaktan dalam tubuh 2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak adekuat 3. Resiko tinggi gangguan kebutuhan cairan kurang dari kebutuhan tubuh b.d sering BAB dan BAK 4. Resiko tinggi gangguan termogulasi: hipotermi b.d belum terbentuknya lapisan lemak pada kulit 5. Kecemasan ortu b.d kurang pengetahuan ortu tentang kondisi bayi 1. TTV dalam batas normal, tidak ada retraksi dada 2. Nutrisi terpenuhi, daya hisap kuat 3. Intake dan output bakance 4. Tidak terjadi tanda-tanda hipotermi 5. Keluarga tidak cemas lagi 1. Manajemen pola nafas a. Observasi TTV b. Pantau saturasi klien c. Berikan terapy oksigen sesuai kebutuhan d. Kolaborasi dengan dalam pemberian terapy

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI Intervensi Keperawatan

Informasi dan Edukasi

Evaluasi

RDS(Respiratory Distress Syndrome) 2. Manajemen nutrisi a. Kaji daya hisap bayi b. Kaji muntah pasien c. Cek residu terlebih dahulu sebelum memberi minum, d. Anjurkan ibu untuk menyusui bayi pelan pelan Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian nutrisi pada bayi 3. Manajemen cairan a. Pantau frekuensi BAB dan BAK b. Pantau intake dan output pasien c. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi intravena 4. Manajemen termogulasi a. Observasi TTV b. Berikan lingkungan yang hangat ( Rawat inkubator) c. Beri minyak telon pada bayi untuk kehangatan d. Kolaborasi pada dokter dalam perawatan perkembangan pasien 5. Manajemen cemas a. Kaji tingkat kecemasan b. Berikan penjelasan tentang tentang keadaan klien saat ini c. Anjurkan keluarga untuk mgngungkapkan perasaan atau apa yang ditanya 1. Informasikan dengan keluarga tentang pola nafas 2. Pentingnya asupan nutrisi/asi 3. Pentingnya cairan untuk tubuh 4. Informasi tentang penyakit pasien 1. TTV dalam batas normal, tidak ada retraksi dada 2. Nutrisi terpenuhi, daya hisap kuat 3. Intake dan output bakance 4. Tidak terjadi tanda-tanda hipotermi 5. Keluarga tidak cemas lagi

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI Evaluasi Kritis Daftar Pustaka

RDS(Respiratory Distress Syndrome) Sub Mutu komite keperawatan 1. Neonatus Resiko tinggi dan pelaksaannya, http://ayukazuka.blogspot.com/2011/06/asuhanneonatus-pada-bayi-dengan-resiko-05html,23 oktober 2012 2. Smeltzer,S.C Bare,B.G.Hinkle J.L dan Cheever,K.H.2008.Tex Book of Surgical Medical Nursing.Ed 12.philadelpia:Lippincott William dan Wilkins 3. Suryadi dan Yuliani,2001)Asuhan Keperawatan pada anak,EGC 6. Noer,Sjaifoellah dkk.1998.Standar Perawatan Pasien.Monica Ester:Jakarta. 7. Doenges, Marilyn E,dkk(1999).Rencana Asuhan Keperawatan: oedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Alih bahasa, I Made Kariasa, Monica Ester, Yasmin asih.Ed.3.Jakarta: EGC 4. Nanda . 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan. Alih Bahasa Budi Santoso. Prima Medika

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI SINDROM NEFROTIK Penyakit dengan gejala edema, proteinuria,hipoalbuminemia dan hiperkolesterolemia,kadang-kadang terdapat hematuria, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal (Ngastiyah,1997) 2. Masalah Keperawatan 1. Gangguan integritas kulit 2. Resiko infeksi 3. Resiko kurangnya volume cairan 4. Resiko kelebihan cairan 5. Kecemasan 3. Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan integritas kulit b.d edema dan menurunnya sirkulasi 2. Resiko infeksi b.d terapy imunosuppresive dan hilangnya gama globulin 3. Resiko kurangnya volume cairan b.d proteinuria,edema dan efek diuretik 4. Resiko kelebihan cairan d.d retensio sodium dan air 5. Kecemasan b.d hospitalisasi 4. Kriteria Hasil 1. Tidak ada tanda-tanda kemerahan,lecet dan tidak terjadi tenderness bila mengatur atau merubah posisi tiap 2 jam 2. TTV dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda infeksi 3. Mucosa mulut lembab dan TTV dalam batas normal 4. TTV dalam batas normal tidak edema 5. Orang tua lebih tenang dan mengerti tentang penyakitnya 5. IntervensiKeperawatan 1. Manajemen Integritas kulit a. Anjurkan cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien b. Lakukan aktifitas fisik sesuai dengan kondisis edema dengan bantal c. Gunakan lation bila kulit kering d. Beri alas pada tempat tidur e. Anjurkan personal hygiene 2. Manajemen infeksi a. Observasi TTV b. Anjurkan cuci tangan sebelum dan sesudah 1. Pengertian (definisi)

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI

3.

4.

5.

6.

Informasi dan edukasi

7.

Evaluasi

1. 2. 3. 1. 2. 3. 4.

SINDROM NEFROTIK kontak dengan pasien c. Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi antibiotik Manajemen kekurangan volume cairan a. Monitor intake dan output b. Monitor TTV c. Kaji membran mukosa mylut d. Kaji pengisian kapiler (capilarry Refill) Manajemen kelebihan cairan a. Kaji status pernapasan b. Monitor TTV c. Monitor intake dan output d. Timbang BB setiap hari e. Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi Manajemen cemas a. Anjurkan orang tua dan anak untuk mengekspresikan rasa takut dan cemas b. Berikan penjelasan tentang penyakit sindrom nefrotik c. Ajarkan pada orang tua untuk membantu perawatan dan pengobatan d. Berikan aktifitas bermain sesuai dengan tumbang anak dan kondisinya. Pentingnya cuci tangan Pentingnya informasi tentang penyakit pasien Pentingnya pengontrolan intake dan output cairan Tidak ada tanda-tanda kemerahan,lecet dan tidak terjadi tenderness bila mengatur atau merubah posisi tiap 2 jam TTV dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda infeksi Mucosa mulut lembab dan TTV dalam batas normal TTV dalam batas normal tidak edema

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI 8. 9.

Evaluasi Kritis Daftar Pustaka

SINDROM NEFROTIK 5. Orang tua lebih tenang dan mengerti tentang penyakitnya Sub Mutu Komite Keperawatan 1. Neonatus Resiko tinggi dan pelaksaannya,http://ayukazuka.blogspot.com/2011/06/asuh an-neonatus-pada-bayi-dengan-resiko-05html,23 oktober 2012 2. Smeltzer,S.C Bare,B.G.Hinkle J.L dan Cheever,K.H.2008.Tex Book of Surgical Medical Nursing.Ed 12.philadelpia:Lippincott William dan Wilkins 3. Noer,Sjaifoellah dkk.1998.Standar Perawatan Pasien.Monica Ester:Jakarta. 4. Doenges, Marilyn E,dkk(1999).Rencana Asuhan Keperawatan: oedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Alih bahasa, I Made Kariasa, Monica Ester, Yasmin asih.Ed.3.Jakarta: EGC 5. Nanda . 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan. Alih Bahasa Budi Santoso. Prima Medika

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI ANEMIA PADA ANAK Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitung sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal 2. Masalah 1. Intoleransi aktivitas Keperawatan 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan 3. Ansietas 3. Diagnosa Keperawatan 1. Intoleransi aktivitas b.d gangguan transport oksigen sekunder akibat anemia 2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d ketidak adekuatan asupan makanan 3. Ansietas (cemas) b.d lingkungan sekitarnya 4. Kriteria hasil 1. Aktifitas klien tidak terganggu 2. Nutrisi terpenuhi 3. Pasien lebih rileks dan dapat istirahat dengan nyenyak 5. Intervensi keperawatan 1. Manajemen intoleransi aktivitas a. Monitor TTV b. Bantu aktifitas dalam batas toleransi c. Berikan aktivitas bermain, pengalihan agar tidak bosan dan meningkatkan istirahat d. Pertahankan posisi semifowler e. Berikan oksigen sesuai kebutuhan 2. Manajemen nutrisi a. Kaji porsi makan setiap hari b. Anjurkan makan sedikit-sedikit tapi sering c. Anjurkan minum air hangat sebelum makan d. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian suplemen multivitamin 3. Manajemen Ansietas a. Dorong anak untuk mengekspresikan perasaanya b. Beri lingkungan yang nyaman c. Jelaskan pentingnya pemberian komponen darah d. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian produk darah atau tranfusi 1.

Pengertian (Definisi)

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI 6. 7. 8. 9.

ANEMIA PADA ANAK Informasi dan Edukasi 1. Pentingnya aktifitas 2. Pentingnya nutrisi 3. Jelaskan tentang penyakit pasien agar tidak cemas Evaluasi 1. Aktifitas klien tidak terganggu 2. Nutrisi terpenuhi 3. Pasien lebih rileks dan dapat istirahat dengan nyenyak Evaluasi Kritis Sub Mutu Komite Keperawatan Daftar Pustaka 1. Neonatus Resiko tinggi dan pelaksaannya, http://ayukazuka.blogspot.com/2011/06/asuhanneonatus-pada-bayi-dengan-resiko-05html,23 oktober 2012 2. Smeltzer,S.C Bare,B.G.Hinkle J.L dan Cheever,K.H.2008.Tex Book of Surgical Medical Nursing.Ed 12.philadelpia:Lippincott William dan Wilkins 3. Noer,Sjaifoellah dkk.1998.Standar Perawatan Pasien.Monica Ester:Jakarta. 4. Doenges, Marilyn E,dkk(1999).Rencana Asuhan Keperawatan: oedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Alih bahasa, I Made Kariasa, Monica Ester, Yasmin asih.Ed.3.Jakarta: EGC 5. Nanda . 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan. Alih Bahasa Budi Santoso. Prima Medika

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN ( PAK )

RSIA PURI BETIK HATI BAYI BARU LAHIR SPONTAN 1. Pengertian (Definisi) 2. Masalah Keperawatan 3. Diagnosa Keperawatan

4.

5.

Kriteria hasil

Intervensi keperawatan

1. Resiko Infeksi 2. Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh 1. Resiko Infeksi b.d peningkatan paparan lingkungan, adanya pemotongan tali pusat 2. Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d proses adaptasi bayi pada linggkungan diextrauteri Nutrisi kurang dari kebutuhan b.d penurunan daya hisap, intake autput inadekuat 1. Resiko infeksi a. Tali pusat kering b. atid

Related Documents

Pak
November 2019 67
Pak
July 2020 40
Pak Bblr.docx
May 2020 25
Pak Said.docx
June 2020 17
Pak Study.docx
December 2019 42
Pak Carlos.docx
June 2020 19

More Documents from "Adjie Pranatama"