Pajak Hotel Dan Restoran.docx

  • Uploaded by: rifahafifah
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pajak Hotel Dan Restoran.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 556
  • Pages: 2
CONTOH SOAL : PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN Sebuah Hotel berbintang 5 (lima) di Jakarta Selatan, mempunyai informasi dan data keuangan dari hasil pengelolaan usaha hotelnya untuk bulan Mei 2016, sebagai berikut : A. Data penerimaan Hotel selama bulan Mei 2016, sebagai berikut : a. Persewaan Kamar (Room) b. Makanan dan Minuman (Food & Beverage) c. Persewaan Ruang untuk Acara Rapat d. Persewaan Ruangan untuk Acara Pesta e. Restoran Cina (Chinese Food) g Cafe Lestari

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

3.200.000.000 1.450.000.000 600.000.000 500.000.000 350.000.000 250.000.000

Keterangan : - Penerimaan tersebut belum termasuk service charge = 10% ; Pajak Hotel = 10% ; Pajak Restoran = 10%. - Pihak Hotel belum mancatat penerimaan pada bulan Mei 2016 uang muka (cash) sebesar = Rp 200.000.000 dari Biro Perjalan untuk pemakaian kamar sebanyak 50 kamar dan pada bulan Mei hanya terpakai sebanyak 30 kamar. - Pihak Hotel belum mencatat penerimaan dari Jasa Laundry karena Hotel tidak mengelola sendiri Laundry tetapi diserahkan kepada pihak ketiga, fee yang diperoleh Hotel sebesar 15%, untuk bulan Mei 2016 penerimaan dari Laundy sebesar Rp 120.000.000. - Restoran Jepang dikelola oleh pihak ketiga di luar manajemen Hotel dan pihak Hotel memperoleh pendapatan untuk bulan Mei 2016 sebesar Rp 50.000.000. Sedangkan penerimaan dari penjualan makanan dan minuman sebesar Rp 150.000.000. Penerimaan dari sewa ruangan atas Restoran Jepang belum dicatat oleh pihak Hotel. - Untuk ruangan Acara Pesta diperoleh informasi bahwa pelayanan makanan dan minumannya dilakukan oleh pihak ketiga yakni suatu perusahaan Jasa Boga (Perusahaan Catering) dan pada bulan Mei memporoleh pendapatan sebesar Rp 900.000.000. Pertanyaan : Hitung besarnya Pajak Hotel dan Pajak Restoran yang terhutang dan kapan paling lambat harus membayar dan melaporkannya dengan sarana apa ? JAWAB: 1. Pajak Hotel yang terutang : Omzet / pendapatan Hotel bulan Mei 2016 adalah - Persewaan Kamar (Room) = Rp 3.200.000.000 - Diterima Cash dari Biro Perjalanan untuk pemakaian kamar = Rp 200.000.000 - Penjualan Makanan & Minuman (Food & Baverage) = Rp 1.450.000.000 - Persewaan dari Sewa Ruangan untuk Acara Rapat = Rp 600.000.000 - Penerimaan dari Sewa Ruangan untuk Acara Pesta = Rp 500.000.000 - Penerimaan dari Restoran China (Chinese Food) = Rp 350.000.000 - Penerimaan dari Café Lestari = Rp 250.000.000 + Jumlah = Rp 6.550.000.000 - Service Charge 10% = 10% x Rp 6.580.000.000 = Rp 655.000.000 - Penerimaan dari fee Jasa Laundry = 15% x Rp 120.000.000 = Rp 18.000.000 - Penerimaan dari Sewa Ruangan untuk Restoran Jepang = Rp 50.000.000 + Total Jumlah = Rp 7.223.000.000 Pajak Hotel yang terutang = 10% x Rp 7.223.000.000 = Rp 722.300.000 2. Pajak Restoran yang terutang : Untuk Pengusaha Restoran Jepang menjadi Wajib Pajak Restoran dan untuk Pengusaha Catering (Jasa Boga) juga menjadi Wajib Pajak Restoran. Keduanya mempunyai kewajiban perpajakan Daerah yang terpisah dengan Pihak Hotel. Pajak Restoran Jepang yang terutang = 10% x Rp 150.000.000 = Rp 15.000.000 Pajak Restoran Pengusaha Catering (Jasa Boga) yang terutang = 10% x Rp 900.000.000 = Rp 90.000.000. Kewajiban pembayaran Pajak Hotel dan Pajak Restoran paling lambat harus dilakukan paling lambat 15 hari setelah berakhirnya masa pajak sedangkan pelaporannya paling lambat 20 hari setelah berakhirnya masa pajak. Dalam soal di atas, dibayarkan paling lambat tanggal 15 Juni 2016 dan dilaporkan paling lambat tanggal 20 Juni 2016. Pembayaran dilakukan dengan menggunakan sarana Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) sedangkan pelaporannnya dengan menggunakan sarana Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD).

Related Documents


More Documents from "Sabiir"