Pai Ke 2.docx

Nama

: Tasya Az Zahra Khadijah

NIM

: 180422623206

Offering

: JJ

Tugas Kontesktual : BAB V PERNIKAHAN : IKHTIAR MEWUJUDKAN KELUARGA BERKAH 1. Akibat negatif dari pacaran 

Mengurangi waktu untuk diri sendiri



Kurangnya waktu berkumpul bersama orang terdekat, seperti keluarga, teman, dan sahabat.



Membuat malas belajar



Menghabiskan banyak uang dan waktu



Mendapat banyak cibiran dari tetangga



Menambah dosa



Membuat hati tidak tenang



Menyebabkan pergaulan bebas apabila tidak bisa menahan nafsu



Menganggu kegiatan sekolah atau kuliah

2. Alasan berpacaran Kebanyakan remaja saat ini merasa apabila tidak berpacaran kehidupan sehari-harinya akan terasa sepi, hampa, dan kurang menarik. Dan mereka akan merasa kurang semangat dalam menghadapi kegiatannya, seperti sekolah dan sebagainya, mereka merasa seperti kurangnya perhatian. Dan dikarenakan oleh perkembangan zaman yang semakin maju, seiring terjadinya globalisasi juga akan meningkatkan modernisasim sedangkan pacaran sendiri memang merupakan salah satu budaya modernisasi di era saat ini. Selain itu, semakin tidak adanya batasan pergaulan antara laki-laki dan perempuan, hal itu mendorong terjadinya perasaan saling suka antara lawan jenis yang menimbulkan perasaan nyaman. Setelah itu, perasaan saling suka yang menimbulkan rasa nyaman tersebut menumbuhkan rasa baru yaitu takut kehilangan. Hal itu lah yang menyebabkan beberapa alasan mengapa banyak remaja yang memilih berpacaran, agar ada tempat untuk berkeluh kesah dan teman curhat selain keluarga, teman, dan sahabat.

3. Analisis penyebab perceraian Mayoritas masyarakat di Indonesia melakukan perceraian disebabkan oleh beberapa masalah, yaitu masalah finansial, kehadiran orang ketiga, pertengkaran yang terjadi hampir setiap hari, atau memang keputusan untuk menikah yang terburu-buru. Beberapa hal itu tadi merupakan penyebabpenyebab terjadinya perceraian, yang rinciannya sebaga berikut: 

Masalah finansial Masalah ekonomi sering menjadi penyebab dalam perceraian, kesulitan ekonomi untuk mencukupi kebutuhan keluarga, mau tak mau suami dan istri harus bekerja. Tak jarang istri selalu menyalahkan suaminya dengan gaji yang pas-pasan atau bahkan kurang untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Jika istri selalu marah-marah pada suami karena masalah ini, pasti suami merasa tidak dihargai dan emosi. Jika salah satu pihak tidak memiliki kesadaran, masalah ini akan terus diperdebatkan dan pada akhirnya bisa menimbulkan perceraian.



Kehadiran orang ketiga Bukan hal yang asing lagi apabila kehadiran orang ketiga adalah masalah besar dalam rumah tangga, jika suami atau istri berselingkuh, bukan tak mungkin pasangannya mengajukan gugatan cerai. Perselingkuhan atau hadirnya pihak ketiga bukan hanya menyakiti salah satu pihak, namun perselingkuhan juga akan meghancurkan rumah tangga. Masalah ini sering terjadi di tengah-tengah masyarakat dan perceraian adalah jalan terbaik untuk mengobati sakit hati suami atau istri yang dihianati.



Selalu bertengkar Selalu bertengkar bahkan karena hal yang kecil, ini juga bisa menimbulkan perceraian. Sekalipun dalam rumah tangga sering terjadi pertengkaran, bukan berarti harus bertengkar setiap hari dengan pasangan. Sekecil apapun masalahnya, sebisa mungkin harus diselesaikan dengan cepat. Kadang, mengalah adalah pilihan tepat agar tidak timbul pertengkaran untuk kesekian kalinya.



Keputusan terburu-buru untuk menikah Masih terlalu muda juga merupakan pertimbangan yang jangan sampai kamu lewatkan. Memang, usia tidak bisa jadi ukuran kedewasaan seseorang, tapi, jangan lupa kalau usia

yang mentah berarti juga kurangnya pengalaman. Kamu butuh usia yang matang untuk bisa menjalin hubungan yang dewasa.