Tugas Ceramah Ruhul.docx

  • Uploaded by: Izdihar Hafizhah Az-Zahra
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas Ceramah Ruhul.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 868
  • Pages: 2
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua Pertama tama ada baiknya kalau kita memanjatkan puji dan syukur kepada khadirat Allah tuhan semesta alam karena berkat dirinyalah kita dapat berkumpul ditempat yang indah ini. Dan tak lupa pula kita panjatkan salam serta shalawat kepada baginda rasullullah SAW yang telah membawa kita dari zaman yang gelap gulita ke zaman yang terang benderang seperti saat ini. Bu guru serta teman teman yang saya banggakan Pada kesempatan kali ini saya akan membawakan ceramah tentang hukum membaca Al-Qur’an dalam bentuk digital. Teknologi yang berkembang saat ini sudah jauh berbeda dari 1400 tahun yang lalu. Saat Al-Qur’an diturunkan oleh Allah memalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW, bentuk Al-Qur’an tidaklah bebrbentuk padat. Melainkan sebuah bacaan yang dalam perkembangannya dijadikan dalam bentuk mushaf. Seperti yang kita ketahui, Mushaf adalah kumpulan wahyu al-Qur'an dalam bentuk catatan tertulis. Sehingga seluruh wahyu dari Allah kemudian digabungkan dan menjadi bentuk al-Qur’an yang kita ketahui seperti saat ini. Bu guru serta teman teman yang saya cintai Berbicara tentang perkembangan teknologi,kini al-Qur’an juga dapat kita baca dimanapun kita berada selama ada handphone ataupun gadget lainnya. Namun, bagimana hukum membaca al-Qur’an melalui gadget? Sejak dahulu, seseorang yang membaca al-Quran akan mendapatkan pahala baik dia membacanya dengan mushaf atau dengan hp atau yang lainnya, Rasulullah SAW bersabda mngenai pahala membaca al-Quran: َ ‫ب‬ ‫ أ َ ْلف َح ْرف َو ََلم َح ْرف َومِ يم‬.‫ آلم َح ْرف‬:ُ‫سنَةُ بِعَ ْش ِر أ َ ْمثَا ِل َها ََل أَقُول‬ ِ ‫َم ْن قَ َرأ َ َح ْرفًا مِ ْن ِكت َا‬ َ ‫سنَة َو ْال َح‬ َ ‫ّللاِ فَلَهُ بِ ِه َح‬ ‫)ر َواهُ الت ِْرمِ ذِي َوالد َِارمِ ي‬ َ ‫) َح ْرف‬ Artinya: Barang siapa yang membaca satu huruf dari al-Qur’an maka dia akan mendapatkan pahala berupa satu kebaikan, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Dan Saya tidak mengatakan bahwa Alif Lam Mim satu huruf, tapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf (HR. al-Tirmidzi dan al-Darimy). Kata membaca dalam mu’jamul wasith disebutkan bahwa maknanya adalah mengikuti kalimat-kalimat dalam kitab yang dibaca dengan melihat dan mengucapkannya. Sehingga membaca ayat dalam al-Quran maksudnya adalah mengucapkan lafadznya dengan cara melihat tulisannya atau dengan hafalan. Jadi membaca al-Quran yang dikategorikan akan mendapat pahala sesuai dengan apa yang disabdakan Rasulullah adalah dengan mengucapkannya yang sekiranya si pembaca bisa mendengar suaranya sendiri, baik itu membaca dengan melihat mushaf atau lewat hp dan lain sebagainya. Jika hanya mengucapkan dalam hati atau hanya dengan berbisik yang sekiranya dia tidak mendengar suaranya maka tidak bisa dimasukkan dalam kategori membaca. Hanya saja al-Imam al-Ghozali dalam kitab Ihya menyebutkan bahwa di sana ada kautamaan membaca al-Quran dengan melihat mushaf atau dengan hafalan, hal itu karena para shahabat sangat suka untuk membaca al-Quran dengan melihat mushaf secara langsung, ada hadits yang menjelaskan tentang keutamaan orang yang membaca al-Quran secara langsung melalui mushaf, seperti sabda Nabi SAW:

‫)ر َواهُ ْالبَ ْي َهقِي‬ َ ‫الر ُج ِل ْالقُ ْرآنَ فِي‬ ْ ‫غي ِْر ْال ُم‬ َ ُ ‫)ق َِرا َءة‬ ُ ‫ص َحفِ أ َ ْل‬ َ ‫ف دَ َر َجة َوق َِرا َءتُهُ فِي ْال ُمصحف تضعف عل ذَلِك إِلَى ألفي دَ َر َجة‬ Artinya: Bacaan al-Quran dari seseorang dengan tanpa melihat mushaf adalah seribu derajat, dan bacaan al-Qurannya dengan melihat mushaf akan dilipatgandakan menjadi dua ribu derajat (HR. Baihaqi). Namun terlepas dari perbandingan pahala antara orang yang membaca al-Quran dengan melihat mushaf atau tidak, yang jelas seseorang akan mendapatkan pahala ketika membaca al-Quran jika dia melafadzkannya. Bu guru serta teman teman yang saya hormati Gadget yang didalamnya terdapat al Qur’an baik berupa tulisan maupun rekaman hukumnya tidaklah seperti mushaf sehingga dibolehkan menyentuhnya tanpa bersuci dan dibolehkan bagi seseorang membawanya kedalam WC. Hal itu dikarenakan tulisan al Qur’an didalam didalam gadget tidaklah seperti tulisan al Qur’an di dalam mushaf-mushaf. Ia hanyalah getaran-getaran tampilan yang kemudian lenyap dan bukanlah huruf-huruf yang kukuh dan gadget seperti handphone itu tidak hanya mencakup al Qur’an tapi juga yang lainnya. Asy Syeikh Abdurrahman bin Nashir al Barrok ketika ditanya tentang hukum membaca al Qur’an dari handphone tanpa bersuci? Beliau menjawab, ”Segala puji bagi Allah saja dan shalawat serta salam kepada Nabi yang tidak ada Nabi setelahnya. Amma Ba’du : Telah diketahui bahwa membaca al Qur’an di luar kepala tidaklah disyaratkan baginya suci dari hadats kecil bahkan dari hadats besar akan tetapi membaca al Qur’an dalam keadaan bersuci walaupun diluar kepala adalah lebih diutamakan karena ia adalah kalam Allah dan diantara kesempurnaan pengagungannya adalah tidak membacanya kecuali dalam keadaan bersuci. Teman teman sekalian, adapun membacanya dari mushaf maka disayaratkan bersuci karena sentuhannya dengan mushaf, sebagaimana disebutkan didalam hadits masyhur,”Tidaklah menyentuh al Qur’an kecuali seorang yang suci.” Serta berbagai atsar dari para sahabat dan tabi’in. Berdasarkan inilah maka jumhur ahli ilmu berpendapat bahwa diharamkan bagi orang yang berhadats menyentuh mushaf baik untuk membacanya atau untuk yang lainnya. Demikianlah ceramah yang dapat saya sampaikan. Semoga apa yang telah saya ceramhkan dapat bermanfaat bagi kita semua. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan karena kesempurnaan hanya milik Allah semata. Akhirul kalam, Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an laa-ilaaha illaa Anta astaghfiruka wa-atuubu ilaik. Wallahul muwaffiq ila aqwamithaaryq,,, Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh Nama : Ruhul fadhilah Az-Zahra Kelas : XI MIPA 5 No.Urut : 31 SMAN 5 Makassar Tahun Ajaran 2017/2018

Related Documents

Ceramah
June 2020 23
Ceramah.1
November 2019 27
Ceramah Diabetisdm
May 2020 22
Ceramah Pendek.docx
May 2020 29
Ceramah Agama
June 2020 13

More Documents from "Syifa Keta Diwa Ngsa"