P1337420616052 Sukma Diyanatul Faikha

  • Uploaded by: M N Falah
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View P1337420616052 Sukma Diyanatul Faikha as PDF for free.

More details

  • Words: 1,546
  • Pages: 5
NAMA

: SUKMA DIYANATUL F

NIM

: P1337420616052

MATKUL

: MANAJEMEN KEPERAWATAN

TYPE OF MANAGEMENT THEORY 1. Scientific Management Theories a. Frederick Taylor’s Principles of Management Empat Prinsip Manajemen Ilmiah Empat prinsip Taylor adalah sebagai berikut: 1. Ganti bekerja dengan "aturan praktis", metode ilmiah untuk mempelajari pekerjaan dan menentukan cara paling efisien untuk melakukan tugas tertentu. 2. berdasarkan kemampuan dan motivasi, dan latih mereka untuk bekerja dengan efisiensi maksimum. 3. Pantau kinerja pekerja, dan berikan instruksi dan pengawasan untuk memastikan mereka menggunakan cara kerja yang paling efisien. 4. Alokasikan pekerjaan antara manajer dan pekerja sehingga para manajer menghabiskan waktu perencanaan dan pelatihan mereka. b. Time and Motion Studies, Studi waktu dan gerak (juga disebut studi gerak dan waktu, istilah yang digunakan secara bergantian) adalah studi ilmiah tentang konservasi sumber daya manusia dalam mencari metode yang paling efisien dalam melakukan tugas. c. The Gantt Chart, adalah jenis bagan batang yang menggambarkan jadwal proyek. Grafik Gantt modern juga menunjukkan hubungan ketergantungan antara aktivitas dan status jadwal saat ini. 2. Buraeucracy / Organizational Theory Menurut teori birokrasi Max Weber, birokrasi adalah dasar untuk pembentukan sistematis setiap organisasi dan dirancang untuk memastikan efisiensi dan efektivitas ekonomi. Dengan pengamatan ini, ia menetapkan prinsip-prinsip dasar birokrasi dan menekankan pembagian kerja, hierarki, aturan dan hubungan impersonal. 3. Administrative Management Theories a. Henry Fayol’s principles of management Prinsip-prinsip Fayol adalah sebagai berikut: 1. Divisi Pekerjaan - Ketika karyawan memiliki spesialisasi, output dapat meningkat karena mereka menjadi semakin terampil dan efisien. 2. Wewenang - Manajer harus memiliki wewenang untuk memberi perintah, tetapi mereka juga harus mengingat bahwa dengan wewenang datang tanggung jawab. 3. Disiplin - Disiplin harus ditegakkan dalam organisasi, tetapi metode untuk melakukannya dapat bervariasi. 4. Unity of Command - Karyawan harus hanya memiliki satu penyelia langsung.

5. Unity of Direction - Tim dengan tujuan yang sama harus bekerja di bawah arahan satu manajer, menggunakan satu rencana. Ini akan memastikan bahwa tindakan terkoordinasi dengan benar. 6. Subordinasi Kepentingan Individu dengan Kepentingan Umum - Kepentingan seorang karyawan tidak boleh dibiarkan menjadi lebih penting daripada kepentingan kelompok. Ini termasuk manajer. 7. Remunerasi - Kepuasan karyawan tergantung pada remunerasi yang adil untuk semua orang. Ini termasuk kompensasi finansial dan non-finansial. 8. Sentralisasi - Prinsip ini mengacu pada seberapa dekat karyawan dengan proses pengambilan keputusan. Penting untuk mencapai keseimbangan yang tepat. 9. Rantai Skalar - Karyawan harus mengetahui posisi mereka dalam hierarki organisasi, atau rantai komando. 10. Memesan - Fasilitas tempat kerja harus bersih, rapi dan aman bagi karyawan. Semuanya harus ada tempatnya. 11. Kesetaraan - Manajer harus bersikap adil kepada staf setiap saat, baik menjaga disiplin seperlunya dan bertindak dengan baik jika sesuai. 12. Stabilitas Kepemilikan Personil - Manajer harus berusaha untuk meminimalkan pergantian karyawan. Perencanaan personalia harus menjadi prioritas. 13. Inisiatif - Karyawan harus diberikan tingkat kebebasan yang diperlukan untuk membuat dan melaksanakan rencana. 14. Esprit de Corps - Organisasi harus berusaha untuk mempromosikan semangat dan persatuan tim. b. Mary Parker Follet’s concept of universal goal, Mary Parker menjelaskan bahwa tujuan universal organisasi adalah integrasi upaya individu ke dalam keseluruhan yang sinergis. 4. Human Relations Management Theories a. Elton Msyo’s Hawthorne effect, efek Hawthorne (juga disebut sebagai efek pengamat) adalah jenis reaktivitas di mana individu memodifikasi aspek perilaku mereka dalam menanggapi kesadaran mereka untuk diamati. b. Chester I. Barnard Theories, teori ini berfokus pada hubungan interaktif antara orang tua dana anak secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kognitif. c. Systhem theory approach Herbert Simon, sistem pendekatan menurut Herbert Simon dengan mengembangkan teori perilaku administrasi yaitu menggambarkan bagaimana kerja struktur organisasi dan dukungan pengambilan keputusan pada individu dalam organisasi mencapai derjat tertinggi secara konsisten. 5. Content Theories Of Motivation Berdasarkan kebutuhan manusia :

a. Maslow’s hierarchy of needs, Abraham Maslow berhipotesis bahwa di dalam setiap manusia terdapat hierarki lima kebutuhan: (1) Fisiologis, (2) Keamanan, (3) Sosial, (4) Menghargai, (5)Aktualisasi diri. b. herberg's motivation-hygiene theory, Menurut Herzberg, faktor kebersihan meliputi faktor-faktor seperti: kebijakan dan administrasi perusahaan, pengawasan, hubungan interpersonal, kondisi kerja, dan gaji. Faktor motivator meliputi faktor-faktor seperti: pencapaian, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pertumbuhan. c. McGregor (Theory X dan Theory Y), McGregor menyimpulkan bahwa visi manajer tentang sifat manusia didasarkan pada campuran asumsi tertentu dan bahwa ia cenderung membentuk tindakannya terhadap bawahan. d. Alderfer’s E-R-G Model, teori ERG yang dikemukakan oleh Clayton Alderfer dari Yale University: Alderfer berkelahi bahwa ada tiga kelompok kebutuhan inti: (1) Existence (adanya), (2) Relatedness (keterkaitan), (3) Growth (pertumbuhan). Berdasarkan pada motivasi berasal : Achievement-Motivational Or Three Needs Theory - Model McClelland berpendapat bahwa semua orang memiliki ketiga kebutuhan ini. Dia lebih lanjut menyatakan bahwa ada hubungan langsung antara manajer berkinerja tinggi dan kebutuhan mereka untuk prestasi, dan pada tingkat lebih rendah kebutuhan mereka untuk kekuasaan dan afiliasi. Dengan kata lain, orang dengan dorongan tinggi untuk sukses lebih cenderung lebih termotivasi daripada orang dengan dorongan rendah untuk berhasil. 6. Process theories of Motivation a. Behaviour Modification Model, Berdasarkan teori mengatakan bahwa perilaku dapat dibentuk oleh konsekuensinya dengan adanya penguatan. b. Goal Setting Model, Penentuan tujuan adalah teori yang berguna yang dapat diterapkan di beberapa bidang, mulai dari olahraga hingga berbagai pengaturan pekerjaan. Psikologi olahraga khususnya telah mengadopsi rekomendasinya. c. Expectancy (Three Factor) Theory, tiga faktor: Harapan, instrumentalitas dan valensi. Teori ekspektasi/harapan menempatkan penekanan pada proses dan pada isi motivasi juga, dan itu memadukan teori kebutuhan, keadilan dan penguatan. d. Equity theory, Teori keadilan menyatakan bahwa orang termotivasi jika mereka diperlakukan secara adil, dan menerima apa yang mereka anggap adil atas upaya dan biaya mereka. 7. Leadership theories

a. Trait theory of leadership : Great man and trait theory, Teori- teori manusia luar biasa mengansumsikan bahwa kapasitas untuk kepemimpinan yang sudah melekat – bahwa para pemimpin besar dilahirkan, bukan diciptakan. Mirip dalam beberapa cara dengan teori Manusia Luar Biasa, teori sifat mengasumsikan bahwa orang mewarisi sifat-sifat dan sifat-sifat tertentu yang membuat mereka lebih cocok untuk kepemimpinan. Teori sifat sering mengidentifikasi kepribadian tertentu atau karakteristik perilaku yang dimiliki oleh para pemimpin. b. Behavioural theories of leadership - Lewin, Lippitt dan White membedakan dua gaya manajemen dasar: otokratis (direktif) dan demokratis (integratif). - Leadeship continum behaviour model, Kontinum menggambarkan berbagai gradasi perilaku kepemimpinan. - Ohio stase University Research, penelitian berfokus untuk mengukur perilaku para pemimpin yang berbeda dan melacak faktor-faktor seperti kinerja kelompok dan kepuasan untuk melihat perilaku mana yang paling efektif. - University of Michigan Research, fokus penelitian Michigan adalah untuk menentukan prinsip dan metode kepemimpinan yang mengarah pada produktivitas dan kepuasan kerja. - Manajerial Grid, perilaku manajerial adalah fungsi dari dua variabel: kepedulian terhadap orang dan kepedulian terhadap produksi. - Leader-Member Exchange theory, menggambarkan bagaimana pemimpin dalam kelompok mempertahankan posisi mereka melalui serangkaian perjanjian pertukaran diam-diam dengan anggota mereka. c. Motivation Theories of Leadership Kepemimpinan adalah proses memberikan inspirasi pada orang lain untuk termotivasi / memotivasi dirinya bekerja keras agar produktif. Dalam hubungannya dengan motivasi, kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap penciptaan lingkungan kelompok yang kondusif agar dapat memotivasi anggota-anggota kelompoknya. d. Contingency theories -

-

-

-

Model kontingensi oleh psikolog bisnis dan manajemen Fred Fiedler adalah teori kontingensi berkaitan dengan efektivitas pemimpin dalam suatu organisasi. Empat gaya utama kepemimpinan, khususnya seputar pengambilan keputusan dan sejauh mana orang terlibat dalam keputusan tersebut. Adalah : (1) Berwenang eksploitif, (2) Berwenang berwibawa, (3) Konsultatif, (4) Partisipatif. Teori Path-goal, menjelaskan bagaimana seorang pemimpin dapat membantu bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi dengan menunjukkan jalur terbaik dan menghilangkan hambatan ke tujuan. Teori situasional, mengusulkan bahwa pemimpin memilih tindakan terbaik berdasarkan variabel situasional. Gaya kepemimpinan yang berbeda mungkin lebih cocok untuk jenis pengambilan keputusan tertentu. Pengambilan keputusan adalah proses membuat pilihan dengan mengidentifikasi keputusan, mengumpulkan informasi, dan menilai resolusi alternatif.

e. Contemporary theories

-

-

-

Transactional and transformational leadership, teori transaksional berfokus pada peran pengawasan, kinerja organisasi dan kelompok. Teori transformasional berfokus pada koneksi yang terbentuk antara pemimpin dan pengikut. Charismatic leadership, Pemimpin karismatik juga kadang-kadang disebut pemimpin transformasional karena mereka memiliki banyak kesamaan. Perbedaan utama mereka adalah fokus dan audiens. Visionary leadership, Pemimpin visioner adalah pembangun fajar baru, bekerja dengan imajinasi, wawasan, dan keberanian.

f. Emotional Intelligence Leadership Theory, kemampuan untuk memahami tentang perasaan dan emosi diri sendiri, dan bagaimana emosi ini dapat mempengaruhi orang lain. Pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional cenderung untuk tidak lepas kontrol, memiliki kepercayaan penuh terhadap karyawannya, mendengarkan tim-nya dan selalu berhati-hati dalam membuat keputusan. 8. Other Integrating Theories a. System theory adalah suatu kopleksitas (complexity) dan kesalinghubungan (interdependence) antar manusia. b. Contingency view, pendekatan yang menganggap bahwa efektivitas manajementergantung pada situasi yang melatarbelakangi c. Change theory, teori khusus pada isu-isu kualitas organisasi dan mengangkat perubahan menjadi bagian dari sebuah teori d. Lewin’s Planned Change theory, terdapat tiga langkah dalam mengelola perubahan, yaitu unfreezing, changing, dan refreezing. 9. Decision Making Models a. Merupakan The rational administrative decision making model, Pengambilan keputusan melibatkan pencapaian suatu tujuan, hubungan perilaku antara tujuan dan sarana. Jika cara yang tepat dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan, keputusan itu rasional. b. Model keputusan Vroom-Yago, merupakan model pengambilan keputusan yang tidak tibuat sama, karena dalam pengambilan dibuat berdasarkan situasi dan kondisi. REFERENSI : Sharma, M. K. and Jain, S. 2013. Leadership Management: Principles, Models and Theories. Global Journal of Management and Business Studies (3):p. 309-318. Kreitner, R. And Kinicki, A. 2010. Organizational Behavior, 9𝑡ℎ Ed. New York: McGraw Hill. Arifin, Syamsul. 2012. Leadership Ilmu dan Seni Kepemimpinan. Jakarta: Mitra Wacana Media Ishak dan Tanjung. 2013. Manajemen Motivasi. Jakarta : Gramedia Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Erlangga

Related Documents


More Documents from "Iwan Sukma Nuricht"

Pengertian.docx
October 2019 20
Sop Irigasi Telinga.docx
October 2019 22
Tak Fix
October 2019 32
Bab I Pendahuluan.docx
October 2019 13
Penyembuhan Luka1.doc
October 2019 8