P-1.docx

  • Uploaded by: Afifah Aulia
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View P-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,840
  • Pages: 16
linBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ilmu pengetahuan yang berkembang menuntut mahasiswa untuk selalu mempelajarinya. Berbagai metode pun dilakukan untuk menarik minat belajar. Salah satunya adalah Praktikum Biologi/Mikrobiologi Lingkungan. Dengan dilakukannya Praktikum Biologi/Mikrobiologi Lingkungan, mahasiswa akan mempelajari berbagai mahluk hidup yang berukuran mikroksopis. Untuk dapat melakukan pengamatan dengan benar, maka praktikan perlu megetahui teknik laboratorium biologi/mikrobiologi lingkungan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko kecelakaan dan gagalnya praktikum. Diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium, mikroskop, oven dan autoclav kepada praktikan. Pengenalan ini tidak hanya mengenai fungsi namun juga prosedur penggunaannya. Diharapkan praktikan dapat menggunakan alat-alat tersebut

dengan

tepat

biologi/mikrobiologi

agar

dan

maksimal hasil

yang

selama

proses

didapatkan

praktikum pun

dapat

dipertanggungjawabkan. Air merupakan salah satu kebutuhan pokok mahluk hidup. Tanpa adanya air maka tidak akan ada kehidupan didunia ini. Secara kasat mata, kita dapat melihat mahluk hidup seperti ikan, ubur-ubur dan tumbuhan yang hidup di air. Padahal ada mahluk hidup lain yang hidup di air. Mahluk hidup yang tidak dapat dilihat secara kasat mata karena ukurannya yang mikroskopis dan hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop. Mahluk hidup ini disebut mikroorganisme. Mikrobiologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Mikroorganisme adalah mahluk hidup yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop dikarenakan ukurannya yang mikroskopis. Contoh dari mikroorganisme adalah bakteri, virus, jamur, dan ragi.

1.2 Tujuan 

Memperkenalkan mikroskop medan terang



Mengenal berbagai macam prosedur sterilisasi



Mempelajari prosedur umum pembuatan medium bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Terdapat berbagai macam alat-alat laboratorium yang digunakan dalam praktikum biologi/mikrobiologi. Diantaranya adalah mikroskop, oven, dan autoclav. Mikroskop mutlak diperlukan dalam praktikum biologi/mikrobiologi. Berdasarkan sumber iluminasinya, mikroskop dibagi menjadi empat, yaitu mikroskop medan terang, medan gelap, fase kontras, dan pendar fluor. Selain itu, terdapat juga dua macam mikroskop elektron, yaitu tipe transmisi dan tipe payar (scanning). Jenis mikroskop yang digunakan dalam praktikum biologi/mikrobiologi adalah mikroskop medan terang. Mikroskop medan terang adala mikroskop yang area pandangannya terlihat terang, dan spesimennya terlihat berwarna lebih gelap. Hal itu disebabkan oleh cahaya dari sumbernya melewati suatu sistem lensa tanpa perubahan sehingga terbentuk medan terang. Jenis mikroskop ini menggunakan sistem lensa terpisah yaitu lensa objektif dan lensa okuler untuk menambah perbesaran. Lensa objektif terletak didekat preparat sedangkan lensa okuler terletak pada ujung mikroskop yang dekat dengan mata.sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata dari preparat yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata itu akan diperbesah oleh lensa okuler untuk menghasilkan bayangan semu yang kita lihat. Umumnya perbesaran yang dapat dicapai oleh mikroskip jenis ini adalah 1000 kali. Perbesaran total diperoleh dengan cara mengalikan perbesaran objektif dengan perbesaran okuler. Misalnya oerbesaran total yang diperoleh jika menggunakan perbesaran objektif 4mm (45 kali) dan okuler 10 kali adalah 45 x 10, yaitu 450 kali. Tajamnya bayangan atau resolusi yang terlihat bergantung pada pengaturan diafragma, kondensor, minyak imersi dan ilmunisasi.

Autoclav

merupakan

salah

satu

alat

dalam

laboratorium

biologi/mikrobiologi yang digunakan untuk sterilisasi. Sterilisasi dengan alat ini disebut sterilisasi basah karena panas digunakan bersama-sama dengan uap air. Pada saat melakukan sterilisasi panas basah ini, uap jenuh dipaparkan pada ojek yang akan di sterilisasi dengan tekanan, waktu dan suhu tertentu. Sehingga terjadi pelepasan energi laten uap yang mengakibatkan matinya mikroorganise serta irreversibel akibat denaturasi atau koagulasi protein sel (Lukas, 2006). Digunakan untuk mensterilisasi apa saja yang dapat ditembus uap air dan tidak rusak bila dipanaskan pada suhu 121℃. Alat ini terdiri dari suatu bejana yang tahan terhadap tekanan tinggi, dilengkapi dengan manometer, termometer dan klep bahaya. Sterilisasi dengan autoklaf merupakan cara sterilisasi yang paling baik jika dibandingkan dengan cara-cara sterilisasi lainnya. Bahan-bahan atau alat yang akan disterilkan adalah yang tidak rusak karena pemanasan dan tekanan tinggi, seperti medium biakan yang umum, air suling, peralatan laboratorium, biakan yang akan dibuang, medium yang tercemar, bahan-bahan dari karet. Salah satu alat lainnya yang digunakan untuk sterilisasi adalah oven. Sterilisasi dengan oven disebut sterilisasi panas kering atau sterilisasi kering. Sterilisasi panas kering membutuhkan suhu lebih tinggi yaitu 160℃ - 175℃ selama 10 menit. Kekurangan dari sterilisasi panas kering adalah kurang efisien karena membutuhan suhu yang tinggi dan waktu yang lama, hal ini disebabkan bila tidak ada kelembaban tidak ada panas laten (Sutedjo dkk, 1991). Alat-alat yang dapat disterilkan dengan cara ini adalah alat apa saja yang tidak menjadi rusak, menyala, hangus, atau menguap pada suhu tinggi, seperti bahan-bahan pecah belah : pipet, tabung reaksi, cawan petri, kawat suntik dan bahan-bahan tidak tembus uap seperti : gliserin, minyak, vaselin, bahan-bahan bubuk.

2.2 Alat dan Bahan 2. 2. 1. Teknik Laboratorium Tabel 2.2.1 Teknik Laboratorium No

Nama Alat

Ukuran

Jumlah

Nama Bahan

Konsentrasi

Jumlah

1.

Autoclave

-

1

-

-

-

2.

Oven

-

1

-

-

-

3.

Mikroskop

-

1

-

-

-

2. 2. 2. Preparat Basah Tabel 2.2.2 Preparat Basah No

Nama Alat

Ukuran

Jumlah

Nama Bahan

Konsentrasi

Jumlah

1.

Mikroskop

-

1

Alga Hijau

-

1 tetes

2.

Spiritus

-

1

Ragi

-

1 buah

3.

Kawat Ose

-

2

Oncom

-

4.

Korek Api

-

1 kotak

Tempe

-

-

5

Air Kotor

-

1 tetes

-

5

Aquadest

-

1 botol

5.

6.

Kaca Preparat Kaca Penutup

1 potong 1 potong

No

Nama Alat

Ukuran

Jumlah

Nama Bahan

Konsentrasi

Jumlah

7.

Cawan Petri

-

1

-

-

-

-

1

-

-

-

8.

Penjepit Kayu

2.3 Cara Kerja 2.3.1

Teknik Laboratorium Tabel 2.3.1. Teknik Laboratorium

NO 1

KETERANGAN

GAMBAR

Mikroskop 1) Tekan tombol power pada bagian bawa mikroskop 2) Letakan preparat yang ingin diamati pada meja mikroskop 3) Jepit dengan penjepit yang ada di meja mikroskop agar preparat tidak berpindah tempat 4) Atur makrometer dan mikrometer hingga preparat terlihat jelas dari lensa

Gambar 2.3.1.1

KETERANGAN

NO 2

GAMBAR

Autoclav 1) 16Hubungkan autoklaf ke sumber lis17trik 2) Tuang air suling hingga mencapai batas 3) Masukan bahan atau alat yang ingin disterilkan ke dalam wadah alumunium, Dan diatur letaknya agar tersedia ruangan untuk bergeraknya uap air. 4) Pasang tutup autoklaf dan kencangkan klep penutup 5) Tutup klep pengaman bila uap air mulai keluar. Jika klep ditutup tekanan dalam sterilisator akan naik 6) Jika tekanan sudah mencapai 1 atm atau suhu telah mencapai 121℃ maka pemanasan perlu dikurangi. 7) Pertahankan tekanan 1 atm ini selama 15-20 menit. 8) Jika telah selesai, matikan pemanasan dan tungga hingga tekanan menjadi nol. Kemudian buang sisa air di dalamnya dan keringkan.

Gambar 2.3.1.2

NO

3

KETERANGAN

GAMBAR

Oven 1) Hubungkan oven ke sumber listrik. 2) Tekan tombol power 3) Sesuaikan suhu dan timer yang akan digunakan. 4) Tunggu hingga suhu di dalam oven sesuai yang diinginkan. 5) Masukkan sampel atau alat yang akan dioven, tunggu hingga selesai. 6) Ambil alat atau bahan yang telah dioven. 7) Matikan oven dengan menekan tombol ON/OFF

Gambar 2.3.1.3

2.3.2

Mengamati Preparat Basah TABEL 2.3.2 Mengamati Preparat Basah

NO 1

KETERANGAN

GAMBAR

Sterilkan kawat ose dan pinset diatas api

Gambar 2.3.2.1 2

Ambil preparat dengan gegep kayu. Lalu sterilkan diatas api

Gambar 2.3.2.2

NO 3

KETERANGAN

GAMBAR

Ambil sample yang diinginkan dengan menggunakan pinset atau kawat ose

Gambar 2.3.2.3 4

Letakan sample diatas preparat yang telah disterilkan

Gambar 2.3.2.4

5

Teteskan sedikit air diatas sample, lalu tutup dengan kaca preparat.

Gambar 2.3.2.5

BAB III HASIL PEMBAHASAN 3.1 Hasil Pengamatan 3.1.1 Preparat Basah Tabel 3.1.1 Hasil Pengamatan Preparat Basah NO 1.

HASIL PENGAMATAN

GAMBAR

a. Jenis : Tempe (Fungi) b. Nama : Rhyzopus Oryzae c. Bentuk : Basil d. Perbesaran : 100x

Gambar 3.1.1.1 Tempe Source: Kel.6 (Siang)

2.

a. Jenis : Oncom (Fungi) b. Nama : Monospora Crassa c. Bentuk: Filamen d. Perbesaran: 50x

Gambar 3.1.1.2 Oncom Source: Kel.6 (Siang)

NO 3.

HASIL PENGAMATAN

GAMBAR

a. Jenis : Ragi (Fungi) b. Nama : Saccharomymyces Cerevisiae c. Bentuk : Coccus d. Perbesaran 100x

Gambar 3.1.1.3 Ragi Source: Kel.6 (Siang)

4.

a. Jenis : Air Algae b. Nama : Cyanobacteria c. Bentuk : Sel Bulat Telur d. Perbesaran : 50x

Gambar 3.1.1.4 Air Alga Source: Kel.6 (Siang) 5.

a. Jenis : Air Kotor b. Nama : Chlorophyta c. Bentuk : Basil dengan Filamen d. Perbesaran : 50x

NO 6.

HASIL PENGAMATAN

Gambar 3.1.1.5 Air Kotor Source: Kel.6 (Siang) GAMBAR

a. Nama: Lichen b. Jenis : Fungi dan Algae c. Bentuk : Lumut Kerak

Gambar 3.1.1.6 Lichen 7.

a. Jenis : Escherichia coli

b. Bentuk : Manobasil c. Perbesaran : 100x

Gambar 3.1.1.7 e.coli

BAB IV PEMBAHASAN Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan praktikum tentang teknik laboratorium dan pengenalan mikroba. Sebelum praktikan masuk ke dalam laboratorium, praktikan diharuskan menggunakan jas laboratorium dan mencuci tangan terlebih dahulu. Praktikan juga disarankan untuk menggunakan sarung tangan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti terkena zat atau cairan yang dapat menimbulkan dampak terhadap praktikan. Dalam suatu praktikum, praktikan harus mengetahui alat-alat yang akan digunakan. Pada praktikum teknik laboratorium, praktikan dikenalkan dengan alatalat laboratorium. Alat-alat tersebut seperti kawat ose, penjepit kayu, bunsen,

mikroskop, preparat, dan lain-lain yang memiliki fungsinya masing-masing. Antara lain seperti, kawat ose berfungsi untuk mengosekan bakteri atau jamur yang terdapat pada objek, penjepit kayu berfungsi untuk menjepit preparat, bunsen berfungsi untuk sterilisasi dan pembakaran, mikroskop berfungsi untuk melihat objek yang akan diamati seperti jamur atau bakteri, dan juga preparat yang berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan diamati. . Selain alat-alat laboratorium tersebut, praktikan juga dikenalkan dengan alat laboratorium khusus. Contoh alat laboratorium khusus adalah mikroskop. Terdapat empat jenis mikroskop yaitu mikroskop medan terang (brightfield), medan gelap (darkfield), kontras fase (phase contrast), dan pendar flour, pada praktikum kali ini praktikan dikenalkan dengan mikroskop medan terang. Lalu Autoclave atau alat sterilisasi basah yang melakukan sterilisasi dengan suhu ±121º Celcius dan waktu ±15 menit. Dan Oven (khusus) untuk sterilisasi seperti gelas kimia,tabung reaksi dan lain-lain yang tidak mudah pecah,tidak menyala atau mudah hangus agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan saat terkena panas. Sebelum alat-alat yang ingin disterilisasi dimasukan ke oven, alat-alat tersebut harus dilapisi dengan alumunium foil agar tidak mudah pecah dan juga memberikan label nama kelompok dan suhu. Setelah mengetahui banyak tentang teknik laboratorium praktikan juga harus mengikuti prosedur pemakaian alat - alat laboratorium dengan benar agar keselamatan dan keamanan praktikan dapat terjaga dengan baik saat dan sesudah praktikum. Sebelum melakukan pengamatan, praktikan harus melakukan pensterilisasian. Pada praktikum yang praktikan lakukan terdapat beberapa sterilisasi, satu diantaranya yaitu sterilisasi pada kawat ose. Sterilisasi ini dilakukan agar alat yang akan digunakan tersebut bersih dari penggunaan sebelumnya sehingga bakteri atau jamur yang sekarang dan sebelumnya tidak bercampur. Pada sterlisasi kawat ose, kawat ose dibakar sampai membara baru dapat digunakan untuk mengosekan. Pada preparat basah praktikan mengamati jamur atau bakteri menggunakan mikroskop medan terang dari bahan-bahan yang ada. Dari

hasil pengamatan terlihat berbagai macam bentuk mikroba yang dapat praktikan identifikasikan dari beberapa sample. Seperti mikroba pada sample oncom adalah Neuspora sitophila dengan bentuk filamen dengan perbesaran 50x, lalu mikroba pada ragi adalah Saccharomyces cerevisiae dengan bentuk staphylococcus pada perbesaran 50x, mikroba pada tempe adalah Rhizopus oryzae dengan bentuk basil (bulat panjang) dengan perbesaran 50x, lalu mikroba dalam air kotor yaitu Chlorophyta dengan bentuk Spirilium, juga mikroba dalam air alga hijau yaitu Euglinaphyta dengan bentuk filamen dengan perbesaran 50x. Pada praktikum ini praktikan mengetahui fungsi alat laboratorium dan juga prinsip kerja dari alat-alat laboratorium yang digunakan, serta dapat mengidentifikasi hasil pengamatan dari praktikum tersebut dengan baik dan benar.

More Documents from "Afifah Aulia"

P-1 Fix.docx
December 2019 3
P-6 2003.docx
December 2019 3
P-1.docx
December 2019 8
Tubes.docx
December 2019 5
Kekeruhan, Tds,tss.docx
December 2019 5