KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan berkat, penyertaan dan perlindungan-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas laporan ini. Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui tentang mikroskop, sterilasasi dan melihat jenis – jenis dan kelompok mikroba. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.Astri Rinanti Nugroho,M.T dan Ibu Dr.MM.Sintorini selaku dosen mata kuliah ini. Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, penulis akan selalu memerima masukan dan kritikan yang bersifat membangun dari berbagai pihak untuk dijadikan bahan pertimbangan dan pelajaran untuk tugas – tugas berikutnya. Akhir kata, Penulis mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam proses pembuatan laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi Penulis serta pembaca.
Jakarta, 25 September 2018
Afifah Aulia NIM 082001700060
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1 1.2 Tujuan ............................................................................................................ 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3 2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 3 2.2 Alat dan Bahan .............................................................................................. 5 2.3 Cara Kerja...................................................................................................... 6 BAB III HASIL PEMBAHASAN ........................................................................ 11 3.1 Hasil Pengamatan ........................................................................................ 11 3.2
Pembahasan ............................................................................................ 14
BAB IV KESIMPULAN...................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2.1 Teknik Laboratorium ........................................................................... 5 Tabel 2.2.2 Preparat Basah...................................................................................... 5 Tabel 2.3.1 Teknik Laboratorium .......................................................................... 6 Tabel 2.3.2 Mengamati Preparat Basah .................................................................. 8 Tabel 3.1.1 Hasil Pengamatan Preparat Basah...................................................... 11
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Ilmu pengetahuan yang berkembang menuntut mahasiswa untuk selalu mempelajarinya. Berbagai metode pun dilakukan untuk menarik minat belajar. Salah satunya adalah Praktikum Biologi/Mikrobiologi Lingkungan. Dengan dilakukannya Praktikum Biologi/Mikrobiologi Lingkungan, mahasiswa akan mempelajari berbagai mahluk hidup yang berukuran mikroksopis. Untuk dapat melakukan pengamatan dengan benar, maka praktikan perlu megetahui teknik laboratorium biologi/mikrobiologi lingkungan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko kecelakaan dan gagalnya praktikum. Diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium, mikroskop, oven dan autoclav kepada praktikan. Pengenalan ini tidak hanya mengenai fungsi namun juga prosedur penggunaannya. Diharapkan praktikan dapat menggunakan alat-alat tersebut
dengan
tepat
biologi/mikrobiologi
agar
dan
maksimal hasil
yang
selama
proses
didapatkan
praktikum pun
dapat
dipertanggungjawabkan. Air merupakan salah satu kebutuhan pokok mahluk hidup. Tanpa adanya air maka tidak akan ada kehidupan didunia ini. Secara kasat mata, kita dapat melihat mahluk hidup seperti ikan, ubur-ubur dan tumbuhan yang hidup di air. Padahal ada mahluk hidup lain yang hidup di air. Mahluk hidup yang tidak dapat dilihat secara kasat mata karena ukurannya yang mikroskopis dan hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop. Mahluk hidup ini disebut mikroorganisme. Mikrobiologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Mikroorganisme adalah mahluk hidup yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop dikarenakan ukurannya yang mikroskopis. Contoh dari mikroorganisme adalah bakteri, virus, jamur, dan ragi.
1
1.2 Tujuan
Memperkenalkan mikroskop medan terang
Mengenal berbagai macam prosedur sterilisasi
Mempelajari prosedur umum pembuatan medium bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka Terdapat berbagai macam alat-alat laboratorium yang digunakan dalam praktikum biologi/mikrobiologi. Diantaranya adalah mikroskop, oven, dan autoclav. Mikroskop mutlak diperlukan dalam praktikum biologi/mikrobiologi. Berdasarkan sumber iluminasinya, mikroskop dibagi menjadi empat, yaitu mikroskop medan terang, medan gelap, fase kontras, dan pendar fluor. Selain itu, terdapat juga dua macam mikroskop elektron, yaitu tipe transmisi dan tipe payar (scanning). Jenis mikroskop yang digunakan dalam praktikum biologi/mikrobiologi adalah mikroskop medan terang. Mikroskop medan terang adala mikroskop yang area pandangannya terlihat terang, dan spesimennya terlihat berwarna lebih gelap. Hal itu disebabkan oleh cahaya dari sumbernya melewati suatu sistem lensa tanpa perubahan sehingga terbentuk medan terang. Jenis mikroskop ini menggunakan sistem lensa terpisah yaitu lensa objektif dan lensa okuler untuk menambah perbesaran. Lensa objektif terletak didekat preparat sedangkan lensa okuler terletak pada ujung mikroskop yang dekat dengan mata.sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata dari preparat yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata itu akan diperbesah oleh lensa okuler untuk menghasilkan bayangan semu yang kita lihat. Umumnya perbesaran yang dapat dicapai oleh mikroskip jenis ini adalah 1000 kali. Perbesaran total diperoleh dengan cara mengalikan perbesaran objektif dengan perbesaran okuler. Misalnya oerbesaran total yang diperoleh jika menggunakan perbesaran objektif 4mm (45 kali) dan okuler 10 kali adalah 45 x 10, yaitu 450 kali. Tajamnya bayangan atau resolusi yang terlihat
3
bergantung pada pengaturan diafragma, kondensor, minyak imersi dan ilmunisasi. Autoclav
merupakan
salah
satu
alat
dalam
laboratorium
biologi/mikrobiologi yang digunakan untuk sterilisasi. Sterilisasi dengan alat ini disebut sterilisasi basah karena panas digunakan bersama-sama dengan uap air. Pada saat melakukan sterilisasi panas basah ini, uap jenuh dipaparkan pada ojek yang akan di sterilisasi dengan tekanan, waktu dan suhu tertentu. Sehingga terjadi pelepasan energi laten uap yang mengakibatkan matinya mikroorganise serta irreversibel akibat denaturasi atau koagulasi protein sel (Lukas, 2006). Digunakan untuk mensterilisasi apa saja yang dapat ditembus uap air dan tidak rusak bila dipanaskan pada suhu 121℃. Alat ini terdiri dari suatu bejana yang tahan terhadap tekanan tinggi, dilengkapi dengan manometer, termometer dan klep bahaya. Sterilisasi dengan autoklaf merupakan cara sterilisasi yang paling baik jika dibandingkan dengan cara-cara sterilisasi lainnya. Bahan-bahan atau alat yang akan disterilkan adalah yang tidak rusak karena pemanasan dan tekanan tinggi, seperti medium biakan yang umum, air suling, peralatan laboratorium, biakan yang akan dibuang, medium yang tercemar, bahan-bahan dari karet. Salah satu alat lainnya yang digunakan untuk sterilisasi adalah oven. Sterilisasi dengan oven disebut sterilisasi panas kering atau sterilisasi kering. Sterilisasi panas kering membutuhkan suhu lebih tinggi yaitu 160℃ - 175℃ selama 10 menit. Kekurangan dari sterilisasi panas kering adalah kurang efisien karena membutuhan suhu yang tinggi dan waktu yang lama, hal ini disebabkan bila tidak ada kelembaban tidak ada panas laten (Sutedjo dkk, 1991). Alat-alat yang dapat disterilkan dengan cara ini adalah alat apa saja yang tidak menjadi rusak, menyala, hangus, atau menguap pada suhu tinggi, seperti bahan-bahan pecah belah : pipet, tabung reaksi, cawan petri, kawat suntik dan bahan-bahan tidak tembus uap seperti : gliserin, minyak, vaselin, bahan-bahan bubuk.
4
2.2 Alat dan Bahan 2..2. 1. Teknik Laboratorium Tabel 2.2.1 Teknik Laboratorium No
Nama Alat
Ukuran
Jumlah
Nama Bahan
Konsentrasi
Jumlah
1.
Autoclave
-
1
-
-
-
2.
Oven
-
1
-
-
-
3.
Mikroskop
-
1
-
-
-
2. 2. 2. Preparat Basah Tabel 2.2.2 Preparat Basah No
Nama Alat
Ukuran
Jumlah
Nama Bahan
Konsentrasi
Jumlah
1.
Mikroskop
-
1
Alga Hijau
-
1 tetes
2.
Spiritus
-
1
Ragi
-
1 buah
3.
Kawat Ose
-
2
Oncom
-
4.
Korek Api
-
1 kotak
Tempe
-
-
5
Air Kotor
-
1 tetes
-
5
Aquadest
-
1 botol
-
1
-
-
-
5.
6. 7.
Kaca Preparat Kaca Penutup Cawan Petri
1 potong 1 potong
5
No 8.
Nama Alat Penjepit Kayu
Ukuran
Jumlah
Nama Bahan
Konsentrasi
Jumlah
-
1
-
-
-
2.3 Cara Kerja 2.3.1
Teknik Laboratorium Tabel 2.3.1. Teknik Laboratorium
NO 1
KETERANGAN
GAMBAR
Mikroskop 1) Tekan tombol power pada bagian bawa mikroskop 2) Letakan preparat yang ingin diamati pada meja mikroskop 3) Jepit dengan penjepit yang ada di meja mikroskop agar preparat tidak berpindah tempat 4) Atur makrometer dan mikrometer hingga preparat terlihat jelas dari lensa
Gambar 2.3.1.1
6
NO 2
KETERANGAN Autoclav 1) 16Hubungkan autoklaf ke sumber lis17trik 2) Tuang air suling hingga mencapai batas 3) Masukan bahan atau alat yang ingin disterilkan ke dalam wadah alumunium, Dan diatur letaknya agar tersedia ruangan untuk bergeraknya uap air. 4) Pasang tutup autoklaf dan kencangkan klep penutup 5) Tutup klep pengaman bila uap air mulai keluar. Jika klep ditutup tekanan dalam sterilisator akan naik 6) Jika tekanan sudah mencapai 1 atm atau suhu telah mencapai 121℃ maka pemanasan perlu dikurangi. 7) Pertahankan tekanan 1 atm ini selama 15-20 menit. 8) Jika telah selesai, matikan pemanasan dan tungga hingga tekanan menjadi nol. Kemudian buang sisa air di dalamnya dan keringkan.
GAMBAR
Gambar 2.3.1.2
7
NO
3
KETERANGAN
GAMBAR
Oven 1) Hubungkan oven ke sumber listrik. 2) Tekan tombol power 3) Sesuaikan suhu dan timer yang akan digunakan. 4) Tunggu hingga suhu di dalam oven sesuai yang diinginkan. 5) Masukkan sampel atau alat yang akan dioven, tunggu hingga selesai. 6) Ambil alat atau bahan yang telah dioven. 7) Matikan oven dengan menekan tombol ON/OFF
2.3.2
Gambar 2.3.1.3
Mengamati Preparat Basah Tabel 2.3.2 Mengamati Preparat Basah
NO
KETERANGAN
GAMBAR
8
Sterilkan kawat ose dan pinset 1
diatas api
Gambar 2.3.2.1 NO
KETERANGAN
GAMBAR
Ambil preparat dengan gegep 2
kayu. Lalu sterilkan diatas api
Gambar 2.3.2.2
Ambil sample yang diinginkan 3
dengan menggunakan pinset atau kawat ose
Gambar 2.3.2.3
9
4
Letakan sample diatas preparat yang telah disterilkan
Gambar 2.3.2.4
Teteskan sedikit air diatas 5
sample, lalu tutup dengan kaca preparat.
Gambar 2.3.2.5
10
BAB III HASIL PEMBAHASAN 3.1 Hasil Pengamatan 3.1.1 Preparat Basah Tabel 3.1.1 Hasil Pengamatan Preparat Basah NO 1.
HASIL PENGAMATAN
GAMBAR
a. Jenis : Tempe (Fungi) b. Nama : Rhyzopus Oryzae c. Bentuk : Basil d. Perbesaran : 100x
Gambar 3.1.1.1 Tempe Source: Kel.6 (Siang)
11
2.
a. Jenis : Oncom (Fungi) b. Nama : Monospora Crassa c. Bentuk: Filamen d. Perbesaran: 50x
Gambar 3.1.1.2 Oncom Source: Kel.6 (Siang)
NO 3.
HASIL PENGAMATAN
GAMBAR
a. Jenis : Ragi (Fungi) b. Nama : Saccharomymyces Cerevisiae c. Bentuk : Coccus d. Perbesaran 100x
Gambar 3.1.1.3 Ragi Source: Kel.6 (Siang)
12
4.
a. Jenis : Air Algae b. Nama : Cyanobacteria c. Bentuk : Sel Bulat Telur d. Perbesaran : 50x
Gambar 3.1.1.4 Air Alga Source: Kel.6 (Siang) 5.
a. Jenis : Air Kotor b. Nama : Chlorophyta c. Bentuk : Basil dengan Filamen d. Perbesaran : 50x
NO 6.
HASIL PENGAMATAN
Gambar 3.1.1.5 Air Kotor Source: Kel.6 (Siang) GAMBAR
a. Nama: Lichen b. Jenis : Fungi dan Algae c. Bentuk : Lumut Kerak
Gambar 3.1.1.6 Lichen 7.
a. Jenis : Escherichia coli b. Bentuk : Manobasil
13
c. Perbesaran : 100x
Gambar 3.1.1.7 e.coli
3.2
Pembahasan Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan praktikum tentang teknik
laboratorium dan pengenalan mikroba. Sebelum praktikan masuk ke dalam laboratorium, praktikan diharuskan menggunakan jas laboratorium dan mencuci tangan terlebih dahulu. Praktikan juga disarankan untuk menggunakan sarung tangan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti terkena zat atau cairan yang dapat menimbulkan dampak terhadap praktikan. Dalam suatu praktikum, praktikan harus mengetahui alat-alat yang akan digunakan. Pada praktikum teknik laboratorium, praktikan dikenalkan dengan alatalat laboratorium. Alat-alat tersebut seperti kawat ose, penjepit kayu, bunsen, mikroskop, preparat, dan lain-lain yang memiliki fungsinya masing-masing. Antara lain seperti, kawat ose berfungsi untuk mengosekan bakteri atau jamur yang terdapat pada objek, penjepit kayu berfungsi untuk menjepit preparat, bunsen berfungsi untuk sterilisasi dan pembakaran, mikroskop berfungsi untuk melihat objek yang akan diamati seperti jamur atau bakteri, dan juga preparat yang berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan diamati. . Selain alat-alat laboratorium tersebut, praktikan juga dikenalkan dengan alat laboratorium khusus. Contoh alat laboratorium khusus adalah mikroskop. Terdapat empat jenis mikroskop yaitu mikroskop medan terang (brightfield), medan gelap (darkfield), kontras fase (phase contrast), dan pendar flour, pada praktikum kali ini 14
praktikan dikenalkan dengan mikroskop medan terang. Lalu Autoclave atau alat sterilisasi basah yang melakukan sterilisasi dengan suhu ±121º Celcius dan waktu ±15 menit. Dan Oven (khusus) untuk sterilisasi seperti gelas kimia,tabung reaksi dan lain-lain yang tidak mudah pecah,tidak menyala atau mudah hangus agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan saat terkena panas. Sebelum alat-alat yang ingin disterilisasi dimasukan ke oven, alat-alat tersebut harus dilapisi dengan alumunium foil agar tidak mudah pecah . Setelah melakukan praktikum teknik laboratorium, praktikan diharuskan mengikuti prosedur pemakaian alat - alat laboratorium dengan benar agar keselamatan dan keamanan praktikan dapat terjaga dengan baik ketika dan setelah praktikum. Sebelum melakukan pengamatan, praktikan harus melakukan pensterilisasian. Pada praktikum yang praktikan lakukan terdapat beberapa sterilisasi, satu diantaranya yaitu sterilisasi pada kawat ose. Sterilisasi ini dilakukan agar alat yang akan digunakan tersebut bersih dari penggunaan sebelumnya sehingga bakteri atau jamur yang sekarang dan sebelumnya tidak bercampur. Pada sterlisasi kawat ose, kawat ose dibakar sampai membara. Jangan digunakan saat kawat ose masih merah membara, hal ini dapat mematikan mikroorganisme yang ingin diteliti. Diamkan beberapa waktu hingga kawat ose tidak lagi merah membara. Pada preparat basah praktikan mengamati mikroorganisme menggunakan mikroskop medan terang dari bahan-bahan yang ada. Dari hasil pengamatan terlihat berbagai macam bentuk mikroba yang dapat
diidentifikasikan dari beberapa
sample. Seperti mikroba pada sample tempe adalah Rhizopus oryzae dengan bentuk basil (bulat panjang) dengan perbesaran 100x, pada sample oncom terdapat adalah Neuspora sitophila dengan bentuk filamen dengan perbesaran 50x, dan pada sample ragi adalah Saccharomyces cerevisiae dengan bentuk staphylococcus pada perbesaran 50x. Selain itu praktikan juga mengamati mikroorganisme yang terdapat dalam air. Pada air kotor terdapat mikrooba yaitu Chlorophyta dengan bentuk basil dengan filame, juga mikroba dalam air alga hijau yaitu Cyanobacteria berbentuk sel bulat telur dengan perbesaran 50x.
15
BAB IV KESIMPULAN Pada praktikum teknik laboratorium, preparat basah dan isolat mikroba dapat disimpulkan : 1. Alat-alat di laboratorium memiliki fungsi dan prinsip kerjanya masingmasing. 2. Sterilisasi alat praktikum diperlukan sebelum melakukan pengamatan untuk membunuh kotoran, jamur, atau bakteri yang masih menempel. 3. Bahan-bahan yang diamati memiliki mikroba dengan bentuk yang berbeda. 4. Mikroba yang terdapat pada ragi ialah Saccharomyces cerevisiae dengan bentuk staphylococcus 5. Mikroba yang terdapat pada oncom ialah Neurospora sitophila dengan 16
bentuk filamen. 6. Mikroba yang terdapat pada air kotor ialah Chlorophyta dengan bentuk basil dengan filamen. 7. Mikroba yang terdapat pada tempe ialah Rhizopus oryzae dengan bentuk basil. 8. Mikroba terdapat di semua tempat, dengan bentuk dan jenis yang berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA
1. Diakses pada tanggal 22 September 2018 pukul 11.40 http://www.academia.edu/9914711/Makalah_Teknik_Laboratorium 2. Diakses pada tanggal 23 September 2018 https://www.academia.edu/17017778/LAPORAN_PRAKTIKUM_MIKR OBIOLOGI-PENGENALAN_ALAT_ALAT_LABORATORIUM 3. Moerdjoko, Sintorini dan Astri Rianti. 2013. Penuntun Praktikum Biologi/Mikrobiologi Lingkungan. Jakarta : Universitas Trisakti.
17
18