OSCE • • • • • • • •
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang & Interpretasi Diagnosis dan DD Non-farmakoterapi Farmakoterapi Komunikasi Perilaku profesional Yg paling utama t.d. hati-hati dalam bertindak, hormat kepada pasien, merujuk bila bukan kompetensi dokter umum.
Prinsip2 keberhasilan OSCE • Baca soal dengan teliti bedakan antara sampaikan, usulkan, sebutkan, dan tuliskan, pemeriksaan fisik relevan • Sapa penguji di dalam Selamat siang, saya Cantik peserta OSCE, izin memulai Dokter. • Good manner: Murah senyum (jangan tegang apalagi jutek), kontak mata, jangan bersandar, jangan melipat tangan • Perkenalkan dan izin sebelum mulai anamnesis Perkenalkan saya dokter ganteng, dokter umum yang bertugas di IGD/puskesmas siang ini. Pak/Bu, izin saya akan menanyakan hal2 mengenai identitas dan keluhan Bapak, silakan sampaikan dan apa yg bapak/ibu sampaikan akan menjadi rahasia medis. Boleh kita mulai Bapa/Ibu?
• Tanyakan identitas (nama, usia, pekerjaan, pernikahan dan alamat). Segera tulis (di kertas catatan/kertas resep bila disuruh nulis resep) biar tidak lupa. • Good communication: Jadilah pendengar yang baik, jangan potong pembicaraan pasien, biasakan menggunakan kata maaf. • Izin sebelum pemfis • CUCI TANGAN SEBELUM DAN SESUDAH PEMFIS DAN TINDAKAN • Perlakukan pasien dan manekin secara hati-hati, perlahan, dan gunakan maaf bila menggerakkan/menyentuh bagian yang nyeri/tidak nyaman (senyaman dan sesingkat mungkin). • Last But not the least, berikan kesempatan pasien untuk bertanya sebelum kita mengakhiri pertemuan
Anamnesis • • • • • • •
KU RPS: OLDICART Riwayat pengobatan (saat ini) RPD Alergi obat Keluarga Sosekkeb
POS PARU
Batuk DD: Tb paru, bronkiektasis, ca paru, penumonia, bronkhitis • RPS: O, C (dahak, darah) , T (hari/malam), penyerta (demam, ker. Malam, BB turun, nafsu makan turun) • Riwayat pengobatan udah berobat ke mana ? • RPD serupa, obat bikin air kencing oren • Alergi obat • Keluarga serupa • Sosekkeb tempat tinggal padat, ventilasi kurang, lembap, anggota yg tinggal serumah (anak kecil), merokok
Sesak Napas DD: Asma bronkhial, PPOK, gagal jantung kongestif, pneumotoraks spontan, hiperventilasi sindrom • RPS: O, C(intermiten/progresif, bunyi ngik-ngik), F (kapan terakhir kambuh/x dalam seminggu) Agg (pencetus), Ale (berkurang spontan/obat), T (malam/dini hari, di rumah/di kantor), Penyerta (Bapil, DOE, PND, Orthopnea), • Riwayat pengobatan (saat ini): sudah diobati di mana, ada konsumsi obat lain • RPD: keluhan serupa, riw. Asma, riw. Penyakit pernapasan, riw. Peny. Jantung, riw. Atopi, sering bersin, maag/GERD • Alergi obat • Keluarga: riw. Asma/atopi lain dalam keluarga • Sosekkeb: Rumah (pet, lembap, boneka, karpet, sofa, ganti seprei/selimut/bantal), ling. Kerja (pabrik kimia, bhn industri, debu kerja, debu jalan), lain2 (bau merangsang, parfum, kompor kayu, asap rokok), merokok (pasif/aktif)
Cara baca Ronggeng • Foto toraks PA/AP Nama& usia, Tanggal Jantung Aorta Mediastinum trakea hilus sudut kostofrenikus diaf paru bone & soft tissue
Contoh • • • • • • • •
Jantung: Ukuran tidak/membesar, CTR Aorta: elongasi, kalsifikasi, dilatasi Mediastinum: melebar/tidak Trakea: posisi midline Hilus lebar/tidak (N < lebar trakea) Sudut kostofrenikus: tajam/tumpul Diafragma: dome shaped/mendatar Paru: Infiltrat, nodul, kavitas, konsolidasi, bercak milier, perselubungan homogen dengan meniscus sign, bayangan berawan, corak paru hiperlusensi, area lusen avaskular, fibrosis, kalsifikasi • Bone dan soft tissue: DBN
TB Paru • Penunjang: BTA Sputum/dahak, ro thoraks PA, LED, DR • DD: bronkiektasis, ca paru, penumonia, bronkhitis R: 8-12 • Farmako: R/ Rifampicin 450 mg 600 mg No. XV H: 4-6 s1dd tab I Isoniazid 100 mg No. XXX XLV s1dd tab II III Pirazinamid 500 mg No. XXX XLV s1dd tab II III Etambutol 500 mg No. XXV XXX s1dd tab I1/2 II
Z: 20-30 E: 15-20
Sediaan R: 300, 450, 600 H: 100, 300 Z: 500 E: 500
TB Paru Edu: • Stop merokok • Minum obat teratur dan tuntas hingga 6 bulan walaupun nanti udah merasa sehat sebelum 6 bulan kontrol dan ambil obat sesuai jadwal • Minum obat saat perut kosong 2 jam sebelum sarapan • Jangan panik bila kencing merah, obat mewarnai air kencing tapi tidak mengganggu ginjal • Bila ada ES mengganggu segera ke dokter • Tidak ada pantang makan, penerangan dan ventilasi rumah cukup • Pakai masker bila masih batuk • Jauhi anak2 dan orangtua yang rentan
Pneumonia (CAP) • Penunjang: DR, Ro thoraks PA, Gram sputum, kultur sputum, kultur darah • DD: TB, Bronkiektasis, Bronkhitis akut, Influenza • PTx: CURB-65 (Confusion, Uremia (>19 mg/dl), RR >30, BP sistolik <90/60, >65 tahun) 0-1 =RJ, 2-3 = Ranap, 4-5 = ICU • RJ: Co-amoksiklav 3x625 mg selama 7 hari atau Azitromisin 1 x 500 mg selama 3 hari + Antipiretik + ambroksol Edu: Stop rokok, istirahat, minum cukup • Ranap: RUJUK oksigen, infus, PCT via infus, AB via infus (seftriakson 2 x 1 gr),
Asma Bronkhial • Penunjang: Spirometri/APE, DR, Foto toraks PA • DD: hiperventilasi sindrom, PPOK, SOPT, gagal jantung kongestif, pneumotoraks spontan • PTx: • Intermiten<1x/wksalbu MDI 1x2puff prn • Per. Ringan>1x/wksalbu MDI 1x2puff prn + Budesonid turbuhaler 200ug 2x1puff • Per. Sedang tiap harisalbu MDI 1x2puff prn + Budesonid turbuhaler 200ug 2x2puff+teofilin 3 x 150 mg • Per. Berat tiap waktusalbu MDI 1x2puff prn + M. prednisolon 3 x 8 mg + teofilin 3 x 150 mg
Asma Bronkhial • Edu: • Hindari pencetus: Rumah (pet, lembap, boneka, karpet, sofa, ganti seprei/selimut/bantal), ling. Kerja (pabrik kimia, bhn industri, debu kerja, debu jalan), lain2 (bau merangsang, parfum, kompor kayu, asap rokok), merokok (pasif/aktif) • Stop Roko • Pola hidup sehat, hindari junk food • Pengobatan jangka panjang teratur dan bersabar dalam berobat • Catat serangan asma dalam diari
Asma Eksaserbasi Akut • Anamnesis singkat saja: Onset, Grad/sudden, Riw. Serupa, Riw. Berobat Pemfis Nebu • Anamnesis lengkap: • O, Grad/sudden, C, Agg, All, Penyerta • RPD: Riw. Asma ? Pernah masuk IGD/ICU dengan asma? Pengobatan asma saat ini ? Kepatuhan ? • Alergi, Keluarga, Sosekkeb
Asma Eksaserbasi Akut • PTx: oksigen, inhalasi nebu 3 x (1x/20 menit), KS oral bila 1) sedang dalam KS, 2) Eksaserbasi der. Berat, 3) Tidak respon nebu 3 x • Bila respon buruk: ulangi SABA + KS oral/injeksi + RUJUK untuk Ranap
PPOK • Penunjang: Spirometri/APE, DR, Ro thoraks PA, AGD • DD: hiperventilasi sindrom, Asma, SOPT, gagal jantung kongestif, pneumotoraks spontan • PTx: Ringan: RUJUK, O2 1-2 lpm, Salbutamol tab 3x4 mg, Ambroksol 3 x 30 mg, Azitromisin 1 x 500 mg 3 hari • Sedang-Berat: RUJUK, O2, Nebu Ipratropium+SABA, KS sistemik, AB sistemik, diuretik bila cor pulmonal
POS JANTUNG
Henti Jantung • Cek sadar Panggil dan goyangkan badan AVPU • Panggil Bantuan/kode biru/pasien tidak sadar Minta siapkan monitor, oksigen +ambu, set infus, kit dan obat emergensi • Cek arteri karotis 10 detik • Bila henti Jantung kompresi dada: Frek >100x/m, Dalam 5 cm, Minimal interruption, Recoil • Jalan Napas (Jaw Thrust/Head Tilt chin lift • Bantuan Napas Bag mask 30:2 O2 10-12 lpm bila belum sadar saat siklus ke-2 pasang ETT • ETT Lk: 7,5-8 mm, Pr:7-7,5 mm, masuk hingga 20-23 cm, 6-8 detik/kali • Selanjtnya liat algoritma henti Jantung • Penyebab henti jantung 5H 5T Hypovolemia, Hypo/hyperkalemia, Hydrogen, Hypothermia, Hypoxia, Tension, Tamponade, Toxin, Thrombosis, Trauma
SVT • Cari nyeri dada iskemik, hipotensi, syok, gagal jantung akut, kesadaran menurun • TTV, status perfusi dan cek kesadaran • Monitor, Oksigen • Lihat algoritma SVT
Syok • Hipovolemik: Primary Survey Pasang infus + pasang kateter guyur dewasa 20 ml/kgbb dalam 20 menit (anak-anak 10 ml/kgbb) ulangi maksimal 3 kali • Anafilaktik : Primary Survey Panggil bantuan (monitor, oksigen, infus, set emergensi)+ Posisi tredelenburg (kaki lebih tinggi) + Epinefrin SC (Dewasa=0,5 ml, anak 6-12=0,3 ml, anak <6=0,15 ml) pertahankan jalan napas + oksigen + IV Fluid challenge (250 cc) + Difenhidramin 10 mg (1 vial = 50 mg) + Dexamethason 2 ampul (10 mg)
Syok • Neurogenik : Primary Survey Panggil bantuan (monitor, oksigen, infus, set emergensi pertahankan jalan napas + oksigen + IV Fluid challenge (250 cc) + atropin/dopamin bila bradikardia • Septik: Cairan bolus, NE, AB spektrum luas • Kardiogenik: 70-100 mg tanpa syok Dobutamin (250 mg) 2-10 mcg/kg/menit, 70-100 mg + syok Dopamin (200 mg) 2-10 mcg/kg/menit, <70 mmHg Norepinefrin (4 mg) 8-12 mcg/menit
Nyeri Dada • RPS: O (>20 menit, crescendo), L (retosternal), I (berat), C (seperti rasa ditimpa / tumpul / ditekan /ditindih), Agg (aktivitas/stres/makan), All (istirahat/obat bawah lidah), R (leher, lengan bawah, jari, rahang, pundak), Penyerta (keringat dingin, sesak, sinkop, nyeri perut, mual/muntah) • RPD: serupa, jantung (pasang cincin, tes lari, ICU), DM, HT, kolesterol, menopause • Alergi obat • Keluarga: serupa • Sosekkeb: merokok, alkohol, sedentary lifestyle
Nyeri Dada • Penunjang: EKG, Ro, DR, Enzim jantung, Profil lipid, GDS, Faal ginjal, Faal hepar • Diagnosis: SAP – STEMI – NSTEMI - UAP • DD: Diseksi aorta, perikarditis, miokarditis, emboli paru, Fibromialgia. Gastritis, GERD, A.pritzmental • Tx: Monitor O2 (bila SaO2<94%) ISDN 5 mg SL (ulangi 3 x tiap 5 menit) IVFD NS Morfin 2-4 mg bila gagal nitrat Bed rest total pasang kateter Puasa Aspillet 320 mg 1x 80 mg Clopidogrel 300 mg 1 x 75 mg Simvastatin 1x 20 mg Laktulosa 3 x 1 C
RUJUK: SAP Treadmill Test MI Ranap
Nyeri Dada Edu SAP: • Stop Rokok dan alkohol • Olahraga/aktivitas fisik 5x seminggu @ 30 min • Kurangi garam, makanan berlemak • Turunkan BB • Ingat CAESAR: Keep smile, Be Happy, No stress • Kontrol FR: HT, DM, dan kolesterol Edu MI: • Gawat rujuk untuk ditangani lebih lanjut dan harus cepat Time is Muscle • Ubah gaya hidup seperti di atas
Sesak Napas • RPS: O (sudden/progresif, muncul & memberat), C (DOE, PND, Ortopnea), Agg (aktivitas ringan/sed/ber), Ale (istirahat, posisi), T (malam/dini hari), penyerta (Bengkak kaki, Begah), Penyerta lain (batuk, demam, keluhan lain, head to toe) • Riwayat pengobatan (saat ini): sudah diobati/berobat ? • RPD: keluhan serupa, kapan awal muncul, pencetus, peny. Jantung, peny. paru, HT, DM • Alergi obat • Keluarga: kel. Serupa, peny. jantung • Sosekkeb: merokok, sedentary lifestyle, diet tinggi garam
Sesak Napas • Penunjang: EKG, DR, Ro thoraks PA, Faal ginjal, GDS • Dx: Gagal jantung kongestif • DD: Asma bronkhial, PPOK, pneumonia, gagal ginjal kronik, emboli paru • Tx akut (NYHA II-IV): Tirah baring Posisi semifowler Oksigen Kateter Venflon balans cairan negatif Furosemid loading 40-60 mg ulang 40 mg @30 min Captopril 3 x 12,5 mg RUJUK untuk Ranap
• Tx stabil: RUJUK, Furosemid 1 x 40 mg, Captopril 2-3 x 12,5 mg, Bisoprolol 1 x 2,5 mg, Spironolakton 1 x 25 mg
Sesak Napas Edu: • Berobat seumur hidup • Diit rendah garam maksimal 1 tsp • Minum terbatas maksimal 1 liter • Kontrol TD, GDS, Kolesterol • Stop rokok, alkohol
HT Esensial • KU: Hati-hati tidak jelas menyerupai penyakit lain (sakit kepala, berdebar, nyeri tengkuk, penglihatan buram) • RPS: Penyerta (sesak, nyeri dada, penglihatan kabur) • R. pengobatan saat ini: sudah berobat • RPD: serupa, HT, DM, Jantung, Paru, Kolesterol, Ginjal, Stroke • Alergi obat • RPK: HT • Sosekkeb: Merokok, alkohol, sedentary, diit tinngi garam tinggi lemak
HT Esensial • KU: Hati-hati tidak jelas menyerupai penyakit lain (sakit kepala, berdebar, nyeri tengkuk, penglihatan buram) • RPS: Penyerta (sesak, nyeri dada, penglihatan kabur) • R. pengobatan saat ini: sudah berobat • RPD: serupa, HT, DM, Jantung, Paru, Kolesterol, Ginjal, Stroke • Alergi obat • RPK: HT • Sosekkeb: Merokok, alkohol, sedentary, diit tinngi garam tinggi lemak
HT Esensial • Penunjang: EKG, Ro Thoraks, profil lipid, GDS, UL, Ur, Cr • Klasifikasi Guideline yg mana? • DD: TTH, Cervical spasme, whitecollar • Tx: Belum pernah minum obat lifestyle 1) BB turunkan, 2) DASH, 3) garam 1 tsp, 4) Aktivitas fisik, 5)stop rokok & alkohol Bila gagal: Farmako: Captopril 3 x 12,5 mg, Amlodipin 1 x 10 mg, HCT 1 x 25 mg + kontrol rutin + 5 pilar
Baca EKG • • • • • • • • • • •
•
Identitas, Waktu rekam Kalibrasi (10mm/mv, 25mm/s) Layak baca lead avR harus defleksi negatif Irama & HR : sinus rhythm bila 1)P diikuti QRS/QRS didahului P, 2) HR 60-100 reguler Axis I, II, avF Zona transisi PR interval QRS interval Morfol gel P: P mitral, P pulmonal Morfol gel QRS: q patologis, RVH, LVH, RBBB, LBBB Morfol segmen ST: ST elevasi (1 kotak di semua lead kecuali V2-V3 lk<40thn = > 2,5 ktk, lk >40thn = > 2 ktk, pr = > 1,5 kotak ), ST depresi > 0,5 kotak Morfol gel T: T inverted > 1ktk, T tall > 5 ktk di lead eks, >10 ktk di lead prekor hiperakut bila lebar dan asimetris
POS SARAF • Sakit kepala primer: TTH, Migren, Meningitis • Kejang: Kejang demam, Epilepsi, Status epileptikus, Rabies, Tetanus • Kelemahan: Stroke, Bell’s palsy • Pen. Kesadaran: Stroke, Mal. Serebral • Vertigo • LBP, CTS
Sakit kepala (Primer dan sekunder) Primer: • TTH: O, L (Bilateral), D (30 menit-7 hari), I (ring-sedang), C(Seperti ditekan/diikat), Agg (aktivitas), All (istirahat), R (tidak menjalar) T (kali/minggu, waktu muncul), Penyerta (mual-muntah (-), foto/fono (+/-)) • Migrain: O, L (unilateral), D (4-72 jam), I (sed-berat), C (berdenyut), Agg (aktivitas, suara dan cahaya), All (isitirahat tanpa suara dan cahaya), R, T (kali/minggu, waktu muncul), Penyerta (mual-muntah (+), foto/fono (+), Aura (visual, sensoris, ggn. Bicara)) • Cluster Headache: O, L (unilateral orbita, supraorbita, temporal), D (15-180 min), I (berat), C (ditusuk), Penyerta (1) kongesti/rinorea nasal, 2)lakrimasi/injeksi konj, 3) miosis/ptosis, 4) berkeringat, 5) agitasi Sekunder: • Nyeri kepala SOL: O (jelas), L (diseluruh kepala), D, I (semakin berat), C (terasa penuh), Agg (Batuk/mengedan), All (-), R (-), T (saat dini hari), P (muntah projektil, def. neurologis, kejang) • Lain: Trauma (terbentur), Infeksi (demam), Stroke (peny.vaskular), Kejang (epilepsi), Ekstrakranial (GMTTL)
Sakit kepala (Primer dan sekunder) • RPS: OLDICART • Riwayat pengobatan (saat ini): Obat OTC/RSEP Dokter • RPD: keluhan serupa, trauma, infeksi SSP (demam), vaskular (DM, HT, kol, jantung), op. kepala, Gigi , Mata, THT • Alergi obat • Keluarga: keganasan • Sosekkeb
Stroke/TIA • KU: FAS • RPS: O (sudden, aktivitas saat serangan), C (Makin memberat), P (1) def.neurologis: wajah perot, lidah pelo, lengan/kaki lemah sebelah, tersedak/susah nelan, padangan dobel, kesemutan, mati rasa di mulut, kognitif, ggn keseimbangan, pen.kesdaran, 2) pen. TIK: muntah projektil, sakit kepala) • RPD: stroke, infeksi, trauma, vaskular (DM, HT, kolesterol,jantung), kejang, keganasan, kontrasepsi oral • Alergi • Keluarga: stroke • Sossekkeb: rokok, alkohol, sedentary lifestyle, diit (makan berlemak
Vertigo • KU: pusing berputar/mengambang ? • RPS: O (sudden/gradual, aktivitas saat serangan), I (semakin berat/berkurang), Agg (perubahan posisi tubuh, All (-), Penyerta (Telinga (congekan, ggn. Pendengaran, berdengung, nyeri telinga), SSP (hemiparesis, perioral numbness, nyeri kepala, demam, kejang), muntah) • RPD: serupa, THT, stroke, infeksi SSP, trauma, vaskular (DM, HT, kolesterol,jantung), kejang, keganasan • Konsumsi obat: ototoksik, diuretik • Alergi • Keluarga • Sossekkeb
Bell’s palsy • Keluhan hanya di N. VII (paralisis otot fasial, epifora, pen. Pengecapan • FR: 1) terpapar angin (jalan, AC, udara malam), 2) DM, 3) hamil, 4) HT
CTS • KU: Nyeri/baal di tangan • RPS: O, L (Nyeri di digiti I, II, III, dan IV), I (bisa membangunkan pasien/mengganggu pekerjaan) C (baal/kesemutan/kesetrum), Agg (digunakan, ditekuk), All (dikibas, obat) R (menjalar dari pergelangan hingga ujung jari), P (kelemahan otot) • Riwayat pengobatan (saat ini) • RPD: trauma, hipotiroid, DM, HT, RA, OA • Alergi obat • Keluarga • Sosekkeb: pekerjaan menggunaka tangan
HNP • KU: LBP • RPS: O, L (punggung bawah), I (mengganggu pekerjaan) C (kesemutan/kesetrum), Agg (membungkuk, mengedan, peningkatan Tek abdomen), All (berdiri tegak) R (menjalar dari pinggang hingga ujung jari), P (kelemahan otot, ggn sensoris, ggn otonom) • Riwayat pengobatan (saat ini) • RPD: trauma • Alergi obat • Keluarga • Sosekkeb: pekerjaan mengangkat berat
Seizure • • • •
• • •
Seizure: Gejala yg timbul akibat bangkitam abnormal neuron otak bisa berupa gerakan bisa berupa non gerakan Acute seizure: kejang yang baru pertama kali terjadi. Terbagi dua: 1) acute symptomatic seizure bila muncul akibat ada penyakit yang mempengaruhi otak, 2) acute idiopathic seizure bila tidak ada penyebab sekunder Recurrent seizure: kejang yang muncul >1 x dalam 24 jam terakhir Epilepsi: kejang berulang dengan inerval antar kejang >24 jam kelainan otak sehingga seseorang mudah mengalami kejang. Terbagi jadi 1) Epilepsi idiopatik: tanpa penyebab yang mendasari, biasanya bersifat genetik, 2) Epilepsi simtomtik: ada penyebab yang mendasari Status epileptikus: 1) kejang kontinyu yang berlangsung > 30 menit, atau 2) kejang rekuren (> 2 bangkitan) dimana di antara pasien tidak sadar dan berlangsung > 30 menit Impending status epileptikus: 1) kejang kontinyu yang berlangsung > 5-30 menit, atau 2) kejang rekuren (> 2 bangkitan) dimana di antara pasien tidak sadar dan berlangsung > 5-30 menit. Febrile Seizure: kejang demam onset 6 bulan- 5 tahun pada suhu >38 C. KDS bila: kejng umum, <15 menit dan tidak rekuren, KDK bila sebaliknya
Jenis Bangkitan Kejang
Epilepsi
Epilepsi • KU: Kejang • RPS: Ictal (Jumlah dan lama kejang, gerakan kejang, kesadaran saat kejang, gejala otonom saat kejang), Pre ictal (Keluhan, kegiatan, peristiwa sebelum kejang), Post ictal (Keluhan dan keadaan setelah kejang), Gejala Penyerta (Demam, Sakit kepala lama, Kelemahan satu sisi, Muntah menyembur, Riw. Trauma • RPD: Keluhan serupa, ggn otak, ggn metabolik, ggn ginjal, ggn hepar • Keluarga: riwayat kejang pada keluarga • Sossekkeb: alkohol, obat-obatan, tumbuh kembang dan kemampuan akademik, pendidikan/pekerjaan, aktivitas dan hobi, berkendara. • Riw. Kelahiran dan kehamilan dulu
Pemeriksaan Neuro Lengkap • GCS • N. Kranial • Meningeal sign: kaku kuduk, kernig, laseque, Brudzinski • Motorik • Sensorik • R. Fisiol • R. Patol Khusus • Keseimbangan: Tes nistagmus, Tes Romberg, Tes Romberg dipertajam, Tes jalan tandem, Tes jalan di tempat, tes disdiadokinesis, past pointing test, finger to nose test • CTS: Tinel test (ketk), Phalen test (60 sec), Flick (kibas), Motoris, sensoris • LBP: Palpasi, Laseque, Kernig Sign, Patrick, Kontrapatrick
TTH • Penunjang: • Diagnosis: TTH episodik (<15 hari selama 6 bulan), TTH kronik (>15 hari selama 6 bulan) • DD: Migrain, Cluster-type headache • Tx: Abortif PCT 1000 mg atau Ibuprofen 3 x 200 mg; Preventif Amitriptilin 1 x 25 mg (sebelum tidur) • Edu: Sampaikan hasil pemeriksaan saat ini menunjukkan TTH bukan keganasan/peny. Serius, Hilangkan stres, kontrol rutin, pola hidup sehat
Migrain • Penunjang: • DD: TTH, Cluster-type headache • Tx: Abortif ergotamin 1 mg ulangi maksimal 3 x; Preventif Propanolol 2 x 40 mg; bila muntah Metoklopramid 3 x 10 mg prn • Edu: Sampaikan hasil pemeriksaan saat ini menunjukkan migrain bukan keganasan/peny. Serius, istirahat di tempat yg tenang, hindari makanan pemicu (alkohol, cokelat, keju, susu), tidur teratur, olahraga teratur, stop rokok, catat sakit kepala dalam diari
BPPV • Penunjang: • DD: Meniere disease, labirinitis, neuritis vestibular, insuf. Vertebrobasiler, lesi SSP • Tx: Betahistin 3 x 6 mg prn, Metoklopramid 3 x 10 mg • Latihan Brandt Daroff lakukan 3 kali sehari @ 5 siklus selama 2-3 minggu
Bell’s palsy • Penunjang: • DD: Stroke, OMA, OME, Neuroma akustik • Tx: Prednison 3 x 20 mg (4 tab) 5 hari taper mulai hari ke-6 3 tab/hari, Asiklovir 5 x 400 mg 7 hari, Karboksilmetilslulosa ED 6 x 1 gtt (mata yg terkena) • Edu: Jelaskan bukan stroke, Lindungi mata (lubrikasi dan kacamata), fisioterapi
Stroke • Penunjang: CT scan kepala, EKG, GDS, DR, Ur, Cr • DD: SI, SH, Infeksi SSP (abses, tuberkuloma), trauma, tumor, kejang, hipo/hiperglikemia • Tx: Jalan napas, O2, Posisi semifowler, NGT, tirah baring kateter, infus, RUJUK • Edu: Kondisi gawat harus RUJUK buat pemeriksaan lanjutan dan ranap, teratur berobat & kontrol HT/DM cegah stroke berulang
TIA • Penunjang: CT scan kepala, EKG, GDS, DR, Ur, Cr • DD: SI, SH, Infeksi SSP (abses, tuberkuloma), trauma, tumor, kejang, hipo/hiperglikemia • Tx: Aspirin 1 x 80 mg, RUJUK • Edu: stop rokok dan alkohol, aktivitaas fisik, diit, kurangi garam, turunkan BB, kontrol HT dan DM
Meningitis TB • RPS: Sakit kepala progresif, Penyerta (kejang, fotofobia, demam, penurunan kesadaran, diplopia • Pengobatan dan konsumsi obat • RPD: Keluhan serupa, infeksi otak, trauma, SOL, epilepsi/kejang, stroke, TBC, malaria • Penunjang: DR, Lumbal pungsi • DD: Meningitis Bakterial, Malaria serebral • Tatalaksana: RUJUK, infus, oksigen, antipiretik, tirah baring • Edukasi: Penyakit serius butuh Ranap
CTS • Penunjang: • DD: Trigger finger, Radikulopati serviks • Tx: Istirahatkan tangan 2 minggu wrist splint, RICE, Prednison 3 x 5mg 5 hari, Tramadol 2 x 50 mg, tidak disarankan bekerja seintens dulu, RUJUK
HNP • Penunjang: Rontgen Lumbal lateral, DR • DD: Spinal stenosis, OA/spondilosis, nyeri otot • Tx: RUJUK, Bekerja dengan ergonomis, tidak disarankan untuk mengangkat berat, turunkan BB, Jangan ngedan/batuk kuat, kompres dingin, pakai korset, tidur di kasur agak keras.
Epilepsi • Penunjang: DR, GDS, Di fasilitas sekunder EEG dan Imaging (defisit neurologis, kejang simtomatik, perubahan pola kejang, epilepsi refrakter, kejang umum pada usia > 25 tahun, kejang parsial pada semua usia) • DD: Movement disorder, Sinkop, Hiperventilasi • Terapi: Asam valproat 2-3 x 250 mg • Edukasi: Jelaskan epilepsi dan cara pengobatan, RUJUK untuk pemeriksaan dan obat yang lebih bagus, Tidak boleh lelah, istirahat cukup, hindari stres, Edukasi pertolongan pertama kejang, jangan berkendara, olahraga di bawah pengawasan