Osce5.pptx

  • Uploaded by: Muhammad Luthfi Taufik
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Osce5.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,494
  • Pages: 99
Pos Dermatologi • KU: Bintik (makula milier/petekie/eritem milier), bercak (makula, purpura, eritem), bintil (papul, vegetasi, komedo), tumor/benjolan (nodul, tumor, kista), gelembung kecil (vesikel), gelembung besar (bula), gelembung nanah (pustul), sisik (skuama), koreng/kudis (krusta), bisul (abses), lecet (erosi/ekskoriasi), borek (ulkus), biduran/bentol (urtika), kulit menebal (liken)

Anamnesis • RPS: Onset timbul, lokasi awal dan lokasi lain timbul lesi, bagaimana lesi meluas, bagaimana perubahan lesi, keluhan lesi (gatal/nyeri/ baal/panas/dingin/kesemutan), yang meperingan/memperberat gejala, gejala sistemik lain (demam, BB turun, nafsu makan turun)

Anamnesis • Pengobatan saat ini dan konsumsi obat  salep, obat minum yang barusan  erupsi/reaksi obat • RPD: keluhan serupa ? Atopi ? • RPK: Keluarga • Alergi obat • Sosekkeb: pekerjaan (kontak dengan bahan kimia), hobi, higiene diri, penggunaan kosmetik/obat topikal kulit, tempat tinggal (asrama/barak)

Pemeriksaan Fisik • Prinsip: pake lup, cahaya terang (hidupkan lampu), buka baju pasien, etika ke lawan jenis • Efloresensi kulit: lokasi, jenis, jumlah, warna, bentuk/konfigurasi , ukuran, batas, ciri khas, susunan/distribusi/sebaran  Sumber Lengkap Efloresensi primer Ruam primer: • Makula  tidak menonjol, Plak  menonjol >0,5 cm • Papul  <0,5 cm, nodul  >0,5 cm - <1 cm, plakat >1 cm • Vesikel <0,5 cm, bula  >0,5 cm • Pustul, urtika, abses, kista

Pemeriksaan Fisik • Ruam sekunder: skuama, krusta, erosi, ekskoriasi, ulkus, fissura, likenifikasi, sikatriks • Ruam khusus: burrow, vegetasi, telangiektasis, purpura  >0,5 cm, komedo, lesi target • Ukuran: miliar (jarum pentul), lentikular (jagung/kacang tanah), nunmuler (uang logam), plakat (daun mangga), geografis (>daun mangga) • Konfigurasi/bentuk: linier, anular, korimbiformis, polisiklis, arsinar, konfluens, lesi iris • Susunan/distribusi/sebaran: regional, difus, diskret, universalis (hampir 90-100%), generalisata (50-90 %), bilateral, simetris, unilateral, diseminata, dermatomal

Pemeriksaan penunjang • Yang Rutin: KOH 10% (kulit), KOH 20% (kuku dan rambut), lampu wood (banyak), Darah Lengkap (pioderma, atopi), pewarnaan gram sekret (pioderma), patch test (DKA), eosinofil (DKA), IgE spesifik (DKA), pewarnaan ziehl neelsen/BTA kerokan kulit (MH), histopatologi

Miliaria • Tipe: kristalina (1-2 mm), rubra (vesikel milier/papulovesikel), profunda (papul putih 1-3 mm, mirip folikulitis/diserta pustul) • Efloresensi: Kristalina (vesikel putih multipel ukuran likier < 1 mm tanpa radang sekitarnya tersebar diskret/difus), Rubra (makula eritematosa miliaria dengan vesikel dan papul milier di atasnya, Profunda (papula-papula ukuran 1-3 mm • DD: folikulitis, varisela, dermatitis atopik, campak, erupsi obat morbiliformis

Miliaria • PTx: Salicyl Talc 2% 2 x sehari + cetirizine 1 x 10mg (dewasa), Cetirizine 5mg/5ml 1 x ½ cth (10 kg), 1 x 1 cth (20 kg) • Edukasi: memakai pakaian tipis dan menyerap keringat, hindari panas  pilih lingkungan sejuk, ventilasi ruangan baik biar gak pengap, kebersihan kulit  mandi dengan air sabun

Rubra

Kristalina

Profunda

Veruka vulgaris • Efloresensi: papul bewarna kulit sampai keabuan dengan permukaan verukosa dan hiperkeratotik ukuran milier-lentikuler tersebar diskret • DD: TB kutis verukosa, liken planus, kalus, prurigo nodularis • PTx: Asam salisilat talc 40% 2 x sehari atau kaustik atau TCA 50% • Edukasi: jaga kebersihan, bisa berulang/residif

Herpes Zoster tanpa komplikasi • Efloresensi: pada regio umbilikalis dan lumbal dextra terdapat makula eritematosa ukuran plakat, batas tidak tegas, diatasnya terdapat vesikel berkelompok tersusun secara herpetiformis tersear unilateral/dermatomal • DD: Dermatitis venenanta, DKI/DKA, V. zoster, H. simpleks • PTx: asikovir 400 mg 5x2tab  dewasa, 4 x 20 mg/kgBB  anak2 selama 7 hari + As. Salisilat talc 2% 2 x sehari, Kloramfenikol 2% ungt 5 gr tube 2xsehari • Edu: istirahat, minum banyak, hindari kontak, hindari garukan/gesekan kulit, cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh/memberi salep, bisa timbul komplikasi (NPH) • Dirujuk bila: terdapat komplikasi, penyakit penyerta berat, terjadi pada pasien geriatri, tidak sembu 7-10 hari

Herpes simpleks • Anamnesis: riwayat promiskuitas, kejadian serupa • Efloresensi: vesikel multipel ukuran milier-lentikuler dengan kulit eritematosa di sekitarnya, sebagian pecah membentuk erosi • DD: ulkus durum, ulkus molle, impetigo vesikabulosa • PTx: asiklovir 5x200 mg selama 7 hari, as. Salisilat 2% talc 2xsehari • Edu: istirahat, minum banyak, hindari garuk/gesek kuat, abstinensia hingga sembuh, obati pasangan, bisa berulang bila daya tahan tubuh • Dirujuk bila: komplikasi, penyerta, imunokompromais, tidak sembuh 7-10 hari

Moluskum kontagiosum • Eflo: papul multipel milier-lentikuler warna putih, berbentuk kubah dengan lekukan (delle) di tengahnya jika dipijat tampak keluar massa seperti nasi • DD: miliaria, komedo • PTx: ekstraksi badan molluskum • Edu: jaga higiene kulit

Reaksi Gigitan Serangga • Tipe: cepat (20 menit-3 jam), lambat (>20 menit – beberapa jam – beberapa hari) • Gejala lain: bila berat tensi turun, disorientasi, sinkop, hipotensi, sesak napas, GI upset, urtikaria, angioedema, pusing • Eflo: urtikaria dan papul di tengah tampak punctum/hemoragik/krusta kehitaman • DD: Prurigo nodularis • PTx: Cetirizin 1 x 10 mg + mometason furoat 0,1% cream 5 gr 2xsehari • Edu: cuci gigitan dengan air dan kompres es, tangani gawat darurat , hindari gigitan serangga dengan repellen, makai baju berlengan panjang dan celana panjang, jaga kebersihan lingkungan, bile meburuk ke RS

Skabies • Eflo: pada regio interdigiti manus I, II, III, IV dex et sin, manus dextra, intergluteal terdapat papul-vesikel dan pustul dengan erosi, ekskoriasi, dan krusta di atasnya • Atau papula dan vesikula dan pustul milier-lentikuler disertai ekskoriasi disertai lesi kanalikuli milier berasal dari salah satu papul/vesikel, panjang + 1 cm • DD: Folikulitis, Impetigo, DKI/DKA, insect bite • PTx: permetrin 5% cr 30 gr 1 x sehari sebelum tidur + Kloramfenikol 2% ungt 5 gr tube 2xsehari + cetirizin 1x10 mg • Edu: Tidak menggunakan peralatan pribadi secara bersamasama dan alas tidur diganti, hindari kontak langsung dan barang2 penderita skabies, obati kawan seasrama/barak, bersihkan dan rendam dengan air panas semua benda yang berpotensi menyear penyakit

Pedikulosis kapitis • Eflo: Ditemukan tuma dan telur yang melekat pada rambut atas tampak erosi dan ekskoriasi disertai krusta yang menyebabkan rambut bergumpal disertai telur dan kuta yang melekat pada rambut • DD: tinea kapitis, D. seboroik, impetigo • PTx: Permetrin 1% cream rinse biarkan 2 jam lalu bilas atau gameksan 1% cream 10 gr tube biarkan 12 jam lalu bilas • Edu: potong rambut sependek mungkin, lalu sisir dengan sisir serit, jaga kebersihan kulit kepala dan hindari kontak dengan kepala penderita dan alat bersama-sama, cara gunakan obat: rambut dicuci dengan shampo,  losio/krim dan ditutup dengan kain  tiba waktu yang ditentukan, rambut dicuci kembali  disisir dengan sisir serit, obati anggota keluarga lain

Pedikulosis Pubis • Eflo: bercak berwarna abu/kebiruan (makula serulea) pada daerah rambut disertai dengan kutu yang menempel pada rambut pubis • DD: D. seboroik, T. cruris • PTx: Gameksan 1% cr 10 gr tube 1xsehari seluruh tubuh dibiarkan selama 24 jam • Edu: obati partner penderita, jaga kebersihan badan, cukur rambut kemaluan, pakaian dalam direbus

Pedikulosis kapitis

Pedikulosis pubis

Dermatofitosis Efloresensi: • T. kapitis tipe grey patch ringworm: papula2 milier sekitar muara rambut, rambut mudah putus, meninggalkan alopesia • T. kapitis tipe blackdot ringworm: makula cokelat berbintik hitam, warna rambut lebih suram, rambut patah tepat di ujung • T. kapitis tipe kerion: pustul2 dan papul eritematosa, rambut mudah putus dan dicabut • T. barbae: pustul2 dan papul2 pada folikel rambut wajah mengakibatkan wajah rambut rapuh, tidak mengkilat.

Dermatofitosis • T. unguium: kuku jadi rusak dan rapuh serta suram warnanya, permukaan kuku menebal di bawah kuku terdapat debris • T. corporis, cruris, manum: tampak bercak hiperpigmentasi, batas tegas, ukuran numularplakat, bentuk polisiklik/anular dengan gambaran central healing dan tepi aktif berupa eritema dan papul di atasnya, jumlah multipel, tersebar diskret, disertai ekskoriasi • T. pedis: Bila akut vesikopustula milierlentikuler pada telapak kaki dan sela jari disertai fissura dan sissik/skuama di antaranya/sekitarnya

Dermatofitosis DD: • T. korporis: D. numularis, P. rosea • T. cruris: eritrasma, kandidiasis intertriginosa • T. pedis: DKI/DKA, Kandidiasis intertriginosa • T. manus: DKI/DKA, psoriasis, D. numularis • T. barbae: D. seboroik, DKA, Akne kistik • T. fasialis: D. seboroik, DKA • T. kapitis: Alopesia areata, D. seboroik, psoriasis

Dermatofitosis • PTx (T. kapitis, barbae, fasialis)  2-4 minggu: Griseofulvin 2 x 250 mg + ketokonazol 2% shampoo 2 x sehari • PTx (T. korporis, manus, kruris)  2-4 minggu: griseofulvin 2 x 250 mg + miconazole 2% cream 10 gr tube 2 x sehari • PTx (T. pedis)  4-8 minggu: griseofulvin 2 x 250 mg • PTx (T. unguium)  6-9 bulan: griseofulvin 2 x 250 mg

Dermatofitosis • Edu: higiene diri, hindari handuk/pakaian secara bersama, ganti pakaian bila berkeringat dan cuci, pakai baju nyerap keringat, mandi teratur setelah keringat, jaga berat badan, kontrol gula darah

T. Kapitis tipe Grey patch

T. barbae

T. Kapitis tipe Black dot T. Kapitis tipe Kerion

T. corporis

T. unguium T. pedis

T. kruris

T. manus

T. fasialis

Pityriasis versicolor • Eflo: tampak bercak hipopigmentasi ukuran milierplakat, sebagian berbatas tegas, sebagian tidak berbatas tegas, jumlah multipel, tersebar diskret, dengan skuama di atasnya • DD: lepra, vitiligo, hipopigmentasi pasca inflamasi, P. alba • PTx: mikonazol 2% cr 10 gr tube 2xsehari, bila lesi luas  ketokonazol tab 1 x 200 mg selama 10 hari • Edu: jaga kebersihan diri, tidak berbagi barang pribadi, pakaian jangan lembap, pakaian nyerap keringat

Pioderma Efloresensi: • Impetigo krustosa: makula eritematosa ukuran lentikular-numular difus dilapisi krusta warna kuning yang mudah diangkat dengan erosi dan ekskoriasi di antaranya • Impetigo bulosa: tampak bula dengan dinding tipis ukuran milier-lentikuler, dengan sebagian pecah membentuk erosi • Ektima: bercak eritematosa batas tegas ukuran lentikular-numular dengan krusta kehitaman di atasnya yang apabila dilepas mengeluarkan darah • Folikulitis: papul, pustula miliar regional di sekitar rambut

Pioderma • Furunkel: papul eritematosa lentikular-numular setempat berbentuk kerucut di atas kulit eritematosa • Karbunkel: Nodul/nodus tunggal dengan beberapa puncak dan terdapat fistel yang mengeluarkan sekret purulen diatasnya • Erisipelas: makula/plak eritematosa numular-plakat batas tegas eritematosa , panas dan nyeri saat dipegang. • Selulitis: makula/plak eritematosa menonjol di atas permukaan kulit, ukuran plakat, diatasnya terdapat fistel-fistel dengan sekret mukopurulen

Pioderma DD: • Impetigo krustosa: ektima, dermatitis perioral, DKA/DKI • Impetigo bulosa: pemfigus vulgaris, reaksi obat, SSSS • Folikulitis: acne vulgaris, tinea barbae, erupsi obat papulopustular • Furunkel: kista epidermal, akne kistik • Karbunkel: akne konglobata, kista epidermal • Erisipelas: selulitis, flegmon • Selulitis: erisipelas, flegmon

Pioderma • PTx (impetigo, folikulitis, ektima, furunkel, karbunkel): kompres dengan larutan PK 1/5000 atau rivanol 3 x sehari bila lesi basah/maserasi + muppirocin cr 2% 10 gr tue 2xsehari + Amoxicillin 3x500 mg (dewasa), amoxicillin syr 125 mg/ml 3x1cth (10 kg), 3x2 cth (20 kg) selama 7 hari • Edu: jaga higiene badan, cuci tangan sebelum dan sesudah memegang lesi, jangan digaruk, jaga kebersihan rumah

Pioderma • PTx (erisipelas dan karbunkel): kompres dengan larutan PK 1/5000 atau rivanol 3 x sehari bila lesi basah/maserasi + Amoxicillin 3x500 mg (dewasa), amoxicillin syr 125 mg/ml 3x1cth (10 kg), 3x2 cth (20 kg) selama 7 hari • Edu: tungaki bawah dan kaki ditinggikan, istirahat, banyak minum, yang lain-lain sama

Impetigo krustosa

Impetigo bulosa

Ektima

Folikulitis Furunkel

Selulitis

Dermatitis seboroik • Eflo: makula/bercak eritematosa berbatas tidak tegas, ukuran lentikuler, jumlah multipel, tersebar diskret disertai skuama kuning berminyak di atasnya • DD: T. kapitis, psoriasis vulgaris • PTx (bayi): hidrokortison 1% cr 5 gr tube 2xsehari + kompres minyak kelapa hangat 1xsehari • PTx (dewasa): bila kepala  ketokonazol 2% shampoo 2-3 x seminggu @15 menit, bila badan  mometason furoat 0,1% cr 5 gr tube 2xsehari + cetirizin tab 1 x 10 mg • Edu: jaga kebersihan bayi dan kulit kepala, pada bayi penyakit muncul di awal2 bulan kehidupan kemudian akan hilang, berhubungan dengan emosi dan psikis yang tidak terkontrol

Dermatitis Atopik • Eflo: makula/plak, papul eritematosa ukuran lentikularplakat batas tegas disertai erosi , ekskoriasi dan krusta diatasnya atau • Bercak eritematos, batas tidak tegas, dengan skuama, likenifikasi, kadang-kadang erosi dan eksudasi diatasnya • Pada dewasa dapat hiperpigmentasi • DD: D. seboroik, DKI/DKA, D. numularis, psoriasis, urtikaria • PTx: mometason furoat 0,1% cr 5 gr tube 2xsehari + cetirizin tab 1 x 10 mg • Edu: hindari alergen, hindari bahan baju mengiritasi (wol, sintetik), memakai sabun pelembap berpH netral, jaga kebersihan pakaian, hindari stres psikis

Dermatitis Numularis • Eflo: regio kruris anterior tampak makula hiperpigmentasi, tunggal, batas tegas, ukuran numular, bentuk seperti uang logam, dengan erosi/ekskoriasi dan krusta diatasnya • DD: DKA/DKI, D. atopi, T.corporis • PTx: bila lesi basah  kompres dengan larutan PK 1/5000 15 menit + mometason furoat 0,1% cr 5 gr tube 2xsehari + cetirizin tab 1 x 10 mg • Edu: hindari stres dan tangani fokus infeksi di tempat lain

Liken Simpleks Kronik/neurodermatitis sirkumskripta (3A) • Eflo: plak hiperpigmentasi ukuran numuler, batas jelas, skuama kasar dan likenifikasi di atasnya. • DD: D. atopik, DKA/DKI, D. numular • PTx: RUJUK, mometason furoat 0,1% cr 5 gr tube 2xsehari + cetirizin tab 1 x 10 mg • Edu: jangan digaruk

Dermatitis seboroik Dermatitis numular

Liken Simpleks Kronik Dermatitis atopik

DKA (3A) • Tanyakan riwayat kosmetik, bahan alergen (nikel, latex), obat topikal, hobi, pekerjaan, riw. alergi • Eflo: bercak/makula eritematosa disertai edema, batas tegas ukuran plakat dengan skuama halus disertai papula tersebar merata • DD: DKI, D. atopik, D. seboroik • PTx: RUJUK, mometason furoat 0,1% cr 5 gr tube 2xsehari + cetirizin tab 1 x 10 mg + urea cream 10% 2xsehari • Edu: hindari alergen, gunakan sabun dengan pelembap (yang ada gliserin)/minyak kelapa/lidah buaya), menggunakan APD saat bekerja (sarung tangan, sepatu boot)

DKI (4A) • Tanyakan riwayat hobi, pekerjaan • Eflo: bercak/makula eritematosa dan hiperpigmentasi, batas tidak tegas, ukuran numular-plakat dengan ekskoriasi dan krusta tipis di atasnya • DD: DKI, D. atopik, D. seboroik • PTx: mometason furoat 0,1% cr 5 gr tube 2xsehari + cetirizin tab 1 x 10 mg + urea cream 10% 2xsehari • Edu: hindari bahan iritan, gunakan sabun dengan pelembap (yang ada gliserin)/minyak kelapa/lidah buaya), menggunakan APD saat bekerja (sarung tangan, sepatu boot),

Napkin eczema/Dermatitis popok/Diaper Rash • Eflo: makula eritematosa dengan permukaan basah berbatas tegas dengan papul, vesikel, erosi, ekskoriasi, di atasnya dengan lesi satelit di sekitarnya • DD: eritrasma, T. korporis • PTx: Hidrokortison 2,5% cr 5g tube 2xsehari + ZnO cr tube 2xsehari + mikonazol 2% cr 5gr 2xsehari • Edu: ganti popok sering (paling lama tiap 4 jam) jangan sampai penuh atau basah, jaga kebersihan kulit, gunakan pelembap sebelum memakai popok bayi, gunakan popok high absorbent

Dermatitis Perioral • FR: KS Topikal, pemakaian kosmetik • Eflo: erupsi eritematosa terdiri dari papul, pustul atau vesikel ukuran < 2mm • DD: DKA, acne vulgaris, acne rosacea • PTx: Hentikan semua kosmetik/KS Topikal + Klindamisin cr 1% 15gr 2xsehari +Doksisiklin 1 x 100 mg • Edu: Hentikan semua kosmetik/KS Topikal

DKA

DKI

Napkin eczema Dermatitis perioral

Pityriasis Rosea • Eflo: bercak/makula eritematosa multipel batas tegas dengan ukuran lentikular-numular bentuk bulat tersusun mengikuti garis lipatan kulit (pohon cemara terbalik) dengan skuama di atasnya dan terdapat satu bercak yang lebih besar diameter + 3 cm (herald’s patch) diantaranya • DD: T. corporis, erupsi obat, psoriasis • PTx: As. Salisilat talc 2% 2xsehari • Edu: penyakit ringan dan akan sembuh sendiri

Eritrasma • Eflo: makula eritema berbatas tegas dengan skuama halus, erosi disertai likenifikasi dan hiperpigmentasi • DD: T. cruris, Kandidiasis intertriginosa • PTx: eritromisin 4 x 250 mg selama 2 minggu + tetrasiklin 3% ungt 5 gr 2xsehari • Edu: kontrol gula darah, jaga kebersihan dan kekeringan kulit, gunakan pakaian bersih dengan bahan menyerap keringat, hindari panas/kelembaban berlebih

Acne vulgaris ringan • Eflo: pada regio frontalis dan bucalis bilateral tampak papulae eritematosa yang tersebar secara diskret dan hampir simetris disertai komedo-komedo di antaranya • DD: Erupsi akneiformis, D. perioral, folikulitis • PTx: Klindamisin cr 1% 15 gr tube 2xsehari + asam retinoat 0,1% cr 5 gr 2xsehari • Edu: diet rendah lemak rendah karbo, membersihkan permukaan kulit, hidup teratur, sehat, istirahat cukup, olahraga, hindari stres, gunakan kosmetik secukupnya, hindari makan pedas, miras, rokok, polusi debu, dan memencet jerawat sembarangan

Urtikaria • Tipe: akut < 6 minggu, kronik > 6 minggu • F. risiko: atopi, alergi, gigitan serangga, obatobatan, makanan, fisik (panas, dingin, matahari, radiasi) • Eflo: terdapat urtika dengan dasar eritematosa, batas tegas, ukuran lentikular-plakat • DD: D. atopik, erupsi obat moriliformis • PTx: Cetirizine 1x10 mg • Edu: hindari pajanan

P. rosea Eritrasma

Acne vulgaris Urtikaria

Skrofuloderma • Eflo: ulkus bentuk oval, pinggir meninggi, tepi tidak rata, dinding menggaung, dasar kotor, sekret mukopurulen tidak berbau, daerah sekitar ulkus tampak skin bridge • DD: Limfoma, limfadenitis, hidradenitis supurativa, LGV • PTx: OAT 6 bulan • Edu: sama dengan TB paru

Hidradenitis Supurativa • Eflo: Nodus lentikular, tersevar difus, regional terdapat fistel dan sinus • DD: Furunkel, karbunkel, Kista dermoid, kista epidermoid, skrofuloderma, LGV • PTx: Doksisiklin 2 x 100 mg selama 7-14 hari, bila abses  insisi • Edu: turunkan BB, stop rokok, tidak mencukur kulit ketiak, jaga kebersihan kulit, mandi dengan sabun, pakai pakaian longgar (ngurangi gesekan)

Hidradenitis supuratif

Skrofuloderma

Exanthematous Drug Eruption / Erupsi Obat Morbiliformis • FR: Riwayat konsumsi obat (jumlah, jenis, dosis, cara pemberian) • Eflo: bercak/makula eritematosa ukuran plakat, batas tegas, bentuk tidak teratur, jumlah multipel • DD: morbili, urtikaria • PTx: Prednison tab 5 mg 3x2 tablet selama 5 hari + Cetirizine 1 x 10 mg + as. Salisilat talc 2% 2xsehari • Edu: hindari obat pencetus, lesi dapat meninggalkan bekas, segera stop obat dan catat/ingat nama obat

Fixed Drug Eruption • FR: sama dengan erupsi obat • Eflo: vesikel/makula eritematosa berbentuk bulat/lonjong ukuran numular, bila berulang  Bercak hiperpigmentasi dengan kemerahan di tepinya • Predileksi: mulut, bibir, genital • DD: urtika, bila vesikel  pemfigoid bulosa, HSV, bila hiperpigmentasi  hiperpigmentasi post inflamasi • PTx: Prednison tab 5 mg 3x2 tablet selama 5 hari + Cetirizine 1 x 10 mg + bila basah, larutan PK 1/10.000 3xsehari @10-15 menit • Bila membaik  lanjut Hidrokortison krim 2,5% 2xsehari • Edu: sama dengan erupsi obat

Cutaneous Larva Migrans • Eflo: papula eritematosa sebagian hipopigmentasi, bentuk berkelok-kelok atau memanjang • DD: DKI/DKA, tinea pedis/manus • Ptx: albendazole 1 x 400 mg selama 3 hari + etil klorida fls satu kali • Edu: pakai alas kaki dan sarung tangan saat aktivitas di tanah, jangan digaruk

Varicella zoster • Eflo: vesikel seperti tetes air, vesikopustul, papulae dengan dasar eritematosa tersusun diskret tersebar secara sentrifugal • DD: D. venenanta, Coxsackie virus, H. zoster • Ptx: asiklovir tab 400 mg 5x2 tab 5 hari • Edu: hindari garukan kulit, istirahat, TKTP, hindari kontak dengan anak-anak, penyakit dapat semuh sendiri

FDE

Exanthematous Drug Eruption

Varicella zoster

Cutaneous Larva Migrans

Morbus hansen • Gejala: Bercak kulit berwarna merah atau putih yang kurang/mati rasa, tidak gatal  gagal dengan pengobatan antijamur/antibiotik • FR: kontak dengan serupa, daerah endemik, sosek rendah, • PF: inspeksi lesi, inspeksi ekstremitas (cacat kusta), tes sensibilitas lesi (nyeri, suhu, raba), tes sensorik/motorik/perabaan beberapa saraf (cranial VII, N. ulnaris, N. radialis, N. medianus, N. peroneus communis, N. tibialis posterior) • PF Kusta • Penunjang: Pewarnaan BTA kerokan kulit di 4 tempat (2 lesi kulit paling aktif + 2 cuping telinga)

Morbus Hansen Klasifikasi Menurut ridley-jopling  Eflo: • Tipe LL: infiltrat difus berupa nodula sirnetri, permukaan mengkilat; saraf terasa sakit, anestesi • Tipe BL: makula infiltrat merah mengkilat, tak teratur, batas tak tegas; pembengkakan saraf • Tipe BB: makula eritematosa, menonjol, bentuk tidak teratur, kasar, ada lesi satelit; penebalan saraf dan kontraktur • Tipe BT: makula eritematosa tak teratur, batas tak tegas, kering, mula-mula ada tanda kontraktur, anestesi • Tipe TT: makula eritematosa bulat atau lonjong, permukaan kering, batas tegas, anestesi, bagian tengah sembuh • Tipe I: makula hipopigmentasi berbatas tegas; anestesi dan anhidrasi

Morbus Hansen • Klasifikasi Kusta menuru WHO

Morbus Hansen DD: • Tipe I (lesi bercak hipopigmentasi): T. versicolor, vitiligo, hipopigmentasi pasca inflamasi, pitiriasis alba • Tipe TT,BT (lesi bercak eritematosa): T. corporis, psoriasis, p.rosea, lupus eritematosus tipe diskoid • Tipe BB, BL, LL (lesi nodul/plakat eritematosa): selulitis, erisipelas, lupus eritematous sistemik, erupsi obat

Morbus Hansen PTx: obat program (tidak tersedia di klinik/puskesmas biasa) • Lesi PB tunggal: rifampicin 600 mg + ofloxasin 400 mg + minocyclin 100 mg (diberikan SINGLE DOSE) • Lesi PB 2-5 lesi: Rifampicin 600mg/bulan + Dapson 100 mg/hari (diberikan 6-9 bulan) • Lesi MB >5 lesi: H1 = Rifampisin 600 mg + klofazimin 300 mg + dapson 100 mg  H2-28 = Klofazimin 50 mg + dapson 100 mg (diberikan 2436 bulan)

Morbus Hansen Edu: • Minum obat teratur • Dukungan keluarga penting • Jangan panik bila ada ES obat ringan (kencing warna merah) • Bila ada ES berat  segera ke dokter • Bila ada reaksi kusta  jangan hentikan obat dan segera ke dokter • Segera periksa keluarga lain bila ada gejala serupa • Jaga kebersihan diri

TATATALAKSANA REAKSI KUSTA  PREDNISON * 2 minggu I : 40 mg / hari * 2 minggu II : 30 mg / hari * 2 minggu III: 20 mg / hari * 2 minggu IV : 15 mg / hari * 2 minggu V : 10 mg / hari * 2 minggu VI : 5 mg / hari Diberikan pagi hari sesudah makan. © dr. Ika, dr. Novri

Kasus Pediatri • Dibahas hanya poin2 yang berbeda antara kasus dewasa dan anak • Yg lain bila tidak dijelaskan dianggap sama seperti kasus dewasa

Asma Bronkhial Stabil (Pedi) • Klasifikasi Asma Anak menurut pedoman nasional asma anak IDAI : 1) episodik jarang (<1x/bulan), 2) episodik sering (>1x/bulan), 3) persisten (sering/tiap hari) • Gejala pada anak: umunya batuk kronik terutama malam hari, kalau mengi waspadai juga peny. lain • DD: disfungsi pita suara (laringomalasia), bronkiolitis, obs. Benda asing • PTx: episodik jarang (salbutamol 2mg/5ml, >10 kg 3x1/2 cth, >20 kg 3x1cth), episodik sering (salbu + budesonid turbuhaler 2 x puff I), persisten (salbu+budesonid+m.prednisolon 0,5-1 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis selama 3-5 hari) • Edu: ASI, imunisasi, ortu stop roko, hindari junk food, yang lain sama dengan dewasa

Bronkopneumonia (Pedi) Klasifikasi Pneumonia • Bayi dan anak berusia 2 bulan–5 tahun: 1) Pneumonia berat, bila ada tanda sesak napas (retraksi)  Harus dirawat dan diberikan antibiotik, 2) Pneumonia , bila tidak ada sesak napas (retraksi) dan hanya ada napas cepat dengan laju napas: >50 x/menit (2 bulan–1 tahun), >40 x/menit (>1–5 tahun)  Tidak perlu dirawat, diberikan antibiotik oral, 3) Bukan pneumonia, bila tidak ada napas cepat dan sesak napas • Bayi < 2 bulan: 1) Pneumonia, bila ada napas cepat (>60 x/menit) atau sesak napas (retraksi)  Harus dirawat dan diberikan antibiotik, 2) Bukan pneumonia, bila tidak ada napas cepat atau sesak napas  Tidak perlu dirawat.

Bronkopneumonia (Pedi) • Jadi indikasi ranap BP: 1) semua pasien dengan keluhan letargi, tidak mau makan, tampak toksik, TTV tidak stabil, napas ireguler/bradipneu, 2) semua pneumonia pada bayi <2bulan, 3) pneumonia berat pada usia 2 bulan-5 tahun • DD: Bronkiolitis, Influenza • PTx (bila rajal): Amoxicillin syr 125 mg/5 ml, >10kg 3x1cth, >20kg 3x2cth + ambroksol syr 15 mg/5 ml, > 20 kg 3x1cth + PCT syr 120mg/5ml >10kg 3x1cth, >20kg 3x2cth • PTx bila ranap: Rujuk, O2, akses IV, Infus, Antipiretik • Edu: imunisasi, vit. A, cuci tangan, hindari bayi dari tempat umum, ASI, orang tua jgn rokok

TB Paru (Pedi) • Tinjau Skor TB dan Alur diagnosis TB anak dan profilaksis TB • Skor TB>6 dengan diantaranya ada gejala  Diagnosis TB tegak

TB Paru (Pedi) • <5 tahun: kontak (+), tuberkulin (-)  INH 3 bulan, kontak (+), tuberkulin (+), gejala (-)  INH 6 bulan • >5 tahun: R: 10-20 HIV(+), tuberkulin/kontak (+)  INH 6 bulan H: 5-15 HIV (-), tuberkulin/kontak (+)  Observasi Z: 15-20 • Penunjang: Tuberkulin test, RO • DD: asma bronkial, limfoma • PTx: Bila BB 10 Kg, maka obat dibuat pulv, Rifampicin 150 mg, Isonoazid 100 mg, Pirazinamid 200 mg 1 x 1 pulv • Profilaksis: Isoniazid 10 mg/kg BB • Edu: tumbang anak di posyandu/puskesmas, obati orang rumah yang batuk lama, yang lain sama dengan dewasa

Diare akut (Pedi) • KU: Diare • RPS: Onset ? Volume? Darah/lendir ? Ampas/kotoran ? Bau? Berminyak? Gejala lain (muntah, demam, kejang demam, gelisah/rewel/haus, mau/masih minum, perut kembung, BAK terakhir) • Pengobatan dan konsumsi obat • RPD: Serupa, kejang demam, ranap di RS • Alergi obat • Keluarga: serupa • Sosekkeb: sumber air minum, cuci tangan sebelum megang anak/bayi, tinggal di penitipan • R. makan: udah makan apa? ASI? Susu botol? • R. lahir, R. imunisasi, R. tumbuh kembang

Diare akut (Pedi) • PF: Cari tanda-tanda dehidrasi (ubun-ubun, mata cekung, bibir kering/tidak, cubitan kulit, akral) • Penunjang: feses lengkap, tes reduksi tinja (bila curiga intol. Laktosa) • Diagnosis: misal Diare akut tanpa dehidrasi ec susp. Rotavirus dd e.c E.coli (ETEC atau EPEC) • PTX: terapi cairan sesuai derajat dehidrasi + zinc syrup 10 mg/5 ml selama 10 hari, <6 bulan 1x1 cth, > 6 bulan 1x2cth + ASI diteruskan dan lebih sering + AB bila disentri/kolera • Edu: segera ke Dokter  diare tambah parah, tidak membaik dengan obat yang diberikan, Perubahan status mental, intake sulit, demam  Anak < 3 bulan (>380C), >3 bulan-3 tahun (>390C); >3 tahun (>40), Darah dalam tinja

Diare akut (Pedi) • RAJAL bila Diare tanpa dehidrasi dan Diare dengan Dehidrasi Ringan-sedang serta hasil TTV dan pemfis fisik lain DBN • RANAP bila Diare dengan Dehidrasi Berat atau hasil TTV dan pemfis lain berbahaya

Kejang Demam • Bangkitan kejang pada suhu rektal >38 C • Dibagi dua: KDS & KDK • Terjadi pada usia 6 bulan-5 tahun  bila di luar rentang tersebut pikirkan Dx lain • PF: Head to toe + neurologi lengkap • Penunjang: DR, UL, GDS, elektrolit, bila curiga meningitis  lumbal pungsi • DD: meningitis, epilepsi, ggn. Metabolik/elektrolit

Kejang Demam • Bila akut: Diazepam rektal 10 mg, < 10 kg: 5 mg, > 10 kg: 10 mg  bila ada akses IV, Diazepam ampul 10 mg/2 ml, 0,30,5 mg/kgBB/kali pemberian interval 5 menit • Untuk maintenans/profilaksis kejang demam: diazepam dengan dosis 0,3 mg/kgBB/8 jam + PCT • Edu: tenangkan keluarga  tidak ada keterlambatan perkembangan anak, kejang <30 menit biasanya tidak merusak otak  tapi kejang demam bisa berulang  bekal diazepam rektal dan PCT di rumah • Indikasi ranap: 1) kejang pertama seumur hidup, 2) KDK, 3) demam sangat tinggi dengan tanda infeksi bakteri serius, 4) usia <6 bulan, 5) terdapat defisit neurologis

Obat-obatan untuk anak • Dibahas selain obat untuk Diare, pneumonia, TB, asma Obat

Indikasi

Dosis

Cetirizine syrup 5 mg/5 ml

Anti alergi, gatal

10-19 kg: 1 x ½ cth > 20 kg: 1X 1 cth

Amoxicillin 125 mg/5ml

Infeksi gram positif (Kulit, paru, tenggorokkan)

10-19 kg: 3 x 1 cth 7 hari > 20 kg: 3 X 2 cth 7 hari

Eritromisin syr 200 mg/5 ml

Infeksi gram positif (Kulit, paru, tenggorokkan) bila alergi amoks

10-19 kg: 4 x 1/2 cth 7 hari > 20 kg: 4 X 1 cth 7 hari

Asam Valproat 250 mg/5 ml

Anti epilepsi (maintenans)

10-19 kg: 2 x ½ cth > 20 kg: 2X 1 cth

Cotrimoksazol 240 mg/5ml

Infeksi gram negatif (ISK, disentri)

10-19 kg: 2 x 1 cth 3-5 hari > 20 kg: 2 X 2 cth 3-5 hari

Paracetamol syrup 120 mg/5 ml

Demam

10-19 kg: 3 x 1 cth > 20 kg: 3 X 2 cth

Besi sirup 15 mg/5l

ADB

10-19 kg: 2 x 1 cth > 20 kg: 2 X 2 cth

Ibuprofen sirup 100 mg/5 ml

Demam, analgetik

10-19 kg: 2 x 1 cth > 20 kg: 2 X 2 cth

Pirantel pamoat 125 mg/5ml

Anti cacing

10-19 kg: 1 x 1 cth SD > 20 kg: 1 x 2 cth SD

More Documents from "Muhammad Luthfi Taufik"

Osce5.pptx
April 2020 8
Terapi Igd Anak.docx
April 2020 9
Imunisasi.docx
April 2020 6
Proposal Pi 1.docx
June 2020 5
Alat Dan Bahan.docx
November 2019 16