Imunisasi.docx

  • Uploaded by: Muhammad Luthfi Taufik
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Imunisasi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,116
  • Pages: 4
IMUNISASI Skenario D - Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Seorang ibu datang ke dokter membawa bayinya yang berumur 2 bulan dengan keluhan demam yang sudah berlangsung sejak 2 hari yang lalu sesudah imunisasi DPT-HB yang pertama dari Posyandu. Muncul benjolan kemerahan di paha sebelah kiri tepat di lokasi penyuntikan imunisasi sejak kemarin dan teraba hangat dan keras. 1. Lakukan anamnesis pada pasien! 2. Lakukan pemeriksaan fisik! 3. Tentukan diagnosis! 4. Berikan terapi non-farmakologi (edukasi pada pasien)! 5. Berikan terapi farmakologi pada pasien! Alat : - Growth chart (jika diminta analisis status gizi bayi, WHO, Z score, terbaik dengan kurva BB/TB) - Jadwal imunisasi wajib dan dianjurkan IDAI 2011 - Foto abses (KIPI) G. Anamnesis - Menyapa pasien dan ibu pasien - Memperkenalkan diri - Informed consent bahwa kita akan bertanya, dan apa yang dibicarakan adalah rahasia medis - Menanyakan identitas pasien dengan lengkap (nama, usia, alamat, dll) - Menanyakan keluhan utama pasien: demam sejak 2 hari yang lalu Menanyakan keluhan penyerta: - Demam disertai batuk/pilek/mencret? (-) - Mual, muntah, penurunan nafsu makan? Muntah (-), nafsu makan turun (+) - Perut kembung dan terasa begah? (-) - Bayi tampak rewel? (+) - Gelisah atau lemas? (-) - Bayi masih mau diberikan minum dan ASI? Ya - Bayi kejang? (-) - Benjolan merah muncul sejak kapan? Kemarin - Apakah Semakin besar? Ya. Benjolan juga teraba keras dan teraba hangat - Riwayat pengobatan sesudah timbul keluhan: - Riwayat keluhan serupa sebelumnya pada bayi: - Riwayat masuk rumah sakit/sakit sebelumnya: - Riwayat kebiasaan: kebersihan ibu dan bayi cukup baik - Riwayat keluarga: tidak ada keluarga yang menderita penyakit serupa - Review sistem lain: - Review singkat anamnesis dan tanya apakah ada yg mau ditanyakan Jangan lupa untuk melengkapi status nutrisi, tumbuh kembang, kehamilan persalinan, dan imunisasi pada bayi. H. Pemeriksaan fisik - Cuci tangan terlebih dahulu - Periksa keadaan umum: tampak sakit sedang, bayi tampak aktif dan tidak kehausan - Periksa tanda vital: N : 90x/menit; RR : 24x/menit ; S: 38,5 C ; BB: 8,5 kg - Tanyakan kepada penguji status generalis bayi! - Status lokalis:

Pada regio femoralis sinistra, terdapat 1 buah benjolan kemerahan berukuran 1x1x1 cm, teraba padat, berbatas tegas, teraba hangat, terfiksir, nyeri tekan (+), fluktuasi (-). I. Diagnosis: Abses regio femoralis sinistra (lokasi post imunisasi vaksin DPT-HB I) J. Terapi Non-Farmakologi - Edukasi kepada ibu bahwa demam yang terjadi pada anak dan juga bengkak pada paha merupakan salah satu kejadian ikutan yang dapat terjadi setelah pemberian imunisasi apa pun, termasuk imunisasi combo DPT-HB. Kondisi tersebut akan sembuh dengan sendirinya dan tidak berbahaya. - Reaksi tersebut berasal dari nsur kuman dalam vaksin atau unsur zat tambahan lain berupa reaksi “simpang” vaksin yang dapat berupa alergi/intoleransi, interaksi obat atau pun proses pembuatan, pengadaan, dan distribusi dari vaksin (dapat dilihat dari anak seusianya yang mendapat vaksin serupa). - Jika benjolan berkembang menjadi lebih besar atau terdapat nanah dan tidak sembuh dengan pengobatan yang diberikan, segera menuju ke dokter K. Terapi Farmakologi (Resep Obat) - Terapi simptomatik (analgetik dan antipiretik) - Antibiotik profilaksis infeksi sekunder R/ Parasetamol fls. 120 mg/5cc No. I S 3 dd cth I pc R/ Amoxicillin fls. 125 mg/5 cc No. I S 3 dd cth I pc

A. BCG Dosis : 0,05 cc Cara : Intrakutan, lengan kanan Jumlah suntikan : Satu kali Efek samping : 1. Reaksi normal Bakteri BCG ditubuh bekerja dengan sangat lambat. Setelah 2 minggu akan terjadi pembengkakan kecil merah di tempat penyuntikan dengan garis tengah 10 mm. Setelah 2 – 3 minggu kemudian, pembengkakan menjadi abses kecil yang kemudian menjadi luka dengan garis tengah 10 mm, jangan berikan obat apapun pada luka dan biarkan terbuka atau bila akan ditutup gunakan kasa kering. Luka tersebut akan sembuh dan meninggalkan jaringan parut tengah 3-7 mm. 2. Reaksi berat Kadang terjadi peradangan setempat yang agak berat atau abses yang lebih dalam, kadang juga terjadi pembengkakan di kelenjar limfe pada leher / ketiak, hal ini disebabkan kesalahan penyuntikan yang terlalu dalam dan dosis yang terlalu tinggi. 3. Reaksi yang lebih cepat Jika anak sudah mempunyai kekebalan terhadap TBC, proses pembengkakan mungkin terjadi lebih cepat dari 2 minggu, ini berarti anak tersebut sudah mendapat imunisasi BCG atau kemungkinan anak tersebut telah terinfeksi BCG.

B. DPT Dosis : 0,5 cc Cara : IM (biasanya paha kiri) , jumlah suntikan : 3 x Selang pemberian : Minimal 4 minggu Efek samping : 1. Panas Kebanyakan anak akan menderita panas pada sore hari setelah mendapat imunisasi DPT, tapi panas ini akan sembuh 1 – 2 hari. Anjurkan agar jangan dibungkus dengan baju tebal dan dimandikan dengan cara melap dengan air yang dicelupkan ke air hangat. 2. Rasa sakit di daerah suntikan Sebagian anak merasa nyeri, sakit, kemerahan, bengkak. 3. Peradangan Bila pembengkakan terjadi seminggu atau lebih, maka hal ini mungkin disebabkan peradangan, mungkin disebabkan oleh jarum suntik yang tidak steril karena : - Tersentuh - Sebelum dipakai menyuntik jarum diletakkan diatas tempat yang tidak steril. - Sterilisasi kurang lama. - Pencemaran oleh kuman. 4. Kejang-kejang Reaksi yang jarang terjadi sebaliknya diketahui petugas reaksi disebabkan oleh komponen dari vaksin DPT.

C. Polio Dosis : 2 tetes Cara : Meneteskan ke dalam mulut Selang waktu : Berikan 4 x dengan jarak minimal 4 minggu. Efek samping : Bila anak sedang diare ada kemungkinan vaksin tidak bekerja dengan baik karena ada gangguan penyerapan vaksin oleh usus akibat diare berat.

D. Hepatitis B Dosis : 0, 5 cc / pemberian Cara : Suntikan IM biasanya paha kanan Jumlah suntikan : 3 x Selang pemberian : 3 dosis dengan jarak suntikan 1 bulan dan 5 bulan. Efek samping : ringan, biasanya hanya demam

E. Campak Umur : 9 bln. Dosis : 0, 5 cc Cara : Suntikan secara SC di lengan kiri atas Jumlah suntikan : 1 x Efek samping vaksin campak : panas dan kemerahan. Anak-anak mungkin panas selama 1 – 3 hari setelah 1 minggu penyuntikan, kadang disertai kemerahan seperti penderita campak ringan

KIPI adalah semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi selama 1 bulan sesudah imunisai, KIPI dapat pula terjadi s.d 42 hari sesudah pemberian vaksin. • KIPI BCG: 2 minggu sesudah penyuntikan muncul bengkak kecil dan merah seperti bisul kecil dan menjadi luka parut. • KIPI DPT  sering menimbulkan efek samping yg walau tidak berbahaya tapi bisa mengkhawatirkan orang tua: demam muncul sesudah 1-2 hari dan bengkak serta rasa sakit di area penyuntikan yang tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya. SANGAT-SANGAT JARANG: KEJANG-KEJANG • KIPI Campak: panas disertai kemerahan yang timbul 4-10 hari sesudah penyuntikan • KIPI Vaksin Hepatitis B  imunisasi dengan efek samping paling ringan: – Lokal: kemerahan, bengkak, nyeri, demam ringan 2 hari – Sistemik: Ringan kayak flu (mual, muntah, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi)

Kita pake depkes ya jadwalnya. Enak dihapal

More Documents from "Muhammad Luthfi Taufik"

Osce5.pptx
April 2020 8
Terapi Igd Anak.docx
April 2020 9
Imunisasi.docx
April 2020 6
Proposal Pi 1.docx
June 2020 5
Alat Dan Bahan.docx
November 2019 16