Nama NIM Jurusan Mata Kuliah
: Dimas Ageng Prayogo : D41171013 : Teknik Otomasi : Psikologi Industri
Pada umumnya badan usaha terdiri dari 3 jenis yaitu BUMN, BUMS, dan koperasi. Badan usaha yang paling sering kita dengar adalah badan usaha milik negara dan badan usaha milik swasta. BUMN adalah badan usaha yang didirikan pemerintah dengan modal milik pemerintah/negara yang berfungsi untuk melayani kepentingan umum dan sebagai sumber pendapatan negara. BUMN dibagi menjadi 2 jenis badan usaha berdasarkan UU No.19 Tahun 2003, yaitu: 1. Badan Usaha Perseroan (Persero) Perusahaan negara yang bentuk kepemilikannya berupa saham dan sebagian kecil saham itu boleh dijual ke pihak swasta (<50%) dengan tujuan meraih keuntungan. 2. PERUM (Perusahaan Umum) Perusahaan negara yang seluruh modalnya dari negara yang telah dipisah dari kekayaan negara dengan untuk meraih keuntungan dan memberikan pelayanan kepada kepentingan umum. Sedangkan BUMS adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak swasta yang bertujuan untuk mencari laba. BUMS ini digolongkan menjadi 3, yaitu:
BUMS Asing Badan Usaha Campuran (Ventura) BUMS Nasional
Disini saya akan memfokuskan penjelasan tentang BUMS Nasional yang merupakan badan usaha yang modalnya berasal dari dalam negeri dan dikelola oleh pihak swasta dalam negeri. Bentuk BUMS Nasional dalam menjalankan usahanya adalah bisa berbentuk: Perusahaan Perseorangan (Po), Persekutuan Firma (Fa), Persekutuan Komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT), dan Yayasan. Perlu diketahui bahwa struktur organisasi setiap badan usaha baik dari skala yang paling kecil sampai yang terbesar itu berbeda-beda. Penyebabnya adalah perbedaan strategi, ukuran organisasi, teknologi, lingkungan dan waktu. Maka dari itu badan-badan usaha atau perusahaan-perusahaan baik milik negara,swasta ataupun asing untuk melihat kemajuannya biasnya ditinjau dari struktur organisasi, visi misi perusahaan, pembagian kerja, pelimpahan wewenang, rentang kendali dan komunikasi organisasinya.
Definisi Struktur Organisasi Sebuah garis hierarki (bertingkat) yang mendeskripsikan komponen-komponen yang menyusun perusahaan dimana setiap individu (sumber daya manusia) yang berada pada lingkup perusahaan tersebut memiliki posisi dan fungsi masing-masing sesuai dengan bidang dan keahliannya. Jenis-jenis Struktur Organisasi Secara garis besar, ada 2 jenis struktur organisasi perusahaan, yaitu: 1. Struktur Organisasi Fungsional/Unitary Susunan organisasi yang didasarkan pada fungsi masing-masing. Minimal terdiri dari lima bagian utama (divisi) yaitu divisi produksi (pembuat produk), divisi pemasaran (promosi dan penjualan), divisi personalia (ketenagakerjaan), divisi pembelajaan, dan divisi umum. Tanggung jawab tertinggi dipegang oleh direktur utama dalam penciptaan laba sedangkan yang lain bertanggung jawab atas kinerja bagian masing-masing. Struktur ini biasanya banyak ditemukan di perusahaan manufaktur dan pabrikasi. Struktur ini hampir sama dengan birokrasi karena sifatnya yang terpusat, ruang kendali sempit dan keputusan berdasarkan rantai komando. Struktur seperti ini pasti menimbulkan kelebihan dan kelemahan tersendiri tapi bisa diminimalisir dan disesuaikan dengan keadaan
2. Struktur Organisasi Multidivisional Susunan organisasi yang terdapat pada sebuah perusahaan besar yang didasari oleh adanya pengembangan produk dan riset-riset usaha sehingga komponennya menjadi lebih luas. Yang mana setiap divisi dibagi menjadi berbagai divisi seperti divisi perdagangan, makanan dal sebagainya. Direktur utama bertindak sebagai coordinator setiap divisi dan
berkoordinasi dengan kantor pusat serta divisi sebagai profit center yang bertanggung jawab terhadap kinerja divisinya sendiri. Struktur ini hampir sama dengan struktur matriks karena merupakan penggabungan departemen berbeda yaitu fungsi dan produk. Struktur seperti pastilah menimbulkan kelebihan dan kelemahan tapi bisa diminimalisir dan disesuaikan dengan keadaan.
Contoh Struktur Perusahaan milik negara dan swasta 1. BUMN Persero PT Jiwasraya
Dari gambar diatas, struktur organisasi PT Asuransi Jiwasraya adalah struktur lini. Karena direktorium utama tidak memiliki pemimpin/top manager lainnya yang berada disebelah direktorium utama. Sedangkan posisi bawah direktorium utama adalah sebagai pelaksana. Hubungan antara pemimpin dan bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis wewenang. Karena berdasarkan visi misi dari PT Asuransi Jiwasraya sendiri maka dari itu dibuatlah direktorium keuangan, direktorium pemasaran, dan direktorium pertangguan serta divisi-divisinya untuk mencapai tujuan bisnis yang spesifik. Selain itu, PT Asuransi Jiwasraya juga memiliki struktur organisasi Unitary/Fungsional yaitu membagi perusahaan berdasarkan fungsi-fungsi usaha, diantaranya direktorium keuangan, direktorium pemasaran, dan direktorium pertangguan serta divisi-divisinya yang bertanggung jawab atas kinerja bagian masing-masing. Untuk pembagian kerja, PT Asuransi Jiwasraya mengelompokkan sejumlah pekerjaan berdasarkan fungsi yang dijalankan yang disebut departementalisasi fungsional. Contohnya direktorium keuangan memiliki divisi akuntansi, divisi keuangan dan investasi, divisi teknologi informasi, divisi umum dan pengadaan serta PKBL. Direktorium pemasaran memiliki divisi pemasaran, divisi keagenan, divisi penjualan serta dana pension Lembaga keuangan. Direktorium pertangguan memiliki divisi aktuaria perusahaan, divisi pertangguan perorangan dan kumpulan, dan divisi program manfaat karyawan. Itu semua dimaksudkan agar efisiensi dalam menjalankan
pekerjaan Bersama-sama dengan orang-orang yang memiliki keahlian khusus serta spesialisasi lebih mendalam. 2. BUMN (PERUM) Perumnas
Struktur organisasi perum perumnas adalah struktur lini karena bertanggung jawab langsung pada dewan pengawas. Hubungan antara pimpinan dan bawahan masih bersifat langsung melalui sat ugaris wewenang. Selain itu perum perumnas berbentuk Unitary atau Fungsional yaitu ada pembagian kerja atau spesialisasi kerja berdasarkan fungsi-fungsi usahanya, diantaranya menjadi Direktur Korporasi dan Pertanahan, Direktur Produksi, Direktur Pemasaran dan Direktur Keuangan & SDM. Struktur organisasi Perum Perumnas mempunyai bentuk pola struktur organisasi secara vertical atau datar dan tinggi karena terpusat pada pimpinan tertinggi dan tidak mempunyai banyak bawahan. Untuk pembagian kerja Perum Perumnas mengelompokkan sejumlah pekerjaan berdasarkan fungsi yang dijalankan yang disebut Departementalisasi Fungsional. Contohnya Direktur Korporasi dan Pertanahan memiliki divisi hukum, divisi perencanaan dan strategis, dan divisi pertanahan. Direktur Produksi memiliki divisi perencanaan teknis dan divisi pembangunan & P2L. Direktur Pemasaran memiliki divisi pengembangan bisnis dan divisi pemasaran & penjualan. Direktur Keuangan & SDM memiliki divisi keuangan, divisi umum dan divisi pengembangan SDM. Itu semua dimaksudkan agar efisiensi dalam menjalankan pekerjaan Bersama-sama dengan orang-orang yang memiliki keahlian khusus serta spesialisasi lebih mendalam.
3. BUMS BCA
Struktur organisasi BCA adalah struktur Lini dan Staf karena pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya untuk membantu kelancaran dalam mengelola perusahaan tersebut, seperti yang tergambarkan dalam strukturnya. Selain itu BCA berbentuk Unitary/Fungsional yaitu ada pembagian kerja atau spesialisasi kerja berdasarkan fungsi-fungsi usahanya yang tidak memiliki fungsi secara langsung untuk meningkatkan profit. BCA memiliki pembagian kerja secara vertical yang berdasarkan pada hierarki, otoritas, dan rantai komando. Dan termasuk depatementalisasi fungsional karena mengelompokkan sejumlah pekerjaan berdasarkan fungsi yang dijalankan, terutama yang berada dibawah wakil presiden direktur.