BAB III METODE PENELITIAN
A.
Kerangka Konsep
Perilaku pendampingan oleh tenaga surveilans kesehatan (gasurkes)
Sikap ibu hamil
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
B.
Hipotesis Ada hubungan sikap ibu hamil dengan perilaku pendampingan yang dilakukan oleh tenaga surveilans kesehatan (gasurkes).
C.
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional dengan metode kuantitatif dan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang dilakukan untuk tujuan tertentu untuk membuat penilaian kondisi dan penyelenggaraan
program
pada masa
sekarang.
Pada
penelitian
ini
akan
mengidentifikasi sikap ibu hamil dengan perilaku pendampingan yang dilakukan gasurkes terkait AKI di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang. Penelitian ini akan dilakukan pada satu waktu tertentu dan tidak dilakukan penelitian lain diwaktu yang berbeda untuk perbandingan. (27)
D.
Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini meliputi sikap dan perilaku pendampingan.
E.
Definisi Operasional
31
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian Sikap ibu hamil Perilaku pendampin gan tenaga surveilans (gasurkes)
F.
Definisi Operasional Respon ibu hamil terkait pendampingan yang dilaukan petugas surveilans kesehatan (gasurkes) Kegiatan pendampingan yang dilakukan tenaga surveilans kesehatan (gasurkes) kepada ibu hamil
Skala
Cara Ukur
Ordinal
Kuesio ner
Ordinal
Kuesio ner
Populasi dan Sampel 1.
Populasi Populasi
merupakan
seluruh
karakteristik/sifat
yang
dimiliki
oleh
subjek/objek yang mempunyai kuantitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya.
Pendapat
lain
mengungkapkan populasi adalah keseluruhan data/objek yang akan dilakukan penelitian. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu hamil yang ada di Puskesmas Tlogosari Kulon dengan total jumlah ibu hamil sebanyak 38 orang. (28) 2.
Sampel Sampel merupakan bagian objek yang diteliti yang mewakili seluruh populasi. Sampel dalam penelitian ini yaitu ibu hamil di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik total sampling.
G.
Pengumpulan Data 1.
Jenis Data a.
Data primer Yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari subjek yang akan diteliti. Dalam penelitian ini data primer berasal dari kuesioner yang
diberikan kepada responden yang terdiri dari kuesioner sikap, dan perilaku pendampingan. b.
Data sekunder Yaitu data yang didapatkan berdasarkan hasil pengumpulan dari sumber lain. Data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari data Profil Kesehatan Kota Semarang Tahun 2013, Profil Kesehatan Kota Semarang Tahun 2014, Profil Kesehatan Kota Semarang Tahun 2015, data Puskesmas Tlogosari Kulon.
2.
Teknik Pengumpulan Data a.
Dalam penelitian ini akan dijelaskan maksud dan tujuan penelitian, responden yang bersedia untuk dilakukan penelitian dibuktikan dengan menandatangani lembar informed concent yang disediakan.
b.
Melakukan wawancara kepada responden dengan panduan kuesioner.
c.
Pengumpulan lembar kuesioner yang sudah diisi oleh responden dan mengecek kelengkapan data yang ada serta meminta responden mengisi kembali jika ditemukan jawaban yang masih belum di isi.
3.
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat untuk mengumpulkan, memperoleh, mengelola informasi dalam suatu penelitian. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu kuesioner.
H.
Uji Validitas dan Reliabilitas 1.
Uji Validitas Validitas merupakan indeks yang menunjukkan alat ukur benar-benar dapat mengukur apa yang di ukuratau keakuratan peneliti dalam mengamati, mengukur, mewawancarai, menginterpretasi, mencatat, dan mengolah informasi yang diperoleh dari subjek peneliti.
(29)
Validitas dalam penelitian ini
menggunakan teknik product moment. Instrumen dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel (0,514). Tabel 3.2 Validitas Sikap No 1
2
3
Aspek Sikap R hitung 0,718 Ibu bersedia dilakukan pendampingan oleh tenaga surveilans kesehatan (gasurkes) 0,855 Pentingkah pendampingan oleh tenaga surveilans kesehatan (gasurkes) bagi ibu hamil 0,834 Ibu keberatan dilakukan pendampingan oleh tenaga surveilans kesehatan (gasurkes) Lanjut ke halaman berikutnya ...... Tabel 3.2
Keterangan Valid
Valid
Valid
Validitas Sikap No 4
5
6
7
8
9
Aspek Sikap Keluarga mendukung adanya pendampingan yang dilakukan oleh tenaga surveilans kesehatan (gasurkes) Penyuluhan/konseling yang dilakukan tenaga surveilans kesehatan (gasurkes) dalam pendampingan memberikan pengetahuan tambahan bagi ibu hamil Ibu keberatan dilakukan pendampingan karena kegiatan ini tidak bermanfaat baik untuk saat ini maupun nanti saat persalinan Pendampingan oleh tenaga surveilans kesehatan (gasurkes) sangat bermanfaat bagi ibu hamil Mengingat tingginya angka kematian ibu yang terjadi saat kehamilan maka pendampingan merupakan salah satu cara untuk menekan angka kematian ibu Menurut ibu kegiatan pendampingan adalah
R hitung 0,910
Keterangan Valid
0,751
Valid
0,640
Valid
0,855
Valid
0,834
Valid
0,891
Valid
10
kegiatan yang sia-sia karena hanya membuang-buang waktu Penyuluhan/konseling ini perlu diberikan kepada ibu hamil agar ibu hamil mengetahui tanda bahaya kehamilan dan tindakan yang harus dilakukan ketika mengalami tanda bahaya Lanjut ke halaman berikutnya ..........
0,751
Valid
Tabel 3.2 Validitas Sikap No 11
12
13
14
15
16
17
Aspek Sikap Ibu merasa nyaman akan kehamilannya yang tidak hanya didampingi oleh keluarga tetapi oleh tenaga surveilans kesehatan (gasurkes) juga Dengan adanya tenaga surveilans kesehatan (gasurkes) tidak memberikan dampak terhadap kehamilan saya Pemeriksaan kehamilan dibidan/puskesmas sama dengan kegiatan oleh tenaga surveilans kesehatan (gasurkes) Melalui kegiatan pendampingan dapat meminimalisir terjadinya kehamilan dengan penyulit maupun persalinan beresiko Menurut ibu kehamilan merupakan proses yang normal dialami wanita sehingga tenaga surveilans kesehatan (gasurkes) tidak diperlukan Adanya tenaga surveilans kesehatan (gasurkes) memberikan manfaat kepada ibu untuk mengenali tanda bahaya ibu hamil Dengan adanya petugas surveilans kesehatan
R hitung 0,588
Keterangan Tidak Valid
0,795
Valid
0,759
Valid
0,504
Tidak Valid
0,578
Valid
0,769
Valid
0,502
Tidak Valid
18
(gasurkes) ibu hamil resiko tinggi lebih terdeteksi Petugas surveilans kesehatan (gasurkes) mendampingi ibu hamil resiko tinggi dan dan memantau kesehatan ibu Lanjut ke halaman berikutnya ........
0,747
Valid
Tabel 3.2 Validitas Sikap No 19
20
Aspek Sikap Petugas surveilans kesehatan (gasurkes) mendorong ibu untuk selalu memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan Setiap melakukan kunjungan petugas surveilans kesehatan (gasurkes) mengingatkan ibu pentingnya menjaga kesehatan selama kehamilan
R hitung 0,717
Keterangan Valid
0,562
Valid
Tabel 3.3 Validitas Perilaku Pendampingan No 1
2
3
4
5
6
Aspek Perilaku Ibu mendapatkan pendampingan tenaga surveilans (gasurkes) rutin setiap satu bulan sekali Ibu mendapatkan pendampingan tenaga surveilans (gasurkes) dari kehamilan trimester I Saat pendampingan tenaga surveilans (gasurkes) melakukan pengukuran tensi pada ibu Saat pendampingan tenaga surveilans (gasurkes) melakukan pengukuran lengan kiri ibu (LILA) Saat pendampingan tenaga surveilans menanyakan keluhan ibu Saat pendampingan petugas surveilans (gasurkes)
R hitung
Keterangan
0,553
Valid
0,712
Valid
0,611
Valid
0,747
Valid
0,565
Valid
0,553
Valid
menanyakan berapa kali ibu melakukan pemeriksaan kehamilan Lanjut ke halaman berikutnya ..... Tabel 3.3 Validitas Perilaku Pendampingan No 7
8
9
10
2.
Aspek Perilaku Petugas surveilans (gasurkes) memberikan informasi tentang tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan, sakit kepala hebat, penglihatan kabur, bengkak diwajah dan jari tangan, keluar cairan dari jalan lahir, gerakan janin tidak terasa, dan nyeri perut hebat. Petugas surveilans (gasurkes) menyarankan ibu ke doket/puskesmas/RS jika ibu mengalami tanda bahaya seperti poin 7 Petugas surveilans (gasurkes) menyarankan ibu melakukan pemeriksaan laboratorium Saat pendampingan ibu menceritakan kondisi kehamilannya kepada petugas surveilans (gasurkes)
R hitung
Keterangan
0,638
Valid
0,712
Valid
0,553
Valid
0,565
Valid
Uji Reliabilitas Reliabilitas berasal dari bahasa Inggris “reliable” yang berarti dapat dipercaya. Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat dipercaya dan di andalkan. (30) Reliabilitas lebih menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen penelitian cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat penumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Uji reliabilitas dilakukan dengan metode alpha (Cronbach’s). Jika angka cronbach’s alpha menunjukkan angka ≥ 0,6 maka dikatakan reliabel.
I.
Variabel
Tabel 3.4 Reliabilitas Cronbach’s alpha
Reliabilitas
Sikap
0,959
Reliabel
Perilaku pendampingan
0,886
Reliabel
Pengolahan Data Pengolahan data harus dilakukan dengan baik dan benar karena merupakan proses yang sangat penting dalam penelitian. Tahap pengolahan data adalah sebagai berikut: 1.
Editing Editing merupakan proses pemeriksaan data yang telah dikumpulkan baik berupa daftar pertanyaan, kartu atau buku register. Pada penelitian ini, kuesioner yang diberikan kepada responden dilakukan pengecakan untuk memastikan kelengkapan data yang dibutuhkan untuk penelitian.
2.
Coding Coding merupakan instrumen berupa kolom untuk perekaman data secara manual. Code berisi nomor responden, dan nomor pertanyaan. Pada pemberian kode haaruslah dilakukan dengan teliti agar tidak menimbulkan kesalahan dalam pemberian kode atau mamasukkan data. Pemberian kode dapat dilakukan pada saat sebelum maupun sesudah pengumpulan data.
3.
Entry data Entry data merupakan kegiatan pengisian kolom atau kotak lembar kode sesuai dengan jawaban dari masing-masing pertanyaan.
4.
Tabulating Tabulating atau penyusunan data merupakan penyusunan data sehingga mudah dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis.
J.
Analisis Data Data merupakan sekumpulan huruf atau kata, kalimat maupun angka yang dikumpulkan melalui proses pengumpulan data. Data yang telah terkumpul selanjutnya dilakukan analisis data untuk mengetahui gambaran dari hasil penelitian yang telah ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari analisis deskriptif dan analisis bivariat. 1.
Analisis Deskriptif Analisis
deskriptif
digunakan
untuk
menjelaskan
/mendeskripsikan
karakteristik pada setiap variabel penelitian. Apabila data normal menggunakan standar deviasi. Indikator ini diperoleh dengan cara mengakarkan nilai varians setelah dibagi n-1. Apabila data yang diperoleh tidak normal menggunakan median berupa nilai tengah atau banyaknya data yang dibagi dua. a)
Sikap (31) Positif
Negatif
Sangat Setuju (SS)
:5
Sangat Setuju (SS)
:1
Setuju (S)
:4
Setuju (S)
:2
Ragu-ragu
:3
Ragu-ragu
:3
Tidak Setuju
:2
Tidak Setuju
:4
Sangat Tidak Setuju (STS) : 1 2.
Sangat Tidak Setuju (STS) :5
Analisis Bivariat Uji normalitas merupakan pengujian yang bertujuan menguji apakah variabel bebas dan terikat memiliki distribusi yang normal atau tidak. Regresi akan baik apabila distribusi data normal atau mendekati normal dengan nilaai p>0,05. Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan dua variabel yang
diduga
memiliki
korelasi.
Analisis
bivariat
dalam
penelitian
ini
menggunakan chi-square karena jenis data berupa data ordinal atau berjenjang dengan program SPSS. Apabila nilai p ≤0,05 maka ada hubungan antara variabel bebas (sikap) dan variabel terikat (perilaku pendampingan).