Orang Sakit Ternyata Menyakitkan Bagikan 31 Mei 2009 jam 11:37 Semua orang ingin hidup sehat, tetapi ternyata datang juga penyakit itu. Entah itu penyakit ringan atau berat, sehingga seseorang yang sedang sakit tersebut harus dirawat di rumah sakit. Jika penyakit tiba, maka semua keluarga menjadi susah. Apa saja dikorbankan agar penyakitnya segera hilang dan kembali menjadi sehat. Betapa mahalnya kesehatan itu. Hanya seringkali nikmat itu tidak terasakan. Baru orang merasa nikmat, jika baru saja sembuh dari sakit. Dan, betapa nikmat kesehatan itu mahal harganya, tetapi baru terasakan tatkala seseorang keluar dari rumah sakit, dan harus mengeluarkan biaya yang sangat mahal. Kesehatan itu pada umumnya dirasakan sangat penting, sehingga setiap orang selalu mendoakan agar para anggota keluarga, sahabat, teman dan siapa saja selalu mendapatkannya. Begitu juga ketika saling bertemu sesama, sebelum menanyakan hal lain, maka yang pertama kali dikabarkan terlebih dahulu adalah tentang kesehatan. Orang kemudian menyebut bahwa kesehatan adalah nikmat yang seharusnya selalu dijaga dan disyukuri. Penderitaan orang yang lagi sakit, ternyata tidak hanya sebatas dirasakan oleh orang yang bersangkutan, melainkan beban itu juga ditanggung oleh orang lain. Kita lihat misalnya, di rumah sakit. Tatkala seorang anggota keluarga dirawat di rumah sakit, maka keluarganya menunggu berhari-hari, selama yang bersangkutan masih dirawat di tempat itu. Maka penderitaan itu dirasakan, baik oleh yang sakit maupun bagi mereka yang sehat, karena keluarga yang sehat juga harus mengurusnya. Memang, orang sakit ternyata pada satu sisi memberi manfaat bagi orang lain. Seperti misalnya, pihak rumah sakit, seperti dokter, perawat dan karyawan tidak akan mendapatkan pekerjaan jika sama sekali tidak ada orang sakit. Bagi institusi itu, orang sakit menjadi dirasa penting. Jika tidak ada orang sakit, maka rumah sakit tidak akan bisa beroperasi. Para dokter dan semua yang terkait dengan tugas itu menjadi menganggur. Dilihat dari perspektif itu, orang sakit ternyata juga memberi kehidupan terhadap banyak pihak. Manfaat itu, selain kepada institusi modern seperti rumah sakit, apotek, toko obat, maka orang sakit juga memberi kehidupan bagi para pelayan kesehatan tradisional, seperti juru pijat, dukun dan sejenisnya. Akhirnya, memang berbagai hal kehidupan ini tidak ada yang sia-
sia. Rabbana ma kholaqta hadza bathila, Allah menciptakan sesuatu tidak ada yang sia-sia. Selanjutnya, bahwa manusia terdiri atas aspek fisik dan juga juga psikis, atau jiwa dan raga. Demikian juga penyakitnya. Ada jenis penyakit fisik dan ada pula penyakit psikis. Jika orang lagi terkena musibah berupa sakit fisik, maka pengobatannya dilakukan oleh para dokter di rumah sakit atau sejenisnya. Secara fisik seseorang bisa dinyatakn sehat, tetapi belum tentu jiwanya tidak sakit. Maka, kemudian dikenal ada penyakit jiwa. Bahkan selain itu, ada lagi yang disebut penyakit hati. Orang yang sakit jiwa, disebut gila. Terkait dengan itu, ada rumah sakit khusus yang memberikan pelayanan penyembuhan sakit jiwa. Tetapi rasanya sampai saat ini belum ada istilah rumah sakit hati, sekalipun sesungguhnya banyak orang yang menderita penyakit itu. Seseorang yang sedang menderita penyakit bagian tubuh yang tidak kelihatan ini, yakni sakit hati, memang tidak tampak bahwasanya ia sedang sakit. Mereka tidak sebagaimana seseorang yang sedang sakit fisik, -----tidak mau makan, tidur dan istirahat, kelihatan sehat. Orang yang sedang sakit hati masih sanggup menunaikan peran-peran sebagaimana biasa dalam kehidupan sehari-hari. Namun pikiran, perasaan, dan perilakunya berbeda dengan orang yang sehat. Orang yang sedang sakit hati, menjadi tidak senang jika ada kebaikan yang diterima oleh rival, apalagi musuhnya. Dan begitu juga, sebaliknya. Penyakit hati ini juga disebut oleh al Qur’an, dalam suatu ayat berbunyi : fi quluubihim marodhun, atau di dalam hati mereka terdapat penyakit. Penyakit hati itu disebutkan macam-macam, misalnya syirk, dengki, hasut atau iri hati, tamak, sombong, kufur nikmat, suka berbohong dan lain-lain. Berbagai penyakit itu bisa terjadi pada setiap orang. Mulai rakyat jelata hingga para pejabat tinggi, dari orang buta huruf hingga mereka yang berpendidikan tinggi sekalipun, suatu ketika, berpeluang terkena penyakit seperti itu. Orang yang terkena penyakit hati ini, secara sosial lebih membahayakan dibanding sebatas orang yang menderita penyakit fisik. Penyembuhan bagi mereka yang berpenyakit fisik, ------sekalipun biayanya kadang mahal, tetapi dampak sosialnya tidak terlalu luas. Berbeda dengan penyakit fisik, orang yang sedang sakit hati, atau orang yang masuk kategori memiliki qolbun maridh, sangat membahayakan terhadap orang lain. Orang yang lagi terkena penyakit iri hati, dengki, hasut dan tamak, maka bisa melakukan kerusakan yang luar biasa terhadap kehidupan orang lain. Peristiwa-peristiwa perebutan harta, kekuasaan, jabatan, posisi, atau pengaruh sehingga terjadi permusuhan, konflik, perang yang mengakibatkan
orang lain yang tidak berdosa menderita, adalah disebabkan oleh penyakit hati ini. Penyakit ini sesungguhnya tidak tampak, dan bahkan juga tidak diketahui dan dirasakan oleh yang bersangkutan, tetapi penyakit tersebut lebih membahayakan bagi dirinya maupun bagi orang lain. Penyakit hati,----- karena tidak tampak dan juga tidak dirasakan itu, maka juga belum ada institusi penyembuhannya. Belum pernah ada, apa yang disebut dengan rumah sakit hati dalam pengertian abstrak seperti ini. Sekalipun sudah ada istilah sakit hati, obat hati, atau tombo ati, tetapi belum pernah ada istilah rumah sakit hati, ------dalam pengertian psikis. Istilah hati dalam pengertian fisik memang sudah ada, tetapi bukan hati dalam pengertian abstrak sebagaimana dimaksud dalam tulisan ini. Orang yang berpenyakit hati seperti disebutkan itu, memiliki kekuatan perusak yang amat dahsyat, apalagi yang bersangkutan memiliki kekuasaan, harta yang banyak dan cerdas. Orang lain bisa dibuat menderita karena penyakitnya ini. Orang yang berpenyakit hati bisa melakukan kerusakan yang luar biasa, seperti menyakiti, menindas, dan bahkan juga membunuh atau memusnahkan. Orang yang lagi terkena penyakit hati, selalu merasa senang tatkala melihat orang lain susah dan sebaliknya. Ia justru bahagia jika melihat orang lain, susah atau menderita, apalagi yang menderita atau bahkan celaka itu adalah pesaing atau musuhnya. Inilah kemudian dikatakan bahwa orang sakit itu juga menyakitkan. Oleh karena itu kita seharusnya senantiasa memohon agar selalu dijauhkan oleh Allah swt., dari segala penyakit, sehingga selalu sehat lahir dan batin. Wallahu a’lam.