Novriza Mestika 102 117 135
Pembimbing : dr. Muharramsyah Rambe, Sp.B FINACS
Definisi
“hypo” yang berarti “dibawah” “Spadon” yang berarti celah/lubang
Hipospadia
suatu kelainan bawaan dimana meatus uretra eksternus terletak di permukaan ventral penis dan lebih ke proksimal dari tempatnya yang normal pada ujung glans penis.
Hipospadia terjadi 1:300 kelahiran bayi laki-laki hidup di Amerika Serikat. Makin proksimal letak meatus, makin berat kelainannya dan makin jarang frekuensinya.
Embrio usia 2 minggu: ektoderm dan endoderm
Minggu 7: genital tubercle membentuk glans (laki-laki:penis, perempuan: klitoris
Genital fold membentuk sisi dari sinus urogenitalis
Terbentuk lekukan di tengah (mesoderm) bermigrasi ke perifer
Ektoderm dan endoderm memisah, bag. kaudal bersatu membran kloaka
Di bag. tengah bawahnya lekukan sisi lateral 2 lipatan memanjang
Permulaan minggu 6: terbentuk genital tubercle
Penyebab pasti hipospadia tidak diketahui secara pasti.
Faktor Hormonal
Penurunan hormon androgen penurunan DHT (yang dipengaruhi 5-α-reduktase)
Faktor Genetika
Faktor Lingkungan
Limbah industri endocrine discrupting chemicals dengan sifat antiandrogenik
Gangguan fungsi berkemih Masalah fungsi reproduksi
Tanda Klinis Hipospadia Lubang OUE tidak berada di ujung glands penis. Preputium tidak ada dibagian bawah penis, menumpuk di bagian punggung penis. Biasanya jika penis mengalami kurvatura (melengkung) ketika ereksi, maka dapat disimpulkan adanya chordee Dapat timbul tanpa chordee, bila letak meatus pada dasar dari glands penis.
• • • • • •
Anamnesa pemeriksaan inspeksi ultrasound prenatal uretroskopi Sistoskopi Excretory urography
Untuk saat ini penanganan hipospadia adalah dengan cara operasi. Tujuan prosedur pembedahan pada hipospadia adalah: • Membuat penis yang lurus dengan memperbaiki chordee • Membentuk uretra dan meatusnya yang bermuara pada ujung penis (Uretroplasti) • Untuk mengembalikan aspek normal dari genitalia eksterna (kosmetik)
Tindakan Rekonstruksi Hipospadia 1. Chordectomy
2. Urethroplasty
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah : • Perdarahan, • Infeksi luka, • Kebocoran saluran kencing baru (fistula) • penyempitan lubang kencing baru (striktura uretra), stenosis uretra. • Divertikel uretra
Secara umum hasil fungsional dari one-stage procedure lebih baik dibandingkan dengan multi stage procedure karena insidensinya terjadi fistula atau stenosis lebih sedikit, dan lamanya perawatan di rumah sakit lebih singkat, dan prognosisnya baik.