Trigger sirosis hepatis Seorang laki-laki usia 70 tahun dirawat di bangsal penyakit dalam dengan keluhan utama perut semakin membesar dan sesak nafas, mual dan muntah serta nafsu makan turun. Menurut pasien perut membesar, dan keras di bagian kanan atas sudah 15-16 hari, sesak nafas dirasakan ketika tidur telentang dan minum banyak air dan sudah 10 hari, BB saat ini 48Kg, TB 160, mual muntah sudah 3 hari ini. Pasien tidak mau makan. Sehari sebelum MRS pasien mengalami muntah darah berwarna seperti kopi 1 kali kira kira sebanyak 1 gelas. Tekanan Darah 110/70mmHg, nadi 78x/menit, RR 28x/menit. Dari pengkajian fisik didapatkan sklera mata ikterik, bibir pucat, kulit pucat, ada sedikit perdarahan di gusi. Sesak ketika berbaring, kedalaman nafas normal. Bentuk perut protuberant, warna kulit abdomen jaundice, distensi abdomen,
lingkar
perut
104cm,
terdapar
shifting
dullnes,
terdapat
pembesaran hepar dan tepi hepar teraba keras, warna urin kecoklatan. Nyeri tekan pada hipokondrium kanan skala 5, badan terasa letih dan lemas. Pasien mengatakan tidak pernah menderita hipertensi, pernah didiagnosa hepatitis C 2 tahun yang lalu dan tidak kontrol lagi. Riwayat konsumsi alcohol lebih dari 20 tahun dan saat ini masih konsumsi alkohol, bekerja sebagai sopir truk antar propinsi, riwayat pengguna narkoba suntik 10 tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan laboratorium tes fungsi hati : blood urea 90mg/dl (normal range 17-43), creatinine level 2.4mg/dl, and bilirubin 2.2mg/dl alanine aminotransferase (ALT) 88u/l, aspartate amino transferase 187u/l, serum albumin 2.1g/dl(normal range3.5-5.2). trombosit 61.000 mm3, Hb 7,8mg/dl, Prothrombin test 23.3 sec. kreatinin 7,8mg/dl. Dari pemeriksaan USG terdapat pembesaran hepar, liver chirrosis, asites moderate.
PENGKAJIAN A. Identitas Klien Nama
: Tn. D
Usia
: 70 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Pekerjaan
: Sebagai sopir truck antar propinsi
B. Status kesehatan Saat Ini 1. Keluhan utama
: perut semakin membesar dan sesak nafas, mual
dan muntah serta nafsu makan turun. badan terasa letih dan lemas. 2. Lama keluhan
: Tidak terkaji
3. Kualitas keluhan
: perut besar, sesak nafas, mual dan muntah
4. Faktor pencetus
: konsumsi alcohol lebih dari 20 tahun dan saat ini
masih konsumsi alkohol, bekerja sebagai sopir truk antar propinsi, riwayat pengguna narkoba suntik 10 tahun yang lalu. 5. Faktor pemberat
: klien meminum minuman keras dan pengguna
narkoba suntik 10 tahun yang lalu C. Riwayat Kesehatan Saat Ini perut semakin membesar dan sesak nafas, mual dan muntah serta nafsu makan turun. Menurut pasien perut membesar, dan keras di bagian kanan atas sudah 15-16 hari, sesak nafas dirasakan ketika tidur telentang dan minum banyak air dan sudah 10 hari, BB saat ini 48Kg, TB 160, mual muntah sudah 3 hari ini. Pasien tidak mau makan. Sehari sebelum MRS pasien mengalami muntah darah berwarna seperti kopi 1 kali kira kira sebanyak 1 gelas. Tekanan Darah 110/70mmHg, nadi 78x/menit, RR 28x/menit. D. Diagnosa medis: Sirosis Hepatis E. Riwayat Kesehatan Terdahulu
Klien memang dikenal gemar minuman keras, karena memang kebiasaan di tempat kerja dan lingkungannya F. Riwayat Keluarga Tidak terkaji G. Riwayat Lingkungan Tidak terkaji H. Pola Aktifitas-Latihan Tidak terkaji I. Pola Nutrisi Metabolik Riwayat konsumsi alcohol lebih dari 20 tahun dan saat ini masih konsumsi alkohol, bekerja sebagai sopir truk antar propinsi, riwayat pengguna narkoba suntik 10 tahun yang lalu J. Pola Eliminasi warna urin kecoklatan K. Pola Tidur-Istirahat Tidak terkaji L. Pola Kebersihan Diri Tidak terkaji M.Pola Toleransi-Koping Stres Tidak terkaji N. Konsep Diri
Tidak terkaji O. Pola Peran & Hubungan Tidak terkaji P. Pola Komunikasi Tidak terkaji Q. Pola Seksualitas Tidak terkaji R. Pola Nilai & Kepercayaan Tidak terkaji S. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum: badan terasa letih dan lemas Tanda-tanda vital:
- Tekanan darah : 110/70mmHg. - nadi 78x/menit
- RR 28x/menit. - BB saat ini 48Kg - TB 160 - lingkar perut 104cm 2. Kepala & Leher
a. Mata: sklera mata ikterik b.Mulut & tenggorokan: bibir pucat, kulit pucat, ada sedikit perdarahan di gusi. 3. Thorak & Dada:
Sesak 4. Abdomen
Bentuk perut protuberant, warna kulit abdomen jaundice, distensi abdomen, lingkar perut 104cm, terdapar shifting dullnes, terdapat pembesaran hepar dan tepi hepar teraba keras 5. Genetalia & Anus
Tidak terkaji 6. Kulit & Kuku
Kulit secara umum nampak kekuningan T. Hasil Pemeriksaan Penunjang Hasil pemeriksaan diagnostic didapatkan data:
tes fungsi hati : blood urea 90mg/dl (normal range 17-43) creatinine level 2.4mg/dl bilirubin 2.2mg/dl alanine aminotransferase (ALT) 88u/l aspartate amino transferase (APT) 187u/l serum albumin 2.1g/dl (normal range3.5-5.2) trombosit 61.000 mm3 Hb 7,8mg/dl Prothrombin test 23.3 sec kreatinin 7,8mg/dl.
Pemeriksaan USG: terdapat pembesaran hepar, liver chirrosis, asites moderate.
Analisa Data
Data Ds:
Etiologi
Masalah
Imunisasi belum lengkap
perut membesar,
Volume
dan keras di
Mudah terkena bakteri penyebab
bagian kanan
diare
atas sudah 15-16 hari
Infeksi bakteri penyebab diare DIARE/GASTROENTERITIS
Konsistensi Metabolisme feses cair KH oleh bakteri usus Peningkatan Kembung
frekuensi
dan flatus
BAB
Memroduksi H2O dan CO2
Kehilangan cairan aktif
Do: warna urin
kecoklatan KU: Klien tampak sakit sedang
Kekurangan
Akumulasi monosit, makrofag, sel T helper dan fibroblas
Cairan
Mukosa bibir tampak kering Hipertimpani pada perkusi
Reaksi IL-1 Merangsang dan IL-6 nervus vagus
abdomen Ekstremitas bawah: kulit pucat akral dingin
Merangsang hipotalamus meningkatkan set point
Peningkatan suhu tubuh
Dehidrasi
Turgor kulit menurun mukosa bibir kering
Kekurangan Volume Cairan
DATA DS:
ETIOLOGI Alkoholisme
Nutrisi: Kurang dari
Klien datang dengan kondisi
Perlemakan hati
umum lemas
Keluarga
Peningkatan kerja hepar
mengeluhkan berat badan
Kerusakan sel hepar
klien yang terus menurun
DO:
Nekrosis pada hepar
Nafsu makan menurun
MASALAH Ketidakseimbangan
Disfungsi hepar Sirosis Hepatis
Kebutuhan Tubuh
BB saat ini 48Kg TB 160
albumin 2.1g/dl
Metabolisme
Gangguan
tubuh
metabolisme
terganggu
protein
Nutrisi tubuh
Sintesa
tidak
albumin
terpenuhi
menurun
Berat badan
Tekanan
menurun
osmotik menurun
BMI rendah Peningkatan cairan peritoneal Asites Menekan lambung Lambung terasa penuh Mual, muntah Nafsu makan menurun, perut terasa cepat penuh
Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Data Penunjang Ds: Klien mengeluh lemas. Klien mengeluh dada terasa nyeri, sesak napas Do : - RR 28x/menit.
Etiologi Gemar mengkonsumsi alcohol Inflamasi pada hepar Pembetukan jaringan ikat di hepar Terjadi Fibrosis Sirosis Hati Kelainan jaringan parenkim hati kronik Hipertensi portal Asites Ekspansi paru-paru terganggu
Ketidakefektifan bersihan jalan napas.
Masalah Keperawatan Ketidakefektifan bersihan jalan napas
NO 1. DS:
DATA
ETIOLOGI Gemar minum alkohol
- Klien gemar minum-
gangguan fungsi hati
minuman keras Perlemakan hati DO: - Sklera
nampak
kekuningan - Jaundice - Feses berwarna kecoklatan - Perkusi hepar
dan
Peningkatan kerja hepar
Kerusakan sel hepar
limpa mengindikasikan perbesaran - Pembesaran abdomen,
Hepar nekrosis vena distensi
abdomen dan shifting dullness - SGOT
SGPT
meningkat - Bilirubin
serum
meningkat
MASALAH Risiko
Disfungsi hepar
Sirosis hepatis
- USG
:
pembesaran
terdapat
Gangguan
hepar,
metabolism
liver chirrosis, asites
empedu
Aliran darah vena pertal
moderate. - Albumin : 2,1 g/dl - Globulin 2 gr/dl
Liver fibrosis
terganggu Peningkatan bilirubin
Peningkatan
dihepar
tekanan vena portal
Sclera dan
ikterik
jaundice
pada kulit,
Peningkatan tekanan hidrostatis Peningkatan aliran darah di GI di esophagus Varises esofagus
Risiko gangguan fungsi hati
PRIORITAS DIAGNOSA 1.Ketidak efektifan bersihan jalan napas 2.Kekurangan volume cairan 3.Resiko gangguan fungsi hati 4.Ketidakefektifan nutrisi kurang dari kebutuhan RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN 1.Ketidakefektifan jalan napas berhubungan dengan sekresi yang tertahan. Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam, bersihan jalan napas klien akan membaik. Kriteris Hasil : Sesuai dengan indikator NOC NOC : Status Pernapasan
No 1. 2. 3. 4. 5.
Indikator RR Sesak saat istirahat Gangguan kesadaran Akumulasi sputum Batuk
1
2
3
4
5
Keterangan : 1 : sangat berat 2
:
berat
3 : cukup 4 : ringan 5 : tidak ada
NIC : Manajemen Jalan Napas 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi. Memasukan alat NPA atau OPA Membuang sekret dengan memotivasi pasien untuk melakukan batuk. Motivasi pasien untuk napas pela, dalam dan batuk. Menginstruksikan bagaimana cara batuk efektif. Memonitor status pernapasan dan oksigenasi. Kelola udara atau oksigen yang dilembabkan sebagiamana mestinya
NIC : Penghisapan Lendir pada Jalan Napas 1. Mengauskultasi suara napas sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
2. Masukan
nasopharingeal
airway
untuk
melakukan
suction
nashotracheal sesuai kebutuhan. 3. Menginstruksikan kepada pasien untuk menarik napas dalam sebelum dilakukan
suction
nasotracheal
dan
gunakan
oksigen
sesuai
kebutuhan. 4. Menggunakan angka terendah pada dinding suction yang diperlukan untuk membuang sekret. 5. Memonitor adanya nyeri. 6. Lakukan suction orofaring setelah menyelesaikan suction trachea. 7. Monitor dan catat warna, jumlah dan konsentrasi sekret. 2.Diagnosa : Kekurangan Volume Cairan b.d Kehilangan Cairan Aktif Tujuan
: Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam, kondisi klien tidak
mengalami dehidrasi Kriteria Hasil : Sesuai indikator NOC NOC
: Hidrasi
No. Indikator 1. Membran
1
2
3
4
5
mukosa
lembab Perfusi jaringan
2.
Keterangan 1: Sangat terganggu 2: Banyak terganggu 3: Cukup terganggu 4: Sedikit terganggu
No. 3. 4. 5.
Indikator Nadi cepat dan lemah Peningkatan hematokrit Peningkatan suhu
1
2
3
4
5
5: Tidak terganggu Keterangan 1: Berat 2: Cukup berat 3: Sedang 4: Ringan 5: Tidak ada
NIC : Manajemen Cairan 1. Hitung atau timbang popok dengan baik 2. Jaga intake yang akurat dan catat output
3. Monitor status hidrasi (membran mukosa lembab, denyut nadi kuat) 4. Monitor hasil laboratorium yang relevan dengan retensi cairan 5. 6. 7. 8.
(penurunan hematokrit) Monitor TTV pasien Berikan terapi IV, seperti yang ditentukan (KAEN 3B) Berikan cairan dengan tepat Tingkatkan asupan oral
NIC : Perawatan Demam 1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya 2. Monitor warna kulit dan suhu 3. Monitor asupan dan keluaran, sadari perubahan kehilagan cairan yang tak dirasakan 4. Beri obat atau cairan IV (Sanmol, Cefotaxime) 5. Fasilitasi istirahat 6. Pantau komplikasi-komplikasi yang berhubungan dengan demam serta tanda dan gejala kondisi penyebab 7. Lembabkan bibir dan mukosa hidung yang kering 3.Risiko gangguan fungsi hati Diagnosa Keperawatan : Risiko gangguan fungsi hati bd penyalahgunaan zat Tujuan : Setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam, fungsi hati klien mengalami perbaikan
NOC: Fungsi liver NO Indikator 1. Warna feses 2. Rasio 3.
albumin/globulin Peningkatan serum
4. 5. 6. 7. 8.
bilirubin total Peningkatan SGPT Peningkatan SGOT Jaundice Pruritus Asites
1
2
3
4
5
Keterangan 1. Berat 2. Cukup berat 3. Sedang 4. Ringan 5. Tidak ada
9.
Dilatasi
vena
10. 11.
dinding abdomen Darah dalam feses Peningkatan lingkar abdomen
NOC: Perilaku penghentian penyalahgunaan alkohol NO Indikator 1. Mengidentifikasi manfaat
1 jika
mengurangi 2.
konsumsi alkohol Menggunakan strategi yang efektif untuk
3.
mengurangi
konsumsi alkohol Mengidentifikasi hambatan
untuk
mengurangi 4.
konsumsi alkohol Menyesuaikan gaya hidup untuk meningkatkan penghentian mengkonsumsi
5.
alkohol Menggunakan stategi koping yang
6.
efektif Menggunakan sumberinformasi
sumber yang
dapat dipercaya
2
3
4
5
Keterangan 1. Tidak pernah dilakukan 2. Jarang dilakukan 3. Kadang- kadang dilakukan 4. Sering dilakukan 5. Dilakukan secara konsisten
NIC : Manajemen obat 1. 2. 3. 4.
Tentukan obat yang diperlukan dan kelola menurut resep Monitor efektifitas cara pemberian obat yang sesuai Monitor efek samping obat Kaji pasien secara berkala mengenai jenis dan jumlah obat yang
dikonsumsi 5. Pertimbangkan pengetahuan pasien mengenai obat- obatan 6. Pantau kepatuhan mengenai regimen obat NIC : Perawatan Penggunaan Zat Terlarang : Putus alcohol 1. Ciptakan lingkungan dengan stimulasi rendah untuk dilakukannya 2. 3. 4. 5. 6.
detoksifikasi Monitor tanda- tanda vital selama putus zat Berikan obat untuk meringankan ketidaknyamanan fisik jika diperlukan Tandai halusinasi dengan cara yang terapeutik\ Dengarkan kekhawatiran klien mengenai sindrom putus alcohol Yakinkan bahwa depresi dan kelelahan biasanya terjadi selama putus obat
4.Diagnosa : Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh b.d Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien Tujuan
: Setelah dilakukan perawatan 7 x 24 jam, status nutrisi klien
dapat dipertahankan dalam keadaan stabil Kriteria Hasil : Sesuai indikator NOC NOC
: Status Nutrisi
No. Indikator 1. Asupan Makanan 2. Rasio berat badan/tinggi badan
1
2
3
4
5
Keterangan
3.
Energi
1 : Sangat menyimpang dari rentang normal 2 : Banyak menyimpang dari rentang normal 3 : Cukup menyimpang dari rentang normal 4 : Cukup menyimpang dari rentang normal 5 : Tidak menyimpang dari rentang normal
NOC
: Nafsu Makan
No. Indikator 1. Hasrat/keinginan untuk makan
1
2
3
4
5
Keterangan 1 : Sangat terganggu 2 : Banyak terganggu 3 : Cukup terganggu 4 : Sedikit terganggu 5 : Tidak terganggu
NIC : Manajemen Nutrisi 1. Tentukan status gizi pasien 2. Tentukan apa yang menjadi preferensi makanan bagi pasien 3. Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gizi 4. Atur diet yang diperlukan 5. Beri obat-obatan sebelum makan (misalnya antiemetik), jika diperlukan
6. Monitor kalori dan asupan makanan
NIC : Bantuan Peningkatan Berat Badan 1. 2. 3. 4. 5.
Timbang pasien pada jam yang sama setiap hari Diskusikan kemungkinan penyebab berat badan berkurang Monitor nilai albumin Dukung peningkatan asupan kalori Sediakan variasi makanan yang tinggi kalori dan bernutrisi tinggi