Pemain -
Arul as Ayah
-
Sya as bunda
-
Nia as Arinda
-
Hamzah as caesario
Tema : Hitam Kelam sebuah atap.
arinda
: assalamualaikum
bunda : wass, akhirnya kupu-kupu kecil rupawan ini kembali kesangkar stlh kenyang mengepakkan sayap dihitamnya dunia luar,,entah apa yang dihisapnya?? arinda : kenapa bunda seperti anjing yg slalu mengendus-ngendus yang sedang mencari jejak sang pencuri. padahal jika bunda tau aku hanya mncoba mnyambung hidup keluarga ini yang tlah lapuk termakan waktu,, ayah : akh,,berisik kalian seperti srigala yang mraung-raung mngadu kekuatan di kota mati,, tak adakah ktenangan sperti air yang abadi yg bs kunikmati,,??hanya teriakan yg menggemparkan penghuni jagad ini.dasar otak udang smuanya...!! caesario: hah,,slalu saja rumah bagaikan perahu yang kan diterpa badai. ayah : caesario,,jaga lidah berbisa mu itu,,kmu pnerus kluarga ini,,sharusnya kamu bisa memadamkan panasnya api yang
menyulut dirumah ini. dasar anak yg tak bs diharapkan. Kamu hanya benalu dirumah ini bunda :hentikan,ayah jaga lisan mu yang tak bertulang itu terhadap darah dagingmu itu sendiri,, ayah*: diamm, ini semua kesalahanmu yg tak bs mendidik anak-anakmu.liat skarang mereka menusukkan duri ke tubuh kita.apa pantas?? caesario: baiklah,kaki ini pun sdh siap menapaki jejak keras dunia ketimbang harus brada di layaknya sarang iblis,, butiran debu skalipun tak sanggup berada dalam bara api yang setiap saat slalu berkorbar..heh,,bisa-bisa tidak hanya hati ini yang terbakar tapi otak ini pun tinggal menjadi abu. arinda* : ayah,,bunda,,sudahlh kami kami ini buah manis cinta kalian,,sekarang kenapa kalian yang memuntahkannya,,caesario dan arinda hanya butuh kasih sayang bukannya hidangan hujatan yang selalu disajikan setiap malam. caesario*:rinda, lbih baik kau juga tinggalkan kerajaan iblis ini,dari pada kamu slalu mnjadi budak setan yang tak ada hati ayah*:kurang ajar, pergi kamu ular berbisa,,bisamu itu hanya kan mracuni aliran darah tubuh adikmu itu. dasar anak tak tau diuntung. bunda : ayah,,jangan kau biarkan kaki anakmu itu menjejakkan kejamnya dunia luar. langit telah gelap,, angin pun
mulai menusuk tulang-tulang!!kan kemana itik itu mencari atap?? arinda* :caesario ayah sedang kalut terbakar bara api emosi. jangan kau dengarkan rong-rongan nya yang hanya memecahkan kesunyian desa seberang.. caesario:biarlah jika angin segar bisa menembus kedalam celah-celah2 tembok penjara ini,,aku rela meninggalkan atap yang penuh dngan coretan-coretan khidupanku. bunda* : caesario,,jangan tinggalkan wanita renta yang tak sanggup harus hidup sebatang kara, bunda tak dapat hidup dengan satu kaki. caesaario: maafkan aku,, aku hanya kan menambah bau busuk aliran sungai yang jernih ini,, bunda : ayah, hentikan buah hati kita yang telah kta jaga dengan derasnya cuucran air keringat. ayah : lepaskan,,akupun tak tahan dengan batu-batu yang tak henti-hentinya menghujani atap ini.kepala ini berat menahan rapuhnya bangunan ini.aku sdh tak tahan,,lebih baik aku juga pergi.,, bunda : jangan,,kenapa,,??kenapa kluarga ini mnejadi kepingan2 kertas yang berhamburan tertiup kencangnya angin.bunda hanya ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga ini,,tapi kenapa dentuman meriam yang didapatkan,, lebih baik bunda ikut mati saja,,,, arinda :bunda jangan berkata seperti, maafkan arinda bunda,,,maafkan
kami, arinda sadar hati ini telah terkotori oleh debu-debu kedurhakaan, maafkan aku bunda.