Naskah Roleplay Emboli Air Ketuban suatu subuh , seorang ibu hamil yang bernama ibu Lilis merasakan mules pada perutnya, ia juga melihat ada cairan lendir yang keluar dari dari vaginanya. Ia pun memanggil suaminya bapak Dadang dan mertuanya ibu kinah. Ketika suami dan mertuanya datang, ia pun menceritakan semuanya.
Bapak Dadan : kenapa ma ? Ibu Lilis
: ini pa , Mama ngerasa mules.
Ibu Mertua
: oh , sepertinya udah mau lahiran ini, bsok pagi kita ke klinik bidan melly . ayo
siap-siap.
Mereka bertiga pun segera siap-siap untuk pergi keklinik bidan melly.
Paginya. Klinik bidan Anisa kedatangan seorang klien ibu hamil beserta keluarganya.
Ibu Lilis
: selamat pagi bu , bu bidannya ada ?
Asisten bidan: selamat pagi, oh ya bu bidannya ada di dalam, mari silahkan masuk, silahkan duduk. Tunggu sebentar ya bu , saya panggilkan ibu bidannya dulu. Ibu Lilis
: iya bu.
Bidan Anisa
: pagi bu , ada yang bisa saya bantu bu ?
Bapak Dadang : ya bu , saya ingin memeriksakan kehamilan istri saya yang masuk usia 9 bulan sekarang. Bidan Anisa
: oh iya pak , tapi sebelumnya boleh saya tau nama ibu dan bapak ? dan asalnya
dari mana ? Bapak Dadang : nama saya bpk Dadang dan istri saya ibu Lilis. Kami dari Simpang Lima. Bidan Anisa
: usia ibu berapa ?
Ibu Lilis
: usia saya 23 tahun.
Bidan Anisa
: pekerjaan bapak sama ibu apa ?
Bapak Dadang : saya bekerja sebagai guru dan istri saya sebagai ibu rumah tangga.
Bidan Anisa
: lalu apa yang ibu rasakan sekarang ?
Ibu Lilis
: saya merasakan perut saya mules-mules, terus keluar lendir campur darah bu.
Bapak Dadang : saya sangat khawatir bu , apa tidak terjadi sesuatu dengan istri saya ? Bidan Anisa
: ya pak , kita berdoa saja semoga tidak terjadi apa-apa sama ibu. Oh iya bu sejak kapan ibu merasakan mulesnya ?
Ibu Lilis
: sejak tadi subuh sekitar jam 5 subuh bu bidan.
Bidan Anisa
: sekarang masih mules bu ?
Ibu Lilis
: iya bu , tapi tidak seperti tadi subuh , sekarang masih sakit tapi saya masih bisa
tahan. Bidan Anisa
: maaf bu , kalau boleh tahu. Ini kahamilan yang keberapa ya bu ? dan apakah ibu
pernah mengalami keguguran. Ibu Lilis
: ini kahamilan saya yang pertama bu. Dan saya tidak pernah keguguran.
Bidan Anisa
: bu sebelumnya pernah melakukan pemeriksaan kehamilan ?
Ibu Lilis
: pernah bu , di klinik bersalin di sepinggan.
Bidan Anisa
: berapa kali bu ?
Ibu Lilis
: 3 kali bu bidan.
Bidan Anisa
: oh iya bu , apakah sebelumnya dalam keluarga ibu ada riwayat penyakit menurun
seperti diabetes, hipertensi , asma. Atau penyakit menular seperti tbc, hepatitis. Dan penyakit berat seperti jantung dan ginjal. Ibu Lilis
: Alhamdulillah dalam keluarga saya dan saya tidak pernah menderita penyakit
yang seperti ibu sebutkan tadi. Bidan Anisa
: bu , apakah selama kehamilan ini tidak pernah mengalami sakit kepala berat dan
penglihatan buram ? Ibu Lilis
: tidak pernah bu.
Bidan Anisa
: kalau begitu asisten saya akan memeriksa tekanan darah ibu dulu ya bu. Apakah
ibu bersedia ? Ibu Lilis
: ya bu silahkan.
Asisten bidan tersebut pun segera memeriksa tekanan darah ibu jannah. Setelah selesai , asisten bidan pun member tahu hasilnya kepada bidan melly. Ibu Lilis
: bagaimana bu tekanan darah saya ?
Bidan Anisa
: tekanan darah ibu normal 120/80 mmHg. Bagaimana perasaannya bu dengan
kehamilan pertama ini ? Ibu Lilis
: bahagia sekali bu, sudah tidak sabar ingin gendong , tapi takut juga bagaimana
nanti menghadapi persalinan saya. Bidan Anisa
: tidak usah takut bu , persalinan merupakan proses yang alamiah terjadi pada
semua ibu. Saya periksa keadaan ibu dan janin ibu ya. Sementara saya siap-siap , ibu silahkan ikut asisten saya masuk kedalm ruangan pemeriksaan.
Asisten bidan pun mengantar kan ibu ke ruangan pemeriksaan. Asisten bidan : ayo bu silahkan berbaring di kasur, saya tutup pintu dan jedelanya dulu ya bu. Setelah menutup pintu dan jendela. Asisten bidan : sambil menunggu bidan Anisa, mari bu saya bantu ibu memilih posisi yang nyaman. Ibu Lilis
: ya bu silahkan.
Bidan Anisa pun datang memasuki ruangan untuk melakukan pemeriksaan. Bidan Anisa
: bu , saya periksa keadaan janin ibu dulu ya bu ?
Ibu Lilis
: iya bu silahkan.
Bidan Anisa
: ibu , keadaan janin ibu baik dan sudah berada pada posisinya, ibu tidak usah
khawatir ya ? sekarang giliran ibu yang saya periksa, ibu bersedia ? Ibu Lilis
: iya bu
Bidan Anisa
: permisi ya bu.
Ibu Lilis
: ya bu silahkan.
Bidan Anisa pun melakukan pemeriksaan fisik ibu jannah. Setelah selesai, bidan Anisa pun menjelaskan hasil pemeriksaannya kepada ibu dan keluarga.
Bidan Anisa
: ibu, bapak berdasarkan hasil pemeriksaan yang saya lakukan , ini baru
pembukaan dua, nanti kita tunggu sampe pembukaan 10 atau lengkap bu, pak. Baru saya pimpin untuk mengeran, ibu tidak boleh mengeran sampe pembukaan lengkap atau sebelum ibu merasakan seperti ingin buang air besar ya bu, nanti mungkin semakin bertambah pembukaanya
mungkin rasa sakit atau nyeri akan semakin bertambah. Tapi ibu, bapak tidak usah khawatir itu normal terjadi pada ibu bersalin. Ibu Lilis
: berart ibu berhenti memriksa saya ?
Bidan Anisa
: tidak bu, saya akan tetap memeriksa keadaan ibu dan janin ibu. Ibu tidak usah
khawatir ya ? nah ada lagi bu yang ingin ibu tanyakan. Ibu Lilis
: ibu apabila saya mau kencing atau BAB boleh bu ?
Bidan Anisa
: boleh kok bu , nanti dibantu sama bapak tetapi apabila rasa sakitnya semakin kuat
dan ibu sudah merasakan seperti ingin BAB sebaiknya bapak agus langsung memnaggil saya karena itu sudah waktunya ibu mau melahirkan. Ibu boleh memilih posisi yang nyaman buat ibu, tidur miring kiri boleh bu , yang penting ibu tidak tidur terlentang atau miring kekanan. Ibu Lilis
: kenapa bu ?
Bidan Anisa
: karena kalau ibu tidur terlentang atau miring kekanan ibu bisa merasakan sesak
nafas, karena ibu kekurangan oksigen dan berbahaya juga bagi janin. Bapak agus , nanti kalau ibu mengeluh terlalu sakit, bapak bisa menggosok punggung ibu dengan menggunakan jari palmar memutar searah dengan arah jarum jam untuk mengurangi rasa nyeri si ibu. Bapak juga jangan lupa member ibu makan secukupnya , supaya ada tenaga untuk mengedan nanti. Makanannya apa saja boleh , tapi kalu ibu tidak bisa makan , kasih minum air teh, jus ,soup atau yang cair-cair saja pak biar bisa cepat diserap oleh tubuh ibu. Bapak ada yang ingin ditanyakn lagi ? atau yang belum dimengerti ? Bapak Dadang : tidak ada bu , terima kasih ya. Bidan Anisa
: iya bapak , terima kasih atas kerjasamanya. Kalau begitu saya tinggal dulu ya bu,
pak , nanti kalau ada keluhan , bapak bisa panggil saya di ruang jaga.
Setelah menunggu beberapa jam , akhirnya pembukaan pun sudah lengkap .
Kala II
Bidan anisa
: apakah ibu merasa ingin mengeran ?
Ibu Lilis
: iya bu , saya merasa sakit pada daerah anus dan vagina saya.
Setelah melihat tanda- tanda persalinan . bidan beserta asistennya pun segera menyiapkan pertolongan persalinan seperti peralatan, bahan , obat-obatan esensial untuk persalinan dan menata laksanakan komplikasi ibu dan BBL yaitu mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan menempatkan tabung spuit steril kedalam partus set. Setelah perlengkapan siap , bidan melly pun memakai celemek sebagai perlindungan diri dan melepas semua perhiasan yang di pakai dan mencuci tangan lalu memasang sarung tangan DTT. Bidan Anisa pun melakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui apakah pembukaan serviks sudah lengkap namun sebelumnya melakukan vulva hygene terlebih dahulu.
Bidan Anisa
: bu , saya akan melakukan pemeriksaan dalam , permisi ya bu ?
Ibu Lilis
: iya bu.
Bidan Anisa
: ibu , ini pembukaannya sudah lengkap dan keadaan janin juga baik-baik saja.
Bapak terus dukung ibu dan beri semangat agar pesalinannya bisa berjalan dengan baik ya pa. ibu , gimana sudah sangat ingin meneran ? Ibu Lilis
: huhh iya bu bidan , saya sudah tidak tahan.
Bidan Anisa
: bapak tolong bantu ibu siapkan posisi yang nyaman ibu yah pak untuk meneran.
Caranya ibu Berbaring dengan lutut berlipat dan kedua kaki dibuka.Kedua tangan memeluk paha dengan cara melingkarkannya ke bawah paha. Atau bisa juga dengan berbaring mengiring sama ada sebelah kiri ataupun kanan. Ibu saya pimpin ya untuk meneran , ibu tarik nafas yang panjang lalu tahan dengan mulut tertutup dan kemudian ibu meneran yah kearah bawah. Coba ibu lakukan. Ibu Lilis
: hmmppphh hahhhh.
Bidan Anisa
: iya , ibu pintar sekali , ibu bisa istirahan ditengah-tengah kontraksi. Kalau belum
ada dorongan ibu bisa berjalan atau berjongkok. Bapak , terus beri semangat untuk ibunya ya pak.
Bidan Anisa pun memberikan cairan peroral dan menilai djj setiap kontraksi uterus selesai. Pertolongan kelahiran bayi pun sudah siap dilakukan. Bidan melly meletakkan handuk bersih pada perut ibu untuk mengeringkan bayi dan meletakkan kain bersih bi bagian bawah bokong lalu membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat. Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungin perineum dengan kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala. Bidan melly pun menganjurkan ibu untuk meneran perlahan.
Bidan Anisa
: ayo bu tarik nafas dalam dan meneran seperti yang sudah saya ajarkan tadi.
Ibu Lilis
: hhhmmmpphhh huuuffhh
Ibu Lilis terus mengeran menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparietal.
Bidan Anisa
: ayo bu terusss … tarik nafass dan meneran ..
Setelah beberapa menit , bayi pun segera lahir.
Kala III Bidan Anisa melakukan penilaian selintas . apakah bayi cukup bulan ? apakah air ketuban jernih dan tidak tercampur mekonium ? apakah bayi menangis kuat atau bernafas tanpa kesulitan? Apakah bayi bergerak secara aktif ?. Setelah melakukan penilaian ternyata bayi dalam keadaan normal. Setelah itu bidan melly mengeringkan tubuh bayi, mulai dari muka hingga bagian tubuh yang lainnya. Dan meletakkan bayi di atas perut ibu.
Bidan Anisa
: ibu , ini bayinya sudah lahir dengan selamat , sehat pula.
Ibu Lilis
: (tersenyum melihat bayinya).
Setelah itu, bidan Anisa memeriksa uterus untuk memastikan tidak ada bayi lagi atau kehamilan tunggal, dan memberitahu bahwa ibu akan disuntik.
Bidan Anisa
: ibu , saya akan melakukan penyuntikan oksitosin 10 unit IM, rasanya akan sedikit
sakit , permisi ya bu.
Setelah dilakukan penyuntikan , bidan Anisa pun melakukan pemotongan tali pusat bayi. Dan setelah itu meletakkan bayi di atas dada ibu di antara payudara ibu. Lalu menyelimuti ibu dan juga bayi.
Setelah itu bidan Anisa pun melahirkan placenta. Setelah placenta lahir , bidan melly melakukan prosedur pasca persalinan. Dan megajarkan pada ibu dan keluarga bagaimana melakukan massase dan memeriksa kontraksi uterus.
Bidan Anisa
: ibu , sering-sering masase perutnya ya bu caranya menggosok bagian perut ibu
selama 15 x putaran (sambil dicontohkan oleh bidan). Ibu mertua : iya bu saya mengerti. (sambil melakukan masase) “disaat ibu mertuanya sedang melakukan masase ke perut ibu jannah tiba tiba ibu Jannah mengeluh sesak,mual muntah, terlihat gelisah,perutnya sangat mulas,badan terasa lemas. dan keluarga ibu Jannah langsung memanggil bidan yang sedang merapihkan alat alatya. ibu mertua :” bu bidan,, bu bidan,, itu anak saya lihat.!! (bidan langsung menghampiri pasien dengan memeriksa keadaan umum pasien, tanda-tanda vital, memasang infus, oksigen, dan menjelaskan kepada keluarga tentang keadaan pasien )
Dan bidan merujuk pasien keRumah Sakit dan menyerahkan tugas kepada Dokter , karna ini adalah bukan kewenangan bidan untuk menanganinya.